Anda di halaman 1dari 3

PSAK 3

Definisi:

Laporan interim adalah laporan keuangan yang berisi laporan keuangan lengkap maupun laporan
keuangan ringkas yang disusun dalam suatu periode interim.

Periode interim adalah periode pelaporan yang lebih pendek daripada satu tahun buku penuh.
Dapat berupa bulanan, tiga bulanan ataupun semesteran.

Ruang Lingkup:

Berdasarkan PSAK 3 paragraf 1, tidak ada entitas yang disyaratkan untuk menerbitkan laporan
keuangan interim, seberapa sering, atau seberapa lama setelah akhir periode interim.

Regulator atau pemerintah menentukan untuk entitas yang bergerak di bidang tertentu untuk
menerbitkan laporan interim. Contohnya Bank, OJK menetapkan entitas Bank untuk menerbitkan
laporan interim 3 bulan.

Laporan interim dievaluasi kepatuhannya terhadap SAK. Ketidakpatuhan laporan interim tidak serta
merta berarti laporan tahunan tidak sesuai dengan SAK, selama laporan tahunannya mematuhi SAK

ISI LAPORAN INTERIM:

Isi laporan keuangan interim berisi lengkap harus sesuai dengan yang diatur pada PSAK 1 tentang
Penyajian Laporan Keuangan yang meliputi:

1. Laporan posisi keuangan pada akhir periode;


2. Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain selama periode;
3. Laporan perusahaan ekuitas selama periode;
4. Laporan arus kas selama periode;
5. Catatan atas laporan keuangan, berisi ringkasan kebijakan akuntansi signifikan dan informasi
penjelasan lain

Isi laporan keuangan interim yang ringkas, mengikuti persyaratan PSAK 3.

Isi minimum laporan interim yaitu:

1. Laporan posisi keuangan ringkas


2. Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain ringkas baik digabung maupun dipisah
3. Laporan perubahan ekuitas ringkas
4. Laporan arus kas ringkas
5. Catatan penjelasan tertentu

Pengungkapan Kepatuhan Pada SAK

Pengungkapan kepatuhan hanya diungkapkan jika laporan keuangan interim memenuhi persayaratan
SAK. Laporan interim hanya dapat menyatakan kepatuhannya pada SAK jika laporan mematuhi
seluruh persyaratan SAK.
Periode Laporan Keuangan Interim yang Disyaratkan untuk Disajikan

Jenis Laporan Periode Interim Informasi Komparatif


Laporan Posisi Keuangan Per Tanggal Neraca Per tahun neraca terakhir
Laporan Laba Rugi dan Kumulatif year to date periode Kumulatif year to date periode
Penghasilan Komprehensif berjalan yang sama pada tahun
Lainnya sebelumnya
Laporan Perubahan Ekuitas Kumulatif year to date periode Kumulatif year to date tahun
berjalan sebelumnya
Laporan Arus Kas Kumulatif year to date periode Kumulatif year to date periode
berjalan tahun sebelumnya
Pengungkapan Kepatuhan Pada SAK

Pengungkapan kepatuhan hanya diungkapkan jika laporan keuangan interim memenuhi persayaratan
SAK. Laporan interim hanya dapat menyatakan kepatuhannya pada SAK jika laporan keuangan
mematuhi seluruh persyaratan SAK.

Materialitas

Nilai materialitas laporan keuangan periode interim melekat dan sesuai dengan materialitas yang
dinilai pada data keuangan periode interim. Biasanya akan muncul nilai materialitas yang lebih tinggi
dari materialitas data keuangan tahunan.

Permasalahan atau hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun laporan interim:

1. Banyak Perusahaan yang siklus atau operasinya musiman, siklusan atau tidak teratur.
Contohnya travel, pendapatan tertingginya hanya di musim liburan. Pelaporan interimnya
akan menimbulkan persepsi bahwa pendapatan pada periode diluar musimnya seolah-olah
tidak ada pendapatan sama sekali.
2. Alokasi pajak dan iuran asuransi pemberi kerja, perhitungan PPh dan iuran asuransi pemberi
kerja yang biasanya dihitung tarifnya dengan pembulatan satu tahun sebagai yang
dibayarkan oleh pemberi kerja
3. Perawatan utama periodik yang direncanakan. Biaya perawatan periodic yang terjadi di akhir
tahun, tidak diantisipasi untuk pelaporan interim, kecual jika entitas memiliki kewajiban
hukum atau kewajiban konstruktif
4. Pengakuan provisi. Pengakuan Provisi harus diakui sesuai dengan kriteria yang sama dengan
laporan tahunan
5. Bonus akhir tahun dan Sewa Kontinjensi. Bonus ini harus dilaporkan sesuai dengan tanggal
terjadinya pendapatan. Bonus hanya diantisipasi untuk tujuan pelaporan interim jika, ada
kewajiban hukum yang mengakibatkan bonus sebagai kewajiban konstruktif dan jika estimasi
andal atas kewajiban dapat dibuat (diatur pada PSAK 24)
6. Pengakuan Aset Tak Berwujud yang diperoleh melalui R&D internal (perlu diperhatikan
kapan waktu pengakuannya).
7. Perhitungan Pensiun, Cuti dan Biaya Terencana. Biaya-biaya yang terencana tidak boleh
ditangguhkan jika hanya bertujuan untuk pelaporan interim (biasanya dilakukan untuk
manajemen laba)
8. Harga beli aset, penyusutan dan amortisasi.
9. Persediaan Kurs Valas. Persediaan nilai kurs valas diukur dengan menggunakan prinsip yang
sama dengan laporan tahunan. Dalam kasus hiperinflasi, sesuai dengan PSAK 63, keuntungan
atau kerugian masuk kedalam penghasilan neto. Data keuangan komparatif mengacu kepada
unit pengukuran pelaporan interim
10. Penurunan nilai. Disajikan nilai neto dan pembalik penurunannya.

Anda mungkin juga menyukai