Anda di halaman 1dari 70

Judul Asli :

‫الخطبة‬

Edisi Indonesia :
MATERI KHUTBAH JUM’AT

Penyusun : Dr. Abu Hafizhah Irfan, MSI


Desain Sampul : Hafizhah
Setting Isi : Irfan
Penerbit : Pustaka Al-Bayyinah
Jl. Medayu Utara No. 4
Surabaya
Telp. 0821-32527130
Cetakan Pertama :
06 Ramadhan 1443 H / 08 April 2022 M

albayyinatulilmiyyah.wordpress.com
DAFTAR ISI

Halaman

BASMALAH …..................................................... i

SAMPUL DEPAN …............................................. iii

DATA BUKU ….................................................... v

DAFTAR ISI …..................................................... vii

MUQADDIMAH ................................................... 1

KALIAN AKAN MENDATANGINYA ............... 2

BERILAH MEREKA MAKAN ……………….... 19

H U J A N ………………………………….…….. 29

HARI JUM’AT ....................................................... 38

KIAT MENGHADAPI MUSIBAH …………....... 48

MARAJI’ …............................................................ 57
MATERI KHUTBAH JUM’AT

‫ُه َو َ ُ ْ ُذ‬ ِْ ِ ِِ
ُ َ ْ َ ‫َ ُ ُه َو َ ْ َ ْ ُ ُ َو‬ ْ َ َ ْ َ ْ ‫ِن א‬
‫َ ْ َ* ْ) ِ ِه‬ ِ
َ ِ َ (ْ َ" ‫ ِّ َ& ِت‬$َ ْ ِ ‫َو‬ َ ِ ُ ْ َ" ِ‫ِ! ِ ْ ُ ُ ْور‬
‫ ِد َي َ ُ َو"َ ْ َ) ُ "َ ْن‬-َ .َ /َ 0ْ 1ِ 2ْ *ُ ِ
ْ َ ‫ َ ُ َو‬02 ُ .َ /َ ُ ‫א‬
‫ َ ُ َو"َ ْ َ) ُ "َن ُ َ ً א‬6َ *ْ ِ َ 3َ ‫ َ ُه‬4ْ ‫ א ُ َو‬3ِ َ َ ِ 3َ
: ُ ْ !َ ‫ َو‬، ُ ُ $ُ ‫ ُ ُه َو َر‬7(َ
ْ
Sesungguhnya segala puji bagi Allah. Kami
memuji-Nya, meminta pertolongan kepada-Nya dan
memohon ampun kepada-Nya. Kami berlindung kepada
Allah dari kejahatan diri kami dan dari keburukan amal
kami. Barangsiapa diberi petunjuk oleh Allah q, maka
tidak ada yang dapat menyesatkannya. Barangsiapa
disesatkan, maka tidak ada yang dapat memberinya
petunjuk. Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan
yang berhak untuk disembah selain Allah q, tidak ada
sekutu bagi-Nya. Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah
hamba-Nya dan utusan-Nya. Kemudian setelah itu:

1
Sungguh beruntunglah seorang yang diberikan
kemampuan dapat mengajak manusia untuk menerima
kebenaran. Karena demikian mulianya berdakwah di
jalan Allah q, maka ucapan apakah yang lebih mulia
selain dari ucapan dalam rangka menyeru manusia
kepada kebenaran dan Surga Allah q. Maka untuk
membekali para khatib dalam khutbah, kami menyusun
buku “Materi Khutbah Jum’at” sebagai bahan dalam
menyampaikan khutbah Jum’at. Materi khutbah Jum’at
dalam buku ini disajikan dengan ringkas, namun padat
dengan referensi dan keilmuan yang mapan. Akhirnya
kami berharap semoga kehadiran buku ini bermanfaat
bagi segenap khuthaba’.

Jember, 06 Ramadhan 1443 H

Dr. Abu Hafizhah Irfan, MSI

2
‫‪KALIAN AKAN MENDATANGINYA‬‬

‫ه و َ ِ و َ ْ ِ ه و َ ُذ ِ! ِ‬ ‫ِِ‬
‫َ ْ َ ُ ُ َ ْ َ ُُْ َ ْ َ ُُ َ ُْ‬ ‫ِن א ْ َ ْ َ‬
‫ِ ْ ُ ْورِ "َ ْ ُ ِ َ َو ِ ْ َ‪ِ &َ ِ $‬ت "َ ْ( َ ِ َ َ ْ َ* ْ) ِ ِه א ُ َ‪.َ /‬‬
‫ّ‬ ‫ُ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ُ ‪َ ُ َ 02‬و َ ْ *ُ ْ‪ -َ .َ /َ 0ْ 12‬د َي َ ُ َو" ْ َ) ُ " ْن َ‪ 3ِ َ َ ِ 3‬א ُ‬
‫َو ْ‪ُ َ 4‬ه َ‪َ ُ َ 6َ *ْ ِ َ 3‬و"َ ْ َ) ُ "َن ُ َ ً א َ(‪ُ ُ 7‬ه َو َر ُ‪. ُ ُ $‬‬
‫ْ‬

‫َ*; "َ =* َ) א ِ< ْ* َ ‪ ُ َ A‬א א@ ُ? א א َ َ‪َ ِ @ِ ?َ @ُ >4‬و َ‪3ِ @ُ ْ ُ @َ 3‬‬


‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫َو"َ ْ ُ ْ‪َ ْ ُ 1 ْ ُ B‬ن‪ )َ *= َ" ;*َ .‬א ُس א@ ُ? ْ א َر! ُ‪ Bُ D‬א < ْي َ‪ْ Bْ Dُ ?َ 1َ E‬‬
‫א‪ٍ َ 4‬ة َو َ‪َ )َ ْ ِ >َ 1َ E‬ز ْو َ‪َ )َ K‬و َ!‪ َ )ُ ْ ِ L‬رِ َ‪ Iِ Jَ 3ً K‬א‬ ‫َ ْ ٍ‪ H‬و ِ‬
‫ًْ‬ ‫َ‬
‫َو ِ َ ; ًء َوא@ ُ? א א َ א ِ< ْي َ@ َ َء ُ ْ َن ِ! ِ َو ْא‪ْ َP‬ر َ‪َ 4‬م ِن א َ َ‪َ J‬ن‬
‫َ( َ‪َ BDُ 1‬ر ِ‪ )َ *= َ" ;*َ . 7 Q‬א ِ< ْ* َ ‪ ْ ُ َ A‬א א@ ُ? א א َ َو ُ‪ ْ ُ ْ Q‬א َ‪3ً ْ Q‬‬
‫ْ ْ ًْ‬
‫َ‪ ً *ْ ِ $‬א‪َ BDُ َ َ (ْ َ" BDُ َ Rْ 1ِ Sْ ُ* .‬و َ* ْ ِ َ ُ‪ُ BD‬ذ ُ ْ َ! ُ‪َ BD‬و َ ْ *ُ ِ‪Tِ U‬‬
‫ْ‬ ‫ْ ْ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬
‫א َ َو َر ُ‪َ /َ ْ ?َ /َ ُ َ ْ $‬ز َ‪ً ْ /‬زא َ( ِ‪. ً V‬‬
‫ْ‬

‫ِ‬ ‫ِِ‬ ‫ٍ‬


‫َو َ( َ‪َ A W1‬و"َ ْ‪َ !ِ َ X‬و َ ْ‬ ‫َ‪َ ُ W1َ (َ 0ِ ّ X‬‬ ‫אَ ‪B)ُ 1‬‬
‫ِ ‪: ُ ْ !َ َ" ،‬‬ ‫ٍ ِ َ‪ِ ْ *َ W‬م א ْ*‬ ‫ِ‪َ 4Y‬‬
‫َ@ ِ‪ْ ! Bْ )ُ َ 7‬‬

‫‪3‬‬
Ma’asyiral muslimin rahimani wa rahimakumullah

Suatu hari ‘Abdullah bin Rawahah bin Tsa’labah


Al-Anshari y,1 seorang Sahabat yang ikut dalam perang
Badar, perang Uhud, perang Khandaq, perjanjian
Hudaibiyyah dan menyertai Rasulullah a ketika umrah
qadha’ pernah menangis di pangkuan isterinya. Lalu
beliau menyampaikan alasan mengapa beliau menangis;

3 ِ BDُ ْ ِّ ‫ } َو ِ ْن‬0Kَ ‫ ْ َل א ِ َ(\ َو‬Qَ ‫ت‬ ُ Jَ ‫ َذ‬Zِّ ِ


ْ ْ ْ
‫؟‬3َ ‫ "َ ْدرِ ْي "َ"َ ْ ُ_ ْ ِ ْ َ) "َ ْم‬.َ /َ { -َ ‫َوאرِ ُد‬
“Aku teringat firman Allah r, “Tidak ada seorang pun
dari kalian, kecuali (akan) mendatanginya.” Sedangkan
aku tidak tahu apakah aku akan selamat darinya atau
tidak?”2

Ayat tersebut disebutkan oleh Allah q setelah


Allah q menyebutkan tentang ancaman Neraka bagi
orang-orang kafir pada Hari Kiamat. Allah q berfirman;

‫ ْ َل‬4َ B)ُ 2ِ ْ ُ َ Bُc َ aِ b ‫ َوא‬B)ُ bُ ْ َ َ 6َِ !ّ ‫ َ َر‬/َ


ْ َ ْ َ ْ َ
W1َ (َ = َ َ" B)ُ *= َ" eٍ َ ِ 0ِ ّ Jُ ْ ِ (َ ِ\ ْ َ َ Bُc . d Iِ Kِ B )َ Kَ
ْ ْ َ
)َِ ! Wَ ‫ "َ ْو‬B-ُ َ *ْ <ِ !ِ B1َ (ْ َ" ُ ْ َ َ Bُc . d ِ (ِ ِ َ 4ْ ‫א‬
ْ ُ
1
‘Abdullah bin Rawahah y wafat di perang Mu’tah tahun 8 H.
2
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 3/132.

4
ِ ِ ِ
ً ْ 4َ 6َِ !ّ ‫ َر‬W1َ (َ ‫ َن‬Jَ -َ ‫ َوאرِ ُد‬3ِ Bْ Dُ ْ ّ ‫ َو ِْن‬. d 1X
. d 2ِ ?ْ
“Demi Rabb-mu, sesungguhnya akan Kami bangkitkan
mereka bersama para setan, kemudian akan Kami
datangkan mereka di sekeliling Neraka Jahannam
dengan berlutut. Kemudian pasti akan Kami tarik dari
tiap-tiap golongan siapa di antara mereka yang sangat
durhaka kepada (Rabb) Yang Maha Pengasih. Kemudian
Kami sungguh lebih mengetahui orang-orang yang
seharusnya dimasukkan ke dalam Neraka. Tidak ada
seorang pun dari kalian, kecuali (akan) mendatanginya.
Hal itu bagi Rabb-mu adalah suatu kepastian yang telah
ditetapkan.”3

Pada suatu malam Abu Maisarah 5 ketika


berbaring di tempat tidurnya ia mengatakan, “Seandainya
ibuku tidak pernah melahirkanku” kemudian ia
menangis. Ketika beliau ditanya mengapa menangis?” Ia
menjawab;

. )َ ْ (َ ‫ ِد ُر ْو َن‬Xَ َ" 7fْ ُ Bَ ‫ َو‬-َ ‫ َ "َ َوאرِ ُد ْو‬7ِ Eْ ُ"


َْ ْ ْ
“Kita diberitahu bahwa kita akan mendatanginya.
Sedangkan kita tidak diberitahu bahwa kita akan keluar
darinya.”4

3
QS. Maryam : 68 - 71.
4
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 3/132.

5
Seorang tokoh Tabi’in di Bashrah yang wafat tahun
110 H, Al-Hasan Al-Bashri 5 pernah menceritakan
bahwa ada seorang laki-laki yang bertanya kepada
saudaranya;

‫ "َ َ@ َכ‬0ْ )َ /َ :‫ َل‬Qَ ،B َ َ :‫ َل‬Qَ ‫ َوאرِ ٌد א َر ؟‬6َ َ" ‫ "َ َ@ َכ‬0ْ -َ


ْ
:‫ َل‬Qَ ‫؟‬6ُ ِ 2َ ْ ‫ א‬B ِ /َ :‫ َل‬Qَ .3َ :‫ َل‬Qَ ‫ ِد ٌر َ( ْ َ) ؟‬Xَ 6َ َ"
َْ
.ِ !ِ >َ ِ َ W 4َ Dً 4ِ jَ Ziِ ‫ َ ُر‬/َ
َ
“Apakah telah sampai kepadamu bahwa engkau akan
mendatangi Neraka?” Saudaranya menjawab, “Ya.”
Laki-laki tersebut kembali bertanya, “Apakah telah
sampai kepadamu bahwa engkau (akan) keluar darinya?”
Saudaranya menjawab, “Tidak.” Laki-laki tersebut
berkata, “Lalu mengapa engkau masih bisa tertawa?”
Berkata Al-Hasan Al-Bashri 5, “Setelah (itu
saudaranya tersebut) tidak pernah kelihatan tertawa
hingga ia bertemu dengan Allah q.”5

Satu celupan di Neraka dapat mengalahkan seluruh


kenikmatan di dunia. Diriwayatkan dari Anas y, Nabi a
bersabda;

5
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 3/132.

6
eِ َ ?ِ ْ ‫ א رِ َ* ْ َم א‬0ِ -ْ َ" ْ ِ ‫ א‬0-َ" Bِ َ ْ َl!ِ W@َ kْ *ُ
َ َْ = ِ ْ
0ْ -َ ‫د َم‬A
َ َ !‫ َ* ْא‬: ُ َ ‫ ُ* َ? ُل‬Bُc eً َ 7Xَ B )َ Kَ Z/ِ mُ 7Sْ /َ
ْ َ ْ َ ُ
3َ :‫ ُ? ْ ُل‬/َ ‫= ؟‬oQَ B ِ َ 6َ !ِ َ 0ْ -َ ‫= ؟‬oQَ ‫ ْ ً א‬Eَ nَ *ْ َ"‫َر‬
َ ٌ ْ
‫َوא ِ َ* َر ِّب‬
“Pada Hari Kiamat (akan) didatangkan (seorang)
penduduk dunia yang paling beruntung, yang ia
termasuk penduduk Neraka. Lalu ia dicelupkan ke dalam
Neraka Jahannam satu kali celupan. Kemudian
dikatakan kepadanya, “Wahai anak Adam, apakah
engkau melihat kebaikan meskipun hanya sebentar?
Apakah engkau merasakan kenikmatan meskipun
sebentar?” Orang tersebut mengatakan, “Demi Allah
tidak, wahai Rabb-ku.”6

Sehingga kata Ibnu ‘Abbas p para salaf dahulu


senantiasa berdoa;

َ
ِ Z ِ K ِ Eْ َ" B)1 ‫ َא‬:W2َ
ْ ُ َ ْ َ ‫ َن ُد َ( ُء‬Jَ ‫َوא ِ ِ ْن‬
ْ َ
. ً ِ qَ eَ _َ ْ ‫ א‬Z ِ 1ْ Eِ ‫ َو"َ ْد‬، ً ِ $َ ِ‫א ر‬

6
HR. Ahmad dan Muslim : 2807. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh
Al-Albani 5 dalam Shahihul Jami’ : 8000.

7
“Demi Allah, sesungguhnya doa orang-orang terdahulu,
“Ya Allah, keluarkanlah aku dari Neraka dengan selamat
dan masukkanlah aku ke dalam Surga dengan
beruntung.”7

Keberuntungan yang hakiki adalah ketika seorang


diselamatkan dari Neraka dan dimasukkan ke dalam
Surga. Allah q berfirman;

ِ
َ ‫ َز َو‬/َ ْ ?َ /َ eَ _َ ْ ‫ א‬0َ E‫א رِ َو"ُ ْد‬ ِ (َ ‫\ِ َح‬4ْ ‫ َ ْ ُز‬/َ
. ِ‫َ ُع א ْ ُ ْور‬ َ 3ِ َ ْ = ‫א ْ َ َ ُة א‬
ُ
“Barangsiapa yang dijauhkan dari Neraka dan
dimasukkan ke dalam Surga, maka sungguh ia telah
beruntung. Kehidupan dunia tidak lain hanyalah
kesenangan yang memperdaya.”8

Ikhwati fillah rahimani wa rahimakumullah ...

Para ulama’ berbeda penafsiran tentang maksud


“wurud (mendatangi)” yang terdapat pada ayat yang
mulia ini.9 Ada tiga pendapat besar ulama’ tentang
maksud “wurud” dalam ayat tersebut. Pendapat
pertama, bahwa yang dimaksud dengan “wurud” adalah
memasukinya. Namun Neraka menjadi dingin dan

7
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 3/132.
8
QS. Ali ‘Imran : 185.
9
Adhwaul Bayan, 3/477.

8
menyelamatkan orang-orang yang beriman.10 Ini adalah
pendapat Ibnu ‘Abbas p.11 Suatu ketika Nafi’ bin Azraq
5 bertanya kepada Ibnu ‘Abbas p;

3ِ BDُ ْ ِّ ‫ } َو ِْن‬:ِ ‫א‬ ‫ ْ َل‬Qَ nَ *َ "ْ ‫ ٍس "َ َر‬7(َ َ !‫َ* ْא‬


ْ
َ َ" َ" :‫ َل‬Qَ ‫ {؟‬d 2ِ ?ْ ً ْ 4َ 6َِ ّ!‫ َر‬W1َ (َ ‫ َن‬Jَ -َ ‫َوאرِ ُد‬
)َ ْ (َ ‫ ُ ُر‬Sْ َ 0ْ -َ ُV ْ /َ ، -َ ‫ َ َ ِ ُد‬/َ ٍ ِ ‫ َ* "َ َ! َرא‬nَ ْ َ"‫َو‬
ْ
.3َ ‫"َ ْم‬
“Wahai Ibnu ‘Abbas, bagaimana pendapatmu (tentang)
firman Allah q, “Tidak ada seorang pun dari kalian,
kecuali (akan) mendatanginya. Hal itu bagi Rabb-mu
adalah suatu kepastian yang telah ditetapkan.” Ibnu
‘Abbas menjawab, “Adapun aku dan engkau –wahai Abu
Rasyid,- maka kita akan mendatanginya. Lalu tunggulah
apakah kita dapat keluar darinya atau tidak.”12

Diriwayatkan dari Abu Hurairah y, dari Nabi a, beliau


bersabda;

ِ َ ْ ‫ ِ א‬eٌ cَ .َ cَ ِِ ِ ٍ 4َPِ ‫ت‬


َ َ َ ْ 1 ْ ُ ْ‫َ א‬ َ ُ ْ ُ *َ 3َ
.Bِ َ ?َ ْ ‫ א‬eَ 1 ِ @َ 3 ِ ‫ َ َ = ُ א ُر‬/َ

10
Taisirul Karimir Rahman, 499.
11
Syarh Lum’atil I’tiqad, Ibnu ‘Utsaimin.
12
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 3/132.

9
“Tidaklah ada seorang muslim pun yang ditinggal mati
oleh tiga anaknya (yang belum baligh) lalu ia tersentuh
oleh api Neraka, melainkan hanya sebentar saja.”13

Pendapat kedua, bahwa yang dimaksud dengan


“wurud” adalah lewat di atas shirath yang berada di atas
permukaan Neraka. Masing-masing orang melewati
sesuai dengan amalannya.14 Ini adalah pendapat
‘Abdullah bin Mas’ud y dan Qatadah 5.15
Diriwayatkan dari ‘Abdullah (bin Mas’ud) y;

W1Xَ ِ ‫ ْ ُل א‬$ُ ‫ َل َر‬Qَ :‫ َل‬Qَ { -َ ‫ َوאرِ ُد‬3 ِ BDُ ْ ِّ ‫} َو ِ ْن‬


ْ
‫ ُ ُر ْو َن‬Sْ *َ Bُc B)ُ 1= Jُ ‫ َ* ِ ُد א ُس א َر‬:B1$َ ‫ ِ َو‬1َ (َ ُ ‫א‬
ْ َ ْ
.B ِ)ِ َ (ْ َl!ِ )َ ْ (َ
ْ
“(Firman Allah q), “Tidak ada seorang pun dari kalian,
kecuali (akan) mendatanginya.” Berkata ‘Abdullah (bin
Mas’ud) y, Rasulullah a bersabda, “Seluruh manusia
akan mendatangi Neraka, kemudian mereka keluar
darinya sesuai amalan mereka (masing-masing).”16

13
Muttafaq ‘alaih. HR. Bukhari : 1193, Muslim : 2632, Tirmidzi :
1060, Nasa’I : 1875, Ibnu Majah : 1603. Hadits ini dishahihkan oleh
Syaikh Al-Albani 5 dalam Shahihul Jami’ : 7791.
14
Taisirul Karimir Rahman, 499.
15
Syarh Lum’atil I’tiqad, Ibnu ‘Utsaimin.
16
HR. Ahmad, lafazh ini miliknya, Tirmidzi : 3159 dan Hakim :
3421. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani 5 dalam
Shahihul Jami’ : 8081.

10
‘Abdullah (bin Mas’ud) y menjelaskan maksudnya;17

‫ ْ َل‬4َ B)ُ ُ Qِ B-ُ ‫ َو ُو ُر ْو ُد‬،‫אط‬ َ َ Sِّ ‫ ِ ْ ً א‬Kَ ‫َ* ِ ُد א ُس‬


ْ َ ْ
.B ِ)ِ َ (ْ َl!ِ ‫אط‬ِ Sِ ‫ ُ رو َن ( ِ א‬S* Bُc ، ِ‫א ر‬
ْ َ ّ َ ُْ َْ
“Seluruh manusia akan mendatangi shirath, “wurud”
mereka adalah berdirinya mereka di sekitar Neraka.
Kemudian mereka dikeluarkan dari shirath sesuai amalan
mereka (masing-masing).”18

Ada orang-orang yang selamat, ada yang terkoyak


tetapi selamat dan ada pula yang terjatuh ke dalam
Neraka Jahannam. Sebagainana diriwayatkan dari Abu
Sa’id Al-Khudri y, bahwa Rasulullah a bersabda;

Rِ *ْ ِ Jَ ‫ ِق َو‬7 ْ Jَ ‫ ِف א ْ َ ِ َو‬Uَ Jَ ‫ ِ ُ ْ َن‬kْ ُ ْ ‫ ُ = א‬/َ


ّ َْ ْ ْ َ
B1ِ ْ ُ ‫ َ ٍج‬/َ ‫ ِب‬Jَ ِ ‫ َوא‬0ِ fَ ْ ‫ ِو ْ* ِ א‬Kَ َlJَ ‫ ِ َو‬U Jَ ‫َو‬
ٌ ّ ْ ْ
B )َ Kَ ِ‫ َ ر‬Z/ِ ‫ ُ ْو ٌس‬Dْ َ ‫ َو‬0ٌ $َ ُ ‫ ُ ْو ٌش‬fْ َ ‫َو‬
َ ْ ْ
“Orang-orang yang beriman (yang melewati shirath)
ada yang; sekejap mata, seperti kilat, seperti (hembusan)
angin, seperti burung (terbang), seperti kuda yang
berlari kencang dan (seperti) hewan tunggangan. (1)

17
Beliau adalah seorang Sahabat yang wafat tahun 32 H di Madinah.
18
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 3/132.

11
Selamatlah orang yang diselamatkan, (2) ada yang
terkoyak tetapi selamat dan (3) ada pula yang terjatuh ke
dalam Neraka Jahannam.”19

Pendapat ketiga, bahwa yang dimaksud dengan


“wurud” bagi kaum muslimin adalah lewat jembatan
yang terbentang di antara dua tepi Neraka Jahannam.
Sedangkan yang dimaksud dengan “wurud” bagi kaum
musyrikin adalah masuk ke dalam Neraka. Ini adalah
pendapatnya ‘Abdurahman bin Zaid bin Aslam 5.20
Berkata ‘Abdurahman bin Zaid bin Aslam 5;

‫ ُو ُر ْو ُد‬:‫ َل‬Qَ { -َ ‫َوאرِ ُد‬ 3ِ BDُ ْ ِّ ‫ } َو ِْن‬: ِ ِ ْ Qَ Z/ِ


ْ ْ
‫ ْ) א َ َ) َو ُو ُر ْو ُد‬y ! ِ ِ ِِ
ْ َ َ َ َْ ْ _ ْ ‫ א‬W1َ (َ ‫ ْ َ א ْ ُ ُ ْو ُر‬1 ْ ُ ْ ‫א‬
. -َ ْ 1ُ Eُ ْ *َ ‫ َ "َ ْن‬Jِ ِ bْ ُ ْ ‫א‬
ْ
“Firman-Nya, “Tidak ada seorang pun dari kalian,
kecuali (akan) mendatanginya.” Ia mengatakan, “(Yang
dimaksud dengan) mendatangi (bagi) kaum muslimin
adalah berjalan di atas jembatan (yang terbentang) di
antara dua tepi Neraka Jahannam. Sedangkan (yang
dimaksud dengan) mendatangi (bagi) kaum musyrikin
adalah masuk ke dalam Neraka.”21

19
HR. Muslim : 183.
20
Zadul Masir, 894.
21
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 3/133.

12
Orang-orang yang menyembah selain Allah q akan
langsung masuk ke dalam Neraka tanpa melewati shirath.
Sebagaimana disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan
dari Abu Sa’id Al-Khudri y, bahwa Rasulullah a
bersabda;

nْ َ Jَ َ eٍ ُ" 0= Jُ Tْ 7ِ ِ ‫ ِ ّذ ٌن‬kَ ُ ‫ "َذ َن‬eِ َ ?ِ ْ ‫ َن َ* ْ ُم א‬Jَ ‫ِ َذא‬


َ َ
ِ ِ
َ ُ َ َ 7ْ $ُ ‫ ْ َ א‬qَ ُ 7ُ ْ *َ ‫ َن‬Jَ ٌ 4َ َ" W?َ 7ْ *َ .َ /َ ُ 7ُ ْ @َ
‫ ِ َذא‬W 4َ ِ‫ א ر‬Z/ِ ‫ ْ َن‬Uُ Qَ َ َ *َ 3 ِ ‫ ِب‬Sَ ْ َP‫ َ ِم َو ْא‬Xْ َP‫ْא‬
0ِ -ْ َ" ِ 7qُ ‫ ٍ َو‬Kِ /َ ‫ ُ א َ ِ ْ َ! ٍ َو‬7 ْ *َ ‫ َن‬Jَ ْ َ 3 ِ >َ 7*َ Bَ
ّ ُ ْ ْ
‫ َ ِب‬Dِ ْ ‫א‬
“Pada Hari Kiamat akan ada penyeru yang mengatakan,
“Hendaknya setiap orang mengikuti sesuatu yang ia
sembah dahulu (ketika di dunia).” Tidak tersisa seorang
pun yang menyembah selain Allah q baik berupa
berhala maupun patung, kecuali mereka semua akan
berjatuhan ke dalam Neraka. Hingga tidak tersisa
kecuali orang-orang yang dahulu (ketika di dunia)
menyembah Allah q yang baik maupun yang buruk dan
beberapa orang yang tersisa dari kalangan ahli kitab.”22

22
Muttafaq ‘alaih. HR. Bukhari : 4305, Muslim : 183, lafazh ini
miliknya.

13
ِِ ِ ِ BDُ َ ‫ َو‬Zِ َ ‫א‬ ِ $َ"‫<א و‬- Zِ Q ‫ ل‬Qَ"
َ ْ 1 ْ ُ ْ ‫ ِ א‬i َ ‫َو‬ ْ ْ ُ ْ َ ْ َ َ َ ْ َْ ُ ُْ
.B 4ِ ‫ َ א ْ َ ُ ْ ُر א‬-ُ ُ ِ ‫ ْ َ ْ ِ ْو ُه‬/َ ،zٍ ْ ‫ َذ‬0ِ ّ Jُ ْ ِ
ُ ْ ُ

Khutbah Kedua :

َ ‫ َ א‬-َ ‫ "َ ْن‬3َ ْ َ ‫ ِ َ ْ) َ ِ َي‬Jُ َ ‫ َ א َ ِ َ) َ<א َو‬-َ ِ ِ ُ ْ َ ْ ‫َא‬


‫ َ ُ َو"َ ْ َ) ُ "َن‬6َ *ْ ِ َ 3َ ‫ َ ُه‬4ْ ‫ א ُ َو‬3ِ َ َ ِ 3َ ‫ َو"َ ْ َ) ُ "َ ْن‬.ُ ‫א‬
ِ ِ A W1َ (‫ٍ و‬
َ َ َ ُ W1َ (َ 0ِ ّ Xَ B)ُ 1 َ‫ א‬. ُ ُ $ُ ‫ ُ ُه َو َر‬7ْ (َ ‫ُ َ ً א‬
: ُ ْ !َ ‫ َو‬، ِ *ْ ‫ َ* ْ ِم א‬Wَ ِ ٍ َ 4Yِ ِ
ْ ! Bْ )ُ َ 7ِ @َ ْ َ ‫ َ ِ! َو‬Xْ َ"‫َو‬
Suatu ketika ummul mukminin Hafshah i
mendengar Rasulullah a menyebutkan tentang
keutamaan Sahabat yang mengikuti perang Badar dan
Sahabat yang menyaksikan perjanjian Hudaibiyah.
Diriwayatkan dari Hafshah i ia berkata, Nabi a
bersabda;

-Wَ َ @َ ُ ‫ ِْن َ َء א‬- ٌ 4َ َ" ‫ א َر‬0َ Eُ ْ *َ 3َ" َ ِ


ْ Kُ ‫ ْر‬Pَ Zْ ّ ِ
‫ ْ َل‬$ُ ‫ َ* َر‬:n ُ 1ْ Qُ :nْ َ Qَ .eَ 7ِ *ْ َ ُ ْ ‫َ! ْ ًرא َوא‬ َ ِ) َ ْ ِ
‫ َن‬Jَ -َ ‫ َوאرِ ُد‬3ِ BDُ ْ ِّ ‫ َل א ُ } َو ِْن‬Qَ ْ Qَ Hَ َ َ" ،ِ ‫א‬
ْ ْ

14
:‫ِ ِ َ* ُ? ْ ُل‬ َ
َ ْ @َ Bْ َ " ‫ َل‬Qَ .{ d 2?ْ
ِ
ً ْ 4َ 6َِ !ّ ‫ َر‬W1َ (َ
ْ
.{ d Iِ Kِ )َ /ِ َ ِ ِ V ‫א@ َ? ْ א َو َ َ< ُر א‬ ِ
َ *ْ < ‫ א‬Z_ّ ِ َ ُ Bُc}
ْ ْ

“Sesunguhnya aku benar-benar berharap tidak akan


masuk Neraka seorang pun –insya Allah Ta’ala- orang-
orang yang mengikuti (perang) Badar dan (menyaksikan
perjanjian) Hudaibiyah.” Berkata Hafshah i, aku
berkata, “Wahai Rasulullah, bukankah Allah q
berfirman, “Tidak ada seorang pun dari kalian, kecuali
(akan) mendatanginya. Hal itu bagi Rabb-mu adalah
suatu kepastian yang telah ditetapkan.” Rasulullah a
bersabda, “Bukankah engkau mendengar Allah q
berfirman, “Kemudian Kami akan menyelamatkan
orang-orang yang bertaqwa, dan membiarkan orang-
orang yang zhalim di Neraka dalam keadaan berlutut.”23

Berkata Al-Hafizh Ibnu Katsir 5;24

>ُ iِ .َ fَ ْ ‫ א ِ< ْ* َ א@ َ? ْ א{ "َ ْي ِ َذא َ א‬Z_ّ ِ َ ُ Bُc} : ُ ُ ْ Qَ ‫َو‬


ِ‫ ر‬Dُ ْ ‫ ِ َ א‬oَ ?َ $َ ْ َ )َ /ِ oَ ?َ $َ ‫ א رِ َو‬W1َ (َ B)ُ 1= Jُ
ْ ْ

23
HR. Ahmad dan Ibnu Majah : 4281, lafazh ini miliknya. Hadits ini
dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani 5 dalam Shahih Ibni Majah :
3454.
24
Beliau adalah seorang Ulama’ yang wafat tahun 774 H.

15
Wَ َ @َ ُ ‫ א‬W_َ ،B ِ)7ِ َ َ !ِ ZXِ َ َ ْ ‫ ِة َذ ِوي א‬Sَ ُ ْ ‫َوא‬
ْ ْ
B ِ)ِ َ (ْ َ" zِ َ ِ ِ ِِ
ْ َ !ِ )َ ْ َ ْ ? ُ ْ ‫ ْ َ א‬kْ ُ ْ ‫א‬
“Firman-Nya, “Kemudian Kami akan menyelamatkan
orang-orang yang bertaqwa” yaitu ketika seluruh
makhluk telah melewati Neraka. Terjatuhlah di dalamnya
orang-orang yang ditetapkan untuk jatuh ke dalamnya
dari kalangan orang-orang kafir dan pelaku maksiat
sesuai dengan tingkatan kemaksiatan mereka, Allah q
menyelamatkan orang-orang mukmin yang bertaqwa dari
Neraka sesuai dengan tingkatan amalan mereka.”25

Ketaqwaan adalah kunci keselamatan ketika


melewati shirath yang terbentang di atas Neraka
Jahannam. Ketaqwaan adalah;

ِ ِ ِ eِ (َ Uَ !ِ 0َ َ ْ @َ ‫"َ ْن‬
َ َ cَ ْ Kُ ْ @َ ، ‫ ُ ْ رٍ َ א‬W1َ (َ ، ‫א‬
‫אب‬
Wbَ fْ @َ ،ِ ‫ ُ ْ رٍ ِ َ א‬W1َ (َ ،ِ ‫ א‬eَ Sِ ْ َ ِ
َ ‫ َو" ْن َ@ ْ ُ َכ‬، ‫א‬
َ
.ِ ‫ِ( َ? َب א‬
“Engkau melakukan ketaatan kepada Allah q, di atas
cahaya (petunjuk) dari Allah q karena engkau
mengharapkan pahala (dari) Allah q. Dan engkau
meninggalkan maksiat kepada Allah q, di atas cahaya

25
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 3/134.

16
(petunjuk) dari Allah q, karena engkau takut hukuman
(dari) Allah q.26

Sehingga makna dua ayat yang mulia di atas


adalah; tidak ada seorang pun dari kalian –wahai
manusia,- kecuali akan mendatangi Neraka dengan
melewati shirath yang terbentang di atas Neraka. Hal itu
bagi Rabb-mu adalah suatu kepastian yang telah
ditetapkan yang pasti terjadi.27 Kemudian Kami akan
menyelamatkan orang-orang yang bertaqwa kepada Rabb
mereka dengan melakukan ketaatan serta menjauhi
kemaksiatan, dan membiarkan orang-orang yang
menzhalimi diri di Neraka dalam keadaan berlutut karena
dahulu ketika di dunia mereka dengan melakukan
kekufuran,28 mereka tidak dapat keluar dari Neraka.29

Akhirnya kita memohon kepada Allah q agar


diselamatkan dari Neraka dan dimudahkan untuk masuk
ke dalam Surga-Nya.

26
Taisirul Karimir Rahman, 811.
27
At-Tafsirul Muyassar, 310.
28
At-Tafsirul Muyassar, 310.
29
Zubdatut Tafsir, 310.

17
‫‪A‬ل ُ َ ٍ َ‪nَ 1Xَ َ J‬‬ ‫ٍ و َ( َ‪ِ W1‬‬
‫َ‬ ‫َא ‪َ ُ W1َ (َ 0ِ ّ Xَ B)ُ 1‬‬
‫ْ‬
‫א‪َ B -‬و َ! رِ ْכ َ( َ‪َ ٍ َ ُ W1‬و َ( َ‪W1‬‬ ‫‪A‬ل ِ! ِ‬ ‫א‪ B -‬و َ( َ‪ِ W1‬‬ ‫ِ‬
‫َ( َ‪َ َ ْ َ !ِْ W1‬‬
‫َْ ْ َ‬
‫א‪Z/ِ B -‬‬ ‫‪A‬ل ِ! ِ‬
‫א‪ B -‬و َ( َ‪ِ W1‬‬ ‫ِ‬ ‫ٍ‬ ‫ِ‬
‫َْ ْ َ‬ ‫َ‪َ !َ َ J‬ر ْ‪َ َ ْ َ !ِْ W1َ (َ nَ J‬‬ ‫‪A‬ل ُ َ‬
‫א ْ َ َ ِ َ ِ َ‪. ٌ _ِ َ ٌ ِ 4َ 6‬‬
‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬

‫ِِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِِ‬ ‫ِ ِ‬
‫אَ ‪ B)ُ 1‬א ْ‪َ َ ْ 1 ْ ُ 1ْ ْ q‬وא ْ ُ ْ ‪ َ 1‬ت َوא ْ ُ ْ‪َ ْ k‬‬
‫‪A‬ت ُ ُ ْ َ‪َ $‬‬ ‫אت‪َ .‬א ‪ِ B)1‬‬ ‫وא ْ ْ‪ِ َ ِ k‬ت َא ْ‪ِ 4َP‬ء ِ ْ )‪ B‬وא ْ‪ِ َP‬‬
‫ُ‬ ‫ُْ َ ْ َ‬ ‫َْ‬ ‫َ ُ‬
‫א‪َ -‬و َز ِّ‪َ ْ َ Eَ nَ ْ َ" )َ J‬ز‪َ nَ ْ َ" -َ J‬و ِ = َ) َو َ ْ َ‪. -َ 3‬‬ ‫َ@ ْ? َ َ‬
‫ُْ‬
‫َر! َ َ‪ْ ِ\@ُ 3‬غ ُ‪ْ ِ َ ْ !َ َ !َ ْ 1ُ Q‬ذ َ‪َ َ َ *ْ َ -‬و َ‪َ 6َ ْ ُ َ ْ ِ َ َ zْ -‬ر ْ‪eً َ 4‬‬
‫} ْ‪ َ E‬א ِ َ א ِ< ْ* َ َ‪َ ْ ?ُ 7َ $‬‬
‫ِ َ‪ nَ ْ َ" 6‬א ْ َ ‪ُ -‬ب‪َ .‬ر! َ א ْ‪َ َ َ ِ q‬و ِ ِ‬
‫ْ‬
‫} ْ* َ ِن َو َ‪ ْ ُ َ A َ *ْ <1 .d q َ !ِ ْ 1ُ Qُ Z/ِ 0ْ َ _ْ @َ 3‬א َر! َ ِ َ‪6‬‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ! ْ ِ‬
‫ْ‬
‫א‪َ َ K‬و ُذ ِّر* ِ@ َ ُ‪َ Q‬ة "َ ْ( ُ ٍ‬ ‫َر ُء ْو ٌف َر ِ‪َ .B 4‬ر! َ َ‪ْ َ" ْ ِ َ َ zْ -‬ز َو ِ‬
‫ْ ٌ‬
‫א‪َ . ً َ ِ َ ?ِ ُ 1ْ ِ َ 1ْ َ K‬ر! َ ِ‪ Z/ِ َ @A‬א = ْ َ‪َ eً َ َ 4‬و ِ‪Z/‬‬ ‫َو ْ‬
‫َ‬ ‫ْ‬
‫אب א رِ ‪َ .‬و َ‪ W1X‬א ُ َ( َ‪َ ِّ 7ِ َ W1‬‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ‬
‫ْא~‪ َ E‬ة َ‪َ eً َ َ 4‬و‪َ <َ (َ َ Q‬‬
‫‪َ EA‬د ْ( َ א َ "َ ِن‬ ‫ٍ و( َ‪ W1‬אَ ِ ِ و‪ ، ِ Kَ" ِ 7ِ X‬و ِ‬
‫ْ َ ْ َ َ ُ‬ ‫َ َ ْ‬ ‫َ َ‬ ‫ُ َ‬
‫א ْ َ ْ ُ ِ ِ َر ِّب א ْ َ َ‪. َ ِ 1‬‬
‫ْ‬
‫*****‬

‫‪18‬‬
‫‪BERILAH MEREKA MAKAN‬‬

‫ه و َ ِ و َ ْ ِ ه و َ ُذ ِ! ِ‬ ‫ِِ‬
‫َ ْ َ ُ ُ َ ْ َ ُُْ َ ْ َ ُُ َ ُْ‬ ‫ِن א ْ َ ْ َ‬
‫ِ ْ ُ ْورِ "َ ْ ُ ِ َ َو ِ ْ َ‪ِ &َ ِ $‬ت "َ ْ( َ ِ َ َ ْ َ* ْ) ِ ِه א ُ َ‪.َ /‬‬
‫ّ‬ ‫ُ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ُ ‪َ ُ َ 02‬و َ ْ *ُ ْ‪ -َ .َ /َ 0ْ 12‬د َي َ ُ َو" ْ َ) ُ " ْن َ‪ 3ِ َ َ ِ 3‬א ُ‬
‫َو ْ‪ُ َ 4‬ه َ‪َ ُ َ 6َ *ْ ِ َ 3‬و"َ ْ َ) ُ "َن ُ َ ً א َ(‪ُ ُ 7‬ه َو َر ُ‪. ُ ُ $‬‬
‫ْ‬

‫َ*; "َ =* َ) א ِ< ْ* َ ‪ ُ َ A‬א א@ ُ? א א َ َ‪َ ِ @ِ ?َ @ُ >4‬و َ‪3ِ @ُ ْ ُ @َ 3‬‬


‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫َو"َ ْ ُ ْ‪َ ْ ُ 1 ْ ُ B‬ن‪ )َ *= َ" ;*َ .‬א ُس א@ ُ? ْ א َر! ُ‪ Bُ D‬א < ْي َ‪ْ Bْ Dُ ?َ 1َ E‬‬
‫א‪ٍ َ 4‬ة َو َ‪َ )َ ْ ِ >َ 1َ E‬ز ْو َ‪َ )َ K‬و َ!‪ َ )ُ ْ ِ L‬رِ َ‪ Iِ Jَ 3ً K‬א‬ ‫َ ْ ٍ‪ H‬و ِ‬
‫ًْ‬ ‫َ‬
‫َو ِ َ ; ًء َوא@ ُ? א א َ א ِ< ْي َ@ َ َء ُ ْ َن ِ! ِ َو ْא‪ْ َP‬ر َ‪َ 4‬م ِن א َ َ‪َ J‬ن‬
‫َ( َ‪َ BDُ 1‬ر ِ‪ )َ *= َ" ;*َ . 7 Q‬א ِ< ْ* َ ‪ ْ ُ َ A‬א א@ ُ? א א َ َو ُ‪ ْ ُ ْ Q‬א َ‪3ً ْ Q‬‬
‫ْ ْ ًْ‬
‫َ‪ ً *ْ ِ $‬א‪َ BDُ َ َ (ْ َ" BDُ َ Rْ 1ِ Sْ ُ* .‬و َ* ْ ِ َ ُ‪ُ BD‬ذ ُ ْ َ! ُ‪َ BD‬و َ ْ *ُ ِ‪Tِ U‬‬
‫ْ‬ ‫ْ ْ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬
‫א َ َو َر ُ‪َ /َ ْ ?َ /َ ُ َ ْ $‬ز َ‪ً ْ /‬زא َ( ِ‪. ً V‬‬
‫ْ‬

‫ِ‬ ‫ِِ‬ ‫ٍ‬


‫َو َ( َ‪َ A W1‬و"َ ْ‪َ !ِ َ X‬و َ ْ‬ ‫َ‪َ ُ W1َ (َ 0ِ ّ X‬‬ ‫אَ ‪B)ُ 1‬‬
‫ِ ‪: ُ ْ !َ َ" ،‬‬ ‫ٍ ِ َ‪ِ ْ *َ W‬م א ْ*‬ ‫ِ‪َ 4Y‬‬
‫َ@ ِ‪ْ ! Bْ )ُ َ 7‬‬

‫‪19‬‬
Ma’asyiral muslimin rahimani wa rahimakumullah

Keberadaaan makanan di tengah-tengah manusia


merupakan kenikmatan dunia yang besar. Karena
makanan merupakan salah satu sebab kehidupan
manusia.30 Rasulullah a pernah bersabda;

‫ َ ِ ِه‬Kَ Z/ِ W/ً َ ُ ِ !ِ $ِ Z/ِ ً ِ A Bْ Dُ ْ ِ Rَ 7َ Xْ َ" ْ َ


ْ ْ ْ
. ْ = ‫ َ\ ْت َ ُ א‬4ِ َ ِ ِ ُ Qُ ‫ِ( ْ َ ه‬
َ lDَ /َ ْ *َ ‫ت‬ ْ ُ
َ ْ
”Barangsiapa di antara kalian yang pagi (harinya) ia
aman tempatnya, (ia dalam keadaan) sehat tubuhnya
(dan ia) memiliki makanan pokok untuk hari itu, maka
seolah-olah (seluruh kenikmatan) dunia dikumpulkan
untuknya.”31

Allah q adalah Rabb yang telah memberikan


makanan kepada manusia untuk menghilangkan rasa
lapar mereka. Allah q berfirman;

. ِ ?ِ ْ *َ ‫ َو‬Z ِ ُ ِ Uْ *ُ َ -ُ ‫َوא ِ< ْي‬


ْ ْ
“Dia yang memberi makan dan minum kepadaku.”32

30
Tafsirul Baghawi, 1383.
31
HR. Tirmidzi : 2346, lafazh ini miliknya dan Ibnu Majah : 4141.
Hadits ini dihasankan oleh Syaikh Al-Albani 5 dalam Shahih Ibni
Majah : 3340.
32
QS. Asy-Syu’ara : 79.

20
Allah q mengingatkan orang-orang Quraisy agar
mensyukuri nikmat makanan yang telah Allah q berikan
kepada mereka. Allah q memberi makanan kepada
mereka melalui dua perjalanan yang mereka lakukan,
sehingga menyelamatkan mereka dari kelaparan yang
melilit.33 Mereka diperintahkan untuk menyembah Allah
q pemilik Ka’bah, dengan mengesakan dan
mengikhlaskan ibadah hanya untuk-Nya,34 sebagai
bentuk syukur atas kenikmatan yang telah diberikan.35
Allah q berfirman;

‫ ْ ٍع‬Kُ ْ ِ B)ُ َ َ aْ َ" ‫ א ِ< ْي‬.nِ 7 ْ ‫ َ<א א‬-َ ‫ ُ ْوא َرب‬7 ْ 1ْ /َ


ْ َْ ُ َ
.‫ ْ ٍف‬Eَ ْ ِ B)ُ َ َ A‫َو‬
ْ
”Maka hendaklah mereka menyembah Rabb Pemilik
rumah (Ka’bah) ini. Yang telah memberi makanan
kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan
mengamankan mereka dari ketakutan.”36

Ikhwati fillah rahimani wa rahimakumullah ...

Di antara perbuatan yang baik di dalam Islam


adalah memberi makan kepada orang-orang yang
membutuhkan. Diriwayatkan dari ’Abdullah bin ’Amr
p;
33
Zubdatut Tafsir, 602.
34
Taisirul Karimir Rahman, 935.
35
Tafsirul Qur’anil Karim: Juz ‘Amma, 325.
36
QS. Quraisy : 3 - 4.

21
‫ "َ =ي‬:B1$َ ‫ ِ َو‬1َ (َ ُ ‫ א‬W1Xَ ِ ‫ ْ َل א‬$ُ ‫َ َل َر‬l$َ .ً Kُ ‫"َن َر‬
َ ْ
W1َ (َ ‫ َم‬.َ ‫ َ َم َو َ@ ْ? "ُ א‬U ‫ א‬B ِ Uْ @ُ :‫ َل‬Qَ ‫ ؟‬Eَ ‫ ِم‬.َ $ْ }‫א‬
ِْ
َ ُ ٌْ
.‫ َ@ ْ ِ ْف‬Bَ ْ َ ‫ َو‬nَ /ْ َ (َ ْ َ
ْ
“Seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah a,
“(Amalan) apa yang (paling) baik di dalam Islam?”
Rasulullah a menjawab, “Engkau memberi makan
(orang lain) serta engkau mengucapkan salam kepada
orang yang engkau kenal dan kepada orang yang tidak
engkau kenal.”37

Sehingga kita dapati di dalam Islam; kaffarah


mughalazhah,38 kaffarah sumpah,39 fidyah bagi orang
yang tidak mampu berpuasa,40 bahkan zakat fithri41
adalah dengan memberi makan. Memberi makan kepada
orang-orang yang membutuhkan lebih ditekankan lagi
ketika terjadi paceklik dan kelangkaan pangan.42 Allah q
berfirman;

37
HR. Bukhari : 28 dan Muslim : 39.
38
QS. Al-Mujadilah : 4.
39
QS. Al-Ma’idah : 89.
40
QS. Al-Baqarah : 184.
41
HR. Abu Dawud : 1609 dan Ibnu Majah : 1827. Hadits ini
dihasankan oleh Syaikh Al-Albani 5 dalam Shahih Ibni Majah :
1480.
42
Zubdatut Tafsir, 594.

22
‫ "َ ْو‬.eٍ 7Qَ ‫ َر‬6= /َ .eُ 7?َ َ ْ ‫אכ َ א‬َ ‫ َو َ ; "َ ْد َر‬.eَ 7َ ?َ َ ْ ‫ א‬Bَ َ َ Qْ ‫ א‬.َ /َ
َ َ
.eٍ !َ ?ْ َ ‫ َ* ِ ً َذא‬.eٍ 7َ ْ َ ‫ َ* ْ ٍم ِذ ْي‬Z/ِ ‫ َ ٌم‬aْ ِ
َ ْ َ ْ
”Maka mengapa ia tidak menempuh jalan yang mendaki
dan sulit? Tahukah engkau apakah jalan yang mendaki
dan sulit itu? (Yaitu) membebaskan budak dari
perbudakan. Atau memberi makan pada hari kelaparan.
(Kepada) anak yatim yang ada hubungan kerabat.”43

Memberi makan kepada orang miskin merupakan


salah satu amalan yang dapat menjadikan seorang masuk
Surga. Diriwayatkan dari ‘Abdullah bin Salam y, ia
berkata;

)َ *= َ" *َ :‫ َل‬Qَ ‫"َ ْن‬ ِ !ِ B1Dَ @َ ِ ٍ


َ ُ ُ ْ $َ ‫ء‬Zْ َ ‫ َن "َو َل‬Dَ /َ
‫ ْ א‬1ُ Xِ ‫ َو‬،‫ َ َم‬U ‫א‬ ‫ ِ ُ א‬aْ َ"‫ َو‬،‫ َم‬.َ ‫ א א‬bُ /ْ َ" ‫א ُس‬
eَ _َ ْ ‫ א א‬1ُ Eُ ْ @َ ،‫ٌم‬ ِ ‫ وא س‬0 1 !ِ ‫ א‬1= X‫ و‬،‫ م‬4‫َر‬P‫ْא‬
َ ُ َ ِ ْ ْ َ َ َ َ ْ
.‫ ٍم‬.َ َ !ِ
“(Kalimat) yang pertama kali aku dengar dari sabda
beliau adalah, “Wahai manusia, sebarkanlah salam,
berilah makan, sambunglah silaturrahmi dan shalatlah

43
QS. Al-Balad : 11 - 15.

23
di malam hari (ketika) manusia sedang tidur, (niscaya)
kalian akan masuk Surga dengan selamat.”44

Bahkan Allah q menyediakan kamar-kamar yang


istimewa di Surga bagi para hamba-Nya yang
membiasakan diri untuk memberikan makan.
Diriwayatkan dari Abu Malik Al-Asy’ari y, dari Nabi a
bersabda;

)َ ُ aِ !َ ‫ ِ َ) َو‬aِ !َ ِ
ْ -َ ُ - y
ِ َ ‫ * ى‬/ً qُ eِ _ ْ ‫ א‬Z/ِ ‫ِ ن‬
َ
َُ َ
Wbَ /ْ َ"‫ َ َم َو‬U ‫א‬ B َ aْ َ" ْ َ ِ ُ ‫ א‬-َ (َ َ" -َ ِ -ِ y
َ ْ ِ
َ
.‫ َوא ُس ِ ٌم‬0ِ 1 !ِ W1Xَ ‫ َم َو‬.َ ‫א‬
َ ْ
”Sesungguhnya di dalam Surga terdapat kamar-kamar
yang bagian luarnya terlihat dari bagian dalamnya dan
bagian dalamnya terlihat dari bagian luarnya. Allah q
menyediakannya untuk orang-orang yang memberikan
makan, menyebarkan salam dan melakukan shalat di
malam hari (ketika) manusia sedang tidur.”45

Sehingga di antara sifat para penghuni Surga ketika


di dunia mereka suka memberikan makan kepada orang
miskin. Allah q berfirman;

44
HR. Ahmad, Tirmidzi : 2485, Hakim : 4283 dan Ibnu Majah :
3251, lafazh ini miliknya. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-
Albani 5 dalam Shahih Ibni Majah : 2630.
45
HR. Ahmad dan Ibnu Hibban : 509, lafazh ini miliknya. Hadits ini
dihasankan oleh Syaikh Al-Albani 5 dalam Shahihul Jami’ : 2123.

24
.‫ א‬$ِ َ"‫ً و‬ ِ *‫ و‬Dِ ِ ِ 7ِ 4 W1َ ( ‫م‬ U ‫ ِ ُ ْ َن א‬Uْ *ُ ‫َو‬
ًْ ْ َ ًْ ْ ُّ َ َ َ
3َ ‫ ًء و‬A\َ Kَ BDُ ْ ِ ُ *ْ ِ ُ 3َ ِ ‫ ِ א‬Kْ َ ِ BDُ ُ ِ Uْ ُ َ ِ
ْ ْ
.‫ ْ ًرא‬Dُ ُ
“Mereka memberikan makanan yang disukainya kepada
orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan.
(Mereka berkata), “Sesungguhnya kami memberi
makanan kepada kalian hanyalah untuk mengharapkan
Wajah Allah (q), kami tidak mengharapkan dari kalian
balasan dan tidak pula (ucapan) terima kasih.”46

ِِ ِ ِ Zِ َ ‫א‬ ِ $َ"‫<א و‬- Zِ Q ‫ ل‬Qَ"


َ ْ 1 ْ ُ ْ ‫ ِ א‬i َ ‫َو‬ BDُ َ ‫َو‬
ْ ْ ُ ْ َ ْ َ َ َ ْ َْ ُ ُْ
.B 4ِ ‫َ ُ ْ ُر א‬ ْ ‫ َ א‬-ُ ُ ِ ‫ ْ َ ْ ِ ْو ُه‬/َ ،zٍ ْ ‫ َذ‬0ِ ّ Jُ ْ ِ
ُ ْ ُ

Khutbah Kedua :

َ ‫ َ א‬-َ ‫ "َ ْن‬3َ ْ َ ‫ ِ َ ْ) َ ِ َي‬Jُ َ ‫ َ א َ ِ َ) َ<א َو‬-َ ِ ِ ُ ْ َ ْ َ‫א‬


‫ َ ُ َو"َ ْ َ) ُ "َن‬6َ *ْ ِ َ 3َ ‫ َ ُه‬4ْ ‫ א ُ َو‬3ِ َ َ ِ 3َ ‫ َو"َ ْ َ) ُ "َ ْن‬.ُ ‫א‬
ِ ِ A W1َ (‫ٍ و‬
َ َ َ ُ W1َ (َ 0ِ ّ Xَ B)ُ 1 ‫ َא‬. ُ ُ $ُ ‫ ُ ُه َو َر‬7ْ (َ ‫ُ َ ً א‬
: ُ ْ !َ ‫ َو‬، ِ *ْ ‫ َ* ْ ِم א‬Wَ ِ ٍ َ 4Yِ ِ
ْ ! Bْ )ُ َ 7ِ @َ ْ َ ‫ َ ِ! َو‬Xْ َ"‫َو‬
46
QS. Al-Insan : 8 - 9.

25
Para Sahabat o adalah orang-orang yang suka
memberi makan kepada orang-orang miskin. Suatu hari
Rasulullah a bertanya kepada para Sahabatnya;

Wjِ ‫ ٍ َر‬Dْ !َ ْ !ُ َ" ‫ َل‬Qَ ‫ ً ؟‬iِ Xَ ‫ א ْ ْ َم‬BDُ ْ ِ Rَ 7Xْ َ" ْ َ


َ َ ُ َ
‫ َ َز ًة؟‬Kَ ‫ א ْ ْ َم‬BDُ ْ ِ Tَ 7ِ @َ ْ َ /َ :‫ َل‬Qَ . َ َ" : ُ ْ (َ Wَ َ @َ ُ ‫א‬
َ ُ
ِ
ْ َ /َ :‫ َل‬Qَ . َ َ" : ُ ْ (َ Wَ َ @َ ُ ‫ א‬Wَ j‫ ٍ َر‬Dْ !َ ْ !ُ َ" ‫ َل‬Qَ
ِ َ ِ ِ ِ َ
ُ ‫ א‬Wَ j‫ ٍ َر‬Dْ !َ ْ !ُ " ‫ َل‬Qَ ‫ ْ ً ؟‬D ْ ‫ א ْ َ ْ َم‬Bُ Dُ ْ Bَ َ aْ "
‫ ؟‬2ً *ْ ِ َ ‫ א ْ ْ َم‬BDُ ْ ِ ‫ َ ْ َ( َد‬/َ :‫ َل‬Qَ . َ َ" : ُ ْ (َ Wَ َ @َ
َ ُ
‫ ْ ُل‬$ُ ‫ َ? َل َر‬/َ . َ َ" : ُ ْ (َ Wَ َ @َ ُ ‫ א‬Wjِ ‫ ٍ َر‬Dْ !َ ْ !ُ َ" ‫ َل‬Qَ
َ
3 ِ €ٍ ِ ْ ‫ א‬Z/ِ َ ْ َ َ K‫א‬ ِ ِ
ْ َ :Bَ 1$َ ‫ ْ َو‬1َ (َ ُ ‫ א‬W1Xَ ‫א‬
.eَ َ _ ْ ‫ א‬0َ Eَ ‫َد‬
“Siapa di antara kalian yang pagi ini berpuasa?” Abu
Bakar y berkata, “Saya.” Rasulullah a bertanya, “Siapa
di antara kalian yang hari ini telah mengantarkan
jenazah?” Abu Bakar y berkata, “Saya.” Rasulullah a
bertanya, “Siapa di antara kalian yang hari ini telah
memberi makan orang miskin?” Abu Bakar y berkata,
“Saya.” Rasulullah a bertanya, “Siapa di antara kalian
yang hari ini telah menjenguk orang sakit?” Abu Bakar
y berkata, “Saya.” Maka Rasulullah a bersabda,

26
“Tidaklah berkumpul (amalan tersebut) pada diri
seseorang melainkan ia (akan) masuk Surga.”47

Hal ini sangat berbeda dengan orang-orang kafir.


Ketika mereka diajak untuk memberi makan orang lain,
bagaimana jawaban mereka? Disebutkan oleh Allah q di
dalam Al-Qur’an;

‫ َ وא‬Jَ َ *ْ <ِ ‫ َل א‬Qَ ُ ‫ א‬BDُ Qَ ‫ "َ ْ ِ ُ? ْ א ِ َر َز‬B)ُ َ 0َ Qِ ‫َو ِ َذא‬


ُ ُ ْ ْ
Bُ ْ َ" ‫ِْن‬ ِ ِ ِ
ْ ُ َ َ aْ َ" ُ ‫; ُء א‬bَ *َ ْ َ ْ َ Bُ Uْ ُ َ" A ُ َ A َ *ْ <1
. ٍ 7ِ ُ ‫ ٍل‬.َ jَ Z/ِ 3ِ
ْ ْ
”Apabila dikatakakan kepada mereka, “Infakkanlah
sebagian dari rizki yang diberikan Allah q kepada
kalian.” Maka orang-orang yang kafir berkata kepada
orang-orang yang beriman, “Apakah kami akan memberi
makan kepada orang-orang yang jika Allah q
menghendaki tentunya Dia akan memberinya makan.
Sesungguhnya kalian berada dalam kesesatan yang
nyata.”48

Akhirnya memohon kepada Allah q agar


memudahkan rizki kita dan menjadikan kita termasuk
hamba-hamba-Nya yang suka memberi makan kepada
orang-orang yang membutuhkan.

47
HR. Muslim : 1028.
48
QS. Yasin : 47.

27
‫‪A‬ل ُ َ ٍ َ‪nَ 1Xَ َ J‬‬ ‫ٍ و َ( َ‪ِ W1‬‬
‫َ‬ ‫َא ‪َ ُ W1َ (َ 0ِ ّ Xَ B)ُ 1‬‬
‫ْ‬
‫א‪َ B -‬و َ! رِ ْכ َ( َ‪َ ٍ َ ُ W1‬و َ( َ‪W1‬‬ ‫‪A‬ل ِ! ِ‬ ‫א‪ B -‬و َ( َ‪ِ W1‬‬ ‫ِ‬
‫َ( َ‪َ َ ْ َ !ِْ W1‬‬
‫َْ ْ َ‬
‫א‪Z/ِ B -‬‬ ‫‪A‬ل ِ! ِ‬
‫א‪ B -‬و َ( َ‪ِ W1‬‬ ‫ِ‬ ‫ٍ‬ ‫ِ‬
‫َْ ْ َ‬ ‫َ‪َ !َ َ J‬ر ْ‪َ َ ْ َ !ِْ W1َ (َ nَ J‬‬ ‫‪A‬ل ُ َ‬
‫א ْ َ َ ِ َ ِ َ‪. ٌ _ِ َ ٌ ِ 4َ 6‬‬
‫ْ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬

‫ِِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِِ‬ ‫ِ ِ‬
‫אَ ‪ B)ُ 1‬א ْ‪َ َ ْ 1 ْ ُ 1ْ ْ q‬وא ْ ُ ْ ‪ َ 1‬ت َوא ْ ُ ْ‪َ ْ k‬‬
‫‪A‬ت ُ ُ ْ َ‪َ $‬‬ ‫אت‪َ .‬א ‪ِ B)1‬‬ ‫وא ْ ْ‪ِ َ ِ k‬ت َא ْ‪ِ 4َP‬ء ِ ْ )‪ B‬وא ْ‪ِ َP‬‬
‫ُ‬ ‫ُْ َ ْ َ‬ ‫َْ‬ ‫َ ُ‬
‫א‪َ -‬و َز ِّ‪َ ْ َ Eَ nَ ْ َ" )َ J‬ز‪َ nَ ْ َ" -َ J‬و ِ = َ) َو َ ْ َ‪. -َ 3‬‬ ‫َ@ ْ? َ َ‬
‫ُْ‬
‫َر! َ َ‪ْ ِ\@ُ 3‬غ ُ‪ْ ِ َ ْ !َ َ !َ ْ 1ُ Q‬ذ َ‪َ َ َ *ْ َ -‬و َ‪َ 6َ ْ ُ َ ْ ِ َ َ zْ -‬ر ْ‪eً َ 4‬‬
‫} ْ‪ َ E‬א ِ َ א ِ< ْ* َ َ‪َ ْ ?ُ 7َ $‬‬
‫ِ َ‪ nَ ْ َ" 6‬א ْ َ ‪ُ -‬ب‪َ .‬ر! َ א ْ‪َ َ َ ِ q‬و ِ ِ‬
‫ْ‬
‫} ْ* َ ِن َو َ‪ ْ ُ َ A َ *ْ <1 .d q َ !ِ ْ 1ُ Qُ Z/ِ 0ْ َ _ْ @َ 3‬א َر! َ ِ َ‪6‬‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ! ْ ِ‬
‫ْ‬
‫א‪َ َ K‬و ُذ ِّر* ِ@ َ ُ‪َ Q‬ة "َ ْ( ُ ٍ‬ ‫َر ُء ْو ٌف َر ِ‪َ .B 4‬ر! َ َ‪ْ َ" ْ ِ َ َ zْ -‬ز َو ِ‬
‫ْ ٌ‬
‫א‪َ . ً َ ِ َ ?ِ ُ 1ْ ِ َ 1ْ َ K‬ر! َ ِ‪ Z/ِ َ @A‬א = ْ َ‪َ eً َ َ 4‬و ِ‪Z/‬‬ ‫َو ْ‬
‫َ‬ ‫ْ‬
‫אب א رِ ‪َ .‬و َ‪ W1X‬א ُ َ( َ‪َ ِّ 7ِ َ W1‬‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ‬
‫ْא~‪ َ E‬ة َ‪َ eً َ َ 4‬و‪َ <َ (َ َ Q‬‬
‫‪َ EA‬د ْ( َ א َ "َ ِن‬ ‫ٍ و( َ‪ W1‬אَ ِ ِ و‪ ، ِ Kَ" ِ 7ِ X‬و ِ‬
‫ْ َ ْ َ َ ُ‬ ‫َ َ ْ‬ ‫َ َ‬ ‫ُ َ‬
‫א ْ َ ْ ُ ِ ِ َر ِّب א ْ َ َ‪. َ ِ 1‬‬
‫ْ‬
‫*****‬

‫‪28‬‬
‫‪HUJAN‬‬

‫ه و َ ِ و َ ْ ِ ه و َ ُذ ِ! ِ‬ ‫ِِ‬
‫َ ْ َ ُ ُ َ ْ َ ُُْ َ ْ َ ُُ َ ُْ‬ ‫ِن א ْ َ ْ َ‬
‫ِ ْ ُ ْورِ "َ ْ ُ ِ َ َو ِ ْ َ‪ِ &َ ِ $‬ت "َ ْ( َ ِ َ َ ْ َ* ْ) ِ ِه א ُ َ‪.َ /‬‬
‫ّ‬ ‫ُ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ُ ‪َ ُ َ 02‬و َ ْ *ُ ْ‪ -َ .َ /َ 0ْ 12‬د َي َ ُ َو" ْ َ) ُ " ْن َ‪ 3ِ َ َ ِ 3‬א ُ‬
‫َو ْ‪ُ َ 4‬ه َ‪َ ُ َ 6َ *ْ ِ َ 3‬و"َ ْ َ) ُ "َن ُ َ ً א َ(‪ُ ُ 7‬ه َو َر ُ‪. ُ ُ $‬‬
‫ْ‬

‫َ*; "َ =* َ) א ِ< ْ* َ ‪ ُ َ A‬א א@ ُ? א א َ َ‪َ ِ @ِ ?َ @ُ >4‬و َ‪3ِ @ُ ْ ُ @َ 3‬‬


‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫َو"َ ْ ُ ْ‪َ ْ ُ 1 ْ ُ B‬ن‪ )َ *= َ" ;*َ .‬א ُس א@ ُ? ْ א َر! ُ‪ Bُ D‬א < ْي َ‪ْ Bْ Dُ ?َ 1َ E‬‬
‫א‪ٍ َ 4‬ة َو َ‪َ )َ ْ ِ >َ 1َ E‬ز ْو َ‪َ )َ K‬و َ!‪ َ )ُ ْ ِ L‬رِ َ‪ Iِ Jَ 3ً K‬א‬ ‫َ ْ ٍ‪ H‬و ِ‬
‫ًْ‬ ‫َ‬
‫َو ِ َ ; ًء َوא@ ُ? א א َ א ِ< ْي َ@ َ َء ُ ْ َن ِ! ِ َو ْא‪ْ َP‬ر َ‪َ 4‬م ِن א َ َ‪َ J‬ن‬
‫َ( َ‪َ BDُ 1‬ر ِ‪ )َ *= َ" ;*َ . 7 Q‬א ِ< ْ* َ ‪ ْ ُ َ A‬א א@ ُ? א א َ َو ُ‪ ْ ُ ْ Q‬א َ‪3ً ْ Q‬‬
‫ْ ْ ًْ‬
‫َ‪ ً *ْ ِ $‬א‪َ BDُ َ َ (ْ َ" BDُ َ Rْ 1ِ Sْ ُ* .‬و َ* ْ ِ َ ُ‪ُ BD‬ذ ُ ْ َ! ُ‪َ BD‬و َ ْ *ُ ِ‪Tِ U‬‬
‫ْ‬ ‫ْ ْ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬
‫א َ َو َر ُ‪َ /َ ْ ?َ /َ ُ َ ْ $‬ز َ‪ً ْ /‬زא َ( ِ‪. ً V‬‬
‫ْ‬

‫ِ‬ ‫ِِ‬ ‫ٍ‬


‫َو َ( َ‪َ A W1‬و"َ ْ‪َ !ِ َ X‬و َ ْ‬ ‫َ‪َ ُ W1َ (َ 0ِ ّ X‬‬ ‫אَ ‪B)ُ 1‬‬
‫ِ ‪: ُ ْ !َ َ" ،‬‬ ‫ٍ ِ َ‪ِ ْ *َ W‬م א ْ*‬ ‫ِ‪َ 4Y‬‬
‫َ@ ِ‪ْ ! Bْ )ُ َ 7‬‬

‫‪29‬‬
Ma’asyiral muslimin rahimani wa rahimakumullah

Turunnya hujan memberikan banyak manfaat untuk


kehidupan. Melalui hujan Allah q menumbuhkan biji-
bijian dan pepohonan.49 Dengan adanya hujan manusia
mendapatkan air yang dapat digunakan untuk bersuci.50
Bahkan melalui hujan Allah q menghidupkan bumi yang
sebelumnya mati. Oleh karena itu, hujan merupakan
salah satu tanda kebesaran Allah q. Allah q berfirman;

َ ْ !َ ‫َ ْر َض‬P‫ َ ِ! ِ ْא‬4ْ َl/َ ‫َ ; ًء‬ ‫َ ; ِء‬ ‫َوא ُ "َ ْ َ\ َل ِ َ א‬


.‫ِّ َ? ْ ٍم * ْ َ ُ ْ َن‬ eً *َ ~َ 6َ ِ ‫ َذ‬Z/ِ ‫َ ْ ِ@ َ) ِن‬
ْ
“Allah (q) menurunkan air (hujan) dari langit, melalui
air tersebut dihidupkan-Nya bumi yang telah mati.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah q) bagi orang-
orang yang mendengarkan (pelajaran).”51

Ikhwati fillah rahimani wa rahimakumullah ...

Pada beberapa ayat Al-Qur’an, Allah q membuat


perumpamaan dengan menggunakan hujan.
Perumpamaan adalah mengqiyaskan makna pada sesuatu
yang dapat ditangkap oleh pancaindra.52 Di antaranya

49
QS. Qaf : 20.
50
QS. Al-Anfal : 11.
51
QS. An-Nahl : 65.
52
Tafsirul Qur’anil Karim: Surat Al-Hadid, 531.

30
adalah pada Surat Al-Hadid di ayat yang ke-20.53 Allah
q menggambarkan perumpamaan kehidupan dunia yang
merupakan keindahan yang fana dan nikmat yang pasti
lenyap.54 Allah q berfirman;

Eُ َ @َ ‫ و‬eٌ َ * ِ‫ و َ ْ) ٌ وز‬z ِ َ ْ = ‫ "َ א ْ ُة א‬A 1َ (‫ِא‬


ٌ ٌ َ ََ َ ُْ ْ
Lٍ qَ 0ِ Iَ َ Jَ ‫ ِد‬3َ ‫َ ْو‬P‫אل َو ْא‬ ِ P‫א‬ َ ِ
َ ْ ْ Z/ ٌ ُc Dَ @َ ‫ َو‬Bْ Dُ َ ْ !َ
ْ
‫ ْ ُن‬Dُ *َ Bُc ‫ َ א‬Sْ ُ ‫ َ ُאه‬/َ ‚ُ ِ)*َ Bُc ُ @ُ 7َ ‫ َر‬Dُ ْ ‫ א‬zَ _َ (ْ َ"
d َ ْ َ
ِ ‫ ِة ( َ<אب َ ِ * و ْ ِ ٌة ِ א‬Eِ ~‫ ْא‬Z/ِ ‫ و‬Uَ 4
َ ّ َ َ ٌْ ٌ َ َ َ ً ُ
. ِ‫ َ َ ُع א ْ ُ ْور‬3ِ ; ْ = ‫ َ א ٌن َو َ א ْ َ ُة א‬jْ ِ‫َور‬
ُ َ َ
”Ketahuilah bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini
hanyalah permainan, sesuatu yang melalaikan,
perhiasan, saling berbangga di antara kalian serta
berlomba dengan banyaknya harta dan anak. Seperti
hujan yang tanamannya mengagumkan para petani
kemudian tanaman tersebut menjadi kering dan engkau
lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Di
akhirat (nanti) ada siksaan yang keras, ampunan dari
Allah (q) dan keridhaan-Nya. Kehidupan dunia ini tidak
lain hanyalah kesenangan yang menipu.”55

53
Surat Al-Hadid adalah surat yang ke-57 : 29 ayat. Merupakan surat
Madaniyah yang diturunkan sesudah Surat Az-Zalzalah.
54
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1556.
55
QS. Al-Hadid : 20.

31
Maknanya adalah; ketahuilah wahai orang-orang
yang beriman bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini
hanyalah permainan yang melelahkan badan, sesuatu
yang melalaikan hati, perhiasan yang menjadikan kalian
tampak lebih indah, saling berbangga di antara kalian
serta berlomba dengan banyaknya harta dan anak.56
Permisalan kehidupan dunia adalah seperti hujan yang
tanamannya mengagumkan para petani, setelah mereka
memandang indah dan terpukau dengannya kemudian
tanaman tersebut menjadi kering57 dan engkau lihat
warnanya kuning padahal sebelumnya tampak hijau dan
segar, kemudian menjadi hancur.58 Di akhirat terdapat
siksaan yang keras bagi orang-orang kafir, ampunan dari
Allah q dan keridhaan-Nya bagi orang-orang yang
beriman.59 Kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah
kesenangan yang menipu, bukan kesenangan yang
hakiki.60

Itulah perumpamaan dunia ia tampak megah bagi


manusia dengan berbagai kenikmatannya, namun tiba-
tiba semuanya menjadi hancur.61 Allah q menutup ayat
ini dengan menggunakan penafian dan penetapan dengan
cara pengkhususan yang paling tinggi,62 yaitu

56
Al-Mukhtashar fi Tafsir, 540.
57
Tafsirul Qur’anil Karim: Surat Al-Hadid, 532.
58
Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, 1556.
59
At-Tafsirul Muyassar, 540.
60
Aisarut Tafasir, 1889.
61
Tafsirul Qur’anil Karim: Surat Al-Hadid, 532.
62
Tafsirul Qur’anil Karim: Surat Al-Hadid, 533.

32
“Kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan
yang menipu.”

Ayat ini memberikan pesan agar manusia zuhud


terhadap dunia dan berharap dengan kehidupan akhirat.63
Berkata ‘Abdullah bin Mas’ud y;64

jَ َ" = ‫ ِ! = ْ َو َ ْ "َ َر َאد א‬jَ" ‫ َة‬Eِ ~‫َ ْ "َ َر َאد ْא‬


َ َ َ َ
.ZQِ 71ْ ِ Zِ َ ْ !ِ ‫ = وא‬jِ َl/َ ‫ ْ ُم‬Qَ *َ ،‫ ِة‬Eِ ~ْ !ِ
َ َ
“Barangsiapa yang menginginkan akhirat, ia akan
mengorbankan dunianya. Barangsiapa yang
menginginkan dunia, ia akan mengorbankan akhiratnya.
Wahai kaum, korbankanlah (dunia) yang fana untuk
(mendapatkan akhirat) yang abadi.”65

Oleh karena itu hendaknya seorang muslim mengisi


hari-harinya dengan berbagai amalan shalih yang mampu
ia lakukan sebagai bekal untuk kehidupan di akhirat.
Diriwayatkan dari ‘Abdullah (bin Mas’ud) y ia berkata,
Nabi a bersabda;

63
Tafsirul Qur’anil Karim: Surat Al-Hadid, 533.
64
Beliau adalah seorang Sahabat yang wafat tahun 32 H di Madinah.
65
Siyar A’lamin Nubala’, 1/496.

33
ِ ِ ِ BJُ ِ 4َ" Wَ ِ ‫ ب‬Qْ َ" eُ _ ْ َ‫א‬
0ُ Iْ ِ ‫ ِ َوא ُر‬1ِ ْ َ ‫אכ‬
َ ْ ْ َ ُ َ َ
.6َ ِ ‫َذ‬
“Surga lebih dekat kepada salah seorang dari kalian
daripada tali sandalnya dan Neraka pun seperti itu.”66

Dengan turunnya hujan hendaknya semakin


meningkatkan keimanan dan kesyukuran kita kepada
Allah q atas anugerah dan nikmat yang telah diberikan
kepada kita. Kita meyakini bahwa hanya Allah q yang
mampu menurunkan hujan. Allah q berfirman;

. 7d Xَ ‫ َ א ْ َ َ;ء‬77Xَ َ"
َْ
“Sesungguhnya Kami benar-benar telah mencurahkan
air (hujan yang melimpah).67”68

ِِ ِ ِ Zِ َ ‫א‬ ِ $َ"‫<א و‬- Zِ Q ‫ ل‬Qَ"


َ ْ 1 ْ ُ ْ ‫ ِ א‬i َ ‫َو‬ BDُ َ ‫َو‬
ْ ْ ُ ْ َ ْ َ َ َ ْ َْ ُ ُْ
.B 4ِ ‫َ ُ ْ ُر א‬ ْ ‫ َ א‬-ُ ُ ِ ‫ ْ َ ْ ِ ْو ُه‬/َ ،zٍ ْ ‫ َذ‬0ِ ّ Jُ ْ ِ
ُ ْ ُ

66
HR. Ahmad dan Bukhari : 6488.
67
Taisirul Karimir Rahman, 911.
68
QS. Abasa : 25.

34
Khutbah Kedua :

َ ‫ َ א‬-َ ‫ "َ ْن‬3َ ْ َ ‫ ِ َ ْ) َ ِ َي‬Jُ َ ‫ َ א َ ِ َ) َ<א َو‬-َ ِ ِ ُ ْ َ ْ ‫َא‬


‫ َ ُ َو"َ ْ َ) ُ "َن‬6َ *ْ ِ َ 3َ ‫ َ ُه‬4ْ ‫ א ُ َو‬3ِ َ َ ِ 3َ ‫ َو"َ ْ َ) ُ "َ ْن‬.ُ ‫א‬
ِ ِ A W1َ (‫ٍ و‬
َ َ َ ُ W1َ (َ 0ِ ّ Xَ B)ُ 1 ‫ َא‬. ُ ُ $ُ ‫ ُ ُه َو َر‬7ْ (َ ‫ُ َ ً א‬
: ُ ْ !َ ‫ َو‬، ِ *ْ ‫ َ* ْ ِم א‬Wَ ِ ٍ َ 4Yِ ِ
ْ ! Bْ )ُ َ 7ِ @َ َ ْ ‫ َ ِ! َو‬Xْ َ"‫َو‬
Rasulullah a pernah mengingatkan bahwa setelah
turun hujan ada orang-orang yang beriman dan ada pula
orang-orang yang kafir. Sebagaimana diriwayatkan dari
Zaid bin Khalid Al-Juhani y bahwa ia berkata,
Rasulullah a bersabda, Allah q berfirman;

:‫ َل‬Qَ ْ َ َl/َ /ِ Jَ ‫ َو‬Z!ِ ٌ ِ kْ ُ ‫ ِد ْي‬7(ِ ْ ِ Rَ 7Xْ َ"


ٌ ْ َ َ
/ِ Jَ ‫ َو‬Z!ِ ٌ ِ kْ ُ 6َ ِ <َ /َ ِ ِ َ 4ْ ‫ א ِ َو َر‬0ِ 2ْ َ !ِ َ Uِ ُ
ٌ ْ ْ
/ِ J 6ِ </ ‫<א‬J‫<א و‬J ‫ ِ! ء‬:‫ ل‬Qِ َ"‫ و‬،zِ Jَ Dَ ْ !ِ
ٌ َ َ َ َ َ َ َ َ َ َْ َ َ ْ َ َ ْ
.zِ Jَ ْ Dَ ْ !ِ ٌ ِ kْ ُ ‫ َو‬Z!ِ
ْ
“Ketika pagi hari di antara hamba-Ku ada yang beriman
kepada-Ku dan ada pula yang kufur. Adapun orang yang
mengatakan, “Kami telah diberi hujan dengan karunia
Allah q dan rahmat-Nya,” itulah orang yang beriman
kepada-Ku dan kufur kepada bintang. Sedangkan orang

35
yang mengatakan, “(Kami telah diberi hujan) karena
bintang ini dan itu,” itulah orang yang kufur kepada-Ku
dan beriman kepada bintang.”69

Akhirnya kita memohon kepada Allah q agar


menurunkan hujan yang membawa manfaat dan
keberkahan. Kita juga memohon kepada Allah q agar
diberikan kemudahan untuk melakukan berbagai amalan
kebaikan sebagai bekal untuk kehidupan setelah
kematian.

nَ 1Xَ َ Jَ ٍ َ ُ ‫ل‬A ِ W1َ (َ ‫ٍ و‬


َ َ ُ W1َ (َ 0ِ ّ Xَ B)ُ 1 َ‫א‬
ْ
W1َ (َ ‫ ُ َ ٍ َو‬W1َ (َ ‫ َو َ! رِ ْכ‬B -‫א‬ ِ !ِ ‫ل‬A ِ W1َ (َ ‫ و‬B -‫א‬ ِ
َ َ ْ َ !ِْ W1َ (َ
َ ْ َْ
Z/ِ B -‫א‬ ِ !ِ ‫ل‬A
ِ W1َ (َ ‫ و‬B -‫א‬ ِ ٍ ِ
َ ْ َْ َ َ ْ َ !ِْ W1َ (َ nَ Jْ ‫ َ َ! َر‬Jَ َ ُ ‫ل‬A
. ٌ _ِ َ ٌ ِ 4َ 6َ ِ َ ِ َ َ ْ ‫א‬
ْ ْ ْ

ِِ ِ ِ ِِ ِ ِ
َ ْ kْ ُ ْ ‫ َ ت َوא‬1 ْ ُ ْ ‫ ْ َ َوא‬1 ْ ُ 1ْ ْ qْ ‫ א‬B)ُ 1 َ‫א‬
ِ B)1 ‫ َא‬.‫َ א ِت‬Pْ ‫ وא‬B) ْ ِ ‫ ِء‬4َPْ ‫ ِ َ ِت َא‬kْ ْ ‫وא‬
َ $َ ْ ُ ُ ‫ت‬A ُ َ ْ َ ُْ َْ ُ َ
. -َ 3َ ْ َ ‫ َو ِ = َ) َو‬nَ ْ َ" -َ J‫ َ ْ َز‬Eَ nَ ْ َ" )َ Jِّ ‫ َو َز‬-‫א‬ َ َ ?ْ @َ
ُْ
eً َ 4ْ ‫ َر‬6َ ْ ُ َ ْ ِ َ َ zْ -َ ‫ َ ْ* َ َ َو‬-َ ‫ ْ َ! َ َ! ْ َ ِ ْذ‬1ُ Qُ ‫ ُ@\ِ ْغ‬3َ َ !‫َر‬

69
Muttafaq ‘alaih. HR. Bukhari : 846, lafazh ini miliknya, Muslim :
71, Abu Dawud : 3906 dan Ahmad.

36
‫} ْ‪ َ E‬א ِ َ א ِ< ْ* َ َ‪َ ْ ?ُ 7َ $‬‬
‫ِ َ‪ nَ ْ َ" 6‬א ْ َ ‪ُ -‬ب‪َ .‬ر! َ א ْ‪َ َ َ ِ q‬و ِ ِ‬
‫ْ‬
‫} ْ* َ ِن َو َ‪ ْ ُ َ A َ *ْ <1 .d q َ !ِ ْ 1ُ Qُ Z/ِ 0ْ َ _ْ @َ 3‬א َر! َ ِ َ‪6‬‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ! ْ ِ‬
‫ْ‬
‫א‪َ َ K‬و ُذ ِّر* ِ@ َ ُ‪َ Q‬ة "َ ْ( ُ ٍ‬ ‫َر ُء ْو ٌف َر ِ‪َ .B 4‬ر! َ َ‪ْ َ" ْ ِ َ َ zْ -‬ز َو ِ‬
‫ْ ٌ‬
‫א‪َ . ً َ ِ َ ?ِ ُ 1ْ ِ َ 1ْ َ K‬ر! َ ِ‪ Z/ِ َ @A‬א = ْ َ‪َ eً َ َ 4‬و ِ‪Z/‬‬ ‫َو ْ‬
‫َ‬ ‫ْ‬
‫אب א رِ ‪َ .‬و َ‪ W1X‬א ُ َ( َ‪َ ِّ 7ِ َ W1‬‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ‬
‫ْא~‪ َ E‬ة َ‪َ eً َ َ 4‬و‪َ <َ (َ َ Q‬‬
‫‪َ EA‬د ْ( َ א َ "َ ِن‬ ‫ٍ و( َ‪ W1‬אَ ِ ِ و‪ ، ِ Kَ" ِ 7ِ X‬و ِ‬
‫ْ َ ْ َ َ ُ‬ ‫َ َ ْ‬ ‫َ َ‬ ‫ُ َ‬
‫א ْ َ ْ ُ ِ ِ َر ِّب א ْ َ َ‪. َ ِ 1‬‬
‫ْ‬

‫*****‬

‫‪37‬‬
‫‪HARI JUM’AT‬‬

‫ه و َ ِ و َ ْ ِ ه و َ ُذ ِ! ِ‬ ‫ِِ‬
‫َ ْ َ ُ ُ َ ْ َ ُُْ َ ْ َ ُُ َ ُْ‬ ‫ِن א ْ َ ْ َ‬
‫ِ ْ ُ ْورِ "َ ْ ُ ِ َ َو ِ ْ َ‪ِ &َ ِ $‬ت "َ ْ( َ ِ َ َ ْ َ* ْ) ِ ِه א ُ َ‪.َ /‬‬
‫ّ‬ ‫ُ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ُ ‪َ ُ َ 02‬و َ ْ *ُ ْ‪ -َ .َ /َ 0ْ 12‬د َي َ ُ َو" ْ َ) ُ " ْن َ‪ 3ِ َ َ ِ 3‬א ُ‬
‫َو ْ‪ُ َ 4‬ه َ‪َ ُ َ 6َ *ْ ِ َ 3‬و"َ ْ َ) ُ "َن ُ َ ً א َ(‪ُ ُ 7‬ه َو َر ُ‪. ُ ُ $‬‬
‫ْ‬

‫َ*; "َ =* َ) א ِ< ْ* َ ‪ ُ َ A‬א א@ ُ? א א َ َ‪َ ِ @ِ ?َ @ُ >4‬و َ‪3ِ @ُ ْ ُ @َ 3‬‬


‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫َو"َ ْ ُ ْ‪َ ْ ُ 1 ْ ُ B‬ن‪ )َ *= َ" ;*َ .‬א ُس א@ ُ? ْ א َر! ُ‪ Bُ D‬א < ْي َ‪ْ Bْ Dُ ?َ 1َ E‬‬
‫א‪ٍ َ 4‬ة َو َ‪َ )َ ْ ِ >َ 1َ E‬ز ْو َ‪َ )َ K‬و َ!‪ َ )ُ ْ ِ L‬رِ َ‪ Iِ Jَ 3ً K‬א‬ ‫َ ْ ٍ‪ H‬و ِ‬
‫ًْ‬ ‫َ‬
‫َو ِ َ ; ًء َوא@ ُ? א א َ א ِ< ْي َ@ َ َء ُ ْ َن ِ! ِ َو ْא‪ْ َP‬ر َ‪َ 4‬م ِن א َ َ‪َ J‬ن‬
‫َ( َ‪َ BDُ 1‬ر ِ‪ )َ *= َ" ;*َ . 7 Q‬א ِ< ْ* َ ‪ ْ ُ َ A‬א א@ ُ? א א َ َو ُ‪ ْ ُ ْ Q‬א َ‪3ً ْ Q‬‬
‫ْ ْ ًْ‬
‫َ‪ ً *ْ ِ $‬א‪َ BDُ َ َ (ْ َ" BDُ َ Rْ 1ِ Sْ ُ* .‬و َ* ْ ِ َ ُ‪ُ BD‬ذ ُ ْ َ! ُ‪َ BD‬و َ ْ *ُ ِ‪Tِ U‬‬
‫ْ‬ ‫ْ ْ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬
‫א َ َو َر ُ‪َ /َ ْ ?َ /َ ُ َ ْ $‬ز َ‪ً ْ /‬زא َ( ِ‪. ً V‬‬
‫ْ‬

‫ِ‬ ‫ِِ‬ ‫ٍ‬


‫َو َ( َ‪َ A W1‬و"َ ْ‪َ !ِ َ X‬و َ ْ‬ ‫َ‪َ ُ W1َ (َ 0ِ ّ X‬‬ ‫אَ ‪B)ُ 1‬‬
‫ِ ‪: ُ ْ !َ َ" ،‬‬ ‫ٍ ِ َ‪ِ ْ *َ W‬م א ْ*‬ ‫ِ‪َ 4Y‬‬
‫َ@ ِ‪ْ ! Bْ )ُ َ 7‬‬

‫‪38‬‬
Ma’asyiral muslimin rahimani wa rahimakumullah

Di antara ketetapan Allah q adalah bergantinya


siang dan malam yang menjadikan berganti pula hari
demi hari dalam kehidupan. Dengan bergantinya hari-
hari tersebut, maka kehidupan di atas muka bumi dapat
berjalan dan manusia mendapatkan modal usia untuk
beramal. Seorang tokoh Tabi’in di Bashrah yang wafat
tahun 110 H, Al-Hasan Al-Bashri 5 pernah
mengatakan;

6َ 2ُ ْ !َ zَ -َ ‫ َ* ْ ٌم َذ‬zَ -َ ‫ َ َذ‬1Jُ ‫ "َ* ٌم‬n


َ ْ َ" َ ِ ‫د َم‬A ِ
َ ُ !ْ ‫א‬
“Wahai anak Adam, sesungguhnya kalian hanyalah
(menunggu) hari-hari. Ketika satu hari telah
pergi, (maka) hilang pula sebagian (usia)mu.”70

Ada beberapa hari yang utama di atas hari-hari


yang lainnya. Di antaranya adalah hari qurban.
Sebagaimana sabda Nabi a;

Bُc ِ ْ ‫ َ* ْ ُم א‬Wَ َ @َ ‫ َر َכ َو‬7@َ ِ ‫َ* ِم ِ( ْ َ א‬P‫ ْא‬BVَ (ْ َ" ‫ِن‬


َ َ
. ِ ?َ ْ ‫َ* ْ ُم א‬
ّ
“Sesungguhnya hari yang paling agung di sisi Allah q
adalah hari nahr (qurban), kemudian hari qarr.71”72

70
Hilyatul Auliya’, 2/148.

39
Ikhwati fillah rahimani wa rahimakumullah ...

Di antara hari yang utama pula adalah hari Jum’at.


Hari Jum’at merupakan sayyidul ayyam.73 Sebaik-baik
hari yang ada matahari terbit padanya adalah hari Jum’at.
Sebagaimana diriwayatkan dari Abu Hurairah y, bahwa
Nabi a bersabda;

>َ 1ِ Eُ ِ /ِ eِ _ ْ ‫ * م א‬H b ‫ ِ א‬1َ ( nْ 1َ a ٍ


ْ َ ُ ُ ُ َْ ُ ْ ْ َ َ َ ‫ ْ ُ َ* ْ م‬Eَ
‫َ@ ُ? ْ ُم‬ 3َ ‫ ِ َج ِ ْ َ) َو‬Eْ ُ" ِ /ِ ‫ َو‬eَ _َ ْ ‫ א‬0َ Eِ ‫ ِ "ُ ْد‬/ِ ‫د ُم َو‬A
َ
ْ ْ
.eِ َ ُ _ُ ْ ‫ َ* ْ ِم א‬Z/ِ 3 ِ eُ (َ ‫א‬
ْ
“Sebaik-baik hari yang ada matahari terbit padanya
adalah hari Jum’at. Pada hari tersebut Nabi Adam j
diciptakan. Pada hari tersebut ia dimasukkan ke dalam
Surga, pada hari tersebut pula ia dikeluarkan dari
Surga. Hari Kiamat tidak akan pernah terjadi, kecuali
pada hari Jum’at.”74

71
Hari qarr adalah sehari setelah hari qurban, yaitu tanggal 11
Dzulhijjah.
72
HR. Abu Dawud : 1765. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-
Albani 5 dalam Shahihul Jami’ : 1064.
73
HR. Ibnu Majah : 1084. Hadits ini dihasankan oleh Syaikh Al-
Albani 5 dalam Shahih Ibni Majah : 888.
74
HR. Muslim : 854.

40
Ibnul Jauzi 5 dalam kitabnya Zadul Masir fi
‘Ilmit Tafsir menyebutkan ada tiga pendapat tentang
penamaan hari Jum’at, antara lain:

1. Lianna fihi jumi’a Adam (karena pada hari tersebut


Nabi Adam j diciptakan).
2. Lijtima’il makhluqaati fihi (karena pada hari tersebut
para makhluk berkumpul).
3. Lijtima’in naasi fihi lish shalah (karena pada hari
tersebut manusia berkumpul untuk shalat).75

Allah q bersumpah yang menunjukkan


kesempurnaan kekuasaan-Nya dan keluasan ilmu-Nya.76
Allah q berfirman di dalam Al-Qur’an;

ٍ -ِ َ ‫ و‬.‫ وא ْ ِم א ْ ( ِد‬.‫ و ِج‬7 ْ ‫אت א‬ ِ ‫وא ; ِء َذ‬


َ ُْ َْ َْ َ ُُْ َ َ
.‫ ُ ْو ِد‬Eْ ُP‫ َ ُب ْא‬Xْ َ" 0َ ِ Qُ .‫ ُ) ْ ٍد‬bْ َ ‫و‬
“Demi langit yang mempunyai gugusan bintang. Demi
hari yang dijanjikan. Dan demi yang menyaksikan dan
yang disaksikan. Binasa dan terlaknatlah ash-habul
ukhdud.77”78

75
Zadul Masir, 1435.
76
Taisirul Karimir Rahman, 918.
77
Ash-habul ukhdud adalah salah seorang dari raja kaum kafir
beserta bala tentaranya ketika sebagian rakyatnya beriman, maka
mereka membuat parit dan menyalakan api di dalamnya. [Zubdatut
Tafsir, 590].
78
QS. Al-Buruj : 1 - 3.

41
Allah q bersumpah demi langit yang mempunyai
dua belas gugusan bintang.79 Para mufassirin telah
bersepakat bahwa yang dimaksud dengan ”hari yang
dijanjikan” dalam ayat ini adalah Hari Kiamat.80 Karena
Hari Kiamat merupakan hari yang dijanjikan oleh Allah
q kepada makhluk-Nya.81 Lalu apa yang dimaksud
dengan “yang menyaksikan dan yang disaksikan”?
Diriwayatkan dari Abu Hurairah y ia berkata,
Rasulullah a bersabda;

‫ ُ) ْ ُد َ* ْ ُم‬bْ َ ْ ‫ َوא ْ ْ ُم א‬eِ َ ?ِ ْ ‫אَ ْ ْ ُم א ْ َ ْ ُ( ْ ُد َ* ْ ُم א‬


َ َ َ
eِ َ ُ _ُ ْ ‫ ُ َ* ْ ُم א‬-ِ b ‫ َوא‬eَ /َ (َ
َ
“Hari yang dijanjikan adalah Hari Kiamat. Hari yang
disaksikan adalah hari arafah. Sedangkan yang
menyaksikan adalah hari Jum’at.”82

Demikian utamanya hari Jum’at, sehingga tidaklah


ada seorang muslim yang meninggal dunia pada malam
Jum’at atau pada hari Jum’at, kecuali Allah q akan
melindunginya dari fitnah kubur. Sebagaimana
diriwayatkan dari ‘Abdullah bin ‘Amr p ia berkata,
Rasulullah a bersabda;

79
Tafsirul Jalalain, 601.
80
Adhwaul Bayan, 7/201.
81
Taisirul Karimir Rahman, 918.
82
HR. Tirmidzi : 3339. Hadits ini dihasankan oleh Syaikh Al-Albani
5 dalam Shahihul Jami’ : 8201.

42
3 ِ eِ َ ُ _ُ ْ ‫ א‬eَ 1َ َ ‫ "َ ْو‬eِ َ ُ _ُ ْ ‫ت َ* ْ َم א‬
ُ ْ ُ *َ Bٍ 1ِ ْ ُ ْ ِ َ
ْ
. ِ 7?َ ْ ‫ א‬eَ َ ْ /ِ ُ ‫ ُه א‬Qَ ‫َو‬
ْ
“Tidaklah ada seorang muslim yang meninggal dunia
pada hari Jum’at atau pada malam Jum’at, melainkan
Allah q akan melindunginya dari fitnah kubur.”83

ِِ ِ ِ Zِ َ ‫א‬ ِ ْ $َ"‫ َ<א و‬- Zِ Qَ ‫ ُل‬Qُ َ"


َ ْ 1 ْ ُ ْ ‫ ِ א‬i َ ‫َو‬ BDُ َ ‫َو‬
ْ ْ ُ َ ْ َ َ ْ ْ ْ
.B 4ِ ‫َ ُ ْ ُر א‬ ْ ‫ َ א‬-ُ ُ ِ ‫ ْ َ ْ ِ ْو ُه‬/َ ،zٍ ْ ‫ َذ‬0ِ ّ Jُ ْ ِ
ُ ْ ُ

Khutbah Kedua :

َ ‫ َ א‬-َ ‫ "َ ْن‬3َ ْ َ ‫ ِ َ ْ) َ ِ َي‬Jُ َ ‫ َ א َ ِ َ) َ<א َو‬-َ ِ ِ ُ ْ َ ْ َ‫א‬


‫ َ ُ َو"َ ْ َ) ُ "َن‬6َ *ْ ِ َ 3َ ‫ َ ُه‬4ْ ‫ א ُ َو‬3ِ َ َ ِ 3َ ‫ َو"َ ْ َ) ُ "َ ْن‬.ُ ‫א‬
ِ ِ A W1َ (‫ٍ و‬
َ َ َ ُ W1َ (َ 0ِ ّ Xَ B)ُ 1 َ‫ א‬. ُ ُ $ُ ‫ ُ ُه َو َر‬7ْ (َ ‫ُ َ ً א‬
: ُ ْ !َ ‫ َو‬، ِ *ْ ‫ َ* ْ ِم א‬Wَ ِ ٍ َ 4Yِ ِ
ْ ! Bْ )ُ َ 7ِ @َ ْ َ ‫ َ ِ! َو‬Xْ َ"‫َو‬

83
HR. Tirmidzi : 1074. Hadits ini dihasankan oleh Syaikh Al-Albani
5 dalam Shahihul Jami’ : 5773.

43
Keberadaan hari Jum’at merupakan kenikmatan
dan keberuntungan bagi umat Islam. Karena pada hari
Jum’at Allah q memanggil kita orang-orang yang
beriman untuk suatu kebaikan. Allah q berfirman;

‫ ِة ِ ْ * ْ ِم‬.َ S1ِ ‫ ِ َذא ُ ْ ِد َي‬A ْ ُ َ A َ *ْ <ِ ‫َ*; "َ =* َ) א‬


Eَ BDُ ِ ‫ َذ‬Tَ 7 ْ ‫ ِ א ِ َو َذ ُروא א‬Jْ ‫ ِذ‬Wَ ِ ‫ َ ْ א‬$ْ /َ eِ َ ُ _ُ ْ ‫א‬
ٌْ ْ َْ
.‫ ُ ْ َن‬1َ ْ @َ Bُ ْ Jُ ‫ ِْن‬BDُ
ْ ْ
”Wahai orang-orang yang beriman, apabila kalian
diseru untuk melaksanakan shalat Jum’at, maka
bersegeralah kalian mengingat Allah (dengan
mendengarkan khutbah, menunaikan shalat Jum’at)84
dan tinggalkanlah jual beli (serta berbagai bentuk
pekerjaan lainnya, seperti; tukang kayu, tukang jahit,
petani dan lain sebagainya).85 Yang demikian itu lebih
baik bagi kalian jika kalian mengetahui.”86

Barangsiapa yang memenuhi panggilan Allah q


tersebut dengan sebaik-baiknya, niscaya dosa-dosanya
akan diampuni oleh Allah q. Diriwayatkan dari Abu
Hurairah y, dari Nabi a, beliau bersabda;

84
Zadul Masir, 1436.
85
Nida-atur Rahman, 216.
86
QS. Al-Jumu’ah : 9.

44
Bُc ُ َ ‫ ِّ َر‬Qُ َ W1Sَ /َ eَ َ ُ _ُ ْ ‫ א‬W@َ َ" Bُc 0َ َ َ qْ ‫َ ِ א‬
ِ ِ ِِ ِ َ Sَ ْ َ"
ُ َ َ qُ ُ َ َ Zَ 1ّ Sَ *ُ Bُc 7َ Uْ Eُ ْ ‫ َ* ْ ُ َغ‬W 4َ n
.‫ "َ* ٍم‬eِ cَ .َ cَ 0َ 2ْ /َ ‫ ى َو‬Eْ ُP‫ ْא‬eِ َ ُ _ُ ْ ‫َ َ! َ ُ َو َ! َ א‬
َ ْ ْ
“Barangsiapa yang mandi, kemudian ia datang (ke
masjid untuk melakukan shalat) Jum’at. Lalu ia shalat
(sunnah) semampunya. Kemudian ia diam
(mendengarkan khatib khutbah) hingga (khatib) selesai
dari khutbahnya, lalu ia shalat berjama’ah dengan
imam, maka (akan) diampuni (dosa)nya antara (Jum’at)
itu dengan Jum’at yang lainnya dan dilebihkan tiga
hari.”87

Ingatlah, bahwa pada hari Jum’at terdapat suatu


waktu yang mustajab untuk berdoa. Barangsiapa
memohon kebaikan kepada Allah q pada waktu tersebut,
maka Allah q akan memberinya. Sebagaimana
diriwayatkan dari Abu Hurairah y, dari Nabi a, bahwa
beliau bersabda;

َ ِ ِ ِ ِ
َ ‫ ُل א‬l ْ *َ Bٌ 1 ْ ُ )َ ?ُ /‫ ُ* َ א‬3َ eً (َ َ َ e َ ُ _ُ ْ ‫ א‬Z/ ‫ِ ن‬
‫ ُه ِ * ُه‬Uَ (ْ َ" 3 ِ ‫ א‬Eَ )َ /ِ
ًْ ْ

87
HR. Muslim : 857.

45
“Sesungguhnya pada hari Jum’at terdapat suatu waktu
yang tidaklah seorang muslim mendapatkan waktu
tersebut saat ia memohon kebaikan kepada Allah q,
melainkan Allah q akan memberinya.”88

Marilah kita berdoa kepada Allah q agar Allah q


mengampuni semua dosa-dosa kita dan memudahkan kita
untuk masuk ke dalam Surga.

nَ 1Xَ ٍ ِ ٍ
ْ َ Jَ َ ُ ‫ل‬A W1َ (َ ‫َو‬ َ ُ W1َ (َ 0ِ ّ Xَ B)ُ 1 َ‫א‬
B)ُ 1 ‫ٌ א‬ _ِ ِ 4 6 ِ B -‫א‬ ِ !ِ ‫ل‬A ِ W1َ (َ ‫ و‬B -‫א‬ ِ
ْ َ ٌ ْ َ َ َ ْ َْ َ َ ْ َ !ِْ W1َ (َ
W1َ (َ nَ Jْ ‫ َ َ! َر‬Jَ ٍ َ ُ ‫ل‬A ِ W1َ (َ ‫ٍ و‬
َ َ ُ W1َ (َ ‫َ! رِ ْכ‬
. ٌ _ِ َ ٌ ِ 4َ 6َ ِ َ ِ َ َ ْ ‫ א‬Z/ِ B -‫א‬ ِ !ِ ‫ل‬Aِ W1َ (َ ‫ و‬B -‫א‬ ِ
َ َ ْ َ !ِْ
ْ ْ ْ َ ْ َْ

ِِ ِ ِ ِِ ِ ِ
َ ْ kْ ُ ْ ‫ َ ت َوא‬1 ْ ُ ْ ‫ ْ َ َوא‬1 ْ ُ 1ْ ْ qْ ‫ א‬B)ُ 1 َ‫א‬
َ َ ْ ِ qْ ‫ َر! َ א‬.‫אت‬ ِ َPْ ‫ وא‬B) ْ ِ ‫ ِء‬4َPْ ‫ ِ َ ِت َא‬kْ ْ ‫وא‬
َ ْ َ ُْ َْ ُ َ
.d qِ َ !ِ ْ 1ُ Qُ Z/ِ 0ْ َ _ْ @َ 3َ ‫} ْ* َ ِن َو‬
ِ ْ !ِ َ ْ ?ُ 7$َ َ *ْ <ِ ‫ َ א ِ َ א‬Eْ }ِ ِ ‫َو‬
ْ َ
َ َ !‫ َر‬.Bٌ ْ 4ِ ‫ َر ُء ْو ٌف ر‬6َ ِ ;َ !‫ َ ُ ْ א َر‬A َ *ْ <ِ 1ِّ
‫ ْ َ; "َ ْ ُ َ َ َو ِْن‬1َ y
‫ ُ@\ِ ْغ‬3َ َ !‫ َر‬. َ *ْ ِ $ِ fَ ْ ‫ ْ َ ِ َ א‬Dُ َ َ َ ْ 4َ @َ ‫ َ@ ْ ِ َ َ َو‬Bَ
ْ ْ ْ
ِ
nَ ْ َ" 6َ ِ eً َ 4ْ ‫ َر‬6َ ْ ُ َ ْ َ َ zْ -َ ‫ َ ْ* َ َ َو‬-َ ‫ ْ َ! َ َ! ْ َ ِ ْذ‬1ُ Qُ

88
HR. Muslim : 852.

46
‫א‪َ َ K‬و ُذ ِّر* ِ@ َ ُ‪َ Q‬ة "َ ْ( ُ ٍ‬ ‫א ْ ‪ُ -‬ب‪َ .‬ر! َ َ‪ْ َ" ْ ِ َ َ zْ -‬ز َو ِ‬
‫َ‬
‫א‪ . ً َ ِ َ ?ِ ُ 1ْ ِ َ 1ْ َ K‬אَ ‪ 6َ ُ َl ْ َ ِ B)ُ 1‬א ْ ُ) َ ى َوא = َ?‪W‬‬ ‫َو ْ‬
‫ْ‬
‫َوא ْ َ َ َف َوא ْ ِ َ‪َ .W‬א ‪ِ Z/ِ َ َ 7 Sِ ُ 0ْ َ _ْ @َ 3َ B)ُ 1‬د ْ* ِ َ َو َ‪3‬‬
‫ْ‬ ‫َْ‬
‫ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ‬
‫َ@ ْ_ َ ِ‪ 0‬א = ْ َ "َ ْ‪َ َ ّ -َ َ 7َ J‬و َ‪َ َ 1ْ ( mَ 1َ 7ْ َ 3‬و َ‪ْ َ َ ْ 1َ (َ oْ 1ّ َ @ُ 3‬‬
‫َ‪َ . َ ُ 4َ *َ 3‬א ‪ 6َ ُ َl ْ َ ِ B)ُ 1‬א ْ َ_ َ‪َ e‬و َ َ‪َ Q‬ب ِ َ َ) ِ ْ َ‪ٍ ْ Q‬ل‬
‫ْ‬ ‫ْ‬
‫"َ ْو َ( َ ٍ‪َ 0‬و َ ُ ْ ُذ! َِ‪ َ ِ 6‬א رِ َو َ َ‪َ Q‬ب ِ َ َ) ِ ْ َ‪ٍ ْ Q‬ل "َ ْو‬
‫ْ‬
‫َ( َ ٍ‪َ .0‬א ‪َ <َ 6َ ُ َl ْ َ ِ B)ُ 1‬ة א َ‪َ Wَ ِ ِ V‬و ْ‪َ ،6َ ِ)K‬وא ‪َ ْ b‬ق‬
‫ِ َ‪َ jَ ِ qَ Z/ِ 6َ iِ ?َ ِ W‬אء ُ ِ‪ٍ 2‬ة‪َ ،‬و َ‪ ،eٍ 12ِ ُ eٍ َ ْ /ِ 3‬אَ ‪B)ُ 1‬‬
‫ْ ْ‬
‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫א‪ َ -ُ َ 1ْ َ K‬א ًة ُ ْ) َ ْ* َ ‪َ .‬ر! َ ‪Z/ َ @A‬‬ ‫َز ِ* ِ!\ِ * َ ِ‪ِ ِ ْ e‬‬
‫א} ْ* َ ن‪َ ،‬و َ‬ ‫ْ‬ ‫ّ‬
‫אب א رِ ‪َ .‬و َ‪W1X‬‬ ‫ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ‬
‫א = ْ َ َ‪ eً َ َ 4‬و‪ْ Z/‬א~‪ َ E‬ة َ‪ eً َ َ 4‬و‪َ <َ (َ َ Q‬‬
‫ٍ و( َ‪ W1‬אَ ِ ِ و‪ ، ِ Kَ" ِ 7ِ X‬و ِ‬
‫‪EA‬‬
‫ْ َ ْ َ َ ُ‬ ‫َ َ ْ‬ ‫َ َ‬ ‫א ُ َ( َ‪َ ُ َ ِّ 7ِ َ W1‬‬
‫َد ْ( َ א َ "َ ِن א ْ َ ْ ُ ِ ِ َر ِّب א ْ َ َ‪. َ ِ 1‬‬
‫ْ‬

‫*****‬

‫‪47‬‬
‫‪KIAT MENGHADAPI MUSIBAH‬‬

‫ه و َ ِ و َ ْ ِ ه و َ ُذ ِ! ِ‬ ‫ِِ‬
‫َ ْ َ ُ ُ َ ْ َ ُُْ َ ْ َ ُُ َ ُْ‬ ‫ِن א ْ َ ْ َ‬
‫ِ ْ ُ ْورِ "َ ْ ُ ِ َ َو ِ ْ َ‪ِ &َ ِ $‬ت "َ ْ( َ ِ َ َ ْ َ* ْ) ِ ِه א ُ َ‪.َ /‬‬
‫ّ‬ ‫ُ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ُ ‪َ ُ َ 02‬و َ ْ *ُ ْ‪ -َ .َ /َ 0ْ 12‬د َي َ ُ َو" ْ َ) ُ " ْن َ‪ 3ِ َ َ ِ 3‬א ُ‬
‫َو ْ‪ُ َ 4‬ه َ‪َ ُ َ 6َ *ْ ِ َ 3‬و"َ ْ َ) ُ "َن ُ َ ً א َ(‪ُ ُ 7‬ه َو َر ُ‪. ُ ُ $‬‬
‫ْ‬

‫َ*; "َ =* َ) א ِ< ْ* َ ‪ ُ َ A‬א א@ ُ? א א َ َ‪َ ِ @ِ ?َ @ُ >4‬و َ‪3ِ @ُ ْ ُ @َ 3‬‬


‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫َو"َ ْ ُ ْ‪َ ْ ُ 1 ْ ُ B‬ن‪ )َ *= َ" ;*َ .‬א ُس א@ ُ? ْ א َر! ُ‪ Bُ D‬א < ْي َ‪ْ Bْ Dُ ?َ 1َ E‬‬
‫א‪ٍ َ 4‬ة َو َ‪َ )َ ْ ِ >َ 1َ E‬ز ْو َ‪َ )َ K‬و َ!‪ َ )ُ ْ ِ L‬رِ َ‪ Iِ Jَ 3ً K‬א‬ ‫َ ْ ٍ‪ H‬و ِ‬
‫ًْ‬ ‫َ‬
‫َو ِ َ ; ًء َوא@ ُ? א א َ א ِ< ْي َ@ َ َء ُ ْ َن ِ! ِ َو ْא‪ْ َP‬ر َ‪َ 4‬م ِن א َ َ‪َ J‬ن‬
‫َ( َ‪َ BDُ 1‬ر ِ‪ )َ *= َ" ;*َ . 7 Q‬א ِ< ْ* َ ‪ ْ ُ َ A‬א א@ ُ? א א َ َو ُ‪ ْ ُ ْ Q‬א َ‪3ً ْ Q‬‬
‫ْ ْ ًْ‬
‫َ‪ ً *ْ ِ $‬א‪َ BDُ َ َ (ْ َ" BDُ َ Rْ 1ِ Sْ ُ* .‬و َ* ْ ِ َ ُ‪ُ BD‬ذ ُ ْ َ! ُ‪َ BD‬و َ ْ *ُ ِ‪Tِ U‬‬
‫ْ‬ ‫ْ ْ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬
‫א َ َو َر ُ‪َ /َ ْ ?َ /َ ُ َ ْ $‬ز َ‪ً ْ /‬زא َ( ِ‪. ً V‬‬
‫ْ‬

‫ِ‬ ‫ِِ‬ ‫ٍ‬


‫َو َ( َ‪َ A W1‬و"َ ْ‪َ !ِ َ X‬و َ ْ‬ ‫َ‪َ ُ W1َ (َ 0ِ ّ X‬‬ ‫אَ ‪B)ُ 1‬‬
‫ِ ‪: ُ ْ !َ َ" ،‬‬ ‫ٍ ِ َ‪ِ ْ *َ W‬م א ْ*‬ ‫ِ‪َ 4Y‬‬
‫َ@ ِ‪ْ ! Bْ )ُ َ 7‬‬

‫‪48‬‬
Ma’asyiral muslimin rahimani wa rahimakumullah

Kehidupan dunia merupakan ujian bagi manusia.89


Di antara bentuk ujian untuk manusia adalah dengan
diturunkannya musibah. Musibah adalah segala sesuatu
yang menyakiti hati, tubuh atau keduanya. Ada musibah
yang menimpa para makhluk secara umum dan ada
musibah yang menimpa individu manusia.90 Dengan
adanya musibah akan tampak antara orang yang benar
dengan orang yang dusta dan akan tampak pula antara
orang yang bersabar dengan orang yang berkeluh kesah.
Allah q berfirman;

ِ ٍ ِ ِ ٍ
َ ّ ƒ?ْ َ ‫ ْ ف َوא ْ ُ_ ْ ِع َو‬fَ ْ ‫ء ّ َ א‬Zْ bَِ ! Bْ Dُ َ 1ُ 7ْ َ َ ‫َو‬
. َ *ْ ِ !ِ S ‫ ِ א‬bّ ِ !َ ‫אت َو‬
ِ I ‫ وא‬Hِ ُ ْ َP‫אل و ْא‬
ِ
َ َ ْ َP‫ْא‬
ََ َ
”Sungguh Kami akan menguji kalian dengan sedikit
ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-
buahan. Berikanlah kabar gembira kepada orang-orang
yang sabar.”91

Maknanya adalah; sungguh Kami akan menguji


kalian dengan sedikit ketakutan dari sesuatu yang
membahayakan,92 kelaparan karena sedikitnya

89
QS Al-Mulk : 2.
90
QS. Al-Hadid : 22.
91
QS. Al-Baqarah : 155.
92
Zubdatut Tafsir, 24.

49
makanan,93 kekurangan harta karena kesulitan dalam
mendapatkannya atau hilangnya harta, jiwa karena
kematian dan buah-buahan karena sedikitnya hasil panen
atau rusak. Berikanlah kabar gembira kepada orang-
orang yang sabar berupa kesudahan yang baik di dunia
dan di akhirat.94

Allah q menguji manusia dengan sesuatu sedikit,


seandainya Allah q menguji manusia dengan
keseluruhan niscaya manusia akan binasa. Ketika terjadi
musibah, maka Allah q akan memberikan petunjuk
kepada orang-orang yang beriman untuk bersabar.95
Kesabaran terhadap musibah adalah pada hentakan
pertama.96

Sehingga ketika terjadi musibah, maka manusia


terbagi menjadi dua golongan; orang-orang yang
berkeluh kesah dan orang-orang yang bersabar. Orang
yang berkeluh kesah akan mendapatkan dua musibah,
yaitu hilangnya sesuatu yang dicintainya dan hilangnya
kesempatan untuk mendapatkan pahala karena
menunaikan perintah Allah q berupa kesabaran. Adapun
orang yang bersabar akan menahan dirinya dari melakuan
celaan –baik dengan lisan maupun dengan perbuatan- dan
ia mengharapkan pahala dari Allah q.97

93
Al-Mukhtashar fi Tafsir, 24.
94
At-Tafsirul Muyassar, 24.
95
QS. At-Taghabun : 11.
96
Muttafaq ‘alaih. HR. Bukhari : 1302 dan Muslim : 926.
97
Taisirul Karimir Rahman, 76.

50
Musibah yang menimpa orang yang beriman
merupakan pertanda bahwa Allah q menghendaki
kebaikan kepadanya. Sebagaimana diriwayatkan dari
Abu Hurairah y ia berkata, Rasulullah a bersabda;

. ُ ْ ِ zْ Sِ *ُ ‫ א‬Eَ ِ !ِ ُ ‫َ ْ ُ* ِ ِد א‬
ًْ
”Barangsiapa yang dikehendaki kebaikan oleh Allah q
(niscaya) akan diberikan musibah.”98

Ikhwati fillah rahimani wa rahimakumullah ...

Di antara sifat orang-orang yang bersabar adalah


orang-orang yang ketika ditimpa musibah mereka
beristirja’.99 Kesadaran seseorang bahwa ia adalah milik
Allah q dan akan kembali kepada-Nya menjadi sebab
terbesar munculnya kesabaran.100 Allah q berfirman;

ِ َِ ِ ‫ِ ِ َو‬ ِ A ْ ُ Qَ eٌ 7 Sِ ُ B)ُ ْ !َ Xَ َ" A‫َ ِ َذ‬ *ْ <ِ ‫א‬


ْ َْ ْ
.‫ُ ْ َن‬ K‫א‬ ِ ‫َر‬
”(Yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah
mereka mengucapkan, “Sesungguhnya kami milik Allah
(q) dan kepada-Nya kami kembali.”101

98
HR. Bukhari : 5645.
99
Istirja’ adalah kalimat, “inna lillahi wa inna ilaihi raji’un”
(sesungguhnya kami milik Allah q dan kepada-Nya kami kembali).
100
Taisirul Karimir Rahman, 76.
101
QS. Al-Baqarah : 156.

51
Maknanya adalah; yaitu orang-orang yang apabila
ditimpa musibah yang tidak mereka senangi mereka
mengucapkan, “Sesungguhnya kami milik Allah q yang
dapat diperlakukan sekehendak-Nya102 dan kepada-Nya
kami kembali melalui kematian lalu dibangkitan untuk
menerima balasan.”103

Barangsiapa yang ditimpa musibah lalu ia


mengucapkan istirja’ dan ditambah dengan doa dari Nabi
a, niscaya ia akan mendapatkan pahala dan diberi ganti
yang lebih baik. Sebagaimana diriwayatkan dari Ummu
Salamah i –isteri Nabi a- ia berkata, aku mendengar
Rasulullah a bersabda;

ِ َ ِ ِ ‫ ِ ِ ِ و‬:‫ ُ? ُل‬/َ eٌ 7 Sِ ِ ٍ ِ
ْ َ ْ َ َ ْ ُ ُ 7ُ ْ S@ُ 7ْ (َ ْ َ
‫ א‬Eَ Zِ „ْ 1ِ Eْ َ"‫ َو‬Z ِ 7 Sِ ُ Z/ِ Zِ Kُ "ْ B)ُ 1 ‫ ُ ْ َن א‬K‫א‬ ِ ‫َر‬
ًْ ْ ْ َْ ْ ْ ْ
. )َ ْ ِ ‫ א‬Eَ ُ َ „َ 1َ Eْ َ"‫ ِ ِ َو‬7 Sِ ُ Z/ِ ُ ‫ ُه א‬Kَ َ" 3 ِ )َ ْ ِ
ًْ َْ ْ َ
“Tidaklah ada seorang hamba yang ditimpa musibah
lalu ia mengatakan, ”Sesungguhnya kami adalah milik
Allah q dan sesungguhnya kami akan kembali kepada-
Nya. Ya Allah, berilah aku pahala kepadaku karena
musibah yang menimpaku dan berilah ganti yang lebih
baik darinya,” melainkan Allah q akan memberikan

102
Tafsirul Jalalain, 33.
103
At-Tafsirul Muyassar, 24.

52
pahala karena musibahnya (tersebut) dan memberikan
ganti yang lebih baik kepadanya.”104

Manusia terbagi menjadi empat tingkatan dalam


menghadapi musibah, yaitu; (1) orang yang berkeluh
kesah, (2) orang yang bersabar, (3) orang yang ridha dan
(4) orang yang bersyukur.105 Apabila seseorang
kehilangan buah hatinya, lalu ia beristirja’ dan memuji
Allah q, maka Allah q akan membangunkan baginya
rumah di Surga. Diriwayatkan dari Abu Musa Al-Asy’ari
y, bahwa Rasulullah a bersabda;

َ َ ‫ َو‬Bْ ُ 2ْ 7َ Qَ : ِ ِ Dَ iِ .َ َ ِ ُ ‫ َل א‬Qَ ِ 7ْ َ ْ ‫ِ َذא َ َت َو َ ُ א‬


‫ ِאد ِه‬kَ /ُ ‫ َ َة‬cَ Bُ 2ْ 7Qَ :‫ ُ? ْ ُل‬/َ B َ َ :‫ ُ? ْ ُ ْ َن‬/َ ‫ ِ ْي‬7(َ
َ ْ َ َ ْ َ ْ
:‫ ُ? ْ ُ ْ َن‬/َ ‫ ِ ْي‬7(َ ‫ َل‬Qَ ‫ َ َذא‬:‫ ُ? ْ ُل‬/َ B َ َ :‫ ُ? ْ ُ ْ َن‬/َ
َ ْ َ ْ َ
Z/ِ ً !َ ‫ ِ ْي‬7 َ ِ ‫ ْא! ُ ْ א‬:ُ ‫ ُ? ْ ُل א‬/َ Tَ Kَ َ $‫ ِ َ َכ َو ْא‬4َ
ْ ْ َ ْ
.ِ ْ َ ْ‫ א‬n ِ
َ ْ !َ ‫ = ْ ُه‬$َ ‫ َو‬e _َ ْ ‫א‬
“Apabila anak dari seorang hamba meninggal dunia
Allah q berfirman kepada para Malaikat-Nya, “Kalian
telah mencabut nyawa anak hamba-Ku.” Para Malaikat
menjawab, “Ya.” Allah q berfirman, “Kalian telah
mencabut nyawa buah hatinya.” Para Malaikat

104
HR. Muslim : 918.
105
Asy-Syarhul Mumti’, 5/396.

53
menjawab, “Ya.” Allah q berfirman, “Apa yang
dikatakan hamba-Ku.” Para Malaikat menjawab, “Ia
memuji-Mu dan beristirja’.” Allah q berfirman,
“Bangunkan untuk hamba-Ku tersebut sebuah rumah di
Surga dan namailah dengan rumah pujian.”106

ِِ ِ ِ Zِ َ ‫א‬ ِ ْ $َ"‫ َ<א و‬- Zِ Qَ ‫ ُل‬Qُ َ"


َ ْ 1 ْ ُ ْ ‫ ِ א‬i َ ‫َو‬ BDُ َ ‫َو‬
ْ ْ ُ َ ْ َ َ ْ ْ ْ
.B 4ِ ‫َ ُ ْ ُر א‬ ْ ‫ َ א‬-ُ ُ ِ ‫ ْ َ ْ ِ ْو ُه‬/َ ،zٍ ْ ‫ َذ‬0ِ ّ Jُ ْ ِ
ُ ْ ُ

Khutbah Kedua :

َ ‫ َ א‬-َ ‫ "َ ْن‬3َ ْ َ ‫ ِ َ ْ) َ ِ َي‬Jُ َ ‫ َ א َ ِ َ) َ<א َو‬-َ ِ ِ ُ ْ َ ْ َ‫א‬


‫ َ ُ َو"َ ْ َ) ُ "َن‬6َ *ْ ِ َ 3َ ‫ َ ُه‬4ْ ‫ א ُ َو‬3ِ َ َ ِ 3َ ‫ َو"َ ْ َ) ُ "َ ْن‬.ُ ‫א‬
ِ ِ A W1َ (‫ٍ و‬
َ َ َ ُ W1َ (َ 0ِ ّ Xَ B)ُ 1 َ‫ א‬. ُ ُ $ُ ‫ ُ ُه َو َر‬7ْ (َ ‫ُ َ ً א‬
: ُ ْ !َ ‫ َو‬، ِ *ْ ‫ َ* ْ ِم א‬Wَ ِ ٍ َ 4Yِ ِ
ْ ! Bْ )ُ َ 7ِ @َ ْ َ ‫ َ ِ! َو‬Xْ َ"‫َو‬
Orang yang bersabar ketika ditimpa musibah akan
mendapatkan pahala, ampunan, pujian yang baik dan
rahmat dari Allah q. Allah q berfirman;

106
HR. Tirmidzi : 1021. Hadits ini dihasankan oleh Syaikh Al-
Albani 5 dalam Shahihul Jami’ : 795.

54
6َ &ِ َ ‫ َو"ُو‬eٌ َ 4ْ ‫ َو َر‬B ِ)ِ!ّ ‫אت ِّ ْ ر‬
ٌ َ 1َ Xَ Bْ ِ) ْ 1َ (َ 6َ &ِ َ ‫"ُو‬
ْ
.‫ א ْ ُ ْ) َ ُ ْو َن‬B-ُ
ُ
”Mereka itulah orang-orang yang mendapat keberkahan
yang sempurna dan rahmat dari Rabb mereka serta
mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.”107

Maknanya adalah; mereka itulah orang-orang yang


mendapat ampunan, pujian yang baik dan rahmat dari
Rabb mereka108 serta mereka itulah orang-orang yang
mendapat petunjuk ke jalan yang benar.109

Berkata Az-Zajjaj 5;

. ُ َ َ ْ ‫ َ ُء א‬I ‫ א ْ ُ ْ א ُن َوא‬0Kَ ‫ ُة ِ َ א ِ َ(\ َو‬.َ S ‫א‬


َ
“Shalawat dari Allah r adalah ampunan dan pujian yang
baik.”110

Ayat ini menunjukkan bahwa orang-orang yang


tidak bersabar ketika ditimpa musibah akan mendapatkan
celaan dari Allah q, hukuman dan kerugian.111

107
QS. Al-Baqarah : 157.
108
Zubdatut Tafsir, 24.
109
Al-Mukhtashar fi Tafsir, 24.
110
Al-Jami’ li Ahkamil Qur’an, 1/526.
111
Taisirul Karimir Rahman, 76.

55
Akhirnya kita memohon kepada Allah q agar
senantiasa menjaga dan melindungi kita semua dari
berbagai musibah dan bahaya.

nَ 1Xَ ٍ ِ ٍ
ْ َ Jَ َ ُ ‫ل‬A W1َ (َ ‫َو‬ َ ُ W1َ (َ 0ِ ّ Xَ B)ُ 1 ‫َא‬
B)ُ 1 ‫ٌ א‬ _ِ ِ 4 6 ِ B -‫א‬ ِ !ِ ‫ل‬Aِ W1َ (َ ‫ و‬B -‫א‬ ِ
ْ َ ٌ ْ َ َ َ ْ َْ َ َ ْ َ !ِْ W1َ (َ
W1َ (َ nَ Jْ ‫ َ َ! َر‬Jَ ٍ َ ُ ‫ل‬A ِ W1َ (َ ‫ٍ و‬
َ َ ُ W1َ (َ ‫َ! رِ ْכ‬
. ٌ _ِ َ ٌ ِ 4َ 6َ ِ َ ِ َ َ ْ ‫ א‬Z/ِ B -‫א‬ ِ !ِ ‫ل‬Aِ W1َ (َ ‫ و‬B -‫א‬ ِ
َ َ ْ َ !ِْ
ْ ْ ْ َ ْ َْ

ِِ ِ ِ ِِ ِ ِ
َ ْ kْ ُ ْ ‫ َ ت َوא‬1 ْ ُ ْ ‫ ْ َ َوא‬1 ْ ُ 1ْ ْ qْ ‫ א‬B)ُ 1 َ‫א‬
6َِ ! ‫ ِ َ ُ ْ ُذ‬B)ُ 1 َ‫ א‬.‫אت‬ ِ َPْ ‫ وא‬B) ْ ِ ‫ ِء‬4َPْ َ‫ ِ َ ِت א‬kْ ْ ‫وא‬
َ ْ َ ُْ َْ ُ َ
ِ ِ ِ ِ
eِ َ َ َ ‫ ء َو‬2َ ?َ ْ ‫ ْ ء א‬$ُ ‫ َ? ء َو‬b ‫ء َو َد َر ِכ א‬.َ 7 ْ ‫ ْ) ِ א‬Kَ ْ ِ
َ
‫ א‬0 _@ 3‫ ِد* ِ و‬Z/ِ 7 Sِ 0 _@ 3 B)1 ‫ א‬.‫َ( ِאء‬P‫א‬
َْ = ِ َ ْ َ َ َ َ ْ ْ َََْ ُ ْ َ ْ َ َ ُ َ َ ْ ْ
. َ ُ 4َ *َ 3َ ْ َ َ 1َ (َ oْ 1ِّ َ @ُ 3َ ‫ ِ َ َو‬1ْ (ِ mَ 1َ 7 َ 3َ ‫ ِّ َ َو‬-َ 7Jْ َ"
ْ ْ ْ ََ
‫אب‬ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
َ <َ (َ َ Q‫ َو‬eً َ َ 4َ ‫ َ ة‬E~‫ ْא‬Z/‫ َو‬eً َ َ 4َ َ ْ = ‫ א‬Z/ َ @A َ !‫َر‬
ِ 7ِ X‫ َא ِ ِ و‬W1َ (‫ٍ و‬
ْ َ َ َ َ َ ُ َ ِّ 7ِ َ W1َ (َ ُ ‫ א‬W1Xَ ‫ َو‬. ِ‫א ر‬
. َ ِ 1َ َ ْ ‫ َد ْ( َ א َ אَ ِن א ْ َ ْ ُ ِ ِ َر ِّب א‬Eِ َ‫ َوא‬،B1$َ ‫َو‬
ْ ُ َ

*****

56
MARAJI’

1. Al-Qur’anul Karim.
2. Adhwaul Bayan fi Idhahil Qur’an bil Qur’an,
Muhammad Al-Amin bin Muhammad Al-Mukhtar
Al-Jakni Asy-Syinqithi.
3. Aisarut Tafasir li Kalamil ‘Aliyil Kabir, Abu Bakar
Jabir Al-Jazairi.
4. Al-Jami’ li Ahkamil Qur’an, Abu ‘Abdillah
Muhammad bin Ahmad Al-Anshari Al-Qurthubi.
5. Al-Jami’ush Shahih: Shahihul Bukhari,
Muhammad bin Isma’il Al-Bukhari.
6. Al-Jami’ush Shahih: Sunanut Tirmidzi, Abu ’Isa
Muhammad bin ’Isa bin Saurah At-Tirmidzi.
7. Al-Mukhtashar fi Tafsir Qur’anil Karim, Jama’ah
min ’Ulama’it Tafsir.
8. Al-Wajiz Tafsiril Kitabil ‘Aziz, Abu Husain ‘Ali bin
Ahmad Al-Wahidi.

57
9. At-Tafsirul Muyassar, Shalih bin Muhammad Alu
Asy-Syaikh.
10. Ikhtar Isma Mauludika min Asma’ish Shahabatil
Kiram, Muhammad ‘Abdurrahim.
11. Jami’ul Bayan ‘an Ta’wil ayil Qur’an, Abu Ja’far
Muhammad bin Jarir Ath-Thabari.
12. Mukhtashar Tafsir Ath-Thabari, Abu Yahya
Muhammad bin Shumadih At-Tajibi.
13. Musnad Ahmad, Ahmad bin Muhammad bin Hambal
Asy-Syaibani.
14. Mustadrak ’alash Shahihain, Abu ’Abdillah
Muhammad bin ’Abdillah Al-Hakim An-Naisaburi.
15. Nida-atur Rahman li Ahlil Iman, Abu Bakar Jabir
Al-Jazairi.
16. Shahih Ibni Hibban, Abu Hatim Muhammad bin
Hibban Al-Busti.
17. Shahih Ibni Majah, Muhammad Nashiruddin Al-
Albani.

58
18. Shahih Muslim, Abu Husain Muslim bin Hajjaj Al-
Qusyairi An-Naisaburi.
19. Shahihul Jami’ish Shaghir, Muhammad
Nashiruddin Al-Albani.
20. Siyar A’lamin Nubala’, Syamsuddin Muhammad bin
‘Utsman bin Qaimaz At-Turkmani Ad-Dimasyqi
Asy-Syafi’i Adz-Dzahabi.
21. Sunan Abi Dawud, Abu Dawud Sulaiman bin Al-
Asy’ats As-Sijistani.
22. Sunan An-Nasa’i: Al-Mujtaba, Abu ‘Abdirrahman
Ahmad bin Syu’aib An-Nasa’i.
23. Sunan Ibni Majah, Abu ‘Abdillah Muhammad bin
Yazid Ibnu Majah Al-Qazwini.
24. Syarh Lum’atil I’tiqad, Muhammad bin Shalih Al-
’Utsaimin.
25. Tafsir Ibni ‘Abbas: Al-Musamma Shahifah ’Ali bin
Abi Thalhah ‘an Ibni ‘Abbas fi Tafsiril Qur’anil
Karim, Rasyid ‘Abdul Mun’in Ar-Rajal.

59
26. Tafsir Ibni Mas’ud: Jam’u wa Tahqiq wa Dirasah,
Muhammad Ahmad Isawi.
27. Tafsirul Baghawi: Ma’alimut Tanzil, Abu
Muhammad Husain bin Mas’ud Al-Baghawi.
28. Tafsirul Jalalain, Jalaluddin Muhammad bin Ahmad
bin Muhammad Al-Mahalli, Jalaluddin
’Abdurrahman bin Abu Bakar As-Suyuthi.
29. Tafsirul Qur’anil ‘Azhim, ‘Imaduddin Abul Fida’
Isma’il bin ‘Umar bin Katsir Al-Qurasyi Ad-
Dimasyqi.
30. Tafsirul Qur’anil Karim, Muhammad bin Shalih Al-
‘Utsaimin.
31. Taisirul Karimir Rahman fi Tafsir Kalamil
Mannan, ‘Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di.
32. Zadul Masir fi ‘Ilmit Tafsir, Abul Faraj Jamaluddin
‘Abdurrahman bin ‘Ali bin Muhammad Al-Jauzi Al-
Qurasyi Al-Baghdadi.
33. Zubdatut Tafsir min Fat-hil Qadir, Muhammad
Sulaiman ‘Abdullah Al-Asyqar.

60

Anda mungkin juga menyukai