MEMUTUSKAN:
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan:
1. Perjalanan Dinas Dalam Negeri yang selanjutnya
disebut Perjalanan Dinas adalah perjalanan ke luar
tempat kedudukan yang dilakukan di dalam wilayah
Republik Indonesia untuk kepentingan negara.
2. Perjalanan Dinas adalah Perjalanan Dinas melewati
batas Kota dan/atau dalam Kota dari tempat
kedudukan ke tempat yang dituju, melaksanakan
tugas, dan kembali ke tempat kedudukan semula di
dalam negeri.
3. Pejabat Negara adalah Bupati, wakil Bupati serta
Pejabat Negara Lainnya sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 dan Pejabat Negara yang
secara tegas ditentukan dalam undang-undang.
4. Bupati adalah Bupati Bolaang Mongondow Utara.
5. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang
selanjutnya disingkat DPRD adalah Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
6. Pimpinan DPRD adalah ketua dan wakil-wakil ketua
DPRD Kabupaten Bolaang Mongondow Utara.
- 4 -
BAB II
RUANG LINGKUP PERJALANAN DINAS
Pasal 2
(1) Peraturan Bupati ini mengatur mengenai
pelaksanaan dan pertanggungjawaban Perjalanan
Dinas bagi pejabat negara, pimpinan dan anggota
DPRD, ASN, pejabat lainnya serta TKL yang
dibebankan pada APBD.
(2) Aparatur Sipil Negara sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) meliputi:
a. ASN/calon ASN; dan
b. ASN lainnya yang dipekerjakan/diperbantukan
dan/atau ditugaskan bekerja pada Pemerintah Daerah.
(3) TKL sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah:
a. Non ASN yang diangkat sebagai tenaga kontrak
yang ditetapkan dengan Keputusan Pengguna
Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran; dan
b. Non ASN yang diangkat sebagai tenaga honorer/sopir
yang ditetapkan dengan Keputusan Pengguna
Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran.
- 6 -
BAB III
PRINSIP PERJALANAN DINAS
Pasal 3
(1) Perjalanan Dinas dilaksanakan dengan
memperhatikan prinsip sebagai berikut:
a. selektif, yaitu hanya untuk kepentingan yang
sangat tinggi dan prioritas yang berkaitan
dengan penyelenggaraan pemerintahan;
b. ketersediaan anggaran dan kesesuaian dengan
pencapaian kinerja Perangkat Daerah
bersangkutan;
c. efisiensi penggunaan belanja perjalanan dinas; dan
d. akuntabilitas pemberian perintah dan
pertanggungjawaban administratif penggunaan
dana pelaksanaan Perjalanan Dinas.
(2) Penganggaran belanja Perjalanan Dinas baik
Perjalanan Dinas Dalam Negeri maupun Perjalanan
Dinas Luar Negeri, dilakukan secara selektif,
frekuensi dan jumlah harinya dibatasi serta
memperhatikan target kinerja dari perjalanan dinas
dimaksud sehingga relevan dengan substansi
kebijakan Pemerintah Daerah.
BAB IV
PELAKSANAAN PERJALANAN DINAS
Pasal 4
(1) Perjalanan Dinas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2 ayat (1) digolongkan menjadi:
a. Perjalanan Dinas Luar Daerah; dan
b. Perjalanan Dinas Dalam Daerah.
(2) Perjalanan Dinas luar daerah sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf a adalah Perjalanan
dinas keluar daerah tempat kedudukan baik
perseorangan maupun secara bersama keluar
daerah Kabupaten Bolaang Mongondow Utara baik
dalam Provinsi untuk kepentingan daerah atas
perintah pejabat yang berwenang.
(3) Perjalanan Dinas dalam daerah sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf b adalah Perjalanan
Dinas dalam wilayah Kabupaten Bolaang
Mongondow Utara.
Pasal 5
(1) Perjalanan Dinas dilakukan dalam rangka:
a. pelaksanaan tugas dan fungsi yang melekat
pada jabatan;
b. mengikuti rapat, bimtek/diklat, seminar, dan sejenisnya;
- 7 -
Pasal 6
(1) Perjalanan Dinas dilakukan sesuai SPT.
(2) SPT sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi
dasar penerbitan SPD dan digunakan sebagai
dokumen dasar pelaksanaan Perjalanan Dinas.
(3) Kewenangan menerbitkan SPT sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut:
a. Bupati, Wakil Bupati, Pejabat Eselon II, Kepala
Bagian di lingkungan Sekretariat Daerah/Sekretariat
DPRD, Kepala Kantor Kesbangpol, Camat, pejabat
eselon III, eselon IV dan Staf di lingkup Dinas, Badan,
Bagian dan Direktur RSUD SPT ditandatangani oleh
Sekretaris Daerah dan seterusnya sampai Asisten
Sekretaris Daerah, atas sepengetahuan dan petunjuk
Bupati/Wakil Bupati dan SPD Kepala Perangkat
Daerah dan Kepala Bagian di lingkungan Sekretariat
Daerah/Sekretariat DPRD ditandatangani oleh
Asisten Sekretaris Daerah yang membidangi.
b. Penandatanganan SPD Bagi pejabat eselon III,
eselon IV, dan staf ASN pada Perangkat Daerah
ditandatangani oleh Kepala Perangkat Daerah
dan/atau Pejabat yang membidangi.
c. Kepala UPTD dan Staf Fungsional, SPT ditandatangani
oleh Kepala Perangkat Daerah Masing-masing.
d. Pejabat eselon III, eselon IV dan Staf Kantor
Kecamatan SPT dan SPD ditandatangani oleh
Camat, dan untuk Staf pada unit kerja /UPTD
yang berada di wilayah kecamatan, SPT dan SPD
ditandatangani Kepala UPTD.
e. Ajudan Bupati, Ajudan Wakil Bupati, anggota
Patroli Pengawal, SPT ditandatangani oleh
Sekretaris Daerah atau Asisten Sekretaris
Daerah dan SPD ditandatangani oleh Asisten
Sekretaris Daerah.
f. Ajudan Pimpinan DPRD SPT dan SPD
ditandatangani oleh Sekretaris DPRD atau
Pejabat yang membidangi.
g. untuk kegiatan tertentu secara selektif, TKL dan
Sopir dapat diikutsertakan melakukan
Perjalanan Dinas dengan mempertimbangkan
efektifitas, efisiensi, disiplin, kinerja tujuan
pelaksanaan kegiatan, ketersediaan anggaran,
- 8 -
Pasal 7
(1) Pelaksanaan kegiatan Perjalanan Dinas tidak
dilaksanakan pada hari libur, kecuali Perjalanan
Dinas Tertentu dan/atau kejadian luar biasa.
- 9 -
BAB V
BIAYA PERJALANAN DINAS
Pasal 8
(1) Perjalanan Dinas terdiri atas komponen-komponen
sebagai berikut:
a. uang harian;
b. biaya transpor;
c. biaya penginapan;
d. uang representasi; dan
e. sewa kendaraan.
(2) Uang harian sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf a terdiri atas:
a. uang makan; dan
b. uang saku.
(3) Biaya transpor sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf b terdiri atas:
a. perjalanan dinas dari tempat kedudukan sampai
tempat tujuan pelaksanaan kegiatan yang
meliputi, dari hotel ke tempat kegiatan, dan
sebaliknya, keberangkatan dan kepulangan, ke
bandara/stasiun/pelabuhan keberangkatan;
dan/atau
b. retribusi yang dipungut di terminal/stasiun/
bandara/pelabuhan keberangkatan dan kepulangan.
(4) Biaya hotel/penginapan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf c dibayarkan berdasarkan bill
yang dikeluarkan oleh pihak hotel/penginapan dan
dapat diakui keabsahannya. Pembayaran tersebut
dilakukan secara nyata serta tidak melebihi biaya
perhari akomodasi hotel/penginapan.
- 10 -
Pasal 9
(1) Biaya Perjalanan Dinas digolongkan dalam 6 (enam)
tingkatan, yaitu:
a. tingkat utama untuk Bupati, Wakil Bupati dan
Ketua DPRD;
b. tingkat A untuk Wakil Ketua dan Anggota DPRD,
Sekretaris Daerah, Pejabat eselon II, dan pejabat
lainnya yang setara;
c. tingkat B untuk Pejabat eselon IIIA, Direktur
Rumah Sakit; dan pejabat lainnya yang setara;
d. tingkat C untuk Pejabat eselon IIIB, eselon IVA,
eselon IVB, dan pejabat lainnya yang setara;
e. tingkat D untuk staf ASN Golongan IV sampai
ASN Golongan I; dan
f. TKL,
dengan besarnya lumsum, akomodasi dan fasilitas
transportasi bagi Pelaksana SPD sebagaimana
tercantum dalam Lampiran IV yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
(2) Biaya penginapan dan uang harian dibayarkan
sesuai dengan jumlah hari berdasarkan tanggal
berangkat dan tanggal tiba atau sebaliknya, dengan
tidak melebihi jumlah hari pada SPT dan SPD,
kecuali perjalanan dinas tertentu dan/atau
kejadian luar biasa (force major);
- 11 -
Pasal 10
(1) Pelaksanaan Perjalanan Dinas dengan tujuan
menghadiri undangan, yang terundang dapat
didampingi paling banyak 2 (dua) orang sesuai
dengan bidang teknis pada Perangkat Daerah/unit
kerja yang ditentukan oleh pimpinan Perangkat
Daerah/unit kerja, dan pimpinan Perangkat
Daerah/unit kerja dan/atau Pejabat yang terundang
membuat telaahan staf yang disampaikan kepada
Sekretaris Daerah untuk mendapatkan pertimbangan
kelayakan pelaksanaan Perjalanan Dinas.
(2) Khusus Perjalanan Dinas dalam rangka
pelaksanaan kegiatan fasilitasi oleh
Kementerian/Lembaga, Pemerintah Provinsi dan
evaluasi penyusunan Rancangan Peraturan Daerah
dan Peraturan Bupati oleh Tim fasilitasi
Kementerian/Lembaga, Pemerintah Provinsi,
Perangkat Daerah/Unit Kerja terkait dapat
mengikutsertakan pendamping sesuai dengan
kebutuhan dengan mempertimbangkan
ketersediaan anggaran, efisiensi dan efektifitas
pelaksanaan kegiatan tersebut.
Pasal 11
Perjalanan Dinas dalam rangka konsultasi dan
koordinasi dapat dilakukan berdasarkan peraturan
perundang-undangan, dengan mempertimbangkan:
a. pelaksanaan tugas dan fungsi yang melekat pada jabatan;
b. yang melaksanakan koordinasi dan konsultasi
adalah ASN yang ditugaskan oleh pimpinan;
c. terlebih dahulu menyampaikan dokumen tertulis
berisi pra kondisi dan saran untuk perbaikan tugas
dan fungsi dan/atau pelaksanaan suatu peraturan
perundang-undangan dalam bentuk telaahan staf
kepada Sekretaris Daerah.
d. menyiapkan skema pelaksanaan/implementasi
hasil koordinasi baik penyiapan regulasinya
maupun SOP yang diawali dengan penyiapan jadwal
kegiatan implementasi.
Pasal 12
Perjalanan Dinas dengan tujuan konsultasi dan
koordinasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11
dengan penjelasan sebagai berikut:
a. Perjalanan Dinas konsultasi dan koordinasi
dilaksanakan oleh maksimal 2 (dua) orang; dan
b. pelaksanaan Perjalanan Dinas dengan tujuan
konsultasi dan koordinasi khusus bagi Pimpinan
Daerah dan Pimpinan DPRD dapat mengikutsertakan
pendamping sesuai dengan kebutuhan.
- 13 -
Pasal 13
(1) Pelaksanaan Perjalanan Dinas dalam rangka
konsultasi dan koordinasi atau menghadiri
undangan khusus bagi Pimpinan Daerah dan
Pimpinan DPRD dapat mengikutsertakan
pendamping sesuai dengan kebutuhan dengan
mempertimbangan efektivitas dan efisiensi
anggaran.
(2) khusus Perjalanan Dinas Luar Daerah Luar Provinsi
dalam rangka konsultasi dan koordinasi atau
menghadiri undangan dengan tujuan
kabupaten/kota di wilayah provinsi Gorontalo,
uang harian perjalanan dapat dibayarkan 3 (tiga)
hari, masing-masing dihitung 1 (satu) hari sebelum
kegiatan, 1 (satu) hari pelaksanaan kegiatan dan 1
(satu) hari sesudah kegiatan, kecuali Kabupaten
Gorontalo Utara yang dibayarkan 2 (dua) hari
pelaksanaan Perjalanan Dinas.
(3) khusus Perjalanan Dinas Luar Daerah Dalam
Provinsi dalam rangka konsultasi dan koordinasi
atau menghadiri undangan dengan tujuan
Kabupaten Bolaang Mongondow dibayarkan selama
2 (dua) hari pelaksanaan Perjalanan Dinas.
Pasal 14
Pelaksanaan Perjalanan Dinas dalam rangka konsultasi
dan koordinasi atau menghadiri undangan, termasuk
pelaksanaan Perjalanan Dinas dalam rangka bimbingan
teknis, diklat dan sejenisnya bagi Pimpinan dan
Anggota DPRD, Pejabat yang berwenang
menandatangani SPT dan SPD diatur tersendiri oleh
DPRD sesuai dengan tata tertib DPRD.
Pasal 15
(1) Biaya Perjalanan Dinas bagi pejabat di luar
Pemerintah Daerah yang datang dan/atau
didatangkan atas undangan atau permintaan
Pemerintah Daerah, dapat dibayarkan oleh
perangkat daerah pelaksana kegiatan dengan
besarnya biaya Perjalanan Dinas disesuaikan
dengan tingkatan dan standar biaya Perjalanan
Dinas pada instansi pejabat yang bersangkutan.
(2) Undangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
memuat informasi pembebanan biaya perjalanan
dinas oleh panitia atau penyelenggara kegiatan.
- 14 -
Pasal 16
(1) Biaya transpor tidak diberikan apabila pelaksanaan
Perjalanan Dinas Dalam Daerah, Perjalanan Dinas
Luar Daerah Dalam Provinsi dan Perjalanan Dinas
Luar Daerah Luar Provinsi (angkutan darat), dan
berlaku untuk umum, tidak terkecuali Ajudan, TKL,
Sopir, dan pihak lainnya, baik yang dilakukan oleh
perseorangan atau secara bersama-sama bilamana
pelaksanaan Perjalanan Dinas menggunakan
kendaraan dinas dan/atau kendaraan operasional.
(2) Biaya transpor Perjalanan Dinas Luar Daerah Dalam
Provinsi dan Perjalanan Dinas Luar Daerah Luar
Provinsi (angkutan darat) bagi ASN eselon III (pada
Dinas, Badan, Inspektorat Daerah, Sekretariat
DPRD), eselon IV, Staf, TKL, Sangadi, Perangkat Desa,
Lembaga Desa, dan pihak lainnya, baik yang
dilakukan oleh perseorangan atau secara bersama-
sama tidak dengan menggunakan kendaraan dinas
dan/atau kendaraan operasional, maka biaya
transpor dibayarkan sesuai dengan biaya riil
transportasi angkutan darat umum yaitu biaya yang
dikeluarkan sesuai dengan bukti pengeluaran yang
sah dan dapat dipertanggungjawabkan dengan
memperhatikan prinsip akuntabilitas.
Pasal 17
Terhadap pelaksanaan Perjalanan Dinas Luar Negeri
sepenuhnya berlaku mutatis mutandis pada Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2016 tentang
Pedoman Perjalanan Dinas Bagi Aparatur Sipil Negara,
Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah,
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, Pimpinan dan
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan standar
biaya Perjalanan Dinas disesuaikan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
BAB VI
PERJALANAN DINAS BIMBINGAN TEKNIS,
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN, DAN SEJENISNYA
Pasal 18
Perjalanan Dinas dalam rangka mengikuti Bimbingan
Teknis (Bimtek), Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) dan
sejenisnya diatur sebagai berikut:
a. yang dimaksud dengan Perjalanan Dinas dalam rangka
mengikuti Bimtek, Diklat dan sejenisnya adalah
pelaksanaan Diklat teknis dan Diklat struktural/fungsional
yang resmi dan dapat dipertanggungjawabkan dengan
tetap memperhatikan prinsip akuntabilitas dan atas
perintah pejabat yang berwenang;
- 15 -
Pasal 19
Perjalanan Dinas dalam rangka Bimtek, Diklat, magang
dan sejenisnya, termasuk rapat konsultasi, rapat
koordinasi khusus Perangkat Daerah yang
dilaksanakan dalam ibukota kabupaten tidak
dibayarkan biaya Perjalanan Dinas, dan kepada peserta
hanya dapat diberikan uang pengganti transpor yang
besarnya disesuaikan dengan jumlah anggaran
kegiatan yang tersedia dan tidak melebihi tarif
Perjalanan Dinas Dalam Daerah.
- 16 -
BAB VII
PERTANGGUNGJAWABAN BIAYA PERJALANAN DINAS
Pasal 20
(1) Dalam rangka memenuhi kaidah-kaidah
pengelolaan keuangan daerah, penganggaran
belanja Perjalanan Dinas harus memperhatikan
aspek pertanggungjawaban sesuai biaya riil atau
lumpsum, khususnya untuk hal-hal sebagai
berikut:
a. sewa kendaraan dalam kota dibayarkan sesuai
dengan biaya riil dan komponen sewa
kendaraan hanya diberikan untuk Bupati dan
Wakil Bupati;
b. biaya transportasi dibayarkan sesuai dengan
biaya riil;
c. biaya penginapan dibayarkan sesuai dengan
biaya riil;
d. dalam hal pelaksana perjalanan dinas tidak
menggunakan fasilitas hotel atau tempat
penginapan lainnya, kepada yang bersangkutan
diberikan biaya penginapan sebesar 30% (tiga
puluh per seratus) dari tarif hotel di kota tempat
tujuan sesuai dengan tingkatan pelaksana
perjalanan dinas dan dibayarkan secara
lumpsum; dan
e. uang harian dan uang representasi dibayarkan
secara lumpsum.
(2) Pelaksana Perjalanan Dinas wajib
mempertanggungjawabkan substansi hasil
pelaksanaan Perjalanan Dinas dalam rangka
konsultasi, koordinasi, Bimtek, Diklat, magang,
rapat dan sejenisnya dengan cara membuat laporan
secara tertulis dan disampaikan langsung kepada
pejabat pemberi perintah tugas secara berjenjang,
untuk mendapat persetujuan atas hasil
pelaksanaan perjalanan dinas dimaksud.
(3) Apabila laporan hasil Perjalanan Dinas yang
disampaikan kepada pejabat pemberi tugas dan
pelaksana Perjalanan Dinas dimintakan untuk
melakukan presentasi atas hasil perjalanan
dinasnya, maka laporan Perjalanan Dinas
dimaksud harus dipresentasikan di hadapan
pejabat pemberi tugas dan dihadiri sekurang-
kurangnya Perangkat Daerah terkait dengan
subtansi hasil Perjalanan Dinas.
(4) Penyampaian laporan sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) dan ayat (3) dilaksanakan paling lambat 2
(dua) hari kerja setelah Perjalanan Dinas selesai
dilaksanakan.
- 17 -
Pasal 21
(1) Dalam hal terjadi pembatalan pelaksanaan
Perjalanan Dinas, biaya pembatalan dapat
dibebankan pada DPA Perangkat Daerah berkenan.
(2) Dokumen yang harus dilampirkan dalam rangka
pembebanan biaya pembatalan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. surat pernyataan pembatalan tugas Perjalanan
Dinas dari atasan Pelaksana SPD, atau paling
rendah Pejabat eselon II bagi Pelaksana SPD di
bawah Pejabat eselon III ke bawah, yang dibuat
sesuai format sebagaimana tercantum dalam
Lampiran VIII yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Bupati ini;
b. surat pernyataan pembebanan biaya
pembatalan Perjalanan Dinas yang dibuat
sesuai format sebagaimana tercantum dalam
Lampiran IX yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Bupati ini; dan
c. pernyataan/tanda bukti besarnya pengembalian
biaya transpor dan/atau biaya penginapan dari
perusahaan jasa transportasi dan/atau
penginapan yang disahkan oleh Pejabat
PA/KPA.
- 19 -
Pasal 22
(1) Tidak dibenarkan pelaksanaan Perjalanan Dinas
rangkap (dua kali atau lebih) yang dilakukan dalam
kurun waktu, atau tempat dan/atau tujuan yang
sama.
(2) Pelaksana Perjalanan Dinas dan pihak-pihak yang
melakukan pemalsuan dokumen, menaikkan harga
dari harga sebenarnya (mark up), dan/atau
Perjalanan Dinas rangkap (dua kali atau lebih)
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam
pertanggungjawaban Perjalanan Dinas yang
berakibat kerugian bagi Negara/Daerah,
bertanggungjawab sepenuhnya atas seluruh
tindakan yang dilakukan.
BAB VIII
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 23
(1) Pejabat penerbit SPT sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 6 ayat (3) dapat memerintahkan pihak lain di
luar Pejabat Negara/ASN/TKL untuk melakukan
Perjalanan Dinas.
(2) Pihak lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
adalah sebagai berikut:
a. Kuasa hukum yang ditunjuk oleh Pemerintah
Daerah;
b. Advokat yang bekerja sama dengan Pemerintah
Daerah;
c. Tim Penggerak PKK;
d. Dharma Wanita;
e. Kerukunan Istri Anggota DPRD;
f. tenaga ahli fraksi pada DPRD;
g. Kelompok Kerja Unit Layanan Pengadaan;
h. petugas penanggulangan bencana non ASN;
- 20 -
Pasal 24
(1) Terhadap pejabat struktural yang melaksanakan
tugas rutin dengan status pelaksana tugas (Plt.)
biaya Perjalanan Dinas dapat dibayarkan sesuai
dengan besarnya jumlah perjalanan setingkat
pejabat struktural definitif.
(2) Terhadap pejabat struktural yang melaksanakan
tugas rutin dengan status pelaksana harian (Plh.)
biaya Perjalanan Dinas tidak dibayarkan sesuai
dengan jabatan yang melekat.
Pasal 25
Khusus Perjalanan Dinas dalam Daerah untuk kegiatan
pembinaan dan pengawasan yang dilakukan oleh
aparat pengawas internal pemerintah di lingkungan
Inspektorat Daerah, dan Petugas perekaman KTP
Elektronik di lingkungan Dinas Catatan Sipil dapat
dilaksanakan berdasarkan jumlah hari
pemeriksaan/perekaman dalam SPT atau disesuaikan
dengan program kerja pengawasan/kegiatan tahunan.
- 21 -
Pasal 26
Khusus Perjalanan Dinas yang dilakukan oleh
Kelompok Kerja (Pokja) ULP dalam melakukan survei,
klarifikasi pengadaan barang dan jasa pemerintah
Daerah dibebankan kepada Perangkat Daerah yang
mengusulkan program pengadaan barang dan jasa
untuk maksimal 2 orang anggota ULP.
Pasal 27
Format laporan hasil pelaksanaan Perjalanan Dinas
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 ayat (8) huruf h dan
ayat (9) huruf h tercantum dalam Lampiran X yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.
BAB IX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 28
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
Ditetapkan di Boroko
pada tanggal 29 Desember 2017
BUPATI BOLAANG MONGONDOW UTARA,
ttd
DEPRI PONTOH
Diundangkan di Boroko
pada tanggal 29 Desember 2017
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW UTARA,
ttd
ASRIPAN NANI
MENUGASKAN
Kepada :
Nama : ……………………
NIP : ……………………
Pangkat/Gol : ……………………
Jabatan : ……………………
Tujuan : ………………………..
Maksud : ………………………..
Jumlah Hari : ………………………..
Pembebanan biaya : APBD TA 2018 DPA PERANGKAT DAERAH ..................
Agar melaporkan hasil perjalanannya sekembali dari tugas dimaksud.
Demikian Perintah Tugas ini dibuat untuk dilaksanakan dengan penuh
tanggungjawab.
Dikeluarkan di
pada tanggal
ttd
DEPRI PONTOH
LAMPIRAN II
PERATURAN BUPATI BOLAANG MONGONDOW UTARA
NOMOR 37 TAHUN 2017
TENTANG
PERJALANAN DINAS DALAM NEGERI BAGI PEJABAT
NEGARA, PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN
PERWAKILAN RAKYAT DAERAH, APARATUR SIPIL
NEGARA, PEJABAT LAINNYA DAN TENAGA
KARYAWAN LEPAS TAHUN 2018
Lembaran ke : ……………
Kode No. : ……………
Nomor : ……………
Dikeluarkan di
Pada Tanggal
Pejabat yang berwenang,
(______________________________)
- 2 -
SPD No. :
Berangkat dari :(tempat Kedudukan)
Pada Tanggal :
Ke :
( ……………….. ) ( ……………….. )
( ……………….. ) ( ……………….. )
IV Tiba / Kembali :
Pada Tanggal :
Telah diperiksa dengan keterangan bahwa perjalanan tersebut atas perintahnya dan
semata-mata untuk kepentingan jabatan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
NIP : asdasdasdasd
V Catatan Lain – lain
IV Perhatian :
Pejabat yang menerbitkan SPERANGKAT DAERAH, pegawai yang melakukan perjalanan
dinas, para pejabat yang mengesahkan tanggal berangkat/tiba, serta bendahara
pengeluaran bertanggung jawab berdasarkan peraturan-peraturan Keuangan Negara
apabila negara menderita rugi akibat kesalahan, kelalaian, dan kealpaannya.
ttd
DEPRI PONTOH
LAMPIRAN III
PERATURAN BUPATI BOLAANG MONGONDOW UTARA
NOMOR 37 TAHUN 2017
TENTANG
PERJALANAN DINAS DALAM NEGERI BAGI PEJABAT
NEGARA, PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN
PERWAKILAN RAKYAT DAERAH, APARATUR SIPIL
NEGARA, PEJABAT LAINNYA DAN TENAGA
KARYAWAN LEPAS TAHUN 2018
RODA 6/ RODA 6/
NO PROVINSI SATUAN RODA 4 BUS BUS
SEDANG BESAR
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
RODA 6/ RODA 6/
NO PROVINSI SATUAN RODA 4 BUS BUS
SEDANG BESAR
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
ttd
DEPRI PONTOH
LAMPIRAN IV
PERATURAN BUPATI BOLAANG MONGONDOW UTARA
NOMOR 37 TAHUN 2017
TENTANG
PERJALANAN DINAS BAGI PEJABAT NEGARA,
APARATUR SIPIL NEGARADAN TENAGA KARYAWAN
LEPAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN
BOLAANG MONGONDOW UTARA TAHUN
ANGGARAN 2018
ttd
DEPRI PONTOH
LAMPIRAN V
PERATURAN BUPATI BOLAANG MONGONDOW UTARA
NOMOR 37 TAHUN 2017
TENTANG
PERJALANAN DINAS DALAM NEGERI BAGI PEJABAT
NEGARA, PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN
PERWAKILAN RAKYAT DAERAH, APARATUR SIPIL
NEGARA, PEJABAT LAINNYA DAN TENAGA
KARYAWAN LEPAS TAHUN 2018
a. Bupati
- Uang Saku Rp250.000,00
Total Rp250.000,00 /hari
b. Wakil Bupati
- Uang Saku Rp250.000,00
Total Rp250.000,00 /hari
d. TKL
- Uang Saku Rp150.000,00
Total Rp150.000,00 /hari
a. Ketua
- Uang Saku Rp250.000,00
Total Rp250.000,00 /hari
b. Wakil Ketua
- Uang Saku Rp250.000,00
Total Rp250.000,00 /hari
c. Anggota
- Uang Saku Rp200.000,00
Total Rp200.000,00 /hari
- 2 -
1. Pemerintah Daerah
a. Bupati
- Uang Saku Rp1.550.000,00
- Uang Makan Rp800.000,00
Total Rp2.350.000,00 /hari
b. Wakil Bupati
- Uang Saku Rp1.350.000,00
- Uang Makan Rp800.000,00
Total Rp2.150.000,00 /hari
c. Sekretaris Daerah
- Uang Saku Rp1.200.000,00
- Uang Makan Rp 600.000,00
Total Rp1.800.000,00 /hari
d. Eselon II/b
- Uang Saku Rp1.000.000,00
- Uang Makan Rp500.000,00
Total Rp1.500.000,00 /hari
e. Eselon III/a
- Uang Saku Rp850.000,00
- Uang Makan Rp350.000,00
Total Rp1.200.000,00 /hari
f. Eselon III/b
- Uang Saku Rp750.000,00
- Uang Makan Rp300.000,00
Total Rp1.050.000,00/hari
g. Eselon IV
- Uang Saku Rp650.000,00
- Uang Makan Rp200.000,00
Total Rp850.000,00 /hari
i. TKL
- Uang Saku Rp500.000,00
- Uang Makan Rp200.000,00
Total Rp700.000,00 /hari
- 3 -
a. Ketua
- Uang Saku Rp1.350.000,00
- Uang Makan Rp800.000,00
Total Rp2.150.000,00 /hari
b. Wakil Ketua
- Uang Saku Rp1.200.000,00
- Uang Makan Rp600.000,00
Total Rp1.800.000,00 /hari
c. Anggota
- Uang Saku Rp1.000.000,00
- Uang Makan Rp600.000,00
Total Rp1.600.000,00 /hari
1. Pemerintah Daerah
a. Bupati
- Uang Saku Rp2.000.000,00
- Uang Makan Rp1.000.000,00
Total Rp3.000.000,00 /hari
b. Wakil Bupati
- Uang Saku Rp1.750.000,00
- Uang Makan Rp1.000.000,00
Total Rp2.750.000,00 /hari
c. Sekretaris Daerah
- Uang Saku Rp1.500.000,00
- Uang Makan Rp900.000,00
Total Rp2.400.000,00 /hari
d. Eselon II/b
- Uang Saku Rp1.450.000,00
- Uang Makan Rp700.000,00
Total Rp2.150.000,00 /hari
e. Eselon III/a
- Uang Saku Rp1.200.000,00
- Uang Makan Rp500.000,00
Total Rp1.700.000,00 /hari
f. Eselon III/b
- Uang Saku Rp1.000.000,00
- Uang Makan Rp500.000,00
Total Rp1.500.000,00 /hari
- 4 -
g. Eselon IV
- Uang Saku Rp900.000,00
- Uang Makan Rp300.000,00
Total Rp1.200.000,00 /hari
h. Staf ASN
- Uang Saku Rp750.000,00
- Uang Makan Rp250.000,00
Total Rp1.000.000,00 /hari
i. TKL
- Uang Saku Rp650.000,00
- Uang Makan Rp250.000,00
Total Rp900.000,00 /hari
b. Wakil Ketua
- Uang Saku Rp1.500.000,00
- Uang Makan Rp900.000,00
Total Rp2.400.000,00 /hari
c. Anggota
- Uang Saku Rp1.450.000,00
- Uang Makan Rp800.000,00
Total Rp2.250.000,00 /hari
DALAM KOTA
NO URAIAN SATUAN LUAR KOTA LEBIH DARI 8
(DELAPAN) JAM
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Pejabat Negara OH 250.000 125.000
2 Pejabat Eselon II OH 150.000 75.000
ttd
DEPRI PONTOH
LAMPIRAN VI
PERATURAN BUPATI BOLAANG MONGONDOW UTARA
NOMOR 37 TAHUN 2017
TENTANG
PERJALANAN DINAS DALAM NEGERI BAGI PEJABAT
NEGARA, PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN
PERWAKILAN RAKYAT DAERAH, APARATUR SIPIL
NEGARA, PEJABAT LAINNYA DAN TENAGA
KARYAWAN LEPAS TAHUN 2018
ttd
DEPRI PONTOH
LAMPIRAN VII
PERATURAN BUPATI BOLAANG MONGONDOW UTARA
NOMOR 37 TAHUN 2017
TENTANG
PERJALANAN DINAS DALAM NEGERI BAGI PEJABAT
NEGARA, PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN
PERWAKILAN RAKYAT DAERAH, APARATUR SIPIL
NEGARA, PEJABAT LAINNYA DAN TENAGA
KARYAWAN LEPAS TAHUN 2018
(…………………………) (………………………………….)
NIP. NIP.
(…………………………..)
NIP.
ttd
DEPRI PONTOH
LAMPIRAN VIII
PERATURAN BUPATI BOLAANG MONGONDOW UTARA
NOMOR 37 TAHUN 2017
TENTANG
PERJALANAN DINAS DALAM NEGERI BAGI PEJABAT
NEGARA, PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN
PERWAKILAN RAKYAT DAERAH, APARATUR SIPIL
NEGARA, PEJABAT LAINNYA DAN TENAGA
KARYAWAN LEPAS TAHUN 2018
………………………….(10)
Yang membuat pernyataan
…………………….(11)
- 2 -
ttd
DEPRI PONTOH
LAMPIRAN IX
PERATURAN BUPATI BOLAANG MONGONDOW UTARA
NOMOR 37 TAHUN 2017
TENTANG
PERJALANAN DINAS DALAM NEGERI BAGI PEJABAT
NEGARA, PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN
PERWAKILAN RAKYAT DAERAH, APARATUR SIPIL
NEGARA, PEJABAT LAINNYA DAN TENAGA
KARYAWAN LEPAS TAHUN 2018
………………………….(12)
Yang membuat pernyataan
…………………….(13)
- 2 -
ttd
DEPRI PONTOH
LAMPIRAN X
PERATURAN BUPATI BOLAANG MONGONDOW UTARA
NOMOR 37 TAHUN 2017
TENTANG
PERJALANAN DINAS DALAM NEGERI BAGI PEJABAT
NEGARA, PIMPINAN DAN ANGGOTA DEWAN
PERWAKILAN RAKYAT DAERAH, APARATUR SIPIL
NEGARA, PEJABAT LAINNYA DAN TENAGA
KARYAWAN LEPAS TAHUN 2018
Kepada Yth.
Nama Pejabat Pemberi Perintah
Di –
Boroko
1. Dasar : …………………………………………………(1)
2. Maksud : …………………………………………………(2)
3. Tujuan : …………………………………………………(3)
4. Waktu Pelaksanaan : …………………………………………………(4)
5. Hasil : …………………………………………………(5)
: a)
: b)
: c)
6. Saran : …………………………………………………(6)
: a)
: b)
: c)
7. Rencana Aksi : ……………………………………………….(7)
: a)
: b)
: c)
……………………………………………………………………………..(8)
Boroko, ……..,…………..(9)
Pembuat Laporan,
…………………….(10)
- 2 -
ttd
DEPRI PONTOH