FAKULTAS HUKUM ILMU HUKUM UNIVERSITAS MATARAM 2023 KATA PENGANTAR
Petrama-tama saya memanjatkan puji syukur kehadirat allah swt. Karena
bantuannya lah makalah yang berjudul SEJARAH TERBENTUKNYA HUKUM ADAT DI SUMBAWA BARAT.ini mendapat sambutan yang hangat dari pembaca. Apabilah ada kesalahan dalam penulisan makalah ini mohon di maklumikan dan terimah kasih atas waktunya telah memberikan hak kepada saya selaku penulis untuk membuat makalah ini. Penulis mengucapkan banyak terimah kasih kepada pembaca yang telah membaca isi dari mkalah yang saya buat semoga kerja sama ini mendapatkan balasan dari allah swt. Amim. KABUPATEN SUMBAWA BARAT
Perjalanan panjang pembentukkan Kabupaten Sumbawa Barat
secara nyata berawal dari Pertemuan ‘Sumbawa Barat’ Pertama, pada bulan Februari 2000. Pertemuan bertempat di Masjid Al-Khairiyah, Dusun Arab, Desa Dalam, Kecamatan Taliwang, tanggal 23 Februari 2000 tersebut melahirkan sebuah panitia kecil yaitu Panitia Persiapan Pembentukan Kabupaten Sumbawa Barat. Pertemuan dilanjutkan di Gedung Jaya Theater Taliwang pada tanggal 10 Maret 2000 yang menghasilkan Naskah Deklarasi Pembentukan Kabupaten Sumbawa Barat yang ditandatandangani oleh H. Lalu Muhadli atas nama Masyarakat Sumbawa Barat. Rapat dari Tim kerja itu juga menghasilkan sebuah komite yang diberi nama Komite Pembentukan Kabupaten Sumbawa Barat (KPKSB) yang diketuai oleh Ustadz Drs. M. Nur Yasin, dan beranggotakan puluhan tokoh dari berbagai komponen masyarakat di 8 (delapan) Kecamatan. Hasil kerja nyata dari berbagai upaya KPKSB adalah diterbitkannya SK Bupati Sumbawa Nomor 1140 Tahun 2001 tanggal 1 September 2001 tentang pembentukan Komite Pemekaran Kabupaten sumbawa (KPKS) yang diketuai oleh Drs.H.B. Thamrin Rayes (Sekda Sumbawa Waktu itu) dan Tim Pengkajian yang diketuai oleh DR. Mahsun. Pengurus Kerukunan Warga Taliwang Jakarta Raya (Kwartal Jaya) melaksanakan dialog tentang Pembentukan Kabupaten Sumbawa Barat yang diadakan oleh di Hotel Andi Graha Taliwang tanggal 23 April 2002 dan dihadiri oleh tokoh-tokoh masyarakat Sumbawa Barat, tercetuslah ide untuk melakukan penyegaran kepengurusan Komite dari Drs. M. Nur Yasin kepada KH. Zulkifli Muhadli.,SH. Dalam waktu sepekan, Komite merumuskan langkah-langkah kongkrit dan komprehensif, diantaranya : 1. konsolidasi aspirasi masyarakat yang sangat kuat di lima kecamatan (Seteluk, Brang Rea, Taliwang, Jereweh, dan Sekongkang) menjadi sebuah kesepakatan bulat seluruh masyarakat Sumbawa Barat yang diwujudkan dalam berbagai bentuk, seperti : Komunike bersama Partai-partai Politik, Komunike Bersama Kepala Desa, Komunike bersama BPD, Komunike bersama LSM, komunike bersama Tokoh- tokoh Masyarakat yang ditandangani oleh masing -masing tokoh lembaga atau organisasi tersebut. 2. Menyusun Proposal Studi Kelayakan Pembentukan Kabupaten Sumbawa Barat dengan melakukan validitas dan keabsahan data-data yang kemudian disahkan oleh Ketua BPS NTB sesuai surat nomor : 52000.108. 3. Tanggal 23 Mei 2002, Komite segera mengirimkan proposal tersebut ke Direktur Jenderal Otonomi Daerah Departemen Dalam Negeri RI dan Komisi II DPR RI. Langkah brilian inilah kemudian yang menjadikan peluang sekaligus kekuatan Pembentukan Kabupaten Sumbawa Barat menempuh dua jalur pembentukannya yakni Jalur Usulan Pemerintah dan Jalur Hak Inisiatif DPR RI. Langkah-langkah kongkrit dan komprehensif Komite Pembentukan Kabupaten Sumbawa Barat (KPKSB) dengan dukungan penuh seluruh masyarakat, akhirnya melahirkan : 1. Tanggal 15 Juni 2002, DPRD Sumbawa yang diketuai oleh Bapak M. Amin, SH. menyetujui Pembentukan Kabupaten Sumbawa Barat dengan SK Nomor : 01 Tahun 2002. 2. Tanggal 15 Juni 2002, Bupati Sumbawa, Bapak Drs. H. A. Latif Majid, SH. memberikan rekomendasi Nomor : 414.13/207/ORG/2002 tanggal 17 Juni 2002 dilanjutkan dengan Surat Usulan Pembentukkan Kabupaten Sumbawa Barat dari Pemerintah Daerah Sumbawa kepada Gubernur NTB dengan Surat Nomor 135/028/ORG/2002. 3. DPRD NTB yang diketuai oleh Bapak Drs. H. Lalu Serinata menerbitkan SK Nomor 010/KPTTS/DPRD/2002 tanggal 13 Juli 2002 tentang Persetujuan Pembentukan Kabupaten Sumbawa Barat. 4. Gebernur NTB Bapak Drs. H. Harun Al-Rasyid, M.Si merekomendasikan pembentukan Kabupaten Sumbawa Barat dengan surat nomor : 130/286/Pem, tanggal 15 Juli 2002. 5. Pada tanggal 19 Juli 2010, KPKSB dengan rombongan utusan warga Sumbawa Barat berangkat ke Jakarta menghadap Dirjen Otonomi Daerah Depdagri dan Komisi II DPR RI disertai dengan dukungan lengkap administratif Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Daerah serta semangat menggelora warga Sumbawa Barat. 6. Pada tanggal 27 Juli 2002, Komisi II DPR RI datang dan melihat secara langsung Sumbawa Barat, dengan tegas dan mantap menyatakan dukungan penuh terhadap Pembentukan Kabupaten Sumbawa Barat. 7. Pada tanggal 19 sampai dengan tanggal 21 Maret 2003, Tim Observasi Pusat Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah (DPOD) Departemen Dalam Negeri RI untuk mengkaji kelayakan Sumbawa Barat menjadi kabupaten. Tiada perjuangan tanpa pengorbanan, adalah M. Ikhsan Zainuddin, salah seorang Warga Sumbawa Barat saat menyambut Tim DPOD di Poto Tano, GUGUR sebagai pejuang. Pemda KSB pun kemudian mengabadikan namanya menjadi nama jalan di sekitar Alun-alun Kota Taliwang untuk mengenangnya. Atas berkat Rahmat Allah SWT, pada Sidang Paripurna DPR RI yang dipimpin oleh Wakil Ketua DPR RI, Bapak Soetarjo Soerjo Goeritno, diketuklah palu persetujuan Undang-undang Nomor 30 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Sumbawa Barat di Provinsi Nusa Tenggara Barat pada tanggal 20 November 2003 bertepatan dengan tanggal 25 Ramadhan 1424 H yang disahkan oleh Presiden Megawati Soekarno Putri tanggal 18 Desember 2003. Tahapan-tahapan berikutnya semenjak ditetapkan undang-undang Nomor 30 Tahun 2003 sebagai berikut : 1. Tanggal 7 Januari 2004, Atas Nama Presiden RI, Menteri Dalam Negeri, Bapak Hari Sabarno, meresmikan dan menandatangani Prasasti 24 Kabupaten/Kota Baru di 13 Propinsi, termasuk Kabupaten Sumbawa Barat di Propinsi Nusa Tenggara Barat. 2. Tanggal 14 Januari 2004, Gubernur NTB Bapak Drs. H. Lalu Serinata, Atas nama Menteri Dalam Negeri RI melantik Bapak Drs. H. A. Wahab Yasin, MM sebagai Penjabat Bupati Sumbawa Barat. 3. Tanggal 5 April 2004, dilaksanakan Pemilihan 20 Anggota Legislatif KSB Periode 2004 - 2009 yang diketuai oleh Bapak Drs. Manimbang Kahariyadi, serta Drs. M. Thamsil dan Drs. M. Arsyad sebagai Wakil Ketua. 4. Tanggal 14 Februari 2005 ditetapkanlah Perda Nomor 5 Tahun 2005 tentang Lambang Daerah, Motto Daerah dan Hari Lahir Kabupaten Sumbawa Barat. 5. Tanggal 27 Juni 2005 Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah pertama dilaksanakan dan membuahkan hasil terpilihnya Pasangan K.H. Zulkifli Muhadli, SH dan Drs. Mala Rahman. 6. Tanggal 13 Agustus 2005, Gubernur NTB Drs H. Lalu Serinata atas Nama Menteri Dalam Negeri RI melantik Bupati dan Wakil Bupati terpilih K.H. Zulkifli Muhadli, SH dan Drs. Mala Rahman sebagai Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah defenitif Pertama Periode 2005 – 2010. Sejak pelantikannya, Bupati dan Wakil Bupati menerapkan sasanti kinerja : Kerja Keras, Kerja Cerdas dan Kerja Ikhlas dengan berbagai terobosan dan langkah strategis dalam menjalankan visi dan misinya. Berbagai langkah kreatif, inovatif dan berani pun dilakukan. Berbagai kebijakan yang sifatnya pro poor, pro job, dan pro growth telah dilakukan. Inovasi Kebijakan Pendidikan Gratis dan Pengentasan Buta Aksara, Pengobatan dan Kesehatan Gratis, Pengembangan SDM Aparatur, Penetapan Kebijakan Lima Hari Kerja, Penetapan 9 Kebutuhan Dasar Masyarakat dan Tiga Prinsip Dasar Masyarakat Kabupaten Sumbawa Barat, Program Pembangunan Berbasis RT, Koperasi Berbasis RT, bahkan sampai pada perjuangan divestasi saham PT NNT dan berbagai kebijakan inovatif lainnya adalah realitas yang harus disyukuri sebagai wujud nyata melanjutkan cita-cita pembentukan Kabupaten Sumbawa Barat dan mengisi setiap relung pembangunannya. Perjalanan demokrasi pun kembali bergulir, Kabupaten Sumbawa Barat pun kembali memilih wakil-wakil rakyatnya untuk periode kedua kalinya pada awal tahun 2009 dan alhamdulillah terpilihlah 25 Orang Anggota DPRD baru yang diketuai oleh Bapak H. Muhammad Syafei. Prestasi dan pengakuan pemerintah serta berbagai kalangan pun telah membuahkan hasil yang mengharumkan nama Kabupaten Sembawa Barat dan memberikan kebanggaan bagi masyarakat Kabupaten Sumbawa Barat. Berbagai penghargaan prestisius seperti : Pengakuan Musium Rekor Internasional Indonesia (MURI) pada tahun 2008 atas keberanian Pemerintah Daerah melakukan akuntabilitas dan progress report tahunan secara langsung kepada masyarakat, Penghargaan Tertinggi Presiden RI di Bidang Pendidikan, Bidang Pertanian, Bidang Kesehatan, Bidang Koperasi Handayani Award, Good Local Government Award (GLG), Swasti Saba Padapa, Manggala Karya Husada, penghargaan Swasti Saba Wiwerda serta pengahargaan dalam berbagai kategori telah memberikan sederetan prestasi berarti bagi sebuah Kabupaten yang baru berumur tujuh tahun. Berbagai prestasi lain pun telah begitu banyak diraih dalam segala aspek kehidupan masyarakat KSB, Model Pembangunan Berbasis RT kemudian menjadi model yang saat ini sedang dicontoh oleh beberapa Kabupaten Kota di Tanah Air. Visi lima tahun awal meletakkan pondasi pembangunan Kabupaten Sumbawa Barat sebagai kabupaten percontohan di Provinsi Nusa Tenggara Barat sebagai do’a dan pemicu semangat. Berbagai capaian dalam berbagai aspek kehidupan kini telah diraih oleh KSB, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) KSB yang awalnya hanya berada pada peringkat kelima, Alhamdulillah kini menjadi kabupaten dengan IPM tertinggi di NTB. Begitu pula dengan prestasi lainnya. Bahkan prestasi mengharumkan nama KSB melalui olahraga telah membawa nama harum KSB ditingkat regional dan nasional. Keberhasilan inilah yang pada akhirnya dinilai oleh masyakarat sehingga memberikan kembali kepercayaan kepada DR. KH. Zulkifli Muhadli, SH.,MM dan Drs. H. Mala Rahman memimpin KSB dan masyarakatnya untuk periode kedua 2010 – 2015. Pelantikan yang dilaksanakan tanggal 13 Agustus 2010 oleh Gubernur NTB TGH. Muhammad Zainul Majdi, MA atas nama Presiden Republik Indonesia itu merupakan buah dari terselenggaranya pesta demokrasi pemilihan kepala daerah dan wakil kepada daerah kedua tanggal 26 April 2010 yang telah berlangsung dengan penuh kedamaian serta mengedepankan semangat cinta Sumbawa Barat walau di tengah perbedaan pandangan dan pilihan politik menerpa Bumi Pariri lema Bariri. Program-program strategis dan prioritas kembali dilanjutkan dan tidak akan berhenti sampai batas akhir pengabdian. Tahun 2010 menjadi sangat menentukan bagi kelanjutan perjuangan mewujudkan Kabupaten Sumbawa Barat yang berdaya saing, unggul dan berperadaban fitrah. Komitmen kebijakan dalam mengatasi persoalan ketenagakerjaan dan menumbuhkan semangat kewirausahaan menjadi poin penting bagi masa depan generasi KSB. Peluncuran Program Dana Stimulus Ekonomi menjadi genderang perang untuk menciptakan mental wirausaha bagi masyarakat KSB. Masih banyak memang yang harus dilakukan dan dibenahi dan karenanya dukungan masyarakat seperti pada saat pembentukan KSB ini tidak boleh surut bahkan harus terus bertambah menjadi energi perjuangan. Mari Persembahkan hidup kita untuk perjuangan karena Visi Besar menjadi Kabupaten Fitrah masih jauh terbentang. Dirgahayu KSB, Dirgahayu Sumbawa Barat.