Anda di halaman 1dari 8

Nama : Fadiya Haya

NIM : 1906103030013
Sub Pokok Bahasan : Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran
Tanggal : 05/11/2020

No Slide Penjelasan
1
1. Penggunaan media pengajaran hendaknya
dipandang sebagai bagian integral dari suatu
sistem pengajaran dan bukan hanya sebagai alat
bantu yang berfungsi sebagai tambahan yang
digunakan bila dianggap perlu dan hanya
dimanfaatkan sewaktu-waktu.
2. Media pengajaran hendaknya dipandang sebagai
sumber belajar yang digunakan dalam usaha
memecahkan masalah yang dihadapi dalam
proses belajar-mengajar.
3. Guru hendaknya benar-benar menguasai teknik-
teknik dari suatu media pengajaran yang
digunakan.
4. Guru seharusnya memperhitungkan untung
ruginya pemanfaatan suatu media pengajaran.
5. Penggunaan media pengajaran harus diorganisir
secara sistematis bukan sembarang
mengunakannya.
6. Jika sekiranya suatu pokok bahasan memerlukan
lebih dari macam media, maka guru dapat
memanfaatkan multi media yang menguntungkan
dan memperlancar proses belajar-mengajar dan
juga dapat merangsang siswa dalam belajar.
7. Beberapa syarat umum yang harus dipenuhi
dalam pemanfaatan media pengajaran dalam
PBM, yakni:
8. Media pengajaran yang digunakan harus sesuai
dengan tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan.
9. Media pengajaran tersebut merupakan media
yang dapat dilihat atau didengar.
10. Media pengajaran yang digunakan dapat
merespon siswa belajar.
11. Media pengajaran juga harus sesuai denga kondisi
individu siswa.
12. Media pengajaran tersebut merupakan perantara
(medium) dalam proses pembelajaran siswa.

2
1. Fungsi atensi
Fungsi atensi media visual merupakan inti, yaitu
menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk
berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan
dengan makna visual yang ditampilkan atau
menyertai teks materi pelajaran. Seringkali pada
awal pelajaran siswa tidak tertarik dengan materi
pelajaran atau mata pelajaran itu merupakan salah
satu pelajaran yang tidak disenangi oleh mereka
sehingga mereka tidak memperhatikan. Media
gambar khususnya gambar yang diproyeksikan
melalui overhead projector dapat menenangkan
dan mengarahkan perhatian mereka kepada
pelajaran yang akan mereka terima. Dengan
demikian, kemungkinan untuk memperoleh dan
mengingat isi pelajaran semakin besar.
2. Fungsi afektif
Media visual dapat terlihat dari tingkat
kenikmatan siswa ketika belajar (atau membaca)
teks yang bergambar. Gambar atau lambang
visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa,
misalnya informasi yang menyangkut masalah
social atau ras
3. Fungsi kognitif
Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-
temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa
lambang visual atau gambar memperlancar
pencapaiaan tujuan untuk memahami dan
mengingat informasi atau pesan yang terkandung
dalam gambar.
4. Fungsi kompensatoris.
Fungsi kompensatoris media pembelajaran
terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual
yang memberikan konteks untuk memahami teks
membantu siswa yang lemah dalam membaca
untuk mengorganisasikan informasi dalam teks
dan mengingatnya kembali. Dengan kata lain,
media pembelajaran berfungsi untuk
mengakomodasikan siswa yang lemah dan lambat
menerima dan memahami isi pelajaran yang
disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal

3
1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu
bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata
tertulis atau lisan belaka).
2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya
indera, seperti misalnya:
a. Objek yang terlalu besar, bisa digantikan
dengan realita, gambar, film bingkai, film,
atau model;
b. Objek yang kecil-dibantu dengan proyektor
mikro, film bingkai, film, atau gambar;
c. Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat,
dapat dibantu dengan timelapse atau high-
speed photography;
d. Kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa
lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman film,
video, film bingkai, foto maupun secara
verbal;
e. Objek yang terlalu kompleks (misalnya
mesin-mesin) dapat disajikan dengan model,
diagram, dan lain-lain, dan
f. Konsep yang terlalu luas (gunung berapi,
gempa bumi, iklim, dan lain-lain) dapat di
visualkan dalam bentuk film, film bingkai,
gambar, dan lain-lain.
3. Penggunaan media pendidikan secara tepat dan
bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik.
Dalam hal ini media pendidikan berguna untuk:
a. Menimbulkan kegairahan belajar;
b. Memungkinkan interaksi yang lebih langsung
antara anak didik dengan lingkungan dan
kenyataan;
c. Memungkinkan anak didik belajar sendiri-
sendiri menurut kemampuan dan minatnya.
4. Dengan sifat yang unik pada tiap siswa ditambah
lagi dengan lingkungan dan pengalaman yang
berbeda,, sedangkan kurikulum dan materi
pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa,
maka guru banyak mengalami kesulitan bilamana
semuanya itu harus diatasi sendiri. Hal ini akan
lebih sulit bila latar belakan lingkungan guru
dengan siswa juga berbeda. Masalah ini dapat
diatasi dengan media pendidikan, yaitu dengan
kemampuannya dalam:
a. Memberikan perangsang yang sama;
b. Mempersamakan pengalaman;
5. Menimbulkan persepsi yang sama.[5] Dale
(1969:180) mengemukakan bahwa bahan-bahan
audio-visual dapat memberikan banyak manfaat
asalkan guru berperan aktif dalam proses
pembelajaran. Hubungan guru-siswa tetap
merupakan elemen paling penting dalam system
pendidikan modern saat ini. Guru harus selalu
hadir untuk menyajikan materi pelajaran dengan
bantuan media apa saja agar manfaat berikut ini
dapat terealisasi:
a. Meningkatkan rasa saling pengertian dan
simpati dalam kelas;
b. Membuahkan perubahan signifikan tingkah
lalu siswa;
c. Menunjukkan hubungan antar mata pelajaran
dan kebutuhan dan minta siswa dengan
meningkatnya motivasi belajar siswa;
d. Membawa kesegaran dan variasi bagi
pengalaman belajar siswa;
e. Membuat hasil belajar lebih bermakna bagi
berbagai kemampuan siswa;
f. Mendorong pemanfaatan yang bermakna dari
mata pelajaran dengan jalan melibatkan
imajinasi dan partisipasi aktif yang
mengakibatkan meningkatnya hasil belajar;
g. Memberikan umpan balik yang diperlukan
yang dapat membantu siswa menemukan
seberapa banyak telah mereka pelajar;
h. Melengkapi pengalaman yang kaya dengan
pengalaman itu konsep-konsep yang berkala
dapat kembangkan;
i. Memperluas wawasan dan pengalaman siswa
yang mencerminkan pembelajaran
nonverbalistik dan membuat generalisasi
yang tepat;
j. Meyakinkan diri bahwa urutan dan kejelasan
pikiran yang siswa butuhkan jika mereka
membangun struktur konsep dan system
gagasan yang bermakna.
6. Sudjana dan Rivai (1992;2) mengemukakan
manfaat media pembelajaran dalam proses belajar
siswa, yaitu:
a. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian
siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi
belajar;
b. Bahan pembelajaran akan lebih jelas
maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh
siswa dan memungkinkannya menguasai dan
mencapai tujuan pembelajaran;
c. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak
semata-mata komunikasi verbal melalui
penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa
tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga,
apalagi kalau guru mengajar pada setiap jam
pelajaran;
d. Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan
belajar sebab tidak hanya mendengarkan
uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti
mengamati, melakukan, mendemonstrasikan,
memerankan dan lain lain.
7. Encyclopedei of Educational Research dalam
Hamalik (1994:15) merincikan manfaat media
pendidikan sebagai berikut:
a. Meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk
berpikir, oleh karena itu mengurangi
verbalisme.
b. Memperbesar perhatian siswa.
c. Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk
perkembangan belajar, oleh karena itu
membuat pelajaran lebih mantap.
d. Memberikan pengalaman nyata yang dapat
menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri di
kalangan siswa.
e. Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan
kontinyu, terutama melalui gambar hidup.
f. Membantu tubuhnya pengertian yang dapat
membantu perkembangan kemampuan
berbahasa.
g. Memberikan pengalaman yang tidak mudah
diperoleh dengan cara lain, dan membantu
efisiensi dan keragaman yang lebih baik

Anda mungkin juga menyukai