Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE)

BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN PROVINSI


DAN NON FISIK BIDANG KESEHATAN TAHUN 2024

URUSAN : KESEHATAN
UNIT ORGANISASI : Dinas Kesehatan dan KB Kabupaten Pulau Morotai
LOKASI KEGIATAN : Kabupaten Pulau Morotai
SASARAN PROGRAM : Pencegehaan dan Pengendalian Penyakit
INDIKATOR KINERJA : Pemerksaan Spesimen
PROGRAM
KEGIATAN : Pemeriksaan Sampel ke Lab Rujukan SHK
SASARAN KEGIATAN : Masyarakat Kabupaten Pulau Morotai yang Suspek
terjadinya KLB dan Wabah
INDIKATOR KINERJA : Kasus Suspek KLB dan Wabah
KEGIATAN
KELUARAN (OUTPUT) : Penegakkan Diagnosas Kasus suspek KLB dan
Wabah
INDIKATOR KELUARAN : Penegakkan diagnosa Kasus Suspek sesuai dengan
(OUTPUT) hasil pemeriksaan Spesimen

A. LATAR BELAKANG
Kementerian Kesehatan meluncurkan ulang (relaunching) program Skrining
Hipotiroid Kongenital (SHK) bayi baru lahir di seluruh fasilitas pelayanan kesehatan di
Indonesia. Wakil Menteri Kesehatan RI, Dante Saksono Harbuwono menyebutkan bahwa
dengan pencanangan tersebut, kedepan pemeriksaan SHK atau pemeriksaan kekurangan
hormon tiroid bawaan wajib dilakukan kepada semua bayi baru lahir. Ini merupakan
implementasi dari transformasi layanan primer yang menekankan pada upaya promotif
preventif mengingat sebagian besar kasus kekurangan Hipotiroid Kongenital tidak
menunjukkan gejala, sehingga tidak disadari oleh orang tua. Gejala khas baru muncul seiring
bertambahnya usia anak. Pada pelaksanaanya, Skrining Hipotiroid Kongenital dilakukan
dengan pengambilan sampel darah pada tumit bayi yang berusia minimal 48 sampai 72 jam
dan maksimal 2 minggu oleh tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan pemberi
layanan Kesehatan Ibu dan Anak (baik FKTP maupun FKRTL), sebagai bagian dari
pelayanan neonatal esensial.

B. PENERIMA MANFAAT
Yang menjadi penerima manfaat dalam dalam kegiatan Pemeriksaan sampek SHK
adalah adalah Petugas bidan dan masyarakat kabupaten Pulau Morotai yang dijadikan sampel
dalam pengambilan spesimen yang berpotensi terkena KLB dan wabah.
C. JENIS KEGIATAN
Tim kesehatan akan melakukan penyelidikan Epidemologi untuk memastikan kasus yang ada
serta melakukan pengambilan spesimen pada kasus sampel yang akan ber potensi terjadinya
KLB dan wabah.

D. STRATEGI PEN CAPAIAN KELUARAN


1. Metode Pelaksanaan
a. Persiapan pelaksanaan kegiatan
b. Persiapan waktu dan tempat
c. Persiapan Transpotasi
d. Persiapan administrasi dan akomodasi
e. Pelaksanaan kegiatan

2. Waktu Pelaksanaan
Waktu dan pelaksanaan Kegiatan Pemeriksaan Sampel ke Lab Rujukan SHK yaitu pada
setiap terjadi kasus yang berpotensi terjadinya wabah dan KLB pada 2023 dikabupaten
Pulau Morotai.
No Kegiatan Ja Fe Ma Ap Me Jun Jul Ag Sip Okt No Des
. n b r r i s v

1. Pemeriksaan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Sampel ke Lab
Rujukan SHK

E. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN


Kurun waktu pencapaian keluaran/pelaksaan pekerjaan ini adalah Selama tahun 2024
M. BIAYA YANG DIPERLUKAN
Biaya yang dibutuhkan untuk Pengiriman Spesimen Suspek Di Kabupaten Pulau Morotai
sepenuhnya ditanggung oleh DAK Non Fisik Satker Bidang P2P dengan total biaya Rp.
1.078.200.000
Morotai Selatan, Agustus 2023
Mengetahui,
Kepala Dinas Kesehatan dan KB
Kabupaten Pulau Morotai

dr. Julys Giscard Kroons


NIP. 19800704 200804 1 001

Anda mungkin juga menyukai