1. Susunan Organisasi dan Tata Kerja satuan organisasi pada tingkat Markas Besar Kepolisian
Negara Republik Indonesia diatur dalam :
a. Perkap Nomor 6 tahun 2017 b. Perkap 7 Tahun 2017
c. Perpol Nomor 18 tahun 2018 d. Perpol Nomor 6 tahun 2018
2. Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kepolisian Daerah diatur dalam :
a. Perkap Nomor 6 tahun 2017 b. Perkap 7 Tahun 2017
c. Perpol Nomor 14 tahun 2018 d. Perpol Nomor 6 tahun 2018
3. Membina dan mengerahkan kekuatan guna menanggulangi gangguan Kamtibmas yang
berkadar dan berintesitas tinggi dengan menyelenggarakan kegiatan penanggulangan
terhadap kejahatan terorganisir yang menggunakan senpi, bom, bahan kimia, biologi,
radioaktif, wanteror, penanggulangan konflik sosial, huru hara dan masa anarkis,
kejahatan insurjensi, menyelenggarakan fungsi intelijen khusus, pencarian dan
penyelamatan masyarakat serta tugas lain pada lingkup tugas pokok Polri merupakan:
a. Tugas Korps Brimob
b. Fungsi Korps Brimob
c. Peran Korps Brimob
d. Tupoksiran Korps Brimob
5. Kedudukan Korps Brimob Polri merupakan unsur pelaksana tugas pokok Polri di bidang
Brimob pada tingkat Mabes Polri yang berada dibawah:
a. Presiden
b. Mendagri
c. Kapolri.
d. Kapolda
6. Bekerja keras caraku, Ridho Allah harapanku, Iklas dalam melaksanakan tugas, Mengabdi
tugas kewajibanku, Optimis cara berfikirku dan bersyukur cara berterimakasihku
merupakan doktrin brimob yang disebut:
a. Etika profesi Brimob
b. Etika profesi Polri
c. Jatidiri Brimob
d. Jatidiri Polri
7. Disiplin yang tinggi, jiwa korsa yang kuat, , Semangat juang yang ulet, Ikatan kesatuan
yang konsisten, Peka dan Responsif merupakan doktrin brimob yang disebut:
a. Etika profesi Brimob
b. Etika profesi Polri
c. Jatidiri Brimob
d. Jatidiri Polri
2
10. Tata cara lintas ganti dan tata cara bertindak dalam penanggulangan huru hara diatur
dalam :
a. Perkap Nomor 8 tahun 2009 b. Perkap nomor 8 tahun 2010
c. Perkap Nomor 8 tahun 2009 d. Perkap Nomor 8 tahun 2009
11. Kondisi dimana massa pengunjuk rasa sudah melakukan tindakan melawan hukum dalam
bentuk pengancaman, pencurian dengan kekerasan, perusakan, pembakaran,
penganiayaan berat, teror, intimidasi, penyanderaan, dan lain sebagainya dinamakan
situasi
a. Situasi kuning b. situasi hijau
c. situasi merah d. situasi putih
12. Dalam rangka memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, Kepolisian Negara
Republik Indonesia melalui fungsi Brimob, dituntut untuk memiliki kemampuan teknis
dan taktis yang cepat, tepat, efektif, efisien, dan profesional guna mencegah dan
menangani ancaman teror, dan peledakan bom yang terjadi di masyarakat, sehingga
dengan pertimbangan tersebut ditetapkan perkap tentang penangganan penjinakan
Bom yang diatur dalam :
a. Perkap Nomor 11 tahun 2009 b. Perkap Nomor 11 tahun 2010
c. Perkap Nomor 11 tahun 2011 d. Perkap Nomor 11 tahun 2012
13. Alat peledak utama yang dipergunakan untuk meledakkan sejumlah bahan peledak
lainnya dengan gelombang detonasi adalah
a. Detonator b. Dinamit
b. Bunga api d. Bom
14. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia tentang Penanganan Ancaman
Kimia, Biologi, dan Radioaktif diatur dalam :
a. Perkap Nomor 14 tahun 2009 b. Perkap Nomor 14 tahun 2010
c. Perkap Nomor 14 tahun 2011 d. Perkap Nomor 14 tahun 2012
15. Benda yang dimuati dengan zat berbahaya kimia, biologi, dan/atau radioaktif yang
apabila tersebar dapat menimbulkan efek kontaminasi atau radiasi adalah
a. Rangkaian KBR b. Rangkaian Bom
c. Gas air mata d. Rangkaian bahan peledak
16. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia tentang penggunaan kekuataan
dalam tindakan kepolisian diatur dalam :
a. Perkap Nomor 1 tahun 2009 b. Perkap Nomor 1 tahun 2010
c. Perkap Nomor 1 tahun 2011 c. Perkap nomor 1 tahun 2012
3
17. Segala penggunaan/pengerahan daya, potensi atau kemampuan anggota Polri dalam
rangka melaksanakan tindakan kepolisian disebut :
a. kesiapan kepolsian b. Penggunaan kekuatan
c. Tindakan Kepolisian d. Pamer kekuatan
18. Kendali dengan menggunakan senjata api atau alat lain yang menghentikan tindakan atau
perilaku pelaku kejahatan atau tersangka yang dapat menyebabkan luka parah atau
kematian anggota Polri atau anggota masyarakat merupakan tahapan penggunaan
kekuatan dalam tindakan kepolisian tahap ke :
a. Tahap ke 1 b. Tahap ke 3
c. Tahap ke 5 d. Tahap ke 6
19. Dalam hal pelaksanaan penggunaan kekuatan dalam tindakan kepolisian yang didasarkan
pada perintah atasan/pimpinan, anggota Polri yang menerima perintah tersebut
dibenarkan untuk tidak melaksanakan perintah apabila :
a. perintah atasan/pimpinan bertentangan dengan peraturan perundang undangan
dan dapat dipertanggungjawabkan dengan alasan yang masuk akal.
b. perintah atasan/pimpinan tidak bertentangan dengan peraturan perundang
undangan.
c. perintah atasan/pimpinan bertentangan dengan kehendak anggota
d, perintah atasan/pimpinan bertentangan dengan kebijakan pimpinan
15. Dalam hal tindakan pelaku kejahatan atau tersangka dapat menimbulkan bahaya ancaman
luka parah atau kematian terhadap anggota Polri atau masyarakat atau dapat
membahayakan keselamatan umum dan tidak bersifat segera, dapat dilakukan :
a. tembakan kearah sasaran
b. tembakan peringatan dengan pertimbangan yang aman, beralasan dan masuk
akal.
c. tembakan peringatan tidak diperlukan dengan pertimbangan yang aman, beralasan
dan masuk akal.
d. tembakan bawah pinggang
16. tindakan kepolisian diambil dengan mempertimbangkan secara logis situasi dan kondisi
dari ancaman atau perlawanan pelaku kejahatan terhadap petugas atau bahanya
terhadap masyarakat merupakan pengertian dari prinsip-prinsip penggunaan kekuatan
dalam tindakan kepolisian :
a. Legalitas b. Proporsionalitas
c. Nesesitas d. Masuk akal ( reasonable )
18. Anggota Polri yang melaksanakan penggunaan kekuatan kekuatan wajib secara segera
melaporkan pelaksanaannya kepada atasan langsung secara tertulis, laporan tersebut
memuat antar lain kecuali :
a. tanggal dan tempat kejadian
b. uraian singkat peristiwa tindakan pelaku kejahatan
c. tidak perlu memuat tenpat kejadian
d. alasan/pertimbangan penggunaan kakuatan
4
19. Tembakan peringatan hanya dilepaskan ke udara atau ke tanah dengan kehati-hatian yang
tinggi apabila alternative lain sudah dilakukan tidak berhasil dengan tujuan sebagai
berikut
a. untuk memberikan peringatan sebelum tembakan diarahkan kepada pelaku
kejahatan atau tersangka.
b. untuk menaikan moril pelaku kejahatan atau tersangka yang akan menyerang
anggota Polri atau masyarakat
c. sebagai tahapan saja agar segera dapat melakukan tembakan kepada pelaku
d. sebagai syarat saja.
20. Tata cara lintas ganti dan tata cara bertindak dalam penanggulangan huru hara diatur
dalam :
a. Perkap Nomor 8 tahun 2009 b. Perkap nomor 8 tahun 2010
c. Perkap Nomor 8 tahun 2009 d. Perkap Nomor 8 tahun 2009
21. Suatu kejadian yang dilakukan oleh sekelompok orang atau lebih dalam unjuk rasa yang
telah berubah menjadi tindakan kekacauan, kerusuhan dan melawan hukum disebut
a. Pengeroyokan b. Huru-hara
c. Provokator d. aksi damai
22. Suatu zat kimia yang berupa gas yang menimbulkan efek sesaat yang dapat mengganggu
penglihatan, pernapasan dan iritasi kulit namun tidak berbahaya bagi kesehatan yang
digunakan oleh pasukan PHH adalah
a. Gas air mata b. Pemadam kebakaran
c. Bom molotof d. Asap kebakaran
23. Alat sekat yang mempunyai tinggi 160 (seratus enam puluh) cm lebar 80 (delapan puluh)
cm, berwarna hitam yang berfungsi menyekat dan melindungi pasukan PHH dari
tindakan massa yang melawan hukum disebut
a. Tameng Pelindung b. Tameng tinggi
c. Tameng sekat d. Tameng fiber
24. Gulungan kawat berduri yang disusun secara spiral yang berfungsi sebagai penghalang
antara massa dengan petugas dan objek vital oleh Detasemen PHH disebut
a. Security Barrier b. Kawat
c. Kawat berduri d. Pagar non permanen
25. Kondisi dimana massa pengunjuk rasa sudah melakukan tindakan melawan hukum
dalam bentuk pengancaman, pencurian dengan kekerasan, perusakan, pembakaran,
penganiayaan berat, teror, intimidasi, penyanderaan, dan lain sebagainya dinamakan
situasi
a. Situasi kuning b. situasi hijau
c. situasi merah d. situasi putih
26. Peralihan kendali dari Satuan Dalmas ke Satuan PHH berdasarkan perkembangan situasi
di lapangan karena adanya perubahan situasi dari situasi kuning menjadi situasi merah
disebut
a. lintas kodal b. lintas perintah
c. lintas ganti d. gerakan taktis
27. Eskalasi situasi dalam pengendalian massa sebagai berikut kecuali
a. situasi damai (hijau)
b. situasi tidak tertib (kuning)
c. situasi melanggar hukum atau anarkis (merah).
d. Situasi tertib (putih)
28. Apabila eskalasi meningkat dari situasi damai (hijau) menjadi situasi tidak tertib (kuning),
tanggung jawab pengendalian massa berada pada Satuan :
a. Dalmas awal b. Dalmas lanjut
c. PHH Brimob d. Dalmas awal dan lanjut
5
29. Dalam hal eskalasi meningkat dari situasi tidak tertib (kuning) menjadi situasi melanggar
hukum (merah), dilakukan lintas ganti antara Satuan Dalmas dengan Detasemen atau
Kompi PHH atas perintah :
a. Kapolda b. Dankorbrimob Polri
c. Kapolri d. Asops kapolri
30. Larangan dan kewajiban yang dilakukan oleh satuan PHH antara lain kecuali
a. melakukan tindakan kekerasan yang tidak sesuai prosedur
b. keluar dari ikatan satuan atau formasi
c. bersikap arogan dan terpancing oleh perilaku massa
d. melakukan tindakan kekerasan karena terpaksa
31. Unjuk rasa meningkat menjadi perbuatan melawan hukum, yang ditandai dengan ciri-ciri
sebagai berikut, kecuali :
a. massa sulit dikendalikan
b. massa tidak lagi menghormati hak dan kehormatan orang lain, bahkan
bertindak melanggar hukum
c. massa berhasil dipengaruhi oleh provokator atau agitator
d. massa dalam jumlah sedang sambil duduk-duduk
32. Dalam rangka memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, Kepolisian Negara
Republik Indonesia melalui fungsi Brimob, dituntut untuk memiliki kemampuan teknis
dan taktis yang cepat, tepat, efektif, efisien, dan profesional guna mencegah dan
menangani ancaman teror, dan peledakan bom yang terjadi di masyarakat, sehingga
dengan pertimbangan tersebut ditetapkan perkap tentang penangganan penjinakan
Bom yang diatur dalam :
a. Perkap Nomor 11 tahun 2009 b. Perkap Nomor 11 tahun 2010
c. Perkap Nomor 11 tahun 2011 d. Perkap Nomor 11 tahun 2012
33. Suatu pesan/berita yang meresahkan disampaikan secara langsung atau tidak langsung
baik melalui telepon, surat dan alat komunikasi lainnya oleh seseorang atau
kelompok/organisasi tentang keberadaan bom di suatu tempat dinamakan :
a. Ancaman Bom b. Temuan bom
b. Ledakan bom d. Deteksi bom
34. Unit Jibom merupakan unit yang berkedudukan di bawah Detasemen Satuan Brimob
Polri baik di tingkat Pusat maupun di Daerah, salah satu anggota unit jibom adalah
operator 2 jibom yang bertugas, kecuali
a. mengendalikan robot Jibom untuk melakukan tindakan sistem remote terhadap
objek bom
b. melakukan pengisian, penembakan, dan pengosongan disruptor, apabila digunakan
sistem semi remote atas perintah operator 1;
c. menggantikan tugas operator 1, bila operator 1 tidak dapat menyelesaikan
tugasnya
d. memberikan ketentuan cara bertindak kepada Kanit terhadap ancaman
bom/Handak
35. Alat peledak utama yang dipergunakan untuk meledakkan sejumlah bahan peledak
lainnya dengan gelombang detonasi adalah
a. Detonator b. Dinamit
b. Bunga api d. Bom
36. Larangan dalam pelaksanaan penjinakan bom antara lain kecuali :
a. menggunakan penjinakan secara manual atau semi remote, bila tindakan
penjinakan secara remote dapat dilakukan atau setidaknya dicoba dilakukan.
b. memotong lebih dari satu kabel secara bersamaan
c. menerima intervensi/perintah dari pihak luar Unit Jibom pada saat pelaksanakan
penanganan bom
6
45. Kegiatan penyelidikan yang dilakukan oleh anggota unit Resmob untuk mengamati
dengan cara mengikuti sasaran secara terus menerus dalam waktu tertentu disebut :
7
a. Surveillance b.
Interview
c. Wawancara d.
Interogasi
46. Bentuk-bentuk upaya penyelidikan yang dilakukan oleh unit Resmob adalah kecuali :
a. Undercover b. Survailance
c. Interview d. penangkapan
47. Suatu tindakan untuk mempertahankan hidup dari beberapa ancaman lawan untuk
kelangsungan hidup dalam situasi dan kondisi terdesak adalah pengertian dari :
a. SAR b. Survival
c. Tugas SAR d. Peran Survival
48. Suatu lukisan / gambar dengan garis (Line Drawing) dari sebagian permukaan bumi yang
dibuat atas skala yang menyatakan perbandingan ukuran dari keadaan di peta dengan
keadaan di Medan (Terren)adalah pengertian :
a. Kompas b. Peta
c. Skala d. Medan
49. Arah utara yang sesuai dengan / dan kedudukan kita ke kutub utara bumi dan arah ini
adalah sesuai pula dengan arah garis meridian utara - selatan pada peta disebut :
a. Arah utara peta b. Arah Utara Sebenarnya
c. Arah utara magnit d. Arah utara
50. Alat pelindung yang mempunyai tinggi 90 cm dan lebar 60 cm, berwarna hitam yang
berfungsi dan melindungi pasukan pengendalian huru-hara dari tindakan massa yang
melawan hukum adalah tameng :
a. Tameng tinggi b. Tameng pelindung
c. Tameng sekat d. Tameng hitam
51. Kondisi dimana massa pengunjuk rasa masih tertib dan teratur adalah
a. Situasi hijau b. Situasi merah
c. situasi kuning d. Situasi putih
52. Yang tersebut dibawah ini merupakan azas-azas penanggulangan kerusuhan massa
ditinjau dari sifat sasarannya, kecuali :
a. Mobilitas pasukan.
b. Hilangkan pengaruh pimpinan massa.
c. Keunggulan moril.
d. Mobilitas tinggi
53. Dalam menghadapi perilaku anarki yang dapatmenyebabkan luka parah atau kematian
anggota POLRI atau anggota masyarakat atau kerusakan dan/atau kerugian harta benda
seorang anggota POLRI dapat melakukan . . . . .
a. Kendali tangan kosong
b. Kendali tangan kosong keras
c. Kendali senjata tumpul
d. Kendali senjata api
54. Pada kerusuhan massa, maka kerusuhan yang berada ditempat kejadian dapat dipilah
anatominya menjadi :
a. Masa penonton b. Masa pengikut
c. a dan b benar d. Petugas dalmas
55. Urutan pentahapan dalam penindakan huru-hara meliputi :
a. Tahap penggiringan, pembubaran, isolasi dan pemulihan.
b. Tahap isolasi, penggiringan, pembubaran dan pemulihan.
c. Tahap pemulihan, isolasi, penggiringan dan pembubaran.
d. Tahap isolasi, penggiringan
56. Azas-azas penindakan kerusuhan massa / huru - hara merupakan pedoman umum bagi
8
c. petugas safety
d. petugas medis
74. Pemerintah dan instansi penegak hukum harus menetapkan prosedur pelaporan dan
peninjauan kembali yang efektif untuk semua kejadian seperti :
a. Orang tewas atau luka berat akibat kecelakaan lalu lintas.
b. Orang tewas atau luka berat sebagai akibat dari penggunaan kekerasan dan
senjata api oleh penegak hukum.
c. Orang tewas atau luka berat sebagai akibat main hakim sendiri.
d. a dan b benar
75. Pemerintah dari instansi penegak hukum harus mempertanggung jawabkan petugas
penegak hukum eselon tinggi bila :
a. Mereka (semestinya) telah mengetahui bahwa anak buah dibawah perintahnya
pernah menggunakan kekerasan dan senjata api secara tidak sah.
b. Petugas penegak hukum dibawah perintahnya pernah menggunakan kekerasan
dan senjata api atas perintah.
c. a dan b benar.
d. a dan b salah
76. Kemampuan - kemampuan yang dimiliki oleh Tim Resmob kecuali :
a. Menembak b. Beladiri
c. Renang d. Melukis
77. Di dalam melakukan pencarian barang bukti menggunakan metoda :
a. Zig zag b. Segitiga
c. Alur d. Roda
78. Tugas Tim Resmob yang dilabatkan dalam satuan penindakan huru - hara (kerusuhan
masa ) yaitu :
a. Identifikasi b. Penembakan
c. Penggalangan d. Hanya a dan b yang benar
79. Bukti yang cukup adalah bukti permulaan yang cukup ditambah dengan keterangan dan
data yang terkandung di dalam satu diantaranya :
a. Laporan penyidik b. Laporan pembantu penyidik
c. Laporan Ketua RT d. Laporan hasil penyilidikan
80. Tim Resmob dibekali kewenangan upaya paksa hanya sebatas :
a. Penahanan b. Penangguhan penahanan
c. Pemberkasan d. Penangkapan
81. Setiap aggota Polri yang melakukan tugas harus senantiasa menjaga keseimbangan
antara tindakan yang dilakukan dengan ancaman yang dihadapi dalam penegakan
hukum, ini disebut asas . . . . .
a. Nesesitas
b. Proporsionalitas
c. Akuntabilitas
d. Kompatibilitas
82. Jenis dan spesifikasi tongkat Polri adalah :
a. Tongkat lecut, tongkat karet, tongkat rotasi
b. Tongkat karet, tongkat listrik, tongkat lecut
c. Kedua - duanya ( a dan b) benar
d. Tongkat rotasi, tongkat listrik
83. Urutan pertahapan dalam penindakan huru - hara, adalah sebagai berikut :
a. Tahap isolasi, penggiringan, pembubaran dan pemulihan
b. Tahap penggiringan, pembubaran, isolasi dan pemulihan
c. Tahap pemulihan, isolasi, penggiringan dan pembubaran
d. Tahap pembubaran, isolasi, pemulihan
84. Alat utama yang digunakan dalam penanggulangan huru - hara terdiri dari :
11
96. Dibawah ini adalah kemampuan - kemampuan yang harus dimiliki oleh team Anti Terror,
kecuali :
a. Sniper b. Jihandak
c. Negosiator d. Investigasi
97. Tahapan 1 yg harus dilakukan dalam operasi pembebasan sandera adalah :
a. Penggunaan Bomb asap b. Negosiasi
c. Pendobrakan d. Penyelidikan
98. Ada beberapa hal yang boleh dijadikan sebagai bahan penawaran dalam proses
Negosiasi, kecuali :
a. Makanan Dan minuman b. Obat – Obatan
c. Alat transportasi d. Senjata
99. Tujuan minimal dari Negosiasi dam proses pembebasan sandera adalah :
a. Mengulur waktu b. Mengurangi korban jiwa
c. Mengurangi korban harta d. Mempersiapkan pendobrakan
100. Dalam situasi hijau sebagaimana dimaksud dalam Perkap 08 Tahun 2010 Pasal 6 huruf a,
tanggung jawab pengendalian massa berada pada.. . . . . .
a. Satuan dalmas awal
b. Satuan dalmas lanjut
c. Satuan PHH
d. Satuan anarkis
13