Bba Erni Sudiro
Bba Erni Sudiro
OLEH:
NAMA: ERNI SUDIRO
MANALU NIM: 22100026
1
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan kasus ini telah diperiksa dan dievaluasi oleh Dosen Pembimbing
Koordinator stase profesi dan Clinical Instructur (CI) dan Koordinator Stase
Profesi pada Program Studi Pendidikan Profesi Bidan Program Profesi Fakultas
Kesehatan Universitas Aufa Royhan di Kota Padangsidimpuan pada tanggal
Oktober 2022
Menyetujui,
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Bidan Program
Profesi Fakultas Kesehatan Universitas Aufa Royhan
Di Kota Padangsidimpuan
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas semua berkat dan rahmat Nya,
Anak Prasekolah selesai dengan tepat waktu. Laporan ini diajukan untuk
dan kendala selama dinas berlangsung. Namun berkat bimbingan dosen dapat
menyelesaikan laporan pengkaijian ini, maka pada kesempatan ini penulis ingin
2. Sri Sartika Sari Dewi, SST, M.Keb selaku Kepala Program Studi Pendidikan
di Kota Padangsidimpuan
3. Yulinda Aswan, SST., M.Keb Keb selaku Dosen Pembimbing yang telah
ini.
pada Kajian Asuhan Bayi Balita Anak Prasekolah pada Program Studi
Kota Padangsidimpuan.
i
5. Seluruh Dosen dan Tenaga Kependidikan pada Program Studi Pendidikan
di Kota Padangsidimpuan.
laporan Individu ini, oleh karena itu dengan kerendahan hati kelompok
saran yang membangun agar penulis laporan individu ini untuk kedepan nantinya
(. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . )
i
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESEHAN......................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................... iv
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
i
BAB I
PENDAHULUAN
Kesehatan Anak menyatakan bahwa setiap anak berhak atas kelangsungan hidup,
tumbuh, dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan
dalam kandungan hingga anak berusia 18 (delapan belas) tahun. Salah satu tujuan
upaya kesehatan anak adalah menjamin kelangsungan hidup anak melalui upaya
menurunkan angka kematian bayi baru lahir, bayi dan balita. Tren angka kematian
Indonesia, 2019).
kelahiran hidup dan AKABA 9,65 / 1000 kelahiran hidup, capaian sudah
melebihi target 2019), namun AKI dan AKB merupakan indikator untuk
Selain itu target SDGs (Sustainable Development Goals) belum tercapai akhir
tahun 2030 <70 (Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ,2020 Dinkes Provinsi Jawa
Tengah).
Organization (WHO) AKI secara global yang yaitu Angka Kematian Bayi
19 per 1000 KH. Angka ini masih cukup jauh dari target SDGs (Sustainable
Development Goals) yang menargetkan pada tahun 2030 yatu AKB 12 per 1000
1
Berdasarkan data yang dilaporkan kepada Direktorat Kesehatan Keluarga
balita, 69% (20.244 kematian) diantaranya terjadi pada masa neonatus (Gambar
5.25). Dari seluruh kematian neonatus yang dilaporkan, 80% (16.156 kematian)
terjadi pada periode enam hari pertama kehidupan. Sementara, 21% (6.151
kematian) terjadi pada usia 29 hari – 11 bulan dan 10% (2.927 kematian) terjadi
Berdasarkan data Badan Statistik (BPS),saat ini terdapat 30,83 juta anak
dini di Indonesia. Dari jumlah tersebut,13,56% merupakan bayi (usia <1 tahun),
57,16 % yang merupakan balita (usia1-4 tahun), serta 29,28% merupakan anak
prasekolah ( usia 5-6 tahun). Generasi emas yang harus dipersiapkan sejak
sekarang adalah anak-anak dengan rentang usia 0-17 tahunterutama mereka yang
saat ini berada pada usia 0-6 tahun.pasalnya,merekalah yang nantinya akan
menjadi bagian dari penduduk usia produktif pada 2045,saat Indonesia genap
2
1.3 TUJUAN
Puskesmas Siabu.
anak prasekolah
pasien.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
interseluler, berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau
keseluruhan, sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat (Kemenkes
RI, 2012).
kompleks dalam kemampuan gerak kasar dan gerak halus, bicara dan bahasa, serta
2. Teori Perkembangan
Masa
Macam Teori Masa bayi Masa Prasekolah Akhir
Prasekolah
(Sigmund Freud)
kognitif
(J. Piaget)
Tabel 1
4
3. Ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan
perkembangan.
dan lain-lain.
tubuh, terjadi menurut dua hukum yang tetap yaitu sebagai berikut:
5
f. Perkembangan memeiliki tahap yang berurutan Tahap perkembangan
seorang anak mengikuti pola yang teratur dan berurutan. Misalnya, anak
dan menentukan kualitas seseorang dimasa mendatang adalah pada masa anak,
karena pada masa ini merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan dasar
(Soetjiningsih, 2002).
Pertumbuhan dan perkembangan pada masa anak sudah dimulai sejak dalam
kandungan sampai usia 18 tahun. Hal ini sesuai dengan pengertian anak menurut
tumbuh kembangnya dan setiap tahap mempunyai ciri tertentu. Ada beberapa
a. Masa pranatal atau masa intra uterin (masa janin dalam kandungan) Masa
minggu
6
trimester ke 2 kehamilan, b) masa fetus lanjut yaitu trimester akhir
kehamilan.
12-60 bulan tahun dan 2) Masa Pra sekolah: mulai 60-72 bulan
tahun
masa bayi, tidak selalu dicapai pada usia 1 tahun secara persis, tetapi dapat dicapai
lebih awal atau lebih dari satu tahun. Masing-masing tahap memiliki ciri khas
Oleh karena itu, upaya untuk mengoptimalkan tumbuh kembang pada awal-
awal kehidupan bayi dan anak adalah sangat penting. Pencapaian suatu
kemampuan pada setiap anak berbeda-beda, tetapi ada patokan umur tertentu
untuk mencapai kemampuan tersebut yang sering disebut dengan istilah milestone
(Moersintowarti, 2002).
Berikut ini pencapaian atau ciri-ciri tumbuh dan kembang secara normal pada
7
masa pranatal, neonatal, bayi, Toddler dan pra sekolah. a. Masa pranatal Periode
terpenting pada masa prenatal adalah trimester I kehamilan. Pada periode ini
1) Masa embrio
minggu. Pada masa ini, ovum yang telah dibuahi dengan cepat menjadi
2) Masa fetus
Masa fetus ini terbagi dua yaitu masa fetus dini (usia 9 minggu sampai
manusia sempurna dan alat tubuh mulai berfungsi. Berikutnya adalah masa
itu kesehatan ibu sangat penting dijaga dan perlu dihindari faktor-faktor
3) Masa Neonatal
lahir berat badan normal dari ibu yang sehat berkisar 3000 gr - 3500 gr,
8
tinggi badan sekitar 50 cm, berat otak sekitar 350 gram. Pada sepuluh hari
yang akan menghilang pada usia 3--5 bulan; refleks menghisap (sucking
cepat. Umur 5 bulan berat badan anak 2x berat badan lahir dan umur 1
tahun sudah 3x berat badan saat lahir. Sedangkan untuk panjang badannya
pada 1 tahun sudah satu setengah kali panjang badan saat lahir.
pertumbuhan lingkar kepala sudah 50%. Oleh karena itu perlu pemberian
gizi yang baik yaitu dengan memperhatikan prinsip menu gizi seimbang.
Pada tiga bulan pertama, anak berusaha mengelola koordinasi bola mata
9
perkembangan yang optimal pada masa ini. Pada posisi telungkup, anak
Setelah usia lima bulan anak mampu membalikkan badan dari posisi
Pada enam bulan kedua, anak mulai bergerak memutar pada posisi
sembilan bulan anak bergerak merayap atau merangkak dan mampu duduk
melangkah sambil berpegangan. Koordinasi jari telunjuk dan ibu jari lebih
lingkungan yang menjadi dasar persiapan untuk menjadi anak yang lebih
1
pada masa mendatang. Oleh karena itu, diperlukan hubungan yang mesra
Pada masa ini pertumbuhan fisik anak relatif lebih pelan daripada
berotot, dan anak mulai belajar jalan. Pada mulanya, anak berdiri tegak
bulan, anak mulai belajar berlari dan menaiki tangga, tetapi masih
kelihatan kaku. Oleh karena itu, anak perlu diawasi karena dalam
Anak lebih banyak menyelidiki benda di sekitarnya dan meniru apa yang
mengulang kata-kata baru. Pada masa ini, anak bersifat egosentris yaitu
miliknya.
1
atau ditarik rambutnya apabila menjengkelkan hatinya. Anak kadang-
kadang juga berperilaku menolak apa saja yang akan dilakukan terhadap
disukainya.
6) Masa Prasekolah
mampu naik turun tangga tanpa bantuan, demikian juga berdiri dengan
satu kaki secara bergantian atau melompat sudah mampu dilakukan. Anak
mulai berkembang superegonya (suara hati) yaitu merasa bersalah bila ada
tindakannya yang keliru. Pada masa ini anak berkembang rasa ingin tahu
merasa bersalah. Anak belum mampu membedakan hal yang abstrak dan
tingkah laku orang dewasa disekitarnya. Pada akhir tahap ini, anak mulai
1
bijaksana, perawatan kesehatan dan kasih sayang dari orang tua dan orang-
2) Perbedaan ras, etnik atau bangsa Tinggi badan orang Eropa akan berbeda
dengan orang Indonesia atau bangsa lainnya, sehingga postur tubuh tiap
bangsa berlainan.
perawakan pendek
4) Umur Masa pranatal, masa bayi dan masa remaja merupakan tahap yang
dibanding laki-laki.
yaitu saat janin berumur 4 bulan yang mana saat tersebut terjadi
1
pertumbuhan somatotropin yang dikeluarkan oleh kelenjar pituitari. Selain
itu kelenjar tiroid juga menghasilkan kelenjar tiroksin yang berguna untuk
d. Kelainan endokrin
lain-lain.
1
dapat menyebabkan kematian janin, kerusakan otak, mikrosefali,
atau cacat bawaan lainnya, sedangkan efek radiasi pada orang laki-
f. Infeksi
lain-lain
g. Kelainan imunologi
h. Psikologis ibu
1. Pengertian
1
kembang pada balita dan anak pra sekolah (Kemenkes R.I, 2012).
dini yang dapat dikerjakan oleh tenaga kesehatan ditingkat puskesmas dan
jaringannya yaitu :
penyimpangan tumbuh kembang pada balita dan anak prasekolah oleh tenaga
1
Deteksi Dini Deteksi Dini Deteksi Dini Penyimpangan
Umur Penyimpangan Penyimpangan Mental Emosional
Anak Pertumbuhan Perkembangan
BB/TB LK KPSP TDD TDL KMME CHAT GPPH
0 bulan v v
3 bulan v v v v
6 bulan v v v v
9 bulan v v v v
12 bula v v v v
15 bula v v
18 bula v v v v v
21 bula v v v
24 bula v v v v v
30 bula v v v v
36 bula v v v v v v v
42 bula v v v v v v
48 bula v v v v v
54 bula v v v v v v
60 bula v v v v v
66 bula v v v v v v
72 bula v v v v v
Tabel 2
LK : Lingkar Kepala
digunakan adalah Berat Badan terhadap Tinggi Badan (BB/TB) dan Lingkar
Kepala Anak (LKA). Parameter tersebut termasuk ukuran antropometri dan paling
1
mudah dilakukan di lapangan.
BB/TB adalah untuk menentukan status gizi anak apakah tergolong normal, kurus,
kurus sekali, atau gemuk. Parameter BB/TB ini untuk mengetahui apakah proporsi
anak tergolong normal. Berat badan dan tinggi badan merupakan ukuran
Antropometri adalah ukuran fisik seorang anak yang diukur dengan menggunakan
Pada usia beberapa hari, berat badan akan mengalami penurunan yang
sifatnya normal yaitu sekitar 10% dari berat badan lahir. Hal ini disebabkan
keluarnya mekonium dan air seni yang belum diimbangi dengan asupan yang
adekuat, misalnya, produksi ASI yang belum lancar. Umumnya, berat badan akan
kembali mencapai berat lahir pada hari kesepuluh. Pada bayi sehat, kenaikan berat
badan normal pada triwulan I sekitar 700-1000 g/bulan, triwulan II sekitar 500 –
600 g/bulan, triwulan III sekitar 350 – 450 g/bulan, dan pada triwulan IV sekitar
250 – 350 g/bulan. Dari perkiraan tersebut, dapat diketahui bahwa pada usia enam
bulan pertama berat badan akan bertambah sekitar 1 kg/bulan, enam bulan
berikutnya ± 0,5 kg/bulan. Pada tahun kedua kenaikan ± 0,25 kg/bulan. Setelah
dua tahun kenaikan berat badan tidak tentu, yaitu sekita 2 – 3 kg/tahun. Pada
tahap adolesens (masa remaja) akan terjadi pertumbuhan berat badan secara cepat
(growth spurt). Selain dengan perkiraan tersebut, dapat juga memperkirakan berat
badan (BB) dengan menggunakan rumus atau pedoman dari Behrman (1992) yang
1
b) Berat badan usi 3 – 12 bulan menggunakan rumus:
(Umur ( tahun) x 2) + 8 = 2 n +
8 Keterangan:
n adalah usia anak Untuk menentukan umur anak dalam bulan, bila lebih 15 hari
Misalnya, ada bayi berumur 5 bulan 25 hari, maka bayi dianggap berumur 6 bulan
berat badan bayi diperkirakan 7,5 kg. Bila anak berumur 2 tahun 6 bulan,
b) Untuk menimbang anak usia kurang dari satu tahun, dilakukan dengan
c. Lepas pakaian bayi (bayi telanjang, tanpa topi, kaus kaki, sarung
1
tangan)
timbangan
dan ke kiri
badan. Keuntungan dari pengukuran tinggi badan ini adalah alatnya murah,
mudah dibuat, dan dibawa sesuai keinginan tempat tinggi badan akan diukur.
Seperti terdapat pada tabel tinggi badan dan berat badan, dengan mengetahui
tinggi badan dan berat badan anak dapat diketahui keadaan status gizinya.
pelan serta sukar pengukurannya karena terdapat selisih nilai antara posisi
dan berdiri. Pengukuran tinggi badan secara berbaring untuk anak yang
belum bisa berdiri tegak. Biasanya untuk anak yang berusia kurang dari dua
a. Siapkan papan atau meja pengukur. Bila tidak ada, dapat digunakan pita
2
pengukur (meteran).
c. Luruskan bagian puncak kepala dan bagian kaki (telapak kaki lurus
dengan meja pengukur), lalu ukur sesuai dengan skala yang tertera.
d. Bila tidak ada papan pengukur, dapat dengan cara memberi tanda pada
tempat tidur (tempat tidur harus rata/datar) berupa titik atau garis pada
bagian puncak kepala dan bagian tumit bayi, lalu ukur kedua tanda
Hasil pengukuran berat badan dan tinggi badan anak sering digunakan untuk
menentukan status gizi anak. Kategori status gizi anak dapat dilihat pada tabel
berat badan/ tinggi badan yang diterbitkan oleh Direktorat Gizi Masyarakat
(2002). Kategori ini mengacu pada Standar Deviasi (SD) sebagai berikut:
-2 SD s/d + 2 SD : Normal
biasanya juga terhambat. Berat otak janin saat kehamilan 20 minggu diperkirakan
100 gr, waktu lahir sekitar 350 gram, pada usia 1 tahun hampir mencapai 3 kali
2
lipat yaitu 925 gram atau mencapai 75% dari berat seluruhnya. Pada usia 3 tahun
sekitar 1100 gr dan pada 6 tahun pertumbuhan otak telah mencapai 90% (1260
gr). Pada usia dewasa, berat otak mencapai 1400 gr. Secara normal, pertambahan
ukuran lingkaran kepala setiap tahap relatif konstan. Saat lahir, ukuran lingkar
kepala normalnya 34-35 cm. kemudian bertambah ± 0,5 cm/bulan pada bulan
dari 5 cm/tahun. Pada dua tahun pertama, pertumbuhan otak relatif pesat, dan
setelah itu sampai usia 18 tahun lingkar kepala hanya bertambah ± 10 cm. Jadwal
dilakukan setiap bulan. Pada anak yang lebih besar, umur 12 – 72 bulan,
usia 0-72 bulan. Daftar pertanyaan singkat yang ditujukan pada orang tua. KPSP
2
adalah suatu daftar pertanyaan singkat yang ditujukan kepada orang tua.
terlatih. Alat yang digunakan untuk pemeriksaan adalah formulir KPSP sesuai
umur dan alat untuk pemeriksaan yang berupa pensil, kertas, bola sebesar bola
tenis, kerincingan, kubus berukuran 2,5 cm sebanyak 8 buah, kismis, kacang tanah
dan potongan biscuit. Usia ditetapkan menurut tahun dan bulan. Kelebihan 16 hari
yang dibagi menjadi dua, yaitu pertanyaan yang harus dijawab oleh
KPSP. Pertanyaan dalam KPSP harus dijawab “ya” atau “tidak” oleh orangtua.
b) Tentukan umur anak dengan menanyakan tanggal, bulan dan tahun anak
lahir.
c) Setelah menentukan umur anak, pilih KPSP yang sesuai dengan umur
pertanyaan KPSP.
d) Jelaskan kepada orang tua agar tidak ragu-ragu atau takut menjawab.
ditanyakan kepadanya.
2
pada formulir.
2) Test Daya Lihat (TDL) Tes ini untuk memeriksa ketajaman daya lihat serta
kelainan mata pada anak berusia 3-6 tahun yang dilakukan setiap enam bulan.
Tujuan tes ini untuk mendeteksi adanya kelainan daya lihat pada anak usia
prasekolah secara dini, sehingga jika ada penyimpangan dapat segera ditangani.
b. Letakkan sebuah kursi sejauh 3 meter dari kartu “E” untuk duduk anak.
mengarahkan kartu ‘E’ menghadap ke atas, bawah, kiri dan kanan sesuai
e. Dengan alat penunjuk, tunjuk huruf “E” pada poster, satu persatu mulai
f. Puji anak jika bisa mencocokan posisi kartu “E” yang dipegangnya
g. Ulangi pemeriksaan tersebut pada mata satunya dengan cara yang sama.
2
dengan baik tanpa pendengaran yang baik. Oleh karena itu perlu deteksi dini
pendengaran secara dini, agar dapat segera ditindak lanjuti untuk meningkatkan
kemampuan daya dengar dan bicara anak. TDD dapat dilakukan setiap 3 bulan
pada bayi usia < 12 bulan dan setiap 6 bulan pada anak oleh tenaga kesehatan,
guru TK/PAUD terlatih. Peralatan yang diperlukan adalah instrumen untuk TDD
sesuai usia anak, gambar binatang (ayam, anjing, kucing), manusia dan
kelompok usia anak. Jawaban ‘ya’ jika menurut orang tua/pengasuh, anak dapat
melakukan perintah dan jawaban ‘tidak’ jika anak tidak dapat atau tidak mau
kemampuan 1 bulan terakhir. Setiap pertanyaan perlu dijawab ‘ya.’ Apabila ada
satu atau lebih jawaban ‘tidak’, berarti pendengaran anak tidak normal, sehingga
cepat dan mudah serta mempunyai validitas yang tinggi. DDST bukan untuk
mendiagnosa atau untuk test kecerdasan (IQ). Perkembangan yang dinilai meliputi
2
emosional, autism, dan gangguan pemusatan perhatian, serta hiperaktivitas pada
emosional terlambat diketahui, intervensi akan lebih sulit dan berpengaruh pada
tumbuh kembang.
b. Jadwal deteksi masalah mental emosional sebaiknya rutin setiap enam bulan
lampiran)
Cara melakukan:
a. Tanyakan setiap pertanyaan dengan lambat, jelas dan nyaring, satu persatu
2
c. Apabila jawaban “Ya” ditemukan 2 (dua) atau lebih Rujuk ke Rumah Sakit
yang ditemukan.
anak
Bertujuan untuk mendeteksi secara dini adanya autis pada anak usia 18 – 36
bulan. Deteksi dilakukan jika ada indikasi atau keluhan dari orang
tua/pengasuh atau ada kecurigaan dari tenaga kesehatan, kader, atau guru
pada anak Prasekolah Deteksi GPPH dilakukan pada anak usia 36 bulan
keatas dan atas indikasi atau jika ada keluhan dari orang tua/pengasuh, serta
tidak bisa duduk tenang b. Anak selalu bergerak tanpa tujuan dan tidak
2
Alat yang digunakan adalah formulir deteksi dini GPPH yang berisi 10
pemeriksa tentang keadaan anak. Berikut ini adalah tabel Formulir Deteksi Dini
a) Ajukan pertanyaan dengan lambat, jelas dan nyaring, satu persatu perilaku
(misal: di rumah, sekolah dll) dan setiap saat dan ketika anak dengan siapa
saja.
Interpretasi: Beri nilai pada masing-masing jawaban sesuai dengan bobot nilai
d. Skore 3 jika keadaan tersebut selalu ada pada anak. Jika total skore 13 atau
lebih, kemungkinan anak mengalami GPPH. Jika total skore kurang 13 tetapi
2
BAB III
TINJAUAN
KASUS
No.Reg :
Anak ke 2
a. Riwayat Kehamilan :
b. Riwayat Persalinan :
a. BCG : Sudah
b. DPT I : Sudah
c. DPT II : Sudah
e. Polio : Sudah
f. Campak : Sudah
g. Hepatitis I : Sudah
h. Hepatitis II : Sudah
a. Nutrisi :
Makanan lebih padat spt : Nasi + ikan yang sudah dibuang durinya
3
b. Eliminasi :
BAK : 10 kali /
hari
c. Personal Higiene :
d. Istrahat :
e. Aktivitas :
dinding.
1. Pemeriksaan Umum
Kesadaran :
Composmentis
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
Keadaan : Normal
Lingkar Kepala : 44 cm
b. Mata
3
Bentuk mata : normal
3
Strabismus : Tidak
c. Hidung
Bentuk : Normal
Lubang Hidung :
Ada Keadaan :
Bersih
d. Mulut
Bentuk : Normal
Palatum : Ada
Reflek : Ada
e. Telinga
Bentuk : Nomal
Lubang : Ada
f. Dada
Posisi : Simetris
3
Tarikan dinding dada : Ada
g. Perut
Bentuk : Nomal
h. Pungung
i. Ekstrimitas
Pergerakan : Ada
j. Genitalia
Keadaan : Bersih
kaku? Ya
2. Pernahkah anda melihat anak memindahkan mainan atau kue kering dari
3
masing- masing tangan memegang satu benda pada saat yang sama? Ya
menggerapai ? Ya
selama 60 detik? Ya
9. Pada waktui anak bermain sendiri dan diam diam kita datang berdiri
kedatangan kita ? Ya
Ya
11. Dari analisa data hasil pemeriksaan yaitu perkembangan anak masih
1. Pada waktu anak sedang tidur kemudian kita berbicara atau membuat
2. Pada waktu bayi tidur telentang dan kita dudulk didekat kepala anak pada
posisi yang tidak terlihat oleh bayi, kemudian kita bertepuk tangan dengan
3
3. Apabila ada suara nyaring misalnya suara batuk,slak anjing,piring jatuh
4. Kita berada disisi yang tidak terlihat oleh anak sebut namanya atau
Ya
5. Dari Analisa Data Hasil Pemeriksaan yaitu Pemeriksaan Tes Daya Dengar
baik.
D. PENATALAKSANAAN (P)
10 bulan.
3
CATATAN PERKEMBANGAN I
S : Ibu mengatakan anak nya berusia 10 bulan sudah bisa merangkak ,mulai
O: KU baik, lingkar kepala 44 cm, sklera tidak ikterik, hidung bersih, tidak ada
anak 10 bulan.
3
BAB IV
PEMBAHASAN
Kasus:
Asuhan kebidanan pada bayi, balita dan anak prasekolah merupakan asuhan
yang diberikan mulai dari bayi,balita sampai masa prasekolah. Asuhan ini
bulan. Penulis melakukan asuhan kebidanan dan telah berjalan sesuai asuhan
karna balita adalah masa priode emas karna masa ini pertumbuhan mengalami
peninkatan yang pesat (fatmalima Febry). Asuhan kebidanan pada anak 10 bulan
dilakukan pada tanggal 8 April 2022 dilakukan pengkajian data berupa anamnesa
sesuai dengan BB anak umur 10 bulan menurut WHO yaitu anak prempuan 8,5-10
kg. Dan TB anak 74 cm berarti masih sesuai dengan TB anak umur 10 bulan
menurut WHO yaitu 70-74 cm. Lingkar kepala 44 cm masi sesuai dengan Lingkar
Kepala 6-12 bln yaitu 42-44 cm.dan pada pemeriksaan KPSP dan TDD tidak
terdapat penyimpangan.
baik.
3
DS :Ibu mengatakan anak nya berusia 10 bulan sudah bisa merangkak, mulai
DO: KU baik, lingkar kepala 44 cm,sklera tidak ikterik,hidung bersih, tidak ada
D. PENATALAKSANAAN (P)
10 bulan.
3
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan asuhan kebidanan pada Bayi, Balita dan anak Prasekolah
1. Asuhan kebidanan pada bayi, balita, dan prasekolah yang telah diberikan
balita dan anak prasekolah oleh tenaga kesehatan yang tertulis dalam buku
5.2 Saran
akan segera diberikan, kegiatan dan jenis skrining / deteksi dini adanya
baik.
4
DAFTAR PUSTAKA
Marmi, Rahardjo K. 2012, Asuhan neonatus, bayi balita dan anak prasekolah.
Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial (2012) Direktorak Jendral Bina Gizi Dan
Anak
Jakarta
Yogyakarta, 2012
40
Kucai Kelurahan Teluk Kabupaten Banyumas. Jurnal Penelitian: Kebidanan
41
DOKUMENTASI
42