Anda di halaman 1dari 23

Mekanisme Transaksi PBK

Jakarta, Februari 2023


TRANSAKSI

• Transaksi terjadi bila ada


kesepadanan harga antara BUY dan
SELL Sell

HARGA

Buy
TRANSAKSI SISTEM PERDAGANGAN ALTERNATIF

• Bid dan Ask dari Pedagang Penyelenggara

BID Pedagang
ASK
Penyelenggara SELL Sell

BUY
1230.40

1230.30

Buy
Buy Nasabah VS Sell Pedagang
Sell Nasabah VS Buy Pedagang
TRANSAKSI MULTILATERAL
• Banyak Buyer VS Banyak Seller
Sell

BID ASK Sell

Sell
1230.50
1230.45
LAST 1230.40 Sell
1230.35 1230.35 1230.35
1230.30
Buy 1230.25
1230.20 Bid dan Ask pada
harga yang sama
Buy
menjadi TRANSAKSI
Buy Buy
BEST PRICE
• For Seller🡪 Highest BID Price
Sell

BID ASK Sell

Sell
1230.50
1230.45
LAST 1230.40 Sell
1230.35 1230.35
1230.30
Buy 1230.25 1230.25
1230.20

Buy

Buy Buy
BEST PRICE
• For Buyer 🡪 Lowest ASK Price
Sell

BID ASK Sell

Sell
1230.50
1230.45 1230.45
LAST 1230.40 Sell
1230.35 1230.35
1230.30
Buy 1230.25
1230.20

Buy

Buy Buy
BUY LOWER – SELL HIGHER

Buy Lower Sell Higher


• Harga yang lebih rendah dari • Harga yang lebih tinggi dari order SELL
order BUY yang ditempatkan yang ditempatkan akan lebih
akan lebih menguntungkan menguntungkan

• Bilamana telah ada harga BID yang sama


• Bilamana telah ada harga ASK atau lebih tinggi dari order SELL yang
yang sama atau lebih rendah ditempatkan, maka order akan otomatis
dari order BUY yang done pada BEST PRICE
ditempatkan, maka order akan
otomatsi done pada BEST PRICE
PRICE PRIORITY – TIME PRIORITY

Price Priority Time Priority


• Order dengan harga BID tertinggi • Bilamana ada order pada harga
mendapat prioritas untuk DONE lebih yang sama, maka order yang lebih
dulu dulu diterima sistem akan done
terlebih dahulu
• Order dengan harga ASK terendah
mendapat prioritas untuk DONE lebih
• Bilamana ada order BID dan order
ASK pada harga berbeda yang bisa
dulu saling tersepadankan, maka akan
DONE pada tingkat harga sesuai
order yang lebih dulu diterima oleh
sistem
BID-ASK MULTILATERAL
LAST:
BID VOL 9550
9555
9545
BID ASK ASK VOL
9590 15 15
9675 10 10
9565 4 2-1-1
9560 1
3 1
1-2
1 1 9555 9555 12 12
3 3 9550
2-2-1
2-1
2-2 5
34 9545
2-1-2 5 9540 9540 21
5 21
5
2 2 9520
2-5 7 9515
20 20 9500
MEKANISME PERDAGANGAN :
SISTEM PERDAGANGAN ALTERNATIF

Nasabah
Nasabah
Order Jual/Beli

Pedagang
Order Jual/Beli

Sistem Perdagangan Online


Pialang
Transaksi Price Injection

Informasi Kliring
Perdaganga Bursa Sistem Pengawasan
n Tunggal
MEKANISME TRANSAKSI
Kliring

Nasabah Nasabah

Sistem Sistem
Penyebaran Info Pengawasan

Order Online
(Online System) Order Online
(Online System)
Risk Management
System & Surveillance

Order via Pialang Order via Pialang


(Broker System) (Broker System)
melalui Screen Trader melalui Screen Trader

Order Buy Bursa Order Sell

Pedagang
Pedagang
PEMBENTUKAN HARGA DI BURSA BERJANGKA
PRIORITAS PENERIMAAN ORDER/AMANAT DI BURSA • For Buyer 🡪 Lowest ASK Price
• Price Priority
• For Seller🡪 Highest BID Price
• Time Priority

❑ Bila harga order buy dan order sell dapat bertemu Sell
• Berdasarkan prinsip buy lower dan sell BID ASK Sell
higher
• Berdasarkan prinsip time priority 1230.50 Sell
1230.45 1230.45
❑ Jumlah lot yang tersepadankan 1230.30 LAST 1230.40
Sell
• Bergantung pada jumlah lot buy dan sell 1230.25 1230.35 1230.35
yang tersedia 1230.20
• Berdasarkan prinsip time priority. Buy

❑ Bilamana ada order pada harga yang sama, maka Order dengan harga BID
order yang lebih dulu diterima sistem akan done Buy tertinggi mendapat prioritas
terlebih dahulu Buy Buy untuk DONE lebih dulu
Transaksi
terjadi bila Order dengan harga ASK
harga
terendah mendapat prioritas
terbentuk pada
tingkat harga untuk DONE lebih dulu
yang sama Prioritas Harga
JENIS-JENIS AMANAT (ORDER)
Secara umum, ada beberapa jenis amanat, antara lain:
• Market Order
Amanat jual atau beli yang penentuan harganya didasarkan pada harga terbaik yang terjadi di Bursa Berjangka.
Order ini harus segera dilaksanakan begitu diterima pada tingkat harga yang ada saat itu. Biasanya tidak
mencantumkan harga, hanya jumlah lot dan bulan penyerahan. Digunakan untuk membuka atau melikuidasi
posisi secepat mungkin.
• Limit Order
Atau dikenal dengan Amanat Harga Tertentu, yaitu amanat jual atau beli pada harga yang telah ditetapkan oleh
Nasabah atau lebih baik. Dengan pengertian, amanat beli harus dilaksanakan pada harga yang disebutkan atau di
bawahnya, sedangkan amanat jual harus dilaksanakan pada harga yang disebutkan atau di atasnya. Biasanya
digunakan untuk memulai atau membuka posisi baru sekaligus mendapatkan harga terbaik atau melikuidasi posisi
yang ada pada harga tertentu dengan target keuntungan tertentu.
• Stop Order
Amanat ini biasanya dikenal dengan Amanat Pembatas Rugi yang bertujuan untuk membatasi kerugian sampai
harga tertentu. Amanat akan dilaksanakan (dan menjadi limit order) ketika harga yang dikehendaki tercapai atau
lebih buruk. Dapat untuk posisi baru atau melindungi posisi yang ada.
JENIS-JENIS AMANAT (ORDER)
Jenis amanat lainnya yang sering dijumpai di dalam transaksi multilateral:
• Fill or Kill Order (FOK) atau All or None (AON)
Transaksi baru dapat dilaksanakan (done) apabila jumlah Kontrak Berjangka yang ditawarkan sesuai dengan
jumlah yang dipesan, jika tidak maka transaksi tidak dilaksanakan. Misal: A jual komoditi X sebanyak 3 lot pada
harga Rp10.000, lalu B membeli X tersebut pada harga Rp10.000 sebanyak 2 lot menggunakan fasilitas FOK, maka
order tersebut tidak akan done.
• Good Till Canceled (GTC)
Amanat yang tetap aktif di ruang transaksi hingga nasabah membatalkannya.
• Discretionary Order
Atau pesanan sebaik mungkin. Amanat yang dilaksanakan berdasarkan tingkat harga yang menurut pialang
berjangka adalah terbaik untuk nasabahnya.
• Good through the Week (GTW) dan Good through the Month (GTM)
Amanat yang harus dilaksanakan dalam jangka waktu yang ditentukan oleh nasabah.
MARGIN (1)

Pengertian Margin (berdasarkan Ketentuan Umum Dalam Undang-undang Ri Nomor 10 Tahun 2011 Tentang
Perubahan Atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 1997 Tentang Perdagangan Berjangka Komoditi) adalah :
Sejumlah uang atau surat berharga yang harus ditempatkan oleh Nasabah pada Pialang Berjangka,
Pialang Berjangka pada Anggota Kliring Berjangka, atau Anggota Kliring Berjangka pada Lembaga Kliring
Berjangka untuk menjamin pelaksanaan transaksi Kontrak Berjangka, Kontrak Derivatif Syariah, dan/atau
Kontrak Derivatif lainnya.

Jenis-jenis margin:
• Deposit Margin (Marjin Nasabah)
Sejumlah dana yang disetorkan oleh Nasabah/Nasabah Terafiliasi kepada Pialang Berjangka sebagai jaminan untuk
bertransaksi di Bursa Berjangka. Besarnya Deposit Margin ditetapkan oleh Pialang Berjangka dan jumlahnya harus
lebih besar dari Initial Margin yang ditetapkan oleh Lembaga Kliring Berjangka.
• Initial Margin (Marjin Awal)
Sejumlah dana yang wajib disetorkan oleh Pialang Berjangka Anggota Kliring kepada Lembaga Kliring Berjangka
sebagai jaminan atas kontrak terbuka yang didaftarkan oleh Anggota Kliring. Initial margin dipungut untuk setiap
posisi terbuka, tanpa meng”offset” posisi terbuka jual dan beli (gross margin system).
MARGIN (2)
• Maintenance Margin (Marjin yang harus tersedia)
Dikenal juga dengan Minimum Margin, yaitu perhitungan sejumlah dana yang diambil dari Deposit Margin untuk
memelihara posisi perdagangan apabila terjadi kerugian yang belum direalisasi (unrealized loss). Biasanya pialang
memberikan 80% dari Initial Margin.
• Variation Margin (Marjin Variasi)
Laba-rugi yang timbul akibat dari proses penilaian ulang setiap posisi terbuka dengan harga penyelesaian
(settlement price) yang terjadi pada akhir hari perdagangan atau dikenal dengan Marked–to-Market.
• Margin Calls
Tambahan marjin yang harus disetorkan atau ditambahkan kepada Pialang karena akun nasabah telah berada di
bawah Maintenance Margin agar akun nasabah kembali ke tingkat Initial Margin.
CONTOH PERHITUNGAN MARGIN
Seorang nasabah membeli 1 lot kontrak berjangka Kopi (5 ton) pada harga Rp 2.800/kg dengan initial margin Rp 5.000.000,
maintenance margin 80% (Rp 4.000.000) dan akun nasabah sebesar Rp 5.000.000. Perubahan harga untuk 1 tick kontrak kopi
adalah Rp 10/kg. Misal pada hari pertama harga ditutup di Rp 2.900/kg, hari kedua di Rp 2.700/kg dan hari ke-3 di Rp 2.500/kg.
Bagaimana perhitungan untung dan ruginya, dan kapan nasabah tersebut akan mendapatkan margin call dari pialangnya
Hari 1

Nasabah membeli 1 lot kontrak kopi dengan harga Rp 2.800/kg dan harga penutupan adalah Rp 2.900/kg:

– Modal = Rp 5.000.000- Keuntungan = (2.900-2.800) x 5.000 kg x 1 lot = Rp 500.000- Total modal = Rp 5.500.000

Nasabah mendapat keuntungan sebesar Rp 500.000

Hari 2

Misal harga penutupan adalah Rp 2.700/kg:

– Modal = Rp 5.500.000- Kerugian = (2.700-2.800) x 5.000 kg x 1 lot = Rp 500.000- Total modal = Rp 5.000.000

Nasabah merugi Rp 500.000 dan akun nasabah kembali ke posisi semula

Hari 3

Pasar mengalami kelesuan sehingga kontrak nasabah ditutup di harga Rp 2.500/kg:

– Modal = Rp 5.000.000- Kerugian = (2.500-2.800) x 5.000 kg x 1 lot = Rp 1.500.000- Total modal = Rp 3.500.000

Nasabah merugi Rp 1.500.000 dan nasabah akan mendapatkan margin call pada hari ke-4 karena akun nasabah melewati maintenance margin 80% dari initial
margin. Nasabah harus menambah Rp 1.500.000 agar akun kembali ke posisi initial margin awal.
MARK TO MARKET
Kontrak berjangka mengikuti praktek yang dikenal sebagai mark-to-market. Pada akhir setiap hari
perdagangan, Bursa menetapkan harga penyelesaian berdasarkan kisaran harga penutupan untuk setiap
kontrak.
Setiap rekening perdagangan dikreditkan atau didebit berdasarkan keuntungan atau kerugian yang hari
dan diperiksa untuk memastikan bahwa akun trading mempertahankan margin sesuai untuk semua posisi
terbuka.
Mark to Market membantu untuk memastikan bahwa semua pelaku pasar dapat memenuhi kewajiban
keuangan yang ada pada rekening perdagangan Nasabah. Ini membantu menjaga kepercayaan integritas
keuangan dari Bursa secara keseluruhan.
Praktek Mark to Market terhadap semua rekening perdagangan yang memiliki posisi di bursa membantu
memastikan rekening perdagangan Nasabah dalam kondisi keuangan terkini.
Nasabah harus mempertahankan modal yang cukup untuk memenuhi persyaratan margin pada setiap
hari.
MARK TO MARKET
FLUKTUASI HARGA

OPEN POSITION SETTLEMENT PRICE

JUAL , BELI END OF DAY, INTRADAY

VARIATION MARGIN
AK DAPAT MINTA AGAR CASH EXCESS AK YBS YANG BISA MENGHASILKAN CASH SHORTAGE DISELESAIKAN AK SEBELUM
DIKREDITKAN PD REKENING AWAL SESI PERTAMA
CASH SHORTAGE HARI PERDAGANGAN BERIKUTNYA
UNSEGREGATED AK CASH EXCESS PADA (REKENING SEGREGATED) KBI

DILAKUKAN PADA SAAT

AKHIR HARI PERDAGANGAN HARGA KOMODITAS NAIK


BERDASARKAN HARGA PENYELESAIAN ATAU TURUN MELEBIHI
BATAS YANG DITOLERIR

END OF DAY INTRA DAY


PENYELESAIAN TRANSAKSI MULTILATERAL (1)
❑ Penyelesaian transaksi secara Likuidasi (Offseting)
Menutup posisi terbuka sebelum jatuh tempo. Misalkan jatuh temponya tanggal 15 tiap bulan,
makaoffset dapat dilakukan sebelum tanggal tersebut
❑ Penyelesaian transaksi dengan Penyerahan Fisik (Physical Delivery Settlement)
Mempertahankan posisi terbukanya hingga Hari Perdagangan Terakhir Bulan Berjalan (jatuh tempo) untuk
penyerahan fisik.
Catatan:
Lembaga Kliring Berjangka setiap akhir bulan akan melakukan Pre-Info (Pemberitahuan Adanya Posisi Terbuka)
kepada pihak penjual dan pembeli. Dan selanjutnya penjual akan menyampaikan Delivery Notice
(Pemberitahuan Penyerahan) kepada Lembaga Kliring.
❑ Penyelesaian transaksi secara tunai (Cash Settlement)
Dilakukan apabila salah satu pihak, umumnya speculator, tidak ingin terjadi serah fisik setelah jatuh tempo.
Biasanya akan dilakukan rekonsiliasi antara nasabah dengan Lembaga Kliring Berjangka
PENYELESAIAN TRANSAKSI MULTILATERAL (2)
❑ Tukar Fisik dengan Berjangka (Exchange of Futures for Physicals-EFP)
Suatu transaksi yang terjadi di luar bursa yang kemudian didaftarkan ke bursa dan oleh bursa dimasukkan
sebagai transaksi yang terjadi di bursa dengan posisi kebalikannya. Umumnya dilakukan sebelum jatuh tempo
yang bermanfaat memberikan kepastian pembeli, tanpa bergantung pada kondisi harga, mengurangi
wanprestasi (cedera janji) pada transaksi fisik dan kontinuitas bahan baku terjaga.
Karakter TFB:
• Transaksi spot di luar Bursa bisa dicatat di Bursa untuk menutup posisi yang terbuka yang sudah ada atau
membuka posisi.
• Pihak jual di spot menjadi beli di futures.
• Pihak beli di spot menjadi jual di futures.
Catatan:
Tidak diperhitungkan sebagai harga yang terjadi di Bursa, namun Open Interest bertambah.

Syarat-syarat:
• Kedua pihak setuju harga dan bulan kontrak
• Benar ada transaksi spot
• Tidak ada hubungan khusus antara kedua pihak
PENJAMINAN TRANSAKSI
OFF - CASH
MATCHING TRADE VERIFIKASI HARGA PENYELESAIAN BANK PENYIMPAN DANA SETTING SETTLEMENT
FEED

MARKED TO MARKET MARGIN COLLECTION PENYELESAIAN


REGISTRASI
HAK DAN KEWAJIBAN PENYERAHAN TUKAR FISIK
NOVASI POSISI TERBUKA REKENING TERPISAH FISIK BERJANGKA
ANGGOTA KLIRING

MONITORING POSISI MONITORING


TERBUKA FLUKTUASI HARGA PENANGGULANGAN GAGAL
BAYAR
PENGELOLAAN RISIKO
PENJAMINAN
MONITORING
PENGELOLAAN DANA
MODAL BERSIH PENANGGULANGAN GAGAL
JAMINAN
DISESUAIKAN SERAH
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai