Kak Penyiapan Makanan Pasien Batunyala 23
Kak Penyiapan Makanan Pasien Batunyala 23
TENGAH
DINAS KESEHATAN
UPTD. PUSKESMAS BATUNYALA
Alamat : Jalan Raya Praya-Mujur KM 05 Batunyala
Email: Puskesmasbatunyala@gmail.com
A. PENDAHULUAN
Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, upaya
kesehatan dilaksanakan secara merata, bermutu dan terjangkau oleh seluruh
lapisan masyarakat. Sehubungan dengan itu, puskesmas sebagai unit pelayanan
kesehatan terdepan bertanggung jawab untuk terus meningkatkan upaya
memperluas dan mendekatkan pelayanan kesehatan dengan mutu yang lebih
baik dan dengan biaya yang terjangkau oleh masyarakat. Sarana pelayanan
kesehatan yang paling banyak dikunjungi masyarakat adalah puskesmas
walaupun hanya 27,8%. Sarana berikutnya adalah dukun, dokter praktek
swasta dan 10% lainnya memilih berobat sendiri (Azrul, 2002).
Menurut buku pedoman pelayanan gizi institusi, pelayanan makanan
adalah pelayanan yang membantu masyarakat dalam keadaan sehat atau sakit
untuk memperoleh makanan yang sesuai. Sedangkan pelayanan makanan di
institusi adalah pelayanan makanan yang diberikan institusi bagi pasien rawat
inap. Kegiatan pelayanan makanan di ruang rawat inap adalah rangkaian
kegiatan yang dimulai dari upaya perencanaan penyusunan diet pasien hingga
pelaksanaan evaluasi di ruang perawatan, serta merupakan tindak lanjut dari
kegiatan pengadaan makanan dari instalasi gizi. Tujuan kegiatan pelayanan
makanan tersebut adalah untuk memberi diet yang sesuai dengan syarat gizi
minimal dan untuk mencegah kambuhnya kembali penyakit pasien (Depkes RI,
1991). Pengaturan makanan bagi orang sakit bukan merupakan tindakan yang
berdiri sendiri. Pengaturan makanan merupakan satu kesatuan dalam upaya
penyembuhan penyakit. Selain itu makanan juga mempunyai fungsi memberi
rasa kenyang, rasa puas dan nyaman, rasa diperhatikan dan lainnya (Moehyi,
1988).
B. LATAR BELAKANG
Penyajian makanan pada orang sakit cenderung lebih kompleks daripada
penyajian makanan pada orang sehat karena adanya perubahan nafsu makan
(Almatsier, 1992). Kepuasan pasien dalam penampilan dan rasa makanan,
terutama penyajian makanan sangat berkaitan dengan sisa makanan pasien, di
mana penyajian makanan yang buruk dapat berdampak pada banyaknya sisa
makanan pasien (Alzubaidy, 2008). Sisa makanan di Puskesmas dapat
memberikan informasi tentang banyaknya makanan yang dibuang (Connors et
al., 2004), besar kecilnya daya terima pasien (Renaningtias, 2004), dan
kepuasan pasien terhadap makanan (Heryawanti, 2004).
Pelayanan makanan merupakan salah satu jenis pelayanan di Puskesmas
yang berperan penting dalam mendukung penyembuhan pasien karena
berpengaruh pada lamanya masa penyembuhan dan kualitas hidup dan
menyumbang peranan besar pada kepuasan pasien terutama pasien rawat inap
terhadap rumah sakit (Sahin et al., 2006). Penilaian kepuasan pasien adalah
pendekatan yang cukup efektif, murah, dan mudah sebagai indikator
keberhasilan penyelenggaraan makanan di Puskesmas yang hasilnya dapat
digunakan sebagai dasar dalam upaya menjaga mutu pelayanan di rumah sakit
(Kemenkes RI, 2013). Mutu pelayanan makanan yang baik dapat berpengaruh
positif terhadap kepuasan pasien.
2. Rincian Kegiatan
a. Menyediakan asupan nutrisi sesuai diit pasien
b. Memberikan nutrisi kepada pasien
E. CARA PELAKSANAAN
1. Petugas memasak menu sesuai dengan jadwal menu sehat pada hari itu.
2. Dengan memperhatikan sanitasi dan higiene makanan
3. Petugas membersihkan dan mensterilkan alat-alat makan
4. Petugas menyiapkan makanan pasien pada tempat yang sudah bersih tadi.
5. Petugas menutup alat makan supaya tidak terkena debu
F. SASARAN
Sasaran program dalam kegiatan ini adalah : seluruh pasien rawat inap yang
ada di Puskesmas Penujak baik di ruang rawat inap maupun di ruang nifas
G. JADWAL PELAKSANAAN
Penyiapan makanan dilakukan satu jam sebelum jadwal pendistribusian
makanan.