PROVINSIKALIMANTAN
SELATAN
PERATURANDAERAHKABUPATENTABALONG
NOMOR 03 TAHUN2017
TENTANG
KAWASANTANPAROKOK
DENGANRAHMATTUHANYANGMAHAESA
BUPATITABALONG,
2
12. Peraturan Daerah Kabupaten Tabalong Nomor 05 Tahun
2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat
Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Tabalong Tahun
2016 Nomor 05, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten
Tabalong Nomor 02);
DEWANPERWAKILANRAKYATDAERAHKABUPATENTABALONG
dan
BUPATITABALONG
MEMUTUSKAN:
Menetapkan PERATURANDAERAHTENTANGKAWASANTANPAROKOK
BAB I
KETENTUANUMUM
Pasal 1
3
12. Promosi Produk Tembakau adalah kegiatan pengenalan atau
penyebarluasan informasi tentang produk tembakau untuk menarik minat
beli konsumen terhadap produk tembakau yang akan dan sedang
diperdagangkan.
13. Iklan Niaga Produk Tembakau yang selanjutnya disebut Iklan Produk
Tembakau adalah iklan komersial dengan tujuan memperkenalkan
darr/atau memasyarakatkan barang kepada khalayak sasaran untuk
mempengaruhi konsumen agar menggunakan produk tembakau yang
ditawarkan.
14. Sponsor Produk Tembakau adalah segala bentuk kontribusi langsung atau
tidak langsung, dalam bentuk dana atau lainnya, dalam berbagai kegiatan
yang dilakukan oleh lembaga atau perorangan dengan tujuan
mempengaruhi melalui promosi produk tembakau atau penggunaan
produk tembakau.
15. Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah suatu alat dan Zatau tempat yang
digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik
promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh
pemerintah, pemerintah daerah, dan/ atau masyarakat seperti rumah sakit,
Pusat Kesehatan Masyarakat, tempat praktik dokter, rumah bersalin, balai
pengobatan, dan tempat praktik bidan.
16. Tempat Proses Belajar Mengajar adalah tempat yang dimanfaatkan untuk
kegiatan belajar, mengajar, pendidikan, dan/ atau pelatihan, termasuk
perpustakaan, ruang praktik/ laboratorium dan museum.
17. Tempat Ibadah adalah bangunan atau ruang tertutup yang memiliki ciri-
ciri tertentu yang khusus dipergunakan untuk beribadah bagi para
pemeluk masing-masing agama secara permanen, seperti masjid, mushola,
gereja, kapel, pura, wihara dan kelenteng, tidak termasuk tempat ibadah
keluarga.
18. Tempat anak bermain adalah area tertutup maupun terbuka yang
digunakan untuk kegiatan bermain anak-anak, seperti tempat penitipan
anak, tempat pengasuhan anak, dan arena bermain anak-anak.
19. Angkutan umum adalah alat angkutan bagi masyarakat yang dapat berupa
kendaraan darat, air dan udara yang penggunaannya dengan kompensasi.
20. Tempat kerja adalah tiap ruangan atau lapangan tertutup atau terbuka,
bergerak atau tetap dimana tenaga kerja bekerja atau yang sering dimasuki
tenaga kerja untuk keperluan suatu usaha dan dimana terdapat sumber
atau sumber bahaya, seperti pabrik, perkantoran, ruang rapat, balai nikah,
dan ruang sidang atau seminar.
21. Tempat umum adalah semua tempat tertutup yang dapat diakses oleh
masyarakat umum darr/atau tempat yang dapat dimanfaatkan bersama-
sama untuk kegiatan masyarakat yang dikelola oleh Pemerintah Daerah,
swasta dan masyarakat, seperti hotel, restoran, bandara, stasiun, pusat
perbelanjaan, mall, pasar swalayan dan arena olahraga.
22. Tempat lainnya yang ditetapkan adalah tempat terbuka yang dapat
dimanfaatkan bersama-sama untuk kegiatan masyarakat.
23. Setiap orang adalah orang perseorangan atau badan, baik yang berbentuk
badan hukum maupun tidak berbadan hukum.
24. Badan adalah sekumpulan orang danjatau modal yang merupakan
kesatuan, baik yang melakukan usahan maupun yang tidak melakukan
usaha yang meliputi perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan
yang lainnya, badan usaha milik negara (BUMN),atau badan usaha milik
daerah (BUMD) dengan nama dan dalam bentuk apapun, firma, kongsi,
4
koperasi, dana pensiun, perekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi
massa, organisasi sosial politik atau organisasi lainnya, lembaga dan
bentuk badan lainnya termasuk kontrak investasi kolektif dan bentuk
usaha tetap, serta bentuk badan lainnya.
25. Pimpinan atau penanggungjawab KTR adalah orang atau badan yang
karena jabatannya memimpin atau bertanggungjawab atas tempat atau
fasilitas yang ditetapkan sebagai KTR.
26. Anak adalah seseorang yang belum berusia18 (delapan belas) tahun, siswa
darr/ atau anak yang masih dalam kandungan.
BAB II
RUANG LINGKUP, ASAS DAN TUJUAN
Pasal2
Pasal3
Pasal4
BAB III
KAWASAN TANPA ROKOK
Pasal 5
(3) Ketentuan mengenai tempat lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf h diatur dengan Peraturan Bupati.
Pasa16
KTR sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huruf a sampai dengan
huruf e dan huruf h dilarang menyediakan tempat khusus untuk merokok dan
merupakan KTRyang bebas dari asap rokok hingga batas pagar terluar.
Pasa17
(1) KTR sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huruf f dan huruf g
dapat menyediakan tempat khusus untuk merokok.
(2) Tempat khusus untuk merokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1)harus
memenuhi persyaratan:
a. merupakan ruang terbuka atau ruang yang berhubungan langsung
dengan udara luar sehingga udara dapat bersirkulasi dengan baik;
b. terpisah dari gedung/ tempat/ ruang utama dan ruang lain yang
digunakan untuk beraktivitas;
c. jauh dari pintu masuk dan keluar;
d. jauh dari tempat orang berlalu-lalang;
e. terdapat peringatan bahaya merokok;
f. tidak boleh terdapat iklan atau promosi rokok; dan
g. harus terdapat tempat mematikan rokok.
(3) Penyediaan tempat khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus
mendapat persetujuan Bupati.
BABIII
KEWAJIBAN DAN LARANGAN
Pasal 8
6
e. memasang tanda atau pengumuman dilarang merokok sesuai
persyaratan di semua pintu masuk utama dan di tempat-tempat yang
dipandang perlu dan mudah terbaca dan I atau didengar baik.
(3) Pengelola, pimpinan, dan/ atau penanggungjawab KTR dari pihak swasta
yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
sampai dengan huruf d dikenai sanksi administrasi:
a. peringatan tertulis;
b. penghentian sementara kegiatan; danj atau
c. pencabutan izin.
Pasa19
(4) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) dikecualikan
untuk tempat umum yang memiliki izin untuk menjual, mempromosikan
dan mengiklankan rokok.
<c:>: BABIV
PERANSERTAMASYARAKAT
Pasal 10
(2) Peran serta masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam
bentuk:
a. memberikan saran, masukan, dan pendapat berkenaan dengan
penentuan kebijakan yang terkait dengan KTR;
b. melakukan pengadaan dan pemberian bantuan sarana dan prasarana
yang diperlukan untuk mewujudkan KTR;
c. ikut serta dalam memberikan bimbingan dan penyuluhan serta
penyebarluasan informasi kepada masyarakat tentang dampak rokok
bagi kesehatan;
d. mengingatkan setiap orang yang melanggar ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal8;
7
e. melaporkan setiap orang yang melanggar ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 8 kepada pengelola, pimpinan dan/ atau
penanggungjawab KTR;dan
f. memelihara dan meningkatkan kualitas udara yang sehat dan bersih
serta bebas dari asap rokok.
BABV
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 11
(5) Dalam hal pembinaan dan pengawasan, Bupati dapat membentuk Tim
pembina dan pengawas yang ditetapkan dengan Keputusan Bupati
Bagian Kesatu
Pembinaan
Pasal 12
(1) Pembinaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (4), SKPD dapat
bekerjasama dengan masyarakat, badan atau lembaga, danfatau
organisasi kemasyarakatan.
Bagian Kedua
Pengawasan
Pasal 14
Pasal 15
(1) Dinas Kesehatan dan Satuan Polisi Pamong Praja berkoordinasi dengan
OPD lainnya, melakukan pengawasan dan inspeksi ke seluruh KTR di
daerah.
BABVI
KETENTUANPENYIDIKAN
Pasal 16
(2) Penyidik Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berwenang:
a. menerima laporan atau pengaduan dari seseorang mengenai adanya
tindak pidana atas pelanggaran Peraturan Daerah;
b. melakukan pemeriksaan atas kebenaran laporan atau keterangan yang
berkenaan dengan tindak pidana daIam bidang KTR;
c. melakukan pemeriksaan terhadap setiap orang yang diduga melakukan
tindak pidana dalam bidang KTR;
d. meminta keterangan dan barang bukti dari orang sehubungan dengan
peristiwa tindak pidana dalam bidang KTR;
9
BABIX
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal18
Dalam hal penegakan hukum, Satuan Polisi Pamong Praja, Dinas Kesehatan,
dan OPD lainnya melakukan operasi tindak pidana ringan paling sedikit 3 (tiga)
kali dalam setahun.
BABX
PENUTUP
Pasal19
Ditetapkan di Tanjung
BUPA~gG.
pada tanggal 15 Hei 2017
J- '1.
H. ANANG SYAKHFIANI
Diundangkan di Tanjung
pada tanggal 15 Mei 2017
~.
H. ABDUL MUTHALIB SANGADJI
11
PENJELASAN
ATAS
PERATURANDAERAHKABUPATEN TABALONG
NOMOR 03 TAHUN2017
TENTANG
KAWASANTANPAROKOK
I. UMUM
Pasal 1
Cukup jelas.
Pasal2
Cukup jelas.
Pasa13
Hurufa
Yang dimaksud dengan "asas perikemanusiaan" yaitu bahwa
penyelenggaraan KTRdilandasi atas perikemanusiaan berdasarkan
pada Ketuhanan Yang Maha Esa dengan tidak membedakan
golongan agama dan bangsa.
Hurufb
Yang dimaksud dengan "asas keseimbangan" yaitu bahwa KTR
dilaksanakan antara kepentingan individu dan masyarakat, antara
fisik dan mental, serta antara material dan spiritual.
Hurufc
Yang dimaksud dengan "asas manfaat" yaitu bahwa
penyelenggaraan KTRmemberikan manfaat yang sebesar-besarnya
bagi kemanusiaan dan perikehidupan yang sehat bagi setiap warga
negara.
Hurufd
Yang dimaksud dengan "asas perlindungan" yaitu bahwa
penyelenggaraan KTR memberikan perlindungan dan kepastian
hukum kepada masyarakat.
Hurufe
Yang dimaksud dengan "asas penghormatan terhadap hak dan
kewajiban" yaitu bahwa penyelenggaraan KTRdengan menghormati
hak dan kewajiban masyarakat sebagai bentuk kesamaan
kedudukan hukum.
Huruff
Yang dimaksud dengan "asas keadilan" yaitu bahwa
penyelenggaraan KTRmemberikan keadilan kepada semua lapisan
masyarakat khususnya bagi perokok pasif, anak-anak, dan wanita
hamil.
Hurufg
Yang dimaksud dengan "asas gender dan nondiskriminasi" yaitu
bahwa penyelenggaraan KTR tidak membedakan perlakuan
terhadap perempuan dan laki-laki.
Hurufh
Yang dimaksud dengan "asas norma agama" yaitu bahwa
penyelenggaraan KTRmemperhatikan dan menghormati serta tidak
membedakan agama yang dianut masyarakat.
Pasa14
Cukup jelas.
Pasa15
Ayat (1)
Hurufa
13
Yang dimaksud dengan "fasilitas pelayanan kesehatan"
meliputi: rumah sakit, rumah bersalin, poliklinik,
puskesmas, balai pengobatan, laboratorium, posyandu,
Apotik, dan tempat praktek kesehatan swasta.
Hurufb
Yang dimaksud dengan "temp at proses belajar mengajar"
meliputi: sekolah, perguruan tinggi, balai pendidikan dan
pelatihan, balai latihan kerja, bimbingan belajar, dan tempat
kursus.
Huruf c
Yang dimaksud dengan "tempat anak bermain" meliputi:
kelompok bermain, penitipan anak, pendidikan anak usia
dini (PAUD),dan taman kanak-kanak.
Hurufd
Yang dimaksud dengan "tempat ibadah" meliputi:
mesjidjmusholahjsuraujlanggar, gereja, pura, vihara, dan
klenteng.
Hurufe
Yang dimaksud dengan "angkutan umum" meliputi: bus
umum, taxi, angkutan kota termasuk ben tor, kendaraan
wisata, bus angkutan anak sekolah, dan bus angkutan
karyawan, angkutan antar kota, angkutan pedesaan, dan
angkutan air.
Huruff
Yang dimaksud dengan "tempat kerja" meliputi: perkantoran
pemerintah baik sipil maupun TNIjPOLRI, perkantoran
swasta, industri, dan bengkel.
Hurufg
Yang dimaksud dengan "tempat umurn" meliputi: pasar
modern, pasar tradisional, mall, tempat wisata, tempat
hiburan, tempat olahraga, hotel, restoran, tempat rekreasi,
halte, terminal angkutan umum, terminal angkutan barang,
pelabuhan, dan bandara.
Hurufh
Yang dimaksud dengan "tempat lain yang ditetapkan" adalah
tempat lain selain sebagaimana dimaksud pada huruf a
sampai dengan huruf g, yang ditetapkan oleh Bupati.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Pasa16
Cukup jelas.
Pasal 7
Cukup jelas.
Pasal8
Cukup jelas.
Pasal9
Cukup jelas.
Pasal 10
Cukup jelas.
Pasal 11
Cukup jelas.
Pasal 12
Cukup jelas.
14
Pasal 13
Cukup jelas.
Pasal14
Cukup jelas.
Pasal 15
Cukup jelas.
Pasal 16
Cukup jelas.
Pasal 17
Cukup jelas.
Pasal 17
Cukup jelas.
Pasal18
Cukup jelas.
Pasal 19
Cukup jelas.
15