Anda di halaman 1dari 3

KONSEP

SAMBUTAN GUBERNUR ACEH


PADA KEGIATAN
UPACARA PERINGATAN HARI PENDIDIKAN DAERAH KE-61
Rabu, 02 September 2020

Assalaamu ’alaikum Wa Rahmatullaahi Wa Barakaatuh


Hamdan Wa Syukran Lillah, Shalaatan Wa Salaman ‘Ala Rasulillaah, Wa ‘ala Alihi Wa
Ashabihi Wa Mawwaalah

Yang Saya Hormati (Menyesuaikan):


1. Wali Nanggroe;
2. Ketua DPR Aceh;
3. Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda):
- Pangdam Iskandar Muda
- Kapolda Aceh
- Kajati Aceh
- Ketua Pengadilan Tinggi Aceh
- Rektor Unsyiah
- Rektor UIN Ar-Raniry
- Ketua Mahkamah Syar’iyyah
4. Kepala Dinas Pendidikan Aceh;
5. Kakanwil Kemenag Provinsi Aceh;
6. Ketua MPA/Ketua MPU/Ketua MAA/Kepala Baitul Mal Aceh/Kepala BPMA;
7. Ketua dan Anggota Komisi VI DPR Aceh;
8. Para Kepala Kantor Wilayah;
9. Pimpinan BUMN/BUMD;
10.Para Kepala Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA);
11.Walikota Banda Aceh;
12.Ketua DPRK Banda Aceh;
13.Kepala Dinas Pedidikan Kota Banda Aceh:
14.Kepala SKPK dan Kakan Kemenag Kota Banda Aceh;
15.Pejabat Eselon III dan IV di Lingkungan Dinas Pendidikan Aceh;
16.Dosen Unsyiah, UIN Ar-Raniry dan Dosen PTN/PTS lainnya di Banda Aceh;
17.Ketua Organisasi Profesi/Lembaga Guru Provinsi Aceh;
18.Para Kepala Sekolah dan dewan guru;
19.Mahasiswa Unsyiah dan UIN Ar-Raniry Banda Aceh;
20.Para siswa dan santri peserta upacara yang kami muliakan.

Puji dan syukur kita persembahkan ke hadhirat Allah SWT, atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga pada hari ini kita berkesempatan mengikuti
upacara memperingati Hari Pendidikan Daerah Aceh ke-61 Tahun 2020.

Shalawat dan salam kita sanjungkan ke haribaan junjungan alam, Nabi Besar
Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabat Beliau sekalian.

Hari pendidikan Daerah Aceh atau disingkat dengan Hardikda Aceh


merupakan salah satu manifestasi dari adanya keistimewaan Aceh dalam bidang
pendidikan. Keberadaan Hardikda ini tidak terlepas dari upaya sungguh-sungguh
tokoh pendidikan Aceh dalam memperkuat pembangunan Aceh berbasis SDM yang
cerdas, berkualitas dan berintegritas tinggi. Karena itu peringatan Hardikda menjadi
momentum untuk melakukan instrospeksi atas program-program pendidikan yang
sudah kita capai, atau yang sedang kita jalankan, dan yang akan kita tuntaskan
dalam waktu dekat.

Selama tiga tahun menjalankan Visi Aceh Hebat, sudah terdapat banyak
prestasi yang kita capai diantaranya indek pembangunan manusia meningkat dari
70,60% menjadi 71,19%. Artinya, secara umum dapat kita simpulkan bahwa tingkat
kemajuan pembangunan di Aceh hari ini bergerak naik, secara konsisten dan

1
menunjukkan tren peningkatan yang positif. Catatan tersebut tentunya dengan
mengecualikan preseden global yang baru-baru ini menimpa seluruh dunia yaitu
Pandemi Covid-19 yang dampaknya akan kita lihat tahun depan. Oleh karena itu,
melalui momentum peringatan Hardikda ini kami ingin mengajak kita semua untuk
senantiasa berikhtiar dan melakukan langkah-langkah antisipatif, khususnya dalam
bidang pendidikan, sesuai dengan arahan pimpinan nasional. Karena itu, tahun ini
kami mengusung satu tema penting “Pendidikan Aceh dalam Adaptasi Inovasi
Pembelajaran di Masa Pandemi”

Dalam rangka mempercepat akses dan layanan pendidikan serta dalam upaya
memacu peningkatan mutu dan pelayanan pendidikan, saat ini pemerintah Aceh
telah membentuk 20 Cabang Dinas Pendidikan Aceh di Kabupaten/Kota. Sebagian
kewenangan pemerintah Aceh dalam bidang pendidikan telah dilimpahkan ke Cabang
Dinas Pendidikan Aceh yang ada di daerah. Hal ini dilakukan sebagai upaya
mempercepat peningkatan mutu dan layanan pendidikan. Kita berharap nantinya
program-program tersebut dijalankan dengan baik. Saat ini kita juga telah melakukan
peningkatkan kapasitas ribuan guru dan tenaga kependidikan dalam berbagai
kompetensi. Dengan adanya guru-guru yang kompeten, kita harapkan akan mampu
melahirkan generasi yang memiliki kreativitas dan kecerdasan yang tinggi.

Hadirin yang berbahagia,

Selain memperkuat infrastuktur lembaga diatas, pemerintah Aceh juga


melakukan program yang sedang berjalan seperti revitalisasi SMA/SMK sebagai
perwujudan lahirnya Pusat Keunggulan (Center of Excellent). Pada saat yang sama
Pemerintiah Aceh juga sedang mengembangkan terobosan dan inovasi program untuk
tahun-tahun yang akan datang, seperti Pemetaan Minat-Bakat dan Bina Karir peserta
didik sejak dini sehingga setiap peserta didik mampu mengetahui kelemahan dan
kekuatan serta potensi yang dia miliki. Semua potensi tersebut bisa diarahkan untuk
membangun human capital diri mereka masing-masing. Selama ini mereka tumbuh
tanpa mendapatkan guidance tentang kemana arah karir yang perlu dibina. Dengan
terobosan ini kami berharap, kualitas kompetitif lulusan sekolah di Aceh akan lebih
tinggi sehingga mereka mampu menembus kampus-kampus favorit nasional (Top-10
Universities) di Indonesia. Tahun ini saja, Aceh sudah bisa mengantarkan sebanyak
5.321 lulusan SMA/SMK/MA melalui jalur SNMPTN ke berbagai perguruan tinggi
negeri di Indonesia.
Menuju ke arah tersebut, kami juga menyadari perlu adanya kerjasama antar
instansi yang baik dan terkoordinasi di Aceh, dan diluar Aceh, baik dengan pihak
pemerintah dan non-pemerintah atau swasta. Karena salah satu indikator sukses
SMA bisa dilihat dari besaran daya serap lulusan ke beberapa universitas yang ada,
dan di SMK bisa dilihat dari besaran daya lulusan ke Dunia Usaha dan Dunia
Industri (DUDI). Oleh karena itu, kerjasama lintas instansi menjadi kata kunci.
Sebagai wujud kepedulian kita terhadap pendidikan, dalam rangkaian
Hardikda kita juga memberikan penghargaan atas prestasi yang dicapai oleh pelaku
pendidikan. Berbagai elemen masyarakat juga dilibatkan dalam aktivitas ini sebagai
bentuk tanggung jawab moral semua pihak dalam membangun pendidikan
Aceh. Tanggung jawab ini penting kita jalankan, sebab sektor pendidikan merupakan
salah satu program prioritas Pemerintah Aceh sebagaimana tertuang dalam
Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Aceh (RPJMA) periode 2017–2022.
Untuk mencapai sasaran pembangunan pendidikan itu, semua pihak harus terlibat
secara terintegrasi, baik itu Dinas Pendidikan, Kanwil Kementerian Agama, Dinas
Pendidikan Dayah, Majelis Pendidikan Aceh, Bappeda, Perguruan Tinggi dan instansi
terkait lainnya.

Hadirin peserta upacara yang saya hormati, 

Ada satu hal yang penting saya ingatkan kepada kita semua, bahwa sesuai
amanat Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,
terhitung sejak 1 Januari 2017, tanggung jawab pengelolaan pendidikan setingkat
PAUD, SD, SMP dan Pendidikan Non-Formal berada di bawah koordinasi Pemerintah
Kabupaten/Kota, sedangkan Pemerintah Provinsi bertanggung jawab atas pendidikan

2
setingkat SMA/SMK dan Sekolah luar biasa. Sementara untuk pendidikan tinggi,
tanggung jawabnya ada di tangan Pemerintah Pusat.
Untuk itu semua pemangku kepentingan bidang pendidikan harus
mempersiapkan diri menjalankan kebijakan ini dengan baik. Momentum Hardikda
Aceh ke-61 ini harus menjadi pemicu semangat untuk menjalankan kebijakan
tersebut. Karena itu perlu kerja sama dan kerja nyata semua pihak. Melalui “Kerja
Nyata untuk Pendidikan”, diharapkan Aceh akan mampu tampil sebagai role model
pendidikan di Indonesia. Kami sadar hal ini tidak mudah kita jalankan dalam
suasana iklim New Normal ini, tetapi kita harus selalu optimistik.
Guna mewujudkan harapan tersebut, maka saya menginstruksikan para
Bupati/Walikota, Perguruan Tinggi, Majelis Pendidikan Aceh, Dinas Pendidikan Aceh,
Kanwil KEMENAG Aceh, Dinas Pendidikan Dayah serta semua pihak yang berperan
dalam pengelolaan pendidikan untuk melakukan beberapa hal sebagai berikut: 
1. Meningkatkan mutu layanan PAUD yang menjangkau dan terjangkau semua
komunitas anak usia dini, sehingga target pencapaian satu gampong satu PAUD
dapat terpenuhi. 
2. Menyiapkan arah kebijakan strategis dan langkah-langkah yang diperlukan
dalam rangka meningkatkan mutu layanan Pendidikan Khusus dan Layanan
Khusus (PKLK)
3. Memaksimalkan pelaksanaan penataan, pemerataan, peningkatan kualifikasi,
kompetensi, kesejahteraan, dan upayakan perlindungan bagi pendidik dan tenaga
kependidikan. 
4. Meningkatkan mutu layanan dan standar kompetensi lulusan SMK dengan
pemenuhan guru produktif, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana yang
memadai untuk memenuhi kebutuhan pasar tenaga kerja
5. Menuntaskan pelaksanaan program Revitalisasi SMA/SMK/MA melalui
penyelarasan dan penguatan kerja sama dengan perguruan tinggi dan dunia
industri, serta kerja sama antar lembaga terkait lainnya.
6. Memperkuat keberadaan pendidikan non-formal (pendidikan dayah,
pendidikan kesetaraan, dan bimbingan kursus)
7. Meningkatkan peran perguruan tinggi dalam merealisasikan TriDarma
Perguruan Tinggi (Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat)

Hadirin yang saya hormati, 

Demikian sambutan dan harapan yang dapat saya sampaikan pada


kesempatan ini. Semoga hal ini dapat menjadi pendorong bagi kita semua untuk lebih
bekerja keras guna meningkatkan mutu pendidikan Aceh, sehingga generasi muda
Aceh tampil sebagai sumber daya yang tangguh, kreatif, inovatif, berilmu dan
berakhlak mulia. 

Selamat Hari Pendidikan Daerah Aceh ke-61! 

Semoga Allah SWT senantiasa memberi ridha dan perlindungan-Nya kepada


kita semuanya. Amin ya Rabbal’alamin. 

Billaahi Taufiq Wal Didayah


Wassalaamu ‘alaikum Wa Rahmatullaahi Wa Barakaatuh 

Banda Aceh, 03 SEPTEMBER 2020


Plt. GUBERNUR ACEH

NOVA IRIANSYAH

Anda mungkin juga menyukai