Anda di halaman 1dari 2

TUGAS RINGKASAN

KONSEP PERI OPERATIF CARE PADA ANAK

Tugas Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Keperawatan Anak II

OLEH :

Luh Ade Rista Oktavianti


C1120015
5A Keperawatan

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BINA USADA BALI
2022

Keperawatan peri operatif adalah suatu rangkaian kegiatan praktik keperawatan di


kamar bedah yang diberikan pada pasien, berpedoman pada standar keperawatan dan dilandasi
etika keperawatan dalam lingkup tanggung jawab keperawatan. Terdapat 3 fase dalam
keperawatan peri operatif yaitu :
1. Fase pre operatif, merupakan tahap awal dimana pasien diserah-terimakan dikamar
operasi dan berakhir pada saat pasien dipindahkan ke meja operasi. Pengkajian yang
dilakukan terdiri dari pengkajian psikologis, fisik, sistem integumen, kardiovaskuler,
pernafasan, gastrointestinal, reproduksi, saraf dan validasi persiapan fisik pasien.
Diagnosa yang sering muncul pada pre operasi berdasarkan SDKI yaitu ansietas
berhubungan dengan krisis situasional dan defisit pengetahuan berhubungan dengan
kurang terpapar informasi. Untuk kriteria hasil dan intervensi yang dapat dilakukan
disesuaikan dengan SLKI dan SIKI.
2. Fase intra operatif, dimulai setelah pasien dipindahkan ke meja operasi dan berakhir
ketika pasien dipindahkan ke ruang pemulihan. Aktivitas di ruang operasi difokuskan
untuk perbaikan, koreksi atau menghilangkan masalah- masalah fisik yang mengganggu
pasien tanpa mengenyampingkan psikologis pasien. Pada fase ini lingkup aktivitas
keperawatan mencakup pemasangan infus, pemberian medikasi intravena, melakukan
pemantauan kondisi fisiologis menyeluruh sepanjang prosedur pembedahan dan
menjaga keselamatan pasien. Asuhan keperawatan selama fase intraoperasi adalah
mempertahankan keamanan klien dimana masalah keperawatan yang sering muncul
adalah risiko infeksi dan risiko aspirasi.
3. Fase post operatif dimulai dengan masuknya pasien ke ruang pemulihan (recovery
room) atau ruang intensive dan berakhir dengan evaluasi tindak lanjut pada tatanan
rawat inap, klinik, maupun di rumah. Pada fase ini fokus pengkajian meliputi efek agen
anastesi dan memantau fungsi vital serta mencegah komplikasi. Aktivitas keperawatan
kemudian berfokus pada peningkatan penyembuhan pasien dan melakukan penyuluhan,
perawatan tindak lanjut, serta rujukan untuk penyembuhan, rehabilitasi, dan
pemulangan. Pengkajian post operasi dilakukan secara sistematis mulai dari pengkajian
awal saat menerima pasien, pengkajian status respirasi, status sirkulasi, status
neurologis dan respon nyeri, status integritas kulit dan status genitourinarius. Masalah
keperawatan yang sering muncul pada fase ini adalah nyeri akut berhubungan dengan
agen pencedera fisik (prosedur pembedahan), risiko hipotermia dibuktikan dengan
terapapr suhu lingkungan rendah dan risiko jatuh berhubungan dengan efek agen
farmakologis (anastesi umum).

Anda mungkin juga menyukai