𝑥 2 − 4x −8
𝑥3 𝑥2. 𝑥
x – 3 𝑥 3 − 7𝑥 2 + 4𝑥 + 50 𝑥
= 𝑥
= 𝑥2
𝑥 3 −3𝑥 2
−4𝑥 2 + 4x −7𝑥 2 − (−3𝑥 2 ) = −7𝑥 2 + 3𝑥 2 = −4𝑥 2
−4𝑥 2 + 12𝑥
−8𝑥 + 50
−8𝑥 + 24
26
Jadi hasil bagi adalah 𝑥 2 − 4x −8 dan
Sisa pembagian adalah 26
b. Cara Horner
Untuk pembagi x – 3 = 0 maka
x =3
3 -12 -24
+
1 -4 -8 26 sisa pembagian
Suku konstan dari hasil bagi
Koefisien x dari hasil bagi
Koefisien 𝑥 2 𝑑𝑎𝑟𝑖 ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 𝑏𝑎𝑔𝑖
Jadi hasil bagi adalah 1𝑥 2 − 4x −8 atau 𝑥 2 − 4x −8
Dan sisa 26
2. Tentukan hasil bagi dan sisa pembagian berikut:
(3𝑥 4 − 4𝑥 2 + 10) ∶ (𝑥 + 3)
Jawab:
a. Cara biasa:
3𝑥 3 − 9𝑥 2 + 23x - 69
x + 3 3𝑥 4 − 4𝑥 2 + 10
3𝑥 4 +9𝑥 3 -
−9𝑥 3 - 4𝑥 2
−9𝑥 3 − 27𝑥 2 -
2
23𝑥 + 10
23𝑥 2 + 69𝑥
-69x + 10
-69x – 207 -
217
Jadi hasil bagi adalah 3𝑥 − 9𝑥 2 + 23x - 69 dan
3
x = -3 3 0 -4 0 10
-9 27 -69 207 +
3 -9 23 -69 217
Jadi hasil bagi adalah: 3𝑥 3 − 9𝑥 2 + 23x - 69 dan sisa 217
3. Tentukan hasil bagi dan sisa dari pembagian berikut baik dengaan cara biasa maupun cara horner!
a. (2𝑥 4 − 5𝑥 3 + 3𝑥 2 − 𝑥 + 1) ∶ (𝑥 − 3)
b. (3𝑥 4 − 2𝑥 2 + 5𝑥 + 1) ∶ ( 𝑥 + 1)
c. (2𝑥 5 − 5𝑥 3 + 𝑥 2 − 1) ∶ (𝑥 + 2)
Khusus pembagian suku banyak dengan pembagi berbentuk (ax – b) dengan a ≠ 1 untuk cara horner, maka koefisien hasil bagi
yang didapat masi harus dibagi dengan a.
Contoh:
1. Tentukan hasil bagi dan sisa dari pembagian suku banyak berikut!
a. (6𝑥 4 − 5𝑥 3 + 3𝑥 − 10) ∶ (2𝑥 − 3)
Jawab:
Cara Horner
Untuk pembagi 2x – 3 = 0
2x =3
3
x =2
3
x=2 6 -5 0 3 -10
9 6 9 18 +
6 4 6 12 8
6𝑥 3 +4𝑥 2 +6𝑥+12
Jadi hasil bagi =
2
= 3𝑥 3 + 2𝑥 2 + 3𝑥 + 6 Dan sisa = 8
Cara biasa:
3𝑥 3 + 2𝑥 2 +3x + 6
2x – 3 6𝑥 4 − 5𝑥 3 + 3𝑥 − 10
6𝑥 4 − 9𝑥 3 −
4𝑥 3 + 3x
4𝑥 3 −6𝑥 2 −
6𝑥 2 + 3x
6𝑥 2 − 9x −
12x – 10
12x – 18 −
8
Jadi hasil bagi adalah : 3𝑥 3 + 2𝑥 2 + 3𝑥 + 6 dan
Sisa adalah : 8
2. Tentukan hasil bagi dan sisa dari pembagian suku banyak berikut! baik dengan cara biasa maupun cara Horner.
(8𝑥 5 + 2𝑥 4 + 13𝑥 3 − 17𝑥 − 2) ∶ (4𝑥 + 3)
Kemudian untuk pembagian suku banyak dengan pembagi 𝒂𝒙𝟐 + 𝒃𝒙 + 𝒄 dengan cara Horner dapat dilakukan
sebagai berikut:
a. Bentuk 𝒂𝒙𝟐 + 𝒃𝒙 + 𝒄 difaktorkan terlebih dahulu. Selanjutnya faktor pertama disebut pembagi
pertama (𝑃1 (𝑥)), dan faktor kedua disebut pembagi kedua(𝑃2 (𝑥)).
b. Suku banyak dibagi dengan (𝑃1 (𝑥) sehingga menghasilkan hasil pertama ( (ℎ1 (𝑥)) dan sisa pertama( 𝑆1 )
c. ℎ1 (𝑥) dibagi dengan 𝑃2 (𝑥) sehingga menghasilkan ℎ2 (𝑥), dan sisa kedua ( 𝑆2 )
d. ℎ2 (𝑥) merupakan hasil pembagian dari suku banyak tersebut dan sisa diperoleh dari rumus berikut:
S = 𝑺𝟐 ( 𝑷𝟏 (𝒙)) + 𝑺𝟏
Contoh:
Tentukan hasil bagi dan sisa dari pembagian berikut:
a. (2𝑥 4 − 2𝑥 2 − 7) ∶ (𝑥 2 + 𝑥 − 6)
Jawab;
Faktor dari 𝑥 2 + 𝑥 − 6 adalah: (x - 2 ) (x + 3 )
Untuk pembagi x + 3 maka x = -3
x = -3 2 0 -2 0 -7
-6 18 -48 144 +
2 -6 16 -48 137 𝑆1
ℎ1 (𝑥) = 2𝑥 3 − 6𝑥 2 + 16𝑥 − 48
Untuk pembagi x – 2 maka x = 2
x=2 2 -6 16 -48
4 -4 24 +
2 -2 12 -24 𝑆2
Jadi ℎ2 (𝑥) = 2𝑥 2 − 2𝑥 + 12 dan Sisa = -24(x + 3) + 137
= -24x – 72 + 137
= -24x + 65
b. Tentukan hasil bagi dan sisa pembagian berikut:
(4𝑥 3 − 2𝑥 2 + 𝑥 − 1) ∶ (𝑥 2 + 𝑥 − 2)
D. Teorema Sisa
Secara umum persamaan suku banyak dapat kita tulis sebagai berikut:
𝒙−𝒃 𝒙−𝒂
S = 𝒂−𝒃 𝒇(𝒂) + 𝒃−𝒂 𝒇(𝒃)
Contoh:
1. Tanpa melakukan pembagian terlebih dahulu tentukan sisa pembagian berikut:
a. (𝑥 3 − 7𝑥 2 + 4𝑥 + 50) ∶ (𝑥 − 3)
Jawab; diketahui P(x) = 𝑥 3 − 7𝑥 2 + 4𝑥 + 50 . dan untuk pembagi x – 3 = 0, maka x = 3. Jadi
S = P(3) = 33 − 7(3)2 + 4(3) + 50
= 27 – 7 (9) + 12 + 50
= 27 – 63 + 62
= 26
E. Teorema Faktor
(x – k) merupakan faktor dari suku banyak f(x) jika f(k) = 0, dan sekaligus k merupakan
penyelesaian dari suku banyak.
𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑠𝑢𝑘𝑢 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛
Nilai k yang mungkin adalah ± 𝑘𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑝𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖
Contoh:
1. Selidiki apakah (x + 1) merupakan faktor dari suku banyak berikut!
𝑥 4 − 2𝑥 3 − 13𝑥 2 + 14𝑥 + 24
Jawab:
(x + 1) merupakan faktor jika f(-1) = 0
f(x) = 𝑥 4 − 2𝑥 3 − 13𝑥 2 + 14𝑥 + 24
f(-1) = (−1)4 − 2(−1)3 − 13(−1)2 + 14(−1) + 24
= 1 + 2 – 13 – 14 + 24
= 27 – 27
=0
Jadi (x + 1) merupakan faktor dari 𝑥 4 − 2𝑥 3 − 13𝑥 2 + 14𝑥 + 24