BIODATA NARASUMBER :
F. GAMBARAN UMUM KEG : 1. Anggaran disiapkan oleh Desa ( 2023 maks 20 % dari
Dana Desa di APB Desa)
2. Anggaran digunakan untuk bibit/indukan, pakan dan
peralatan/perlengkapan lain sesuai ketentuan
3. bibit/indukan, pakan dan peralatan/perlengkapan lain
sesuai ketentuan tsb diserahkan kepada kelompok
dalam keadaan cukup dan baik
4. Kelompok bertanggungjawab memelihara, menjaga
keselamatan, mengembangbiakkan, menggemukkan,
merawat, memanen/mengambil hasil, menjual/
mengkomersilkan dan mengembangkan kegiatan
5. Bibit/indukan yang awal kegiatan termasuk aset desa,
dan jika keg berhasil maka prioritas utama adalah
pengembalian modal awal untuk pengadaan
bibit/indukan berikutnya dan selebihnya baru dibagi
sesuai persentase
6. Laporan-laporan kelompok kepada pemerintah desa
7. Laporan pemerintah desa pada Camat
KEPALA DESA TERAMANG JAYA
KABUPATEN MUKOMUKO
TENTANG
MEMUTUSKAN
Pasal 1
Dalam pasal ini yang dimaksud dengan :
1. Pemerintah Daerah adalah Bupati sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan
Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah otonom
2. Kecamatan adalah wilayah kerja camat sebagai perangkat daerah Kabupaten
Mukomuko dalam wilayah kerja Pemerintah Kabupaten Mukomuko
3. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang
berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan
masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul,
dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem
pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
4. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
5. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dibantu perangkat Desa sebagai unsur
penyelenggara Pemerintahan Desa
6. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disebut BPD adalah Lembaga
yang melaksanakan fungsi pemerintahan yang anggotanya merupakan wakil
dari penduduk Desa berdasarkan keterwakilan wilayah dan ditetapkan secara
demokratis
7. Musyawarah Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah musyawarah
antara Badan Permusyawaratan Desa, Pemerintah Desa, dan unsur
masyarakat yang diselenggarakan oleh Badan Permusyawaratan Desa untuk
menyepakati hal yang bersifat strategis.
8. Peraturan Kepala Desa adalah Peraturan yang ditetapkan oleh Kepala Desa
dan bersifat mengatur
9. Rencana Kerja Pemerintah Desa, selanjutnya disebut RKP Desa, adalah
penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa untuk jangka
waktu 1 (satu) tahun.
10. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, selanjutnyadisebut APB Desa, adalah
rencana keuangan tahunan pemerintahan Desa
11. Kewenangan berdasarkan hak asal usul adalah hak yang merupakan warisan
yang masih hidup dan prakarsa Desa atau prakarsa masyarakat Desa sesuai
dengan perkembangan kehidupan masyarakat.
12. Kewenangan lokal berskala Desa adalah kewenangan untuk mengatur dan
mengurus kepentingan masyarakat Desa yang telah dijalankan oleh Desa atau
mampu dan efektif dijalankan oleh Desa atau yang muncul karena
perkembangan Desa dan prakasa masyarakat Desa.
13. Sumber Pendapatan Desa adalah penerimaan desa dari kelompok Pendapatan
Asli Desa, pendapatan transfer dan pendapatan lain
14. Pendapatan Asli Desa adalah penerimaan berupa uang yang dihasilkan dari
hasil usaha, hasil aset, swadaya, partisipasi dan gotong royong dan
pendapatan asli desa lain
15. Pangan adalah Segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk
pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan, perairan, dan air,
baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai makanan
atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan,
bahan baku pangan, dan bahan lainnya yang digunakan dalam proses
penyiapan, pengolahan, dan/atau pembuatan makanan atau minuman.
16. Ketahanan pangan adalah Kondisi terpenuhinya Pangan bagi masyarakat desa
sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya Pangan yang
cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan
terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya
masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara
berkelanjutan.
17. Lumbung Pangan adalah Persediaan Pangan di Desa untuk konsumsi warga
dan untuk menghadapi masalah kekurangan Pangan, gangguan pasokan dan
harga, serta keadaan darurat.
18. Kelompok adalah suatu organisasi masyarakat desa yang diberi bantuan untuk
membudidaya / mengembangbiakkan kegiatan ketahanan pangan hewani di
desa yang diharapkan berdampak positif bagi kehidupan sosial, ekonomi,
kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Desa;
BAB II
JENIS KEGIATAN
Pasal 2
Untuk mewujudkan ketentuan Pasal 6 ayat (2) huruf b Peraturan Menteri Desa
Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 8 Tahun 2022 tentang
Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2023, maka penggunaan Dana Desa untuk
program prioritas nasional sesuai kewenangan Desa meliputi antara lain ketahanan
pangan nabati dan hewani di Desa Teramang Jaya menetapakan program/kegiatan
ketahanan pangan hewani dari Dana Desa Tahun Anggaran 2023
Pasal 3
Kegiatan Ketahanan pangan Desa Teramang Jaya merupakan belanja modal desa yang
yang bersumber dari Dana Desa pada APB Desa Tahun Anggaran 2023 pada bidang
pemberdayaan masyarakat desa
Pasal 4
(1) Perangkat Desa yang membidangi tentang ketahanan pangan memproses,
melaksanakan, mengendalikan dan melaporkan seluruh pelaksanaan kegiatan
ketahanan pangan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
(2) Pengadaan bibit/indukan awal pada kegiatan ketahanan pangan terintegrasi dalam
pengelolaan aset desa lainnya.
Pasal 5
Kegiatan Ketahanan pangan Desa Teramang Jaya sebagaimana dimaksud Pasal 2 yang
ditetapkan dalam musyawarah di desa adalah budidaya / pengembangbiakan ikan air
tawar yang diharapkan berdampak positif bagi kehidupan sosial, ekonomi, kesehatan
(pencegahan stunting/peningkatan gizi )dan kesejahteraan masyarakat Desa
BAB III
PELAKSANAAN
Pasal 6
Dalam penentuan pelaksanaan kegiatan ketahanan pangan di Desa dilakukan sebagai
berikut :
a. Kegiatan Ketahanan Pangan budidaya/ Pengembangbiakan ikan air tawar
dilaksanakan oleh kelompok masyarakat.
b. Kelompok masyarakat yang melaksanakan kegiatan ketahanan pangan harus
terlegalisasi minimal diketahui oleh Kepala Desa ditetapkan Surat Keputusan
Kepala Desa
c. Kelompok mengajukan usulan secara tertulis kepada pemerintah desa dengan
melampirkan proposal rencana usaha dan dokumen administrasi kelompok
lainnya
d. Pemerintah Desa membahas dan menyepakati usulan kelompok bersama BPD
dan dengan perwakilan tokoh masyarakat desa lainnya yang hasilnya
dituangkan dalam Berita Acara musyawarah di Desa
e. Kelompok masyarakat yang melaksanakan kegiatan ketahanan pangan
ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala Desa
f. Kegiatan budidaya/ Pengembangbiakan ikan air tawar dilaksanakan sampai
produksi dan hasilnya memberi dampak positif bagi anggota kelompok,
masyarakat dan desa
g. Wadah/kolam yang digunakan untuk kegiatan budidaya/ Pengembangbiakan
ikan air tawar oleh kelompok dapat menggunakan wadah/kolam milik desa
dan/atau wadah/kolam milik anggota kelompok
Pasal 8
(1) Pengadaan sebagaimana dimaksud pasal 7 huruf c sesuai dengan azas-azas
pengeleloaan keuangan desa dan pengadaan barang/jasa di desa
(2) Penyerahan sebagaimana dimaksud pasal 7 huruf c dituangkan dalam berita
acara serah terima barang dan gambar fhoto
BAB IV
HAK, KEWAJIBAN DAN HASIL USAHA
Pasal 9
(1) Dalam kegiatan ketahanan pangan Desa, Pemerintah desa berkewajiban untuk :
a. Mengadakan dan menyerahkan bibit/indukan yang sehat dan baik kepada
kelompok
b. Mengadakan dan menyerahkan pakan dan/atau alat kelengkapan lainnya
kepada kelompok
c. Memberikan edukasi, supervisi dan bimbingan dan ikut melakukan upaya
untuk keberhasilan kegiatan kelompok
(2) Pemerintah desa berhak :
a. Mendapat laporan perkembangan kegiatan dari kelompok
b. Mendapat bagian dari usaha/kegiatan sebagai Pendapatan Asli Desa
c. Memberi saran dan pertimbangan untuk kemajuan kegiatan
Pasal 10
(1) Dalam kegiatan ketahanan pangan Desa, kelompok berhak :
a. menerima bibit/indukan dan pakan sebagaimana dimaksud pasal 7 huruf a dan
huruf b
b. mendapatkan hasil usaha
c. mengadakan kegiatan lain (usaha pemancingan) pada kolam kegiatan ketahan
pangan
d. melakukan kerjasama dalam rangka pemasaran hasil kegiatan
(2) Kelompok berkewajiban :
a. memelihara dan mengembangbiakkan ikan air tawar
b. membuat dan menyampaikan laporan perkembangan usaha kepada pemerintah
desa
c. menerima saran dan pertimbangan dari pemerintah desa untuk kemajuan usaha
d. melakukan upaya-upaya untuk pengembangan usaha
Pasal 11
(1) Hasil budidaya/perkembangbiakan ikan air tawar oleh kelompok dibagi untuk :
a. 50 % digunakan untuk pengembangan kegiatan berupa pengadaan kolam
baru atau pengadaan bibit/indukan baru dan pakan
b. 30 % digunakan untuk biaya operasional kelompok (peralatan dll)
c. 20 % untuk Pendapatan Asli Desa
(2) Hasil budidaya/perkembangbiakan ikan air tawar oleh kelompok diutamakan
dijual guna memenuhi kebutuhan masyarakat desa dengan harga lokal desa
dan selanjutnya dapat dijual secara luas dengan mengikuti harga yang
berlaku/harga pasar.
(3) Hasil dan pembagian sebagaimana dimaksud ayat (1) adalah setelah di potong
dari uang pokok/modal awal pembelian bibit/indukan ikan air tawar.
(4) Hasil pemotongan uang pokok sebagaimana dimaksud ayat (3) digunakan untuk
pembelian bibit/indukan baru
BAB V
FORCE MAJUER
Pasal 12
Apabila terjadi keadaan darurat/force majeur:
a. Kelompok membuatkan Berita Acara yang menyatakan keadaan darurat pada
pelaksanaan kegiatan tersebut seperti karena bencana alam, penyakit, dan lainnya
(mati, hilang, sakit) yang harus disampaikan kepada Kepala Desa dan tembusannya
disampaikan kepada BPD yang didukung dengan dokumentasi gambar fhoto, surat
keterangan hilang atau surat keterangan dari dokter hewan
b. Atas laporan sebagaimana dimaksud huruf a, Kepala Desa melaporkan lebih lanjut
kepada Camat dan tembusannya disampaikan kepada pendamping
desa/pendamping lokal desa
c. Apabila ditemukan kelalaian dalam pemeliharaan maka kelompok akan diberikan
sanksi oleh pemerintah desa sesuai hasil musyawarah di desa
BAB VI
KETENTUAN LAIN
Pasal 13
Hal-hal yang penting yang belum diatur dalam Peraturan Kepala Desa ini untuk
pelaksanaan program kegiatan ketahanan pangan di desa Teramang Jaya Tahun
Anggaran 2023 dapat akan diatur lebih lanjut melalui musyawarah di desa.
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 14
Peraturan Kepala Desa ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan
NURDIN
Diundangkan di Teramang Jaya
Pada tanggal ……………
Sekretaris Desa
ANAS MAS’UD
TENTANG
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
Kesatu : Menetapkan Kelompok Masyarakat Desa Teramang Jaya yang
tergabung dalam kelompok “ …………………..” sebagai pelaksana
kegiatan ketahanan pangan Desa Teramang Jaya Tahun Anggaran
2023 dengan susunan pengurus/organisasi seperti terlampir yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari keputusan ini;
Kedua : Kelompok sebagaimana dimaksud Diktum Kesatu wajib
mempedomani Peraturan Kepala Desa Teramang Jaya Nomor ……
Tahun 2023 tentang Pelaksanaan Program Ketahan Pangan
Melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Teramang Jaya
Tahun Anggaran 2023;
Ketiga : Segala biaya yang timbul akibat ditetapkannya Keputusan ini,
dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
Teramang Jaya Tahun Anggaran 2023;
Keempat : Keputusan ini disampaikan kepada masing-masing yang
bersangkutan untuk dilaksanakan dengan penuh tanggungjawab;
Kelima : Keputusan ini mulai berlakuk sejak ditetapkan dan jika
dikemudian hari terdapat kekeliruan didalamnya akan perbaiki
sebagaimana mestinya
NURDIN
Tembusan :
1. Camat Teramang Jaya
2. Ketua BPD Desa Teramang Jaya
ANGGARAN DASAR
KELOMPOK “ ……………………………..” PADA PELAKSANAAN KEGIATAN
KETAHAN PANGAN DESA TERAMANG JAYA TAHUN 2023