Anda di halaman 1dari 1

1.

Pendahuluan
Peningkatan jangka panjang suhu bumi secara keseluruhan, terutama karena aktivitas manusia
atau yang lebih sering dikenal dengan istilah pemanasan global (global warming) merupakan
suatu hal sudah sangat dikenal dan dipahami oleh sebagian besar masyarakat di seluruh dunia.
Pemanasan global dulunya hanya sebuah isu, tapi sekarang menjadi perhatian utama.
Peningkatan suhu rata-rata dunia adalah hasil dari efek rumah kaca, di mana gas-gas tertentu
di atmosfer memerangkap panas saat dipancarkan kembali ke ruang angkasa. Ketika gas
rumah kaca menumpuk di atmosfer, bumi menjadi lebih panas, yang menyebabkan perubahan
iklim yang cepat yang dikenal sebagai perubahan iklim. Meskipun bumi telah mengalami
perubahan iklim di masa lalu karena sebab-sebab alamiah yang tidak terkait dengan aktivitas
manusia, pemanasan iklim saat ini terjadi jauh lebih cepat dibandingkan dengan peristiwa
pemanasan di masa lalu. Dampak pemanasan global lebih dari sekadar peningkatan suhu. Hal
ini mengubah pola curah hujan, memperbesar erosi pantai, memperpanjang musim tanam di
beberapa wilayah, mencairkan lapisan es dan gletser, dan mengubah rentang beberapa
penyakit menular. Beberapa dari perubahan ini telah mempengaruhi orang-orang di seluruh
dunia. Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim atau The Intergovernmental Panel on
Climate Change (IPCC) telah dibentuk pada tahun 1988 oleh Organisasi Meteorologi Dunia
atau World Meteorological Organization (WMO) dan Program Lingkungan Perserikatan
Bangsa-Bangsa atau United Nations Environment Program (UNEP) untuk menyuarakan
keyakinan yang berkembang di sebagian besar komunitas ilmiah tentang pemanasan global.
Laporan penilaian keenam IPCC (AR6) yang diterbitkan pada tahun 2021 menyimpulkan bahwa
kita harus membatasi pemanasan global hingga 1,5 °C pada tahun 2040 jika kita ingin
menghindari masa depan yang ditandai dengan kekeringan ekstrem, kebakaran hutan, banjir,
badai tropis, dan bencana lainnya.

Anda mungkin juga menyukai