Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA 1

RESISTOR DAN HUKUM OHM

Dosen :

Dr. Moch.Sukardjo, M.Pd.

Disusun Oleh Kelompok 3 Kelas B :

Maswilham ‘Adzmi (1513621002)

Ivan Harits M (1513621033)

Shavira Karunia D (1513621064)

Fahmi Muhamad Y (1513621075)

PENDIDIKAN VOKASIONAL TEKNIK ELEKTRONIKA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2022
A. Pendahuluan
Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi
jumlah arus yang mengalir dalam suatu rangkaian. Resistor bersifat resistif dan
umumnya terbuat dari bahan karbon. Satuan resistansi dari suatu resistor disebut Ohm
atau dilambangkan dengan simbol Ω (Omega).

Bentuk resistor yang umum adalah seperti tabung dengan dua kaki di kiri dan
kanan. Pada badannya terdapat lingkaran membentuk cincin kode warna untuk
mengetahui besar resistansi tanpa mengukur besarnya dengan Ohmmeter. Kode warna
tersebut adalah standar manufaktur yang dikeluarkan oleh EIA (Electronic Industries
Association) seperti yang ditunjukkan pada tabel di bawah.

Cincin I Cincin II Cincin III Cincin IV Cincin V


Warna
Cincin Angka Angka Angka Pengali Toleransi
ke-1 ke-2 ke-3
hitam 0 0 0 x100
coklat 1 1 1 x101 ±1%
merah 2 2 2 x102 ±2%
jingga 3 3 3 x103
kuning 4 4 4 x104
hijau 5 5 5 x105
biru 6 6 6 x106
ungu 7 7 7 x107
abu-abu 8 8 8 x106
putih 9 9 9 x109
emas x10-1 ±5%
perak x10-2 ± 10 %
tanpa ± 20 %
warna

Besarnya ukuran resistor sangat tergantung watt atau daya maksimum yang
mampu ditahanoleh resistor. Umumnya di pasar tersedia ukuran 1/8, 1/4, 1, 2, 5, 10
dan 20 watt. Resistor yang memiliki daya maksimum 5, 10 dan 20 watt umumnya
berbentuk balok berwarna putih dan nilai resistansinya dicetak langsung
dibadannya, misalnya 1KΩ5W.
Contoh :
Urutan cincin warna (resistor 4 cincin warna): merah Ungu biru emas

Merah Ungu Biru Emas Hasilnya


2 7 X106 ±5% 27M Ω ± 5 %

Urutan cincin warna (resistor 5 cincin warna): coklat merah hitam jingga coklat

Coklat Merah Hitam Jingga Coklat Hasilnya

1 2 0 X 103 ±1% 120K Ω ± 1 %

Rangkaian Resistor

Rangkaian resistor secara seri akan mengakibatkan nilai resistansi total semakin
besar. Di bawah ini contoh resistor yang dirangkai secara seri.

Pada rangkaian resistor seri berlaku rumus:


RTOTAL = R1 + R2 + R3 +…………………………………………………….

Rangkaian resistor secara paralel akan mengakibatkan nilai resistansi pengganti


semakin kecil. Di bawah ini contoh resistor yang dirangkai secara paralel.

Pada rangkaian resistor paralel berlaku rumus:


RPENGGANTI = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 +………………………………

Hukum Ohm
Dari hukum Ohm diketahui, resistansi berbanding terbalik dengan jumlah arus yang
mengalir melalui resistor tersebut.

Dimana:
V = tegangan dengan satuan Volt
I = arus dengan satuan Ampere
R = resistansi dengan satuan Resistansi
P = daya dengan satuan Watt

B. Alat dan Bahan


1. Beberapa resistor
2. Projectboard
3. Catu daya
4. Multimeter

C. Langkah Kerja
1. Percobaan Rangkaian Seri
a. Susunlah rangkaian seperti gambar di bawah ini.

b. Ukurlah nilai resistansi pada masing-masing resistor.


c. Ukurlah besar resistansi total pada rangkaian (RTOTAL).
d. Berilah tegangan sebesar 10 Vdc kemudian ukur besar tegangan pada
masing-masing resistor (VR1, VR2, VR3).
e. Ukurlah besar arus yang mengalir pada rangkaian (I).
f. Simulasikan rangkaian diatas pada program EWB.
g. Cari nilai resistansi total (RTOTAL), tegangan pada masing-masing
resistor (VR1, VR2, VR3), arus yang mengalir pada rangkaian (I)
denganmenggunakan rumus pada hukum Ohm.
h. Tuliskan data diatas pada tabel seperti di bawah ini.

No. R1 R2 R3 RTOTA VR1 VR2 VR3 I


L
Ohm (Ω) Volt (V) Ampere (A)

1. 100 Ω 220 Ω 1K Ω 1320 Ω 0,76 1,67 7,57 100mA

2. Percobaan Rangkaian Paralel


a. Susunlah rangkaian seperti gambar di bawah ini.

b. Ukurlah nilai resistansi pada masing-masing resistor.


c. Ukurlah besar resistansi pengganti pada rangkaian (RPENGGANTI).
d. Berilah tegangan sebesar 10 Vdc kemudian ukur besar arus pada
masing-masing resistor (IR1, IR2, IR3).
e. Ukurlah besar tegangan pada rangkaian (V).
f. Simulasikan rangkaian diatas pada program EWB.
g. Cari nilai resistansi pengganti (RPENGGANTI), Arus pada masing-
masingresistor (IR1, IR2, IR3), tegangan pada rangkaian (V) dengan
menggunakan rumus pada hukum Ohm.
h. Tuliskan data diatas pada tabel seperti di bawah ini.

No. R1 R2 R3 RPENGG IR1 IR2 IR3 V


ANTI
Ohm (Ω) Ampere (A) Volt (V)

1. 220 Ω 1K Ω 100 Ω 64,32 Ω 0,09 0,03 0,02 10V


D. Pertanyaan
1. Hitung beberapa nilai resistansi resistor 4 cincin dibawah ini.
a. coklat, hitam, coklat, emas = 100 Ω ± 5%
b. biru, abu-abu, hijau, emas = 6,8M Ω ± 5%
c. jingga, jingga, merah, perak = 3,3K Ω ± 10%
d. jingga, putih, coklat, perak = 390 Ω ± 10%
2. Hitung beberapa nilai resistansi resistor 5 cincin dibawah ini.
a. coklat, abu-abu, hitam, hitam, coklat = 180 Ω ± 1%
b. kuning, ungu, hitam, merah, coklat = 47K Ω ± 1%
c. merah, merah, hitam, merah, merah = 22K Ω ± 2%
d. jingga, biru, hitam, jingga, merah = 360K Ω ± 2%
3. sebutkan warna-warna urutan cincin resistor dengan nilai resistansi
a. 82 K Ω ± 1 % = abu-abu, merah, jingga, coklat
b. 100 K Ω ± 5 % = coklat, hitam, kuning, emas
c. 330 Ω ± 10 % = jingga, jingga, coklat, perak
d. 120 Ω ± 1 % (5 cincin) = coklat, merah, hitam, hitam, coklat
e. 27 K Ω ± 1 % (5 cincin) = merah, ungu, hitam, merah, coklat
4. Sebutkan beberapa perbedaan pada dua buah resistor yang dirangkai seri
dengan resistor yang dirangkai paralel.
Jawab :
Resistor yang dirangkai secara seri memiliki jumlah arus yang sama pada tiap
resistor tetapi memiliki jumlah tegangan yang berbeda pada tiap resistor,
sedangkan resistor yang dirangkai secara paralel memiliki jumlah arus yang
berbeda pada tiap resistor tetapi memiliki jumlah tegangan yang sama pada
tiap resistor.
Data Hasil Perhitungan

1. Perhitungan Rangkaian Seri

R1 R2 R3 RTOTA VR VR2 VR I
No. L 1 3
Ohm (Ω) Volt (V) Ampere (A)

1 100 Ω 220 Ω 1K Ω 1320 Ω 10 22 100 100mA

2. Perhitungan Rangkaian Paralel

R1 R2 R3 RPENGG IR IR2 IR V
No. ANTI 1 3
Ohm (Ω) Ampere (A) Volt (V)

1 100 Ω 220 Ω 1K Ω 1320 Ω 0.1 A 0,04 A 0.01 A 10


E. Kesimpulan
Setelah melakukan percobaan resistor rangkaian seri dan paralel. Kelompok kami
menyimpulkan bahwa pada rangkaian seri tegangan pada masing-masing resistor
berbeda dan semakin besar hambatan yang dimiliki maka semakin besar pula tegangan
pada resistor tersebut, sedangkan untuk arus pada rangkaian seri adalah sama untuk
semua resistor.

Pada rangkaian paralel arus yang mengalir berbeda pada setiap resistor makin besar
hambatan resistor makin kecil arus yang mengalir pada resistor tersebut. Untuk
tegangan pada jumlah tegangan setiap resistor sama seperti sumber tegangan.

Singkatnya pada rangkaian seri resistor mempunyai tegangan yang berbeda tetapi arus
sama, sedangkan pada rangkaian paralel arus yang berbeda dan tegangan yang sama.

F. Lampiran

Anda mungkin juga menyukai