Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK PADA PASIEN AN.

S DENGAN PNEUMONIA
DIRUANG ABIMANYU RSU BANGLI
15 – 18 NOVEMBER 2021

OLEH:
Shatna Nadila Bella
21.901.2705

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


STIKES WIRA MEDIKA BALI
DENPASAR
2021
Kasus

3. Nama : An. S
No Rekam Medis : 0009001
Tempat/ tanggal lahir : Bangli, 20 Februari 2015
Umur : ................
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku bangsa : Indonesia
Bahasa yang dimengerti : Bahasa Bali dan Indonesia
Agama : Hindu
Nama Ayah : Tn. G
Pekerjaan ayah : Wiraswasta
Alamat : Br. Undisan, Tembuku, Bangli
Diagnosa medis : Pneumonia
Tanggal MRS : 15 November 2021
Tanggal Pengkajian : 15 November 2021
Keluhan saat masuk rumah sakit, ibu pasien mengatakan klien mengalami sesak nafas
sejak tanggal 15 November 2021 pagi. Keluhan saat pengkajian, ibu pasien mengatakan klien
masih sesak dan batuk-batuk. Pasien awalnya tanggal 15 November 2021 datang ke UGD RSU
Bangli diantar oleh orang tuanya karena klien mengalami sesak nafas, batuk berdahak, demam
dan pilek. Ibu pasien mengatakan di rumah anaknya sempat demam dan juga batuk-batuk. Saat
di UGD anak lemas dan sesak dengan RR: 46x/menit, Suhu: 38.50C, Nadi 100x/menit. Pasien
telah mendapatkan penangan di UGD yaitu terapi oksigen nasal kanul 2 liter/menit, pemasangan
infus RL 20 tetes/menit, dan paracetamol. Pasien juga dilakukan pemeriksaan rontgen thoraks
untuk mengetahui penyakit yang di derita, hasil yang didapatkan yaitu pasien terdiagnosa
Pnemonia dan pihak rumah sakit menyarankan agar anak dirawat inap di rumah sakit.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN.S
DENGAN DIAGNOSA MEDIS PNEUMONIA
DI RUANG ABIMANYU RSU BANGLI
TANGGAL 15 NOVEMBER – 18 NOVEMBER 2021

I. IDENTITAS PASIEN
Nama : An. S
No Rekam Medis : 0009001
Tempat/ tanggal lahir : Bangli, 20 Februari 2015
Umur : 5 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku bangsa : Indonesia
Bahasa yang dimengerti : Bahasa Bali dan Indonesia
Agama : Hindu
Nama Ayah/ Ibu/ wali : Tn. G
Pendidikan ayah/ibu/wali : SMA
Pekerjaan ayah/ibu/wali : Wiraswasta
Alamat/ no telp : Br. Undisan, Tembuku, Bangli
Diagnosa medis : Pneumonia
Tanggal MRS : 15 November 2021
Tanggal Pengkajian : 15 November 2021

II. KELUHAN UTAMA


Saat MRS:
Keluhan saat masuk rumah sakit, keluarga pasien mengatakan klien mengalami sesak nafas
sejak tanggal 15 November 2021 pagi.
Saat Pengkajian:
Keluhan saat pengkajian, keluarga pasien mengatakan klien masih sesak dan batuk-batuk.
III. RIWAYAT KESEHATAN SAAT INI
Pasien awalnya tanggal 15 November 2021 datang ke UGD RSU Bangli diantar oleh orang
tuanya karena klien mengalami sesak nafas, batuk berdahak, demam dan pilek. Ibu pasien
mengatakan di rumah anaknya sempat demam dan juga batuk-batuk. Saat di UGD anak
lemas dan sesak dengan RR: 46x/menit, Suhu: 38.50C, Nadi 100x/menit. Pasien telah
mendapatkan penangan di UGD yaitu terapi oksigen nasal kanul 2 liter/menit, pemasangan
infus RL 20 tetes/menit, dan paracetamol. Pasien juga dilakukan pemeriksaan rontgen
thoraks untuk mengetahui penyakit yang di derita, hasil yang didapatkan yaitu pasien
terdiagnosa Pnemonia dan pihak rumah sakit menyarankan agar anak dirawat inap di rumah
sakit.
IV. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU
a. Pre natal
Saat hamil : Ibu merokok : (ya/ tidak)
Ibu minum minuman keras : (ya/ tidak)
b. Intra dan post natal
Intranatal
• Lama persalinan : 2 jam
• Saat persalinan : prematur/ matur/ serotinus
• Komplikasi persalinan : tidak mengalami komplikasi saat persalinan
• Terapi yang diberikan :-
• Cara melahirkan : Pervaginam normal ( √ )
Dengan vakum ekstraksi ( - )
Operasi caesar ( - )

• Tempat melahirkan : Rumah Sakit ( √ )


Rumah Bersalin ( - )
Rumah ( - )

Postnatal
• Usaha nafas : Dengan bantuan ( )
Tanpa bantuan ( √ )
• Kebutuhan resusitasi : tidak ada menggunakan kebutuhan resusitasi
• Apgar skor : tidak diketahui apgar skornya
• Bayi langsung menangis : ya/ tidak
• Tangisan bayi :kuat/lemah/ lainnya (sebutkan)
• Obat-obatan yang diberikan setelah lahir
Keluarga pasien mengatakan pasien baru lahir tidak mendapatakan obat hanya
mendapatkan vitamin K.
• Trauma lahir : Ada ( ) Tidak ( √ )
• Narkosis : Ada ( ) Tidak ( √ )
• Keluarnya urin/ BAB : Ada ( √ ) Tidak ( )
c. Penyakit yang pernah diderita:
Keluarga pasien mengatakan pasien tidak pernah mengalami penyakit berat selain demam
dan flu.
d. Hospitalisasi:
Keluarga pasien mengatakan sebelumnya pasien belum pernah dirawat dirumah sakit dan
mengalami hospitalisasi
e. Operasi:
Keluarga pasien mengatakan pasien belum pernah melakukan operasi
f. Injuri/ kecelakaan:
Keluarga pasien mengatakan hanya mengalami jatuh saat bermain.
g. Alergi:
Keluarga pasien mengatakan pasien tidak memiliki riwayat alergi makanan ataupun obat.
h. Imunisasi:
1. Imunisasi Hb (Kurang dari 12 jam)
2. Imunisasi BCG (Umur 1 Bulan)
3. Pentabio I, II, III (Umur 2, 3, 4 Bulan)
4. Polio I, II, III , IV, (Umur 1,2,3,4, Bulan)
5. Campak ( 9 Bulan)
6. Penta Bio Booster ( Umur 1,5 Tahun)
i. Pengobatan:
Keluarga pasien mengatakan pasien hanya melakukan pengobatan ringan seperti
diberikan obat paracetamol.
V. RIWAYAT PERTUMBUHAN
Keluarga pasien mengatakan dimasa pertumbuhan pasien tidak mengalami gangguan dan
kelainan. Pasien baru lahir dengan BB 3 kg dan TB 49 cm, setiap bulan BB dan TB pasien
bertambah dengan normal, tumbuh gigi dengan normal dan tidak ada kecacatan yang
dialaminya selama masa pertumbuhan.

VI. TINGKAT PERKEMBANGAN


a. Sosial.
Keluarga pasien mengatakan pasien sudah mampu berinteraksi dengan orang
disekitarnya seperti orang tua, kakek, nenek dan keluarga lainnya.
b. Motorik halus
Keluarga pasien mengatakan pasien sudah mampu membuat coretan pada kertas
c. Bahasa
Keluarga pasien mengatakan pasien sudah mampu berbicara menggunakan bahasa
indonesia pada percakapan sederhana.
d. Motorik kasar
Keluarga pasien mengatakan pasien sudah mampu menuruni dan menaiki anak tangga
tanpa dibantu.

VII. RIWAYAT SOSIAL


a. Pengasuh : Ibu
b. Pembawaan secara umum : Baik
c. Hubungan dengan anggota keluarga :
Keluarga pasien mengatakan hubungan pasien dengan anggota keluarga seperti orang tua,
kakek dan nenek sangat akrab dan saling berinteraksi.
d. Hubungan dengan teman sebaya :
Keluarga pasien mengatakan pasien mau berbaur dengan teman sebayanya.

VIII. RIWAYAT KELUARGA


a. Sosial ekonomi:
Pasien berasal dari keluarga yang berkebutuhan cukup
b. Lingkungan rumah :
Keluarga pasien mengatakan lingkungan rumah pasien bersih, dilengkapi dengan
ventilasi yang baik dan adanya kebun dihalaman rumah.
c. Penyakit keluarga:
Keluarga pasien mengatakan tidak mempunyai penyakit keturunan seperti hipertensi,
diabetes dan lainnya.
d. Genogram :
Tidak tercantum genogram karena pasien tidak mempunyai riwayat penyakit keturunan.

IX. POLA KESEHATAN


a. Pemeliharaan dan persepsi kesehatan
Keluarga pasien mengatakan jika salah satu anggota keluarga ada yang sakit selalu
berobat ke dokter atau langsung ke rumah sakit.
b. Nutrisi (makanan dan cairan)
1. Makanan
 Sebelum sakit
Keluarga pasien mengatakan pasien makan 3 kali sehari porsi kecil dengan lauk
ayam, tempe, sayur dan tidak ada mual ataupun muntah.
 Saat sakit
Keluarga pasien mengatakan pasien makan 3 kali sehari setengah porsi makanan
yang diberikan dirumah sakit dan tidak ada mual ataupun muntah.
2. Cairan
 Sebelum sakit:
Keluarga pasien mengtakan pasien minum air putih kurang lebih 4 gelas perhari
dan ditambah pasien masih minum ASI.
 Saat sakit:
Keluarga pasien mengatakan pasien hanya minum air putih kurang lebih 2 gelas
perhari dan ditambah pasien minum ASI.
c. Aktifitas
 Sebelum sakit:
Keluarga pasien mengatakan pasien sehari-hari bermain dirumah ataupun dihalaman
rumah diawasi oleh orang tuanya.
 Saat sakit:
Keluarga pasien mengatakan pasien hanya berbaring ditempat tidur dan rewel.
d. Tidur dan istirahat
 Sebelum sakit:
Keluarga pasien mengatakan pasien biasanya istirahat siang 2 jam/hari dan tidur
malam 8jam/hari.
 Saat sakit:
Keluarga pasien mengatakan pasien sering terbangun setiap 30 menit, intensitas tidur
pasien tidak lelap dan sering rewel.
e. Eliminasi
1. BAK
 Sebelum sakit:
Keluarga pasien mengatakan pasien BAK kurang lebih 4 kali sehari dengan
konsistensi cair, warna kuning muda, tidak ada darah ataupun lendir.
 Saat sakit:
Keluarga pasien mengatakan pasien meggunakan pampers diganti setiap 6 jam
sekali, selalu penuh, warna urine kuning muda, tidak ada darah ataupun lendir.
2. BAB
 Sebelum sakit:
Keluarga pasien mengatakan pasien BAB 1 kali sehari dengan konsistensi lembek,
warna kuning kecoklatan, tidak ada darah ataupun lendir.
 Saat sakit:
Keluarga pasien mengatakan pasien BAB 1 kali sehari dengan konsistensi lembek,
warna kuning kecoklatan, tidak ada darah ataupun lendir.
f. Pola hubungan
 Sebelum sakit:
Keluarga pasien mengatakan pasien berhungan baik dengan orang disekitarnya dan
mau berinteraksi.
 Saat sakit:
Keluarga pasien mengatakan pasien tidak bisa berhubungan dengan orang lain karena
pasien rewel.
g. Koping
 Sebelum sakit:
Keluarga pasien mengatakan pasien tidak mengalami stress saat berada dirumah.
 Saat sakit:
Keluarga pasien mengatakan pasien tidak mengalami stress saat berada di rumah sakit.
h. Kognitif dan persepsi
 Sebelum sakit:
Keluarga pasien mengatakan pasien mampu menggunakan semua indra dalam
aktivitasnya
 Saat sakit:
Keluarga pasien mengatakan pasien hanya menangis dan tidak aktif seperti biasanya.
i. Konsep diri
 Sebelum sakit:
Keluarga pasien mengatakan pasien mampu berinteraksi dengan orang disekitarnya
dan mampu mengenali diri sendiri, orang tua dan anggota keluarga lainnya.
 Saat sakit:
Keluarga pasien mengatakan pasien tidak mampu berinteraksi dengan orang
disekitarnya selain orang tuanya.
j. Seksual
Pengkajian seksual tidak dilakukan karena pasien masih berusia 5 tahun.
k. Nilai
Keluarga pasien mengatakan pasien menganut agama hindu.
X. PEMERIKSAAN FISIK (inspeksi – auskultasi)
a. Keadaan umum : Lemah
Tingkat kesadaran : Composmentis
TD : 100/80 mmHg Nadi : 100 x/menit RR : 46 x/menit
BB : 10 kg TB :- Suhu badan : 38.50C
LLA :- LK :- LP :-
b. Kulit
Inspeksi : Tidak ada lesi, warna kulit sawo matang
palpasi : Tidak ada nyeri tekan, CRT kurang dari 2 detik, turgor kulit elastis

c. Kepala
Inspeksi : Bentuk kepala simetris, tidak ada lesi, tidak ada benjolan.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak teraba benjolan.

d. Mata
Inspeksi : Mata kanan dan kiri simetris, konjungtiva ananemis
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.

e. Telinga
Inspeksi : Bentuk simetris, tidak ada serumen
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan

f. Hidung
Inspeksi : Bentuk hidung simetris, tidak ada lesi, terdapat pernapasan cuping hidung dan
terdapat penggunanan otot bantu pernafasan berupa nasal kanul 2 lpm.

g. Mulut
Inspeksi : Bentuk mulut simetris, tidak ada lesi, mukosa bibir kering
h. Leher
Inspeksi : Bentuk simetris, tidak ada lesi, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan

i. Dada
 Paru-paru
Inspeksi : Bentuk dada simetris, tidak ada lesi, terdapat retraksi otot dinding dada
dan pernafasan cepat dan dangkal.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Terdengar suara pekak
Auskultasi : Terdengar suara napas tambahan yaitu ronkhi

 Jantung
Inspeksi : Terlihat adanya iktus kordis pada ICS V medline clavicula
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Suara dada pekak
Auskultasi : Bunyi jantung S1, S2 tunggal reguler

j. Abdomen
Inspeksi : Bentuk abdomen simetris, tidak ada luka, tidak ada benjolan.
Auskultasi : Bising usus 14 x/mnt
Perkusi : Region 1, 3 dan 4 : pekak, region 2: tympani
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan

k. Genetalia
- Tidak terkaji
l. Ekstrimitas
 Atas
Inspeksi : Bentuk simetris, tidak ada lesi, tidak ada pembengkakan di kedua tangan
dan terpasang infus pada tangan sebelah kanan.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, CRT kurang dari 2 detik, turgor kulit elastis.
 Bawah
Inspeksi : Bentuk simetris, tidak ada lesi, tidak ada pembengkakan di kedua kaki.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, CRT kurang dari 2 detik, turgor kulit elastis.

m. Neurologi
 Status mental dan emosi:
Pada saat pengkajian pasien tampak rewel

XI. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK PENUNJANG


1. Data Laboratorium
Tanggal 15 November 2021
Analisa Gas Darah
Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai
HB 17,9 g/dl 10,8-14,2
Leukosit 9,85 Ribu/dl 3,5-10
Hematokrit 53,9 % 35-55
Eritrosit 6,0 Juta/dl 35-55
Trombosit 304 Ribu/dl 145-450
MPV 5,23 F1 6,90-10,6

XII. TERAPI YANG DIPEROLEH

Nama Obat Dosis Rute Indikasi


RL 20 tpm IV Pengganti cairan ekstrasel yang hilang atau
mengatasi dehidrasi isotonik.

O2 2 lpm Oral Memberikan kebutuhan oksigen


Aminofilin 1mg IV Mengurangi sesak nafas
Dexametrasone 1 mg/8 jam IV Sebagai antiinflamasi atau imunosupresan

Ceftriaxone 500 mg/24 jam IV Mengatasi infeksi bakteri gram negatif maupun
gram positif.
A. ANALISIS DATA
DATA PENYEBAB/ ETIOLOGI MASALAH/ PROBLEM
DS : PNEUMONIA Bersihan Jalan Nafas Tidak
- Keluarga pasien Efektif
mengatakan pasien sesak
Kuman berlebih di bronkus
napas
- Keluarga pasien
mengatakan pasien batuk Proses peradangan
berdahak

Akumulasi secret di bronkus


DO :
- Pasien tampak sesak
- Batuk tidak efektif Bersihan Jalan Nafas Tidak
- Terdapat suara nafas Efektif
tambahan ronkhi
- Frekuensi nafas meningkat
- RR : 46 x/mnt
- Nadi : 100x/menit
DS : PNEUMONIA Hipertermia
- Keluarga pasien
mengatakan pasien Infeksi saluran nafas
demam

Peningkatan suhu tubuh


DO :
- Kulit terasa hangat
- Suhu tubuh 38,50 C Hipertermia

- Pasien tampak lemas dan


sesak
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS MASALAH
No. Tanggal / jam Diagnosa Keperawatan Tanggal Ttd
ditemukan teratasi
1. 16 November 2021 Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan 18 November Shatna
09.00 Wita dengan sekresi yang tertahan ditandai dengan 2021
pasien mengeluh sesak dan batuk berdahak.
2. 16 November 2021 Hipertermia berhubungan dengan proses 18 November Shatna
09.00 Wita penyakit (insfeksi saluran nafas) ditandai 2021
dengan pasien mengeluh demam, suhu 38,50C.
C. RENCANA KEPERAWATAN
Tgl No Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Ttd
Dx
16 1 Setelah dilakukan asuhan SIKI: Manajemen Jalan Napas Shatna
November keperawatan selama 3 x 24 jam Observasi:
2021 diharapkan Bersihan Jalan Nafas 1. Monitor pola napas (Frekuensi,
Meningkat dengan kriteria hasil : kedalaman dan usaha napas)
2. Monitor bunyi napas tambahan
- Produksi sputum menurun
(mis. gurgling, mengi,
- Dispnea menurun
wheezing, ronkhi)
- Frekuensi napas menurun
Terapeutik:
- Pola nafas menurun
3. Posisikan semi-fowler atau
fowler
4. Berikan minum air hangat
Edukasi:
5. Ajarkan teknik batuk efektif
Kolaborasi:
6. Kolaborasi pemberian
bronkodilator, ekspektoran,
mukolitik, jika perlu
7. Kolaborasi pemberian
nebulisasi
16 2 Setelah dilakukan asuhan Manajemen Hipertermia Shatna
November keperawatan selama 3 x 24 jam
Observasi :
2021 diharapkan Termoregulasi
Membaik dengan kriteria hasil : 1. Identifikasi penyebab
hipertermia (mis. dehidrasi,
- Kejang menurun (5)
terpapar lingkungan panas,
- Suhu tubuh membaik (5)
penggunaan inkubator)
- Suhu kulit membaik (5)
2. Monitor suhu tubuh
Terapeutik :

3. Sediakan lingkungan yang


dingin
4. Longgarkan atau lepaskan
pakaian
5. Lakukan pendinginan eksternal
(mis, selimut hipotermia atau
kompres dingin pada dahi,
leher, dada, abdomen, aksila)
Edukasi :

6. Anjurkan tirah baring


Kolaborasi :

7. Kolaborasi pemberian cairan


dan elektrolit intravena, jika
perlu

D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Hari/ Jam/ No. Implementasi Evaluasi Proses TTD
Tanggal Dx
Selasa 1,2 - Melakukan vital sign DS : Shatna
16 November - Keluarga pasien
2021 mengatakan pasien
11.00 wita
masih sesak
- Keluarga pasien
mengatakan pasien
batuk berdak
DO:
- Suhu: 38,50 C
- Nadi: 100 x/mnt
- RR: 46 x/mnt
- TD: 100/80 mmHg

1 DS: -
- Melakukan nebulisasi farvivant
DO:
12.30 1 ml + Nacl 3 ml
- Terapi sudah
diberikan
1,2 DS: -
- Mendelegasikan pemberian
13.00 obat Dexametrazone 1 mg DO:
- Pasien mendapat
obat dexametrazone
1 mg dengan rute
pemberian IV perset
- Melakukan kompres hangat DS:
2 pada aksila pasien
14.00 - Keluarga pasien
mengatakan badan
pasien masih hangat
DO:
- Badan pasien masih
teraba hangat

- Melakukan vital sign


1,2 DS :
16.00 - Keluarga pasien
mengatakan pasien
masih sesak
- Keluarga pasien
mengatakan pasien
batuk berdak
DO:
- Suhu: 38,40 C
- Nadi: 120 x/mnt
- RR: 40 x/mnt
- SpO2 : 98%
1 - Memposisikan pasien semi- DS:
fowler - Keluarga pasien
17.45
mengatakan pasien
masih sesak
DO:
- Pasien tampak lebih
rileks
- Keadaan pasien
lemas

- Mengukur suhu tubuh pasien DS: -


2 DO:
19.00 - Kulit pasien masih
teraba hangat
- Suhu tubuh 37,60C
1,2 - Mendelegasikan pemberian DS: -
obat
DO:
21.00 Dexametrazon 1 mg
Ceftriaxon 500 mg Pasien mendapat
obat dexametrazone
1 mg dan ceftriaxon
500 mg dengan rute
pemberian IV perset
- Melakukan nebulisasi farvivant
1 DS: -
21.15 1 ml + Nacl 3 ml
 DO:
- Terapi sudah
diberikan
Rabu 1,2 - Melakukan vital sign DS : Shatna
17 November - Keluarga pasien
2021 mengatakan pasien
11.00 wita
masih sesak
- Keluarga pasien
mengatakan pasien
batuk berdak
DO:
- Suhu: 37,40 C
- Nadi: 120 x/mnt
- RR: 38 x/mnt
- SpO2 : 98%
- Melakukan nebulisasi farvivant DS: -
12.30 1 ml + Nacl 3 ml DO:
1
- Terapi sudah
diberikan
- Mendelegasikan pemberian DS: -
13.00 obat DO:
1,2 Dexametrazone 1 mg
- Pasien mendapat
obat dexametrazone
1 mg dengan rute
pemberian IV perset
- Melakukan kompres hangat DS:
14.00 pada aksila pasien - Keluarga pasien
2
mengatakan badan
pasien masih hangat
DO:
- Badan pasien masih
teraba hangat

- Melakukan vital sign DS :


16.00 - Keluarga pasien
1,2
mengatakan pasien
masih sesak
- Keluarga pasien
mengatakan pasien
batuk berdak
DO:
- Suhu: 370 C
- Nadi: 120 x/mnt
- RR: 38 x/mnt
- SpO2 : 98%
DS:
- Memposisikan pasien semi-
17.45 1 fowler - Keluarga pasien
mengatakan pasien
masih sesak
DO:
- Pasien tampak lebih
rileks
- Keadaan pasien
lemas

- Mengukur suhu tubuh pasien


DS: -
19.00
2 DO:
- Kulit pasien masih
teraba hangat
- Mendelegasikan pemberian - Suhu tubuh 36,70C
21.00 1,2 obat DS: -
Dexametrazon 1 mg
DO:
Ceftriaxon 500 mg
Pasien mendapat
obat dexametrazone
1 mg dan ceftriaxon
500 mg dengan rute
- Melakukan nebulisasi farvivant pemberian IV perset
21.15 1 ml + Nacl 3 ml DS: -
1
 DO:
- Terapi sudah
diberikan
Kamis 1,2 - Melakukan vital sign DS : Shatna
18 November - Keluarga pasien
2021 mengatakan pasien
11.00 wita
masih sesak
- Keluarga pasien
mengatakan pasien
batuk berdak
DO:
- Suhu: 36,50 C
- Nadi: 120 x/mnt
- RR: 38 x/mnt
- SpO2 : 97%

1 DS: -
- Melakukan nebulisasi farvivant
12.30 1 ml + Nacl 3 ml DO:
- Terapi sudah
diberikan
1,2 DS: -
- Mendelegasikan pemberian
13.00 obat DO:
Dexametrazone 1 mg - Pasien mendapat
obat dexametrazone
1 mg dengan rute
pemberian IV perset

1,2
- Melakukan vital sign DS :
16.00 - Keluarga pasien
mengatakan pasien
masih sesak
- Keluarga pasien
mengatakan pasien
batuk berdak
DO:
- Suhu: 36,60 C
- Nadi: 120 x/mnt
- RR: 36 x/mnt
- SpO2 : 98%
1
DS:
- Memposisikan pasien semi- - Keluarga pasien
17.45 fowler
mengatakan pasien
masih sesak
DO:
- Pasien tampak lebih
rileks
- Keadaan pasien
lemas

2
- Mengukur suhu tubuh pasien DS:
19.00 - Keluarga pasien
mengatakan badan
pasien sudah tidak
hangat
DO:
- Kulit pasien sudah
tidak hangat
- Suhu tubuh 36,20C

1,2
- Mendelegasikan pemberian DS: -
21.00 obat DO:
Dexametrazon 1 mg
Ceftriaxon 500 mg Pasien mendapat
obat dexametrazone
1 mg dan ceftriaxon
500 mg dengan rute
pemberian IV perset
1
- Melakukan nebulisasi farvivant DS: -
21.15 1 ml + Nacl 3 ml DO:
- Terapi sudah
diberikan

1 DS:
- Memonitor pola napas
- Keluarga pasien
mengatakan pasien
masih sesak
- Keluarga pasien
mengatakan pasien
masih batuk
berdahak
D0:
- RR: 34 x/mnt
- SpO2: 98%
- Masih terpasang
nasal kanul 2 lpm
- masih terengar suara
napas tambahan
ronkhi

2
- Monitor suhu tubuh pasien DO:
- Keluarga pasien
 mengatakan pasien
sudah tidak demam
DS:
- Suhu pasien 36,50 C
- Badan pasien sudah
tidak teraba hangat
E. EVALUASI
No Hari/Tanggal/Jam NO Evaluasi hasil Paraf
Dx
1. Kamis 1 S: Shatna
18 November - Keluarga pasien mengatakan pasien masih sesak
2021
- Keluarga pasien mengatakan pasien masih batuk
berdahak
O:
- RR: 34 x/mnt
- SpO2: 98%
- Masih terpasang nasal kanul 2 lpm
- masih terengar suara napas tambahan ronkhi
A: Masalah bersihan jalan nafas belum teratasi
P: Lanjutkan pemberian intervensi
- Pemberian nebulisasi
- Pemberian O2
2. Kamis 2 S: Shatna
18 November - Keluarga pasien mengatakan pasien sudah tidak
2021 demam
O:
- Suhu pasien 36,50 C
- Badan pasien sudah tidak teraba hangat
A: Masalah hipertermia teratasi
P: Pertahankan kondisi pasien

Anda mungkin juga menyukai