HKUM4403-1
NASKAH TUGAS MATA KULIAH
UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER: 2021/22.2 (2022.1)
Fakultas : FHISIP/Fakultas Hukum, [mu Sosial dan IImu Pol
Kode/Nama MK —_: HKUM4403/Ilmu Perundang-Undangan
Tugas 23
No. ‘Soal
1
Pakar: Idealnya, Presiden Keluarkan Perppu Pilkada....
JAKARTA, KOMPAS.com - Pakar Hukum Tata Negara Zainal Arifin Mochtar menyebut, idealnya, aturan
tentang protokol kesehatan di Pilkada 2020 diatur dalam undang-undang. Atau setidak-tidaknya, apabila
waktu tak mencukupi untuk revisi UU, Presiden bisa menerbitkan peraturan pemerintah pengganti
undang-undang ( Perppu). Hal ini Zainal sampaikan merespons langkah Komisi Pemilihan Umum (
KPU), pemerintah, dan DPR yang sepakat melanjutkan pilkada di tengah pandemi, dengan merevisi
PKPU Nomor 10 Tahun 2020 tentang Pilkada dalam kondisi bencana non-alam, "“Kalau kita mau bicara
soal idealnya itu harusnya undang-undang diubah, harusnya presiden mengeluarkan Perppu,” kata
Zainal saat dihubungi Kompas.com, Kamis (24/9/2020).
Zainal mengatakan, apabila aturan protokol kesehatan hanya diatur di PKPU, bukan tidak mungkin
muncul kerancuan antara Undang-Undang Pilkada dengan PKPU itu sendiri. Dalam situasi ini, undang-
undang dipandang peraturan umum yang berlaku untuk keadaan biasa. Sementara PKPU berlaku untuk.
keadaan khusus. “Ini bentuk selemah-lemahnya sebenamya yang bisa dilakukan, karena paling balk
tentu adalah undang-undang diubah, Artinya kita membiarkan ada kerancuan antara undang-undang
dengan Peraturan KPU," ujar dia. Selain rancunya aturan, lanjut Zainal, apabila ketentuan protokol
kesehatan hanya diatur di PKPU, ketentuan itu menjadi rawan diguget. Apalagi, aturan yang tertuang
alam PKPU bertentangan dengan Undang-Undang Pilkada. Zainal mengingatkan polemik yang terjadi
sekitar akhir tahun 2018 ketlka KPU hendak melarang mantan napi korupsi mencalonkan diti di Pemilu
Legislatif melalui PKPU Pencalonan
Meski aturan dalam PKPU tersebut didukung oleh masyarakat, Mahkamah Agung (MA) pada akhimya
membatalkan bunyi ketentuan tersebut lantaran dinilal bertentangan dengan UU Pilkada.
Menurut Zainal, hal yang sama bisa saja terjadi pada PKPU Pilkada dalam kondisi bencana non-alam.
"Tidak ada jaminan tidak digugat ya, bisa jadi siapa tahu ada orang mau gugat,” katanya. Diberitakan,
KPU menerbitkan Peraturan KPU (PKPU) Nomor 13 Tahun 2020 tentang Pilkada Serentak Lanjutan
alam Kondisi Bencana Non-alam Covid-19 pada 23 September 2020. PKPU tersebut merupakan
bentuk perubahan kedua atas PKPU Nomor 6 Tahun 2020.
Revisi PKPU ini merupakan tindak lanjut dari kesepakatan antara Komisi Il DPR Rl bersama pemerintah
dan penyelenggara pemilu. Padahal, sebelumnya, pemerintah sempat mempertimbangkan penerbitan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang ( Perppu). Adapun Pilkada 2020 digelar di 270 wilayah
i Indonesia, meliputi 9 provinsi, 224 kabupaten, dan 37 kota. Hari pemungutan suara pilkada
rencananya akan digolar serentak pada 9 Desember.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pakar: Idealnya, Presiden Keluarkan Perppu
Pilkada...", Klik untuk aca: htips://nasional kompas.com/read/2020/09/24/2057222 1 /pakar-idealnya-
presiden-keluarkan-perppu-pilkada
Jelaskan mekanisme pengajuan PERPPU menjadi UU dan bagalmana kedudukan Peraturan
Pemerintah Penganti Undang-Undang (PERPPU) bila tidak mendapatkan persetujuan DPR!
1 dari 2HKUM4403-1
Baleg Selujul Harmonisasi RU Pendidikan Kedokleran
Badan Legisiasi (Baleg) DPR RI menyetujui harmonisasi Rancangan Undang-Undang (RUU) Pendidikan
Kedokteran dibawa dalam Rapat Paripurna untuk dilanjutkan pembahasannya ke tingkat |.
"Saya meminta persetujuan pada semua anggota dan Pimpinan Baleg DPR Rl, apakah RUU Pendidikan
Kedokteran bisa disetujui?" kata Ketua Baleg DPR RI Supratman Andi Agtas dalam Rapat Pleno Baleg
secara fisik dan virtual, Senin (11/5/2020).
Dalam rapat tersebut, sebanyak delapan fraksi memberikan persetujuannya melalui pandangan mini
‘raksi dengan berbagai catatan. Sementara, Fraksi Demokrat tidak memberikan pandangan fraksinya.
"Dengan demikian, delapan fraksi setuju ini diputuskan. Satu Fraksi tidak memberikan pendapat, yakni
Fraksi Partai Demokrat. Dengan demikian saya ingin minta persetujuan sekali lagi pada semua Anggota
Badan Legislasi dan seluruh Pimpinan. Apakah RUU tentang Pendidikan Kedokteran ini bisa kita
setujui?," tanya Supratman disambut ketok palu tanda persetujuan,
Adapun, substansi RUU tentang Pendidikan Kedokteran yang mengemuka dalam pengharmonisasian,
pembulatan dan pemantapan Konsepsi yang disepakati dalam rapat Pleno Baleg bersama pengusul dari
Fraksi NasDem, antara lain: Perbaikan judul RUU dari Sistem Pendidikan Kedokteran menjadi RUU
Pendidikan Kedokteran.
Selanjutnya, Pendidikan Kedokteran merupakan subsistem dari sistem Pendidikan Nasional yang tidak
terpisah dengan Sistem Kesehatan Nasional dan Sistem Ketahanan Nasional.
Dalam pandangan mini fraksinya, Anggota Baleg DPR RI Ary Egahni Ben Bahat mengatakan secara
substansi RUU Pendidikan memuat seluruh aspek penyelenggaraan pendidikan kedokteran di
Indonesia.
Polltisi dari Fraksi NasDem ini menyakini RUU tersebut dapat menghasikan Sumber Daya Manusia
(SDM) di bidang kedokteran dan dokter gigi yang berkualitas untuk mengabdi kepada bangsa untuk
memenuhi pembangunan nasional.
Selain itu, dinarapkan SDM kedokteran dapat menerapkan perkembangan teknologi Kedokteran dan
mampu menerapkan bio teknologi, dan kecerdasan buatan. "Kami menyetujui untuk RUU Pendidikan
Kedokteran dibawa ketahap selanjutnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang beriaku,”
tandas Ary. (annves)
Sumber :
hitp:www.dpr.go.id/berita/detailid/2871 7//Baleg+Selujuis Harmonisasis RUU+Pendicikan+Kedokteran
Jelaskan yang dimaksud dengan pengharmonisasian dan pemantapan Rancangan Undang-
Undang!
‘Jelaskan ketentuan-kelentuan yang ada dalam batang tubuh sebuah peraturan perundang-
undangan!
2 dari 2