Anda di halaman 1dari 6

Nama :

Nim :

PERKEMBANGAN FISIOLOGIS PADA IBU HAMIL

1. Sistem pencernaan
Fungsi saluran cerna selama hamil menunjukan gambaran yang sangat menarik. Pada
bulan bulan pertama kehamilan terdapat perasaan enek (nause). Mungkin ini akibat kadar
hormone estrogen yang meningkat, ada pula sumber yang mengatakan peningkatan kadar
HCG dalam darah.
Nausea (mual) atau vomitus(muntah) yang terjadi pada awal kehamilan (saat bangun
tidur) sering dijumpai dan biasanya ringan. Penyebabnya yang pasti tidak diketahui tetapi
kemungkinan besar keadaan ini merupakan reaksi terhadap peningkatan kadar hormone
yang mendadak. Juka berlangsung melebihi 14 minggu atau bila berat (hyperemesis)
maka morning sickness ini dianggap sebagai keadaan abnormal dan memerlukan
tindakan akut (farer,2001).
Pada bagian mulut terjadi hiperemi pada gusi, berongga, dan membengkak. Gusi
cenderung mudah berdarah karena pengaruh kadar estrogen yang meningkat
menyebabkan peningkatan vaskularitas selektif dan froliferasi jaringan ikat. Tidak ada
peningkatan sekresi salifa. Namun, wanita mengeluhkan fetialisme (kelebihan samiva).
Perasaan ini diduga akbit wanita secara tidak sadar jarang menelan saat mual.
Pada gigi wanita hamil memerlukan sekitar 1,2g kalsium dan fosfor yang jumlah kira
kira sama selama hamil. Kebutuhan kalsium dan fosfor ini lebih tinggi sekitar 0,4g dari
pada kebutuhn saat ia tidak hamil.
Peningkatan produksi esterogen menyebabkan penurunan sekresi asam hidarioklorida.
Oleh karena itu, pembentukan/perkembangan tukakpeptik sudah tidak umum selama
hamil. Haemoroid cukup sering pada kehamilan kelainan ini sebagian besar disebabkan
oleh konstipasi dan naiknya tekanan vena pada uterus. Reflex asam lambung (heartburn)
disebabkan oleh regurlitasi isi lambung esophagus bagian bawah. Progesterone
menyebakan relaksasi sfingten kardiak pada lambung dan mengurangi motilitas lambung
sehingga memperlambat pengosongan lambung. Heartburn biasanya hanya terjadi pada
satu atau dua bulam terakhir kehamilan. (farer,2001)
2. Sistem musculoskeletal
Perunahan tubuh secara bertahap dari peningkatan berat wanita hamil, menyebakan
postur dan cara berjalan wnita berubah secara menyolok. Peningkatan distensi secara
abdomen yang membuat panggul miring kedepan, penurunan tonus otot perut, dan
peningkatan beban berat badan pada akhir kehamilan membutuhkan penyesuaian
ulangb(realignment) kurvaturspinalis. Pusat gravitasi wanita bergeser kedepan
Losrodis frogresif merupakan gambaran karakteristik. Selama trimester terakhir
kehamilan, rasa pegal, mati rasa, dan lemak kadang kala dialami pada anggota badan
atas, kemungkinan sebagai akibat lordosis yang besar dengan fleksi arterior leher dan
merosotnya lingkar bahu yang akan menimbulkn teraksi pada nerfusulnaris dan media
nus. (cunninghan,1995).
Berat uterus dan isinya menyebabkan perubahan pada titik pusat gaya Tarik bumi dan
garis bentuk tubuh lengkugan tulang belkang akan merubah bentuk untuk mengimbangi
pembesaran abdomen dan menjelang akhir kehamilan banyak wanita yang
memperlihatkan postur tubuh yang khas (losdosis). Demikian pula, jaringan ikat pafa
perendian panggul akan melunak dalam mempersiapkan kehamilan (faref,2001)
3. Sistem kardiovaskuler
Perubahan yang terjadi pada jantung yang khas denyut nadi istirahat meningkat
sekitar10-15 denyut permenit pada kehamilan. Karena diagfragma semakin naik terus
selama kehamilan, jantung digeser kekiri dan keatas, sementara pada waktu yang sama
organ ini aga verputar pada suhu panjangnya. Akibatnya afeks jantung digerakan aga
kelaterang dari posisinya pada keadaan tidak hamil normar dan besarnya ukuran
banyangan jantung diremukan pada radio graf luasnya perubahan perubahan ini
dipengaruhi oleg ukuran dan posisi uterus, kekuataan otot otot abdomen dan konvigurasi
abdomen dan toraks (cunning ham, 1995).
4. Sistem integument
Perubahan keseimbangan hormone dan peregangan mekanik menyebabkan timbulnya
beberapa perubahan dalam sistem integument selama masa hamil.
Pigmentasi timbul akibat peningkatan hormon hipofise anterior yaitu melenophore
stimulating hormone (MSH) yang meningkat. Melasme di wilayah yang disebut kloasma
atau topeng kehamilan adalah bercak hiperpigmentasi kecoklatan pada kulit di daerah
tonjolan maksila dan dahi khususnya pada wanita yang berkulit hitam.
Kelenjar hipofise anterior yang dirangsang oleh kadar estrogen yang tinggi akan
meningkatkan sekresi hormone MSH (melanophore stimulating hormone). Akibat yang
ditimbulkan oleh peningkatkatan kadar MSH bervariasi menurut warna kulit alami wanita
tersebut.
Linea nigra adalah garis pigmentasi antara pigmentasi dari simpisis pubis sampai ke
bagian atas fundus di garis tengah tubuh. Garis ini dikenal sebagai linea alba sebelum
hiperpigmentasi diinduksi hormone.
Striae gravidarum yang sering disebut sebagai stretch marcks atau bekas-bekas regangan
pada kehamilan dapat terlihat pada bagian perut. Bekas-bekas tersebut pada mulanya
berwarna merah tetapi kemudian warna ini berkurang dan berubah menjadi warna perak
setelah melahirkan.
Spider naevi merupakan lesi kulit berwarna merah kerang yang dibagian tengahnya
terdapat sebuah arteriole dengan cabang-cabang halus yang memanjar. Spider naevi
multiple dapat terlihat pada wanita hamil dan gambaran ini mungkin disebabkan oleh
tingginya kadar estrogen.
5. Sistem Perkemihan
Pada ginjal wanita hamil bertambah besar, bailey dan rollenston (1971), misalnya
menemukan bahwa ginal 1,5 cm lebih panjang selama masa nifas awal daripada yang
diukur 6 bulan kemudian. Kecepatan filtrasi glomerulus dan aliran plasma ginjal
bertambah pada awal kehamilan, yang pertama sebanyak 50% pada awal trimestser ke
dua, dan yang terakhir tidak cukup banyak, mekanisme tepat untuk meningkatnya hal-hal
ini pada kehamilan belum diketahui (Cunningham, 1995).
Ketidakmampuan untuk mengendalikan aliran urine khususnya akibat desakan (stress)
yang ditimbulkan oleh peningkatan tekanan intra abdomen yang mendadak (seperti
ketika tertawa atau bersin) dapat terjadi menjelang akhir kehamilan. Keadaan ini
disebebakan oleh penurunan tonus otot pada dasar panggul (akibat progesteron) dan
peningkatan tekanan akibat penambahan isi uterus (farrer, 2001)
Akibat perubahan ini pada bulan-bulanb pertama kehamilan, kandungan kencing
tertekan oleh uterus yang mulai membesar, sehingga timbul sering kencing. Keadaan ini
hilang dengan makin tuanya kehamilan bila uterus gravidus keluar dari rongga panggul.
Pada akhir kehamilan, bila kepalaq janin mulai turun ke bawah pintu atas panggul,
keluhan sering kencing akan timbul lagi karena kandung kencing mulai tertekan kembali.

6. Sistem Persarafan
Perubahan fisiologis yang spesifik yang diakibatkan oleh kehamilan mungkin
menyebabkan beberapa gejala neurologis dan neurovaskuler antara lain adanya kompresi
persarafan pelvis atau statis vaskuler disebabkan oleh pembesaran uterus yang
menyebabkan perubahan sensori pada kaki.
Leordosis dorsolimbar mungkin menimbulkan nyeri yang disebabkan oleh penarikan
saraf atau penekanan pada akar-akar persarafan. Edema yang meliputi saraf-saraf perifer
dapat menimbulkan capal tunnel syndariomi selama Trimester III. Edema mengkompresi
nervus median dibawa ligament carval pada pergelangan tangan. Sindarioma ini
dikarakteristikan oleh paresthesia (sensasi abnormal seperti terbakar yang disebabkan
oleh gangguan saraf sensori) dan nyeri pada tangan yang menyebar kea rah siku. Lengan
yang dominan yang biasanya sering terpengaruh.

7. Darah dan Pembekuan Darah


Fungsi utama darah adalah sebagai alat tranfortasi yang mengangkut oksigen maupun
nutrisi ke seluruh tubuh, jika darah dalam tubuh menjadi mengental, maka aliran tersebut
menjadi terganggu mengakibatkan beberapa gangguan ke fungsi tubuh lainnya antara lain
ke organ ginjal, paru-paru dan jantung. Pengentalan darah terjadi pada ibu hamil sehingga
dapat berpengaruh baik terhadap kesehatan ibnys yang dapat merasakan sesak, sakit
kepala sebelah, atau migraen, serangan jantung juga dapat berpengaruh terhadap
pertumbuhsn dan perkembangan hasil konsepsi dapat mengakibatkan pertumbuhan janin
terhambat, keguguran dan kematian hasil konsepsi.
Pengentalan darah pada ibu hamil dapat berpengaruh terhadap placenta menyebabkan
pembentukan gumpalan darah beku atau thrombosis dan mengakibatkan kerusakan pada
plasenta (nekrosis), terjadi gangguan pembekuan darah sehingga apabila terjadi
perdarahan sulit untuk di hentikan.
8. Hemodinamik
Perubahan hemodinamik yang ditimbulkan oleh kehamilan memiliki efek besar pada
penyakit jantung yang diderita oleh wanita hamil. Pertimbangan paling penting adalah
bahwa selama kehamilan curah jantung meningkat hingga 30-50% hamper separuh dari
peningkatan total tersebut terjadi pada 8 minggu dan maksimal pada pertengahan
kehamilan. Peningkatan dini curah jantung terjadinya akibat meningkatnya isi secukup
disertai berkurangnya resistensi faskular dan penurunan tekanan darah. Pada tahap
kehamilan selanjutnya juga terjadi peningkatan denyut nadi istirahat da nisi secukupnya
semakin meningkat akibat meningkatnya pengisian diastolic akibat meningkatnya volume
darah
DAFTAR PUSTAKA

Ai yeyen Rukiyah S.Si. T,MKM. Lia Yulianti, Amkeb,SKM,MKM. 2014.


ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN . CV. Trans Info Media: Jakarta

Anda mungkin juga menyukai