MEMUTUSKAN:
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 7 Februari 2020
LAMPIRAN I
KEPUTUSAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : 93 Tahun 2020
TANGGAL : 7 Februari 2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Negara Indonesia dibentuk untuk melindungi segenap bangsa,
mewujudkan kesejahteraan umum, dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Hal ini sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 bahwa perlu diupayakan dengan mengembangkan
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya. Pembangunan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dapat ditempuh dengan
pendayagunaan perpustakaan sebagai sumber informasi berupa karya
tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam.
Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan
menyatakan Perpustakaan Nasional adalah sebagai instansi pembina
semua jenis perpustakaan yang mempunyai tugas dan tanggung jawab
sangat strategis dalam mencerdaskan kehidupan bangsa melalui
transformasi informasi, penelitian, pelestarian budaya bangsa, dan
rekreasi ilmiah, serta memberikan layanan kepada pemustaka,
meningkatkan kegemaran membaca, memperluas wawasan dan
pengetahuan. Hal ini juga sesuai dengan usaha pembentukan revolusi
mental yang menjadi program pemerintah saat ini.
Pemerintah pusat, pemerintah provinsi/kabupaten/kota dan
berbagai komponen masyarakat terus mengupayakan pendidikan baik
formal maupun non formal sebagai usaha untuk mencerdaskan
masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Salah satunya melalui
pengembangan perpustakaan sebagai sarana belajar sepanjang hayat dan
merupakan pendukung sistem pendidikan. Perpustakaan berperan
penting dalam pengembangan kecerdasan masyarakat Indonesia dan
memiliki fungsi pendidikan, penelitian, informasi, referensi, dan rekreasi.
-4-
B. Tujuan
Tujuan penyusunan Petunjuk Teknis Mekanisme Pelaksanaan
Kegiatan Pengadaan Bantuan Hibah Buku Untuk Berbagai Jenis
Perpustakaan di Indonesia ini adalah:
1. Menjamin tercapainya sasaran dengan prosedur yang tepat dan
mudah;
2. Menjadi acuan dalam menetapkan penerima bantuan;
3. Menjamin terwujudnya target dan sasaran yang ingin dicapai;
4. Meningkatkan indeks minat baca;
5. Meningkatkan indeks literasi;
6. Tercapainya peningkatan mutu pelaksanaan pelayanan;
7. Perpustakaan yang merata di seluruh tanah air;
8. Memperkecil kesenjangan antar wilayah (Indonesia Bagian
Timur, Indonesia Bagian Tengah, dan Indonesia Bagian
Barat).
-5-
C. Pengertian
Dalam Petunjuk Teknis ini yang dimaksud dengan:
1. Perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya
cetak, dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang
baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian,
informasi, dan rekreasi para pemustaka.
2. Perpustakaan Nasional adalah Lembaga Pemerintah Non-Kementerian
yang melaksanakan tugas pemerintahan dalam bidang perpustakaan
yang berfungsi sebagai perpustakaan pembina, perpustakaan
rujukan, perpustakaan deposit, perpustakaan penelitian,
perpustakaan pelestarian, dan pusat jejaring perpustakaan, serta
berkedudukan di ibukota negara.
3. Gerakan Pembudayaan Kegemaran Membaca adalah suatu usaha
nyata dan keteladanan yang memicu masyarakat luas untuk berbuat
sama dalam meningkatkan minat baca dan kebiasaan gemar
membaca.
4. Kegemaran Membaca adalah kebiasaan atau perilaku yang disukai
seseorang untuk mengetahui atau menambah informasi melalui
membaca.
5. Masyarakat adalah setiap orang, kelompok orang, atau lembaga yang
berdomisili pada suatu wilayah yang mempunyai perhatian dan
peranan dalam bidang perpustakaan.
6. Pemangku Kepentingan Perpustakaan adalah masyarakat umum atau
pihak pihak yang terlibat dan terkait langsung atau memiliki
kepentingan dalam penyelenggaraan perpustakaan.
7. Pemerintah Daerah adalah gubernur, bupati, atau walikota, dan
perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.
8. Pemerintah Pusat yang selanjutnya disebut Pemerintah adalah
Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan
pemerintahan negara Republik Indonesia sebagaimana dimaksud
dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945.
9. Pemerintah Daerah adalah gubernur, bupati, atau walikota, dan
perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.
10. Tim Seleksi adalah pejabat fungsional pustakawan dan pejabat
struktural terkait di lingkungan Perpustakaan Nasional.
-6-
BAB II
PETUNJUK SELEKSI PENGADAAN BUKU
B. Ketentuan Harga
BAB III
PETUNJUK VERIFIKASI PENGADAAN BUKU
A. Sosialisasi
Sosialisasi pengadaan buku dilakukan melalui berbagai pertemuan yang
melibatkan kelembagaan perpustakaan dari tingkat pusat hingga pemerintah
daerah.
B. Jenis Perpustakaan
Adapun jenis perpustakaan yang termasuk dalam Petunjuk Teknis
Mekanisme Pelaksanaan Kegiatan Pengadaan Bantuan Hibah Buku Berbagai
Jenis Perpustakaan di Indonesia ini adalah:
1. Perpustakaan Pondok Pesantren dan Pendidikan Keagamaan lainnya
(Perpustakaan Tempat Ibadah/Pura Perpustakaan Sekolah Tinggi Teologi);
2. Perpustakaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas);
3. Perpustakaan Komunitas;
4. Perpustakaan Daerah Transmigrasi;
5. Perpustakaan Rumah Sakit;
6. Perpustakaan Keliling;
7. Perpustakaan Daerah Tertinggal, Terpencil, Terluar; dan
8. Perpustakaan Vokasi (Politeknik/Poltek dan Balai Latihan Kerja/BLK).
C. Prosedur
Prosedur pengadaan buku dari berbagai jenis perpustakaan dilakukan
sebagai berikut:
1. Pemohon mengajukan proposal permohonan disertai surat pengantar
proposal yang ditujukan kepada Kepala Perpustakaan Nasional c.q.
Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan;
2. Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan
memerintahkan Pusat Pengembangan Perpustakaan dan Pengkajian
Minat Baca untuk memproses permohonan sampai ditetapkan penerima
bantuan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK);
3. Pusat Pengembangan Perpustakaan dan Pengkajian Minat Baca
mendisposisi permohonan kepada Tim Verifikasi;
4. Tim Verifikasi yang ditetapkan melalui Keputusan Kepala Perpustakaan
Nasional melakukan verifikasi terhadap kelayakan proposal pemohon
yang memenuhi persyaratan untuk mendapatkan bantuan.
-9-
BAB IV
MONITORING, EVALUASI, DAN PELAPORAN
A. MONITORING, EVALUASI
Dalam rangka pencapaian target kinerja, transparansi, dan akuntabilitas
pelaksanaan Kegiatan Pengadaan Bantuan Hibah Berbagai Jenis Perpustakaan
di Indonesia, Sekretaris Utama/Deputi/Kepala Pusat sesuai dengan
kewenangannya melakukan monitoring dan evaluasi. Monitoring dan evaluasi
tersebut antara lain melakukan pengawasan terhadap: (a) kesesuaian antara
pelaksanaan pengadaan bantuan hibah dengan pedoman umum dan petunjuk
teknis yang telah ditetapkan serta ketentuan peraturan terkait lainnya; dan (b)
kesesuaian antara target capaian dengan realisasi. Sekretaris
Utama/Deputi/Kepala Pusat mengambil langkah-langkah tindak lanjut
berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi untuk perbaikan Kegiatan
Pengadaan Bantuan Hibah .
B. PELAPORAN
Deputi/Kepala Pusat wajib menyampaikan laporan perkembangan
pelaksanaan Kegiatan Pengadaan Bantuan Hibah kepada Kepala Perpustakaan
Nasional melalui Sekretaris Utama paling lambat 1 (satu) bulan setelah tahun
anggaran berakhir. Berdasarkan laporan tersebut, Sekretaris Utama
melakukan rekapitulasi dan menyampaikan laporan kepada Kepala
Perpustakaan Nasional.
-19-
BAB V
PENUTUP
LAMPIRAN II
KEPUTUSAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : 93 Tahun 2020
TANGGAL : 7 Februari 2020
BAB I PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
TUJUAN
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN
JENIS LAYANAN
WAKTU LAYANAN
LOKASI LAYANAN
PETUGAS LAYANAN
ANGGARAN
BAB III PENUTUP
LAMPIRAN
-21-
1. Nama Perpustakaan :
2. Alamat :
3. Waktu Layanan :
LAMPIRAN III
KEPUTUSAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : 93 Tahun 2020
TANGGAL : 7 Februari 2020
BAB I PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
TUJUAN
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN
JENIS LAYANAN
WAKTU LAYANAN
LOKASI LAYANAN
PETUGAS LAYANAN
ANGGARAN
BAB III PENUTUP
LAMPIRAN
-23-
1. Nama Perpustakaan :
2. Alamat :
3. Waktu Layanan :