Anda di halaman 1dari 16

MATA KULIAH SEMINAR INTERNASIONAL

PEMILIHAN PENGGUNAAN BBM OLEH MASYARAKAT DI SPBU


SHELL, PERTAMINA DAN VIVO UNTUK JENIS RON 92

Dosen : Dr., Harries Madiistriyatno, S.Hum., M.Si.

TUGAS KELOMPOK

Agnis Setyowuni 331221341030


Firdaus 331211320607
Fitri Muimah 331221341018
Rika Maulana 331212331031

CB 1 SMESTER 7

PROGRAM STUDI S1
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN IMMI
2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................................... i

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah...................................................................................... 1


..............................................................................................................................
1.2 Perumusan Masalah............................................................................................. 4
1.3 Tujuan.................................................................................................................. 4

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................ 5

2.1 Metode Pelaksanaan............................................................................................. 5


2.2 Hasil Perbandingan.............................................................................................. 5
2.3 Analisa................................................................................................................. 7
2.4 Terkait Keilmuan Manajemen.............................................................................. 8

BAB III PENUTUP.................................................................................................................... 9

3.1 Kesimpulan.......................................................................................................... 9
3.2 Saran.................................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................. 11

LAMPIRAN................................................................................................................................ 12

i
ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Konflik Rusia – Ukraina masih terus berlanjut dan belum menemukan titik terang terkait
jalan damai. Konflik kedua negara menjadi atensi dunia mengingat cukup memberikan
dampak pada tingkat kestabilan perekonomian terutama harga minyak dunia. Embargo yang
diberlakukan Amerika dan sekutunya terhadap Rusia mejadikan permintaan terhadap minyak
meningkat secara signifikan sehinga memicu kenaikan harga minyak dunia. Minyak sebagai
merupakan komoditi primer dan menjadi motor penggerak dunia usaha sehingga kenaikan
harga minyak dunia menjadi ancaman serius bagi negara-negara di dunia terutama negara
maju dan negara bekembang dimana dunia industri yang menjadi penopang perekonomian
mereka sangat bergantung pada minyak. Sebagaimana kita ketahui bahwa pada tanggal 3
September 2022 Pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang diantaranya
Solar, Pertalite dan Pertamax dengan rincian: Harga Pertalite dari Rp 7.650 per liter menjadi
Rp 10.000 per liter, Harga Solar subsidi dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter dan
Harga Pertamax dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter.
Terhitung sejak 1 Oktober 2022, sejumlah badan usaha swasta yang bergerak dalam
penjualan bahan bakar minyak (BBM) juga serempak melakukan penyesuaian harga seperti
yang dilakukan PT Pertamina (Persero). Badan usaha tersebut diantaranya yakni Shell, Vivo,
hingga BP-AKR. Berdasarkan pantauan CNBC Indonesia, untuk BBM Shell dengan produk
varian Shell Super (RON 92) mengalami penurunan harga dari Rp 15.420 per liter menjadi
Rp 14.150 per liter. Kemudian Shell V-Power (RON 95) dari yang sebelumnya Rp 16.130 per
liter menjadi Rp 14.840 per liter. Selanjutnya, SPBU Vivo juga menurunkan produk BBM
nya. Adapun untuk varian Revvo 92 mengalami penurunan dari yang sebelumnya Rp 15.400
per liter menjadi Rp 14.140 per liter. Begitu juga dengan Revvo 95 mengalami penurunan
dari yang sebelumnya Rp 16.100 per liter menjadi Rp 14.830 per liter. Manajemen menyebut
penyesuaian harga BBM Umum ini dalam rangka mengimplementasikan Keputusan Menteri
(Kepmen) ESDM No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan
Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang
Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.
Begitu juga dengan dengan Shell V-power Nitro+ (RON 98) dari yang sebelumnya Rp
16.150 per liter menjadi Rp 15.230. Namun untuk Shell V-Power Diesel (CN 51) mengalami
kenaikan tipis menjadi Rp 18.450 per liter dari yang sebelumnya Rp 18.310 per liter.
Lalu dengan adanya Kenaikan harga BBM itu pun mendapat tanggapan dari berbagai
pihak seperti: Dosen dan Pengamat, LSI (Lembaga Survei Indonesia), Kelompok Buruh,
PBNU, DPRD Jatim, KSP (Kantor Staff Presiden), dan Ketua DPR RI. Tidak hanya para
tokoh diatas, namun semua warga Indonesia pun berkomentar di tambah lagi dengan
perkembangan teknologi yang semakin mudah akses internet membuat masyarakat terbuka
untuk segala jenis informasi. Salah satu yang viral yang tiba-tiba muncul dan langsung
menjadi trending topic utama yaitu dari jagad maya (tiktok) dimana dihebohkan dengan

1
banyaknya tulisan driver ojek online yang menyarankan penggunaan BBM dengan merk vivo
yang dianggap sangat irit di bandingnya merk BBM sejenis di pasaran.
Tentu saja hal ini menjadi suatu hal yang menarik untuk diteliti dan ditelaah
kebenarannya. Karena bagaimanapun, pembanding diperlukan agar diketahui kebenaran atas
banyaknya penulisan/asumsi driver online yang belum terbukti secara empiris sesuai
akademisi dan sesuai fakta yang ada dilapangan. Sehingga kelompok kami ingin melakukan
ini sebenar-benarnya dan sebaik-baiknya tanpa ada paksaan dari pihak manapun.

Gambar 1.1
Reaksi Masyarakat Terhadap Penggunaan Bensin antara Vivo dan Pertamina
Pada Social Media Tiktok

Sumber : Tiktok dengan pemilik akun Eric Berebet

2
Gambar 1.2
Reaksi Masyarakat Terhadap Penggunaan Bensin antara Vivo dan Pertamina
Pada Social Media Tiktok

Sumber : Tiktok dengan pemilik akun Eric Berebet

Gambar 1.3
Reaksi Masyarakat Terhadap Penggunaan Bensin antara Vivo dan Pertamina
Pada Social Media Tiktok

Sumber : Tiktok dengan pemilik akun Eric Berebet

3
Oleh karena itu, dengan penjelaskan di atas maka kami memutuskanlah, kelompok kami
untuk mengambil tema “Pemilihan Penggunaan BBM Jenis Shell, Pertamina, dan Vivo untuk
Jenis RON 92” untuk ditelaah dan diteliti Kembali secara akademisi. Agar dapat dijadikan
tolak ukur perbandingan yang real dan tidak menyesatkan di masyarakat. Adapun narasumber
yang menjadi pembanding (observer) adalah Sdr. Firdaus untuk jenis BBM Shell, Sdr.
Maulana untuk BBM jenis Pertamax, dan Sdri. Agnis untuk BBM jenis Vivo.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang, maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Manakah yang lebih awet dari segi penggunaan BBM Jenis Shell, Pertamax atau Vivo?
2. BBM milik Shell, Pertamina, atau Vivo kah yang lebih sering dibeli oleh observer?
3. Keputusan penggunaan untuk sehari-hari; manakah yang lebih dipilih sebagai tempat
tujuan utama pengisian bensin, apakah Shell, Pertamina, atau Vivo?
4. Apakah harga sebanding dengan masa awetnya BBM Shell, Pertamina, Vivo?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan Umum nya dari pembandingan ini adalah agar dapat dijadikan
pembelajaran bahwasanya diperlukan data yang akurat sebelum menyebarkan berita di
masyarakat. Karena jika masyarakat percaya penuh pada berita simpang siur, dikhawatirkan
terjadi kerugian baik secara mental (mental masyarakat yang sepenuhnya mempercayai berita
hoax) maupun kerugian secara financial, dikarenakan percaya penuh pada suatu berita tanpa
dasar yang jelas, begitupula bagi para pelaku yang senang membuat berita palsu dan
mengharapkan keuntungan atas berita palsu tersebut.
Dan tujuan khususnya adalah sebagai pemenuhan atas tugas kelompok Seminar
Internasional yang mengangkat isu atas masalah yang terjadi di masyarakat. Semoga dengan
adanya pembanding ini dapat dijadikan salah satu pertimbangan atas keputusan masyarakat
dalam berbelanja kebutuhan BBM, dan masyarakat dapat lebih bijaksana dalam menyerap
segala informasi yang bersumber dari informasi yang beredar.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Metode Pelaksanaan


Pelaksanaan percobaan dilakukan di tiga tempat SPBU, yaitu:
1. SPBU Shell Tendean Jakarta Selatan oleh Sdr. Firdaus pada tanggal 31 Oktober 2022.
2. SPBU Pertamina Menan Jonggol oleh Sdr. Maulana pada tanggal 8 Oktober 2022.
3. SPBU Vivo Pasar Minggu oleh Sdri. Agnis pada tanggal 01 November 2022.
Metode pelaksanaan di lakukan dengan cara ketiga observer melakukan isi ulang BBM
masing-masing menggunakan kendaraan berjenis motor matic. Observer melakukan foto KM
di dashboard motor saat awal pengisian, lalu mengisi BBM dan meminta struk bukti
pengisian, tahapan selanjutnya observer melakuakn proses penilaian terhadapt jenis BBM
yang observer beli. Dari merasakan dampak BBM pada penggunaan motor, hingga proses
pencatatan KM akhir saat isi BBM lagi.
2.2 Hasil Perbandingan
Berikut ini hasil perbandingan yang di rasakan oleh observer sekaligus pertanyaan yang
diajukan;

5
6
2.3 Analisa
Dari hasil observasi lapangan dapat diambil hasil sebagai berikut :
1. SPBU Pertamina jumlahnya lebih banyak dan lebih mudah di temukan.
2. Kebanyakan SPBU Swasta (dalam observasi Shell dan Vivo) biasanya berada di pinggir-
pinggir jalan utama / jalan besar.
3. Untuk harga, harga di SPBU Pertamina lebih murah (meskipun telah melakukan kenaikan
harga beberapa waktu lalu) di bandingkan SPBU milik Shell dan Vivo (Swasta)
4. Untuk antrean, lebih banyak ditemukan antrean di SPBU milik Pertamina di bandingkan
SPBU milik swasta.
5. Dari segi selisih harga pada umumnya berkisar antara 800 hingga 1.000 rupiah dari harga
jual pertamina.

7
6. Untuk pemberitaan social media tiktok yang mengabarkan bahwa RON 92 milik Vivo
(Revvo) lebih awet dibandingkan produk sejenis dipasaran pada kenyataannya tidak
benar. Faktanya, jarak tempuh (KM) produk Pertamax lebih panjang dibandingkan
produk RON 92 sejenis dipasaran. Meskipun jarak tempuh rata-rata produk RON 92 pada
umumnya berbeda tipis antara satu dan lainnya.
7. Keputusan atas pembelian BBM setelah di telaah lebih bersifat faktor kenyamanan
(kualitas layanan, kebersihan, fasilitas SPBU), fakstor lainnya ada pada segi harga,
kualitas BBM, dan jarak tempuh (awet penggunaan BBM), dan factor terakhir lebih
kepada sikon (situasi dan kondisi) ketika pemilik kendaraan hendak mengisi BBM
(apakah sedang terburu-buru atau apakah kendaraan sanggup menempuh perjalanan
mencari SPBU yang di inginkan).

2.4 Terkait Keilmuan Manajemen


Judul mengenai Seminar Internasional yang kelompok kami ambil yaitu “Pemilihan
Penggunaan BBM Jenis Shell, Pertamina, dan Vivo untuk Jenis RON 92” berhubungan
dengan keilmuan manajemen yang menjadi konsentrasi pada kampus kami yaitu STIMA
IMMI Jakarta. Keilmuan Manajemen yang terkait yaitu mengenai Sosial dan Keuangan.
 Sosial = Reaksi Masyarakat akan pemilihan penggunaan BBM untuk pemenuhan
kendaraan sehari-hari. Banyaknya pemicu pro dan kontra antara SPBU milik
negara dan SPBU swasta.
 Keuangan = Faktor penggunaan BBM ini juga mempengaruhi akan keadaan
ekonomi masyarakat. Ada yang memilih SPBU milik negara yaitu Pertamina
karena lebih murah disbanding SPBU milik swasta. Ada yang memilih SPBU
swasta karena harga sebanding dengan kualitas yang diberikan.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Manakah yang lebih awet dari segi penggunaan BBM Jenis Shell, Pertamax atau Vivo?

Jarak tempuh untuk RON 92 dipasaran ternyata lebih hemat jika menggunakan RON 92
milik Pertamina (Pertamax).
Namun hasil ini tetaplah masi dapat dianggap wajar (selisih KM antara produk Shell,
Vivo, dan pertamina tidak begitu jauh). Bagaimanapun jenis kendaraan dan CC
kendaraan bisa mempengaruhi hasil akhir dari proses observasi.

2. BBM milik Shell, Pertamina, atau Vivo kah yang lebih sering dibeli oleh observer?

Dari tiga orang observer kelompok kami, dua orang observer lebih sering membeli BBM
Pertamina (Pertamax) alasannya adalah karena factor SPBU tersebut lebih mudah ditemui
dan penyebaran SPBU tersebut ada dimana-mana.
Satu orang observer lain lebih memilih SPBU Vivo atau Shell (swasta) lebih karena
factor kenyamanan layanan SPBU dan kepercayaan pada parameter ukuran bensin.

9
3. Keputusan penggunaan untuk sehari-hari manakah yang lebih dipilih sebagai tempat
tujuan utama pengisian bensin, apakah Shell, Pertamina, atau Vivo?

Dua dari tiga orang observer lebih suka penggunaan sehari-hari menggunkan BBM
Pertamina (Pertamax) karena alasan lebih mudah di temui dan Pertamax jarak tempuhnya
terbukti lebih jauh.
Satu orang observer lainnya lebih kepada faktor situasi dan kondisi saat hendak mengisi
BBM. Banyaknya pilihan atas SPBU swasta di sekitaran wilayah tempat tinggal menjadi
factor lain atas pemilihan pembelian BBM.

4. Apakah harga sebanding dengan masa awetnya BBM Shell, Pertamina, Vivo?

Dua observer menyatakan bahwa tidak sebanding harga yang di tawarkan dengan masa
awet (jarak tempuh/km) yang di dapatkan.
Satu observer menyatakan bahwa harga vivo sebanding dengan harga merk swasta
lainnya, dan kualitasnya tersebut sebanding dengan harga yang di tawarkan. Dari segi
keawetan, bedanya tipis sekali.

3.2 Saran
Observasi lebih jauh di harapkan tetap dilakukan, bagaimanapun di perlukan observasi
dari jenis kendaraan dan CC yang sama agar dapat di ketahui hasil yang maksimal.
Adapun untuk social media tiktok yang sempat membuat viral berita tanah air ada
baiknya jangan langsung di percayai, perlu dilakukan observasi mendalam agar tidak terjadi
kerugian dikemudian hari. Bijaklah dalam memposting maupun menginformasikan sesuatu
hal melalui social media.

10
DAFTAR PUSTAKA

Sihombing, Caputra. 2022.


https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-sidempuan/baca-artikel/15373/Kenaikan-Harga-BBM-
Jahat-atau-Sepakat.html (diakses pada tanggal 17 November 2022).
Kemeterrian Keuangan Republik Indonesia. 2014. Menyikapi Kenaikan Harga Bahan Bakar
Minyak (BBM). https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/6815/Menyikapi-Kenaikan-
Harga-Bahan-Bakar-Minyak-BBM.html (diakses pada tanggal 17 November 2022).
Purwanti, Teti. 2022. https://www.cnbcindonesia.com/news/20221002155540-4-376594/jangan-
keliru-ini-harga-baru-bbm-pertamina-shell-vivo-bp (diakses pada tanggal 17 November 2022).
Prastiwi, Devira. 2022. https://www.liputan6.com/news/read/5062175/8-tanggapan-berbagai-
pihak-terkait-harga-bbm-naik (diakses pada tanggal 17 November 2022).

11
LAMPIRAN

Screen Shoot Whatsapp Group Seminar Internasional


Diskusi Mengenai Materi yang diangkat Oleh Kelompok Kami

12
Diskusi Melalui Zoom Meeting

13

Anda mungkin juga menyukai