Anda di halaman 1dari 2

TRIASE

No. Dokumen :
No. Revisi : 01
Tanggal 03 Januari
SOP :
Terbit 2018
Halaman : 1/2

PUSKESMAS BURHANUDDIN, SKM


KUTA COT GLIE NIP. 19700605 199201 1 001

1. Pengertian Rujukan emergensi adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab


pada keadaan klinis pasien yang membutuhkan tindakan medis segera
guna menyelamatkan nyawa dan pencegahan kecacatan lebih lanjut ke
fasilitas pelayanan kesehatan yang mempunyai kemampuan lebih tinggi.
2. Tujuan Sebagai pedoman petugas untuk melakukan rujukan emergensi agar
pasien segera mendapatkan tindakan dan terapi yang cepat dan tepat.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No.040.001/SK/KCG/VII/2018 Tentang
Kebijakan Pelayanan Klinis Puskesmas Kuta Cot Glie
4. Referensi 1. Permenkes No. 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
2. Permenkes No. 001 tahun 2012 tentang sistem rujukan pelayanan
kesehatan perorangan
5. Prosedur/langkah- 1. Alat dan bahan
langkah a. Tensimeter e. Abbocath
b. Stetoskop f. Bidai
c. Termometer g. Oksigen
d. Cairan infus
e. Infus set
2. Petugas yang melaksanakan
a. Dokter
b. Perawat
c. Bidan
3. Langkah-langkah
a. Petugas menentukan kasus emergensi yang perlu di rujuk.
b. Petugas melakukan stabilisasi keadaan umum sesuai kasus
sebelum melakukan:
1) Tekanan darah stabil/ terkendali
2) Nadi teraba
3) Pernapasan teratur dan jalan nafas tidak ada hambatan
4) Terpasang infus atau jika perlu di oksigen
5) Tidak terdapat kejang (kejang terkendali)
c. Petugas mengatasi pendarahan, bila ada pendarahan sehingga:
1) Tidak terdapat pendarahan aktif, atau
2) Pendarahan telah terkendali
3) Terpasang infus dengan aliran lancar 20-30 tpm
d. Petugas menyiapkan sarana transportasi ke tempat rujukan
dengan di lengkapi oksigen dan cairan infus yang cukup selama
proses rujukan (1 kolf untuk 5-6 jam) atau sesuai kondisi
pasien.
e. Petugas menjelaskan kondisi pasien dan alasan di rujuk
kepada pasien dan atau keluarga pasien.
f. Petugas dan keluarga pasien atau yang mengantar pasien
memutuskan unit pelayanan tujuan rujukan.
g. Petugas meminta keluarga pasien menandatangani surat
persetujuan rujukan.
h. Petugas menghubungi rumah sakit yang akan di tuju dengan
menggunakan sarana komunikasi, menjelaskan kondisi pasien
dan memastikan unit pelayanan tujuan dapat menerima
pasien.
i. Petugas membuat surat rujukan.
j. Petugas mencatat identitas pasien pada buku register pasien.
k. Petugas yang mampu mengawasi dan antisipasi kedaruratan
mendampingi pasien di dalam ambulan.
l. Petugas mencatat kondisi pasien dan tindakan yang di berikan
terhadap pasien di dalam ambulans dalam catatan
perkembangan pasien.
m. Petugas mengantar pasien dengan kendaraan ambulans dan
menyerahkan pasien kepada petugas tempat rujukan
n. Petugas dan kendaran ambulans tetap menunggu sampai
pasien mendapat kepastian pelayanan.
o. Petugas melengkapi rekam medis pasien.
6. Bagan Alir
Petugas Petugas
menentukan Petugas
melakukan menstabilkan/
kasus yang stabilitas
perlu dirujuk menghentikan
KU pasien pendarahan

Petugas Menyiapkan
Petugas melakukan sarana
menghubungi RS informconse transportasi
yang dituju nt pasien

Petugas Petugas Petugas


membuat surat mengantar melengka
rujukan dan pasien dengan pi rekam
mencatat dibuku ambulan setelah medis
register pasien dapat pasien
persetujuan dari
RS yang dituju

7. Hal-hal yang perlu Apabila keluarga menolak untuk dirujuk maka petugas meminta keluarga
di perhatikan menandatangani penolakan rujukan

8. Unit Terkait Unit IGD

9. Dokumen Terkait Notulensi dan Dokumentasi


10. Rekam Historis No. Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
Perubahan diberlakukan
1. dr.Masyiththah Burhanuddin,SKM 03 Januari
2018

Anda mungkin juga menyukai