SK Kebijakan Mutu (3.1.1 Ep. 4)
SK Kebijakan Mutu (3.1.1 Ep. 4)
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS TANRUTEDONG
Jl. Andi Cammi No. 8 Tanrutedong, Telp. (0421) 721 009 Kode Pos 91681
e-mail :puskesmas_tanrutedong@yahoo.com
KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS TANRUTEDONG
Nomor : 063 /SK/PKM-DP/III/2016
TENTANG
KEBIJAKAN MUTU PUSKESMAS TANRUTEDONG
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,
KEPALA PUSKESMAS TANRUTEDONG,
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : Tanrutedong
pada tanggal : 1 Maret 2016
KEPALA PUSKESMAS TANRUTEDONG,
ALI TABA
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TANRUTEDONG
NOMOR :063/SK/PKM-DP/III/2016
TENTANG :KEBIJAKAN MUTU PUSKESMAS TANRUTEDONG
1. Kepala Puskesamas dan Seluruh Penanggung Jawab Pelayanan Klinis dan penanggung jawab
upaya Puskesmas wajib berpartisipasi dalam program mutu mulai dari perencanaan,
Pelaksanaan, monitoring dan evaluasi
2. Para pemimpin wajib melakukan kolaborasi dalam pelaksanaan program mutu yang
diselenggarankan di seluruh jajaran Puskesmas
3. Perencanaan mutu disusun oleh seluruh jajaran Puseksmas Tanrutedong dengan pendekatan
multi disiplin, dan dikoordinasikan oleh wakil manajemen mutu
4. Perencanaan mutu berisi paling tidak :
a. Area prioritas berdasarkan data dan informasi, baik dari hasil monitoring dan evaluasi
indikator, maupun keluhan pasien/keluarga/staf dengan mempertimbangkan kekritisan,
resiko tinggi dan kecenderungan terjadinya masalah
b. Salah satu area prioritas adalah sasaran keselamatan pasien
c. Kegiatan-kegiatan pengukuraan dan pengendalian mutu dan keselamatan pasien yang
terkoordinasi dari semua unit kerja dan unit pelayanan.
d. Pengukuran mutu dan keselamatan pasien dilakukan dengan pemilihan indikator,
pengumpulan data, untuk kemudian dianalisis dan ditindak lanjuti dalam upaya
peningkatan mutu dan keselamatan pasien
e. Indikator meliputi , indikator manajerial, indikator kinerja upaya puskesmas, dan indikator
klinis, yang meliputi indikator struktur, proses, dan outcome, dan indikator-indikator
pencengahan dan penegndalian infeksi
f. Upaya-upaya perbaikan mutu dan keselamatan pasien melalui standarisasi, perencangan
sistem, rancan ulang sistem untuk peningkatan mutu
g. Penerapan manjemen resiko, pada semua lini pelayanan baik, pelayanan klinis maupun
penyelenggaraan upaya puskesmas.
h. Manajemen resiko klinis untuk mencengah terjadinya kejadian sentinel, kejadian yang
tidak diharapkan, kejadian nyaris cedera, dan keadaan potensial cedera.
i. Program dan kegiatan-kegiatan peningkatan mutu pelayanan klinis dan keselamatan
pasien.
j. Program pelatihan yang terkait dengan peningkatan mutu puskesmas.
k. Rencana pertemuan sosialisasi dan koordinasi untuk menyampaikan permasalahan tindak
lanjut, dan kemajuan tindak lanjut yang dilakukan.
l. Rencana monitorin dan evaluasi dan program mutu
5. Perencanaan sistem/ proses pelayanan memperhatikan butir-butir dibawa ini :
a. Konsisten dengan visi, misi,tujuan dan tata nilai puskesmas, dan perencanaan puskesmas
b. Memenuhi kenutuhan pasien, keluarga dan staf
c. Menggunakan pedoman penyelenggaran upaya puskesmas, pedoman praktek klinis,
standar pelayanan klinis, kepustakaan ilmia dan berbagai panduan dari profesi maupun
panduan dari kementerian kesehatan
d. Mempertimbangkan informasi dari manjemen resiko
e. Dibangun sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan yang ada dipuskesmas
f. Dibangun berbasis praktik klinik yang baik
g. Menggunakan informasi dari kegiatan peningkatan yang terkait
h. Dan mengintegrasikan serta mengabungkan berbagai proses dan sistem pelayanan
6. Seluruh kegiatan mutu dan keselamatan pasien harus di dokumentasikan
7. Wakil manajemen mutu wajib melaporkan kegiatan peningkatan mutu kepada Kepala
Puskesmas tiap bulan.
ALI TABA