Anda di halaman 1dari 14

URAIAN SINGKAT PEKERJAAN

Uraian Pendahuluan1

1. Latar Belakang Penyelamatan lingkungan yang mempunyai arti penting dan


fungsi strategis bagi sistem nilai yang ada di masyarakat, terlebih
lagi yang berkaitan dengan upaya peningkatan kesejahteraan
merupakan kewajiban pemerintah, baik pusat maupun daerah.

Bagi masyarakat Bali yang sebagian besar beragama Hindu,


keberadaan pantai merupakan suatu bagian yang tidak
terpisahkan dari tatanan kehidupan, sosial budaya serta ekonomi
yang mendukung kesejahteraan masyarakat secara umum.
Disamping itu pantai juga merupakan sarana bagi aktivitas ritual
dalam upacara keagamaan.

Pantai Cengceng Kembar di kabupaten Jembrana merupakan


salah satu pantai yang terdapat di Desa Pangyangan, Kecamatan
Pekutatan, Kabupaten Jembrana. Pada lokasi ini terdapat Pura
Kahyangan Jagat Luhur Suci Ceng Ceng Kembar, dan fasilitas
lainnya yang terletak di tepi pantai. Pantai Cengceng Kembar
mengalami abrasi yang cukup fatal hingga membahayakan pura
dan fasilitas lainnya di sepanjang pantai. Untuk menghindari
abrasi yang makin parah perlu dilakukan penanganan untuk
melindungi Pura Cengceng Kembar. Dari kondisi pantai tersebut,
maka dipandang perlu untuk menyelenggarakan kegiatan “ DED
Pantai Cengceng Kembar Kab. Jembrana ” sebelum dilakukan
pengamanan untuk mendapatkan desain bangunan pengaman
pantai yang tepat guna sehingga dapat mengatasi permasalahan
dengan mempertimbangkan segala macam aspek yang terkait
dengan masalah Pengamanan Pantai Cengceng Kembar.

2. Maksud dan 1. Maksud


Tujuan Maksud dari Kegiatan DED Pantai Cengceng Kembar Kab.
Jembrana dilakukan untuk menyiapkan perencanaan detail
yang akan dipakai sebagai pedoman teknis pelaksanaan
konstruksi pengaman pantai.

1
2. Tujuan
Tujuan dari kegiatan DED Pantai Cengceng Kembar Kab.
Jembrana yaitu membuat perencanaan secara detail dan
komprehensif mengenai desain pengaman pantai di lokasi
pekerjaan tersebut sehingga diperoleh suatu pedoman
pelaksanaan pengaman pantai yang sesuai dengan kondisi
lapangan.

3. Sasaran Sasaran yang ingin dicapai dalam kegiatan DED Pantai Cengceng
Kembar Kab. Jembrana adalah:
• Tersedianya dokumen perencanaan detail bangunan
pengaman pantai yang dapat menanggulangi masalah,
abrasi yang terjadi pada Pantai Cengceng Kembar
Kabupaten Jembrana

4. Lokasi Pekerjaan Kegiatan ini berlokasi di Desa Pangyangan, Kecamatan Pekutatan,


Kabupaten Jembrana

5. Sumber Pendanaan a. Biaya pelaksanaan pekerjaan ini dibebankan pada Dinas


Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan
Permukiman Provinsi Bali, melalui APBD Provinsi Bali Tahun
Anggaran 2023 dengan pagu sebesar Rp 100.000.000 (Seratus
Juta Rupiah).
b. Total Harga Perkiraan Sendiri (HPS) yang diperlukan untuk
melaksanakan pekerjaan DED Pantai Cengceng Kembar Kab.
Jembrana sebesar Rp. 99.997.889,79 (Sembilan Puluh
Sembilan Juta Sembilan Ratus Sembilan Puluh Tujuh Ribu
Delapan Ratus Delapan Puluh Sembilan Rupiah Tujuh Puluh
Sembilan Sen) termasuk PPN.

6. Nama dan Organisasi Nama organisasi yang menyelenggarakan / melaksanakan


Pejabat Pembuat pengadaan jasa konsultansi DED Pantai Cengceng Kembar Kab.
Komitmen Jembrana adalah :
▪ K/L/D/I : Pemerintah Provinsi Bali
▪ Satker/OPD : Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang,
Perumahan dan Kawasan Permukiman
Provinsi Bali
PPK : Ni Made Aryadi, ST., M. Eng

2
Data Penunjang2

7. Data Dasar Data Abrasi Pantai

8. Standar Teknis

9. Studi-Studi
Terdahulu

10. Referensi Hukum Dasar hukum disusunnya Kerangka Acuan Kerja adalah :
1. Undang-Undang No. 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya
Air diubah dengan Undang-Undang No. 11 Tahun 2020
tentang Cipta Kerja;
2. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Informasi
Geospasial diubah dengan Undang-Undang No. 11 Tahun
2020 tentang Cipta Kerja;
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 22 tahun
1982 Tentang Pengaturan air
4. Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 27 Tahun 2014
tentang Jaringan Informasi Geospasial Nasional.
5. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan
Atas Peraturan Presiden Nomor 16 tahun 2018 tentang
Pengadaan Barang/Jasa.
6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat
nomor 6/PRT/M/2015 Tentang Eksploitasi dan Pemeliharaan
Sumber Air dan Bangunan Pengairan
7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahaan Rakyat
nomor 7/PRT/M/2015 Tentang Pengamanan Pantai
8. Keputusan Menteri PUPR. No. 897/KPTS/M/2017 tentang
Besaran Remunerasi Minimal Tenaga Kerja Konstruski Pada
Jenjang Jabatan Ahli untuk Layanan Jasa Konsultansi
Konstruksi diubah dengan Keputusan Menteri PUPR. No.
524/KPTS/M/2022 tentang Besaran Remunerasi Minimal
Tenaga Kerja Konstruski Pada Jenjang Jabatan Ahli untuk
Layanan Jasa Konsultansi Konstruksi;
9. Keputusan Gubernur Bali Nomor 847/03-M/HK/2022
tentang Upah Minimum Provinsi Bali Tahun 2023 atau
Keputusan Gubernur Bali Nomor 869/03-M/HK/2022
tentang Upah Minimum Kabupaten/KotaTahun 2023
10. Kesepakatan Standar Harga Satuan Internal di Lingkungan
Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan
Kawasan Permukiman Provinsi Bali untuk Pelaksanaan

3
Kegiatan Tahun Anggaran 2023 Nomor.
B.29.996/2201/BK/PUPRKIM Tanggal 24 Pebruari 2023

Ruang Lingkup

11. Lingkup Pekerjaan 1. Kegiatan Persiapan


a. Survey Pendahuluan

Survei Pendahuluan (Reconnaissance Survei) yang


dilakukan oleh Team Leader sebagai penanggung jawab
pekerjaan bersama Tenaga Ahli yang terlibat. Survei
Pendahuluan ini merupakan tahap awal pelaksanaan
pekerjaan dan juga untuk pengenalan lapangan,
pengambilan data-data visual dan data sekunder awal
yang digunakan dalam pengecekan kondisi lokasi.
Dalam tahap ini juga di identifikasi permasalahan -
permasalahan yang mungkin timbul nantinya selama
pelaksanaan survei teknis, sehingga tim survei teknis
nantinya akan dapat melakukan persiapan yang lebih baik
secara teknis. Selain itu juga untuk melakukan pendekatan
pada instansi terkait sehingga dapat dicapai koordinasi
yang optimal.

b. Persiapan Administrasi dan Teknis


Merupakan persiapan administrasi surat menyurat inter
office, office to office dan office to owners. Dari
administrasi kantor yang tertata dengan baik
memudahkan dalam kontrol pekerjaan secara
keseluruhan. Diperolehnya proses administrasi yang baik,
tertata rapi yang pada akhirnya menunjang kinerja
penyedia jasa.

c. Pengumpulan Data Sekunder


Data sekunder merupakan data yang sangat diperlukan
dalam mendukung keakuratan hasil analisa secara
keseluruhan. Sebagian besar data sekunder merupakan
data historis yang mampu memberikan informasi proses
yang terjadi di lokasi pekerjaan. Beberapa data seperti;
Data topografi, hidroklimatologi, hidrologi, kondisi sosial
masyarakat, Pasang Surut, Peta Geologi, Data Angin, Data

4
statistic, dan Hasil studi terdahulu merupakan data-data
yang sangat diperlukan.

Dengan data yang cukup, diharapkan hasil pekerjaan


mampu optimal dan sesuai dengan kondisi yang terjadi di
lapangan. Hal ini penting dipahami mengingat erosi
pantai merupakan proses yang terjadi secara bertahap,
dan hal ini tentunya tidak dapat diselesaikan tanpa data
sekunder (historis) yang lengkap.

2. Pengumpulan Data Primer


Data Primer merupakan data yang diperoleh secara langsung
dilapangan. Sebagai data terbaru, tentunya data ini
merupakan hasil kondisi terakhir di lapangan seperti; peta
dasar (Data Topogarfi, Data Bathimetri), Data Pasang Surut,
kondisi fisik area pekerjaan seperti kondisi tanah, kondisi
perairan dll. Beberapa kegiatan pengumpulan data primer
antara lain:
1. Survey Topografi (Topographic Survey)
Survei ini dilakukan untuk mendapatkan situasi pantai di
darat. Survei ini dilakukan oleh Tenaga Ahli Geodesi.
Lokasi survei adalah sepanjang pantai dan selebar
sempadan pantai (biasanya diambil 100 meter ke arah
darat). Hasil :
• Peta situasi berukuran skala 1:2.000 atau 1:1000.
• Longitudinal cross section pantai pada elevasi HWL,
MSL dan LWL.
• Cross section sesuai ketentuan yang ada dan detail
bangunan rencana.
• Jarak antar cross section maksimal tiap 100m

2. Survey Bathimetri (Bathimetric Survey)


Survei ini dilakukan untuk mendapatkan peta di laut.
Survei ini dilakukan (diawasi) oleh Tenaga Ahli Geodesi.
Survey ini menggunakan echosounder minimal single
beam, bukan menggunakan fish finder yang memiliki
tingkat akurasi yang kurang. Survei Batimetri di
rekomendasikan untuk dilakukan seluas-luasnya karena
berguna dalam simulasi numeric (minimal 1km kearah
offshore). Hal ini diperlukan mengingat simulasi akan
menghasilkan produk lebih baik apabila dilakukan untuk
area yang luas. Biasanya dilakukan sepanjang pantai yang

5
akan disurvei dengan lebar ke arah laut sampai ke
kedalaman yang disebut closure depth. Closure Depth
adalah kedalaman perairan dimana sudah tidak terjadi
lagi pergerakan sedimen aktif. Hasil :
• Menghasilkan peta bathimetry skala 1 : 2.000 detail
dengan interval kontur tiap 1 meteran dan 5 meteran.
• Potongan melintang beberapa posisi yang dianggap
mewakili kondisi “khusus” dalam daerah studi.

3. Investigasi Mekanika Tanah (Soil Mechanics


Investigation)
Pekerjaan penyelidikan tanah dilakukan guna
mendapatkan data - data serta gambaran mengenai
keadaan, jenis dan sifat-sifat mekanis tanah di lokasi
pekerjaan. Dalam pelaksanaan pekerjaan ini dilakukan
beberapa titik cone penetration test (sondir) untuk
mengetahui daya dukung yang ada. Hasil : Daya dukung
tanah pondasi di bawah rencana bangunan.
3. Pengolahan Data
1. Pengolahan Data Topografi, Bathimetry dan Pasang Surut,
Selanjutnya data hasil survei topografi dan batimetri akan
diolah dengan menjadikan elevasi titik-titik yang diukur
dalam satu referensi yakni muka air terendah (LLWL =
Lowest Low Water Level) yang didapat dari pengolahan
hasil survei pasang surut. Jadi dapat dilihat bahwa survei
topografi, batimetri dan pasang surut adalah suatu survei
yang merupakan satu kesatuan. Keseluruhan hasil survei
topografi dan batimetri menghasilkan titik-titik dengan
koordinat X,Y,Z dengan referensi yang sama. Hasil :
Diperolehnya elevasi yang tepat pada hasil penggambaran
peta denah rencana (merupakan perpaduan bathimetry,
topografi dan pasut).
2. Pengolahan Data Mekanika Tanah
Data yang diperoleh dari pembacaan tahanan konus
terhadap friksi dan tekanan ke bawah. Selain itu,
dilakukan pengambilan sample undisturb dari test pit
yang digali. Hasil : Diketahuinya daya dukung tanah di
bawah pondasi dengan analisa data sondir.

6
4. Pra Desain, Detail Design dan Produk Akhir
Tahapan pradesain dan desain rinci (Detail Design) adalah
penentuan tata letak (layout) bangunan pantai dan
perhitungan kestabilan struktur pantai. Karakteristik tanah di
bawah bangunan pantai perlu diketahui untuk mengetahui
kestabilan lereng, penurunan tanah akibat beban bangunan
pantai dan daya dukung tanah di bawahnya.

Detail desain yang dilakukan dalam perencanaan bangunan


pantai adalah sebagai berikut:
• Perhitungan struktur bangunan yang dipakai dalam
perencanaan bangunan pengaman pantai yang sesuai.
Untuk struktur bangunan pantai, perhitungan dilakukan
oleh Tenaga Ahli Teknik Pantai.
• Analisa Geoteknik dalam perencanaan bangunan
pengaman pantai, dilihat kekuatan tanah untuk menahan
bangunan diatasnya. Tugas ini dilakukan oleh Tenaga Ahli
Geoteknik.
• Penggambaran dan analisa volume pekerjaan yang akan
dilakukan oleh Draftman.

Perhitungan biaya dan spesifikasi teknis yang dilakukan oleh


Team Leader. Spesifikasi Teknis dibuat oleh team Leader dengan
bekerja sama dengan semua tenaga ahli terkait.

12. Keluaran3 Keluaran dari pekerjaan ini adalah dokumen hasil perencanaan
detail untuk pelaksanaan pembangunan pengamanan Pantai
Cengceng Kembar, di Kabupaten Jembrana.

13. Peralatan, Material, a. Peralatan


Personel dan Fasilitas
dari Pejabat Pembuat
b. Material
Komitmen

c. Personel
1. Tim Teknis/Direksi
d. Fasilitas dari Pejabat Pembuat Komitmen
Data yang dapat disediakan adalah data teknis terkait dengan
pantai yang akan dikerjakan.

7
14. Peralatan dan a. Peralatan
Material dari Peralatan utama yang digunakan adalah Total Station, Patok
Penyedia Jasa BM (Bench Mark), Patok CP (Control Point), Alat Pasang
Konsultansi Surut, Echosounder, Perahu
b. Material

c. Personel
PROFESSIONAL STAFF
1) Ketua Tim (Team Leader)

Team Leader adalah seorang Sarjana (S1) Teknik


Sipil/Pengairan. Ahli muda di Bidang Sumber Daya Air
dengan pengalaman minimal 2 (dua) tahun. tenaga
ahli full time yang memiliki management skill,
bermotivasi tinggi serta dapat bekerjasama dengan
pihak lain untuk memecahkan persoalan yang
mungkin timbul serta bertanggung jawab terhadap
pekerjaan, harus memiliki Sertifikat Keahlian (SKA)
Ahli Muda Sumber Daya Air/Sertifikat Kompetensi
Kerja (SKK) Ahli Muda Bidang Keahlian Teknik Sumber
Daya Air yang dikeluarkan oleh asosiasi profesi yang
berwenang. Team Leader yang diperlukan adalah 1
(satu) orang dengan waktu kerja 1,5 (satu koma lima)
bulan selama kegiatan ini.
Tugas dan Kewajiban seorang Team Leader adalah
- Mengkoordinasikan seluruh tenaga dalam team
untuk setiap pelaksanaan kegiatan dan
menyampaikan laporan kepada PPK sehingga
keputusan-keputusan dapat dilakukan
dengan cepat.
- Mengkoordinasikan seluruh personil dalam team
secara teratur
- Mengkoordinasikan pencatatan kemajuan
(progress) pekerjaan.
- Memonitor dan mengevaluasi secara seksama
kemajuan dari semua pekerjaan dan
melaporkannya segera/tepat waktu kepada PPK.
- Memeriksa dengan teliti semua kuantitas dan
kualitas hasil pekerjaan.
- Mengkoordinasikan pembuatan laporan-laporan
mengenai kemajuan fisik dan keuangan
pekerjaan yang ada dibawah wewenangnya dan
8
menyerahkan kepada PPK serta instansi lain yang
terkait tepat pada waktunya; dan
1) Ahli Geodesi
Ahli Geodesi adalah seorang Sarjana (S1) Teknik
Sipil/Pengairan. Ahli muda di Bidang Sumber Daya Air
dengan pengalaman minimal 1 (satu) tahun dalam
pengukuran dan pemetaan system Pantai serta mampu
mengkoordinir team di lapangan yang bertanggung
jawab terhadap penyusunan rencana kerja survey,
pelaksanaan pengukuran dilapangan. Harus memiliki
Sertifikat Keahlian (SKA) Ahli Muda Geodesi/Sertifikat
Kompetensi Kerja (SKK) Ahli Muda Survey Terestris
yang dikeluarkan oleh asosiasi profesi . Ahli Giodesi
yang diperlukan adalah 1 (satu) orang Dengan waktu
kerja Selama 0,5 (nol koma lima puluh) bulan selama
kegiatan ini

SUB PROFESSIONAL STAFF


1) Draftman
Draftman adalah seorang lulusan Sarjana Teknik Sipil
(S1) dengan pengalaman minimal 0 (nol) sampai 3 (tiga)
tahun atau Diploma 3 (D3) Teknik Sipil dengan
pengalaman minimal 5 (lima) tahun Menguasai
program komputer AUTO-CAD dan berpengalaman
dalam penggambaran desain - desain. CAD Drafter
yang di butuhkan adalah 1 (satu) orang dengan waktu
kerja Selama 0.75 (nol koma Tujuh Puluh Lima) bulan
selama kegiatan ini.

2) Surveyor
Surveyor seorang Sarjana Teknik Sipil (S1) dengan
pengalaman minimal 0 (nol) sampai 3 (tiga) tahun atau
Diploma 3 (D3) Teknik Sipil dengan pengalaman
minimal 4 (empat) tahun dan dibutuhkan 1 (satu)
orang dengan tugas sebagai personil yang memberikan
dukungan dalam hal survey ditugaskan selama 0,50
(nol koma lima puluh) hari.

3) Tenaga Bantu Lapangan


Tenaga Bantu Lapangan, seorang lulusan Sarjana
Teknik Sipil (S1) dengan pengalaman minimal 0 (nol)

9
sampai 3 (tiga) tahun atau Diploma 3 (D3) Teknik Sipil
dengan pengalaman minimal 4 (empat) tahun, Surveyor
yang dibutuhkan 2 (dua) orang dan ditugaskan sebagai
personil yang memberikan dukungan dalam hal Tenaga
Bantu Lapangan ditugaskan selama 0,25 (nol koma dua
puluh lima) Bulan.

SUPPORTING STAFF
1) Tenaga Administrasi Keuangan
Tenaga Administrasi Keuangan adalah seorang lulusan
S1 / SMA, untuk S1 pengalaman kerja minimal 1 (satu)
tahun dan SMA pengalaman kerja minimal 5 (lima)
tahun, yang mampu menangani bidang administrasi dan
keuangan.Tenaga Administrasi Keuangan yang
diperlukan adalah 1 (satu) orang dengan waktu kerja
Selama 1,5 (satu koma lima ) bulan selama kegiatan ini.

15. Jangka Waktu Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini adalah 45 (empat puluh)
Penyelesaian hari kalender termasuk mobilisasi, terhitung mulai
Pekerjaan dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).

16. Personel
Kualifikasi

Ting- Status
Penga-
Posisi kat Jurusan Keahlian Tenaga
laman
Pendi Ahli
di-
kan
PROFESSIONAL STAFF:
Ketua Tim S1 Teknik Setifikat Minimal 2 Tetap/Tidak
(Team Sipil/ Keahlian (dua) tahun. Tetap
Leader) Pengairan (SKA) Ahli
Muda
Sumber
Daya Air/
Sertifikat
Kompetensi
Kerja (SKK)
Ahli Muda
Bidang
Keahlian
Teknik
Sumber
Daya Air

10
Ahli Geodesi S1 Teknik Sertifikat Minimal 1 Tetap/Tidak
Sipil/ Keahlian (satu) tahun. Tetap
Pengairan (SKA) Ahli
Muda
Geodesi/Sert
ifikat
Kompetensi
Kerja (SKK)
Ahli Muda
Survey
Terestris

SUB PROFESSIONAL STAFF:


Draftman S1/Diplo Teknik - S1 Minimal 0 Tetap/Tidak
ma 3 Sipil (nol) – 3 (tiga) Tetap
tahun, D3
Minimal 5
(lima) tahun

Surveyor S1/Diplo Teknik - S1 Minimal 0 Tetap/Tidak


ma 3 Sipil (nol) – 3 (tiga) Tetap
tahun, D3
Minimal 4
(empat) tahun

Tenaga Bantu S1/Diplo Teknik - S1 Minimal 0 Tetap/Tidak


Lapangan ma 3 Sipil (nol) – 3 (tiga) Tetap
tahun, D3
Minimal 4
(empat) tahun

SUPPORTING STAFF:
Tenaga S1/SMA Keuangan - S1 / SMA Tetap/Tidak
Administrasi untuk S1 Tetap
Keuangan minimal 1
(satu) tahun
dan SMA
minimal 5
(lima) tahun
17. Jadwal Tahapan Selama 45 (empat puluh lima) hari kalender
Pelaksanaan
Pekerjaan

11
Laporan

18. Laporan Laporan Pendahuluan berisi susunan tim penyedia, program


kerja, jadwal pelaksanaan, hasil pengecekan lapangan awal dan
Pendahuluan
metode pelaksanaan pekerjaan. Laporan ini dibuat sebanyak 3
(tiga) buku dan diserahkan selambat-lambatnya 1 (satu) minggu
setelah dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja oleh Pejabat
Pembuat Komitmen.

19. Laporan Bulanan Laporan Bulanan berisikan tentang kemajuan/ progres


pekerjaan, masalah-masalah yang dihadapi dan rencana
pekerjaan yang akan dilaksanakan pada bulan berikutnya.
Laporan Kemajuan Bulanan diserahkan selambat - lambatnya
tanggal 5 (lima) setiap bulan berikutnya laporan dibuat
sebanyak 3 (tiga) buku laporan selama 1,50 (satu koma lima
puluh) bulan.

20. Laporan Akhir Laporan Akhir (Laporan Utama) merupakan dokumen laporan
paripurna dari seluruh pelaksanaan pekerjaan. Draft laporan
akhir ini diserahkan selambat - lambatnya 3 (tiga) hari sebelum
berakhirnya kontrak. Dan setelah final laporan dibuat sebanyak
3 (tiga) buku laporan untuk disampaikan ke pemilik kegiatan.

21. Laporan Penunjang Laporan penunjang harus dibuat sebanyak 3 (tiga) Buku
diserahkan selambat - lambatnya 3 (tiga) hari sebelum
berakhirnya kontrak. Laporan Penunjang berisikan sebagai
berikut:
a) Laporan Survey Topografi dan Bathimetri dibuat sebanyak
3 (tiga) buku.
b) Laporan Nota Desain dibuat sebanyak 3 (tiga) buku.
c) Laporan BOQ dan RAB dibuat sebanyak 3 (tiga) buku.
d) Laporan Spesifikasi Teknis dibuat sebanyak 3 (tiga) buku.

23 Ekternal Harddisk Softcopy Laporan dalam Hardisk eksternal diserahkan sebanyak


1 (satu) buah.

24 Gambar Desain Gambar Desain A3 dibuat sebanyak 3 (tiga) buku.

12
24. Album Photo Photo pelaksanaan memuat berbagai proses pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan, progress kegiatan dan hasil-hasil survey di lapangan.
Album photo ini diserahkan sebanyak 1 (satu) album photo
beserta soft copynya

Hal – Hal Lain

25. Pedoman Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan


berikut:
Pengumpulan Data
1. Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang
Lapangan
Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 16 tahun 2018
tentang Pengadaan Barang/Jasa.
2. Surat Edaran Mentri PU No. 1/SE/M/2011 tentang Pedoman
OP Bangunan Pengaman Pantai
3. Peraturan Mentri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
nomor 7/PRT/M/2015 Tentang Pengaman Pantai

26. Alih Pengetahuan Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk
menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka
alih pengetahuan kepada personel Bidang Sumber Daya Air

27. Penerapan Penyedia harus menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Keselamatan dan sesuai ketentuan yang berlaku.
Kesehatan Kerja
28. Protokol Kesehatan Penyedia harus menerapkan protokol kesehatan terkait pandemi
COVID-19 sesuai ketentuan yang berlaku.

Bali, 26 April 2023


Pejabat Pembuat Komitmen ( PPK ) Pada Bidang Sumber
Daya Air, Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang,
Perumahan dan Kawasan Permukiman Provinsi Bali.
Sub Kegiatan Penyusunan rencana Teknis dan Dokumen
Lingkungan Hidup untuk Konstruksi Pengendali Banjir,
Lahar, Drainase Utama Perkotaan dan Pengaman Pantai

Ni Made Aryadi, ST., M. Eng


Pembina
NIP. 19760805 200604 2 010

13

Anda mungkin juga menyukai