Anda di halaman 1dari 58

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN ………………

MODUL AJAR

Satuan Pendidikan : SMK ……………………..


Program Keahlian : Pemasaran
Mata Pelajaran : Konsentrasi Bisnis Digital
Kelas : XI Pemasaran
Tahun Pelajaran : 2022/2023
Alokasi Waktu : 72 JP (@ 45 menit)

Fase : F
Elemen : Ekonomi bisnis dan administrasi umum

Capaian Pembelajaran : Pada akhir Fase F peserta didik mampu mengidentifikasi


masalah-masalah ekonomi, memahami model dan pelaku
ekonomi, perilaku konsumen dan produsen dalam kegiatan
ekonomi, menerapkan ilmu ekonomi dalam kegiatan usaha,
serta memahami administrasi dan fungsi-fungsi manajemen
Deskripsi : Meliputi masalah-masalah ekonomi, model dan pelaku
ekonomi, perilaku konsumen dan produsen dalam kegiatan
ekonomi, ilmu ekonomi dalam kegiatan usaha, administrasi
dan fungsi-fungsi manajemen
Kompetensi Awal : Kemampuan awal yang dipersyaratkan untuk
mempelajari modul ini yaitu peserta didik sudah
memiliki kemampuan dasar tentang Dasar-dasar
Pemasaran
Softskills : 1. Kemandirian
2. Kritis
3. Jujur
4. Santun
5. Disiplin
6. Kerja Keras
7. Berfikir Logis
8. Kreatif
9. Inovatif
10. Bertanggung Jawab
Sarana Prasarana : Alat dan Bahan
1. Perangkat keras (PC/Laptop, Smartphone, Tablet)
2. Perangkat lunak (Pemutar Video, YouTube)
3. Koneksi Internet
4. LKPD
Sumber Belajar
Digital dan Non digital berupa Buku paket, e-book,
portal pembelajaran, tautan edukasi di internet dan
video pembelajaran di internet
Target Peserta Didik : Perangkat ajar ini dapat digunakan guru untuk
mengajar di Kelas XI (Sebelas) Konsentrasi Keahlian
Bisnis Digital SMK Bisnis dan Manajemen Siswa
1
reguler/tipikal.
Model Pembelajaran : 1. Pendekatan pembelajaran ilmiah/scientific
2. Model pembelajaran project-based learning,
discovery learning
Metode Pembelajaran : Metode Diskusi, Tanya Jawab, Presentasi, studi kasus

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah menggali dari diri sendiri, mencari referensi, berdiskusi, refleksi terbimbing, studi kasus,
elaborasi pemahaman, koneksi antar materi dan aksi nyata, peserta didik mampu:

Kode TP Tujuan Pembelajaran

4.1 Memahami Masalah-masalah ekonomi

4.2 Memahami Administrasi

4.3 Memahami fungsi-fungsi manajemen

B. Pemahaman Bermakna
1) Ruang lingkup Ilmu ekonomi dan masalah ekonomi
2) Administrasi dan bisnis
3) Manajemen dan fungsi manajemen

C. Kegiatan Pembelajaran
PERTEMUAN KE-1 Ruang lingkup Ilmu ekonomi dan masalah ekonomi

KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Awal :
• Guru mengkondisikan peserta didik sebelum memulai pembelajaran dengan salam,
cek kehadiran, kesiapan fisik/psikis peserta didik, dan lingkungan kelas.
• Guru menghimbau kepada siswa untuk memenuhi protokol kesehatan, seperti
mencuci tangan atau memakai handsanitizer selebum masuk kelas dan selalu
menggunakan masker selama proses pembelajaran berlangsung.
• Guru menyampaikan memberikan pertanyaan pemantik seputar materi
pembelajaran hari ini yaitu tentang ruang lingkup imu ekonomi dan masalah ekonomi
serta memotivasi peserta didik untuk tetap semangat dalam mengikuti pembelajaran.
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan asesmen pembelajaran yang akan
dilaksanakan.

2
Kegiatan Inti :
Stimulasi:
 Peserta didik Peserta didik melihat slide yang berisi gambar tentang kegiatan
komunikasi yang ada disekitar kita. Contoh kegiatan jual beli di pasar, guru mengajar
dikelas, kegiatan seseorang yang sedang bertelepon dan lain sebagainya.
Identifikasi Masalah
 Peserta didik diminta memberikan tanggapan dan pertanyaan terkait video dan
contoh kontekstual terkait materi.
 Peserta didik diberikan penugasan untuk dikerjakan selama proses pembelajaran.
 Peserta didik diminta untuk mencari fungsi dan tujuan komunikasi; unsur-unsur
komunikasi; macam-macam komunikasi dan apa itu komunikasi bisnis?
 Peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya, dan guru memberikan
kesempatan kepada peserta didik jika masih ada yang kurang dipahami dari
instruksi tugas.
Pengumpulan data
 Peserta didik melakukan eksplorasi terhadap muatan materi yang terkandung dalam
penugasan praktik secara mandiri dari bahan ajar yang telah diberikan dan melalui
internet.
 Peserta didik mengerjakan penugasan yang diberikan sambil mengecek
kesesuaiannya dengan instruksi tugas.
Pembuktian/Verifikasi
 Peserta didik diminta untuk memverifikasi hasil pekerjaannya sebelum dikumpulkan.
 Peserta didik diminta untuk mengumpulkan hasil pekerjaan kepada guru.
 Peserta didik menyajikan hasil aktivitas pembelajaran di depan kelas, peserta didik
lain diminta untuk menanggapi.
Menarik Kesimpulan
 Peserta didik diminta untuk memberikan kesimpulan atas pembelajaran dan
penugasan yang dipraktikkan.
 Guru memberikan penguatan terhadap materi pembelajaran yang dipelajari kepada
seluruh peserta didik.

Kegiatan Penutup:
 Peserta didik mengerjakan asesmen yang diberikan guru.
 Peserta didik diminta untuk membuat refleksi pembelajaran.
 Guru memberikan kesimpulan pembelajaran dan menyampaikan sekilas materi
pertemuan berikutnya.

ASESMEN
 Sikap : Jurnal Observasi Profil Pelajar Pancasila
 Pengetahuan : Asesmen Kognitif
 Keterampilan : Penugasan Praktik

LAMPIRAN
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK BAHAN BACAAN GURU DAN
PESERTA DIDIK
1. LKPD Pertemuan 1 (Ruang lingkup Handout Materi, Modul, LKPD, Buku
komunikasi bisnis) Teks Pelajaran, Media internet

GLOSARIUM

3
Artikulasi, Decoding, Intonasi, Komunikan, Komunikasi, Komunikator dan Media, Non
Verbal dan Verbal

PERTEMUAN KE-2 Etika Bisnis


KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Awal :
• Guru mengkondisikan peserta didik sebelum memulai pembelajaran dengan salam,
cek kehadiran, kesiapan fisik/psikis peserta didik, dan lingkungan kelas.
• Guru menghimbau kepada siswa untuk memenuhi protokol kesehatan, seperti
mencuci tangan atau memakai handsanitizer selebum masuk kelas dan selalu
menggunakan masker selama proses pembelajaran berlangsung.
• Guru menyampaikan materi pembelajaran sebelumnya dan mengkaitkannya dengan
materi pembelajaran hari ini yaitu tentang etika bisnis serta memotivasi peserta didik
untuk tetap semangat dalam mengikuti pembelajaran.
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan asesmen pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
Kegiatan Inti :
Stimulasi:
 Peserta didik medengarkan pertanyaan guru tentang mengapa kita harus beretika?
Kenapa seseorang harus beretika? Apakah etika itu penting?
Identifikasi Masalah
 Peserta didik diminta memberikan tanggapan dan pertanyaan terkait pertanyaan dari
guru tentang etika.
 Peserta didik diberikan penugasan untuk dikerjakan selama proses pembelajaran.
 Peserta didik diminta untuk mencari pengertian etika bisnis, prinsip etika bisnis; etika
komunikasi bisnis dan prinsip etika komunikasi bisnis.
 Peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya, dan guru memberikan
kesempatan kepada peserta didik jika masih ada yang kurang dipahami dari
instruksi tugas.
Pengumpulan data
 Peserta didik melakukan eksplorasi terhadap muatan materi yang terkandung dalam
penugasan praktik secara mandiri dari bahan ajar yang telah diberikan dan melalui
internet.
 Peserta didik mengerjakan penugasan yang diberikan sambil mengecek
kesesuaiannya dengan instruksi tugas.
Pembuktian/Verifikasi
 Peserta didik diminta untuk memverifikasi hasil pekerjaannya sebelum dikumpulkan.
 Peserta didik diminta untuk mengumpulkan hasil pekerjaan kepada guru.
 Peserta didik menyajikan hasil aktivitas pembelajaran di depan kelas, peserta didik
lain diminta untuk menanggapi.
Menarik Kesimpulan
 Peserta didik diminta untuk memberikan kesimpulan atas pembelajaran dan
penugasan yang dipraktikkan.
 Guru memberikan penguatan terhadap materi pembelajaran yang dipelajari kepada
seluruh peserta didik.
Kegiatan Penutup:
 Peserta didik mengerjakan asesmen yang diberikan guru.
 Peserta didik diminta untuk membuat refleksi pembelajaran.
 Guru memberikan kesimpulan pembelajaran dan menyampaikan sekilas materi
pertemuan berikutnya.
ASESMEN
4
 Sikap : Jurnal Observasi Profil Pelajar Pancasila
 Pengetahuan : Asesmen Kognitif
 Keterampilan : Penugasan Praktik

LAMPIRAN

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK BAHAN BACAAN GURU DAN


PESERTA DIDIK
2. LKPD Pertemuan 2 (Etika Bisnis) Handout Materi, Modul, LKPD, Buku
Teks Pelajaran, Media internet

GLOSARIUM
Integritas, Komunikasi Formal, Komunikasi Non Formal, Komunikasi Massa dan Red-
herring

PERTEMUAN KE-3 Negosiasi Bisnis


KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Awal :
• Guru mengkondisikan peserta didik sebelum memulai pembelajaran dengan salam,
cek kehadiran, kesiapan fisik/psikis peserta didik, dan lingkungan kelas.
• Guru menghimbau kepada siswa untuk memenuhi protokol kesehatan, seperti
mencuci tangan atau memakai handsanitizer selebum masuk kelas dan selalu
menggunakan masker selama proses pembelajaran berlangsung.
• Guru menyampaikan materi pembelajaran sebelumnya dan mengkaitkannya dengan
materi pembelajaran hari ini yaitu tentang negosiasi bisnis serta memotivasi peserta
didik untuk tetap semangat dalam mengikuti pembelajaran.
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan asesmen pembelajaran yang akan
dilaksanakan.

Kegiatan Inti:
Stimulasi:
 Peserta didik melihat tayangan berupa video tentang komunikasi dengan pelanggan
atau kegiatan yang sedang melayani pelanggan.
Identifikasi Masalah
 Peserta didik diminta memberikan tanggapan dan pertanyaan terkait video dan
contoh kontekstual terkait materi.
 Peserta didik diberikan penugasan untuk dikerjakan selama proses pembelajaran.
 Peserta didik diminta untuk mencari pengertian etika bisnis, prinsip etika bisnis; etika
komunikasi bisnis dan prinsip etika komunikasi bisnis.
 Peserta didik diminta untuk mebentuk pasangan 2 siswa untuk bermain peran
tentang komunikasi pelayan dan pelanggan.
 Peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya, dan guru memberikan
kesempatan kepada peserta didik jika masih ada yang kurang dipahami dari
instruksi tugas.
Pengumpulan data
 Peserta didik melakukan eksplorasi terhadap muatan materi yang terkandung dalam
penugasan praktik secara mandiri dari bahan ajar yang telah diberikan dan melalui

5
internet.
 Peserta didik melakukan diskusi dengan teman pasanganya untuk tema komunikasi
yang akan diperankan.
 Peserta didik mengerjakan penugasan yang diberikan sambil mengecek
kesesuaiannya dengan instruksi tugas.
Pembuktian/Verifikasi
 Peserta didik diminta untuk memverifikasi hasil pekerjaannya sebelum dikumpulkan.
 Peserta didik diminta untuk mengumpulkan hasil pekerjaan kepada guru.
 Peserta didik menyajikan hasil aktivitas pembelajaran di depan kelas, peserta didik
lain diminta untuk menanggapi.
Menarik Kesimpulan
 Peserta didik diminta untuk memberikan kesimpulan atas pembelajaran dan
penugasan yang dipraktikkan.
 Guru memberikan penguatan terhadap materi pembelajaran yang dipelajari kepada
seluruh peserta didik.
Kegiatan Penutup:
 Peserta didik mengerjakan asesmen yang diberikan guru.
 Peserta didik diminta untuk membuat refleksi pembelajaran.
 Guru memberikan kesimpulan pembelajaran dan menyampaikan sekilas materi
pertemuan berikutnya.
ASESMEN
 Sikap : Jurnal Observasi Profil Pelajar Pancasila
 Pengetahuan : Asesmen Kognitif
 Keterampilan : Penugasan Praktik

LAMPIRAN

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK BAHAN BACAAN GURU DAN


PESERTA DIDIK
3. LKPD Pertemuan 3 (Negosiasi Bisnis) Handout Materi, Modul, LKPD, Buku
Teks Pelajaran, Media internet
GLOSARIUM
Autentik, Mediator, Naif, Negosiator, Notaris,

PERTEMUAN KE-4 Presentasi bisnis


KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Awal :
• Guru mengkondisikan peserta didik sebelum memulai pembelajaran dengan salam,
cek kehadiran, kesiapan fisik/psikis peserta didik, dan lingkungan kelas.
• Guru menghimbau kepada siswa untuk memenuhi protokol kesehatan, seperti
mencuci tangan atau memakai handsanitizer selebum masuk kelas dan selalu
menggunakan masker selama proses pembelajaran berlangsung.
• Guru menyampaikan materi pembelajaran sebelumnya dan mengkaitkannya dengan
materi pembelajaran hari ini yaitu tentang presentasi bisnis serta memotivasi peserta
didik untuk tetap semangat dalam mengikuti pembelajaran.
• Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan asesmen pembelajaran yang akan
dilaksanakan.

6
Kegiatan Inti :
Stimulasi:
 Peserta didik menyaksikan tayangan berupa video tentang contoh-contoh presentasi
bisnis.
Identifikasi Masalah
 Peserta didik diminta memberikan tanggapan dan pertanyaan terkait video dan
contoh kontekstual terkait materi.
 Peserta didik diberikan penugasan untuk dikerjakan selama proses pembelajaran.
 Peserta didik diminta untuk mencari tujuan dari presentasi bisnis, persiapan sebelum
presentasi bisnis dan teknik presentasi bisnis.
 Peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya, dan guru memberikan
kesempatan kepada peserta didik jika masih ada yang kurang dipahami dari
instruksi tugas.
 Peserta didik diminta untuk mempersiapkan diri untuk presentasi bisnis atau bisa
berupa demonstrasi produk.
Pengumpulan data
 Peserta didik melakukan eksplorasi terhadap muatan materi yang terkandung dalam
penugasan praktik secara mandiri dari bahan ajar yang telah diberikan dan melalui
internet.
 Peserta didik mengerjakan penugasan yang diberikan sambil mengecek
kesesuaiannya dengan instruksi tugas.
Pembuktian/Verifikasi
 Peserta didik diminta untuk memverifikasi hasil pekerjaannya sebelum dikumpulkan.
 Peserta didik diminta untuk mengumpulkan hasil pekerjaan kepada guru.
 Peserta didik menyajikan hasil aktivitas pembelajaran di depan kelas berupa
presentasi bisnis, peserta didik lain diminta untuk menanggapi.
Menarik Kesimpulan
 Peserta didik diminta untuk memberikan kesimpulan atas pembelajaran dan
penugasan yang dipraktikkan.
 Guru memberikan penguatan terhadap materi pembelajaran yang dipelajari kepada
seluruh peserta didik.

Kegiatan Penutup:
 Peserta didik mengerjakan asesmen yang diberikan guru.
 Peserta didik diminta untuk membuat refleksi pembelajaran.
 Guru memberikan kesimpulan pembelajaran dan menyampaikan sekilas materi
pertemuan berikutnya.

ASESMEN
 Sikap : Jurnal Observasi Profil Pelajar Pancasila
 Pengetahuan : Asesmen Kognitif
 Keterampilan : Penugasan Praktik

LAMPIRAN
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK BAHAN BACAAN GURU DAN
PESERTA DIDIK
4. LKPD Pertemuan 2 (Presentasi Bisnis) Handout Materi, Modul, LKPD, Buku
Teks Pelajaran, Media internet

GLOSARIUM
7
Audiensi, Demonstrasi, Ekstempore, Impromptu, Manuskrip, Moderator dan Momoriter

D. Asesmen
a. ASSESMEN PERTEMUAN KE-1
1) ASESMEN SIKAP : Jurnal Observasi Profil Pelajar Pancasila

JURNAL OBSERVASI SIKAP

Penilaian Dimensi
No Nama Siswa
Bernalar Kritis Kreatif Mandiri
1
2
3

Semarang, .....................................
Guru Mapel: Konsentrasi Bisnis Digital

................................

Rubrik Penilaian Sikap : Profil Pelajar Pancasila

Belum Mulai Berkembang Sangat


Dimensi Berkembang Berkembang Sesuai Harapan Berkembang
< 30% 30% - <60% 60% - <90% >90%
Bernalar Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik
Kritis belum sudah mampu telah mampu telah
sepenuhnya sepenuhnya
mampu mengemukakan, mengemukakan, mampu
mengemukakan, atau menyetujui, atau menyetujui,
atau menyetujui, atau atau menyangkal mengemukakan,
atau menyangkal banyak ide atas atau menyetujui,
menyangkal beberapa ide dasar penalaran atau menyangkal
suatu ide atas atas dasar logis banyak ide atas
dasar penalaran dasar penalaran
penalaran logis logis
logis
Kreatif Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik
bisa
mempunyai satu mempunyai mempunyai
ide yang dapat beberapa ide banyak ide dan mengembangkan
dapat bisa ide yang berbeda
memberikan memberikan mengembangkan sebagai
sumbangan satu ide dan terobosan dan
sumbangan melakukan
pemikiran pemikiran mewujudkannya
kepada orang usaha untuk
kepada orang menjadi nyata
lain lain mewujudkannya

8
Belum Mulai Berkembang Sangat
Dimensi Berkembang Berkembang Sesuai Harapan Berkembang
< 30% 30% - <60% 60% - <90% >90%
menjadi nyata
Mandiri Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik
belum sudah mulai mampu mampu telah
sepenuhnya mampu melaksanakan sepenuhnya
mampu melaksanakan tugas dan mampu
melaksanakan tugas dan pekerjaannya melaksanakan
tugas dan pekerjaannya tugas dan
pekerjaannya pekerjaannya

2) ASESMEN PENGETAHUAN
a. Asesmen Kognitif (Formatif)
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar dan tepat!
1. Berdasarkan pemahaman Anda setelah mengikuti dan mempelajari materi kali ini, coba
jelaskan kembali pengertian dari komunikasi bisnis?
Jawab: ……………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
2. Jelaskan tentang tujuan komunikasi bisnis!
Jawab: ……………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………

3. Sebutkan ciri-ciri komunikasi informal!


Jawab: ……………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………

4. Sebutkan hambatan-hambatan yang muncul dari proses komunikasi bisnis!


Jawab: ……………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
5. Jelaskan tentang jenis-jenis tanggapan (feedback) dari komunikan!
Jawab: …………………………………………………………………………….……….
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………

b. Asesmen Non Kognitif


Refleksi Pembelajaran Siswa
Tidak Sangat
No Pernyataan Memahami
Memahami Memahami
1 Apakah Anda telah memahami
dengan baik materi
pembelajaran tentang ruang
lingkup komunikasi bisnis?
No Pernyataan Tidak Kurang Ya
2 Apakah Anda mendapatkan
manfaat dari materi yang telah
dipelajari tentang ruang lingkup
komunikasi bisnis?

9
No Pernyataan Ada Tidak Ada
3 Apakah ada topik bahasan dari materi
pembelajaran yang belum Anda Kuasai?
Sebutkan Topiknya:
...........................................................................
..................
...........................................................................
..................
...........................................................................
..................
No Pernyataan Ada Tidak Ada
4 Dari materi pembelajaran pada kali ini, adakah
topik yang paling disukai?
Mengapa :
...........................................................................
..................
...........................................................................
..................

Refleksi Pembelajaran Guru

No. Pertanyaan Tanggapan Anda


1 Menurut anda apakah metode yang
digunakan untuk mencapai tujuan
aktifitas telah sesuai ?
2 Menurut anda, apakah aktifitas tema
telah berjalan sesuai dengan alur?
Jelaskan!
3 Menurut anda, apa kendala dan
hambatan dalam melaksanakan
aktifitas materi ini ?
4 Menurut anda, apakah pesan dimensi
Profil Pelajar Pancasila sudah
tercapai ?

3) ASESMEN KETERAMPILAN

LEMBAR PENILAIAN PRAKTIK (KETERAMPILAN)

Aspek Penilaian
Nilai
No Nama Peserta Didik Presentasi
Ketepatan Kerapihan Akhir
Hasil

10
Semarang, .....................................
Guru Mapel: Konsentrasi Bisnis Digital

................................
.
Rubrik Penilaian
Sangat
Belum Kompeten Cukup Kompeten Kompeten
Aspek Kompeten
(<70) (70 - 79) (80 - 89)
(90 - 100)
Ketepatan Peserta didik Peserta didik Peserta didik telah Peserta didik telah
belum mampu cukup mampu mampu sepenuhnya
menunjukkan menunjukkan menunjukkan mampu
unsur ketepatan unsur ketepatan unsur ketepatan menunjukkan
dalam hal dalam hal dalam hal unsur ketepatan
pemilihan dan pemilihan dan pemilihan dan dalam hal
penyajian materi penyajian materi penyajian materi pemilihan dan
penyajian materi
Kerapihan Peserta didik Peserta didik Peserta didik telah Peserta didik telah
Hasil belum mampu cukup mampu mampu sepenuhnya
Pekerjaan menunjukan unsur menunjukan unsur menunjukan unsur menunjukan unsur
kerapihan kerapihan kerapihan kerapihan
berdasarkan segi berdasarkan segi berdasarkan segi berdasarkan segi
proposi estetika, proposi estetika, proposi estetika, proposi estetika,
dan keterbacaan. dan keterbacaan. dan keterbacaan. dan keterbacaan.
Presentasi Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik telah
Hasil belum mampu cukup mampu mampu sepenuhnya
Pekerjaan mempresentasikan mempresentasikan mempresentasikan mampu
hasil pekerjaan hasil pekerjaan hasil pekerjaan mempresentasikan
dengan sistematis, dengan sistematis, dengan sistematis, hasil pekerjaan
jelas, dan menarik jelas, dan menarik jelas, dan menarik dengan sistematis,
jelas, dan menarik
Catatan: Boleh ditambah Aspek/Kriteria Lain
Keterangan :
 Siswa yang “Belum Kompeten” harus mengikuti pembelajaran remedial
 Siswa yang “Cukup Kompeten” diperbolehkan untuk memperbaiki pekerjaannya sehingga
mencapai level kompeten

NA =

Keterangan :
NA = Nilai Akhir
AP = Aspek Penilaian

11
Konversi Predikat:

4) PENGAYAAN
Pengayaan merupakan program pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik yang telah
melampaui Kriteria Ketuntasan Minimal atau KKM. diberikan segera setelah peserta didik
diketahui telah mencapai KKM berdasarkan hasil penilaian harian. Biasanya hanya diberikan
sekali, tidak berulang kali sebagaimana pembelajaran remedial.

5) REMIDIAL
Bagi peserta didik setelah melakukan tes tertulis pada akhir pembelajaran yang belum
memenuhi Ketuntasan Belajar Minimal (KBM), maka akan diberikan pembelajaran tambahan
(Remidial Teaching). Kemudian diberikan tes PRAKTEK pada akhir pembelajaran lagi dengan
ketentuan:
a) Soal yang diberikan berbeda dengan soal sebelumnya namun setara.
b) Nilai akhir yang akan diambil adalah nilai hasil tes terakhir.
c) Peserta didik yang sudah tuntas (≥KBM) dipersilakan untuk ikut bagi yang berminat untuk
memperbaiki nilai

b. ASESMEN PERTEMUAN KE-2


1) ASESMEN SIKAP : Jurnal Observasi Profil Pelajar Pancasila

JURNAL OBSERVASI SIKAP

Penilaian Dimensi
No Nama Siswa
Bernalar Kritis Kreatif Mandiri
1
2

12
3

Semarang, .....................................
Guru Mapel: Konsentrasi Bisnis Digital

................................

Rubrik Penilaian Sikap : Profil Pelajar Pancasila

Belum Mulai Berkembang Sangat


Dimensi Berkembang Berkembang Sesuai Harapan Berkembang
< 30% 30% - <60% 60% - <90% >90%
Bernalar Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik
Kritis belum sudah mampu telah mampu telah
sepenuhnya sepenuhnya
mampu mengemukakan, mengemukakan, mampu
mengemukakan, atau menyetujui, atau menyetujui,
atau menyetujui, atau atau menyangkal mengemukakan,
atau menyangkal banyak ide atas atau menyetujui,
menyangkal beberapa ide dasar penalaran atau menyangkal
suatu ide atas atas dasar logis banyak ide atas
dasar penalaran dasar penalaran
penalaran logis logis
logis
Kreatif Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik
bisa
mempunyai satu mempunyai mempunyai
ide yang dapat beberapa ide banyak ide dan mengembangkan
dapat bisa ide yang berbeda
memberikan memberikan mengembangkan sebagai
sumbangan satu ide dan terobosan dan
sumbangan melakukan
pemikiran pemikiran mewujudkannya
kepada orang usaha untuk
kepada orang menjadi nyata
lain lain mewujudkannya
menjadi nyata
Mandiri Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik
belum sudah mulai mampu mampu telah
sepenuhnya mampu melaksanakan sepenuhnya
mampu melaksanakan tugas dan mampu
melaksanakan tugas dan pekerjaannya melaksanakan
tugas dan pekerjaannya tugas dan
pekerjaannya pekerjaannya
2) ASESMEN PENGETAHUAN
a. Asesmen Kognitif (Formatif)
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar dan tepat!
1. Berdasarkan pemahaman Anda setelah mengikuti dan mempelajari materi kali ini, coba
jelaskan kembali pengertian dari etika bisnis?
Jawab: ……………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
2. Sebutkan karakteristik etika komunikasi!
Jawab: ……………………………………………………………………………………..

13
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………

3. Jelaskan prinsip-prinsip dalam etika bisnis!


Jawab: ……………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………

4. Sebutkan penerapan etika berkomunikasi dalam dunia bisnis! (Min.5)


Jawab: ……………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
5. Jelaskan tentang etiket jujur, adil, dan perhatian yang harus dijalankan dalam
berkomunikasi dengan pelanggam/masyarakat!!
Jawab: …………………………………………………………………………….……….
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………

b. Asesmen Non Kognitif


Refleksi Pembelajaran Siswa
Tidak Sangat
No Pernyataan Memahami
Memahami Memahami
1 Apakah Anda telah memahami
dengan baik materi
pembelajaran tentang etika
bisnis?
No Pernyataan Tidak Kurang Ya

2 Apakah Anda mendapatkan


manfaat dari materi yang telah
dipelajari tentang etika bisnis?
No Pernyataan Ada Tidak Ada
3 Apakah ada topik bahasan dari materi
pembelajaran yang belum Anda Kuasai?
Sebutkan Topiknya:
...........................................................................
..................
...........................................................................
..................
...........................................................................
..................
No Pernyataan Ada Tidak Ada
4 Dari materi pembelajaran pada kali ini, adakah
topik yang paling disukai?
Mengapa :
...........................................................................
..................
...........................................................................
..................

14
Refleksi Pembelajaran Guru

No. Pertanyaan Tanggapan Anda


1 Menurut anda apakah metode yang
digunakan untuk mencapai tujuan
aktifitas telah sesuai ?
2 Menurut anda, apakah aktifitas tema
telah berjalan sesuai dengan alur?
Jelaskan!
3 Menurut anda, apa kendala dan
hambatan dalam melaksanakan
aktifitas materi ini ?
4 Menurut anda, apakah pesan dimensi
Profil Pelajar Pancasila sudah
tercapai ?

3) ASESMEN KETERAMPILAN

LEMBAR PENILAIAN PRAKTIK (KETERAMPILAN)

Aspek Penilaian
Nilai
No Nama Peserta Didik Presentasi
Ketepatan Kerapihan Akhir
Hasil

Semarang, .....................................
Guru Mapel: Konsentrasi Bisnis Digital

................................

Rubrik Penilaian
Sangat
Belum Kompeten Cukup Kompeten Kompeten
Aspek Kompeten
(<70) (70 - 79) (80 - 89)
(90 - 100)
Ketepatan Peserta didik Peserta didik Peserta didik telah Peserta didik telah
belum mampu cukup mampu mampu sepenuhnya
menunjukkan menunjukkan menunjukkan mampu
unsur ketepatan unsur ketepatan unsur ketepatan menunjukkan
dalam hal dalam hal dalam hal unsur ketepatan
15
Sangat
Belum Kompeten Cukup Kompeten Kompeten
Aspek Kompeten
(<70) (70 - 79) (80 - 89)
(90 - 100)
pemilihan dan pemilihan dan pemilihan dan dalam hal
penyajian materi penyajian materi penyajian materi pemilihan dan
penyajian materi
Kerapihan Peserta didik Peserta didik Peserta didik telah Peserta didik telah
Hasil belum mampu cukup mampu mampu sepenuhnya
Pekerjaan menunjukan unsur menunjukan unsur menunjukan unsur menunjukan unsur
kerapihan kerapihan kerapihan kerapihan
berdasarkan segi berdasarkan segi berdasarkan segi berdasarkan segi
proposi estetika, proposi estetika, proposi estetika, proposi estetika,
dan keterbacaan. dan keterbacaan. dan keterbacaan. dan keterbacaan.
Presentasi Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik telah
Hasil belum mampu cukup mampu mampu sepenuhnya
Pekerjaan mempresentasikan mempresentasikan mempresentasikan mampu
hasil pekerjaan hasil pekerjaan hasil pekerjaan mempresentasikan
dengan sistematis, dengan sistematis, dengan sistematis, hasil pekerjaan
jelas, dan menarik jelas, dan menarik jelas, dan menarik dengan sistematis,
jelas, dan menarik
Catatan: Boleh ditambah Aspek/Kriteria Lain
Keterangan :
 Siswa yang “Belum Kompeten” harus mengikuti pembelajaran remedial
 Siswa yang “Cukup Kompeten” diperbolehkan untuk memperbaiki pekerjaannya sehingga
mencapai level kompeten

NA =

Keterangan :
NA = Nilai Akhir
AP = Aspek Penilaian

Konversi Predikat:

4) PENGAYAAN
Pengayaan merupakan program pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik yang telah
melampaui Kriteria Ketuntasan Minimal atau KKM. diberikan segera setelah peserta didik
diketahui telah mencapai KKM berdasarkan hasil penilaian harian. Biasanya hanya diberikan
sekali, tidak berulang kali sebagaimana pembelajaran remedial.

5) REMIDIAL
Bagi peserta didik setelah melakukan tes tertulis pada akhir pembelajaran yang belum
memenuhi Ketuntasan Belajar Minimal (KBM), maka akan diberikan pembelajaran tambahan

16
(Remidial Teaching). Kemudian diberikan tes PRAKTEK pada akhir pembelajaran lagi dengan
ketentuan:
d) Soal yang diberikan berbeda dengan soal sebelumnya namun setara.
e) Nilai akhir yang akan diambil adalah nilai hasil tes terakhir.
f) Peserta didik yang sudah tuntas (≥KBM) dipersilakan untuk ikut bagi yang berminat untuk
memperbaiki nilai

c. ASESMEN PERTEMUAN KE-3


1) ASESMEN SIKAP : Jurnal Observasi Profil Pelajar Pancasila

JURNAL OBSERVASI SIKAP

Penilaian Dimensi
No Nama Siswa
Bernalar Kritis Kreatif Mandiri
1
2
3

Semarang, .....................................
Guru Mapel: Konsentrasi Bisnis Digital

................................

Rubrik Penilaian Sikap : Profil Pelajar Pancasila

Belum Mulai Berkembang Sangat


Dimensi Berkembang Berkembang Sesuai Harapan Berkembang
< 30% 30% - <60% 60% - <90% >90%
Bernalar Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik
Kritis belum sudah mampu telah mampu telah
sepenuhnya mengemukakan, mengemukakan, sepenuhnya
mampu atau menyetujui, atau menyetujui, mampu
mengemukakan, atau atau menyangkal mengemukakan,
atau menyetujui, menyangkal banyak ide atas atau menyetujui,
atau beberapa ide dasar penalaran atau menyangkal
menyangkal atas dasar logis banyak ide atas
suatu ide atas penalaran logis dasar penalaran
dasar penalaran logis
logis
Kreatif Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik
mempunyai satu mempunyai mempunyai bisa
ide yang dapat beberapa ide banyak ide dan mengembangkan
memberikan dapat bisa ide yang berbeda
sumbangan memberikan mengembangkan sebagai
pemikiran sumbangan satu ide dan terobosan dan
kepada orang pemikiran melakukan mewujudkannya
lain kepada orang usaha untuk menjadi nyata
lain mewujudkannya
menjadi nyata
Mandiri Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik
belum sudah mulai mampu mampu telah
sepenuhnya mampu melaksanakan sepenuhnya
17
Belum Mulai Berkembang Sangat
Dimensi Berkembang Berkembang Sesuai Harapan Berkembang
< 30% 30% - <60% 60% - <90% >90%
mampu melaksanakan tugas dan mampu
melaksanakan tugas dan pekerjaannya melaksanakan
tugas dan pekerjaannya tugas dan
pekerjaannya pekerjaannya
2) ASESMEN PENGETAHUAN
a. Asesmen Kognitif (Formatif)
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar dan tepat!
1. Berdasarkan pemahaman Anda setelah mengikuti dan mempelajari materi kali ini, coba
jelaskan kembali pengertian dari negosiasi bisnis?
Jawab: ……………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
2. Jelaskan tentang tujuan negosiasi bisnis!
Jawab: ……………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………

3. Sebutkan ciri-ciri negosiasi kompetitif!


Jawab: ……………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………

4. Jelaskan tentang negosiasi naif!


Jawab: ……………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
5. Mengapa tahapan peninjauan kembali negosiasi perlu dilakukan!
Jawab: …………………………………………………………………………….……….
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
b. Asesmen Non Kognitif
Refleksi Pembelajaran Siswa
Tidak Sangat
No Pernyataan Memahami
Memahami Memahami
1 Apakah Anda telah memahami
dengan baik materi
pembelajaran tentang negosiasi
bisnis?
No Pernyataan Tidak Kurang Ya
2 Apakah Anda mendapatkan
manfaat dari materi yang telah
dipelajari tentang negosiasi
bisnis?
No Pernyataan Ada Tidak Ada
3 Apakah ada topik bahasan dari materi
pembelajaran yang belum Anda Kuasai?
Sebutkan Topiknya:
...........................................................................

18
...........................................................................
...........................................................................
No Pernyataan Ada Tidak Ada
4 Dari materi pembelajaran pada kali ini, adakah
topik yang paling disukai?
Mengapa :
...........................................................................
..................
...........................................................................
..................

Refleksi Pembelajaran Guru

No. Pertanyaan Tanggapan Anda


1 Menurut anda apakah metode yang
digunakan untuk mencapai tujuan
aktifitas telah sesuai ?
2 Menurut anda, apakah aktifitas tema
telah berjalan sesuai dengan alur?
Jelaskan!
3 Menurut anda, apa kendala dan
hambatan dalam melaksanakan
aktifitas materi ini ?
4 Menurut anda, apakah pesan dimensi
Profil Pelajar Pancasila sudah
tercapai ?

3) ASESMEN KETERAMPILAN
LEMBAR PENILAIAN PRAKTIK (KETERAMPILAN)
Aspek Penilaian
Nilai
No Nama Peserta Didik Intonasi &
Ekspresi Gerakan Akhir
Artikulasi

Semarang, .....................................
Guru Mapel: Konsentrasi Bisnis Digital

................................
Rubrik Penilaian

19
Belum Cukup Sangat Kompeten
Kompeten
Aspek Kompeten Kompeten
(90 - 100)
(80 - 89)
(<70) (70 - 79)
Ekspresi Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik telah
belum mampu cukup mampu telah mampu sepenuhnya
menunjukkan menunjukkan menunjukkan mampu
ekspresi sesuai ekspresi sesuai ekspresi sesuai menunjukkan
dengan peran dengan peran dengan peran ekspresi sesuai
yang dimainkan yang dimainkan yang dimainkan dengan peran yang
dimainkan
Gerakan Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik telah
belum mampu cukup mampu telah mampu sepenuhnya
menunjukan menunjukan menunjukan menunjukan unsur
unsur gerakan unsur gerakan unsur gerakan gerakan yang
yang sesuai yang sesuai yang sesuai sesuai dengan
dengan peran dengan peran dengan peran peran yang
yang dimainkan. yang dimainkan. yang dimainkan. dimainkan.
Intonasi Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik telah
dan belum mampu cukup mampu mampu sepenuhnya
Artikulasi menunjukkan menunjukkan menunjukkan mampu
intonasi dan intonasi dan intonasi dan menunjukkan
artikulasi yang artikulasi yang artikulasi yang intonasi dan
sesuai dengan sesuai dengan sesuai dengan artikulasi yang
peran yang peran yang peran yang sesuai dengan
dimainkan dimainkan dimainkan peran yang
dimainkan
Catatan: Boleh ditambah Aspek/Kriteria Lain
Keterangan :
 Siswa yang “Belum Kompeten” harus mengikuti pembelajaran remedial
 Siswa yang “Cukup Kompeten” diperbolehkan untuk memperbaiki pekerjaannya sehingga
mencapai level kompeten

NA =

Keterangan :
NA = Nilai Akhir
AP = Aspek Penilaian

Konversi Predikat:

4) PENGAYAAN
Pengayaan merupakan program pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik yang telah
melampaui Kriteria Ketuntasan Minimal atau KKM. diberikan segera setelah peserta didik
diketahui telah mencapai KKM berdasarkan hasil penilaian harian. Biasanya hanya diberikan
sekali, tidak berulang kali sebagaimana pembelajaran remedial.

20
5) REMIDIAL
Bagi peserta didik setelah melakukan tes tertulis pada akhir pembelajaran yang belum
memenuhi Ketuntasan Belajar Minimal (KBM), maka akan diberikan pembelajaran tambahan
(Remidial Teaching). Kemudian diberikan tes PRAKTEK pada akhir pembelajaran lagi dengan
ketentuan:
g) Soal yang diberikan berbeda dengan soal sebelumnya namun setara.
h) Nilai akhir yang akan diambil adalah nilai hasil tes terakhir.
i) Peserta didik yang sudah tuntas (≥KBM) dipersilakan untuk ikut bagi yang berminat untuk
memperbaiki nilai

d. LAMPIRAN ASESMEN (PERTEMUAN KE-4)


1) ASESMEN SIKAP : Jurnal Observasi Profil Pelajar Pancasila

JURNAL OBSERVASI SIKAP

Penilaian Dimensi
No Nama Siswa
Bernalar Kritis Kreatif Mandiri
1
2
3

Semarang, .....................................
Guru Mapel: Konsentrasi Bisnis Digital

………………………………
Rubrik Penilaian Sikap : Profil Pelajar Pancasila

Belum Mulai Berkembang Sangat


Dimensi Berkembang Berkembang Sesuai Harapan Berkembang
< 30% 30% - <60% 60% - <90% >90%
Bernalar Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik
Kritis belum sudah mampu telah mampu telah
sepenuhnya mengemukakan, mengemukakan, sepenuhnya
mampu atau menyetujui, atau menyetujui, mampu
mengemukakan, atau atau menyangkal mengemukakan,
atau menyetujui, menyangkal banyak ide atas atau menyetujui,
atau beberapa ide dasar penalaran atau menyangkal
menyangkal atas dasar logis banyak ide atas
suatu ide atas penalaran logis dasar penalaran
dasar penalaran logis
logis
Kreatif Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik
mempunyai satu mempunyai mempunyai bisa
ide yang dapat beberapa ide banyak ide dan mengembangkan
memberikan dapat bisa ide yang berbeda
sumbangan memberikan mengembangkan sebagai
pemikiran sumbangan satu ide dan terobosan dan
kepada orang pemikiran melakukan mewujudkannya
lain kepada orang usaha untuk menjadi nyata
lain mewujudkannya
menjadi nyata

21
Belum Mulai Berkembang Sangat
Dimensi Berkembang Berkembang Sesuai Harapan Berkembang
< 30% 30% - <60% 60% - <90% >90%
Mandiri Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik
belum sudah mulai mampu mampu telah
sepenuhnya mampu melaksanakan sepenuhnya
mampu melaksanakan tugas dan mampu
melaksanakan tugas dan pekerjaannya melaksanakan
tugas dan pekerjaannya tugas dan
pekerjaannya pekerjaannya

2) ASESMEN PENGETAHUAN
a. Asesmen Kognitif (Formatif)
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar dan tepat!
1. Berdasarkan pemahaman Anda setelah mengikuti dan mempelajari materi kali ini, coba
jelaskan kembali pengertian dari presentasi bisnis?
Jawab: ……………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
2. Sebutkan jenis-jenis dari presentasi bisnis!
Jawab: ……………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………

3. Sebutkan tujuan dari presentasi bisnis!


Jawab: ……………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………

4. Sebutkan karakteristik dari audience!


Jawab: ……………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
5. Jelaskan apa yang Anda ketahui tentang teknik presentasi!
Jawab: …………………………………………………………………………….……….
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
b. Asesmen Non Kognitif
Refleksi Pembelajaran Siswa
Tidak Sangat
No Pernyataan Memahami
Memahami Memahami
1 Apakah Anda telah memahami
dengan baik materi
pembelajaran tentang
presentasi bisnis?
No Pernyataan Tidak Kurang Ya

2 Apakah Anda mendapatkan


manfaat dari materi yang telah
dipelajari tentang presentasi
bisnis?
No Pernyataan Ada Tidak Ada
3 Apakah ada topik bahasan dari materi
pembelajaran yang belum Anda Kuasai?
22
Sebutkan Topiknya:
...........................................................................
...........................................................................
...........................................................................
No Pernyataan Ada Tidak Ada
4 Dari materi pembelajaran pada kali ini, adakah
topik yang paling disukai?
Mengapa :
...........................................................................
...........................................................................

Refleksi Pembelajaran Guru

No. Pertanyaan Tanggapan Anda


1 Menurut anda apakah metode yang
digunakan untuk mencapai tujuan
aktifitas telah sesuai?
2 Menurut anda, apakah aktifitas tema
telah berjalan sesuai dengan alur?
Jelaskan!
3 Menurut anda, apa kendala dan
hambatan dalam melaksanakan
aktifitas materi ini ?
4 Menurut anda, apakah pesan dimensi
Profil Pelajar Pancasila sudah tercapai
?

3) ASESMEN KETERAMPILAN

LEMBAR PENILAIAN PRAKTIK (KETERAMPILAN)

Aspek Penilaian
Nilai
No Nama Peserta Didik Presentasi
Ketepatan Kerapihan Akhir
Hasil

Semarang, .....................................
Guru Mapel: Konsentrasi Bisnis Digital

23
……………………
.
Rubrik Penilaian
Sangat
Belum Kompeten Cukup Kompeten Kompeten
Aspek Kompeten
(<70) (70 - 79) (80 - 89)
(90 - 100)
Ketepatan Peserta didik Peserta didik Peserta didik telah Peserta didik telah
belum mampu cukup mampu mampu sepenuhnya
menunjukkan menunjukkan menunjukkan mampu
unsur ketepatan unsur ketepatan unsur ketepatan menunjukkan
dalam hal dalam hal dalam hal unsur ketepatan
pemilihan dan pemilihan dan pemilihan dan dalam hal
penyajian materi penyajian materi penyajian materi pemilihan dan
penyajian materi
Kerapihan Peserta didik Peserta didik Peserta didik telah Peserta didik telah
Hasil belum mampu cukup mampu mampu sepenuhnya
Pekerjaan menunjukan unsur menunjukan unsur menunjukan unsur menunjukan unsur
kerapihan kerapihan kerapihan kerapihan
berdasarkan segi berdasarkan segi berdasarkan segi berdasarkan segi
proposi estetika, proposi estetika, proposi estetika, proposi estetika,
dan keterbacaan. dan keterbacaan. dan keterbacaan. dan keterbacaan.
Presentasi Peserta didik Peserta didik Peserta didik Peserta didik telah
Hasil belum mampu cukup mampu mampu sepenuhnya
Pekerjaan mempresentasikan mempresentasikan mempresentasikan mampu
hasil pekerjaan hasil pekerjaan hasil pekerjaan mempresentasikan
dengan sistematis, dengan sistematis, dengan sistematis, hasil pekerjaan
jelas, dan menarik jelas, dan menarik jelas, dan menarik dengan sistematis,
jelas, dan menarik
Catatan: Boleh ditambah Aspek/Kriteria Lain
Keterangan :
 Siswa yang “Belum Kompeten” harus mengikuti pembelajaran remedial
 Siswa yang “Cukup Kompeten” diperbolehkan untuk memperbaiki pekerjaannya sehingga
mencapai level kompeten

NA =

Keterangan :
NA = Nilai Akhir
AP = Aspek Penilaian

Konversi Predikat:

24
4) PENGAYAAN
Pengayaan merupakan program pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik yang telah
melampaui Kriteria Ketuntasan Minimal atau KKM. diberikan segera setelah peserta didik
diketahui telah mencapai KKM berdasarkan hasil penilaian harian. Biasanya hanya diberikan
sekali, tidak berulang kali sebagaimana pembelajaran remedial.

5) REMIDIAL
Bagi peserta didik setelah melakukan tes tertulis pada akhir pembelajaran yang belum
memenuhi Ketuntasan Belajar Minimal (KBM), maka akan diberikan pembelajaran tambahan
(Remidial Teaching). Kemudian diberikan tes PRAKTEK pada akhir pembelajaran lagi dengan
ketentuan:
j) Soal yang diberikan berbeda dengan soal sebelumnya namun setara.
k) Nilai akhir yang akan diambil adalah nilai hasil tes terakhir.
l) Peserta didik yang sudah tuntas (≥KBM) dipersilakan untuk ikut bagi yang berminat untuk
memperbaiki nilai

Semarang, Mei 2023


Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

……………………… ……………………..

25
LAMPIRAN

26
MATERI BACAAN

Hakikat Komunikasi

Dalam kehidupan sehari-hari komunikasi sudah menjadi hal yang sangat penting untuk
dilakukan. Komunikasi biasanya dilakukan dengan berbicara, baik secara langsung maupun
media seperti surat, telepon dan sebagainya. Beberapa hal tersebut merupakan bentuk nyata
dari komunikasi yang sering kita lakukan.

Bukan hanya itu saja, komunikasi juga dapat dilakukan dalam bentuk isyarat-isyarat
tertentu seperti mengedipkan mata, mengangguk, menggelengkan kepala, dan sebagainya.
Komunikasi memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia, baik secara
individu, kelompok, maupun organisasi, termasuk dalam hubungan antarnegara atau
antarbangsa.

1. Pengertian komunikasi

Komunikasi berasal dari bahasa Latin communis yang berarti sama atau
communicare yang artinya membuat sama, yaitu komunikasi dilakukan untuk menyamakan
persepsi antara satu orang dengan yang lainnya dalam bahasa Inggris komunikasi disebut
communication yang berarti suatu pertukaran informasi konsep ide dan perasaan antara
dua orang atau lebih dalam perkembangannya banyak ahli mengungkapkan definisi
komunikasi sebagai berikut:

a. Everett M. Rogers
Komunikasi adalah suatu proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu
penerimaan atau lebih dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka.
b. Rogers & O. Lawrence Kincaid
Komunikasi merupakan suatu interaksi dimana terdapat dua orang atau lebih yang
sedang membangun atau melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lain yang
pada akhirnya akan tiba dimana mereka saling memahami dan mengerti
c. Lexicographer
Komunikasi merupakan upaya yang bertujuan berbagi untuk mencapai kebersamaan.
Jika dua orang berkomunikasi maka pemahaman yang sama terhadap pesan yang
saling dipertukarkan adalah tujuan yang diinginkan oleh keduanya

d. Colin Cherry
Komunikasi adalah proses dimana pihak-pihak saling menggunakan informasi dengan
untuk mencapai tujuan bersama dan komunikasi merupakan kaitan hubungan yang
ditimbulkan oleh penerus rangsangan dan pembangkitan balasannya
e. Carl I. Hovland

27
Komunikasi adalah suatu proses yang memungkinkan seseorang menyampaikan
rangsangan (biasanya dengan menggunakan lambang verbal) untuk mengubah perilaku
orang lain.

Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah


suatu proses yang dilakukan oleh dua orang atau lebih untuk memperoleh pengertian sama
dan mengubah sikap atau pengetahuan pihak-pihak yang terlibat didalamnya.

2. Unsur-unsur komunikasi
Dalam komunikasi juga terdapat unsur-unsur komunikasi yang harus dipenuhi agar
komunikasi berjalan dengan lancer. Adapun unsur-unsur komunikasi meliputi komunikator
(pengirim pesan). Pesan atau informasi komunikan (penerima pesan), media atau
perantara, dan feedback atau timbal balik.
a. Komunikator atau sumber pengirim
pengirim pesan adalah orang yang mempunyai ide untuk disampaikan kepada
seseorang dengan harapan dapat dipahami oleh orang yang menerima pesan sesuai
dengan yang dimaksudkannya. Sumber komunikasi juga memiliki motivasi dan
kepentingan tertentu yaitu memberikan informasi yang mempengaruhi penerima pesan
agar tujuan penyampaian pesan berhasil.
b. Pesan / informasi
pesan adalah informasi yang akan disampaikan atau diekspresikan oleh pengirim
pesan. Pesan dapat berupa pesan verbal atau nonverbal dan pesan akan efektif bila
diorganisir secara baik dan jelas. Materi pesan dapat berubah informasi, ajakan,
rencana kerja, dan pertanyaan. Tujuan penyampaian pesan adalah untuk mengajak,
membujuk, mengubah sikap, perilaku, atau menunjukkan arah tertentu. Pesan yang
diubah melalui proses encoding menjadi sinyal yang berupa sinyal verbal dan nonverbal.
c. Penerima atau audience/komunikan
penerima pesan adalah orang dapat memahami pesan dari si pengirim meskipun dalam
bentuk kode/isyarat tanpa mengurangi arti pesan yang dimaksud oleh pengirim. Setelah
pesan diterima melalui pancaindra, maka si penerima pesan harus mengartikan
symbol/kode dari pesan tersebut, sehingga dapat dimengerti /dipahaminya. Penerima
pesan menerima sinyal yang ditransmisikan oleh kepalanya melalui proses decoding.
d. Media atau saluran komunikasi
Media merupakan sarana atau saluran yang menunjang pesan bila komunikasi jauh
tempatnya atau banyak jumlahnya. Jalur komunikasi bisa berbentuk media impersonal
disebut juga media massa. Bisa juga berbentuk interpersonal yang berupa percakapan
formal maupun percakapan informal dengan menggunakan media, seperti telepon, pos,
dan internet. Media dapat dikelompokkan, sebagai berikut.
1) Komunikasi akoptika merupakan singkatan dari akustik dan optika, di mana proses
komunikasi akustika dalam kegiatan proses komunikasi menggunakan indra
pendengaran atau telinga, contohnya menggunakan peluit. Sedangkan proses
komunikasi optik adalah proses kegiatan komunikasi menggunakan indra
penglihatan, contohnya menggunakan bendera.

28
2) Komunikasi elektrika merupakan proses kegiatan komunikasi menggunakan
sarana/media elektronik atau perangkat telekomunikasi, contohnya menggunakan
telepon, internet, dan radio.
3) Komunikasi grafis merupakan proses kegiatan komunikasi menggunakan
sarana/media cetak sebagai penyampaian berita/pesan dari komunikator kepada
komunikan, contohnya melalui buku, koran, majalah dan poster.
e. Feedback atau timbal balik
Tanggapan dari pihak komunikan yang disampaikan kepada komunikator disebut
feedback atau balikan. Balikan merupakan isyarat atau tanggapan yang berisi kesan
dari penerima pesan dalam bentuk verbal maupun nonverbal. Tanpa ada tanggapan
seseorang pengirim pesan tidak akan tahu dampak pesannya kepada si penerima
pesan.
Tanggapan yang diberikan oleh penerima pesan kepada pengirim pesan terdiri dari
beberapa jenis. Di mana jenis tanggapan (feedback) dari penerima pesan, sebagai
berikut
1) Zero feedback, yaitu respons yang diberikan oleh komunikan tidak dapat dimengerti
oleh komunikator. Respons seperti ini dapat terjadi apabila ada penggunaan istilah
bahasa yang tidak sepaham,
2) Positive feedback, yaitu respons yang diberikan oleh komunikan kepada komunikator
bersifat positif, sehingga komunikan bersedia berpartisipasi memenuhi ajakan
komunikator.
3) Neutural feedback, yaitu respons yang tidak memihak, artinya respon yang diberikan
oleh komunikan kepada komunikator tidak mendukung ataupun menentang.
4) negative feedback, yaitu diberikan oleh komunikan kepada komunikator bersifat
merugikan atau memojokkan komunikator.
3. Fungsi dan tujuan komunikasi
Dalam melakukan komunikasi dengan pihak lain pasti memiliki fungsi dan tujuan dalam
berkomunikasi. Berikut merupakan fungsi dan tujuan berkomunikasi.
a. Fungsi komunikasi
Adanya komunikasi dapat meningkatkan hubungan baik antara pihak-pihak yang
melakukan komunikasi.
secara umum komunikasi memiliki beberapa fungsi, sebagai berikut.
1) Informasi yaitu kegiatan memimpikan, menyampaikan data, fakta opini, dan komentar
sehingga orang bisa mengetahui keadaan yang terjadi di luar dirinya.
2) Sosialisasi yaitu menyediakan dan mengajarkan ilmu pengetahuan sesuai dengan
nilai yang ada.
3) Motivasi yaitu mendorong seseorang untuk mengikuti kemajuan orang lain melalui
apa yang mereka baca lihat dan dengar.
4) Bahan diskusi yaitu menyediakan informasi untuk mencapai persetujuan dalam hal
perbedaan pendapat mengenai hal-hal yang menyangkut orang banyak.
5) Memajukan kebudayaan yaitu media massa menyebar hasil-hasil kebudayaan
melalui beraneka ragam program siaran atau penerbitan buku.
29
6) Hiburan yaitu melalui berbagai macam cara media komunikasi difungsikan dan telah
banyak dijadikan sebagai alat hiburan dalam rumah tangga.
7) Integrasi yaitu menjembatani perbedaan, baik antarsuku bangsa maupun
antarbangsa dalam upaya memperkukuh hubungan dan pemerataan informasi.
8) Alat kendali Artinya dengan adanya komunikasi maka perilaku individu dapat
dikontrol dengan penyampaian aturan yang harus dipatuhi.
9) Ungkapan emosional, artinya seseorang dapat menyampaikan emosinya seperti
perasaan marah, senang, gembira, sedih, kecewa, dan sebagainya kepada orang
lain melalui berkomunikasi.
b. Tujuan Komunikasi
Menurut Hewitt (1981), tujuan penggunaan proses komunikasi secara spesifik sebagai
berikut:
1) Mempelajari atau mengajarkan sesuatu
2) Mempengaruhi perilaku seseorang
3) Mengungkapkan perasaan
4) Menjelaskan perilaku sendiri atau perilaku orang lain
5) Berhubungan dengan orang lain
6) Menyelesaian sebuah masalah
7) Mencapai sebuah tujuan
8) Menurunkan ketegangan dan menyelesaian konflik
9) Menstimulasi minat pada diri sendiri atau orang lain
4. Proses komunikasi
Proses komunikasi yaitu bagaimana komunikator menyampaikan pesan kepada
komunikannya sehingga dapat menciptakan sesuatu persamaan makna antara komunikan
dengan komunikatornya. Proses komunikasi bertujuan untuk menciptakan komunikasi yang
efektif sehingga dipahami secara jelas oleh komunikan dan mencurahkan feedback.

Proses komunikasi dapat terjadi apabila ada interaksi antarmanusia dan juga
penyampaian pesan untuk mewujudkan motif komunikasi. Melalui komunikasi, sikap dan
juga perasaan seseorang atau sekelompok dapat dipahami oleh pihak lain. Adapun bagan
proses komunikasi adalah sebagai berikut.

Bagan proses komunikasi

Komunikasi Bisnis
30
komunikasi adalah elemen yang penting untuk membentuk kehidupan sosial yang lebih baik.
Dalam sebuah bisnis, komunikasi menjadi salah satu faktor penting dalam keberhasilan
pencapaian usaha. Dengan komunikasi yang baik pengusaha bisa menjual produk yang dimiliki
dengan baik dan juga bisa menghindari terjadinya kesalahpahaman antarkedua belah pihak.
Dalam kegiatan bisnis seperti pemasaran pastinya membutuhkan komunikasi yang baik
terutama kepada konsumen agar produk yang dimiliki bisa diterima sebelumnya oleh
konsumen.

1. Pengertian komunikasi bisnis


Komunikasi bisnis merupakan salah satu hal yang penting dalam menjalankan suatu bisnis
atau perusahaan. Komunikasi bisa diartikan sebagai suatu komunikasi yang dilakukan
secara verbal maupun nonverbal dimana dalam komunikasi berisi pendapat, ide, gagasan,
maupun informasi.
Komunikasi dapat dilakukan secara personal maupun interpersonal. Komunikasi harus
dilakukan secara efektif agar dipahami oleh semua pelaku bisnis.
Berikut ini beberapa pengertian komunikasi bisnis menurut para ahli.
a. Djoko Purwanto
Komunikasi bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis yang terdiri atas
berbagai macam bentuk komunikasi, baik verbal maupun nonverbal untuk mencapai
tujuan tertentu sesuai dengan kepentingan bisnis pelaku komunikasi tersebut.
b. Rosenblat
Komunikasi bisnis merupakan sebuah proses pertukaran ide-ide atau opini, informasi,
perintah dan sejenisnya, yang diutarakan baik secara personal ataupun tidak melalui
tanda-tanda atau simbol tertentu demi mencapai tujuan-tujuan perusahaan tertentu.
c. William Albig
Komunikasi bisnis merupakan suatu pertukaran gagasan, pendapat, informasi, perintah
tertentu yang memiliki tujuan tertentu (berhubungan dengan masalah bisnis) baik secara
personal atau impersonal melalui simbol-simbol atau sinyal
Dalam komunikasi bisnis, keterampilan pelaku komunikasi sangat penting karena menunjang
keberhasilan dalam bisnisnya. Untuk itu, pelaku bisnis harus memiliki keterampilan khusus,
antara lain:
a. Keterampilan membaca, misalnya membaca tulisan, membaca situasi, dan membaca
keinginan konsumen
b. Keterampilan mendengarkan, misalnya mendengarkan dengan cermat maksud dan
keinginan konsumen.
c. Keterampilan berbicara, misalnya melaksanakan percakapan yang menarik, melakukan
wawancara, berpidato dan melaksanakan presentasi.
d. Keterampilan menulis misalnya menulis surat dan menulis laporan.
Semakin tinggi persaingan dan semakin kuatnya ego kelompok di hierarki manajemen
merupakan sebuah tantangan yang harus dijawab melalui strategi komunikasi positif. Di
mana komunikasi di tempat kerja selalu dibentuk oleh berbagai hal. Berikut adalah hal-hal
yang membentuk komunikasi ditempat kerja.
31
a. Peraturan dan kebijakan
b. Iklim dan suasana di tempat kerja
c. Nilai, kepercayaan, keyakinan persepsi, budaya, dan kepentingan.
d. Latar belakang, pengalaman, pengetahuan, dan suasana hati seseorang.
2. Unsur dan tujuan komunikasi bisnis
Dalam komunikasi bisnis terdapat enam unsur pokok, sebagai berikut.
a. Memiliki tujuan, artinya komunikasi bisnis harus memiliki tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya sejalan dengan tujuan organisasi
b. Pertukaran, dalam hal ini melibatkan paling tidak Dua pihak atau lebih, yakni
komunikator dan komunikan.
c. Gagasan, opini, informasi, instruksi merupakan isi dari pesan yang bentuknya beragam
tergantung tujuan, situasi dan kondisinya.
d. Menggunakan saluran personal untuk impersonal yang mungkin bersifat tatap muka,
menggunakan media tertentu atau media yang menjangkau jutaan orang yang secara
bersamaan.
e. Menggunakan simbol atau sinyal yang merupakan alat atau metode yang dapat
dimengerti atau dipahami oleh penerima untuk menyampaikan pesan.
f. Penyampaian tujuan organisasi dimana salah satu karakteristik yang membedakan
organisasi atau lembaga formal dari informasi adalah lah adanya tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya oleh manajemen
Setiap komunikasi yang terjadi antara komunikator dan komunikan tentu memiliki maksud
dan tujuannya. Begitu pula dengan komunikasi bisnis yang terjadi antara individu dan
organisasi maupun antara organisasi yang satu dengan organisasi lainnya.
Berikut ini adalah tujuan komunikasi bisnis.
a. Memberi informasi kepada klien, partner bisnis, bawahan dan atasan dalam suatu
organisasi bisnis secara internal maupun eksternal.
b. Diberi informasi
c. Mempengaruhi orang lain, misalnya dalam hal penawaran harga suatu produk.
d. Menyelesaikan masalah yang terjadi, baik internal maupun eksternal organisasi
e. Membuat keputusan.
f. Sebagai alat untuk mengevaluasi
3. Karakteristik komunikasi bisnis
Menurut Soeganda dan Elvinaro (2009), perusahaan-perusahaan mulai memberikan
perhatian yang sungguh-sungguh dalam hal komunikasi bisnis, baik secara lisan maupun
tulisan.
Komunikasi bisnis mempunyai beberapa karakteristik, sebagai berikut:
a. Pesan yang terkandung dalam komunikasi bisnis disusun oleh audience
b. Pesan bisnis disusun dengan mempertimbangkan batasan waktu dan biaya. Ada pesan
bisnis yang harus segera diberi nama dan ada yang tidak harus segera diterima. Biaya
biasanya dikaitkan dengan tingkat kepentingan informasi. segera atau tidaknya informasi
yang diterima.

32
c. Pesan bisnis untuk lebih dari satu tujuan. Contohnya, dalam menolak permintaan dari
konsumen pesan harus disusun dengan tetap menjaga hubungan baik dengan
konsumen, sehingga pada masa yang akan datang masih ada kemungkinan untuk
bertransaksi lagi dengan konsumen tersebut.
d. pesan bisnis harus memperhatikan nada dan pengaruhnya terhadap audience, sehingga
dalam komunikasi bisnis harus memperhatikan kata dan informasi yang dikirim.
4. Teknik komunikasi bisnis
Teknik yang dapat dipilih dalam komunikasi bisnis, sebagai berikut.
a. Asosiasi adalah penyajian pesan komunikasi dengan cara menumpangkannya pada
suatu objek
b. Integrasi adalah kemampuan komunikator untuk menyatukan diri secara komunikatif
dengan komunikan.
c. Ganjaran adalah kegiatan untuk mempengaruhi orang lain dengan cara mengiming-
imingkan hal yang menguntungkan.
d. Tataan adalah upaya untuk menyusun pesan komunikasi sedemikian rupa sehingga enak
didengar.
e. Red-Herring adalah seni seorang komunikator untuk meraih kemenangan dalam
perdebatan.

ETIKA BISNIS

Dalam setiap kegiatan, tentu ada aturan tertentu yang harus ditaati, baik aturan tertulis
maupun aturan tidak tertulis. Begitupula dalam dunia bisnis. Dalam berbisnis ada etika yang
harus diikuti agar bisnis bisa berjalan dengan baik, hal ini biasa disebut dengan etika bisnis.

Tanpa etika dalam berbisnis, persaingan antar perusahaan dapat menjadi tidak sehat,
konsumen menderita, terjadi pencemaran lingkungan atau menimbulkan praktek monopoli
perdagangan. Etika Bisnis merupakan pedoman dalam menentukan ada tidaknya suatu
tindakan yang dilakukan oleh suatu perusahaan dalam menjalankan usahanya.

1. Pengertian Etika Bisnis


Etika telah menjadi sebuah kata yang sangatpenting dalam dunia perusahaan karena
semakin berkembangnya gloalisasi dan komunikasi. Terminologi etika berasal dari Bahasa
Yunani yang mengacu kepada karakter atau kebiasaan atau perilaku yang dapat diterima.
Para ahli juga mendefinisikan etika, sebagai berikut.
a. Menurut Oxford Dictionary
Etika adalah sebuah prinsip moral yang mengarahkan perilaku seseorang atau
bagaimana sebuah kegiatan diterima. Dengan kata lain, etika merupakan salah satu
cabang dari pengetahuan yang menitikberatkan pada prinsip-prinsip moral.
b. Menurut K.D. Parzhigar dan R. Parzhigar (2006)
Etika adalah analisis kritis nilai-nilai budaya untuk menentukan validitas kebenaran dan
kesalahan dalam terminologi dua kriteria utama yaitu kebenaran dan keadilan. Etika
menentukan hubungan seorang individu terhadap masyarakat, alam, dan Tuhan.
Bagaimana orang membuat keputusan yang etis? Mereka dipengaruhi oleh bagaimana

33
mereka melihat diri mereka sendiri dalam hubungannya dengan kebaikan dan/atau
kesempurnaan.
c. Menurut Josina M. Makau (2009)
Etika adalah sebuah studi tentang nilai-nilai, apa yang lebih penting dan apa yang
kurang penting, tentang apa yang “baik”, serta panduan perilaku dan norma-norma.
Lebih lanjut Makau menyatakan bahwa etika menyediakan kerangka kerja serta alat
untuk mengenali berbagai macam pilihan yang tersedia dan untuk membedakan antara
satu atau kurang penilaian secara moral dalam berbagai situasi yang diberikan.

Jadi dapat disimpulkan bahwa, etika merupakan sekumpulan prinsip-prinsip atau standar
etik yang mengarahkan perilaku individu atau organisasi. Dengan menggunakan standar
etika, seorang individu atau sebuah organisasi mengatur perilaku mereka untuk
membedakan antara apa yang benar atau apa yang salah yang dirasakan oleh orang lain.
Adapun pengertian etika bisnis menurut para ahli adalah sebagai berikut.
a. Menurut K. Bertens
Etika bisnis sebagai cabang ilmu filsafat. Di sini kamu akan mempelajari perilaku
manusia, bisnis tentang jual beli, tukar menukar dan pasar memasarkan, yang
diharapkan dapat keuntungan. Secara sederhana, etika bisnis adalah refleksi kritis
tentang moralitas dalam kegiatan ekonomi dan bisnis.
b. Menurut Budi Santoso
Etika bisnis diambil dari kata etika yang merupakan tindakan baik atau buruk, dimana
kedua tindakan tersebut sebagai prinsip tentang moralitas. Etika bisnis sebagai alat bagi
pebisnis untuk menjalankan usaha mereka dilandasi rasa tanggung jawab dan moral.
c. Menurut Fasial Badroen
Etika bisnis diambil dari kata etika yang merupakan kesadaran moral yang memiliki
perasaan atau keyakinan akan “benar” dan “tidak” pada sesuatu, dan apa yang diyakini
tersebut harus dipertanggungjawabkan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa etika bisnis sebagai prinsip dan aturan bagi pelaku bisnis
agar tetap bertransaksi, berelasi, dan berkomitmen dengan tujuan memperoleh
keuntungan. Etika bisnis adalah aturan yang mengatur tentang benar dan salah dalam
menjalankan bisnis. Cakupan dari etika bisnis itu sendiri mencakup banyak aspek dan
kegiatan, mulai dari individu pekerjanya, perusahaan hingga masyarakat selaku konsumen.
2. Prinsip Etika Bisnis
Menjalankan usaha bisnis secara beretika ternyata tidak semua
orang/organisasi/perusahaan bisa melakukannya. Tentu saja alasan mereka beragam, dan
yang bisa menjawab alasan tersebut adalah mereka sendiri. berikut adalah prinsip etika
dalam menjalankan bisnis.
a. Prinsip Kejujuran
Seorang pebisnis harus memiliki mental jujur. Tidak semua orang memililki mental jujur
seperti ini loh. Jadi kelihatannya sepele, tetapi sulit dipraktekan.
b. Integritas Moral

34
Termasuk perilaku berintegritas moral. Orang yang tidak memiliki integritas, relatif
kurang disegani dan dihormati oleh bawahan atau relasinya. Banyak pola relasi yang
tahu bahwa orang tersebut tidak berintegritas, dimanfaatkanlah mereka. Tentu saja,
kamu tidak ingin demikian bukan?
c. Kesetiaan
Kesetiaan ternyata juga menjadi prinsip dari etika bisnis. kesetiaan dalam hal ini
merunut pada ketekunan dalam menjalankan sebuah bisnis. Orang yang sering gonta-
ganti menjalankan bisnis, relative kurang menarik bagi konsumen, karena terkesan plin-
plan dan tidak teguh pada ideologi.
d. Otonomi
Prinsip yang tidak kalah penting adalah otonomi. Seorang pebisnis harus memiliki
keberanian dan ketegasan dalam membuat keputusan. Dimana pelaku bisnis harus
yakin dengan keputusannya. CIri orang otonom, tahu risiko dan konsekuensi yang akan
ditimbulkan dari keputusan yang diambil dan tahu peluang bisnis yang dijalankannya.
e. Keadilan
Selain memiliki prinsip otonom, pebisnis juga memiliki keadilan dalam bersikap.
Terutama bersikap terhadap karyawan dan adil dalam banyak hal. Setidaknya saat
menjalankan sebuah bisnis, seorang atasan tidak boleh subjektif memandang segala
sesuatu. Semua harus didasarkan pada objektivitas dan tidak mudah mengambil
kesimpulan.
f. Saling Menguntungkan
Prinsip etika bisnis yang terakhir adalah fokus pada keuntungan. Tentu saja keuntungan
yang diperoleh dilakukan dengan cara yang baik dan benar. Bukan dengan cara curang
dan menghalalkan segala cara. Ingat, segala perilaku dan tindakan yang salah akan
mempengaruhi integritas dan ketahanan usaha bisnis.
3. Fungsi Etika Bisnis
Pelaku bisnis, baik pelaku usaha kecil amaupun usaha kecil menengah, terutama bagi
pemula yang menjalankan usaha secara otodidak, tidak pernah menyadari fungsi etika
bisnis. Berikut adalah beberapa fungsi yang sebenarnya sangat dibutuhkan untuk produk
barang/jasa yang mereka tawarkan.
a. Membangun Trust
Bentuk usaha baru tidaklah mudah mendapatkan kepercayaan bagi konsumen loh.
Maka dari itu, butuh upaya untuk memperkenalkan kepada mereka. Bahwa produk yang
ditawarkan aman, memiliki manfaat dan masih banyak keunggulan lain. Ketika
konsumen sudah percaya terhadap produk, maka konsumen tidak akan peduli dengan
berapa harganya. Harga mahal pun, mereka rela keluarkan, atas dasar rasa percaya
pada produk dan keunggulan yang ditawarkan.
b. Meningkatkan profit penjualan
Tentu saja setelah konsumen percaya terhadap produk yang ditawarkan dengan segala
keuntungan yang akan diperoleh. Maka akan mempengaruhi jumlah permintaan dan
mampu meningkatkan profit penjualan. Inilah tujuan utama dari menjalankan bisnis,
yaitu mendapatkan keuntungan.
35
c. Menjaga stabilitas perusahaan
Manfaat yang tidak kalah penting lain adalah menjaga stabilitas perusahaan.
Sebenarnya tidak harus dalam bentuk perusahaan, tetapi bisa juga usaha kecil-kecilan
yang kamu jalankan. Pentingya stabilitas dalam menjalankan perusahaan, dan tentu
saja menciptakan stabilitas itu tidaklah mudah.
d. Menjaga Hubungan Baik
Adapun fungsi lain yang sederhana tetapi sangat penting dan berkesan bagi pelanggan,
yaitu menjaga hubungan baik. Ketika konsumen merasa memiliki hubungan baik, maka
mereka akan kembali lagi membeli produk yang kamu tawarkan. Mereka datang atas
dasar kepercayaan, service dan kenyamanan. Sebenarnya menjaga hubungan baik
tidak berlaku kepada konsumen, tetapi dengan relasi bisnis pun juga demikian. Tidak
hanya kepada relasi bisnis lama, tetapi kepada relasi bisnis yang sudah lama tidak
menjalin komunikasi sekalipun, perlu di jaga. Karena sumber rejeki bisa datang dari jalur
mana saja, termasuk dari relasi bisnis yang lama tidak ada kabar.
e. Menghindari Persaingan Tidak Sehat
Terakhir, berfungsi untuk menghindari persaingan tidak sehat. Namanya saja
persaingan tidak sehat, pastinya rasanya tidak enak dan banyak masalah yang akan kita
hadapi di kemudian hari. Sebaliknya, persaingan sehat meminimalisir terjadinya
masalah yang akan berkembang berikut-berikutnya.
4. Tujuan Etika Bisnis
Sementara tujuan etika bisnis itu hadir memiliki dua tujuan, yaitu tujuan jangka pendek dan
tujuan jangka panjang.
a. Tujuan jangka pendek
Tujuan etika bisnis jangka pendek mendorong perusahaan untuk dikenal oleh
konsumen/masyarakat dengan penilaian yang positif. Ketika persepsi
konsumen/masyarakat positif, akan meningkatkan rasa percaya.
b. Tujuan jangka Panjang
Tujuan etika bisnis jangka panjang akan lebih langgeng, dan syukur usaha tersebut
dapat diturunkan sampai ke generasi berikutnya. Butuh upaya keras agar dapat
mewujudkan tujuan jangka panjang satu ini, salah satunya menjaga hubungan baik dan
menjaga relasi agar tetap awet dan survive dari godaan dan tawaran cara-cara curang.

ETIKA KOMUNIKASI BISNIS

Komunikasi merupakan suatu proses pertukaran informasi antara individu dengan individu
lainnya atau dengan kelompok orang. Seorang komunikator yang efektif akan mencoba secara
jelas dan akurat mengirimkan pesan berupa pikiran, perhatian, dan tujuan kepada komunikan
melalui sebuah proses. Komunikasi dapat dikatakan berhasil jika pengirim pesan dan penerima
pesan memahami informasi yang sama. Sehubungan dengan konteksnya, komunikasi juga
melibatkan berbagai pilihan, merefleksikan nilai-nilai, dan memiliki konsekuensi. Ketiga elemen
kunci komunikasi tersebut membentuk dasar-dasar bagi etika komunikasi.

Agar tercipta komunikasi yang baik, maka dibutuhkan pemahaman mengenai berbagai isu
mengenai komunikasi. Beberapa perusahaan yang memiliki tujuan bertanggung jawab secara
36
sosial dan etika komunikasi, baik komunikasi di dalam perusahaan maupun di luar perusahaan
(publik). Hal ini sesuai dengan pendapat S. Alejo (2008) yang mengatakan bahwa komunikasi
bisnis adalah landasan utama bagi berjalannya sebuah organisasi atau perusahaan baik di
dalam organisasi maupun diluar organisasi karena secara teori banyak konsumen yang tertarik
untuk melakukan bisnis dengan perusahaan yang percaya secara etis dimana etika bisnis
tersebut memberikan keuntungan tersendiri di dalam pasar.

1. Karaktetistik Komunikasi Bisnis


Berikut adalah beberapa karakteristik penting dari etika komunikasi bisnis yang umum
digunakan dalam dunia bisnis (Kumar, 2014):
a. Mengelola hubungan baik dengan khalayak.
b. Memahami maksud orang lain tanpa adanya penyerangan.
c. Memastikan seluruh informasi berjalan akurat dan dapat dijangkau sesuai tujuan.
d. Memahami dan menghargai perbedaan etika dan nilai norma dalam ruang lingkup
khalayak luas.
e. Menyajikan informasi kepada khalayak sesuai data yang real tanpa mengurangi atau
menahan informasi penting.
2. Fungsi dan tujuan etika komunikasi bisnis
Fungsi utama komuniaksi bisnis adalah untuk memastikan pesan bisnis yang
dikirimkan dan diterima adalah merupakan pesan bisnis yang bersifat netral atau tidak
merugikan berbagai pihak manapun. Etika komunikasi bisnis yang efektif adalah
memainkan sebuah peran penting dalam memperkuat hubungan budaya organisasi atau
perusahaan. Jika dalam suatu organisasi atau perusahaan tidak mempertimbangkan
standar etika dalam pengiriman dan penerimaan pesan-pesan bisnis, akibatnya akan
berdampak negatif terhadap organisasi atau perusahaan tersebut. Misalnya, timbulnya
budaya perusahaan atau organisasi yang tidak baik yang menghambat produktivitas
karyawan, karyawan yang tidak nyaman dan bahagia, serta membuat citra buruk terhadap
perusahaan di mata publik.
Etika komunikasi bisnis memiliki tujuan utama etika komunikasi bisnis yaitu untuk
memenuhi kebutuhan penerima tanggap dan emosional dari penerima pesan bisnis seperti
pelanggan dan karyawan serta memastikan bahwa ada tatanan organisasi dan
memastikan bahwa hubungan antar pihak terkait terjaga dengan harmonis. Selain itu, etika
komunikasi bisnis berperan penting dalam melindungi, menghargai, dan memelihara citra
bisnis yang baik bagi organisasi bisnis.
3. Prinsip etika berkomunikasi
Berikut merupakan prinsip etika berkomunikasi.
a. Kejujuran ketika berkomunikasi dan bersikap
Kejujuran merupakan poin penting dalam menjalankan usaha sekaligus membangun
kepercayaan. Dalam berbisnis, Anda wajib bersikap jujur dalam segala hal. Mulai dari
memberikan informasi dan menganalisis kekurangan perusahaan.
b. Integritas

37
Seseorang yang memimpin perusahaan mendapatkan kepercayaan dari orang lain
karena mempunyai integritas. Integritas dapat diartikan sebagai konsistensi antara
pemikiran, perkataan, dan perbuatan.
c. Memenuhi janji serta komitmen yang dibuat
Seseorang pebisnis dapat dipercaya karena mampu memenuhi semua janji serta
komitmennya yang pernah dibuat. Dalam berbisnis, Anda tidak boleh asal membuat
janji, tetapi saat diucapkan, Anda dapat langsung memenuhinya dengan baik.
d. Loyalitas
Loyalitas merupakan hal yang penting dalam berbisnis. Hal ini agar bisnis yang Anda
jalani dapat berjalan dengan baik tanpa adanya konflik. Loyalitas dapat ditunjukkan
dengan kerja keras sesuai dengan visi misi perusahaan serta mampu membedakan
urusan kantor dengan masalah pribadi. Loyalitas juga dapat terlihat dari keseriusan
Anda mengembangkan bisnis yang dijalani.
4. Asumsi dasar etika komunikasi bisnis
Didalam setiap keputusan komunikasi pastinya terdapat dimensi etis, baik diakui
ataupun tidak. Contohnya adalah sejak seorang individu bergabung dengan sebuah
organisasi atau perusahaan hingga pensiun, ia mengalami berbagai macam kejadian yang
mengiringinya. Seiring perjalanan karirnya, ia melakukan komunikasi berdasarkan unsur
atau dimensi etis yang menyertainya.
Menurut Kumar (2014), dasar asumsi yang membentuk etika komunikasi, yaitu:
a. Etika sering dilihat sebagai hal yang tidak ada kaitanya dengan tujuan bisnis.
b. Etika komunikasi tidak dapat dihindari karena melibatkan penyebab dan dampak.
c. Melihat dan memeprtimbangkan dahulu sebelum memutuskan.
5. Etika berkomunikasi dengan pelanggan
Institut Josephson mengatakan, Etiket pelayanan Publik yang harus dijalankan dalam
berkomunikasi pelayanan terhadap pelanggan/masyarakat, sebagai berikut.
a. Jujur, adalah dapat dipercaya, sungguh-sunguh, terus terang, ramah, tulus, tidak
meinipu, tidak mencuri, tidak berbohong, tidak curang, dan tidak berbelit-belit.
b. Integritas, adalah mempunyai prinsip, terhormat, jujur, yakin brtindak dan berjuang untuk
keyakinan.
c. Memegang janji, artinya memenuhi janji, memetuhi jiwa perjanjian, dan tidak akan
menafsirkan perjanjian dengan yang tidak masuk akal
d. Setia artinya setia dan loyal kepada orang atau intansi dengan cara berteman,
mendukung, dan taat dalam pada kewajiban.
e. Adil, adalah komitmen kepada keadilanmemperlakukan orang dengan dengan sama,
bertoleransi, menerima perbedaan, berpikiran terbuka, dan mau mengakui kesalahan.
f. Perhatian, artinya memperhatikan orang lain, memberikan kebaikan dalam pelayanan,
sipat membantu, tidak menyakiti orang lain.
g. Hormat, adalah menghormati martabat manusia, sopan santun, bersedia memberikan
informasi kepada orang lain untuk mengambil keputusan yang tepat
h. Keunggulan, artinya memperhatikan kualitas pekerjaan, rajin, dapat diandalkan dan
bertanggung jawab serta siap melaksanakan pekerjaan
38
i. Akuntabilitas, artinya bertanggung jawab atas keputusan, konsekuensi, pasti serta
memberi contoh kepada oarang lain.
j. Menjaga kepercayaan publik artinya dapat memberi contoh, menjaga dan meningkatkan
integritas dan reputasi, mencegah perilaku orang lain yang tidak layak.

6. Penerapan etika komunikasi dalam dunia bisnis.


Dalam menciptakan etika bisnis terdapat bentuk penerapn dari etika berkomunikasi yang
perlu diperhatikan, antara lain adalah:
a. Pengendalian diri
b. Pengembangan tanggung jawab sosial (social responsibility)
c. Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing oleh pesatnya
perkembangan informasi dan teknologi
d. Menciptakan persaingan yang sehat
e. Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan”
f. Menghindari sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi, dan Komisi)
g. Mampu menyatakan yang benar itu benar
h. Menumbuhkan sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat dan golongan
pengusaha ke bawah
i. Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati bersama
j. Menumbuhkembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah
disepakati
k. Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu hokum positif yang
berupa peraturan perundang-undangan
Contoh-contoh teknik komunikasi bisnis yang baik, sebagai berikut.
a. Menggunakan kata dan kalimat yang baik menyesuaikan dengan lingkungannya.
b. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh lawan bicara.
c. Menatap lawan bicara dengan lembut.
d. Memberikan ekspresi wajah yang ramah dan murah senyum.
e. Gunakan gerak tubuh/gesture yang sopan dan wajar.
f. Bertingkah laku yang baik dan ramah terhadap lawan bicara.
g. Memakai pakaian yang rapi, menutup aurat, dan sesuai kondisi.
h. Tidak mudah terpancing emosi lawan bicara.
i. Menerima segala perbedaan pendapat atau perselisihan yang terjadi.
j. Mampu menempatkan diri dan menyesuaikan gaya komunikasi sesuai dengan
karakteristik lawan bicara.
k. Menggunakan volume nada, intonasi suara, serta kecepatan bicara yang baik.
l. Menggunakan komunikasi nonverbal yang baik sesuai dengan budaya yang berlaku
seperti berjabat tangan, merunduk, hormat dan sebagainya.
7. Faktor yang mempengaruhi etika organisasi
Berikut beberapa faktor yang memberikan dampak serta pengaruh bagi keputusan etis
yang dibuat oleh karyawan atau manajer.
39
a. Budaya organisasi
b. Keberadaan dan aplikasi atau penerapan kode etik tertulis
c. Tata cara perekrutan karyawan untuk kepentingan promosi
d. Norma-norma bagi perilaku yang dapat diterima
e. Proses pengambilan keputusan perusahaan
f. Kebijakan dan aturan formal dan informal
g. Perilaku dan sikap pimpinan organisasi atau perusahaan
h. Sikap perusahaan terhadap karyawan
i. Sistem reward dalam keuangan
j. Sistem bagi pencapaian kinerja
k. Penerapan perilaku hukum
l. Derajat profesionalisme
m. Praktik kontrak kerja
8. Faktor-faktor penyebab penyimpangan
Etika komunikasi dalam berbisnis mencakup tatanan nilai moral dan standar-standar
perilaku yang harus dihadapi oleh para pelaku bisnis sewaktu mereka membuat keputusan
dan memecahkan masalah. Akan tetapi, menentukan apa yang etis atau pantas atau tidak
bukanlah hal yang selalu mudah dilakukan bagi perusahaan sebagai perilaku bisnis. Jika
bersikap kurang etis dapat merusak reputasi perusahaan, oleh karena itu penting bagi
perusahaan untuk menjalankan kode etik secara wajar dan konsisten.
Kode etik adalah pernyataan tertulis mengenai standar perilaku dan prinsip-prinsip
etis yang diharapkan perusahaan dari karyawan. Etika bisnis tidak terbatas hanya
mengetengahkan kaidah-kaidah berbisnis yang baik (standar moral) dalam pengertian
transaksi jual beli produk saja. Etika juga menyangkut kaidah yang terkait dengan
hubungan manajemen dan karyawan. Apa karakteristik yang lebih rinci dari masalah
deviasi etika bisnis seperti itu di dalam perusahaan? Yang paling nyata terlihat adalah
terjadinya konflik atasan dan bawahan. Hal ini timbul antara lain akibat ketidakadilan dalam
penilaian kinerja, manajemen karir, manajemen kompensasi, dan sistem pengawasan dan
pengembangan SDM yang diskriminatif. Semakin diskriminatif perlakuan manajemen
terhadap karyawannya semakin jauh perusahaan menerapkan etika bisnis yang
sebenarnya. Pada gilirannya akan menggangu proses dan kinerja bisnis perusahaan.
Namun dalam prakteknya pembatasan sesuatu keputusan manajemen itu etis atau tidak
selalu menjadi konflik baru.

NEGOSIASI BISNIS

Negosiasi berasal dari bahasa Inggris yaitu “to negotiate” yang berarti merundingkan atau
membicarakan suatu kondisi tertentu atau menawar Sedangkan kata turunannya “negotiation”
artinya suatu proses merundingkan atau menawar, Negosiasi adalah proses komunikasi antara
penjual dan calon pembeli, baik perorangan maupun kelompok yang didalamnya terjadi diskusi
dan perundingan untuk mencapai kesepakatan tujuan yang saling menguntungkan kedua belah
pihak. Negosiasi merupakan proses yang sangat penting dalam aktivitas berbisnis, karena
melalui negosiasi perusahaan akan mendapatkan kesepakatan bisnis yang paling baik dan
40
paling menguntungkan serta menjalin kerjasama yang berkelanjutan dengan rekan bisnis, klien
dan konsumen. Negosiasi dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan yaitu memperoleh
keuntungan atau laba.

1. Ciri-ciri negosiasi
Negosiasi merupakan komunikasi dua arah, misalnya penjual sebagai komunikator
dan pembeli sebagai komunikan atau saling bergantian. Proses komunikasi dalam
negosiasi memiliki ciri-ciri, antara lain:
a. Melibatkan dua pihak, yaitu pihak komunikator dan pihak komunikan
b. Adanya kesamaan tema masalah yang dinegosiasikan.
c. Kedua belah pihak menjalin Kerjasama.
d. Adanya kerjasama tujuan kedua belah pihak
e. Untuk mengkonkretkan masalah yang masih abstrak
2. Tujuan dan manfaat negosiasi
Ada beberapa tujuan dari sebuah negosiasi dalam berbisnis, yaitu:
a. Untuk mendapatkan atau mencapai kata sepakat yang mengandung kesamaan persepsi
saling pengertian, dan persetujuan.
b. Untuk mendapatkan atau mencapai kondisi penyelesaian atau jalan keluar dari masalah
yang dihadapi Bersama.
c. Untuk mendapatkan atau mencapai kondisi saling menguntungkan dimana masing-
masing pihak merasa menang (win-win solution)
Selain mempunyai tujuan, negosiasi juga mempunyai manfaat. Manfaat yang diperoleh dari
sebuah proses negosiasi di dalam pengertian bisnis resmi, antara lain:
a. Untuk mendapatkan atau menciptakan jalin kerjasama antar badan usaha atau institusi
ataupun perorangan untuk melakukan suatu kegiatan atau usaha bersama atas dasar
saling pengertian. Dengan terjalinnya kerjasama antara kedua belah pihak inilah maka
tercipta sebuah transaksi bisnis yang saling terkait sehingga membuat hidup
perekonomian. Dengan kata lain, bahwa suatu proses negosiasi bisnis merupakan
bagian dari suatu proses interaksi guna menghidupkan perekonomian dalam skala yang
lebih luas.
b. Dalam sebuah perusahaan, proses negosiasi akan memberikan manfaat untuk menjalin
hubungan bisnis yang lebih luas dan juga untuk mengembangkan pasar, yang
diharapkan memberikan peningkatan penjualan. Proses negosiasi bisnis juga akan
menghasilkan harga yang lebih baik dan efisien yang memberikan keuntungan yang
lebih besar. Dalam jangka panjang hal ini akan memberikan kemajuan bagi sebuah
perusahaan.
3. Proses Negosiasi
Negosiasi adalah bentuk proses diskusi antara beberapa pihak agar bisa mencapai
kesepakatan bersama yang saling menguntungkan dan agar tidak terjadi perselisihan.
Terkadang negosiasi tidak bisa diselesaikan dalam waktu satu kali saja, bisa jadi perlu dua
atau tiga kali pertemuan agar negosiasi benar-benar mencapai kesepakatan Bersama.
Prinsip dari negosiasi sendiri yaitu mendapatkan keadilan sehingga semua pihak yang
terlibat bisa saling menerima dan puas dengan kesepakatan yang dipilih. Negosiasi
41
melibatkan elemen-elemen kerja sama dan kompetisi, termasuk di dalamnya tindakan yang
dilakukan ketika berkomunikasi, bekerjasama, atau mempengaruhi orang lain dengan
tujuan tertentu.
Menurut Casse, ada tiga tahapan penting dalam proses negosiasi sebagai berikut.
a. Tahap perencanaan
Tahap perencanaan negosiasi membutuhkan tiga tugas utama, yaitu merencanakan
sasaran negosiasi dan memperjelas proses negosiasi. Sasaran negosiasi adalah hasil
yang diharapkan dalam bernegosiasi. Hal ini merupakan salah satu alasan utama
mengapa seseorang bernegosiasi. Penentuan sasaran sangatlah penting sebagai
arahan atau petunjuk dalam bernegosiasi.
Strategi negosiasi yang merupakan cara untuk mencapai tujuan bernegosiasi. Untuk
mencapai kesepakatan kedua belah pihak memang diperlukan strategi yang tepat.
Proses negosiasi merupakan suatu proses tawar-menawar yang diharapkan mampu
menghasilkan suatu kesepakatan yang saling menguntungkan kedua belah pihak yang
saling menguntungkan
b. Tahap implementasi
Tahap implementasi merupakan tahapan peranan atau tindakan yang diperlukan agar
mencapai sukses dalam bernegosiasi. Implementasi negosiasi memiliki beberapa
komponen penting, antara lain:
1) Taktik cara Anda
Bahwa Anda tahu tujuan yang ingin dicapai, Anda bersikeras dan memaksa pihak
lawan agar percaya bahwalah Anda yang benar dan Anda terus menekan.
2) Taktik bekerja sama
Taktik ini menegaskan bahwa Anda mau mendengarkan pihak lawan dan mengetahui
apa yang ada di benak mereka, Andalah yang memutuskan untuk bersikap
reaktif(bukan proaktif) siap bekerjasama.
3) Taktik tidak bertindak apa-apa
Taktik ini merupakan sikap keras kepala dalam bernegosiasi. Dalam hal ini Anda
tetap bersikukuh pda pendirian dan tidak mudah berubah.
4) Taktik melangkah ketujuan lain
Taktik ini menuntut Andalah yang harus aktif menggeser suatu persoalan ke
persoalan lain.
c. Tahap peninjauan
Negosiasi Tahap ini merupakan tahapan setelah berlangsungnya suatu proses
negosiasi. Ada beberapa alasan penting mengapa tahap peninjauan negosiasi perlu
dilakukan, antara lain :
1) Untuk memeriksa apakah Anda sudah mencapai tujuan anda.
2) Jika tidak, maka hal itu dapat menjadi pelajaran sekaligus pengalaman yang sangat
berharga bagi seorang negosiator.
3) Jika ya, maka pastikan apa yang sudah Anda lakukan dengan baik dan bangunlah
kesuksesan Anda
4. Dasar-dasar negosiasi
42
a. Perilaku Negosiasi
Untuk menjamin terjadinya keamanan dan kelancaran dalam bernegosiasi maka
negosiator yang ditunjuk untuk melakukan negosiasi harus memilki pengetahuan, sikap
dan keterampilan sebagai berikut.
1) Otoritas akan kewenangan untuk mengambil keputusan.
2) Memiliki wawasan dan keterampilan yang baik dalam bidang yang akan dirundingkan
3) Kemampuan berbicara dan bahasa yang baik.
4) Kemampuan untuk mengekspresikan substansi permasalahan, yang dibuktikan
dengan dapat menyampaikan ide dan dapat dicerna oleh pihak lain dengan mudah.
5) Kepercayaan diri yang kuat tetapi tidak berlebihan dan selalu menghargai orang lain
6) Sikap dan penampilan yang baik, di antaranya bersikap sopan, simpati dan empati
serta berpenampilan serasi.
b. Persiapan diri untuk bernegosiasi
Persiapan diri untuk bernegosiasi persiapan yang baik merupakan salah satu kunci
sukses dalam bernegosiasi. Tanpa persiapan yang baik, hasil yang diperoleh dalam
bernegosiasi tindakan memuaskan kedua belah pihak atau bahkan mengalami
kegagalan yang pada akhirnya menimbulkan kekecewaan bagi kedua belah pihak.
1) Negosiator harus mempelajari permasalahan yang baik sebelum bernegosiasi
Mempelajari materi atau masalah yang akan dinegosiasikan adalah hal yang sangat
penting bagi seorang negosiator untuk memperkaya pengetahuan serta solusi-solusi
yang baik dalam proses negosiasi yang dilakukan
2) Negosiator mengenal baik peraturan yang berlaku dalam bernegosiasi
Seorang negosiator harus mengenal baik peraturan yang ada pada sebuah proses
negosiasi, supaya tidak terjadi kesalahan yang fatal pada saat melakukan negosiasi.
Negosiator juga mempelajari aturan-aturan baru yang telah disepakati dalam sebuah
negosiasi.
3) Negosiator mempunyai anggapan bahwa perjanjian dapat diselesaikan dalam satu
atau dua pertemuan
Negosiator harus mempunyai mindset bahwa masalah yang ada bisa diselesaikan
dalam satu atau dua kali pertemuan untuk negosiasi, supaya tidak berkepanjangan
dan menyebabkan negosiasi batal. Hal tersebut juga menambah resiko serta biaya
yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan.
c. Persiapan masalah untuk bernegosiasi
Sebelum mengadakan negosiasi terlebih dahulu harus mengkaji tema negosiasi yang
bertujuan agar dalam proses negosiasi lancar dan tidak kekurangan ide-ide untuk
memberikan solusi. Untuk mempermudah pengkajian tema negosiasi maka gunakanlah
rumus 5W+1H dan jawablah kemungkinan-kemungkinan dari rumus tersebut. Kita
perhatikan contoh berikut ini.
1) What
Dengan pertanyaan what (apa), misalnya:
a) apa tujuan negosiasi,
b) apa yang dipunyai untuk bernegosiasi,
43
c) apa yang ingin dicapai dan di minta dari pihak lain,
d) apa yang akan ditawarkan pihak lain,
e) pendekatan strategiapa yang akan digunakan,
f) dan lain-lain,
Dengan adanya pertanyaan What atau apa maka seorang negosiator dapat
merencanakan pertanyaan dan situasi untuk bernegosiasi.

2) Who
Dengan pertanyaan who (siapa), misalnya:
a) siapa lawan bicara dari pihak lain,
b) siapa saja yang berperan di dalam negosiasi,
c) siapa saja yang menjadi saksi,
d) dan lain-lain.
Who menjadi sebuah tolak ukur untuk mengetahui siapa dan seperti apa
kemampuan lawan bicara atau negosiator kita, supaya kita bisa lebih menyiapkan
diri dan materi untuk menjawab tantangan yang diberikan.
3) Why
Dengan pertanyaan why (mengapa), misalnya:
a) mengapa diadakan negosiasi ini,
b) mengapa pihak pembeli tidak menyetujui,
c) mengapa pihak saksi tidak mau menandatangani hasil kesepakatan,
d) mengapa pembeli mengingkari hasil negosiasi.
Why memberi sebuah kesimpulan Mengapa harus ada negosiasi?
4) When
Dengan pertanyaan when (kapan), misalnya:
a) kapan negosiasi ini diadakan,
b) kapan pengajuan bernego dissampaikan,
c) kapan harus menyelesaikan negosiasi dengan tuntas,
d) kapan mengadakan negosiasi secara intern misalnya dengan pimpinan
perusahaan dan yang berhubungan dengan urusan negosiasi tersebut.
When membuat sebuah pertanyaan Kapan negosiasi diadakan dan keinginan
bernegosiasi diadakan
5) Where
Dengan pertanyaan where (di mana), misalnya:
a) di mana sebaiknya negosiasi dilaksanakan,
b) di mana tempat tinggal pihak pembeli dan berikut perusahaannya, (untuk
mengetahui latar belakang geografisnya)?
Where dalam negosiasi menentukan pertanyaan dimana sebaiknya negosiasi
dilakukan dan mempertanyakan pertanyaan-pertanyaan yang lain untuk
menentukan proses negosiasi yang akan dilakukan.
6) How
Dengan pertanyaan how (bagaimana), misalnya:
44
a) bagaimana mengatasinya bila terjadi kebuntuan kesepakatan,
b) bagaimana cara mengajukan solusi dengan baik dan memungkinkan dapat
diterima,
c) bagaimana menindaklanjuti dari hasil kesepakatan ini.
How memberikan sebuah keuntungan karena bisa mempertanyakan bagaimana
sistem negosiasi akan dilaksanakan dan Bagaimana tata cara mengajukan solusi
terbaik
5. Taktik Negosiasi
Negosiasi tidak serta-merta hanya melakukan proses saling menawar atau proses lain.
dalam negosiasi membutuhkan ilmu dan taktik untuk memenangkan negosiasi itu sendiri,
taktik yang bisa dilakukan sebagai berikut.
a. Memberi pilihan
Dalam melakukan negosiasi, misalnya dalam penawaran barang atau jasa biasanya
calon pembeli akan mentok biala barang/jasa yang ditawarkan hanya satu jenis, calon
pembeli sulit untuk memilih yang lain bila barang yang tersedia tidak disukainya untuk itu
maka harus memberikan pilihan yang lain.
Dalam pembayaran juga sebaiknya memberikan pilihan cara-cara pembayaran; kontan,
credit, cash and carry,cash on delivery atau remburs. Penyerahan barang dengan loko
gudang, Eks Gudang atau Frangko Gudang Pembeli.
b. Lelang
Negosiasi dalam jual-beli juga dengan cara leleng barang yang biasanya batas
waktunya telah ditentukan dan harganya cukup bersaing dengan yang lain. Dengan cara
itu calon pembeli akan terbatas waktunya untuk melakukan pertimbangan-pertimbangan
hingga akan tersaingi oleh calon pembeli yang lain.
c. Kalah untuk menang
Kalah untuk menang adalah sebuah trik yang dapat juga diterapkan pada negosiasi
antara penjual dengan calon pembeli. Kesan yang diterima calon pembeli bahwa penjual
rugi/kalah padahal sebenarnya menurut penjual tidak.
Penawaran harga oleh calon pembeli terlalu rendah terhadap salah satu barang, maka
penjual dapat memberikan persyaratan, misalnya disetujui harga keinginan calon
pembeli dengan syarat barang harus semua dibeli.
d. Pilihan Ya atau Tidak
Pilihan Ya atau Tidak adalah pemberian pilihan terhadap calon pembeli tanpa bisa
leluasa melainkan memilih yang sebenarnya yang telah ditentukan oleh penjual. Hal ini
biasanya di Toserba dan Supermarket. Harga dan kualitas barang telah ditentukan,
yang jelas Ya! Barang yang ini atau tidak! Yang ini.
e. Penawaran serius
Salah satu trik dalam negosiasi juga adalah dengan cara serius, serius dalam
penampilan, ucapan dan tindakan. Hal ini bisa dilakukan oleh para salesman dan
salesgirl dengan cara presentasi dan demontrasi produk atau jasa.
f. Persediaan terbatas

45
Calon penjual yang ingin sekali memiliki suatu barang yang terbatas biasanya ia tidak
mau barang tersebut menjadi milik orang lain. Hal itu harus dijadikan kesempatan oleh
penjual dengan cara menginformasikan keterbatasan produk dan keterbatasan
pengiriman barang dari pabrik, sebagai pelengkapnya dapat pula memperhatikan data
ketersediaan Ready Stock di gudang.
g. Bersabar
Bersabar adalah trik untuk penjual dan calon pembeli agar kesepakatan transaksi terjadi
sealami mungkin, bisa karena kejenuhan atau sebagai penglaris dan yang lainnya.
h. Tekan terus-menerus
Trik ini mendekati semacam interogasi yang memaksa, Namun trik ini sebaiknya
dilakukan dengan cara-cara yang hormat dan arif agar tidak terkesan memaksa bahkan
lebih baik menimbulkan kesan agar dikasihani, seperti dengan memuji kehebatan atau
keadaan calon pembeli.
i. Kecocokan atau ketidakcocokan
Penilaian terhadap barang cocok atau tidak untuk calon pembeli biasanya suka
dilakukan oleh penjual. Trik ini akan sangat bermanfaat untuk memotivasi calon pembeli.
j. Melambungkan bola rendah
Misalnya dengan menawarkan persyaratan ringan atau rendah, akan tetapi setelah
diteriama ia akan segera menawarkan hal-hal penting yang berkaitan dengan
persyaratan semula.
6. Strategi negosiasi
Menurut kamus Webster strategi dapat didefinisikan sebagai rencana atau metode
yang teliti atau tipu daya cerdik. Sedangkan yang dimaksud dengan taktik lebih mengacu
pada setiap metode yang digunakan untuk mencapai tujuan, yaitu mencapai kesepakatan
dalam bernegosiasi baik strategi maupun taktik menuntut keterampilan proses dalam
bernegosiasi. Negosiasi yang sukses bukan saja hasil dari perencanaan persiapan yang
baik, tetapi juga implementasi yang baik dari sebuah negosiasi.
Negosiasi adalah sebuah cara yang sangat efektif untuk bisa mendapatkan sebuah
solusi dalam menyelesaikan suatu masalah. Dalam kenyataannya, negosiasi mampu
membawa ke dalam situasi yang saling menguntungkan atau saling merugikan. Teknik
negosiasi yang diperlukan supaya tujuan bersama dapat tercapai.
a. Win-win Solution (Solusi menang-menang)
Win-win Solution, yaitu pendekatan negosiasi yang ditujukan kepada kemenangan
kedua belah pihak, meminta tanpa menekan dan memberi tanpa desakan
b. Win-Lose Strategy (Strategi menang kalah)
Win-Lose Strategy, yaitu pendekatan negosiasi yang dikembangkan dengan strategi
menang-kalah untuk memperoleh kemenangan mutlak dengan cara mengalahkan orang
lain.
c. Lose-lose Strategy (Strategi kalah-kalah)
Lose-lose Strategy, yaitu pendekatan negosiasi dengan menggunakan strategi
kalahkalah, seringkali diambil karena didasari oleh perasaan untuk melampiaskan

46
kemarahan dan cenderung tidak rasional. Kedua belah pihak memutuskan untuk kalah
dan sama-sama mengakhiri negosiasi dengan hasil tidak ada kesepakatan.
7. Teknik Negosiasi
Adapun bentuk dan taktik negosiasi berdasarkan pendapat para ahli, sebagai berikut.
a. Negosiasi kompetitif versus negosiasi kooperatif
Teknik ini dipopulerkan oleh G. Williams negosiasi kompetitif memiliki ciri-ciri, sebagai
berikut.
1) Mengajukan permintaan awal yang sangat tinggi pada awal negosiasi
2) Menjaga tuntutan agar tetap tinggi sepanjang proses negosiasi dilangsungkan.
3) Negosiasi diberikan sangat terbatas.
4) Menganggap perundingan lain sebagai musuh atau lawan
5) Sering menggunakan cara yang berlebihan atau kasar

sedangkan negosiasi kooperatif, memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

1) Menonton negosiator lawan sebagai mitra kerja


2) Melakukan komunikasi yang menjajaki kepentingan dan nilai-nilai Bersama
3) Membangun atmosfer yang positif untuk saling percaya
4) Mencari penyelesaian yang adil berdasarkan analisis dan obyektif
b. Negosiasi bertumpu pada posisi (positional based) versus negosiasi bertemu pada
kepentingan (interest based)
Teknik ini dipopulerkan oleh Fisher dan Ury. Negosiasi yang bertumpu pada posisi
adalah suatu teknik negosiasi Di mana posisi memiliki pengaruh terhadap proses
negosiasi, misalnya direktur memiliki pengaruh besar untuk menentukan standar gaji
buruh.
Adapun negosiasi yang bertumpu pada kepentingan adalah suatu teknik negosiasi di
mana kepentingan seseorang dapat dijadikan kunci dalam menentukan proses
negosiasi. Pihak yang memiliki kepentingan yang besar dibandingkan dengan lainnya
cenderung akan lebih mengarah kepada pihak yang dapat memenuhi kepentingan
tersebut. Contohnya perusahaan sangat membutuhkan jasa buruk sehingga mereka
berpikir untuk memenuhi tuntutan para buruh soal kenaikan UMR (Upah Minimum
Regional)
c. Negosiasi bersaing (menang kalah) dan negosiasi kompromi
Teknik ini diperkenalkan oleh Gary Godpaster. Teknik bersaing pada suatu teknik
negosiasi dimana saat ada pihak yang menang, maka ada pihak yang kalah. Sedangkan
teknik negosiasi kompromi merupakan teknik negosiasi dengan jalan mendiskusikan
dan berkompromi sesuai dengan kepentingan kedua belah pihak.
8. Hambatan dalam negosiasi
Dalam suatu negosiasi pasti terdapat faktor-faktor yang menghambat proses negosiasi
maupun yang menghambat suatu keputusan dalam negosiasi. Maka dari itu, dalam
negosiasi harus mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat menghambat negosiasi.
Adapun faktor yang dimaksud,, diantaranya:
a. Komunikasi satu arah

47
Negosiasi tidak dapat berjalan jika komunikasi hanya terjadi satu arah, karena negosiasi
membutuhkan umpan balik yang cepat antara pihak-pihak yang bernegosiasi. Agar
komunikasi terjadi dua arah negosiator harus memahami kebutuhan dan keinginan
lawan bicaranya. Tujuannya supaya semua pihak menerima kesepakatan yang telah
diambil dengan rasa puas.
b. Perbedaan pandangan
Ada saatnya negosiasi diwarnai dengan perbedaan pandangan terhadap suatu objek
permasalahan. Seorang negosiator harus pandai-pandai mengemukakan pendapatnya
sehingga diterima dengan baik oleh lawan bicaranya. Seorang negosiator harus mampu
menerima perbedaan pandangan sebagai suatu tantangan dalam mendapat titik temu
yang disepakati oleh dua belah pihak.
c. Adanya kesalahpahaman
Perbedaan penafsiran antara pihak-pihak yang terlibat di hati seringkali terjadi. Biasanya
cara berbicara dan memaparkan sebuah argumen menjadi penyebab kesalahpahaman
dalam mengemukakan pendapatnya. Memang masuk akal jika emosional timbul pada
saat negosiasi, tetapi harus diingat bahwa kemampuan bernegosiasi dengan benar akan
berkurang jika semakin emosional, karena akal sehat dikuasai oleh emosi. mengontrol
emosi yakni suatu hal yang paling penting dalam bernegosiasi.
d. Umpan balik yang tidak tepat
Ketepatan dalam memberikan tanggapan terhadap keberatan lawan bicara merupakan
faktor penentu berhasil atau tidaknya suatu negosiasi.
e. Tidak fokus terhadap pokok permasalahan
Fokuslah terhadap objek pembicaraan yang sering terjadi. Pembicaraan yang berbelit-
belit tidak akan menghasilkan kesepakatan.
9. Tipe negosiator
Pemahaman yang baik terhadap karakteristik atau ciri-ciri berbagai macam negosiator akan
membantu mempermudah Anda dalam menentukan strategi bernegosiasi. Menurut Casse
ada empat tipe negosiator (types of negotiator), yaitu negosiator curang, negosiator
professional, negosiator bodoh, dan negosiator naif.
Masing-masing tipe negosiator dijelaskan, sebagai berikut.
a. Negosiator curang
Anda harus berhati-hati berhadapan dengan seorang negosiator yang curang, karena
pada dasarnya yang terlintas dalam benak pikirannya adalah bagaimana memenangkan
negosiasi yang mengalahkan lawannya. Bahkan, bukan mustahil dapat menghalalkan
segala cara, yang penting baginya adalah dapat memenangkan negosiasinya.
b. Negosiator professional
Seorang negosiator yang profesional akan tahu apa yang sedang dinegosiasikan dan
tahu bagaimana memperoleh apa yang diinginkannya. Ia juga memiliki pengetahuan
dan keterampilan bernegosiasi yang baik. Yang tidak kalah penting adalah ia tahu
banyak hal tentang lawan negosiasinya.
c. Negosiator bodoh

48
Seorang negosiator yang bodoh cenderung menghendaki kekalahan untuk kedua belah
pihak. tidak peduli apapun yang Anda lakukan ,ia akan berusaha sekuat tenaga agar
tidak ada yang bisa keluar sebagai pemenang. Oleh karena itu untuk menghadapi
negosiator seperti ini, Anda harus memahami apa yang sebenarnya terjadi di balik
perilaku pihak lawan yang bodoh atau pura-pura bodoh tersebut.
d. Negosiator naif
Pada umumnya negosiator Naif adalah negosiator yang tidak siap bernegosiasi, tidak
tahu pokok persoalan yang akan dinegosiasikan, bahkan cenderung percaya begitu saja
pada pihak lawan negosiasinya.
10. Surat perjanjian negosiasi
Perjanjian negosiasi disaksikan dan disahkan oleh suatu badan pemerintah (notaris)
disebut perjanjian autentik. Sedangkan perjanjian yang tidak disahkan oleh pejabat
pemerintah disebut perjanjian dibawah tangan. Dasar pembuatan suatu perjanjian
negosiasi dikaitkan dengan hal-hal, sebagai berikut.
a. Mengandung suatu makna “setuju” atau “manfaat”. Maksudnya kedua belah pihak
secara sadar dan tanpa terpengaruh/paksaan dari siapapun, benar-benar menyetujui
kesepakatan tersebut.
b. Pihak yang mengadakan perjanjian harus orang yang mampu atau “dewasa” menurut
undang-undang.
c. Pokok masalah yang diperjanjikan harus jelas dan tegas bagi kedua belah pihak.
d. Maksud dan tujuan perjanjian tidak bertentangan dengan undang-undang, sopan
santun, susila dan ketertiban umum.

49
PRESENTASI BISNIS

A. Ruang Lingkup Presentasi Bisnis


1. Pengertian Presentasi Bisnis
Secara sederhana banyak orang yang mendefinisikan presentasi sebagai suatu
proses menyampaikan informasi kepada orang lain. Hal inilah yang akhirnya membuat
banyak orang menganggap presentasi itu hanya sekedar Proses penyampaian pesan
atau informasi kepada orang lain dengan harapan orang lain tahu dengan pesan atau
informasi yang disampaikan.
Berikut pengertian presentasi menurut para ahli.
a. Titik Triwidodo dan Djoko Kristanto
Presentasi yaitu suatu bentuk laporan lisan mengenai suatu fakta tertentu kepada
komunikan. Hal ini berarti bahwa presentasi merupakan salah satu bentuk komunikasi
verbal yaitu komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan pesan kepada pihak lain
melalui tulisan atau lisan. Dengan penyampaian pesan secara tulisan atau lisan ini
diharapkan orang akan memahami apa yang disampaikan oleh pengirim pesan dengan
baik.
b. Erwin Sutomo
Presentasi adalah suatu kegiatan aktif dimana seorang pembaca menyampaikan dan
mengomunikasikan ide serta informasi kepada sekelompok audiens. Dari pernyataan
tersebut dapat diambil kesimpulan jika presentasi merupakan kegiatan yang dilakukan
secara aktif dengan melibatkan orang lain selain pembicara sehingga pembicara harus
mampu membuat presentasi menarik untuk diikuti. Pada umumnya audiens merasa
bosan karena topik yang dibicarakan kurang menarik atau pembicara kurang mampu
menyampaikan materi dengan baik.
c. Curtis, James J. Floyd dan Jerry L. Winsor
Presentasi bisnis adalah bentuk komunikasi yang berorientasi pada proposal yang
disajikan dalam bentuk lingkungan bisnis kepada khalayak yang relatif homogen (lebih
banyak persamaan daripada perbedaannya) dari berbagai tingkatan. Presentasi ini
berfungsi untuk menyampaikan informasi dan mempengaruhi pengambilan keputusan.
Berbagai alat bantu multimedia digunakan secara khusus melalui metode
penyampaian yang interaktif, artinya sumber dan penerima informasi berinteraksi
secara verbal.

50
2. Tujuan Presentasi Bisnis
Tujuan presentasi sangat menentukan bagaimana kita akan melakukan dan mendesain
suatu presentasi. Secara umum ,menurut Djoko Purwanto presentasi bisnis memiliki
empat tujuan pokok, sebagai berikut.
a. Menginformasikan pesan-pesan bisnis kepada audiens.
b. Salah satu tujuan presentasi bisnis yang paling umum adalah menyampaikan atau
menginformasikan (inform) pesan-pesan bisnis kepada audiens. Pesan-pesan bisnis
yang disampaikan tentu saja harus menarik, sederhana, mudah dipahami, dan enak
didengar audiens. Hindarkan bentuk-bentuk presentasi yang membosankan,
monoton, tidak jelas, dan bahasanya sulit dipahami.
c. Menghibur audiens
d. Selain memberikan informasi presentasi bisnis juga mempunyai tujuan untuk
menghibur (entertain) audiens. Artinya, untuk mencapai tujuan presentasi bisnis
seorang pembicara perlu menyelipkan humor-humor segar yang mampu
menghidupkan suasana. Namun demikian, suasana dalam presentasi bisnis juga
perlu dikendalikan, jangan sampai lepas kendali sehingga suasana tak ubahnya
seperti dagelan atau lelucon. Yang perlu diingat bahwa humor yang diselipkan dalam
suatu presentasi bisnis hanyalah sebagai selingan dan bukan yang utama.
e. Menyentuh emosi audiens
f. Selain memberi informasi dan menghibur presentasi bisnis juga memiliki tujuan untuk
dapat menyentuh emosi (emotion) audiens. Seorang pembicara yang berpengalaman
tentunya tahu bagaimana menyampaikan pesan-pesan bisnis yang mampu
menyentuh emosi audiens.
g. Dengan gaya bicara dan intonasi suara yang menarik, seorang pembicara mampu
menggugah emosi audiens. Sebagai contoh, seorang pembicara bisa saja
menggugah emosi audiens untuk bersemangat, terharu, atau hanyut dalam
keprihatinan, melalui ekspresi yang dimunculkan oleh si pembicara.
h. Memotivasi audiens untuk bertindak
i. Tujuan terakhir presentasi bisnis adalah memberikan motivasi (motivation) kepada
audiens untuk melakukan atau bertindak sesuatu sesuai dengan kehendak
pembicara. Dalam memotivasi audiens, seorang pembicara perlu menyatakannya
secara eksplisit dan bukan menggunakan bahasa basa-basi. Artinya bahwa apa yang
diinginkan pembicara harus secara tegas dan jelas tercakup dalam presentasi.
Sebagai contoh, pembicara menghimbau para karyawan untuk mempertegas
komitmennya meningkatkan disiplin kerja, meningkatkan daya saing perusahaan
melalui peningkatan kualitas produk, dan sejenisnya. Atau dapat dikatakan,
bagaimana seorang pembicara mampu memunculkan reaksi para audiens.
Hal ini berarti bahwa persentasi memiliki bermacam-macam tujuan sesuai dengan isi
materi yang ingin disampaikan oleh pembicara/presenter. Untuk mencapai tujuan-tujuan
tersebut, seorang pembicara harus mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya meliputi
51
persiapan mental, pemahaman materi yang akan disampaikan, alat bantu yang
digunakan, dan pemahaman yang baik mengenai audiens.
3. Jenis-jenis presentasi bisnis
Presentasi yang berhasil yaitu jika alat untuk memahami secara jelas Informasi yang
disampaikan oleh pembicara. Pembicara harus bisa menyampaikan informasi secara
menarik agar audiens selalu memperhatikan Informasi yang disampaikan persentasi
tersebut selesai.
a. Presentasi dadakan (impromptu)
Presentasi impromptu merupakan jenis presentasi yang dilakukan secara dadakan
tanpa melakukan persiapan apapun. Dalam hal ini pembicara ditunjuk langsung untuk
menyampaikan informasi kepada para audiens tanpa melakukan persiapan segala
sesuatunya, baik itu mengenai tema pembicaraan maupun alat bantu yang digunakan
sehingga perasaan pembicara akan mengejutkan. Ada beberapa kelebihan dan
kelemahan apabila menggunakan jenis presentasi dadakan atau impromptu.
Adapun kelebihan presentasi dadakan, antara lain:
1) Informasi yang disampaikan sesuai dengan perasaan pembicara yang
sesungguhnya
2) Kata atau suara yang keluar merupakan hasil spontanitas.
3) Membuat pembicara terus berpikir selama menyampaikan informasi.
Sedangkan kelemahan presentasi dadakan, yaitu:
1) Informasi yang disampaikan tersendat-sendat karena membutuhkan waktu untuk
berpikir dan mengolah kata.
2) Tidak berurutan/sistematis dalam penyampaiannya karena secara mendadak untuk
menyampaikan informasi.
3) Terjadi demam panggung karena belum ada persiapan apapun mengenai apa yang
harus disampaikan.
b. Presentasi naskah (manuskrip)
Presentasi naskah merupakan jenis presentasi dimana dalam menyampaikan
informasinya, seorang pembicara melakukannya dengan membaca naskah. Tidak
sedikit orang dalam menyampaikan informasi menggunakan naskah berupa teks.
Setiap kata-kata yang keluar merupakan hasil dari sebuah naskah, pembicara
melupakan tugasnya yang utama yaitu melakukan kontak mata dengan audiens. Jadi
dapat dikatakan pembicara bukan menyampaikan pidato, tetapi membacakan naskah
pidato.
Adapun kelebihan presentasi manuscript, yaitu:
1) Penyampaian dilakukan secara berurutan/sistematis.
2) Kata yang keluar diungkapkan dengan baik dan benar.
3) Tidak terjadi kesalahan dalam penyampaiannya.
Sedangkan kelemahan presentasi manuskrip, adalah:
1) Audiens akan merasa bosan dalam mendengarkannya.
2) Bagi audiens tidak termotifvasi untuk mendengarkannya.
3) Tidak menarik dalam menyampaikan informasinya.
52
4) Terlalu sibuk membaca naskah sehingga tidak melakukan kontak mata dengan
audiens, seolah-olah acuh tak acuh terhadap audiensnya
c. Presentasi hafalan (memoriter)
Presentasi hafalan yaitu jenis presentasi yang menghafal teks yang telah disediakan,
berbeda dengan berbeda dengan jenis manuskrip, memoriter tidak menggunakan
naskah dalam penyampaiannya. Pembicara hanya melakukan persiapannya dengan
menghafal dari teks, di mana isinya mengenai informasi yang akan disampaikan.
Kelebihan dan kelemahan jenis presentasi ini hampir sama dengan jenis manuskrip.
Jenis ini sangat buruk untuk dilakukan karena apabila melupakan kata-kata naskah
maka presentasi yang dilakukan akan mengalami kegagalan.
d. Presentasi ekstempore
Presentasi ekstempore merupakan jenis presentasi yang paling baik untuk dilakukan
dibanding jenis presentasi lainnya. pembicara mempersiapkan materi dengan inti
pokoknya saja, kemudian pada saat presentasi akan dijabarkan secara mendetail.
Adapun kelebihan presentasi ekstempore, yaitu:
1) Pembicara mampu menyampaikan informasi secara jelas karena ada persiapan
sebelumnya.
2) Dapat menyampaikan secara berurutan/sistematis.
3) Kemungkinan besar bicara dalam menyampaikannya menarik perhatian audiens
karena tidak berpedoman pada naskah atau hafalan, tetapi tidak melenceng dari inti
pokok Informasi yang disampaikan.
4) Lebih leluasa dalam penyampaiannya.
5) Pembicara dapat melakukan kontak mata dengan pendengar sehingga akan terlihat
apakah pesan yang disampaikan menarik atau tidak.
Kelemahan presentasi ekstempore, sebagai berikut.
1) Perlu memiliki wawasan yang cukup mengenai tema yang akan disampaikan.
2) Membutuhkan waktu yang lama dalam persiapan presentasi.
3) Bagi pemula, sulit untuk melakukan karena membutuhkan keahlian dan
pengalaman yang cukup.
B. Persiapan presentasi bisnis dan demonsrasi
Secara garis besar persiapan dalam melakukan presentasi meliputi penugasan materi yang
akan disampaikan, penguasaan alat bantu, analisis audiensi, dan analisis lingkungan atau
lokasi tempat berlangsungnya presentasi. Djoko Purwanto menerangkan baberapa
persiapan dasar yang dilakukan untuk mempersiapkan presentasi bisnis yang baik, antara
lain:
1. Penguasaan terhadap topik atau materi yang akan dipresentasikan
Topik presentasi biasanya telah ditentukan oleh perusahaan sebelum presentasi
tersebut dilaksanakan, karena presentasi dilakukan dengan suatu maksud dan tujuan. Hal
yang terpenting adalah menjabarkan topik tersebut dalam bentuk presentasi yang
menarik dan dapat diterima baik oleh audiens, sehingga tujuan presentasi dapat tercapai.
Penguasaan terhadap materi yang akan dipresentasikan merupakan salah satu
syarat penting agar apa yang diinginkan disampaikan kepada audiens dapat mencapai
53
sasaran. Ketidakpastian terhadap materi yang akan dipresentasikan bukan saja
menghambat penyampaian pesan terhadap audiens, tetapi juga akan memberikan citra
(image) yang kurang baik bagi pembicara yang bersangkutan. Oleh karena itu, kuasailah
materi tersebut dengan baik sebelum melakukan presentasi di hadapan audiens.
Adapun alternatif yang dapat dilakukan untuk mempersiapkan materi yang akan
dipresentasikan, sebagai berikut.
a. Catatlah ide-ide kreatif yang muncul di kepala Anda pada selembar kertas, lalu
pelajarilah ide-ide tersebut, apakah sudah cukup baik untuk disampaikan kepada
audiens. Kemudian susunlah bahan materi yang sudah dicatat dan dipertimbangkan
tersebut, sehingga menjadi alur yang tepat. Carilah informasi yang mendetail
mengenai ide materi yang akan disampaikan agar Anda siap dengan semua
pertanyaan audiens. Cara ini disebut brainstorming. Cara ini digunakan bagi Anda
yang mudah menemukan ide baru, tetapi tidak tahu harus memulainya dari mana.
b. Cara logical structure, untuk membuat sebuah rencana presentasi. Apa\ saja materi
presentasi yang akan disampaikan disusun dari awal sampai akhir, lalu menimbang
kembali mana bagian yang harus diperbaiki, sehingga menjadi satu kesatuan yang
tepat dan terstruktur.
2. Menganalisis berbagai lingkungan lokasi atau tempat untuk presentasi
Agar presentasi bisa dilakukan tersebut dapat mencapai tujuan, seorang pembicara
perlu mengenal lebih dekat lingkungan atau lokasi atau tempat ia akan melakukan
presentasi bisnis. Pemahaman terhadap lingkungan atau suasana lokasi untuk presentasi
bisnis tersebut akan memberikan kemudahan kepada seorang pembicara dalam
mengatur alat bantu presentasi yang sesuai dengan suasana lokasi tersebut. Misalnya
apakah lokasi yang digunakan untuk presentasi memiliki ruang cukup luas, bagaimana
tata letak ruangan tersebut, bentuk meja yang dan tempat duduk audiens, dan lain-lain.
Sebelum melakukan presentasi bisnis dan demonstrasi ada beberapa hal yang
perlu dipersiapkan, diantaranya persiapan tempat dan peralatan untuk presentasi dan
demonstrasi, serta persiapan penampilan fisik dan mental untuk presentasi dan
demonstrasi.
Dalam mengatur ruangan kita tidak boleh asal-asalan, tak ubahnya sebuah
rumah ,ruang untuk presentasi dan demonstrasi pun harus diatur sedemikian rupa. Ada
banyak pertimbangan yang harus dipikirkan oleh presenter agar pesan yang ingin
disampaikan olehnya bisa tersampaikan dengan baik dan audiens seakan-akan bisa
berinteraksi dengan presenter presentasi.
Ada beberapa gaya/style dalam sebuah ruang pertemuan, sebagai berikut.
a. Gaya kelas (classroom style) gaya ini sangat mirip dengan namanya yakni,
“classroom/ruang kelas”. Dalam penataan seperti ini, posisi meja menghadap ke posisi
bagian depan. Gaya ini sangat cocok untuk acara konferensi.
b. Gaya teater (theater style), layaknya sebuah ruang teater/bioskop. Kursi ditata berbaris
satu persatu menghadap bagian depan ruangan. Pada gaya ini terdapat jarak antara
kursi satu dengan kursi lainnya, sehingga bisa membuat audiens terasa lebih leluasa
dalam mencatat.
54
c. Gaya konferensi (conference style), terdapat masing-masing lima kursi berbeda di
samping meja, dan beberapa kursi di belakang meja. Dan terdapat satu meja besar
dengan kursi yang mengelilingi meja tersebut. Gaya ini cocok untuk sesi brainstorming
di mana tidak ada yang namanya pimpinan rapat.
d. U-shape/Open style, gaya ini berbentuk huruf U. Gaya ini bisa memungkinkan audiens
untuk membentuk kelompok-kelompok kecil untuk melakukan-percakapan-percakapan.
e. Hellow square, pada gaya Ini meja disusun membentuk suatu kerangka persegi
panjang dengan ruang terbuka di bagian tengahnya dan kursi mengelilingi meja
tersebut. Gaya ini sama seperti gaya konferensi, cocok untuk sesi brainstorming di
mana tidak ada pimpinan rapat.
f. Gaya banquet, ini seperti perayaan pesta dengan beberapa Meja Bundar kecil dan
biasanya hanya dikelilingi oleh empat kursi.
g. Half-moon rounds, gaya ini dibuat setengah lingkaran. Kursi dibuat setengah dari meja
bundar. Gaya ini membuat audiens menghadap ke depan dan tidak membelakangi
presenter.
h. Chevroon or “V” shape, gaya ini memungkinkan diskusi kelompok kecil antara audiens
setelah presenter memaparkan presentasinya. Gaya ini menghilangkan perasaan
tertutup antara audiensi dengan audiens lainnya, atau antara audiens dengan
presenter.
i. Herringbone, gaya ini sangat cocok untuk presentasi yang bersifat informatif dan
komunikatif. Presenter dalam menyampaikan pesannya diselingi dialog dengan
audiens. Gaya ini sama dengan gaya chevron, yakni menghilangkan perasaan tertutup
antara audiens dengan audiens lainnya, atau antara audiensi dengan presenter.
3. Mengalaisis alat bantu atau media presentasi bisnis dan demonstrasi.
Alat bantu presentasi cukup banyak variasinya, mulai dari alat bantu presentasi yang
konvensional sampai dengan alat yang modern atau kontemporer. Sebelum menggunakan
alat bantu presentasi tersebut, sudah selayaknya apabila seorang pembicara memiliki
kemampuan teknis operasional dan melakukan pemeriksaan sebelum alat bantu presentasi
bisnis tersebut digunakan. Berikut beberapa alat bantu yang bisa digunakan dalam
kegiatan presentasi.
a. Microphone dan sound
b. Proyektor dan layer
c. Laptop dan computer
d. Papan tulis
e. Laser Point
f. Aplikasi PowerPoint
PowerPoint memiliki beberapa keunggulan dibandingkan program lain, sebagai berikut.
1) Menyediakan banyak pilihan media presentasi
2) Presentasi multimedia
3) Pemakaian slide saat presentasi ke dalam CD.
4) Modus slide show yang lengkap
5) Custom animation
55
Selain persiapan tempat dan peralatan yang tak kalah penting untuk dipersiapkan dalam
presentasi bisnis adalah persiapan fisik dan mental. Persiapan tersebut antara lain meliputi
bahasa tubuh dan rasa percaya diri saat menyampaikan presentasi.
Adapun beberapa persiapan fisik dan mental, sebagai berikut.
a. Bahasa tubuh
Dalam melakukan presentasi bisnis sebaiknya bukan saja ucapan atau pembicaraan
yang menjadi perhatian. Presentasi bisnis termasuk salah satu bentuk komunikasi
nonverbal. Gerakan-gerakan yang sering dilakukan pembicara dalam melakukan
presentasi bisnis, antara lain:
1) Ekspresi wajah
2) Senyuman
3) Kontak mata
4) Gerakan tangan
5) Gerakan kepala
6) Cara berdiri
Sikap tubuh yang negatif dalam melakukan presentasi, sebagai berikut.
1) Tangan di saku
2) Tangan memegang bolpoin dan menggerak-gerakkannya
3) Tangan di belakang atau di depan tubuh
4) Bertumpu pada satu kaki
5) Satu tangan bertumpu pada meja
6) Menggaruk kepala
7) Tersenyum dengan garis bibir yang miring
b. Percaya diri
Piter Urs Benders dalam buku secret of power presentation memberikan resep
Bagaimana seorang pembicara mampu mengembangkan percaya diri, yaitu:
1) Saat Anda diperkenalkan, tersenyumlah dan pandanglah sekilas semua hadirin dan
kemudian kepada orang yang mengatakan segala yang baik dari Anda. Jangan
menunduk malu. Berbanggalah!
2) Mulailah perlahan-lahan, dengan unggul dan dagu tegak, kemudian percepat secara
bertahap.
3) Bukalah presentasi Anda dengan mengatakan sesuatu secara sungguh-sungguh
4) Mengakui Anda lebih tahu tentang topik tersebut daripada para pendengar Anda.
Anda seorang pakar.
5) Pakailah pakaian Anda yang menarik.
6) Yang terpenting, hiasi wajah anda dengan senyuman.
4. Menganalisis audiensi
Audiens adalah sekumpulan orang yang menjadi pembaca, pendengar, dan pemirsa
di berbagai media atau komponen beserta isinya, seperti pendengar radio dan/atau
penonton televisi. Konsep alternatif tentang audiens adalah audiesn sebagai kumpulan
penonton, pembaca, pendengar, dan pemirsa, audiens sebagai massa audiens sebagai
kelompok social, dan audience sebagai pasar.
56
Tipe-tipe audiens, yaitu kelompok atau public, kelompok kepuasan, kelompok
penggemar atau budaya cita rasa, dan audiens medium.
Menurut Heibert, karakteristik audiens diantaranya:
a. Audiens cenderung berisi individu-individu yang condong untuk berbagi pengalaman
dan dipengaruhi oleh hubungan sosial diantara mereka
b. Audiens cendeerung besar
c. Audiens cenderung heterogeny
d. Audiens cenderung anonym
e. Tidak terkait satu sama lain
f. Tidak terisolasi satu sama lain
Agar tujuan presentasi bisnis dapat tercapai dengan baik, maka seorang pembicara
perlu mengenal Siapa sebenarnya yang jadi audiensnya. Melalui pendekatan bertanya
dengan menggunakan kata tanya seperti apa, siapa, dimana, kapan, mengapa dan
bagaimana maka seorang pembicara akan dapat mengidentifikasi tentang siapa
sebenarnya audience yang dimaksud, sehingga seorang pembicara dapat melakukan
berbagai persiapan antisipatif. Adapun pertanyaan yang digunakan untuk menganalisis
audiens, yaitu:
a. Siapa audiensnya?
Analisis audiens ini berkaitan dengan kepada siapa seorang pembicara berbicara
b. Apa yang diinginkan audiens?
Agar penyampaian pesan-pesan bisnis sesuai seperti yang diharapkan, pembicara yang
baik perlu mengetahui apa yang diinginkan oleh audiensnya.
c. Di mana melakukan presentasi?
Bagi pembicara, pemahaman terhadap tempat presentasi sangat penting.
d. Kapan melakukan presentasi?
Seorang pembicara perlu memperhatikan secara seksama kapan melakukan presentasi
bisnis, seperti mengetahui hari, tanggal, bulan, dan tahun dilakukan presentasi,

e. Mengapa melakukan presentasi?


Sebelum melakukan presentasi bisnis, seorang pembicara harus mampu menjawab
pertanyaan mengapa harus melakukan presentasi bisnis.
f. Bagaimana melakukan presentasi?
Seorang bicara yang satu dengan pembicara yang lain tentunya memiliki strategi
presentasi bisnis yang berbeda-beda.

DAFTAR PUSTAKA
Capaian Pembelajaran Konsentrasi Keahlian Bisnis Digital Program Keahlian Pemasaran Tahun
2022

Chanifah Ummi. 2021. Komunikasi Bisnis SMK/MAK Kelas X. Surakarta: Putra Nugraha.

57
Jasuli. 2022. Modul Ajar Konsentrasi Keahlian Bisnis Digital Tahap 4 Komunikasi Bisnis. Jakarta:
Pusat Kurikulum dan Perbukuan Balitbang Kemendikbud.

Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia No


165/M/2021 Tentang Program Sekolah Menengan Kejuruan Pusat Keunggulan

58

Anda mungkin juga menyukai