Anda di halaman 1dari 7

YAYASAN PENDIDIKAN FATAHILLAH

SMK YP FATAHILLAH 1 CILEGON


Program Keahlian : Teknik Pemeliharaan Mekanik Industri
Jl. Letjend. R. Soeprapto Km.3 Kubang sepat. Citangkil Kota Cilegon – Banten Telp.(0254) 376 584

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2022 / 2023

Tahap Penutup 1. Guru BK mengajak peserta didik membuat


kesimpulan yang terkait dengan materi
layanan
2. Guru BK merefleksi peserta didik dengan
menanyakan kebermanfaatan /
kebermaknaan serta perasaan mengikuti
kegiatan secara lisan
3. Guru BK memberikan penguatan
4. Guru BK mengakhiri kegiatan dengan berdoa
dan salam
N Evaluasi Penilaian
Evaluasi Penilaian Proses 1. Guru BK atau konselor melakukan evaluasi
dengan memperhatikan proses keaktifan
peserta didik selama mengikuti layanan
klasikal
2. Mengamati sikap atau atusias peserta didik
dalam mengikuti kegiatan
3. Mengamati cara peserta didik dalam
menyampaikan pendapat atau bertanya
4. Mengamati cara peserta didik memberikan
penjelasan dari pertanyaan guru BK
Evaluasi Penilaian Hasil 1. Menilai pemahaman baru dan mendapatkan
pengetahuan tentang materi layanan
2. Menilai perasaan positif tentang topik yang
dibahas dan cara Guru Bimbingan dan
Konseling atau konselor menyampaikan :
mudah dipahami/tidak mudah/sulit dipahami
3. Menilai kegiatan setelah mendapatkan materi
Lampiran :
1. Materi yang diuraikan
2. Media
3. LKPD
4. Lembar Penilaian Evaluasi Proses dan Hasil

Cilegon, Januari 2023


Mengetahui
Kepala Sekolah, Guru BK
Ruslan Muhadi, ST Firdaus, S.Pd
LAMPIRAN 1
URAIAN MATERI

SIKAP & PERILAKU ASERTIF

1. Pengertian Perilaku Asertif

Beardsley (dalam Lyrawati 2008) menyatakan, untuk lebih memahami pengertian dari
perilaku asertif, dapat dilakukan bila membandingkannya dengan dua gaya merespon situasi
lainnya, yaitu pasif dan agresif. Dengan demikian, ada tiga jenis perilaku dalam merespon
situasi, yaitu:
a. Perilaku Pasif
Respon pasif bertujuan untuk menghindari konflik dengan cara apapun.
Orang yang pasif tidak akan mengatakan halhal yang tidak sesuai dengan apa yang
mereka pikirkan karena takut orang lain tidak setuju. Individu yang pasif “bersembunyi”
dari orang lain dan menunggu orang lain untuk memulai percakapan. Mereka meletakkan
kepentingan atau keinginan orang lain di atas dirinya. Dalam suatu hubungan dengan
orang lain, mereka cenderung gelisah, khawatir bagaimana orang lain akan bereaksi
kepada mereka dan memilik i kebutuhan yang tinggi untuk disetujui. Masalah akan
muncul ketika orang yang bersikap pasif, secara rahasia, merasa marah atau benci kepada
orang lain. Orang yang pasif mungkin memandang diri mereka sendiri sebagai korban
manipulasi oleh orang lain.
b. Perilaku Asertif
Perilaku asertif adalah menyatakan secara langsung suatu ide, opini, dan keinginan.
Tujuan perilaku asertif adalah untuk mengkomunikasikan sesuatu pada suasana saling
percaya. Konflik yang muncul dihadapi dan solusi dicari yang menguntungkan semua
pihak. Individu yang asertif memulai komunikasi dengan cara sedemikian rupa sehingga
dapat menyampaikan kepedulian dan rasa penghargaan mereka terhadap orang lain.
Tujuan komunikasi ini adalah untuk mengungkapkan pendapat diri sendiri dan untuk
meny elesaikan masalah interpersonal tanpa merusak suatu hubungan.
c. Perilaku Agresif
Pada suatu situasi konflik, orang yang agresif ingin selalu “menang” dengan cara
mendominasi atau mengintimidasi orang lain. Orang yang agresif memajukan
kepentingannya sendiri atau sudut pandangnya sendiri tetapi tidak peduli atau
“kejam”terhadap perasaan, pemikiran, dan kebutuhan orang lain. Cara agresi ini sering
berhasil karena orang lain mengalah untuk menghindari konflik yang lebih buruk atau
berkepanjangan.
Bloom dkk. (da lam Kumala merupakan the middle 2009) mengemukakan bahwa
perilaku asertif atau di tengahtengah antara perilaku agresif di satu sisi dan perilaku pasif
di sisi lain. Alberti dan Emmons, dkk Andriani 2005) menyatakan bahwa orang asertif
dias (dalam Marini & umsikan memiliki konsep diri yang positif yaitu salah satu cirinya
adalah harga diri mereka tinggi.

2. Aspek – aspek perilaku Asertif

Aspek - aspek perilaku asertif menurut Galassi (dalam Porpitasari 2007) ada tiga kategori
yaitu:

a. Menerima dan mengungkapkan perasaan positif (expressing positive feelings)


 Memberi dan menerima pujian
 Meminta bantuan atau pertolongan
 Mengungkapkan perasaan suka, cinta dan sayang
 Memulai dan terlibat percakapan
b. Afirmasi diri (self affirmations)
 Mempertahankan hak
 Menolak permintaan
 Mengungkapkan pendapat pribadi
c. Mengungkapkan perasaan negative (expressing negative feelings)
 Mengungkapkan ketidaksenangan dan kekecewaan
 Mengungkapkan kemarahan (bertujuan untuk menghindarkan diri dari kesewenang –
wenangan orang lain)

3. Ciri – ciri perilaku Asertif

Dalam tulisan Awaluddin Tjalla mengatakan bahwa Lange dan Jakubowski mengemukakan
lima ciri-ciri individu dengan perilaku asertif. Ciri-ciri yang dimaksud adalah
a. Menghormati hak – hak orang lain dan diri sendiri
Menghormati orang lain berarti menghormati hak-hak yang mereka miliki, tetapi tidak
berarti menyerah atau selalu menyetujui apa yang diinginkan orang lain
b. Berani mengungkapkan pendapat secara langsung
Perilaku asertif memungkinkan individu mengkomunikasikan perasaan, pikiran dan
kebutuhan lainnya secara langsung dan jujur.
c. Kejujuran
Bertindak jujur berarti mengekspresikan diri secara tepat agar dapat mengkomunikasikan
perasaan, pendapat atau pilihan tanpa merugikan diri sendiri atau orang lain
d. Memperhatikan situasi dan kondisi
Dalam bertindak asertif, seseorang harus dapat memperhatikan lokasi, waktu, frekuensi,
inrensitas komunikasi dan kualitas hubungan
e. Bahasa tubuh
Dalam bertindak asertif yang terpenting bukanlah apa yang dikatakan tetapi bagaimana
menyatakannya

4. Manfaat bersikap Asertif

Menurut K R tri kusuma Orang yang tampil asertif akan lebih mudah berinisiatif dan
menghemat energi, dalam arti perilakunya yang jujur, langsung, terusterang dan
mempertimbangkan hak-hak orang lain memungkinkan subjek untuk mendapatkan apa yang
diinginkannya. Ia tidak sibuk dengan pikiran bagaimana supaya tidak menyinggung perasaan
orang lain maupun sibuk berpikir bagaimana supaya tidak kehilangan kendali terhadap diri
sendiri.
LAMPIRAN 2
Media

Link Media Leaflet

https://drive.google.com/file/d/1FPXzpF5Q5RedZug1BfF6VHHitiUQzQBB/view?
usp=sharing
LAMPIRAN 3
LPKD

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Nama : …………………………………………………..
Kelas : …………………………………………………..

1. Apakah sikap dan perilaku Asertif itu baik untuk kita terapkan dalam kehidupan sehari –
hari? Mengapa?
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
2. Apa yang menyebabkan seseorang mampu untuk bersikap asertif?
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
3. Hal apa yang dapat menghambat seseorang untuk bersikap asertif?
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
4. Bagaimana contoh sikap Asertif? Dalam kehidupan sehari – hari sebagai seorang siswa
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
5. Apa saja manfaat daripada bersikap Asertif?
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
LAMPIRAN 4
Lembar Evaluasi Penilaian

Link https://forms.gle/GkZx7MkZHqUgR2JT9

Anda mungkin juga menyukai