Anda di halaman 1dari 9

SUKU BANYAK

A. PENGERTIAN SUKU BANYAK #(1)


Bentuk umum suku banyak adalah :
a n x n + a n −1 x n −1 + a n − 2 x n − 2 + .... + a 2 x 2 + a1 x + a 0
Keterangan :
a n , a n −1 , a n −2 ,....., a 2 , a1 , a 0 adalah koefisien variabel x.
x n , x n −1 , x n − 2 ,......, x 2 , x adalah variabel dengan tertinggi n.
B. MENCARI NILAI SUKU BANYAK #(2)
a. Metode Subtitusi
Contoh :

1. Diberikan suku banyak f ( x ) = 2 x 3 + 4 x 2 − 6 x + 8 , maka nilai dari f (2)


adalah....
Pembahasan :

f ( x) = 2 x 3 + 4 x 2 − 6 x + 8

f (2) = 2( 2) 3 + 4(2) 2 − 6(2) + 8


= 16 + 16 − 12 + 8
= 28

b. Metode Horner/Bagan/Skema
Contoh :

1. Diberikan suku banyak f ( x ) = 2 x 3 + 4 x 2 − 6 x + 8 , maka nilai suku


banyak untuk x = 2 adalah...
Pembahasan :

f ( x ) = 2 x 3 + 4 x 2 − 6 x + 8 , koefisien variabelnya adalah 2, 4, -6, dan 8

x3 x2 x1 x0
2 4 -6 8
+ + +
x=2
×2 4 ×2 16 ×2 20
2 8 10 28
Jadi hasilnya adalah 28.
2. Suatu suku banyak g ( x ) = 5 x 4 + 3 x 2 + 44 x + 5 , maka nilai g(-3) adalah...
Pembahasan :
g ( x ) = 5 x 4 + 3 x 2 − 20 x + 5 , koefisien vareabelnya adalah 5, 0, 3, 44, 5
x4 x3 x2 x1 x0
5 0 3 44 5
+ + + +
x = -3
× −3
-15 × −3
45 × −3 -144 × −3
300

5 -15 48 -100 305


Jadi hasilnya adalah 305.

C. PEMBAGIAN SUKU BANYAK


a. Metode Menurun #(3)

Contoh :

1. Suatu suku banyak f ( x ) = 3 x 4 + 5 x 3 − 6 x 2 + 2 x − 6 dibagi dengan x + 3 ,


maka hasil dan sisanya adalah...
Pembahasan :

3 x 3 − 4 x 2 + 6 x − 16 hasil bagi
x + 3 3x 4 + 5 x 3 − 6 x 2 + 2 x − 6
3x 4 + 9 x 3 −
catatan:
3 2
− 4x − 6x Proses pembagian berhenti

− 4 x 3 − 12 x 2 jika yang dibagi berderajat


lebih rendah dari pembaginya.
6x 2 + 2x
6 x 2 + 18 x −
− 16 x − 6
− 16 x − 48 - sisa

42

Jadi hasil suku banyak f(x) dibagi x + 3 mempunyai hasil


3 x 3 − 4 x 2 + 6 x − 16 dan sisa 42.

2. g ( x ) = 4 x 4 + 2 x 3 + 2 x + 10 dibagi x 2 − x − 3 sisanya adalah....


Pembahasan :

g ( x ) = 4 x 4 + 2 x 3 + 2 x + 10 bisa ditulis menjadi


g ( x ) = 4 x 4 + 2 x 3 + 0 x 2 + 2 x + 10 .
4 x 2 + 6 x + 18
hasil bagi
x 2 − x − 3 4 x 4 + 2 x 3 + 0 x 2 + 2 x + 10
4 x 4 − 4 x 3 − 12 x 2 −
6 x 3 + 12 x 2 + 2 x
6 x 3 − 6 x 2 − 18 x −
18 x 2 + 20 x + 10
18 x 2 − 18 x − 54 −
sisa
38 x + 64

Jadi hasi suku banyak g(x) dibagi oleh x 2 − x − 3 mempunyai hasil


4 x 2 + 6 x + 18 dan sisa 38 x + 64 .
b. Metode Horner #(4)
Contoh :

1. Suatu suku banyak f ( x ) = 3 x 4 + 5 x 3 − 6 x 2 + 2 x − 6 dibagi dengan x + 3 ,


maka hasil dan sisanya adalah...
Pembahasan :
Dari pembagi x + 3 , didapat pemubat nolnya x + 3= 0, maka x = -3.
x4 x3 x2 x1 x0
3 5 -6 2 -6
+ + + +
x = -3
× −3
-9 × −3
12 × −3 -18 × −3
48

3 -4 6 -16 42 sisa
x3 x2 x1 x 0

hasil bagi

Mempunyai hasil 3 x 3 − 4 x 2 + 6 x − 16 dan sisa 42.


c. Metode Horner Kino #(5)
Metode ini digunakan jika pembaginya berupa fungsi tidak linier.
Contoh :

1. Suatu suku banyak g ( x ) = 4 x 4 + 2 x 3 + 2 x + 10 dibagi x 2 − x − 3 , maka


hasil dan sisanya adalah...
Pembahasan :

g ( x ) = 4 x 4 + 2 x 3 + 2 x + 10 bisa ditulis g ( x ) = 4 x 4 + 2 x 3 + 0 x 2 + 2 x + 10 .

Pembagi x 2 − x − 3 kita ‘nol’ kan x 2 − x − 3 = 0 maka :


x 2 = x + 3 → koefiesien : 1 dan 3.
x4 x3 x2 x1 x0
4 2 0 2 10
+ + + +
3 ×3 12 ×3 ×3
18 54
+ +
1 ×1 4 ×1 6 × 1 18

4 6 18 38 64
0
x2 x1 x0 x 1 x
hasil bagi sisa

Jadi hasilnya adalah 4 x 2 + 6 x + 18 maka 38 x + 64 .


D. TEOREMA SISA
a. Penjelasan Dasar #(6)
Dalam pembagian suku banyak ada empat unsur penting yaitu : suku
banyak F(x), pembagi P(x), Hasil H(x) dan sisa S(x). Jika dituliskan dalam
satu kesatuan menjadi :
Ilustrasi dengan angka :
13 dibagi 2 adalah hasilnyaa 5 sisa 3.
Jadi :
13 = 2 . 5 + 3

suku banyak hasil sisa


pembagi

F(x) = P(x) H(x) + S(x)

pembagi
sisa
suku banyak hasil
Jika sisa nya nol, S(x) = 0 maka :
F(x) habis dibagi P(x)
P(x) faktor dari F(x)

Derajat pangkat tertinggi dari sisa satu lebihkecil dari derajat pangkat
tertinggi dari pembagi :

Pangakat Pangkat Tertinggi


Tertinggi Pembagi Sisa
xn xn-1
x3 x2
x2 x konstanta
x k
b. Pencarian Sisa Dengan Teorema Sisa
Dari persamaan berikut :
F(x) = P(x) H(x) + S(x)
Misalnya kita menganti pembagi P(x) dengan (x - A) maka :
F(x) = (x - A) H(x) + S(x)
Kita akan mencari sisa S(x) jadi kita akan hilangkan H(x) nya denan cara
mensubtitusi x = A. Maka didapat :
F(A) = (A - A) H(A) + S(A)
F(A) = 0.H(A) + S(A)
F(A) = S(A)
Dari persamaan diatas dapat disimpulkan :

sisa = F(A) dengan A adalah pembuat nol dari pembagi.

Contoh : #(7)
1. Suatu suku banyak f ( x ) = 3 x 4 − 5 x 3 + 2 x + 5 dibagi dengan x − 2 maka
sisanya adalah....
Pembahasan :
x − 2 → pembuat nolnya x = 2 , maka sisanya :
f ( x) = 3x 4 − 5 x 3 + 2 x + 5
Sisa = F(A)
Sisa = F(2)
= 3( 2 ) 4 − 5 ( 2 ) 3 + 2 ( 2 ) + 5
= 48 − 40 + 4 + 5
= 17
2. Jika fungsi suku banyak 2 x 47 − 4 x 71 + 3 x 2012 − 7 k habis dibagi oleh
( x + 1) maka berapkah nilai k tersebut......
Pembahasan :
Karena habis dibagi, maka pembagian tersebut memberikan sisa 0.
x + 1 → pembuat nolnya x = −1 , maka :
f ( x) = 2 x 47 − 4 x 71 + 3 x 2012 − 7 k
Sisa = F(A) = F(-1) = 0
catatan :
2 ( − 1) 47 − 4 ( − 1) 71 + 3( − 1) 2012 − 7 k = 0 genap
(-1) = 1
2(−1) − 4(−1) + 3(1) − 7 k = 0
− 2 + 4 + 3 − 7k = 0 (-1)
ganjil
= -1
5 − 7k = 0
5 = 7k
5
k=
7
3. Suatu suku banyak bila dibagi dengan x − 2 menghasilkan sisa 10 dan
bila dibagi dengan x + 3 bersisa -5. Maka berapakah sisa suku banyak
tersebut jika dibagi dengan x 2 + x − 6 ?
Pembahasan:
Ingat karena pangkat pembagi
f ( x) → ( x − 2) → 10 2
x maka sisanya adalah x.
f ( 2 ) = 10

f ( x ) → ( x + 3) → −5 CADAS :
f ( − 3 ) = −5 -10 - (-30) = 20
f ( x ) → ( x + x − 3) → ax + b
2
f ( 2) = 10 → ( 2, 10)
f ( x) → ( x − 2)( x + 3) → ax + b f ( −3) = −5 → ( −3, − 5) −
Eliminasi : 5 y = 15 x + 20
Sisa = F(A) = ax + b y = 3x + 4
f (2) = 2a + b = 10
sisa
f (−3) = −3a + b = −5 -
5a = 15
a=3
2a + b = 10
2(3) + b = 10
6 + b = 10
b=4
Jadi sisanya adalah :
3x + 4
E. TEOREMA FAKTOR DAN AKAR #(8)
a. Pengertian Faktor dan Akar
Suatu nilai merupakan faktor dari suatu fungsi jika fungsi dibagi dengan
nilai tersebut tidak mempunyai sisa (sisa = 0).

Ilustrasi dengan angka :


12 dibagi 2 adalah hasilnyaa 6 sisa 0.
Jadi :
12 = 2 . 6 + 0

faktor faktor sisa

sisa=0

F(x) = P(x) H(x) + S(x)

hasil=faktor
pembagi=faktor
Atau bisa dikatakan (x – a) merupakan faktor dari f(x) jika f (a) = 0. Dan nilai
a disebut akar. Berikut ilustrasinya :

F(x) = (x – a)(x – b)(x - c)


a, b, c adalah akar dari F(x).

faktor

b. Cara Mencari Faktor dan Akar


Bila diketahui suku banyak :
f ( x ) = a n x n + a n −1 x n −1 + a n − 2 x n − 2 + .... + a 2 x 2 + a1 x + a 0

1. Tentukan faktor bulat positif a 0 (kita namakan p) dan tentukan faktor


bulat positif a n (kita namakan q).
p
2. Kita tentukan kombinasikan p dan q dengan k = ± .
q
3. Masukan k ke f(x), jika f(k)=0 maka k adalah salah satu akarnya dan (x –
k) adalah satu faktornya.

Contoh :

1. Carilah akar dan faktor dari suku banyak x 4 + 2 x 3 + 5 x 2 + x − 10 .


Pembahasan :
Langkah 1 :
x 4 + 2 x 3 + 5 x 2 + x − 10 → a n = 1 dan a0 = −10
p = 1, q = 1, 2, 5, 10
Langkah 2 :
p
k = ± = 1,−1,2,−2,5,−5,10,−10
q
Langkah 3 :
f (1) = (1) 4 + 3(1) 3 + 5 (1) 2 + 1 − 10 = 1 + 3 + 5 + 1 − 10 = 0
karena f(1)=0 maka x = 1 adalah akar dan (x – 1) adalah faktor.
f ( − 1) = ( − 1) 4 + 3( − 1) 3 + 5 ( − 1) 2 − 1 − 10 = 1 − 3 + 5 − 1 − 10 = − 8 ≠ 0
Karena f (−1) ≠ 0 maka x = - 1 bukan akar.
f ( 2 ) = ( 2 ) 4 + 3( 2 ) 3 + 5( 2 ) 2 + 2 − 10 = 16 + 24 + 20 + 2 − 10 = 52 ≠ 0
Karena f ( 2) ≠ 0 maka x = 2 bukan akar.
f ( − 2 ) = ( − 2 ) 4 + 3( − 2 ) 3 + 5( − 2 ) 2 − 2 − 10 = 16 − 24 + 20 − 2 − 10 = 0
karena f(-2)=0 maka x = -2 adalah akar dan (x +2) adalah faktor.
Kita sudah mendapatkan 2 faktor (x – 1) dan (x + 2) kalo kita kalikan
( x − 1)( x + 2 ) = x 2 + x − 2 . Maka x + x − 2 juga merupakan faktor. Untuk
2
mencari faktor lain bisa dilakukan dengan membagi suku banyak
dengan x 2 + x − 2 .
x 2 + 2x + 5 hasil bagi
x 2 + x − 2 x 4 + 3 x 3 + 5 x 2 + x − 10
x 4 + x3 − 2x 2 −
2x 3 + 7 x 2 + x
2x 3 + 2x 2 − 4x −
5 x 2 + 5 x − 10
5 x 2 + 5 x − 10 −
0
Jadi x 4 + 3 x 3 + 5 x 2 + x − 10 = ( x − 1)( x + 2 )( x 2 + 2 x + 5)
Maka akar- akarnya :1 dan -2 dan
faktornya : ( x − 1) , ( x + 2) dan ( x 2 + 2 x + 5) .
Tidak mapu difaktorkan
F. OPERASI AKAR #(9) lagi karena nilai D <0

1. Bentuk : ax 2 + bx + c
b
x1 + x2 = −
a
c
x1 ⋅ x 2 =
a
2. Bentuk : ax 3 + bx 2 + cx + d
b
x1 + x 2 + x3 = −
a
c
x1 ⋅ x 2 + x1 ⋅ x3 + x 2 ⋅ x3 =
a
d
x1 ⋅ x 2 ⋅ x3 = −
a
3. Bentuk : ax 4 + bx 3 + cx 2 + dx + e
b
x1 + x2 + x3 + x 4 = −
a
c
x1 ⋅ x 2 + x1 ⋅ x3 + x1 ⋅ x 4 + x 2 ⋅ x3 + x 2 ⋅ x 4 + x3 ⋅ x 4 =
a
d
x1 ⋅ x 2 ⋅ x3 + x1 ⋅ x 2 ⋅ x 4 + x1 ⋅ x3 ⋅ x4 + x 2 ⋅ x3 ⋅ x 4 = −
a
e
x1 ⋅ x 2 ⋅ x3 ⋅ x 4 =
a
Contoh :
1. Diketahui 2 x 3 + 4 x 2 − 4 x + k mempunyai dua akar yang saling
berlawanan, maka nilai k adalah...
Pembahasan :

2x3 + 4x 2 − 4x + k x1
berkebalikan, maka x1 = - x2
b x
x1 + x 2 + x3 = − 2
a x3
4
− x 2 + x 2 + x3 = −
2
x3 = −2 , jadi salah satu akarnya adala x = -2, maka f(-2) = 0
f ( x) = 2 x 3 + 4 x 2 − 4 x + k
f(-2) = 0
f ( − 2 ) = 2( − 2 ) 3 + 4 ( − 2 ) 2 − 4 ( − 2 ) + k = 0
− 16 + 16 + 8 + k = 0
8+k =0
k = −8

Anda mungkin juga menyukai