Oleh
Rini Sulistyowati
NIM S541208129
PROGRAM PASCASARJANA
SURAKARTA
2014
i
PENGARUH KONSELING DAN FOOT HAND MASSAGE TERHADAP
PELAKSANAAN MOBILISASI DINI PADA PASIEN
POST SECTIO CAESAREA
TESIS
Oleh
Rini Sulistyowati
NIM S541208129
PROGRAM PASCASARJANA
SURAKARTA
2014
ii
iii
iv
PERNYATAAN ORISINALITAS DAN PUBLIKASI ISI TESIS
Mahasiswa
Rini Sulistyowati
S541208129
v
KATA PENGANTAR
SECTIO CAESAREA”. Usulan Tesis ini disusun untuk memenuhi salah satu
Keluarga.
1. Prof. Dr. Ravik Karsidi, Drs, MS, selaku Rektor Universitas Sebelas Maret
2. Prof. Dr. Ahmad Yunus, Ir, MS, selaku Direktur Program Pascasarjana
3. Dr. Hari Wujoso, dr,Sp.F., M.M., selaku Ketua Program Magister Kedokteran
tesis ini.
vi
5. Dr.Nunuk Suryani, M.Pd. selaku pembimbing II yang senantiasa membimbing
7. Suami yang telah memberi semangat dan motivasi untuk terselesaikannya tesis
ini.
8. Ketiga anak penulis yang penulis sayangi yang telah memahami dan mengerti
Maret Surakarta.
Tuhan Yang Maha Esa dan dicatat sebagai amal ibadah. Demi kesempurnaan dan
perbaikan usulan tesis ini penulis sangat harapkan kritik dan saran dari berbagai
Penulis
vii
Rini Sulistyowati. 2014. Pengaruh konseling dan foot hand massage terhadap
pelaksanaan mobilisasi dini pada pasien post sectio caesarea. TESIS.
Pembimbing 1: Prof. Dr. Ambar Mudigdo, dr. Sp.PA(K), II : Dr.Nunuk Suryani,
M.Pd. Program Studi Magister Kedokteran Keluarga, Program Pascasarjana,
Universitas Sebelas Maret Surakarta
ABSTRAK
Tindakan sectio caesarea merupakan tindakan pembedahan sebagai upaya
lahirnya janin melalui dinding abdomen. Tindakan pembedahan berdampak
terhadap munculnya rasa nyeri akibat bekas Penulistan yang mempengaruhi
mobilisasi serta munculnya kecemasan yang dapat memeperlambat kesembuhan.
Foot hand massage merupakan salah satu tindakan relaksasi untuk mengurangi
nyeri serta pendidikan kesehatan yang adekuat dengan metode konseling yang
dapat mendukung mobilisasi dini untuk mempercepat kesembuhan dan
mengurangi hari rawat pasien.
Desain penelitian ini menggunakan True-Exsperimen dengan bentuk
Posttest Only Control Group Design. Pengambilan sampel dengan simple random
sampling besar sampel adalah 40 responden terdiri 20 kelompok perlakuan dan
20 kelompok kontrol. Analisis data secara univariat dengan table distribusi
frekuensi dan analisis bivariat dengan, Mann-Whitney dengan taraf signifikansi ≤
0,05.
Hasil penelitian ini menunjukkan tindakan konseling bersama foot hand
massage berpengaruh terhadap mobilisasi dini dengan nilai p-value 0,001 dengan
nilai median kelompok perlakuan 3,00, nilai minimum-maximum 1-3, sedangkan
kelompok kontrol nilai median 1,00, nilai minimum-maximum 1-2.
Simpulan yang diperoleh pada penelitian ini adalah ibu post sectio casarea
yang dilakukan konseling dan foot hand massage bersama dengan program
pengobatan berpengaruh terhadap mobilisasi dini, ibu yang diberikan perlakuan
mobilisasi yang dilakukan sesuai tahapan pelaksanaan mobilisasi.Saran Konseling
dan foot hand massage sangat efektif sebagai upaya untuk mnciptakan ibu
melakukan mobilisasi dini.
viii
Rini Sulistyowati. 2014. Effect of counceling and foot hand massage on the
implementation of early mobilization in patients post sectio caesarea.
THESIS. Supervisor 1: Prof. Dr. Ambar Mudigdo, dr. Sp.PA(K), II : Dr.Nunuk
Suryani, M.Pd. master study program of family medicine, Post-graduate, Program
of Sebelas Maret University, Surakarta
ABSTRACT
Sectio Caesarea is surgery to give a birth of a fetus through the abdominal wall.
This surgery has an impact on the pain that is caused by the incision that affect
mobilization and trigers anxiety that can slow down the healing process. Hand
Foot massage is one relaxation technique to reduce the pain and one of health
educations with adequate counseling methods that can support early mobilization
to accelerate healing and shortened the patient's care.
The design of this study using a True-Exsperimen in the form of Posttest Only
Control Group Design. Sampling was conducted through simple random sampling
with a sample size 40 respondents consisted of 20 treatment group and 20 control
group. The data analysis was using univariate analysis with frequency distribution
tables and bivariate analysis, the Mann-Whitney with a significance level of ≤
0.05.
The results of this study indicated counseling action with hand foot massage
affected early mobilization with a p-value of 0.001 with a median value of 3.00
treatment group with the minimum-maximum value of 1-3, while the control
group median value of 1.00 with the minimum-maximum value 1-2.
The conclusions of the study shows mothers who had caesarea sectio post with
hand and foot massage counseling along with a program of treatment affectstheir
early mobilization, mothers with mobilization treatment that is carried out in the
exact phase of mobilization counseling. It is recomended that hand and foot
massage is very effective as an attempt to help mothers to do early mobilization.
Keywords: Counseling, hand foot massage, mobilization
ix
DAFTAR ISI
ABSTRACT .................................................................................................. ix
BAB I PENDAHULUAN
D. Hipotesis ............................................................................... 53
x
BAB III METODE PENELITIAN
C. Pembahasan ........................................................................ 74
A. Kesimpulan ......................................................................... 77
B. Implikasi ............................................................................. 77
C. Saran ................................................................................... 77
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan jumlah kelahiran Ibu Post
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan indikasi sectio Caesarea Ibu
Tabel 4.6 Hasil Analisis Mann-Whitney Pengaruh Konseling Dan Foot Hand
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Kelompok Kontrol
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
sebagai lahirnya janin melalui insisi di dinding abdomen (laparotomi) dan dinding
dari pasca tindakan sectio caesarea adalah sakit ditulang belakang, nyeri dibekas
jahitan, nyeri dibekas sayatan dan juga mual muntah akibat efek anastesi. Pada
pasien post sectio caesarea juga dimungkinkan muncul rasa kebingungan dan
ketakutan dalam aktifitas dan juga dengan keadaan yang dialami klien juga perlu
adaptasi menerima keadaan dari tindakan pasca pembedahan. Rasa nyeri dan
usaha mengeluarkan cairan dari bekas sayatan , dan mengurangi nyeri dari post
sectio caesarea dan juga tidak kalah penting adalah pendidikan kesehatan baik
pada pasien atau keluarga tentang keadaan yang dialami pasien. Salah satu
penelitian yang dilakukan oleh Tagawa K et al. 2012 yang berjudul “Introduction
postoperative hospital stay” , Konseling dan mobilisasi dini pada pasien pre
1
2
pasien post sectio caesarea adalah rasa nyeri bekas operasi dan pengetahuan yang
tidak adekuat tentang mobilisasi dini, untuk itu pendidikan kesehatan atau
konseling yang adekuat sangat perlu untuk memotivasi pasien segera mobilisasi
1953 dalam buku Yulifah R; dan Yuswanto Tri J.A 2009 adalah suatu proses yang
dihadapi klien, dengan hal tersebut diharapkan pasien termotivasi untuk segera
mobilisasi dini. Mobilisasi ini akan membantu ibu memperoleh kembali kekuatan
dengan cepat dan memudahkan kerja usus besar serta kandung kemih, paling tidak
sampai ibu bisa buang gas. Aktivitas ini juga akan membantu mempercepat organ-
sectio adalah penelitian oleh Abbaspoor Z et al. 2013 dengan judul Effect of Foot
and Hand Massage In Post-Sectioean Section Pain Control dimana nyeri post
operasi dapat dikurangi dengan foot and hand massage sebagai pendukung
menurunkan nyeri dan kecemasan. Data rekam medis RSIA Harapan Sehat
Tentram tahun 2011 terdapat 387 persalinan dengan sectio caesarea , tahun 2012
terdapat 402 persalinan dengan sectio caesarea dan pada bulan Pebruari 2013
Akbari M, Najar S. Dengan judul Effect of Foot and Hand Massage In Post-
Sectioean Section Pain Control di Mustafa Khomeini Hospital, Elam, Iran, April
1 to July 30, 2011 dari 80 wanita dengan elektif sectio Intensitas nyeri ditemukan
intensitas sebelum intervensi foot and hand massage. Namun demikian konseling
sikap dan tingkah laku yang negative menjadi positif (Romauli, 2013) yaitu pasien
tindakan operasi adalah masalah luka. Insisi sendiri artinya adalah suatu tindakan
yang disengaja dengan membuat luka karena adanya indikasi, luka pada dasarnya
akan menyebabkan nyeri dan Menurut The International Association for The
Study of Pain (IASP), nyeri digambarkan sebagai suatu pengalaman sensorik dan
2002:1063). Masalah yang bisa timbul karena tindakan sectio caesarea adalah
nyeri luka bekas jahitan (Nakita, 2012). Secara signifikan, nyeri dapat
napas dalam, mengganti posisi, ambulasi, atau melakukan latihan – latihan yang
4
diperlukan (Perry & Potter, 1846). Informasi yang tidak adekuat juga
menimbulkan kecemasan pada diri pasien dan dalam penelitian oleh Lepczyk et
al, menyebutkan ada perbedaan tingkat kecemasan antara pasien yang mendapat
pengetahuan dengan yang tidak mendapat pengetahuan. Hal tersebut pasien post
Penanganan pada pasien post sectio caesarea salah satunya adalah dengan
penanganan nyeri secara individual (Potter dan Perry, 2005:1535). Nyeri yang
ditimbulkan pada bekas luka operasi dapat mengganggu istirahat tidur serta dapat
menimbulkan kecemasan untuk mobilisasi dini pada klien sendiri hal ini bila
perawatan. Adapun penatalaksanaan secara umum dari nyeri antara lain memberi
Abbaspoor Z, Akbari M, Najar S. Dengan judul Effect of Foot and Hand Massage
dengan menggunakan Foot and Hand Massage. Konseling juga diperlukan dalam
perasaan yang menekan atau mengganggu dan mencapai kesehatan mental yang
positif dan munculnya kemandirian dalam masalah kesehatan yaitu pasien dapat
segera mobilisasi, hilangnya dari rasa takut dan kecemasan, sehingga dengan
5
harapan dapat mempercepat kesembuhan klien. Sesuai dengan hal tersebut diatas
peneliti tertarik untuk meneliti tentang pengaruh konseling, foot and hand
massage terhadap pelaksanaan mobilisasi dini pada pasien post sectio caesarea.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian pada latar belakang, maka perumusan masalah penelitian ini adalah
“Apakah ada Pengaruh konseling dan foot hand massage terhadap pelaksanaan
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Praktis
2. Manfaat Teoritis
mobilisasi dini.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Konsep Konseling
a. Pengertian Konseling
7
8
b. Tujuan Konseling
(2009)
memelihara hubungan
keputusan
optimal.
10
secara tepat
positif
menguntungkan klien
c. Fungsi Konseling
pengembangan
1) Fungsi Pencegahan
tingkat ketiga
2) Fungsi Penyesuaian
3) Fungsi Perbaikan
4) Fungsi pengembangan
e. Jenis Konseling
perkembangan klien.
3) Konseling motivasi
f. Asas Konseling
1) Asas Kerahasiaan
2) Asas Kesukarelaan
3) Asas Keterbukaan
4) Asas Keterkinian
5) Asas Kemandirian
6) Asas Kegiatan
7) Asas Kedinamisan
8) Asas Keterpaduan
9) Asas Kenormatifan
profesinya meliputi :
1) Pengajaran
yang lain
4) Pengelolaan
5) Konseling
(Romauli.S.2013)
h. Teknik Konseling
i. Tahapan Konseling
Tahapan konseling dibagi menjadi tiga, yaitu tahap awal, inti, dan
1) Tahap awal
masalah
2) Tahap inti
(Trisnowiyanto , 2012:hal 4)
Foot and hand massage adalah bentuk massage pada kaki atau
b. Jenis Pijat
beda.
beraktivitas.
(4) Shiatsu
dipijat.
tubuh.
terhadap pasangan.
20
tubuh.
Terai pijat dapat dilakukan oleh bayi hingga orang lanjut usia
yang benar.
selama 15 menit.
bayi.
25
bekerja.
masing-masing
26
(4) Jaripunktur
Organ
c) Manfaat Jaripunktur
lelah
jantung
(5) Refleksi
a) Titik Refleksi
b) Cara Memijat
lecet.
tertentu saja.
31
2012)
c. Tujuan Massage
(asam laktat)
d. Manfaat Massage
1) Meredakan stress
7) Menambah aliran QI
optimal
(Alfirdaus I, 2012;17-26)
Najar S, 2013)
massage dan Menurut temuan ini, pijat kaki dan tangan dapat
women “In the light of the results, it was reported that the
et al, 2010)
f. Tehnik pemijatan
(Alimul H.A.2006)
b. Tujuan Mobilisasi
melahirkan
skletal
ia tinggal (masyarakat)
(2) Ketidakmampuan
mobilitas.
psikologis
(4) Usia
ambulation.
dihindarkan.
caesarea
42
untuk duduk
1) Hari ke 1
2) Hari ke 2
setengah duduk
3) Hari ke 3 sampai 5
setelah operasi.
dinding rahim agar anak lahir dengan keadaan utuh dan sehat
(Kusmarjadi, 2008).
b. Jenis Secar
umumnya kuat
44
(Wiknjosastro H, 2002)
c. Indikasi Secar
yang abnormal
3) Mual muntah
45
8) Mobilisasi terbatas
holistik.
a) Penatalaksanaan Farmakologis
2005:1535).
2004).
47
b) Penatalaksanaan Nonfarmakologis
umum
49
nyeri
50%. (Potter&Perry,2005)
50
B. Penelitian Relevan
dan kepuasan pasien serta menurunkan nyeri dan kecemasan pada pasien
uji klinis acak, hasil Kunjungan pra-operasi dan konseling oleh ICU
endarterektomi .
mobilisasi dini oleh kolaborasi dengan ahli bedah dan perawat, untuk
dan kaki terhadap nyeri post sectio sectio caesarea, metode secara acak
atau random, hasil pijat kaki dan tangan dapat dianggap sebagai metode
untuk mengurangi rasa sakit dari operasi caesar dan untuk mengurangi
eksperimen acak terkontrol, hasil pijat Kaki dan tangan terbukti berguna
6. Wang HL dan Keck JF. 2004, tujuan untuk menyelidiki apakah pijat kaki
persepsi nyeri dan respon simpatik antara pasien pascaoperasi, hasil pijat
kaki dan tangan, efektif murah, berisiko rendah, fleksibel, dan mudah
C. Kerangka Pikir
Sectio cesareaea
Bagan 2.1 Kerangka Teori Pengaruh Konseling , Foot Hand Massage Terhadap
D. Hipotesis
METODE PENELITIAN
B. Jenis Penelitian
Desain Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah True eksperimen
R X O1
R O2
Di mana :
R : Random
X : Perlakuan
54
55
Penelitian ini terdiri dari dua kelompok yaitu kelompok perlakuan dan
konseling dan foot hand massage terhadap pelaksanaan mobilisasi dini pada
Tahun 2013
56
C. Kerangka kerja
Kerangka kerja atau frame work adalah pertahapan dalam suatu penelitian.
Pada kerangka kerja disajikan alur penelitian terutama variabel yang digunakan
dalam penelitian.
Populasi :
Seluruh ibu post sectio caesarea di Ruang Nifas RSIA Harapan Sehat
Tentram Trenggalek Tahun 2013
Sampel :
Sebagian ibu post section caesarea di Ruang Nifas RSIA Harapan
Sehat Tentram Trenggalek Tahun 2013
Yang memenuhi kriteria inklusi , eksklusi
Bagan 3.1 Kerangka Kerja Penelitian Pengaruh Konseling dan foot hand
massage Terhadap Pelaksanaan Mobilisasi Dini Pada Pasien post
sectio caesarea di Ruang Nifas RSIA Harapan Sehat Tentram
Trenggalek Tahun 2013
57
(Notoatmodjo, 2002). Populasi dalam penelitian ini adalah Seluruh ibu post sectio
caesarea di Ruang Nifas RSIA Harapan Sehat Tentram Trenggalek Tahun 2013
Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan
ini adalah sebagian ibu post sectio caesarea di Ruang Nifas RSIA Harapan Sehat
Tentram Trenggalek Tahun 2013 yang memenuhi kriteria inklusi dan criteria
eksklusi
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis
probability sampling dengan Simple Random Sampling atau secara random acak.
58
E. Variabel Penelitian
Variabel adalah konsep dari berbagai level dari abstrak yang didefinisikan
sebagai suatu fasilitas untuk pengukuran dan atau manipulasi suatu penelitian
(Nursalam, 2003).
Dalam penelitian ini terdapat dua variable independen, yaitu konseling dan
foot hand massage, dan terdapat satu variable dependen dalam penelitian ini
F. Definisi Operasional
1. Variabel Konseling
a. Definisi Operasional
b. Indikator
5) Tujuan mobilisasi
c. Alat Ukur
Lembar Konseling
d. Skala
Nominal
e. Kategori
a. Definisi Operasional
Suatu tindakan atau perlakuan dengan memijat pada tangan dan kaki
selama 20 menit
b. Indikator
Pemijtan selama 20 menit pada tangan dan kaki dengan rincian sebagai
berikut :
c. Alat Ukur
d. Skala
Nominal
e. Kategori
a. Definisi Operasional
Suatu kemampuan ibu post operasi sectio caesarea untuk bergerak bebas,
b. Indikator
1) Hari 1, ibu sudah mulai miring ke kanan dan ke kiri dan latihan
pernafasan
setengah duduk,
c. Alat Ukur
d. Skala
Ordinal
61
e. Kategori
setengah duduk,
konseling dengan memberikan konseling kepada ibu post sectio caesarea, dan
untuk variabel independen foot hand massage teknik pengumpulan data yaitu
dengan memberikan pemijatan kaki dan tangan pada ibu post sectio caesarea
selama 20 menit. Sedangkan untuk variabel dependen mobilisasi dini ibu post
Setelah data terkumpul, maka dilakukan pengolahan data melalui tahap berikut :
a) Editing
b) Coding
kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap data yang terdiri atas
beberapa kategori. Pemberian kode ini sangat penting bila pengolahan dan
dibuat juga daftar kode dan artinya dalam satu buku (code book) untuk
memudahkan kembali melihat lokasi dan arti suatu kode dari suatu variabel.
1) Kode 1 = SD
63
2) Kode 2 = SMP
3) Kode 3 = SMA
6) Kode 2 = Swasta
8) Kode 4 = Petani
1) Kode 1 = Primipara
2) Kode 2 = Mutipara
5) Kode 5 = CPD
7) Kode 7 = Gemeli
9) Kode 9 = PEB
2) Kode 1 = Dilakukan
setengah duduk,
c) Data Entry
Alat ukur yang sudah diberi kode kategori kemudian dimasukkan dalam
d) Cleaning
(Setiadi:2007)
a) Analisa data
b) Transformasi data
A. Deskripsi Data
Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Ibu Dan Anak ( RSIA ) Harapan
Sehat Tentram. Rumah sakit ini merupakan satu-satunya rumah sakit yang
memberikan pelayanan terhadap ibu dan anak yang ana dikota Kabupaten
66
67
(%) (%)
1 Kurang 20 Tahun 4 20 3 15
2 20-30 tahun 12 60 11 55
3 31-40 tahun 4 20 6 30
1 SD 0 0 0 0
2 SMP 5 25 5 25
3 SMA 12 60 11 55
4 PT 3 15 4 20
1 Ibu Rumah
12 60 12 60
Tangga
2 Swasta 7 35 5 25
3 PNS 0 0 2 10
4 Petani 1 5 1 5
tangga
70
1 PrimiPara 11 55 12 60
2 MultiPara 9 45 8 40
(%) (%)
1 Post Date 9 45 8 40
2 Floating Head 2 10 3 15
3 KPP 4 20 4 20
4 Letak Sungsang 2 10 1 5
5 Gemeli 1 5 1 5
6 Kala 2 lama 1 5 1 5
7 PEB 1 5 1 10
postdate.
72
Mobilisasi Dini
perlakuan 0,001
kontrol
data nilai mean adalah 2,64 dengan skor mobilisasi minimum 1 dan
C. Pembahasan
dini antara kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol dan juga dapat
maksimumnya adalah tiga yang dapat diartikan pada penelitian ini kelompok
yang diberikan perlakuan konseling dan foot hand massage lebih dapat
caesarea dapat menimbulkan rasa nyeri akibat bekas sayatan pada kulit
untuk melahirkan janin lewat insisi pada dinding abdomen dan uterus
persalinan buatan, sehingga janin dilahirkan melalui perut dan dinding perut
dan dinding rahim agar anak lahir dengan keadaan utuh dan sehat
yang dapat mengganggu kualitas hidup seseorang dan bila dibiarkan dapat
kesembuhan dari pasien dan hal ini dapat menambah biaya tinggi dalam
salah satunya dapat menggunakan foot hand massage yaitu suatu tindakan
massage atau pemijatan, Massage dapat diartikan sebagai pijat yang telah
sebagai refleksologi Foot hand massage adalah bentuk massage pada kaki
nyeri diarea spesifik kaki atau tangan berhubungan dengan bagian tubuh
atau gangguan. Dari hasil penelitian ini peneliti berpendapat bahwa foot
hand massage sangat efektif untuk mengatasi nyeri post secio caesarea yang
berdampak terhadap mobilisasi dini pada ibu post caesarea, dengan foot
enkafalain yang mengurangi nyeri dan pasien lebih aktif untuk melakukan
seseorang mengenali kondisinya saat ini, masalah yang sedang dihadapi, dan
tingkah laku yang negatif menjadi positif dan yang merugikan klien menjadi
masalah dalam hal ini memberikan informasi motivasi kepada ibu post secio
memunculkan rasa percaya dan foot hand massage dapat mengurangi nyeri
76
(2013) dengan laporan hasil penelitian intensitas nyeri post sectio caesarea dapat
berkurang setelah dilakukan foot and hand massage dan Menurut temuan ini,
pijat kaki dan tangan dapat dianggap sebagai metode pelengkap untuk
mengurangi rasa sakit dari operasi caesar secara efektif dan untuk
mengurangi jumlah obat dan efek sampingnya. Dan juga penelitian oleh Wang
HL, Keck JF (2004) yang melaporkan pijat kaki dan tangan menjadi, efektif,
A. Kesimpulan
B. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka implikasi yang perlu dilakukan adalah
nyeri dan mendukung pelaksanaan mobilisasi dini pada ibu post sectio
caesarea
inap
77
78
C. Saran
79
Kusmarjadi D. (2008). PROM Ketuban Pecah Dini. http://www.drdidispog.com
Mubarak W.I dan Chayatin N.(2008). Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia
Teori dan Aplikasi dalam Praktik. Penerbit Jakarta:EGC
Nakita.(2010). Efek samping operasi cesar.
http://kiatsehat2010.blogspot.com/2011/02/efek-samping-operasi-
caesar.html
Nursalam. (2003). Konsep Dan Penerapan Metodelogi Penelitian Ilmu
Keperawatan. Penerbit Salemba Medika
Notoatmodjo S. (2010). Metodelogi Penelitian Kesehatan,Jakarta. Penerbit
Rineka Cipta
Potter. Patricia A. dan Perry. Anne Griffin. (2005). Fundamental Keperawatan:
Konsep, Proses dan Praktik. Yasmin Asih. dkk (penterjemah). 2005. Edisi
4. Vol. 1. Penerbit EGC Jakarta.
Romauli S, S.S.T. (2013). Komunikasi Kebidanan. Cetakan Pertama. Jakarta. CV.
Trans Info Media
Setiadi. (2007). Konsep Dan Penulisan Riset Keperawatan. Penerbit Graha Ilmu
Yogyakarta
Stillwell S.B. (2011). Pedoman Keperawatan Kritis. Penerbit buku kedokteran
EGC Jakarta 2011
Tagawa K, Shida D, Takahashi H, Suzuku T. (2012). Introduction of enhanced
recovery after surgery (ERAS) protocols: reducing 3.4 days of
postoperative hospital stay.
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/22590938. diakses 19 September
2013 jam 21: 32
Taufik M, S.K.M,& Julliane, S.Psi. (2010). Komunikasi Terapeutik Dan
Konseling Dalam Praktik Kebidanan. Jilid 1. Penerbit Salemba Medika.
Jakarta
Trisnowiyanto B. (2012). keterampilan Dasar massage, Penerbit Nuha Medika
Jogyakarta 2012
Tyastuti S, S.Kep.Ns. et al. (2009) Komunikasi Dan Konseling Dalam Pelayanan
Kebidanan. Cetakan ketiga. Yogyakarta. Penerbit Fitramaya
80
Uripni C L et al. (2003). Komunikasi Kebidanan. Cetakan Jakarta EGC
Wang HL, Keck JF, (2004) Foot and hand massage as an intervention for
postoperativepain http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15297952 diakses
tanggal
Wiknjosastro H. (2002). Ilmu Kebidanan , Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawiroharjo
Wong M F. (2012). Panduan Lengkap Pijat. Penerbit Penerbar Plus+
Yang CL. et al (2012). Pre-operative education and counselling are associated
with reduced anxiety symptoms following carotid endarterectomy: a
randomized and open-label study.
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/22457372. diakses 19 September
2013
Yulifah R, Yuswanto Tri J.A. (2009). Komunikasi Dan Konseling Dalam
Kebidanan. Jilid 1. Penerbit Salemba Medika. Jakarta
81
Lampiran I
LEMBAR KONSELING
5 Tujuan mobilisasi
82
Lampiran 2
Kode
Kode
83
Lampiran 3
Hari
Pelaksanaan mobilisasi dini Kode
1 2 3
Kode 1: Pelaksanaan mobilisasi ibu hanya bisa miring ke kiri dan kekanan dan
Kode 2 :Pelaksanaan mobilisasi ibu bisa miring ke kiri dan kekanan dan latihan
84
menghembuskannya, posisi tidur terlentang dirubah setengah duduk,
Kode 3 : Pelaksanaan mobilisasi ibu bisa miring ke kiri dan kekanan dan latihan
85
Lampiran 4
Cases
Descriptives
Median 3.00
Variance .433
Minimum 1
Maximum 3
Range 2
Interquartile Range 1
86
Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
87
88
89
90
Lampiran 5
Cases
Descriptives
Median 1.00
Variance .134
Minimum 1
Maximum 2
Range 1
Interquartile Range 0
91
Tests of Normality
a
Kolmogorov-Smirnov Shapiro-Wilk
92
93
94
95
Lampiran 6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Total 40 100.0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Total 40 100.0
96
Pendidikan formal terakhir Kel.Perlakuan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Total 40 100.0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Total 40 100.0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Total 40 100.0
97
Pekerjaan Kelompok Kontrol
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Total 40 100.0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Total 40 100.0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Total 40 100.0
98
Indikasi Dilakukan Operasi Caesarea (Kel.Perlakuan)
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Total 40 100.0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Total 40 100.0
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
Lampiran 7
Ranks
Perlakuan konseling
bersama dengan foot hand
massage N Mean Rank Sum of Ranks
Total 40
b
Test Statistics
Pelaksanaan
Mobilisasi Dini
Mann-Whitney U 6.000
Wilcoxon W 216.000
Z -5.677
110
111
112
113