Makalah Kimia
Makalah Kimia
“KOLOID”
Oleh:
Kadek Nathania Gavrila Astika (XI IPA 2) (14)
Komang Trisha Apriani Sasmitha (XI IPA 2) (17)
Ma Jacqueline Geneviere (XI IPA 2) (19)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya sehingga kami berhasil menyusun makalah ini sesuai dengan
kemampuan yang kami miliki. Makalah ini merupakan makalah yang kami buat dalam
bidang studi Kimia, makalah ini juga sangatlah sederhana dari makalah yang lain. Makalah
ini pun mengambil tentang “Koloid” yang kiranya para pembaca dapat mengetahui dari
koloid apa itu koloid serta contoh sederhana dalam kehidupan sehari-hari.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu,
kritik dan saran yang bersifat membangun akan kami terima dengan tangan terbuka demi
kesempurnaan penyusunan makalah kami yang selanjutnya. Kami berharap penyusunan
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan.................................................................................................................5
1.4 Manfaat Penulisan...............................................................................................................5
BAB II..................................................................................................................................................6
KAJIAN PUSTAKA............................................................................................................................6
2.1 Pengertian............................................................................................................................6
2.2 Macam-Macam....................................................................................................................6
2.3 Cara Pembuatan..................................................................................................................7
2.4 Penggunaan..........................................................................................................................8
2.5 Sifat-Sifat..............................................................................................................................9
BAB III...............................................................................................................................................11
PENUTUP..........................................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
2.1 Pengertian
Koloid adalah zat yang berpencar dalam zat pelarut dan butirannya lebih besar
dari molekul serta tidak dapat dilihat dengan mata kecuali lewat mikroskop. Sistem
koloid merupakan jenis campuran antara larutan (campuran homogen) dan suspensi
(campuran heterogen). Koloid adalah campuran larutan dan suspensi. Artinya, koloid
bukan larutan, dan bukan pula suspensi. Untuk membedakan sistem koloid dengan sistem
pencampuran lainnya, perhatikanlah tabel berikut ini:
2.2 Macam-Macam
Ada banyak penggunaan sistem koloid baik di dalam kehidupan sehari-hari
maupun dalam berbagai industri seperti industri kosmetik, makanan, farmasi dan
sebagainya. Beberapa macam koloid tersebut antara lain:
a. Aerosol padat
Aerosol padat adalah sistem koloid dengan fase zat terdispersinya padat,
dengan medium pendispersinya yaitu gas. Contoh dari aerosol padat adalah
debu, asap, dan asap rokok.
b. Aerosol cair
Adapun aerosol cair adalah koloid dengan fase zat terdispersinya adalah cair,
sedangkan fase zat pendispersinya adalah gas. Contoh aerosol cair adalah
awan, kabut, dan semprotan.
c. Sol
Sol adalah koloid dengan fase terdispersinya adalah padat, sedangkan fase zat
pendispersinya adalah cair. Contoh sol adalah jeli, gelatin, dan darah.
d. Sol padat
Sol padat adalah koloid dengan fase zat terdispersi dan zat pendispersinya
adalah sama-sama padat. Contoh sol padat adalah batu rubi, tanah, permata,
dan kaca berwarna.
e. Emulsi cair
Emulsi cair adalah koloid yang fase zat terdispersinya dan fase zat
pendispersinya sama-sama cair. Contoh dari emulsi cair adalah susu, minyak
dalam air, dan mayonnaise.
f. Emulsi padat
Emulsi pada adalah koloid yang fase zat terdispersinya adalah cair, sedangkan
fase zat pendispersinya adalah padat. Contoh emulsi padat adalah keju dan
mentega.
g. Busa cair
Busa cair adalah koloid yang fase zat terdispersinya adalah gas, sedangkan
fase gas pendispersinya adalah cair. Contoh busa cair adalah busa sabun, krim
kocok, dan krim cukur.
h. Busa padat
Busa padat adalah jenis koloid yang fase zat terdispersinya adalah gas,
sedangkan fase zat pendispersinya adalah padat. Contoh busa padat adalah
marshmellow, spons, dan batu apung.
2.4 Penggunaan
Berikut ini adalah penggunaan koloid dalam kehidupan sehari-hari:
a. Dalam industri kosmetik, koloid biasanya digunakan untuk membuat sampo,
deodoran, foundation, pembersih wajah, serta pelembab badan.
b. Dalam industri tekstil, koloid sol biasa dimanfaatkan untuk mewarnai pakaian
c. Dalam industri farmasi, koloid digunakan dalam proses membuat obat-obatan
d. Dalam industri sabut, koloid sangat bermanfaat untuk menghasilkan sabun atau
detergen.
e. Dalam industri makanan, koloid bermanfaat untuk membuat kecap, susu, mayones,
mentega, dan saus.
f. Dalam dunia kesehatan, koloid bisa digunakan untuk mengidentifikasi DNA, atau
proses cuci darah.
2.5 Sifat-Sifat
Koloid memiliki 8 (delapan) sifat, yaitu:
1. Efek Tyndall
Sifat pertama dari koloid adalah Efek Tyndall yang menyatakan bahwa
partikel koloid dapat menghamburkan cahaya.
2. Gerak Brown
Sekitar tahun 1827-an, Robert Brown yang berprofesi sebagai botanis, berhasil
mengamati pergerakan partikel koloid. Menurut hasil pengamatannya, secara
mikroskopis partikel koloid bergerak secara acak dengan jalur yang zig-zag ketika
berada dalam medium pendispersi. Gerakan ini diakibatkan oleh tumbukan antara
partikel koloid dengan medium pendispersi.
3. Adsorpsi
Singkatnya, adsorpsi adalah sebutan untuk peristiwa menempelnya ion ke
permukaan koloid karena partikel koloid memiliki kemampuan untuk menarik
partikel-partikel yang kecil. Dan kemampuan ini muncul akibat tegangan permukaan
koloid yang cukup tinggi.
Menariknya, saat partikel koloid mengadsorpsi ion dengan muatan positif,
maka koloidnya ikut bermuatan positif. Sebaliknya, jika yang diadsorpsi adalah ion
bermuatan negatif, maka koloidnya jadi bermuatan negatif. Selain ion, partikel koloid
juga bisa menyerap muatan listrik statis.
4. Koagulasi Koloid
Koagulasi koloid merupakan proses penggumpalan partikel koloid. Jika koloid
bermuatan dihubungkan dengan muatan yang sama jenisnya maka mereka akan tolak
menolak dan tidak menggumpal. Akan tetapi, jika muatan koloidnya dinetralkan,
mereka tidak akan tolak menolak dan akan menyatu atau menggumpal sehingga
terjadilah koagulasi.
5. Dialisis
Sifat yang kelima, yaitu Dialisis, merupakan proses pemurnian koloid dari
ion-ion yang mengganggunya. Caranya dengan menggunakan membran
semipermeabel. Jadi saat air dialirkan ke koloid, koloid akan mendorong ion untuk
keluar.
Mengapa hanya ion yang keluar? Hal ini karena ukuran ion lebih kecil
daripada membran semipermeabel sedangkan koloid ukurannya lebih besar. Jadi,
ketika koloid bermuatan ion pengganggu melewati membran semipermeabel, ion
pengganggunya akan terpisah. Sifat ini digunakan dalam proses cuci darah atau
hemodialisis.
6. Elektroforesis
Elektroforesis merupakan pergerakan partikel koloid di dalam medan listrik.
Manfaat sifat ini biasanya digunakan pada proses pemisahan potongan gen dalam
bioteknologi. Misalnya proses penyaringan debu pabrik di dalam cerobong asap.
Selain itu, elektroforesis biasa diterapkan dalam identifikasi DNA atau dalam proses
pendeteksian kelainan genetik.
7. Koloid Liofil dan Liofob
Sifat liofil dan liofob biasanya ditemukan dalam koloid berjenis sol. Jadi bisa
dibilang bahwa sol mempunyai dua jenis, yaitu sol liofil dan sol liofob.
Sol liofil merupakan sol yang partikel zat terdispersinya mampu menarik
medium terdispersinya karena di dalamnya terdapat ikatan hidrogen. Sifat sol liofil
biasanya lebih kental, memiliki ukuran partikel yang besar, dan memiliki sifat gerak
brown yang kecil.
Sedangkan sol liofob merupakan sol yang partikel zat terdispersinya tidak
mampu menarik medium pendispersinya sehingga tidak ada proses interaksi di
dalamnya. Sifat sol liofob biasanya lebih encer daripada sol liodil.
8. Koloid Pelindung
Karena sol liofil mempunyai sifat yang dapat menarik, maka dia biasa
digunakan sebagai pelindung sol liofob agar tidak terjadi koagulasi meskipun di
dalamnya ada larutan elektrolit. Contohnya seperti gelatin pada es krim yang
membuat es krim tetap menyatu dan mempertahankan kekenyalannya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Koloid adalah zat yang berpencar dalam zat pelarut dan butirannya lebih besar
dari molekul serta tidak dapat dilihat dengan mata kecuali lewat mikroskop. Koloid
merupakan jenis campuran antara larutan (campuran homogen) dan suspensi
(campuran heterogen), yang berarti koloid merupakan campuran larutan dan suspense.
Ada banyak penggunaan sistem koloid baik di dalam kehidupan sehari-hari maupun
dalam berbagai industri seperti industri kosmetik, makanan, farmasi, dan sebagainya.
Koloid dapat berupa aerosol padat dan cair, sol dan sol padat, emulsi cair dan padat,
serta busa cair dan busa padat. Pembuatan koloid dapat dilakukan dengan dua cara
yaitu kondensasi dan dispersi. Ada delapan sifat yang dimiliki oleh koloid yaitu efek
tyndall, gerak brown, adsorpsi, koagulasi koloid, dialisis, elektroforesis, koloid liofil
dan liofob, serta koloid pelindung.