PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asesmen Standardisasi Pendidikan Daerah adalah kegiatan pengambilan data
sekunder dan pengukuran capaian kompetensi lulusan jenjang
SD/MI/Paket-A/Ula dan Jenjang SMP/MTs/Paket-B/Wustha pada mata pelajaran
tertentu dalam lingkup daerah dengan mengacu pada Standar Kompetensi
Lulusan.
Asesmen Standardisasi Pendidikan Daerah perlu dilakukan untuk
meningkatkan mutu pendidikan. Asesmen dirancang untuk menghasilkan data
sekuder untuk mendukung data hasil raport mutu satuan Pendidikan agar
menjadi informasi akurat untuk memperbaiki kualitas belajar mengajar, yang pada
gilirannya akan meningkatkan hasil belajar peserta didik.
Hasil Asesmen Standardisasi Pendidikan Daerah juga digunakan sebagai
salah satu alat ukur seleksi menuju jenjang berikutnya. ASPD tidak menggantikan
peran UN dalam mengevaluasi prestasi peserta didik, namun ASPD menggantikan
peran UN sebagai sumber informasi untuk memetakan dan mengevaluasi mutu,
sebagai alat untuk menghasilkan potret yang lebih utuh tentang kualitas hasil
belajar serta proses pembelajaran di sekolah. Laporan hasil ASPD akan menjadi
umpan balik yang berguna bagi sekolah dan Dinas Pendidikan dalam proses
evaluasi diri dan perencanaan program.
B. Maksud
Asesmen Standardisasi Pendidikan Daerah yang selanjutnya disebut ASPD
adalah kegiatan pengukuran capaian kompetensi lulusan pada mata pelajaran
tertentu di Daerah Istimewa Yogyakarta dengan mengacu pada standar kompetensi
lulusan.
Asesmen Standardisasi Pendidikan Daerah (ASPD) dilakukan untuk
mendapatkan data sekunder perihal peningkatan mutu Pendidikan dan dirancang
untuk menghasilkan informasi akurat tentang perkembangan mutu dari waktu ke
waktu dan kesenjangan antar bagian dalam sistem pendidikan dalam rangka
memperbaiki kualitas belajar mengajar dan meningkatkan hasil belajar peserta
didik.
1
C. Tujuan
1. Pengembangan kompetensi peserta didik
2. Tidak dipergunakan untuk menentukan kelulusan, tetapi menjadi dasar
dilakukan perbaikan pembelajaran.
3. Memantau perkembangan mutu dan kesenjangan antar bagian di dalam
sistem Pendidikan
4. Dapat dipergunakan sebagai salah satu alat ukur seleksi masuk ke jenjang
pendidikan berikutnya
D. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301).
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13
Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2013 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5670).
3. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan
Keagamaan;4. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Tahun 2010
Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5105) sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang
Perubahan Atas Peraturan.
4. Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan (Lembaran Negara Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 5157).
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 14 Tahun 2007 tentang Standar
Isi untuk Program Paket A, Program Paket B, dan Program Paket C.
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 3 Tahun 2008 tentang Standar
Proses Pendidikan Kesetaraan Program Paket A, Program Paket B, dan Program
Paket C.
2
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 158 Tahun 2014
tentang Penyelenggaraan SKS.
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016 tentang
Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah.
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2016 tentang
Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2016
tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan Menengah.
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016
tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar.
12. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 9
Tahun 2022 tentang Evaluasi Sistem Pendidikan oleh Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah Terhadap Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan
Pendidikan Menengah.
3
BAB II
A. Jadwal ASPD
1. ASPD Utama
Sesi/
No Hari, Tanggal Waktu Mata Pelajaran
Jam ke
2. ASPD Susulan
Sesi/
No Hari, Tanggal Waktu Mata Ptelajaran
Jam ke
3.
4
B. Rekapitulasi Peserta ASPD
Jumlah Peserta
No. Ruang Jumlah
L P Keseluruhan
1. I 10 10 20
2. II 12 8 20
Total 22 18 40
C. Fasilitator Ruang
D. Pelaksanaan ASPD
Pelaksanaan ASPD di SMP Ekakapti secara umum bisa berjalan lancar. Pada
hari pertama pelaksanaan ASPD, Selasa, 17 Mei 2022 terjadi pemadaman
listrik dikarenakan trafo di depan sekolahan meledak. Hal ini mengakibatkan
pelaksanaan ASPD pada hari tersebut di sesi pertama tidak bisa dilaksanakan.
Untuk mengatasi hal ini maka panitia kemudian mengusulkan kepada panitia
ASPD tingkat propinsi untuk melaksanakan ASPD yang tertunda
pelaksanaannya tersebut pada hari terakhir ASPD di sesi ketiga. Usul ini
disetujui oleh panitia ASPD tingkat propinsi. Selanjutnya pelaksanaan ASPD
bisa berjalan lancar sampai hari terakhir.
5
BAB III
ANGGARAN ASPD
6
BAB IV
JAWABAN SISWA
Pada Bab ini akan disampaikan tentang jawaban siswa selama mengikuti
asesmen yang selanjutnya jawaban ini masih akan dianalisis untuk kemudian
akan diperoleh hasil akhir dari asesmen. (Terlampir)
7
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
8
BAB VI
PENUTUP
Demikian laporan ini kami susun, semoga bisa memberikan informasi tentang
pelaksanaan Asesmen Standarisasi Pendidikan Daerah (ASPD) di SMP Ekakapti
Karangmojo. Kami juga berharap laporan ini bisa memberikan manfaat bagi pihak-
pihak yang berhubungan dengan pelaksanaan ASPD.
Kami memahami masih banyak kekurangan dalam laporan ini, untuk itu
saran yang membangun kami harapkan untuk perbaikan dalam penyusunan laporan
serupa.
9
LAMPIRAN LAMPIRAN
10