Materi Mekanisme Transaksi PBK WPA
Materi Mekanisme Transaksi PBK WPA
HARGA
Buy
TRANSAKSI SISTEM PERDAGANGAN ALTERNATIF
BID Pedagang
ASK
Penyelenggara SELL Sell
BUY
1230.40
1230.30
Buy
Buy Nasabah VS Sell Pedagang
Sell Nasabah VS Buy Pedagang
TRANSAKSI MULTILATERAL
• Banyak Buyer VS Banyak Seller
Sell
Sell
1230.50
1230.45
LAST 1230.40 Sell
1230.35 1230.35 1230.35
1230.30
Buy 1230.25
1230.20 Bid dan Ask pada
harga yang sama
Buy
menjadi TRANSAKSI
Buy Buy
BEST PRICE
• For Seller🡪 Highest BID Price
Sell
Sell
1230.50
1230.45
LAST 1230.40 Sell
1230.35 1230.35
1230.30
Buy 1230.25 1230.25
1230.20
Buy
Buy Buy
BEST PRICE
• For Buyer 🡪 Lowest ASK Price
Sell
Sell
1230.50
1230.45 1230.45
LAST 1230.40 Sell
1230.35 1230.35
1230.30
Buy 1230.25
1230.20
Buy
Buy Buy
BUY LOWER – SELL HIGHER
Nasabah
Nasabah
Order Jual/Beli
Pedagang
Order Jual/Beli
Informasi Kliring
Perdaganga Bursa Sistem Pengawasan
n Tunggal
MEKANISME TRANSAKSI
Kliring
Nasabah Nasabah
Sistem Sistem
Penyebaran Info Pengawasan
Order Online
(Online System) Order Online
(Online System)
Risk Management
System & Surveillance
Pedagang
Pedagang
PEMBENTUKAN HARGA DI BURSA BERJANGKA
PRIORITAS PENERIMAAN ORDER/AMANAT DI BURSA • For Buyer 🡪 Lowest ASK Price
• Price Priority
• For Seller🡪 Highest BID Price
• Time Priority
❑ Bila harga order buy dan order sell dapat bertemu Sell
• Berdasarkan prinsip buy lower dan sell BID ASK Sell
higher
• Berdasarkan prinsip time priority 1230.50 Sell
1230.45 1230.45
❑ Jumlah lot yang tersepadankan 1230.30 LAST 1230.40
Sell
• Bergantung pada jumlah lot buy dan sell 1230.25 1230.35 1230.35
yang tersedia 1230.20
• Berdasarkan prinsip time priority. Buy
❑ Bilamana ada order pada harga yang sama, maka Order dengan harga BID
order yang lebih dulu diterima sistem akan done Buy tertinggi mendapat prioritas
terlebih dahulu Buy Buy untuk DONE lebih dulu
Transaksi
terjadi bila Order dengan harga ASK
harga
terendah mendapat prioritas
terbentuk pada
tingkat harga untuk DONE lebih dulu
yang sama Prioritas Harga
JENIS-JENIS AMANAT (ORDER)
Secara umum, ada beberapa jenis amanat, antara lain:
• Market Order
Amanat jual atau beli yang penentuan harganya didasarkan pada harga terbaik yang terjadi di Bursa Berjangka.
Order ini harus segera dilaksanakan begitu diterima pada tingkat harga yang ada saat itu. Biasanya tidak
mencantumkan harga, hanya jumlah lot dan bulan penyerahan. Digunakan untuk membuka atau melikuidasi
posisi secepat mungkin.
• Limit Order
Atau dikenal dengan Amanat Harga Tertentu, yaitu amanat jual atau beli pada harga yang telah ditetapkan oleh
Nasabah atau lebih baik. Dengan pengertian, amanat beli harus dilaksanakan pada harga yang disebutkan atau di
bawahnya, sedangkan amanat jual harus dilaksanakan pada harga yang disebutkan atau di atasnya. Biasanya
digunakan untuk memulai atau membuka posisi baru sekaligus mendapatkan harga terbaik atau melikuidasi posisi
yang ada pada harga tertentu dengan target keuntungan tertentu.
• Stop Order
Amanat ini biasanya dikenal dengan Amanat Pembatas Rugi yang bertujuan untuk membatasi kerugian sampai
harga tertentu. Amanat akan dilaksanakan (dan menjadi limit order) ketika harga yang dikehendaki tercapai atau
lebih buruk. Dapat untuk posisi baru atau melindungi posisi yang ada.
JENIS-JENIS AMANAT (ORDER)
Jenis amanat lainnya yang sering dijumpai di dalam transaksi multilateral:
• Fill or Kill Order (FOK) atau All or None (AON)
Transaksi baru dapat dilaksanakan (done) apabila jumlah Kontrak Berjangka yang ditawarkan sesuai dengan
jumlah yang dipesan, jika tidak maka transaksi tidak dilaksanakan. Misal: A jual komoditi X sebanyak 3 lot pada
harga Rp10.000, lalu B membeli X tersebut pada harga Rp10.000 sebanyak 2 lot menggunakan fasilitas FOK, maka
order tersebut tidak akan done.
• Good Till Canceled (GTC)
Amanat yang tetap aktif di ruang transaksi hingga nasabah membatalkannya.
• Discretionary Order
Atau pesanan sebaik mungkin. Amanat yang dilaksanakan berdasarkan tingkat harga yang menurut pialang
berjangka adalah terbaik untuk nasabahnya.
• Good through the Week (GTW) dan Good through the Month (GTM)
Amanat yang harus dilaksanakan dalam jangka waktu yang ditentukan oleh nasabah.
MARGIN (1)
Pengertian Margin (berdasarkan Ketentuan Umum Dalam Undang-undang Ri Nomor 10 Tahun 2011 Tentang
Perubahan Atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 1997 Tentang Perdagangan Berjangka Komoditi) adalah :
Sejumlah uang atau surat berharga yang harus ditempatkan oleh Nasabah pada Pialang Berjangka,
Pialang Berjangka pada Anggota Kliring Berjangka, atau Anggota Kliring Berjangka pada Lembaga Kliring
Berjangka untuk menjamin pelaksanaan transaksi Kontrak Berjangka, Kontrak Derivatif Syariah, dan/atau
Kontrak Derivatif lainnya.
Jenis-jenis margin:
• Deposit Margin (Marjin Nasabah)
Sejumlah dana yang disetorkan oleh Nasabah/Nasabah Terafiliasi kepada Pialang Berjangka sebagai jaminan untuk
bertransaksi di Bursa Berjangka. Besarnya Deposit Margin ditetapkan oleh Pialang Berjangka dan jumlahnya harus
lebih besar dari Initial Margin yang ditetapkan oleh Lembaga Kliring Berjangka.
• Initial Margin (Marjin Awal)
Sejumlah dana yang wajib disetorkan oleh Pialang Berjangka Anggota Kliring kepada Lembaga Kliring Berjangka
sebagai jaminan atas kontrak terbuka yang didaftarkan oleh Anggota Kliring. Initial margin dipungut untuk setiap
posisi terbuka, tanpa meng”offset” posisi terbuka jual dan beli (gross margin system).
MARGIN (2)
• Maintenance Margin (Marjin yang harus tersedia)
Dikenal juga dengan Minimum Margin, yaitu perhitungan sejumlah dana yang diambil dari Deposit Margin untuk
memelihara posisi perdagangan apabila terjadi kerugian yang belum direalisasi (unrealized loss). Biasanya pialang
memberikan 80% dari Initial Margin.
• Variation Margin (Marjin Variasi)
Laba-rugi yang timbul akibat dari proses penilaian ulang setiap posisi terbuka dengan harga penyelesaian
(settlement price) yang terjadi pada akhir hari perdagangan atau dikenal dengan Marked–to-Market.
• Margin Calls
Tambahan marjin yang harus disetorkan atau ditambahkan kepada Pialang karena akun nasabah telah berada di
bawah Maintenance Margin agar akun nasabah kembali ke tingkat Initial Margin.
CONTOH PERHITUNGAN MARGIN
Seorang nasabah membeli 1 lot kontrak berjangka Kopi (5 ton) pada harga Rp 2.800/kg dengan initial margin Rp 5.000.000,
maintenance margin 80% (Rp 4.000.000) dan akun nasabah sebesar Rp 5.000.000. Perubahan harga untuk 1 tick kontrak kopi
adalah Rp 10/kg. Misal pada hari pertama harga ditutup di Rp 2.900/kg, hari kedua di Rp 2.700/kg dan hari ke-3 di Rp 2.500/kg.
Bagaimana perhitungan untung dan ruginya, dan kapan nasabah tersebut akan mendapatkan margin call dari pialangnya
Hari 1
Nasabah membeli 1 lot kontrak kopi dengan harga Rp 2.800/kg dan harga penutupan adalah Rp 2.900/kg:
– Modal = Rp 5.000.000- Keuntungan = (2.900-2.800) x 5.000 kg x 1 lot = Rp 500.000- Total modal = Rp 5.500.000
Hari 2
– Modal = Rp 5.500.000- Kerugian = (2.700-2.800) x 5.000 kg x 1 lot = Rp 500.000- Total modal = Rp 5.000.000
Hari 3
– Modal = Rp 5.000.000- Kerugian = (2.500-2.800) x 5.000 kg x 1 lot = Rp 1.500.000- Total modal = Rp 3.500.000
Nasabah merugi Rp 1.500.000 dan nasabah akan mendapatkan margin call pada hari ke-4 karena akun nasabah melewati maintenance margin 80% dari initial
margin. Nasabah harus menambah Rp 1.500.000 agar akun kembali ke posisi initial margin awal.
MARK TO MARKET
Kontrak berjangka mengikuti praktek yang dikenal sebagai mark-to-market. Pada akhir setiap hari
perdagangan, Bursa menetapkan harga penyelesaian berdasarkan kisaran harga penutupan untuk setiap
kontrak.
Setiap rekening perdagangan dikreditkan atau didebit berdasarkan keuntungan atau kerugian yang hari
dan diperiksa untuk memastikan bahwa akun trading mempertahankan margin sesuai untuk semua posisi
terbuka.
Mark to Market membantu untuk memastikan bahwa semua pelaku pasar dapat memenuhi kewajiban
keuangan yang ada pada rekening perdagangan Nasabah. Ini membantu menjaga kepercayaan integritas
keuangan dari Bursa secara keseluruhan.
Praktek Mark to Market terhadap semua rekening perdagangan yang memiliki posisi di bursa membantu
memastikan rekening perdagangan Nasabah dalam kondisi keuangan terkini.
Nasabah harus mempertahankan modal yang cukup untuk memenuhi persyaratan margin pada setiap
hari.
MARK TO MARKET
FLUKTUASI HARGA
VARIATION MARGIN
AK DAPAT MINTA AGAR CASH EXCESS AK YBS YANG BISA MENGHASILKAN CASH SHORTAGE DISELESAIKAN AK SEBELUM
DIKREDITKAN PD REKENING AWAL SESI PERTAMA
CASH SHORTAGE HARI PERDAGANGAN BERIKUTNYA
UNSEGREGATED AK CASH EXCESS PADA (REKENING SEGREGATED) KBI
Syarat-syarat:
• Kedua pihak setuju harga dan bulan kontrak
• Benar ada transaksi spot
• Tidak ada hubungan khusus antara kedua pihak
PENJAMINAN TRANSAKSI
OFF - CASH
MATCHING TRADE VERIFIKASI HARGA PENYELESAIAN BANK PENYIMPAN DANA SETTING SETTLEMENT
FEED