Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

Teori Keperaawatan menurut Dorothea Orem dan


Florence Nightingale
Dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Konsep Dasar Keperawatan
Dosen pengampu : Ns. Eli Amaliah, S.kep.M.Mkes

Disusun oleh:
Kelompok 6
1. Muhammad Rido Wahyudi
2. Siti Nurul Fitriyani
3. Nindya Usman

PRODI D3 KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan
dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Serang, 27 agustus 2022

penyusun

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………..…1
DAFTAR ISI……………………………………………………………..…...2
BAB 1 PENDAHULUAN…………………………………………………....3
1.1 LATAR BELAKANG……………………………………………..….3
1.2 RUMUS MASALAH……………………………………………...…..3
1.3 TUJUAN PENULISAN……………………………………………...4
BAB 2 PEMBAHASAN…………………………………………………...….5
2.1 BIOGRAFI DOROTHEA E OREM…………………………...…….5
2.2 TEORI YANG DI KEMUKAKAN OLEH DOROTHEA OREM
MELIPUTI: TEORI SELF CARE, TEORI SELF CARE DIFICIT,
TEORI NURSINSYSTEM……………………………….………..…5
2.3 MODEL KEPERAWATAN OREM’S SECARA UMUM…………...6
2.4 KEKUATAN DAN KELEMAHAN TEORI OREM………………..7
2.5 BIOGRAFI FLORENCE NIGHTINGALE…………………………8
2.6 KONSEP KEPERAWATAN MENURUT FLORENCE
NIGHTINGALE……………………………………………………….8
2.7 PROSES KEPERAWATAN MENURUT FLORENCE
NIGHTINGALE……………………………………………………….9
BAB 3 KESIMPULAN………….…………………………………………..10
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………….11

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Keperawatan sebagai pelayanan profesional, dalam aplikasinya harus dilandasi oleh dasar
keilmuan keperawatan yang kokoh. Dengan demikian perawat harus mampu berfikir logis, dan
kritis dalam menelaah dan mengidentifikasi fenomena respon manusia. Banyak bentuk-bentuk
pengetahuan dan ketrampilan berfikir kritis harus dilakukan pada setiap situasi klien, antara lain
degan menggunakan model-model keperawatan dalam proses keperawatan. Dan tiap model
dapat digunakan dalam praktek keperawatan sesuai dengan kebutuhan. Pemilihan model
keperawatan yang tepat dengan situasi klien yang spesifik,
memerlukanpengetahuanyangmendalamtentangvariable-variableutamayangmempengaruhi
situasi klien
pelayanan atau asuhan keperawatan profesional yang bersifat humanistik, menggunakan
pendekatan holistik, dilakukan berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan yang berorientasi pada
kebutuhan obyektif klien, mengacu pada standar profesional keperawatan dan menggunakan
etika keperawatan sebagai tuntunan utama. Teori keperawatan berperan dalam membedakan
keperawatan dengan disiplin ilmu lain dan bertujuan untuk menggambarkan, menjelaskan
memperkirakan, dan mengontrol hasil asuhan keperawatan atau pelayanan keperawatan yang
dilakukan. Teori Evironmental Nightingale dicetuskan oleh Florence Nightingale “Ibu dari
keperawatan modern” meletakkan keperawatan menjadi sesuatu yang sakral untuk dipenuhi oleh
seorang wanita. Konsep utama bagi kesehatan adalah ventilasi kehangatan, cahaya, diet,
kebersihan, dan ketenangan

1.2 Rumusan Masalah


 1.Jelaskan biografi Dorothea E.Orem
2.Jelaskan teori yang dikemukakan oleh Dorothea Orem meliputi : teori self
care,teori self care deficit, teori nursing system.
3.Jelaskan model keperawatan orem”s secara umum.
4. Jelaskan kekuata dan kelemahan Teori Orem
5. Jelaskan biografi Florence Nightingale
6. Jelaskan Konsep teori keperawatan menurut Florence Nightingale
7. Jelaskan proses keperawatan menurut Florence Nightingale

3
1.3 Tujuan Penulisan
Agar dapat mengetahui biografi Dorothea E. Orem. Untuk mengetahui teori Dorothea Orem
yang meliputi : teori self care,teori self care deficit, teori nursing system. Agar dapat mengetahui
model keperawatan orem”s secara umum.Agar bisa mengetahui perbedaan antara Teori Orem
dan Proses Keperawatan
Agar dapat mengetahui bigrafi Florence Nightingale. Untuk mengetahui konsep teori
keperawatan menurut Florence Nightingale. Dan agar dapat mengetahui proses keperawatan
menurut Florence Nightingale

4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Biografi Dorothea E.orem
 Lahir di Baltimore, Meyland pada tahun 1914
 Wafat di skidaway pada tanggal 22 juli 2007
 Diploma (awal tahun 1930)
 pendiri Hospital School Of Nursing, Washington DC
 Titel BSN Ed (1939) dan MSN Ed (1945) di The Catholic
University of America, Washington DC
 gelar kehormatan: Dokter Ilmu Pengetahuan dari Georgetown
University (1976) dan Pendiri Perguruan Tinggi di San
Antonio, Texas (1980)

 Dokter surat kemanusiaan dari Illinois Wesleyan University, Bloomington, Illinois
(1988)
 Mendapatkan Gelar doctor Honoris kausadan, Universitas katolik Amerika tentang
teori keperawatan (1998)
2.2 teori yang dikemukakan oleh Dorothea Orem meliputi : teori self care, teori
self care deficit, teori nursing system
1). Pengertian Keperawatan, Keperawatan mandiri (self care) menurut Orem's adalah :
"Suatu pelaksanaan kegiatan yang diprakarsai dan dilakukan oleh individu sendiri untuk
memenuhi kebutuhan guna mempertahankan kehidupan, kesehatan dan kesejahteraannya
sesuai dengan keadaan, baik sehat maupun sakit " (Orem's, 1980). Pada dasarnya diyakini
bahwa semua manusia itu mempunyai kebutuhan-kebutuhan self care dan mereka
mempunyai hak untuk mendapatkan kebtuhan itu sendiri, kecuali bila tidak mampu.
Teori Sistem Keperawatan Orem Teori ini mengacu kepada bagaimana individu memenuhi
kebutuhan dan menolong keperawatannya sendiri, maka timbullah teori dari Orem tentang Self
Care Deficit of Nursing
Penekanan teori self care secara umum :
a. Pemeliharaan intake udara
b. Pemeliharaan intake air
c. Pemeliharaan intake makanan
d. Mempertahankankan hubungan perawatan proses eliminasi dan eksresi
e. Pemeliharaan keseimbangan antara aktivitas dan istirahat

5
f. Pemeliharaan keseimbangan antara solitude dan interaksi sosial
g. Pencegahan resiko-resiko untuk hidup, fungsi usia dan kesehatan manusia
h. Peningkatan fungsi tubuh dan pengimbangan manusia dalam kelompok sosial sesuai dengan
potensinya.
2).Self Care Deficit, Teori ini merupakan inti dari teori perawatan general Orem, yang
menggambarkan kapan keperawatan di perlukan, oleh karena perencanaan keperawatan
pada saat perawatan yang dibutuhkan. Bila dewasa (pada kasus ketergantungan, orang
tua, pengasuh) tidak mampu atau keterbatasan dalam melakukan self care yang efektif.
Teori self care deficit diterapkan bila :
a. Anak belum dewasa
b. Kebutuhan melebihi kemampuan perawatan
c. Kemampuan sebanding dengan kebutuhan tetapi diprediksi untuk masa yang akan
datang, kemungkinan terjadi penurunan kemampuan dan peningkatan kebutuhan.
3). Nursing system, Teori yang membahas bagaimana kebutuhan "Self Care" pasien dapat
dipenuhi oleh perawat, pasien atau keduanya. Nursing system ditentukan / direncanakan
berdasarkan kebutuhan "Self Care" dan kemampuan pasien untuk menjalani aktifitas
"Self Care" Keyakinan dan nilai - nilai Kenyakianan Orem's tentang empat konsep utama
keperawatan adalah :
a. Klien : individu atau kelompok yang tidak mampu secara terus menerus
memperthankan self care untuk hidup dan sehat, pemulihan dari sakit atau trauma atu
koping dan efeknya.
b. Sehat : kemampuan individu atau kelompoki memenuhi tuntutatn self care yang
berperan untuk mempertahankan dan meningkatkan integritas structural fungsi dan
perkembangan.
c. Lingkungan : tatanan dimana klien tidak dapat memenuhi kebutuhan keperluan self
care dan perawat termasuk didalamnya tetapi tidak spesifik.
d. Keperawatan : pelayanan yang dengan sengaja dipilih atau kegiatan yang dilakukan
untuk membantu individu, keluarga dan kelompok masyarakat dalammempertahankan
self care yang mencakup integritas struktural, fungsi dan perkembangan.
2.3 Model keperawatan orem”s secara umum
Tujuan Tujuan keperawatan pada model Orem"s secara umum adalah :
a. Meurunkan tuntutan self care pada tingkat dimana klien dapat memenuhinya, ini
berarti menghilangkan self care deficit.

6
b. Memungkinkan klien meningkatkan kemampuannya untuk memenuhi tuntutan self
care.
c. Memungkinkan orang yang berarti (bermakna) bagi klien untuk memberikan asuhan
dependen jika self care tidak memungkinkan, oleh karenanya self care deficit apapun
dihilangkan. Jika ketiganya ditas tidak tercapai perawat secara langsung dapat memenuhi
kebutuhan-kebutuhan self care klien.
2.4 Kekuatan dan Kelemahan Teori Orem
 Kekuatan Dan Kelemahan Teori Orem Teori Orem menyediakan dasar yang
komprehensif untuk tindakan keperawatan. Teori ini dapat digunakan dalam keperawatan
profesional pada area pendidikan, tindakan klinis, administrasi, riset, dan system
informasi keperawatan. Kekuatan umum yang dimiliki teori ini adalah aplikasinya untuk
pelaksanaan praktek keperawatan sebagai pekerja klinik baru. Konsep self-care, nursing
system, dan self-care deficit mudah dipahami oleh mahasiswa keperawatan dan dapat
dikembangkan dengan ilmu pengetahuan dan penelitian. Kelemahan dari model Orem
adalah ia berpendapat bahwa kesehatan bersifat statis, namun dalam kenyataannya
kesehatan itu bersifat dinamis dan selalu berubah. Kesan lain dari model konsep ini
adalah untuk penempatan pasien dalam system mencakup kapasitas individu untuk
gerakan fisik.

7
2.5 Biografi Florence Nightingale
 Nightingale lahir pada tahun 1820 di Florence, Italia. Orang
tua Nightingale sangat kaya dan sering kali melakukan
perjalanan ke luar negeri. Nightingale adalah wanita yang
cantik dan diharapkan untuk berperilaku seperti setiap wanita
Victoria lainnya, mengisi waktunya sebelum menikah dengan
musik, membaca, bordir, dan belajar bagaimana menjadi
nyonya rumah yang sempurna (Brown, 1988) dalam
(Alligood, 2006). Ketika Florence berusia 17 tahun ia mulai
merasakan simpati terhadap orang – orang disekitarnya.
Hingga akhirnya pada usia 24 tahun Florence memutuskan
untuk membantu rakyat di Rumah Sakit, namun hal tersebut
mendapat penolakan dari keluarganya sampai suatu ketika ia
pergi ke Kaiserworth, Jerman, untuk belajar keperawatan dari institusi diakones (Brown,
1988; Woodham-Smith, 1951) dalam (Alligood, 2010). Dia belajar di sana selama 3
bulan dan kemudian kembali untuk melayani keluarganya. Itu lain 2 tahun sebelum dia
diizinkan untuk praktek keperawatan (Brown, 1988; Woodham-Smith, 1951) dalam
(Alligood, 2010).
Karena pekerjaannya di keperawatan dan pendidikan keperawatan, ia dikenal sebagai
pendiri keperawatan modern (Dennis & Prescott, 1985; Henry, Woods & Nagelkerk,
1990) dalam (Alligood, 2010). Dia mulai sekolah keperawatan di Rumah Sakit St
Thomas di Inggris dan menulis banyak naskah tentang rumah sakit reformasi dan 3
perawatan (Brown, 1988; Woodham-Smith, 1951) dalam (Alligood, 2010). Nightingale
(1969) menjelaskan bahwa "pengetahuan keperawatan berbeda dari pengetahuan medis"

2.6 Konsep Keperawatan Menurut Florence Nightingale


Paradigma Keperawatan Menurut Florence Nightingale

Paradigma dalam disiplin intelektual adalah cara pandang orang terhadap diri dan
lingkungannya yang akan mempengaruhinya dalam berpikir (kognitif), bersikap (afektif),
dan bertingkah laku (konatif) , Vardiansyah (2010)

Dalam Kamus Filsafat memaparkan beberapa pengertian tentang paradigma secara lebih
sistematis. Paradigma dalam beberapa pengertian adalah sebagai berikut:
1) Cara memandang sesuatu
2) Dalam ilmu pengetahuan artinya menjadi model, pola, ideal. Dari model-model ini
fenomenon yang dipandang dijelaskan,

8
3) Totalitas premis-premis teoritis dan metodologis yang menentukan atau
mendefinisikan suatu studi ilmiah konkret. Dan ini melekat di dalam praktek ilmiah pada
tahap tertentu,
4) Dasar untuk menyeleksi problem-problem dan pola untuk memecahkan
problemproblem riset.
 
2.7 Proses keperawatan Menurut Florence
Proses keperawatan menurut Florence yakni :

I.Pengkajian / Pengumpulan Data pengkajian Florence Nightingale lebih menitikberatkan


pada kondisi lingkungan (lingkungan fisik, psikis, dan social)
II. Diagnosa Keperawatan Berbagai masalah klien berhubungan dengan lingkungan
antara lain :
1. Faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap efektifitas asuhan 6
2. Penyesuaian terhadap lingkungan 3. Pengaruh stressor lingkungan terhadap
efektivitas Asuhan
III. Perencanaan Upaya dasar dalam mempengaruhi pertumbuhan klien dalam konteks
lingkungan yang sehat dan nyaman.
IV. Implementasi Mempengaruhi lingkungan yang memungkinkan terciptanya kondisi
lingkungan yang baik untuk mempengaruhi kehidupan, pertumbuhan, dan
perkembangan individu.
V. Evaluasi Mengobservasi dampak lingkungan terhadap kesehatan individu.

2.8 patterns of knowing pada teori keperawatan Florence Nightingale


patterns of knowing menurut Florence Nightingale yakni :
1. Empirical Knowing
Empirical Knowing sebagai pola dasar pertama untuk mengetahui ilmu
keperawatan yang bersifat empiris, faktual, deskriptif, dan akhirnya ditujukan untuk
mengembangkan penjelasan abstrak maupun teoritis.(Carper, 1978)

9
.Nightingale telah melakukan identifikasi data empiris yang dikumpulkan dari praktik-
praktik yang dilakukan dalam kesehariannya yang diperoleh melalui panca indra (penglihatan,
pendengaran, sentuhuan, dan pembauan) dan berdasarkan pengamatan yang terperinci. Hal ini
dibuktikan dengan adanya data-data epidemiologi yang tercatat dan terjaga selama bertahun-
tahun oleh Nightingale (Clements & Averill, 2006).

2. Ethical Knowing
Etika sebagai dasar dalam komponen etis keperawatan yang berfokus pada
kewajiban atau apa yang harus dilakukan oleh perawat (Carper, 1978). Nightingale
memiliki dasar etika moral yang kuat pada teori keperawatan. Melalui catatannya tentang
keperawatan, Nightingale menjelaskan pentingnya praktik etis oleh perawat dengan
melakukan pendidikan pada perawat sebagai upaya peningkatan kesadaran etis dan secara
positif dapat mempengaruhi praktik perawat (Dunphy, 2006). Komitmen Nightingale
terhadap etika dalam keperawatan dan kesejahteraan klien terlihat jelas di seluruh
tulisannya. Keperawatan berfokus pada klien dan diarahkan untuk mengoptimalkan hasil
klien. Nightingale menggambarkan proses ini dengan menganjurkan untuk melakukan
kejujuran, ketepatan, dan kolaborasi (Clements & Averill, 2006).

3.Aesthetic Knowing
Carper (1978) menjelaskan jika aesthetic knowing merupakan bentuk pengetahuan
subjektif yang berfokus pada intuisi, interpretasi, dan memahami makna dari apa yang dialami
maupun dilihat. Aesthetic Knowing juga sebagai bentuk dari The Art of Nursing yaitu
bagaimana seorang perawat melalui kreativitas dan gaya nya masing-masing dalam menyediakan
dan memberikan pelayanan keperawatan yang efektif (Orem, 1971). Nightingale menganggap
keperawatan sebagai holistic art, dan dia memandang manusia itu sebagai komponen integral dan
dinamis dari lingkungan. Nightingale memahami perawat sebagai holistic art dari memaknai
pengalaman, pengamatan, dan pendidikan dari yang dijalaninya selama bertahun-tahun di rumah
sakit dan kegiatannya sebagai perawat militer untuk membangun dasar yang kuat dalam filosofi
keperawatannya (Bandman & Bandman, 1990).

4. Personal Knowing Personal Knowing berfokus pada kesadaran diri, kesadaran


personal, dan empati (Carper, 1978). Lebih lanjut Carper (1978) menjelaskan jika
personal knowing adalah untuk tahu diri sendiri dan tahu mengembangkan hubungan
antara perawat dengan klien. Pengamatan Nightingale tentang kebersihan di pedesaan
mengungkapkan padangan personal perawat dalam melakukan perawatan. Pentingnya
perawat mengetahui tentang klien mereka agar dapat digunakan sebagai bagian dalam
pengambilan keputusan tindakan (Nightingale, 1954). Kehadiran perawat untuk dapat

1
0
bertatap muka dan berkomunikasi interpersonal diperlukan oeh klien dan juga sebagai
cara untuk mengetahui masalah klien (Carper, 1978). Perawat harus dapat menerapkan
sikap empatis kepada klien yang dilakukan atas dasar kesadaran dan interaksi klien-
perawat untuk melaksanakan praktik keperawatannya (Nightingale, 1992).

1
1
BAB III
KESIMPULAN
Kesimpulan Dengan mempelajari model konsep atau teori keperawatan sebagaimana
disampaikan dimuka maka dapat disimpulkan bahwa perawat harus memahami apa yang harus
dilakukan secara tepat dan akurat sehingga klien dapat memperoleh haknya secara tepat dan
benar. Asuhan keperawatan dengan pemilihan model konsep atau teori keperawatan yang sesuai
dengan karakteristik klien dapat memberikan asuhan keperawatan yang relevan . Model konsep
atau teori keperawatan self care mempunyai makna bahwa semua manusia mempunyai
kebutuhan-kebutuhan self care dan mereka mempunyai hak untuk memperolehya sendiri kecuali
jika tidak mampu. Dengan demikian perawat mengakui potensi pasien untuk berpartisipasi
merawat dirinya sendiri pada tingkat kemampuannya dan perawatan dapat menentukan tingkat
bantuan yang akan diberikan. Untuk dapat menerapkan model konsep atau teori keperawatan ini
diperlukan suatu pengetahuan dan ketrampilan yang mendalam terhadap teori keperawatan
sehingga diperoleh kemampuan tehnikal dan sikap yang therapeutik.
Kesimpulan Teori Keperawatan Florence Nightingale lebih memprioritaskan Lingkungan
sebagai aspek yang paling utama dalam proses penyembuhan pasien. Jika ada seseorang yang
sakit maka lingkungannya harus diperbaiki sedemikian rupa agar mendukung proses
penyembuhan pasien. Menurut Florence Pelajaran paling penting yang dapat diberikan kepada
perawat adalah mengajari mereka apa yang harus diamati, bagaimana mengamati, apa gejala
menunjukkan keadaan pasien yang membaik, apa yang penting dari tidak ada, apa bukti
kelalaian dan tentang apa jenis kelalaian. Florence mengajarkan kepada perawat untuk berfikir
tentang memberikan kenyamanan lingkungan pada pasien baik secara fisik maupun psikologi.
Disamping itu Florence percaya bahwa tindakan pencegahan dan promosi kesehatan adalah hal
yang tak kalah penting dibanding dengan merawat pasien hingga sembuh

1
2
DAFTAR PUSTAKA

http://www.kapukonline.com/2012/02/konsepkeperawatandorotheaeorem.html
http://murahjuliana.blogspot.com/2012/12/makalah-teori-model-konsep-keperawatan.html
http://catatanelvi.blogspot.com/2012/12/makalah-konsep-teori-dorothea-e-orem.html
https://artikelmakalahbaru.wordpress.com/2018/02/03/makalah-dorothea-orem-lengkap/
http://indonesiannursing.com/2008/07/30/konsep-model-florence-nightingale/ - http://contoh-
askep.blogspot.com/2008/08/konsep-model-florencenightingale.html -
http://sailormanyahya.wordpress.com/2010/09/05/model-konseptual-florencenightingale /
(Diakses tanggal : 22 Maret 2012) - http://askep-askeb.cz.cc/2009/12/florence-nightingale.html -
http://www.google riwayat florence nightingale.com
file:///C:/Users/MY/Downloads/160-Article%20Text-1050-1-10-20220712.pdf
Bandman, E., & Bandman, B. (1990). Nursing Ethics Through The Lifespan (2nd ed.). Norwalk:
Appleton & Lange. Carper, B. A. (1978). Fundamental Patterns of Knowing in Nursing. ANS, 1(1), 13-
24. Clements, P. T., & Averill, J. B. (2006). Findings Patterns of Knowing In The Work Of Florence
Nightingale. Nursing Outlook, 54, 268-274. doi:10.1016/j.outlook.2006.06.003 Dunphy, L. M. H. (2006).
Florence Nightingale's Legacy of Caring And Its Applications Nursing Theories & Nursing Practice.
Philadelphia: Davis. Nightingale, F. (1954). Selected Writings of Florence Nightingale (L. R. Seymer
Ed.). New York: The Macmilan Co. Nightingale, F. (1992). Notes of Nursing: Commemoratice Edition.
Philadelphia: J.B. Lippincott. Orem, D. E. (1971). Nursing: Concepts of Practice. New York: McGraw-
Hill Book Co. Pirani, S. S. A. (2016). Application of Nightingale's Theory in Nursing Practice. Annals of
Nursing And Practice, 3(1), 1-3. White, J. (1995). Patterns of Knowing: Review, Critique, And Update.
Advance Nursing Science, 17, 73-86

1
3

Anda mungkin juga menyukai