Tugas Cairan Dan Elektrokik
Tugas Cairan Dan Elektrokik
Oleh:
Kelompok 1
Eneng Stefania (221FI08002)
Ira Amalia As-Syifa (221FI08003)
Lia Kartika (221FI08004)
Masruroh (221FI08006)
Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tanpa ada
halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Terimaksih kepada dosen pengampu mata kuliah yang telah memberikan arahan
serta ilmu yang bermanfaat sehingga penyususn dapat menulis makalah ini dengan baik.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan
karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan
saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat bermanfaat
bagi semua pihak yang membutuhkan.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
Hlm
COVER…………………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR……………………………………………………. ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………… iii
DAFTAR TABEL..................................................................................... iv
BAB I: PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang …………………………………………………………. 5
1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………… 6
1.4 Tujuan Penulisan ………………………………………………….......... 6
BAB II: PEMBAHASAN
2.1 Konsep Kebutuhan Cairan Dan Elektrolit.............................................. 7
2.1.1 Kebutuhan Cairan Tubuh…………………………………………. 8
2.1.2 Kebutuhan Elektrolit………….………………………………….. 8
2.2 Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Cairan Dan Elektrolit…….. 9
2.3 Gangguan Kebutuhan Cairan Dan Elektrolit………………………… 10
2.4 Tata Laksana Pemberian Kebutuhan Cairan Dan Elektrolit……… 12
BAB III: PENUTUP
3.1 Kesimpulan………………………………………………………… 20
3.2 Saran………………………………………………………………… 20
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………… 21
3
DAFTAR TABEL
4
BAB I
PENDAHULUAN
5
jumlah kebutuhan cairan yang dibutuhkan oleh pasien yang didapat berdasarkan
penilaian/pengkajian oleh bidan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan maka dapat di rumuskan
beberapa rumusan masalah, sebagai berikut:
a. Apa yang dimaksud dengan prinsip pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit?
b. Apa saja faktor yang mempengaruhi kebutuhan cairan dan elektrolit?
c. Apa saja gangguan kebutuhan cairan dan elektrolit?
d. Bagaimana tata laksana pemberian kebutuhan cairan dan elektrolit?
6
BAB II
PEMBAHASAN
7
ADH (anti diuretik hormon) merupakan hormone, yang memiliki peran dalam
peningkatan reabsorbsi air yang mampu mengendalikan keseimbangan airhormon
ini dibentuk hipotalamus yang ada di hipofisis posterior yang mengseksi ADH
dengan peningkatan osmonlaritas dan penurunan cairan ekstrasel.
2.1.1 Kebutuhan cairan tubuh
Kebutuhan cairan merupakan bagian dari kebutuhan dasar manusia secara
fisiologis. Kebutuhan cairan dalam tubuh hapir 90% dari total berat badan.
Sementara itu, sisanya merupakan bagian padat dari tubuh.presentase cairan
berat badan, wanita dewasa 55% dari total berat badan dan dewasa tua 45% dari
total berat badan. Presentase cairan tubuh yang bervariasi juga tergantung pada
lemak dalam tubuh dan jenis kelamin. Jika lemak dalm tubuh sedikit maka
cairan tubuhpun lebih besar. Wanita dewasa mempunyai jumlah cairan tubuh
lebih sedikit dibanding pria, karena jumlah lemak dalam tubuh wanita dewasa
lebih banyak dibandingkn dengan tubuh pria dewasa. Berikut kebutuhan air
berdasarkan usia dan berat badan.
2.1.2 Kebutuhan elektrolit
Elektrolit terdapat pada seluruh cairan tubuh. Cairan tubuh mengandung
oksigen, nutrien, dan sisa metabolisme (sepeti karbon dioksida). Yang
semuanya disebut dengan ion. Beberapa jenis gram dalam air akan dipecah
dalam bentuk ion elektrolit. Contohn NaCl akan dipecah menjadi ion Na + dan
Cl- . pecahan elektrolit tersebut merupakan ion yang dapat menghasilkan arus
listrik.ion yang bermuatan negatif disebut anion sedangkan ion bermutan
positif disebut kation. Contoh kation antara lain natrium, kalium, kalsium, dan
magnesium, sedangkan contoh anion antara lain kelorida, bikarbonat, dan
fosfat. Berikut adalah tabel komposisi elektrolit.
8
Tabel 1.1 Komposisi Elektrolit
KOMPOSISI ELEKTROLIT
Komposisi elektrolit dalam plasma darah
Natrium : 135-145 m Eq/L
Kalium :3,5-5,3 m Eq/L
Klorida :100-106 m Eq/L
Bikarbonat arteri : 22-26 m Eq/L
Bikarbonat vena : 24-30 m Eq/L
Kalsium : 4-5 m Eq/L
Magnesium : 1,5-2,5 m Eq/L
Fosfat : 2,5-4,5 m Eq/L
1. Standar infus
2. Infus set
14
5. Pengalas
7. Kapas alcohol
8. Plester
9. Gunting
11. Betadin
Prosedur pelaksanaan :
1. Cuci tangan
10. Cek keluarnya darah melalui jarum . apabila saat penusukan terjadi
pengeluaran darah maka Tarik keluar bagian dengan jarum sambil
meneruskan tusakan ke pena
15
11. Setelah jarum infus bagian dalam di keluarkan, tahan bagian atas
vena dengan menemukan menggunakan jari tangan agar darah tidak
keluar, dan hubungkan bagian infus dengan selang infus .
12. Buka pengatur tetesan dan atur kecepatan sesuai dengan dosis yang
di berikan.
16. Tulislah tanggal jam pelaksanaan infus pada plester, catat ukuran,
tipe jarum, jenis cairan, letak infus, dan kecepatan aliran.
Normal :
b) 50 ml / kg = 10 kg kedua
c) 20 ml / kg = > 20 kg
Contoh
Ml / kg x 10 kg = 1000 cc = 10 kg ( I )
16
50 ml / kg x 10 kg = 500 cc = 10 kg (II)
25 ml / kg x 5 kg = 100 cc = 5 kg ( sisa )
Atau :
Anak:
1. Strandar infus
17
2. Transfusi set
3. NaCL 0,9%
6. Pengalas
7. Toniket/ Pembendung
8. Kapas alkhol
9. Plester
10. Gunting
12. Betadin
Prosedur plaksanaan :
1. Cuci tangan
6. Buka set pemberian darah , untuk selang y atau ketiga klem dan
bentuk selang tunggal klem pengatur pada posisi off
18
a. Lakukan penusukan pada botol berisi cairan NaCL 0,9% dan isi
selang dengan NaCL 0,9%
d. Tekan sisi bilik dengan ibu jari dan jari telunjuk (biarkan ruang
filter terisi sebagian)
b. Tekan sisi bilik dengan ibu jari dan jari telunjuk sehingga filter
terisi sebagian
e. Cuci tangan
19
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perinsip pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit merupakan kebutuhan
fisiologis yang digunakan untuk alat transportasi nutrien, elektrolit dan sisa
metabolisme, sebagai komponen pembentuk sel, plasma, darah, dan komponen
tubuh lainnya, sebagai pengatur suhu tubuh dan seluler. (Uliyah, 2011).
Untuk bertahan hidup, seseorang harus menjaga volume dan komposisi cairan
tubuh, baik ekstraseluler (CES) maupun cairan Intraseluler (CIS). Keseimbangan
cairan dan elektrolit amatlah penting, jika ini terganggu dan tidak segera ditolong
dapat menimbulkan kematian.
Tata laksana memenuhi kebutuhan cairan tubuh manusia untuk mengTatasi
masalah atau gangguan adalah dengan melakukan oemberian cairan melalui infus
dan transfusi darah melalui vena.
3.2 Saran
Bagi penyususun tentunya makalah ini jauh dari kata sempurna. Diperlukan
lebih banyak lagi acuan dan sumber rujukan dalam menjelaskan permasalahan
pemberian kebutuhan cairan dan elektrilit ini. Bagi pembaca alangkah baiknya tidak
merasa cukup dan puas setelah membaca makalah ini. Cari dan pahami berbagai
sumber yang lebih kaya akan memberikan berbagai ragam informasi.
20
DAFTAR PUSTAKA
Uliyah, M, & Hidayat, AA. (2008). Keterampilan Dasar Praktik Klinik Untuk
Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika.
21