Anda di halaman 1dari 3

4.

Apa yang dimaksud dengan evaluasi program pembelajaran dan jelaskan aspek apa saja
yang dinilai ?
Jawaban:
Evaluasi program pembelajaran adalah pendekatan formal yang digunakan untuk menilai
program pembelajaran. Disamping penilaian secara formal yang dilakukan oleh satu tim,
evaluasi program pembelajaran dapat dilakukan oleh guru secara berkelanjutan, yang
hasilnya langsung digunakan untuk melakukan perbaikan. Evaluasi program pembelajaran
dilakukan dengan menilai berbagai komponen pembelajaran, seperti kurikulum, bahan ajar,
guru, siswa, proses pembelajaran, penilaian proses, dan hasil belajar siswa, serta pencapaian
siswa. Tujuan utamanya adalah menemukan kekuatan dan kelemahan berbagai komponen
pembelajaran. Hasil yang diperoleh segera ditindaklanjuti sehingga kelemahan pembelajaran
dapat diperbaiki, dan kekuatan dapat dipertahankan

Evaluasi program merupakan pendekatan formal yang digunakan untuk menilai kebijakan,
pekerjaan, atau satu program tertentu. Penilaian difokuskan pada berbagai aspek program
sesuai dengan pendekatan yang digunakan. Aspek-aspek tersebut antara lain sebagai
berikut :

a. Context, terkait dengan lingkungan tempat program beroperasi, seperti karakteristik


masyarakat tempat berlangsungnya program pemberantasan buta aksara.
b. Input, hal ini terkait dengan masukan yang akan berperan dalam proses pemberantasan
buta aksara, tutor, kurikulum, fasilitas, dan lain-lain.
c. Process, adalah proses pelaksaan program, hal ini juga menjadi salah satu aspek dari
evaluasi program yang dinilai.
d. Product, adalah produk yang dihasilkan oleh program, dalam conth ini jumlah peserta
yang berhasil menjadi melek aksara.

5. Jelaskan jenis-jenis sumber daya di SD !


Jawaban:
Berdasarkan jenisnya, sumber daya di SD dapat dipilah menjadi: (a) sarana dan prasana, (b)
sumber daya manusia (SDM), dan (c) sumber dana.
a. Sarana dan Prasarana SD
Sesuai dengan PP. No. 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, sarana yang wajib
ada pada setiap satuan pendidikan, termasuk SD meliputi: perabot, peralatan pendidikan,
media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, dan perlengkapan
lain yang diperlukan; sedangkan prasarana meliputi: lahan, ruang kelas, ruang
pimpinan/kepala sekolah, ruang guru, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang
laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan
jasa, tempat berolah raga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi, dan ruang
lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan
berkelanjutan.
Pemanfaatan sarana dan prasarana pendidikan sangat tergantung dari kemampuan dan
kreativitas guru dan kepala sekolah. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika terdapat
sarana dan prasarana yang tidak dimanfaatkan secara maksimal, disamping ada sarana
dan prasarana yang terbatas yang dapat dimanfaatkan secara optimal.

b. Sumber Daya Manusia di SD


Sumber daya manusia (SDM) yang ada di SD sekurang-kurangnya meliputi guru
(pendidik), kepala sekolah, tenaga administrasi, tenaga perpustakaan, dan tenaga
kebersihan. Pada kenyatannya, banyak SD yang tidak memiliki tenaga administrasi dan
tenaga perpustakaan. Guru atau pendidik dan kepala sekolah dapat dikatakan merupakan
motor berputarnya roda pendidikan di SD. Idealnya, pada satu SD yang memiliki enam
kelas (kelas 1 s.d 6) terdapat enam orang guru kelas, guru Pendidikan Agama, guru
Pendidikan Jasmani, dan Kepala sekolah. Namun, pada kenyataannya, sebaran guru yang
melimpah, terutama di kota, ada pula SD yang mempunyai guru yang melimpah,
terutama di kota, ada pula SD yang mempunyai guru yang terbatas, terutama di daerah-
daerah terpencil. Kepala sekolah merupakan pimpinan satuan pendidikan yang sangat
menentukan iklim kerja dalam menyelenggarakan layanan pendidikan. Oleh karena itu,
seorang kepala sekolah dipersyaratkan berpengalaman sebagai guru SD minimal selama
lima tahun dan memiliki kemampuan kepemimpinan dan kewirausahaan di bidang
pendidikan. Sejalan dengan itu, kapala sekolah harus menguasai standar kompetensi
kepala sekolah.

c. Sumber Dana Di SD
Sesuai dengan PP. No. 19/2005, dana atau biaya pendidikan dapat dikelompokkan
menjadi : biaya investasi, biaya personal, dan biaya operasi. Dana pendidikan di SD dapat
berasal dari berbagai sumber, seperti dari pemerintah, masyarakat, SPP, atau dari
dermawan.
Ketersediaan dana pendidikan sering digunakan sebagai alasan lancar tidaknya
penyelenggaraan suatu usaha, termasuk dalam penyelenggaraan pendidikan. Ketersediaan
dana pendidikan di SD juga sangat bervariasi, dari yang melimpah sampai yang hanya
mempu beroperasi seadanya.

Anda mungkin juga menyukai