Rangkuman Materi Linguistik Umum
Rangkuman Materi Linguistik Umum
DISUSUN OLEH:
1) Alivia Ayu Puspitasari (A1A023084)
2) Alza Septariani (A1A023100)
3) Rahmadani Rohadatul Aisyah (A1A023095)
4) Anang Ramadhan (A1A023096)
5) Okhva Triami (A1A023090)
6) Revizal Dwi Delvian (A1A023075)
DOSEN PENGAMPU :
Dr.Suryadi.M.Hum.
SUMBER:
-JUDUL BUKU: ASAS-ASAS LINGUISTIK UMUM -FONOLOGI BAHASA INDONESIA -LINGUISTIK UMUM
Sebagai contoh analisilah kata berhak. Secara fonologis kata tersebut terdiri atas enam
fonem (silakan menuliskan yang mana), dan secara morfologis terdiri atas dua satuan
minimal, yaitu ber- dan hak; satuan minimal grakmatikal itu dinamai “morfem”.
Demikian pula, kata Inggris undo‘melepaskan’ meniadakan’ terdiri atas empat fonem dan
atas dua fonem, yaitu un- dan do.
SUMBER
DITERBITKAN: 1996
SINTAKSIS
Sintaksis membicarakan kata dalam hubungannya dengan kata lain, atau unsur-unsur lain
sebagai suatu satuan ujuran. Hal ini sesuai dengan asal usul kata sintaksis itu sendiri,
yang berasal dari Bahasa Yunani, yaitu sun yang berarti ‘dengan’ dan kata tattein yang
menepatkan. Jadi secara etimologi istilah itu berarti: menempatkan Bersama-sama kata-
kata menjadi kelompok kata atau kalimat.
STRUKTUR SINTAKSIS
Secara umum struktur sintaksis itu terdiri dari susunan subjek (S) predikat (P) objek (O)
dan keterangan (K).
SUBJEK:
Subjek dalam suatu kalimat dapat diidentifikasikan dengan menggunakan pertanyaan
‘apa’ atau ‘siapa’ dan umumnya terletak di awal, sebelum penulisan predikat. Agar lebih
mudah untuk memahami subjek dalam kalimat
PREDIKAT:
Predikat merupakan unsur yang tidak kalah penting harus ada dalam kalimat. Predikat
memiliki fungsi penting dalam kalimat yakni sebagai unsur inti kalimat. Predikat dapat
berupa kata kerja, kata sifat kata bilangan. Di dalam sebuah kalimat predikat biasanya
ditandai dengan p besar (P)
OBJEK:
Objek merupakan unsur yang dapat dituliskan atau tidak dalam sebuah kalimat transitif
objek wajib untuk dituliskan. Objek dapat berupa kata atau frasa benda. Mudahnya objek
dapat diartikan sebagai sesuatu yang dikenai tindakan oleh subjek.
SUMBER
DITERBITKAN: 1996
SEMANTIK
Semantik, dengan objeknya yakni makna, berada diseluruh atau disemua tataran yang
bangun membangun ini: makna berada di dalam tataran fonologi, morfologi, dan
sintaksis. Oleh karna itu, penamaan tataran untuk semantik agak kurang tepat, sebab dia
bukan satu tataran dalam arti unsur pembangun satuan lain yang lebih besar, melainkan
merupakan unsur yang berada pada semua tataran itu, meskipun sifat kehadirannya pada
setiap tataran itu tidak sama. Oleh karna itu pula, barangkali, para linguis strukturalis
tidak begitu peduli dengan masalah makna ini, karna dianggap tidak termasuk atau
menjadi tataran yang sederajat dengan tataran yang bangun membangun itu.
HAKIKAT MAKNA
Banyak teori tentang makna telah dikemukaan orang. Untuk permulaan barang kali kita
ikuti saja pandangan Ferdinand de Saussure dengan teori tanda linguistiknya. Menurut de
Saussure setiap tanda linguistik atau tanda Bahasa terdiri dari dua komponen, yaitu
komponen signfian atau “yang mengartikan” yang wujudnya berupa runtunan bunyi, dan
komponen signifie atau “yang diartikan” yang wujudnya berupa pengertian atau konsep
(yang dimiliki oleh signifian ). Umpamanya tanda linguistik berupa (ditampilkan dalam
bentuk ortografis) <meja>, terdiri dari komponen signifian, yakni berupa runtunan fonem
/m/,/e/,/j/,dan /a/; dan komponen signifienya berupa konsep atau makna ‘sejenis perabot
rumah tangga’.
SUMBER: