PENERAPAN PROSAEDUR

PENCATATAN TRANSAKSI
PADA BUKTI PENJUALAN
TUNAI
 Penjualan tunai dapat didefinisikan sebagai salah
satu bentuk penjualan barang/jasa dimana proses
penyerahan barang/jasa dan pembayaran
dilakukan pada saat yang sama.

Wibowo & Arif (2008)

penjualan tunai merupakan bentuk penualan
dimana penjual secara langsung menerima
pembayaran cash/tunai dari pelanggan pada saat
terjadinya transaksi penjualan.

PENGERTIAN Cambridge Dictionary

“an occasion when something is sold and
PENJUALAN payment is made immediately”
TUNAI
 Aktivitas di dalam gudang

• Faktur Penjualan Tunai (FPT)

• Pita Register Kas
 Faktur Penjualan Tunai

Faktur penjualan atau sering juga dikenal dengan istilah “invoice”

merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam berbagai
informasi terkait dengan transaksi penjualan tunai.
 Faktur Penjualan Tunai

Terdapat beberapa informasi penting yang perlu dicantumkan dalam

FTP/invoice ini, diantaranya:
• identitas perusahaan
• nama pelanggan
• kode/nomor transaksi
• detail transaksi
• jumlah yang harus dibayar oleh pelanggan.
Gambar 1.1 : FPT / Invoice
 Pita Register Kas

Pita register kas dihasilkan oleh mesin yang dioperasikan oleh bagian
kasa setelah terjadi transaksi pembayaran tunai oleh pembeli.
Gambar 1.2 : Pita Register Kas
 Pencatatan Akuntansi
dalam penjualan tunai
• Jurnal Penerimaan Kas
• Kartu Persediaan Barang

Khusus penjualan tunai, prosedur pencatatannya mengikuti prosedur

penerimaan kas (Lestari & Kartikaningdyah, 2017; Suharli, 2009;
Purwanti & Nugraheni, 2001).
 Jurnal Penerimaan Kas

Jurnal penerimaan kas digunakan untuk mencatat semua transaksi

penerimaan kas. Sebagian besar perusahaan, baik perusahaan barang,
jasa maupun manufaktur relatif sering melakukan transaksi penerimaan
kas.
Gambar 1.3 : Contoh Jurnal
Penerimaan Kas
 Kartu Persediaan Barang

Kartu persediaan barang merupakan kartu untuk mencatat jumlah

persediaan barang. Dengan kartu persediaan barang ini, perusahaan
bisa mengetahui banyaknya arus barang yang masuk dan keluar.

Setiap jenis produk biasanya mempunyai satu kartu persediaan,

sehingga jumah kartu persediaan disesuaikan dengan jumlah produk
yang ada
Gambar 1.3 : Contoh Kartu
Persediaan Barang