Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (KAK)

Program : Penyakit Tidak


Menular
Kegiatan : Peningkatan
Pemanfaatan UKP
Sub Kegiatan : Homecar pasien IVA
positif pasca
cryotherapy
Input : Tenaga Kesehatan
Dana
PEMERINTAH Output : Peningkatan UPT
KABUPATEN Pelayanan PUSKESMAS
KAPUAS Kesehatan Di Faskes PANAMAS

1. PENDAHULUAN

1. Dasar Hukum

1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembar Negara


Republik Indonesia Tahun 2009 nomor 144, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5063); Pasal 158-161. Tentang Penyakit Tidak
Menular.
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 TentangPemerintahan Daerah
(Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 (Lembaran
NegaraRepublik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5679).
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1676).
4. Peraturan menteri kesehatan nomor 34 tahun 2015 tentang penanggulangan
kanker payudara dan kanker leher rahim (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 706).
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016
Nomor 1475).

6. Latar Belakang

Kanker serviks merupakan kanker yang banyak menyerang perempuan. Saat


ini kanker serviks menduduki urutan kedua dari penyakit kanker yang
menyerang perempuan di dunia dan urutan pertama untuk wanita dinegara
sedang berkembang. Dari data Badan Kesehatan Dunia (WHO), diketahui
terdapat 493.243 jiwa per tahun penderita kanker serviks baru di dunia dan
angka kematian karena kanker ini sebanyak 273.505 jiwa per tahun (Emilia,
2010).
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kanker serviks disebabkan oleh
infeksi virus HPV (Human Pappiloma Virus) yang tidak sembuh dalam waktu
yang lama. Jika kekebalan tubuh berkurang, maka infeksi ini bias mengganas
dan menyebabkan terjadinya kanker serviks. Kanker serviks mempunyai nsiden
yang tinggi di negara-negara yang sedang berkembang yaitu menempati urutan
yang pertama, sedang dinegara maju ia menempati urutan ke 10, atau secara
keseluruhan ia menempati urutan ke 5 (Ramli, 2005).
Di Negara maju, angkakejadiankankerservikssekitar 4%
dariseluruhkejadiankankerpadawanita, sedangkan di Negara
berkembangmencapaidiatas 15%. AmerikaSerikatdanEropa Barat,
angkainsidenkankerservikstelahterjadipenurunan. Hal
inidisebabkanolehalokasidanakesehatan yang mencukupi, promosikesehatan
yang bagus, sertasaranapencegahandanpengobatan yang mendukung (Emilia,
2010).
Di Indonesia kankerleherrahimmerupakankeganasan yang paling
banyakditemukandanmerupakanpenyebabkematianutamapadaperempuandala
mtigadasawarsaterakhir. Diperkirakan 15.000
kasusbarukankerserviksterjadisetiaptahunnya, sedangangkakematiannya di
perkirakan 7500 kasus per tahun (Emilia, 2010).
Menurut data YayasanKanker Indonesia (YKI),
penyakitinitelahmerenggutlebihdari 250.000 perempuan di
duniadanterdapatlebih 15.000 kasuskankerserviksbaru, yang
kuranglebihmerenggut 8000 kematian di Indonesia setiaptahunnya (Diananda,
2009).
MenurutWiknjosastro (1999)
kankerserviksdapatdisembuhkanjikadideteksidanditanggulangisejakdini,
malahansebenarnyakankerserviksinidapatdicegah.
MenurutahliObgyndariNewyork University Medical Center, Goldstein,
kuncinyaadalahdeteksidini.Kini,
senjataterbaikuntukmencegahkankerserviksadalahbentukskrining.
Banyakbentukskrininguntukmengetahuikankerserviks,
salahsatunyaadalahmenggunakanmetode IVA. MetodeInspeksi Visual
AsamAsetat (IVA)
adalahpemeriksaanskriningkankerserviksdengancarainspeksivisual
Banyakbentukskrininguntukmengetahuikankerserviks,
salahsatunyaadalahmenggunakanmetode IVA. MetodeInspeksi Visual
AsamAsetat (IVA) adalahpemeriksaanskriningkankerserviksdengancarainspeksi
visual padaserviksdenganaplikasiasamasetat. Metodeinspeksi visual
lebihmudah, lebihsederhana, lebihmampulaksana,
sehinggaskriningdapatdilakukandengancakupanlebihluas,
diharapkantemuankankerserviksdiniakanlebihbanyak,
kemampuantersebuttelahdibuktikanolehberbagaipenelitian.
Dalampelaksanaanskrining IVA teslangsungdiketahuihasilnya. Di
wilayahkerjaPuskesmas Panamas jumlahpasien IVA tahun 2017 sebanyak 88
orang 84 orang dinyatakan negative dan 4 orang diketahuipositif. pasien IVA
denganhasildiketahui negative (-) makamemberikanpembinaan personal
higyene, nutrisi, polahidupsehat, danpolahubunganseksual yang
sehatsertakembalimelakukanskriningsetahunkemudian. Jikahasilnyapositif (+)
akandirujukkeinstansikesehatan yang
memilikialatcryoteraphyuntukmendapatkanpenangananlebihlanjut.
Cryotherapyadalahsuatumetodeterapimenggunakan nitrogen cair
(sangatdingin) untukmenghancurkanselprekankerpadaserviks, yang
padaumumnyapasienpascacryoteraphyakanmengalamiefeksamping yang
memerlukanpendampingansecaraberkesinambungansehinggadiperlukantindakl
anjut homecare pasienpascacryotherapidirumah.

7. TUJUAN

1. TujuanUmum

Memberikanpelayanankesehatan yang
berkesinambungandankomprehensifkepadapasien IVA
positifpascacryotherapydankeluarga di tempattinggalpasien yang
bertujuanuntukmeningkatkankualitashiduppasiendankeluarga.

2. TujuanKhusus

1. Memberikan dukungan mental secara berkesinambungan selama masa


penyembuhan pasien IVA positifpascacryotherapysesuaidengan kebutuhan
pasien.
2. Mendeteksi komplikasi yang umum dialami pasienpasca cryotherapy
3. Memberikan konseling pada pasien dan keluarga mengenai hal-hal yang
perludihindariselamamasapenyembuhanpascacryotherapy.
4. Meningkatkankualitaspelayanankesehatandirumah.

8. KEGIATAN YANG AKAN DILAKSANAKAN

Kegiatan di luar gedung dilaksanakan pada waktu yang ditentukan.


Kunjungan rumah pada pasien IVA positif pasca cryotherapy dilakukan oleh Bidan
di wilayah kerja UPT Puskesmas Panamas.
1. Pemeriksaan Fisik
2. Pemberian pelayanan sesuai dengan kebutuhan
3. Menentukan tindakan yang tepat
4. Mencatat hasil pelayanan

9. SASARAN

Semua pasien IVA positif pasca cryotherapy di wilayah kerja UPT Puskesmas
Panamas Kabupaten Kapuas.

10. JADWAL KEGIATAN/PELAKSANAAN

1. Persiapan kegiatan
2. Penyuluhan Kanker serviks dan kanker payudara dilaksanakan sekali dalam
setahun di dua kelurahan
1. Kelurahan panamas 23 April 2018
2. Kelurahan Murung keramat 26 April 2018

3. pemeriksaan IVA Test massal dilaksanakan 2x dalam setahun di dua


kelurahan.

Pada 6 bulan pertama dilaksanakan di bulan mei yaitu :


3. Kelurahan Panamas 03 mei 2018
4. Kelurahan Murung Keramat 09 mei 2018

Pada 6 bulan kedua dilaksanakan di bulan oktober yaitu :


5. Kelurahan Panamas 06 oktober 2018
6. Kelurahan Murung Keramat 13 oktober 2018

4. Pelaporan

5. Evaluasi kegiatan

7. RENCANA PEMBIAYAAN
Menunjang pelaksanaan kegiatan Peningkatan dan Pemanfaatan UKP didukung
oleh dana yang bersumber dari dana bantuan operasional kesehatan (BOK) UPT
Puskesmas Panamas tahun 2018.

8. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Sasaran terlayani dengan baik, tanda bahaya pada pasien IVA pasca cryotherapty
dapat segera ditangani,cakupan target pelayanan IVA terpenuhi.

9. PENCATATAN DAN PELAPORAN

Pencatatan danpelaporan sesuai dengan prosedur pelaksanaan pada pasien IVA


positif pasca cryoteraphy yang dilakukansetiapbulandenganmenggunakan
formatyang telahdisediakanolehdinaskesehatansecara manual.

Dikeluarkan di :
Pada Tanggal :

BidanKoordinator, Yang membuat,

SRI SUMIARTIE A.Md.Keb IKA FENI ERNAWATI ,SST


NIP. 19760922 20070 1 2011 NIP. 19841006 200903 2 003

Mengetahui,
Kepala UPT Puskesmas Panamas

RAMLAN SUSILO WINARDI, SKM, MSi


Penata Tingkat I
NIP. 19731014 199203 1 002

Anda mungkin juga menyukai