Pengawasan PBK Pkwpa Aspebtindo
Pengawasan PBK Pkwpa Aspebtindo
Disampaikan pada
Program Pelatihan Peningkatan Profesi Wakil Penasihat Berjangka (P4WPA)
06 Januari 2023
POKOK BAHASAN
01 PENGAWASAN
BAPPEBTI
PEMANTAUAN KINERJA
02 PENASIHAT & WAKIL PENASIHAT
BERJANGKA
PENGAWASAN BAPPEBTI
RUANG LINGKUP & TUJUAN PENGAWASAN
LEMBAGA PENASIHAT
BANK PENYIMPAN
KLIRING BERJANGKA
PIALANG BURSA MARGIN
BERJANGKA
BERJANGKA BERJANGKA
PEDAGANG
BERJANGKA
Bursa Berjangka
✓ Laporan Keuangan : Ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan (lapkeu
tahunan audited)
✓ Integritas Keuangan : Modal Disetor
✓ Laporan Tahunan Perkembangan Kegiatan Usaha
Pialang Berjangka
✓ Kewajiban Pelaporan Keuangan (Harian, Bulanan, Triwulan dan Tahunan)
✓ Integritas Keuangan : Modal Disetor, MBD, Pemenuhan Margin di LKB 70:30, DNRT, dan
Ekuitas
✓ Laporan Bulanan Direktur Kepatuhan
✓ Implementasi Program APU PPT
✓ Laporan Tahunan Perkembangan Kegiatan Usaha
✓ Laporan Transaksi
RUANG LINGKUP
PENGAWASAN PELAKU USAHA PBK
Manajemen Organisasi
Penerimaan Nasabah
Pelaksanaan Transaksi
Integritas Keuangan
Pembukuan dan
Pelaporan
Pengelolaan Dana
Nasabah dan APU-PPT
PENGAWASAN YANG DILAKUKAN BAPPEBTI
Mengawasi:
- Transaksi Multilateral di Bursa Berjangka;
Pengawasan - Transaksi Bilateral (SPA) yang Telah
Transaksi Dilaporkan dan Didaftarkan;
- Serah Terima Fisik Komoditi.
Mengawasi:
- Integritas Keuangan (Modal Disetor,
Ekuitas, Modal Bersih Disesuaikan,
Pengawasan Penempatan Margin di Lembaga Kliring
Kepatuhan Berjangka);
- Penyampaian Pelaporan Keuangan
dan Direktur Kepatuhan;
- Implementasi APU-PPT.
Melakukan:
- Penetapan PKAT;
Audit - Pelaksanaan Audit;
- Monitoring Tindak Lanjut Hasil Audit.
HASIL PENGAWASAN
Dalam berhubungan langsung dengan calon Nasabah, memastikan Wakil Pialang Berjangka wajib:
✓ mengetahui latar belakang calon Nasabah yang mencakup pengetahuan, pengalaman transaksi di bidang
Perdagangan Berjangka dan kemampuan keuangan sehingga diperoleh keyakinan bahwa calon Nasabah
yang akan diterima merupakan calon Nasabah yang layak sesuai Perba No. 4 Tahun 2018;
✓ menyampaikan dan menjelaskan hal-hal sesuai dengan Perba No.8 Tahun 2019, yaitu:
a. dokumen Keterangan Perusahaan berupa profil perusahaan yang telah disetujui Bappebti;
b. dokumen Pemberitahuan Adanya Risiko;
c. dokumen Perjanjian Pemberian Amanat;
d. Peraturan Perdagangan (Trading Rules);
e. Kontrak Berjangka, Kontrak Derivatif Syariah dan/atau Kontrak Derivatif lainnya yang akan
ditransaksikan;
f. dokumen Aplikasi Pembukaan Rekening Transaksi
g. calon Nasabah telah melakukan simulasi transaksi Perdagangan Berjangka;
h. Perjanjian Pemberian Amanat telah ditandatangani oleh Wakil Pialang Berjangka yang memberikan
penjelasan tentang isi Perjanjian Pemberian Amanat, Nasabah, dan Pimpinan Perusahaan Pialang
Berjangka.
A. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN (3)
Secara umum mekanisme perdagangan dibagi menjadi 2 (dua) bagian yaitu multilateral dan
bilateral.
Multilateral Bilateral
Multilateral adalah suatu mekanisme transaksi (jual/beli) antara Bilateral adalah transaksi yang hanya dilakukan oleh satu pihak
banyak pihak dengan banyak pihak dengan sistem tawar-menawar dengan satu pihak yang biasanya terjadi di luar bursa atau dikenal
secara terbuka di bursa. dengan over-the-counter (OTC).
Mekanisme multilateral diterapkan di dalam perdagangan Mekanisme di luar bursa (OTC) atau dikenal dengan istilah Sistem
berjangka bertujuan untuk proses pembentukan harga (price Perdagangan Alternatif (SPA) diselenggarakan hanya untuk tujuan
discovery), aktivitas lindung nilai (hedging), serta manfaat ekonomi spekulasi dan penyelesaiannya dilakukan secara tunai.
lainnya.
Mekanisme ini umumnya dapat dilakukan serah terima fisik
komoditi.
WPB harus mengetahui dan memahami hal-hal terkait mekanisme transaksi di industri PBK beserta
Trading Rules dan peraturan terkait lainnya yang terdapat dalam transaksi multilateral dan bilateral.
C. KEWAJIBAN MELAKSANAKAN TRANSAKSI MULTILATERAL BAGI
PIALANG BERJANGKA (LANJUTAN)
Direksi wajib melaksanakan program APU PPT. Kebijakan penerapan Program APU PPT, yang berlandaskan atas 5 (lima) Pilar
Penerapan Program APU PPT, yaitu:
1. Pengawasan Aktif Dewan Direksi dan Dewan Komisaris
Dewan Direksi:
• Membuat Usulan Kebijakan /SOP APU PPT;
• Memastikan Penerapan Program APU PPT Sesuai Kebijakan/SOP;
• Membentuk Unit Kerja Khusus dan/atau Menunjuk Pegawai Yang Menangani APU PPT (di bawah Direktur Operasional);
• Menyelenggarakan Pelatihan APU PPT Bagi Karyawan;
Dewan Komisaris:
• Persetujuan SOP APU PPT;
• Penerapan Program APU PPT Yang Dilakukan Direktur Utama;
• Pembahasan APU PPT Dalam Rapat Dewan Direksi Dan Komisaris
D. PENGAWASAN PENERAPAN PROGRAM APU PPT (LANJUTAN)
2. Kebijakan dan Prosedur
• Pialang Berjangka wajib memiliki kebijakan dan prosedur penerapan program APU dan PPT untuk mengelola dan memitigasi
risiko terjadinya pencucian uang dan/atau pendanaan terorisme;
• Kebijakan dan prosedur APU PPT wajib mendapatkan persetujuan Dewan Komisaris;
• Penilaian Resiko;
• Identifikasi dan Verifikasi Nasabah/calon Nasabah, Pemilik Manfaat (Beneficial Owner) dan Nasabah Beresiko Tinggi;
• CDD sederhana;
• Penolakan Transaksi dan Penutupan Hubungan Usaha;
• Pengkinian dan Pemantauan; dan
• Penatausahaan Dokumen.
3. Pengendalian Intern
• Pialang Berjangka wajib memiliki sistem pengendalian internal yang efektif, yaitu dimilikinya kebijakan, prosedur, dan
pemantauan internal yang memadai, termasuk penunjukan oleh direktur utama kepada pejabat atau UKK APU PPT.
4. Sistem Manajemen Informasi
• Pialang Berjangka wajib memiliki sistem informasi yang dapat mengidentifikasi, menganalisa, memantau dan menyediakan
laporan secara efektif mengenai karakteristik transaksi yang dilakukan oleh Nasabah.
5. Sumber Daya Manusia dan Pelatihan.
• Prosedur penyaringan untuk penerimaan karyawan baru (pre employee screening);
• Pengenalan dan pemantauan terhadap profil karyawan; dan
• Pelatihan yang berkesinambungan terkait APU PPT.
HASIL TEMUAN PENGAWASAN
TEMUAN HASIL PENGAWASAN/AUDIT
Hal-hal yang sering terjadi/pelanggaran yang dilakukan oleh Pialang Berjangka atau
WPB, antara lain :
- Wakil Pialang Berjangka (WPB) tidak menjalankan tugas dan kewenangannya dalam menangani
nasabah/calon nasabah;
- Tenaga pemasaran non WPB melaksanakan tugas dan kewenangan WPB;
- Pegawai perusahaan/pihak yang berkepentingan dengan perusahaan menawarkan adanya fixed income
atau profit sharing;
- WPB atau tenaga pemasaran non WPB menerima dan menggunakan kode akses transaksi Nasabah
(Personal Access Password);
- Membuat atau mempublikasikan pernyataan yang tidak benar yang isinya tidak sesuai dengan
peraturan perundang-undangan di bidang Perdagangan Berjangka;
- Menggunakan dana Nasabah yang terdapat di dalam Rekening Terpisah (Segregated Account) untuk
kepentingan lain kecuali untuk membayar komisi dan biaya lain sehubungan dengan transaksi Kontrak
Berjangka;
TEMUAN HASIL PENGAWASAN/AUDIT
- Wakil Pialang Berjangka belum terdaftar sebagai anggota asosiasi sesuai dengan Perba 9 Tahun 2020;
- Wakil Pialang Berjangka yang masa berlaku TLUP-nya sudah lebih dari satu tahun dan harus segera
mengikuti Program Pelatihan Peningkatan Profesi Wakil Pialang Berjangka (P4WPB) sesuai dengan
Perba 9 Tahun 2020;
- Izin Wakil Pialang Berjangka (WPB) belum dicabut meskipun sudah tidak lagi berkerja di perusahaan
pialang;
- Personil Divisi Kepatuhan/Compliance berstatus sebagai Wakil Pialang Berjangka;
- Aplikasi Penerimaan Nasabah Online tidak dilengkapi dengan fitur mandatory;
- Perjanjian Nasabah Konvensional tidak diisi dengan lengkap dan benar.
Integritas adalah melakukan hal yang benar,
bahkan ketika tidak ada yang mengawasi
C. S. Lewis
Terima Kasih