Anda di halaman 1dari 9

Journal of Information Technology and Computer Science (INTECOMS)

Volume 6 Nomor 2, Desember 2023


e-ISSN : 2614-1574
p-ISSN : 2621-3249

KLASIFIKASI TINGKAT KERAWANAN BANJIR WILAYAH MEDAN


MENGGUNAKAN METODE NAIVE BAYES DAN ALGORITMA J48

CLASSIFICATION OF FLOOD VULNERABILITY IN MEDAN AREA USING


NAIVE BAYES METHOD AND J48 ALGORITHM

Yulianda Tasya 1, Raissa Amanda Putri2


1,2
Program Studi Ilmu Komputer, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Medan, Indonesia
yuliandatasya5662@gmail.com

ABSTRACT
Floods are natural disasters that often occur, as much as 40% compared to other natural disasters. The flood
disaster itself was caused by several factors including rainfall, slope, river runoff, as well as human factors such
as not protecting the surrounding environment. The purpose of this study is to calculate the level of accuracy and
classify the level of vulnerability to flooding in the city of Medan. The type of method used is the Naïve Bayes
method and the J48 Algorithm. The parameters used are rainfall, slope, and river runoff which are then processed
using the Naïve Bayes method to determine the class of flood hazard in the city of Medan. After going through the
calculation process with the J48 Algorithm method, the results showed that the accuracy value obtained was
99.187%. This accuracy value can be stated to be very high as a predictive model. The rainfall factor is a factor
causing flooding in the city of Medan. This is because the rainfall class gets the highest weighting value.

Keywords : Flood, J48 Algorithm, Naïve Bayes, Accuracy, Classification

ABSTRAK
Banjir merupakan bencana alam yang sering terjadi, sebanyak 40% dibandingkan dengan bencana alam lainnya.
Bencana banjir sendiri diakibatkan oleh beberapa faktor diantaranya curah hujan, kemiringan lereng, limpasan
sungai, maupun faktor manusia seperti tidak menjaga lingkungan sekitar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menghitung tingkat akurasi dan mengklasifikasikan tingkat kerawanan banjir di kota Medan. Jenis metode yang
digunakan adalah metode Naïve Bayes dan Algoritma J48. Parameter yang digunakan adalah curah hujan,
kemiringan lereng, dan limpasan sungai yang kemudian diolah dengan metode Naïve Bayes untuk menentukan
kelas kerawanan banjir di kota Medan. Setelah melalui proses perhitungan dengan metode Algoritma J48, hasil
penelitian menunjukan bahwa nilai akurasi yang didapatkan sebesar 99,187 %. Nilai akurasi tersebut dapat
dinyatakan sangat tinggi sebagai model prediksi. Faktor curah hujan menjadi faktor penyebab banjir di kota
Medan. Hal tersebut dikarenakan kelas curah huan mendapatkan nilai pembobotan paling tinggi.

Kata Kunci : Banjir, Algoritma J48, Naïve Bayes, Akurasi, Klasifikasi

PENDAHULUAN Menurut Badan Nasional


Angka Kematian Ibu (AKI) hamil Penanggulangan Bencana (BNPB) banjir
menjadi masalah kesehatan terbesar di memiliki pengertian yakni meningkatnya
Indonesia dan resiko kematian ibu juga volume air dengan menggenangi daratan.
semakin tinggi. Angka Kematian Ibu (AKI) Banjir merupakan bencana alam yang
hamil merupakan salah satu dari sering terjadi, sebanyak 40% dibandingkan
Negara Republik Indonesia merupakan dengan bencana alam lainnya. Bencana
Negara yang berada di garis khatulistiwa banjir sendiri diakibatkan oleh beberapa
yang terdapat pertemuan tiga lempeng faktor diantaranya curah hujan, kemiringan
tektonik yaitu lempeng Eurasia, lempeng lereng, limpasan sungai, maupun faktor
Indo-Australia, dan lempeng Pasifik yang manusia seperti tidak menjaga lingkungan
berarti bahwa Negara Indonesia rawan sekitar. (Anggraini , et al., 2021).
terhadap bencana alam salah satunya banjir. Provinsi Sumatera Utara memiliki luas
Pemerintah Indonesia telah menetapkan area yang sering terjadi bencana alam banjir
dalam UU nomor 24 tahun 2007 mengenai yakni seluas 12.805 km2 (17,86%).
BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Berdasarkan Direktorat Pengairan dan
Daerah). (Angreini & Supratman, 2021) Irigasi, seluruh Indonesia telah tercatat

657
2023. Journal of Information Technology and Computer Science (INTECOMS) 6(2): 657-665

sebanyak 5.590 sungai induk dan 600 menghasilkan pohon keputusan yang dapat
diantaranya berpotensi dapat menimbulkan digunakan untuk mengklasifikasikan suatu
banjir. Kawasan sungai induk yang rawan data ke dalam kelas-kelas dan juga
banjir mencapai 1,4 juta hektar. Pada kota memprediksi kelas dari suatu data
Medan sendiri terdapat beberapa titik yang (Rahmawati & Agustina, 2022).
sering terjadi banjir, diantaranya kec. Metode penelitian yang dapat
Medan Johor, kec. Medan Maimun, kec. digunakan dalam pengklasifikasian tingkat
Medan Sunggal, kec. Medan Polonia, kec. kerawanan banjir yaitu menggunakan
Medan Selayang, kec. Medan Baru, dan metode Naïve Bayes dikarenakan metode
kec. Medan Barat. (Idati, Magribi, & ini mampu bekerja dengan sangat baik
Lakawa, 2020) dibandingkan dengan model classifier
Pengklasifikasian tingkat kerawanan lainnya. Selain pengklasifikasian,
banjir perlu dilakukan sebagai rujukan penelitian ini menggunakan metode
kepada pemerintah agar dapat mengambil Algoritma J48 yang digunakan untuk
kebijakan yang tepat dalam menentukan nilai akurasi pada tingkat
penganggulangan bencana banjir kerawanan banjir di wilayah Medan.
khususnya di wilayah Medan. Terdapat (Sanubari, Prianto, & Riza, 2020).
beberapa cara untuk penanggulangan banjir
secara normatif, yakni dengan membangun METODE PENELITIAN
waduk, membuat tanggul, pengendalian Penelitian ini menggunakan jenis
erosi, membuat kawasan hutan lindung dan pendekatan metode kuantitatif yang
tidak membuang sampah sembarangan. merupakan pendekatan yang sistematis,
Indonesia sendiri khususnya kota Medan,
terstruktur dan merupakan suatu proses
sangat menyepelekan hal tersebut.
(Fransiari, Warouw, & Brahmana, 2021). penelitian yang menggunakan data berupa
Terdapat beberapa penelitian terdahulu angka sebagai alat untuk menganalisis
yang pernah diteliti diantaranya ialah keterangan dari yang ingin diteliti.
dengan judul “Analisis Klasifikasi Bencana (Musfirah, Burhan, Afifah, & Sari, 2022)
Banjir Berdasarkan Curah Hujan Pendekatan penelitian dengan metode
Menggunakan Algoritma Naïve Bayes” kuantitatif secara umum dapat dilakukan
yang dilakukan dengan menerapkan dengan metode eksperimen yang digunakan
metode Algoritma Naïve Bayes dan library untuk mengetahui pengaruh variabel
Gausian Naïve Bayes pada klasifikasi independen terhadap variabel hasil dalam
bencana banjir berdasarkan curah hujan kondisi yang terkendalikan. Prosedur kerja
mendapatkan hasil 79,16%, sedangkan yang dilakukan pada penelitian ini melalui
ketika menggunakan Rapid Miner sebagai beberapa tahapan yaitu:
analisis algoritma Naïve Bayes memiliki
nilai akurasi sebesar 98,31% . (Triyanto,
Sunyoto, & Arief, 2021).
Algoritma J48 merupakan
pengembangan dari algoritma
konvendional induksi pohon keputusan
yang sangat terkenal yaitu ID3 (Pakpahan,
2021). Node pada posisi atas dari decision
tree adalah root. Decision tree adalah
metode klasifikasi yang paling populer
digunakan, selain karena pembangunannya
relatif cepat, hasil dari model yang
dibangun mudah dipahami (Situmorang &
Ginting, 2020). Algoritma ini

658
2023. Journal of Information Technology and Computer Science (INTECOMS) 6(2): 657-665

Mulai

Kepustakaan
diperlukan pada proses kalsifikasi
Pengumpulan
data Data cleaning dengan jumlah data pelatihan yang
Observasi

Data yang
siap diuji
sedikit. (Fitrianah, Gunawan , & Sari,
Transformasi data
2022)
dengan Naïve Bayes
4. Pembagian data
Klasifikasi
data Pembagian data dilakukan dalam
Pembagian data
beberapa cara yaitu data training
Data tes
Data
dengan melakukan pembagian data
training
tingkat kerawanan banjir pada setiap
Pembuatan
decision tree daerah yang berada di wilayah Medan
Buat cabang pada Bagi kasus dalam
berdasarkan klasifikasi yang ditetapkan
Tentukan atribut tiap nilai cabang
oleh peneliti yaitu sangat tinggi, tinggi,
Decision tree
menengah, rendah dan sangat rendah.
Dengan berdasarkan kriteria yang
Selesai Visualisasi data Confussion
matrix memepengaruhi banjir yaitu curah
hujan, kemiringan lereng dan limpasan
Gambar 1. Kerangka Penelitian sungai. Selain data training terdapat
juga data testing dengan melakukan
1. Pengumpulan data
pengambilan sebuah data yang
Pengumpulan data dilakukan dalam
memiliki keterangan sebagai data
beberapa teknik yaitu teknik
testing dari tingkat kerawanan banjir.
kepustakaan dengan data yang didapat
5. Pembuatan decision tree dengan
melalui jurnal, buku dan website. Selain
algoritma j48
itu juga ada teknik observasi dengan
Algoritma J48 digunakan untuk
mengunjungi langsung ke lokasi
membangun sebuah pohon keputusan
penelitian yang bertepatan di kantor
berdasarkan pada seperangkat input
BPBD kota Medan. Data yang diambil
yang berlabel. Algoritma J48
berupa data banjir yang terjadi pada
merupakan implementasi dari algoritma
tahun 2020-2022.
C4.5 pada aplikasi WEKA. (Asih &
2. Data cleaning
Eliyani, 2020)
Data cleaning digunakan untuk
Decision tree merupakan sebuah model
membersihkan data dengan cara
prediksi yang diterapkan untuk struktur
memisahkan data yang ingin diteliti dari
berhirarki yang memiliki konsep untuk
data yang kosong, data yang error, data
mengubah data menjadi pohon
yang tidak lengkap dan data yang tidak
keputusan dan aturan-aturan keputusan
sesuai.
yang terdiri dari node dan leaf nodes.
3. Transformasi data dengan Naïve Bayes
(Werdiningsih, Novitasari, & Haq,
1
2022)
𝑇𝑃𝑖 ± 𝑇𝑁𝑖

𝑖=1
𝑇𝑃𝑖 + 𝑇𝑁𝑖 + 𝐹𝑃𝑖 + 𝐹𝑁𝑖 Parameter yang digunakan untuk
Akurasi =
1
*100% melakukan pengujian ialah seperti
berikut:
Transformasi data dengan Naïve Bayes 6. Confusion matrix dan menentukan
digunakan untuk merubah bentuk data tingkat akurasi
dari data informasi menjadi data Tahapan ini digunakan untuk
kategorikal. Metode Naïve Bayes pembuatan tabel confusion matrix
merupakan salah satu metode dengan untuk data testing. Tabel confusion
menggunakan metode statistik dan matrix digunakan untuk melihat tingkat
metode probabilitas untuk akurasi dari masing-masing klasifikasi.
menyelesaikan suatu proses 7. Visualisasi data
pengklasifikasian. Naïve Bayes mampu
menentukan estimasi parameter yang

659
2023. Journal of Information Technology and Computer Science (INTECOMS) 6(2): 657-665

Visualisasi data digunakan untuk Sangat rendah <5


menampilkan hasil dari data yang telah Rendah 6 - 10
diklasifikasikan dan menentukan tingkatan
Menengah 11 - 15
dari klasifikasi kelas kerawanan dan kriteria
penyebab kerawanan banjir diwilayah Tinggi 16 - 20
Medan. Sangat tinggi > 20

HASIL DAN PEMBAHASAN Klasifikasi tingkat kerawanan banjir


Data penelitian tersebut digolongkan berdasarkan 3 kriteria
Data penelitian didapat melalui teknik yang mempengaruhi tingkat kerawanan
observasi pada kantor BPBD kota Medan. banjir yakni:
Data penelitian ini berisi data banjir yang Tabel 3 Parameter jenis penyebab banjir
PARAMETER JENIS PENYEBAB BANJIR

terjadi kota Medan. Terdapat waktu


Jenis
kejadian dari bulan Januari sampai penyebab
banjir
Parameter Kriteria Skoring

Desember, lokasi banjir, jenis banjir, dan


0 mm/hari (abu-abu) Berawan 1
data kependudukan yang berada di kawasan 0.5 - 20 mm/hari (hijau) Ringan 2
Curah 20 - 50 mm/hari (kuning) Sedang 3
banjir. Data penelitian yang digunakan Hujan 50 - 100 mm/hari (orange) Lebat 4
100 - 150 mm/hari (merah) Sangat lebat 5
berada dalam kurun waktu 3 tahun terakhir > 150 mm/hari (ungu) Ekstrem 6
0-8% Datar 1
(2020-2022). Kemiringan
8 - 15 % Landai 2
15 - 25 % Sedikit curam 3
Tabel 1 Dataset banjir di kota Medan Lereng
25 - 40 % Curam 4
> 40 % Sangat curam 5
JUMLAH 0 - 25 % Rendah 1
NO. LOKASI PENYEBAB LINGKUNGAN
KK
Limpasan 25 - 50 % Normal 2
Sungai 50 - 75 % Tinggi 3
Kel. Glugur Banjir akibat curah hujan yang
I, II, VIII, IX,
1 Kota, Kec. tinggi, kiriman sungai Deli dan 855 75 - 100 % Ekstrem 4
XI, XIII, XV
Medan Barat drainase kurang baik
Kel. Padang Banjir akibat curah hujan yang
2 Bulan, Kec. tinggi, genangan dan banjir 2858
Medan Baru
Kel. Titi
kiriman
Banjir akibat luapasan Sei
Tahapan selanjurnya setelah
3 Rantai, Kec. 2258
Medan Baru
Baburan menghitung parameter dan klasifikasi
Banjir akibat curah hujan yang
4
Kel. Kwala
Bekala, Kec.
tinggi mengakibatkan
kenaikan air sungai Deli dan
I, II, III, IV, XIV 320 tingkat kerawanan banjir di kota Medan
Medan Johor
Kel. Gedung
Babura
Banjir akibat curah hujan yang
yaitu dengan menentukan klasifikasi data
5 Johor, Kec. VII, VIII, XI, XI 100
Medan Johor
tinggi penelitian menggunakan metode Naïve
Kel. Belawan Banjir akibat curah hujan yang
6
II,
Medan
Kec. tinggi dan air pasang laur
(ROB) 4 s.d 6 jam air baru bisa
I sampai XLIV 6014 Bayes secara manual. Pertama yang harus
Belawan
Kel.Titi
surut
Banjir akibat curah hujan yang
I, II, III, IV, VII,
dilakukan adalah dengan menentukan
7 Papan, Kec. tinggi, drainase kecil dan parit 4933
Medan Deli dalam keadaan dangkal
VIII, IX, X, XI probabilitas dari masing-masing data.
Kel. Helvetia, Banjir akibat curah hujan yang
8 Kec. Medan
Helvetia
tinggi dan kiriman dari
kelurahan Dwikora
II 8 Probabilitas merupakan peluang dari suatu
… … … … … kejadian, ukuran dari sebuah peluang atau
Kel.
121
Tangkahan,
Banjir akibat curah hujan yang
tinggi, genangan dan luapan III, IV, V, IX,X 330
kemungkinan ketidakpastian dari suatu
Kec. Medan
Labuhan
kanel KIM
peristiwa yang bisa terjadi di masa depan.
Menghitung probabilitas berguna untuk
Klasifikasi tingkat kerawanan banjir mengetahui dalam pengambilan keputusan
menggunakan Naïve Bayes yang benar. (Pane & K. Silvanita, 2022).
Berdasarkan KBBI klasifikasi Berikut adalah tabel probabilitas prior
merupakan penyusunan bersistem dalam dengan menentukan kecocokan setiap kelas
kelompok atau golongan menurut kaidah yang akan ditentukan dalam 2 kelas yaitu
atau standar yang telah ditetapkan. “Rawan” atau “tidak”. Cara
Klasifikasi tingkat kerawanan banjir di kota perhitungannya dengan mencari berapa
Medan dapat digolongkan pada kelas jumlah data yang termasuk kedalam rawan
kerawanan banjir sebagai berikut: banjir atau tidak dari total keseluruhan data
Tabel 2 Klasifikasi tingkat kerawanan training, lalu membaginya dengan total
banjir keseluruhan data. Hasil dari perhitungan
Klasifikasi Kelas
Kerawanan
Interval Skoring tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

660
2023. Journal of Information Technology and Computer Science (INTECOMS) 6(2): 657-665

Tabel 4 Probabilitas kelas LIMPASAN


SUNGAI
83 3 0,358 0,33

PROBABILITAS PRIOR TAHUN 2020-2022


TOTAL 232 9 1 1
ANGGOTA
FREKUENSI PROBABILITAS
BANJIR
Setelah melakukan perhitungan dan
RAWAN 124 0,976 menentukan probabilitas setiap kelas,
TIDAK 3 0,024 langkah selanjutnya adalah dengan
menghitung probabilitas setiap data dengan
TOTAL 127 1
mengkalikan semua probabilitas pada
Selanjutnya mencari probabilitas setiap setiap kelas. Seperti langkah dibawah ini
kelas kerawanan dengan menjumlahkan yang telah melalui proses proses
terlebih dahulu frekuensi setiap kelas, lalu perhitungan dengan menggunakan rumus
jumlah frekuensi tersebut dibagi dengan yang ada.
jumlah data dari frekuensi tersebut. Hasil Contoh perhitungan untuk probabilitas
dari perhitungan tersebut dapat dilihat pada setiap data:
tabel berikut: Probabilitas X|Rawan = P. kelas kerawanan *
P. kelas penyebab * P.
Tabel 5. Probabilitas Kelas Kerawanan prior
PROBABILITAS KELAS KERAWANAN 2020-2022 = 0,3 * 0,453 * 0,976
= 1,326
FREKUENSI PROBABILITAS
KELAS
KERAWANAN
Probabilitas X|tidak = P. kelas kerawanan *
Rawan Tidak Rawan Tidak P. kelas penyebab * P.
SANGAT
TINGGI
41 3 0,3 0,2 prior
= 0,3 * 0,34 * 0,02
TINGGI 41 3 0,3 0,2
= 0,002
MENENGAH 34 3 0,25 0,2
Dari data yang telah melakukan proses
RENDAH 16 3 0,12 0,2 perhitungan tersebut dapat langsung di
SANGAT
4 3 0,03 0,2
klasifikasikan berdasarkan kelas-kelas
RENDAH
kerawanan dan penyebab banjir. Seperti
TOTAL 136 15 1 1
pada contoh data yang telah melakukan
proses perhitungan terdapat kelas “Rawan”
Contoh perhitungan kelas kerawanan : dan “tidak”.
Frekuensi Rawan P X|Rawan = 1,326
Probabilitas prior = frekuensi rawan / jumlah P X|tidak = 0,002
data Jadi untuk data yang pertama setelah
= 41 / 136 melakukan proses perhitungan dapat
= 0,3 dikategorikan masuk kedalam kelas
Frekuensi Tidak
“Rawan” yang berarti rawan terhadap
Probabilitas prior = frekuensi tidak / jumlah
data banjir.
= 3 / 15
= 0,3 Nilai akurasi menggunakan Algoritma
Berikut adalah tabel dari hasil J48
perhitungan probabilitas setiap kelas untuk Dari hasil pengujian dengan
kelas penyebab banjir. Perhitungan yang menggunakan algoritma J48 yang telah
dilakukan sama seperti perhitungan dilakukan terhadap himpunan data dengan
probabilitas kelas kerawanan. menunjukan hasil evaluasi tingkat akurasi
Tabel 6. Probabilitas Kelas Penyebab 2020-2022 klasifikasi yang telah dilakukan dengan
KELAS FREKUENSI PROBABILITAS metode Naïve Bayes memperoleh nilai
KERAWAN
AN
akurasi sebesar 99,187%. Tingkat akurasi
Rawan Tidak Rawan Tidak
tersebut diperoleh dari hasil perhitungan
CURAH
HUJAN
105 3 0,453 0,34 sebagai berikut:
KEMIRING
44 3 0,189 0,33
AN LERENG

661
2023. Journal of Information Technology and Computer Science (INTECOMS) 6(2): 657-665

terhadap banjir. Sementara jika rata-rata


curah hujan sedang, lebat, dan sangat lebat
maka atribut selanjurnya yang ditinjau oleh
algoritma yakni limpasan sungai dan
kemiringan lereng.
𝑇𝑃𝑖±𝑇𝑁𝑖
Visualisasi data
Akurasi (%) = Visualisasi merupakan suatu cara
𝑇𝑃𝑖+𝑇𝑁𝑖+𝐹𝑃𝑖+𝐹𝑁𝑖
implemenasi sebuah informasi menjadi
122±0
= berupa gambar grafik, diagram ataupun
122+1+0+0
sejenisnya. Visualisasi data dapat diartikan
122 sebagai salah satu cara penyampaian
=
123 informasi yang terdapat pada data untuk
dapat lebih dipahami oleh orang lain
= 99,187%
dengan membuatnya ke dalam objek visual,
Decision Tree
(Muharni & Candra, 2022).
Decision tree merupakan sebuah model
Diagram berikut merupakan hasil dari
prediksi yang diterapkan untuk struktur visualisasi data yang terdapat dari data
pohon atau struktur berhirarki. Decision probabilitas kelas kerawanan banjir dan
tree digunakan untuk mem-break down probabilitas kelas penyebab banjir. Dapat
proses pengambilan keputusan yang dilihat seperti gambar berikut.
F R E K U E N S I K E L A S K E R A WA N A N B A N J I R
kompleks menjadi lebih simple. Sehingga TA HU N 2 0 2 0 - 2 0 22

pengambilan keputusan akan lebih


50 41 41
menginterprestasikan solusi dari 34

16
permasalahan. Decision tree memiliki 4
konsep untuk mengubah data dari node dan 0 SA N G AT T IN G GI ME N E N GAH R E N DA H SA N G AT
T IN G GI R E N DA H
leaf nodes. (Werdiningsih, Novitasari, &
Haq, 2022). Gambar 3. Diagram Frekuensi kelas
kerawanan
Sangat
rendah

Rendah
Berawan

Ringan
Curah Hujan

Sangat lebat
Ekstrem

Limpasan
Sangat tinggi

Kemiringan
Sangat curam

Curam
Sangat tinggi

Sangat tinggi
Diagram diatas menunjukan kelas
Sedikit curam

kerawanan banjir pada kurun waktu 3 tahun


sungai lereng Sangat tinggi

Sedang Lebat Landai


Limpasan Limpasan
Tinggi
sungai sungai
Ekstrem Datar
Sangat curam Tinggi Menengah
Sangat Rendah Tinggi
Rendah
rendah Sangat curam
Curam Sangat tinggi
Tinggi
Ekstrem

terakhir yakni pada tahun 2020-2022.


Normal Kemiringan
Rendah Sedikit
lereng Curam
curam Sangat tinggi
Tinggi Menengah
Datar Tinggi Kemiringan
Landai Sedikit curam
Kemiringan Rendah Normal lereng Tinggi
lereng Landai
Rendah
Rendah Kemiringan Tinggi
Datar lereng
Sangat Sangat curam Datar
Menengah

Terdapat lima kriteria kerawanan banjir


rendah Tinggi Datar
Rendah Sangat curam
Sangat tinggi
Landai Curam
Rendah Tinggi Landai
Sedikit Menengah Curam
curam Tinggi
Sedikit
curam
Menengah
Tinggi

yaitu kelas kerawanan sangat tinggi, tinggi,


Gambar 2. Decision Tree Tingkat menengah, rendah dan sangat rendah. Hasil
Kerawanan Banjir dari visualisasi diagram batang tersebut
menunjukan bahwa kelas kerawanan banjir
Hasil dari visualisasi algoritma J48 “Sangat Tinggi” dan kelas kerawanan
Decision Tree dapat dilihat pada gambar banjir “Tinggi” memiliki tingkatan yang
diatas. Hasil tersebut menunjukan bahwa sama yakni berada di jumlah angka 41.
atribut yang paling mempengaruhi prediksi Sedangkan untuk kelas kerawanan banjir
daerah rawan banjir yakni atribut rata-rata “Menengah” memiliki jumlah angka 34.
curah hujan. Berdasarkan hasil visualisasi Selanjutnya untuk kelas kerawanan banjir
jika rata-rata curah hujan dengan keadaan “Rendah” memiliki tingkatan dengan
berawan maka daerah tersebut termasuk jumlah angka 16, dan untuk kelas
daerah sangat rendah terhadap banjir. kerawanan banjir “Sangat Rendah”
Sementara jika rata-rata curah hujan ringan memiliki tingkatan paling rendah dengan
maka daerah tersebut termasuk daerah jumlah angka 4. Hasil tersebut tentunya
rendah terhadap banjir. Sementara jika rata- telah melalui proses perhitungan yang baik
rata ccurah hujan ekstrem maka daerah dan benar dengan menggunakan metode
terebut termasuk daerah sangat tinggi Naïve Bayes. Dapat disimpulkan bahwa

662
2023. Journal of Information Technology and Computer Science (INTECOMS) 6(2): 657-665

frekuensi kelas kerawanan banjir kota TINGKAT KERAWANAN BANJIR


TAHUN 2020-2021
Medan dalam kurun waktu 3 tahun terakhir
yakni pada tahun 2020-2022 berada pada 20
15

kelas kerawanan “Sangat Tinggi dan 10


5
0
Tinggi” memiliki tingkatan dengan jumlah SR R M T ST SR R M T ST SR R M T ST

2020 2021 2022


angka 41. Berarti bahwa kota Medan pada TAHUN
Kurun waktu 3 tahun terakhir sangat rawan JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGUS SEP OKT NOV DES
terhadap banjir.
Figure 5 Diagram tingkat kerawanan banjir
F REK UENSI K ELAS P ENYEB AB B ANJIR dari tahun 2020-2022
TAHUN 2020-2022
Diagram diatas menunjukan tingkat
kerawanan banjir dalam kurun waktu 3
200 105
44 83
tahun terakhir yakni pada tahun 2020-2022.
0 C U R A H HU JA N KE MIR IN GAN
LE R E N G
LIMPA SA N SU N G A I
Terdapat 12 bulan dalam setiap tahun yakni
Gambar 4. Diagram Frekuensi kelas
mulai dari bulan Januari sampai Desember.
penyebab Dimana pada setiap tahun tersebut masing-
Diagram diatas menunjukan kelas masing terdapat kelas kerawanan banjir
penyebab banjir pada kurun waktu 3 tahun yakni SR (Sangat Rendah), R (Rendah), M
terakhir yakni pada tahun 2020-2022. (Menengah), T (Tinggi), dan ST (Sangat
Terdapat tiga kelas penyebab banjit yaitu Tinggi). Hasil dari visualisasi diagram
berdasarkan curah hujan, kemiringan batang diatas menunjukan bahwa pada
lereng, dan limpasan sungai. Hasil dari tahun 2020 di bulan Desember memiliki
visualisasi diagram batang tersebut bobot nilai paling tinggi yakni sering terjadi
menunjukan bahwa kelas penyebab banjir banjir sebanyak 18 kali, yang berarti pada
“Curah Hujan” memiliki bobot nilai sebesar tahun 2020 puncak terjadinya banjir berada
105. Sedangkan untuk kelas penyebab pada bulan Desember. Sedangkan pada
banjir “Kemiringan Lereng” memiliki tahun 2021 yang sering terjadi banjir berada
bobot nilai sebesar 44, dan untuk kelas pada bulan Desember yang memiliki bobot
penyebab banjir “Limpasan Sungai” nilai paling tinggi diantara bulan lainnya
memiliki bobot nilai sebesar 83. Hasil pada tahun tersebut yakni dengan bobot
tersebut tentunya telah melalui proses nilai 6 kali sering terjadi banjir. Terakhir
perhitungan yang baik dan benar dengan pada tahun 2022 yang sering terjadi banjir
menggunakan metode Naïve Bayes. Dapat berada pada bulan April yang memiliki
disimpulkan bahwa frekuensi kelas bobot nilai paling tinggi diantara bulan
penyebab banjir kota Medan dalam kurun lainnya pada tahun terebut yakni sebanyak
waktu 3 tahun terakhir yakni pada tahun 7 kali sering terjadi banjir. Hasil tersebut
2020-2022, terjadinya banjir disebabkan tentunya telah melalui proses perhitungan
oleh “Curah Hujan” yang tinggi dengan yang baik dan benar dengan teknik
bobot nilai 105. observasi, baik berupa wawancara maupun
Sedangkan untuk diagram klasifikasi pengamatan langsung dari data penelitian.
penentu tingkat kerawanan banjir dapat Berdasarkan hasil perhitungan yang
dilihat seperti gambar berikut ini: telah dilakukan, secara keseluruhan kota
Medan merupakan daerah yang mempunyai
potensi banjir di Kota Medan yang secara
keseluruhan terletak pada kelas kerawanan
banjir sangat tinggi dan tinggi, berdasarkan
kelas penyebab banjir yang dapat dilihat
dari visualisasi diagram batang yang telah
dibuat. Kelas penyebab banjir paling tinggi
diduduki oleh curah huan. Daerah yang
mengalami curah hujan sangat tinggi pada

663
2023. Journal of Information Technology and Computer Science (INTECOMS) 6(2): 657-665

umumnya mengalami tingkat kerawanan Faktor curah hujan menjadi faktor utama
banjir yang tinggi. Selain curah hujan, penyebab banjir di kota Medan. Hal
kemiringan lereng juga menjadi sebab tersebut dikarenakan kelas curah huan
terjadinya kerawanan banjir. Wilayah yang mendapatkan nilai pembobotan paling
memiliki kemiringan lereng yang curam tinggi.
bahkan sangat curam pada umumnya Pada penelitian ini berhasil
menjadi tempat tergenangnya air yang jika menerapkan metode Naïve Bayes sebagai
dalam volume besar, sehingga dapat penentu klasifikasi dan Algoritma J48
menimbulkan kerugian karena tergolong sebagai penentu nilai akurasi dan decision
sebagai bencana banjir. Wilayah yang tree pada tingkat kerawanan banjir di Kota
sering terjadi banjir dapat dilihat pada peta Medan yang terdapat 21 kecamatan
daerah rawan banjir kota Medan dibawah didalamnya
ini:
DAFTAR PUSTAKA

Anggraini , N., Pangaribuan, B., Siregar, A.


P., Sintampalam, G., Muhammad,
A., Damanik, M. S., & Rahmadi, M.
(2021). Analisis Pemetaan Daerah
Rawan Banjir Di Kota Medan
Tahun 2020. Jurnal Kajian Ilmu
dan Pendidikan Geografi, 27-33.
Angreini, S., & Supratman, E. (2021).
Gambar 6 Peta daerah rawan banjir kota Visualisasi Data Lokasi Rawan
Medan Bencana Di Provinsi Sumatera
Dapat dilihat dari gambar peta diatas Selatan Menggunakan Tableau.
yang didapatkan dari BMKG kota Medan. Jurnal Nasional Ilmu Komputer, 2,
Terdapat peta kota Medan beserta lokasi 135-147.
yang rawan terhadap banjir yang ditandai Asih, N. K., & Eliyani. (2020). Algoritma
dengan berbagai macam warna yakni warna J48 Untuk pemodelan Sistem
hijau untuk kelas kerawanan banjir sangat Prediksi Kerawanan Banjir Dengan
rendah, warna biru untuk kelas kerawanan Visualisasi WebGIS. Mercubuana,
banjir rendah, warna orange untuk kelas 1-14.
kerawanan banjir sedang, dan warna merah Fitrianah, D., Gunawan , W., & Sari, A. P.
untuk kelas kerawanan banjir tinggi. Peta (2022). Studi Komparasi Algoritma
tersebut berfungsi untuk menghimbau Klasifikasi C5.0, SVM dan Naive
masyarakat agar selalu waspada terhadap Bayes dengan Studi Kasus Prediksi
bencana banjir dan dapat melakukan sebuah Banjir. Techno.COM, 1-11.
tindakan untuk mencegah banjir. Fransiari, M., Warouw, S. P., & Brahmana,
N. E. (2021). Implementasi
KESIMPULAN Kebijakan penanggulangan
Penelitian ini bertujuan untuk Bencana Banjir di Masyarakat Kota
menghitung tingkat akurasi dan Medan Tahun 2020. Jurnal Bidang
mengklasifikasikan tingkat kerawanan Ilmu Kesehatan, 201-211.
banjir di kota Medan dengan menerapkan Idati, L. M., Magribi, L., & Lakawa, I.
metode Naïve Bayes dan Algoritma J48. (2020). Analisis Banjir, Faktor
Setelah dilakukan analisis terhadap Penyebab dan Prioritas Penanganan
parameter faktor tingkat kerawanan banjir Sungai Anduonuhu. Civil
didapatkan hasil akurasi sebesar 99,187%. Eangineering Journal, 54-71.
Nilai akurasi tersebut dapat dinyatakan
sangat tinggi sebagai model prediksi.

664
2023. Journal of Information Technology and Computer Science (INTECOMS) 6(2): 657-665

Muharni, S., & Candra, A. (2022). Buku Hujan Menggunakan Algoritma


Modul Visualisasi Data Naive Bayes. Journal Of
Menggunakan Data Studio. Information System and Informatics
Malang: CV. Literasi Nusantara Engineering, 109-117.
Abadi. Werdiningsih, I., Novitasari, D. C., & Haq,
Musfirah, Burhan, I., Afifah, N., & Sari, S. D. Z. (2022). Pengelolaan Data
N. (2022). Metode Penelitian Mining Dengan Pemrograman
Kuantitatif. Padang: Insan Cendekia Matlab. Surabaya: Airlangga
Mandiri. University Press.
Pane, S., & K. Silvanita. (2022). Teori
Probabilitas Dalam Statistika
Inferensia. Jakarta: BKD.
Pakpahan, N. S. (2021, November).
Implementasi Data Mining
Menggunakan Algoritma J48
Dalam Menentukan Pola Itemset
Belanja Pembeli (Study Kasus:
Swalayan Brastagi Medan). Journal
of Computing and Informatics
Research, Vol 1, No 1, , 7−13.
Retrieved from
https://journal.fkpt.org/index.php/c
omforch/article/download/111/83
Rahmawati, E., & Agustina, C. (2022,
Juni). Implementasi Algoritma J48
dengan Teknik Bagging untuk
Prediksi KIPI Peserta Vaksinasi
Covid-19. Indonesian Journal of
Business Intelligence, Volume
5(Issue 1).
doi:https://ejournal.almaata.ac.id/in
dex.php/IJUBI/article/download/20
72/1646
Situmorang, D. A., & Ginting, G. L. (2020,
Oktober). Penerapan Data Mining
Algoritma J48 Untuk
MengidentifikasiFaktor-Faktor
Kecelakaan Kerja. JURIKOM
(Jurnal Riset Komputer), Vol. 7 No.
5, 530-536.
doi:10.30865/jurikom.v7i4.2277
Sanubari, T., Prianto, C., & Riza, N. (2020).
Odol (One Desa One Product
Unggulan Online) Penerapan
Naive Bayes Pada Pengembangan
Aplikasi e-commerce Menggunakan
Codeigniter. Bandung: Kreatif.
Triyanto, S., Sunyoto, A., & Arief, M. R.
(2021). Analisis Klasifikasi
Bencana Banjir Berdasarkan Curah

665

Anda mungkin juga menyukai