Anda di halaman 1dari 26

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN DRILL DALAM

MENCAPAI KETUNTASAN BELAJAR AL-QURAN HADIST


SISWA KELAS V DI MIS GUPPI NO 12 LUBUK KEMBANG

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan Kepada Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah


Institut Agama Islam Negeri Curup
Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Tugas Mata Kuliah Bimbingan Penulisan
Skripsi

Penasehat Akademik Mahasiswa

Dr. Baryanto M.M.M.Pd Fatia Rahmatul


Aulia

NIP. 196907231999031004 NIM : 20591069

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI CURUP
2023
KATA PENGANTAR

Assalamuallaikum Wr.Wb

Alhamdulillah, segala puji hanya milik Allah SWT karena berkat rahmat
dan hidayah-Nya yang senantiasa selalu dicurahkan kepada penulis, sehingga
penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi yang berjudul “
Efektivitas Metofe Drill Dalam Mencapai Ketuntasan Belajar Al-Quran Hadis
Siswa Kelas V Miss Guppi Lubuk Kembang . Shalawat serta salam semoga selalu
tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi kita, suri tauladan kita Nabi Muhammad
SAW yang mana beliaulah menjadi panutan kita sampai akhir zaman.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................4
A. Latar Belakang.......................................................................................................4
B. Rumusan Masalah................................................................................................10
C. Tujuan Penelitian.................................................................................................10
D. Manfaat Penelitian................................................................................................10
BAB II KAJIAN PUSTAKA...........................................................................................12
A. Landasan Teori.....................................................................................................12
B. Penelitian Relevan...................................................................................................18
C. Kerangka Teoritis....................................................................................................19
D. Hipotesis..................................................................................................................19
BAB III METODE PENELITIAN...................................................................................20
A.Desain Penelitian......................................................................................................20
C.Populasi dan Sampel Penelitian................................................................................21
D.Variabel Penelitian...................................................................................................22
E.Teknik dan Instrumen Penelitian..............................................................................22
F.Validitas dan Realibilitas Instrumen.........................................................................23
G.Teknik Analisis Data................................................................................................23
SISTEMATIKA PEMBAHASAN...................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................25
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan adalah faktor yang sangat penting bagi kehidupan
manusia untuk mengembangkan potensi peserta didik yaitu meningkatkan
ilmu pengetahuan dan meningkatkan iman dan taqwa kepada Tuha yang
Maha Esa, hal ini sejalan dengan undang-undang sistem pendidikan
nasional No. 20 Tahun 2003 bab II berbunyi :

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan


membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermatabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negera
yang demokratis serta bertanggung jawab.1

Dalam kehidupan ini manusia selalu membutuhkan adanya suatu


pegangan hidup yang disebut dengan agama. Manusia merasakan bahwa
didalam jiwanya terdapat suatu perasaan yang dapat mengakui Dzat Yang
Maha Esa, tempat mereka berlindung dan memohon ampunan serta
meminta pertolongan-Nya. Hal semacam ini terjadi pada masyarakat yang
maupaun pada masyarakat yang sudah modern. Merka akan meresakan
tenang dan damai hatinya jika mereka dapat mendekat dan mengabdikan
diri. Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surah Ar-Rad ayat 28 :

‫ٱَّلِذ يَن َء اَم ُن و۟ا َو َتْطَم ِئُّن ُقُل وُبُهم ِب ِذ ْك ِر ٱِهَّللۗ َأاَل ِب ِذ ْك ِر ٱِهَّلل َتْطَم ِئُّن‬
٢٨ ‫ٱْلُقُلوُب‬

1
I Wayan Cong Sujana, ‘Fungsi Dan Tujuan Pendidikan Indonesia’, Adi Widya: Jurnal
Pendidikan Dasar, 4.1 (2019), 29.
Artinya:

(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram


dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah
hati menjadi tenteram (QS. Ar-Rad: 28).2

Berangkat dari sebuah prinsip bahwa proses transformasi


knowledge (ilmu pengetahuan) dari pendidik kepada peserta didik,
merupakan suatu yang sangat strategis dan memiliki peranan yang amat
signifikan bagi keberhasilan. proses pembelajaran di sekolah. Salah satu
bukti yang membenarkan statmen ini adalah sebuah teori yang berbunyi : “
Ath- Toriqotu ahammu minal maadah" artinya: metode itu lebih penting
daripada materi.

Dalam mencapai maksud dan tujuan pembelajaran yang maksimal


diperlukan cara penyampaian yang baik dan benar, yang biasa disebut
dengan metode mengajar. Metode mengajar dapat juga diartikan sebagai
pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang baik yang digunakan oleh
seorang guru.

Pemahaman dan penerapan komponen-komponen mengajar yang


baik dan efektif juga menjadi faktor penting dalam keberhasilan seorang
guru dalam melaksakan tugas pembelajaran. Dengan memahami dan
menerapkan komponen-komponen mengajar dengan baik, seorang guru
dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang efektif dan
memfasilitasi pencapaian tujuan pembelajaran Al-Quran dan hadist secara
optimal. Sebagai seorang guru, ada berbagai metode pembelajaran yang
dapat digunakan tergantung pada tujuan pembelajaran, konten yang
diajarkan, dan kebutuhan peserta didik3.

2
Fajar Mulya, ‘Dapartemen Agama RI Al- Quran Dan Terjemahan’, h.Surabaya (2009),
251.
3
Muhamad Sholeh, ‘Keefektifan Peran Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Kinerja
Guru’, Jurnal Dinamika Manajemen Pendidikan, 1.1 (2017), 41.
Pentingnya Pembelajaran Al-Quran dan Hadis: Al-Quran dan
hadist merupakan dua sumber utama ajaran agama Islam. Al-Quran
dianggap sebagai firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
SAW, sedangkan hadis adalah perkataan, perbuatan, dan persetujuan
beliau. Pembelajaran Al-Quran dan hadist sangat penting dalam
pendidikan agama Islam karena mereka menjadi pedoman utama dalam
kehidupan seorang Muslim.4

Pemahaman yang Mendalam: Untuk mencapai pemahaman yang


mendalam terhadap Al-Quran dan hadist, diperlukan metode pembelajaran
yang mampu membantu peserta didik menggali makna dan hikmah yang
terkandung di dalamnya. Hal ini melibatkan pemahaman terhadap konteks
sejarah, tafsir, dan aplikasi praktis dalam kehidupan sehari-hari.

Hafalan yang Baik: Selain pemahaman, hafalan juga merupakan


komponen penting dalam pembelajaran Al-Quran dan hadis. Peserta didik
perlu menghafal ayat-ayat Al-Quran dan hadist penting untuk
menginternalisasi ajaran dan mempermudah penggunaannya dalam ibadah,
pemahaman, dan dakwah.

Keunikan Bahasa dan Gaya Penulisan: Al-Quran dan hadis ditulis


dalam bahasa Arab dengan gaya bahasa dan struktur kalimat yang unik.
Hal ini menuntut peserta didik untuk mempelajari kaidah-kaidah bahasa
Arab dan memahami kekhasan gaya penulisan agar dapat memahami dan
mentransfer pesan-pesan yang terkandung dalam Al-Quran dan hadis
dengan akurat.

Kompleksitas Materi: Al-Quran dan hadist mencakup berbagai


topik, konsep, hukum, dan ajaran yang kompleks. Peserta didik
memerlukan metode pembelajaran yang dapat membantu mereka
mengatasi kompleksitas ini, seperti melalui pemecahan masalah, analisis
kontekstual, dan penerapan praktis.
4
Eva Iryani, ‘Al- Qur’an Dan Ilmu Pengetahuan Eva Iryani 1’, Jurnal Ilmiah Universitas
Batanghari Jambi, 17.3 (2017), 70.
Nilai-nilai Etika dan Moral: Pembelajaran Al-Quran dan hadist
juga berfokus pada pengembangan nilai-nilai etika dan moral yang tinggi.
Oleh karena itu, metode pembelajaran perlu memperhatikan pembentukan
karakter dan nilai-nilai agama yang dapat diintegrasikan ke dalam
kehidupan sehari-hari peserta didik.

Memahami kondisi pembelajaran Al-Quran dan hadist ini menjadi


penting dalam merancang metode pembelajaran yang efektif. Metode yang
digunakan harus mampu memfasilitasi pemahaman mendalam,
memperkuat hafalan, memahami keunikan bahasa dan gaya penulisan,
mengatasi kompleksitas materi, dan membentuk nilai-nilai etika dan moral
yang baik.

Metode pembelajaran drill adalah pendekatan pembelajaran yang


menekankan pada latihan berulang-ulang dalam rangka mengasah
pemahaman dan hafalan. Metode ini umumnya digunakan untuk
memperkuat dan menguatkan keterampilan kognitif dan motorik peserta
didik. Dalam konteks pembelajaran Al-Quran dan hadist, metode
pembelajaran drill digunakan untuk meningkatkan pemahaman dan
menghafal ayat-ayat Al-Quran dan hadist.5

Berikut adalah langkah-langkah umum yang terlibat dalam metode


pembelajaran drill:

1. Pengenalan Materi: Guru memperkenalkan materi yang akan


dipelajari kepada peserta didik. Ini dapat meliputi ayat-ayat Al-
Quran atau hadis-hadis tertentu yang ingin diajarkan.
2. Demonstrasi: Guru mendemonstrasikan cara yang benar dalam
membaca, memahami, atau menghafal ayat-ayat tersebut. Guru

5
W R Lestari, U R Wahyudin, and J Abidin, ‘Efektivitas Penerapan Metode Drill Dalam
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam’, Jurnal Pendidikan Tambusai, 5 (2021), 3847–51
<https://jptam.org/index.php/jptam/article/view/1485%0Ahttps://jptam.org/index.php/jptam/
article/download/1485/1289>.
memperlihatkan contoh yang baik dan memberikan penjelasan
yang jelas kepada peserta didik.
3. Latihan Berulang: Peserta didik diberikan kesempatan untuk
melaksanakan latihan berulang dalam membaca, memahami,
atau menghafal ayat-ayat tersebut. Latihan ini dapat dilakukan
secara individu atau dalam kelompok kecil.
4. Umpan Balik: Guru memberikan umpan balik yang konstruktif
kepada peserta didik setelah melaksanakan latihan. Umpan
balik ini dapat berupa pujian, saran perbaikan, atau penjelasan
tambahan untuk memperbaiki pemahaman atau teknik hafalan.
5. Evaluasi: Peserta didik dievaluasi untuk mengukur kemajuan
dan pencapaian mereka dalam memahami dan menghafal ayat-
ayat Al-Quran dan hadist. Evaluasi dapat dilakukan melalui tes
tulis, lisan, atau kegiatan lain yang relevan.
6. Pemantapan: Setelah evaluasi, peserta didik yang
membutuhkan pemantapan tambahan diberikan kesempatan
untuk melakukan latihan lebih lanjut untuk memperkuat
pemahaman dan hafalan mereka.

Keunggulan metode pembelajaran drill termasuk pengulangan


yang berfokus, memperkuat keterampilan kognitif dan motorik, serta
meningkatkan kecepatan dan ketepatan dalam pemahaman dan hafalan.
Namun, metode ini juga harus disesuaikan dengan kebutuhan dan
karakteristik peserta didik untuk memastikan efektivitasnya dalam
mencapai tujuan pembelajaran Al-Quran dan hadist.

Oleh karena itu, melalui penggunaan driil atau latihan pengetahuan


siswa terhadap materi atau konsep yang disampaikan akan lebih baik lagi
dan pengetahuan siswa menjadi lebih banyak melalui latihan berulang-
ulang serta siswa siap menggunakan keterampilannya karena sudah
terbiasa sehingga ketuntasan belajar dapat dicapai dengan optimal.
Di Mis Guppi No 12 Lubuk Kembang guru Al-quran Hadist pada
siswa kelas V (Lima) juga telah menggunakan metode drill. Sesuai dengan
pernyataan diatas jika guru Al-Quran Hadist menggunakan metode drill
dengan baik, siswa seharusnya dapat mengikutinya dengan baik. Metode
drill yang diterapkan secara efektif dapat membantu siswa dalam
menghafal dan memahami pembelajaran yang terdapat dalam Al-Quran
Hadist.

Namun demikian, berdasarkan studi pendahuluan, penulis belum


menemukan hasil yang memuaskan. Hal ini dapat dilihat dari masalah-
masalah sebagai berikut :

1. Masih terdapat siswa mengalami keterbatasan pemahaman


mengenai materi yang sudah dijelaskan guru.
2. Masih terdapat siswa yang mengalami kejenuhan dan bosan ket
ika pembelajaran berlangsung karena pendekatan yang terlalu
mengandalkan pengulangan.
3. Masih terdapat guru yang kurang pengembangan keterampilan
sebelum pembelajaran dimulai.
4. Masih terdapat siswa yang mendapat nilai dibawah rata-rata
ketika ulangan harian.
5. Masih terdapat guru yang kurang jelas ketika memberikan
penjelasan kepada siswa.

Dalam kondisi diatas dapat diketahui pencapaian ketuntasan


belajar Al-Quran dan Hadist di Mis Guppi No 12 Lubuk Kembang belum
menunjukkan hasil yang diharapkan. Oleh karena itu penulis ingin
mengkaji
lebih dalam mengenai judul penelitian“EFEKTIVITAS METODE PEMB
ELAJARAN DRILL DALAM MENCAPAI KETUNTASAN BELAJAR
AL- QURAN DAN HADIST SISWA KELAS V DI MIS GUPPI NO 12
LUBUK KEMBANG”
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana efektivitas penggunaan metode drill dalam mencapai
ketuntasan belajar Al-quran hadis siswa kelas V di Mis Guppi No 12
Lubuk Kembang ?
2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan metode drill
dalam mencapai ketuntasan dalam belajar Al-quran hadis siswa kelas
di Mis Guppi No 12 Lubuk Kembang ?

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalaham diatas maka tujuan dilakukan
penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui efektivitas penggunaan metode drill dalam
mencapai ketuntasan belajar Al-quran hadis siswa kelas V di Mis
Guppi No 12 Lubuk Kembang.
2. Untuk mengetahui Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi
penggunaan metode drill dalam mencapai ketuntasan dalam belajar Al-
quran hadis siswa kelas di Mis Guppi No 12 Lubuk Kembang.

D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
a) Manfaat Praktis
1. Bagi Siswa
Diharapkan siswa dapat meningkatkan pemahaman
mengenai Al-quran dan hadist dengan menggunakakan metodel
drill agar dapat mencapai ketuntasan belajar Al-quran dan hadist
dengan baik dan benar.
2. Bagi Guru
Penelitian ini bermanfaat untuk memberikan informasi
tentang keefektifan penggunaan metode drill dalam mencapai
ketuntasan belajar Al-quran dan hadis.
3. Bagi Sekolah
Hasil penelituian ini dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan untuk menetukan kebijakan dalam meningkatkan
kualitas pembelajaran termasuk mencapai kentuntasan belajar
siswanya.
4. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat memberikan wawasan dan
pengalaman mengenai efektivitas metode pembelajaran drill dalam
mencapai ketuntasan belajar Al-quran dan hadist.
b) Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan
khususnya tentang Efektivitas metode pembelajaran drill dalam mencapai
ketuntasan belajar Al-quran hadist.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori
1. Efektivitas
Menurut Pasolong (2007:9) dalam Febriani (2017:24), efektivitas
berasal dari kata “efek” dan digunakan istilah ini dalam sebuah hubungan
sebab akibat.Efektivitas dapat dipandang sebagai sebab dari varaibel lain.
Efektivitas berarti tujuan yang telah direncanakan sebelumnya dapat
tercapaiatau dengan kata sasaran tercapai karena adanya proses kegiatan.6
“efektivitas merupakan gambaran yang memberikan suatu
ukuran yang memberikan gambaran seberapa jauh target dapat
tercapai. Pendapat tersebut menyatakan bahwa efektivitas
merupakan suatu ukuran yang memberikan gambaran seberapa
jauh target yang telah ditetapkan sebelumnya oleh lembaga dapat
tercapai. Hal tersebut sangat penting perannya di dalam setiap
lembaga dan berguna untuk perkembangan dan kemajuan yang
dicapai oleh suatu lembaga”7

Menurut Bastian efektivitas dapat diartikan sebagai keberhasilan


dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Selain itu
efektifitas adalah hubungan antara output dan tujuan dimana efektivitas
diukur berdasarkan seberapa jauh tingkat output atau keluaran kebijakan
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Selanjutnya istilah
efektivitas adalah pencapaian tujuan atau hasil yang dikehendaki tanpa

6
Handrik Setiawan, ‘Efektivitas Kegiatan Orientasi Perpustakaan (Studi Eksplanatif
Tentang Efektivitas Kegiatan Orientasi Perpustakaan Terhadap Pemanfaatan Layanan Pada
Perpustakaan Universitas Airlangga Surabaya)’, Libri-Net, 3.1 (2014), 486–503.
7
Akbar Budi Sanjaya, ‘Efektivitas Program Area Traffic Control System (Atcs) Dalam
Meminimalisir Pelanggaran Lalu Lintas Di Kota Bandung’, 2020, 14–38.
menghiraukan faktor-faktor tenaga, waktu, biaya, pikiran, alat-alat dan
lain-lain yang telah ditentukan.

Apa yang dimaksud dengan efektivitas secara umum, adalah suatu


keadaan yang menunjukan tingkat keberhasilan atau percapaian suatu
tujuan yang di ukur kualitas, kuantitas, dan waktu, sesuai dengan yang
telah direncanakan sebelumnya. Ada juga yang menjelaskan arti
efektivitas adalah suatu tingkat keberhasilan yang dihasilkan oleh
seseorang atau organisasi dengan cara tertentu sesuai dengan tujuan yang
hendak dicapai. Dengan kata lain, semakin banyak rencana yang berhasil
dicapai maka suatu kegiatan dianggap efektif.

2. Metode Drill (Latihan)


1. Pengertian Metode Drill
Mengenai definisi atau pengertian metode drill, para ahli
memberikan definisi yang agak sedikit berbeda meskipun pada intinya
definisi-definisi tersebut sama. Diantaranya:
a. Menurut Roestiyah, ialah suatu teknik yang dapat diartikan
sebagai suatu cara mengajar dimana siswa melaksanakan
kegiatan-kegiatan latihan, agar siswa memiliki ketangkasan
atau ketrampilan yang lebih tinggi dari apa yang telah
dipelajari.8
b. Menurut Ramayulis, metode drill atau disebut latihan siap
dimaksudkan untuk memperoleh ketangkasan atau ketrampilan
latihan terhadap apa yang dipelajari, karena hanya dengan
melakukan secara praktis suatu pengetahuan dapat
disempurnakan dan siap-siagakan.9

8
Untuk Peningkatan and Prestasi Belajar, ‘Implementasi Metode Drill and Practice
Secara Kelompok Untuk Peningkatan Prestasi Belajar’, UPEJ Unnes Physics Education Journal, 5.3
(2016), 66–71.
9
Syahraini Tambak, ‘Metode Drill Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam’, Al-
Hikmah: Jurnal Agama Dan Ilmu Pengetahuan, 13.2 (2016), 110–27 <https://doi.org/10.25299/al-
hikmah:jaip.2016.vol13(2).1517>.
c. Menurut Abdul Majid, suatu rencana menyeluruh tentang
penyajian materi secara sistematis dan berdasarkan pendekatan
yang ditentukan dengan cara latihan agar pengetahuan dan
kecakapan tertentu dapat dimiliki dan dikuasai sepenuhnya
oleh peserta didik.10

Metode latihan (Drill) yang disebut juga dengan training,


merupakan suatu cara mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan-
kebiasaan tertentu. Juga seebagai sarana untuk memelihara kebiasaan-
kebiasaan yang baik.Selain itu metode ini juga baik untuk memperoleh
suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan dan keterampilan

Metode drill dalam pendidikan bertujuan untuk memperkuat


keterampilan dan pemahaman siswa melalui latihan yang berulang-ulang.
Namun, penting untuk diingat bahwa metode ini harus dikombinasikan
dengan strategi pembelajaran yang beragam untuk memastikan
pemahaman yang mendalam dan penerapan pengetahuan dalam konteks
yang lebih luas.

2. Langkah-Langkah Metode Drill


Latihan dapat dilaksanakan perseorangan, kelompok, ataupun
klsasikal.Menentukan apakah latihan yang dilakukan adalah perseorangan,
kelompok atau klasikal didasarkan atas memadainya sarana dan prasarana
yang tersedia. Namun semakin sedikit jumlah yang ditangani dalam
latihan, akan memperoleh hasil yang baik.
Langkah-langkah dalam melaksanakan latihan baik untuk belajar
verbal, ataupun belajar keterampilan adalah sebagai berikut.
a. Guru memberikan penjelasan singkat tentang konsep, prinsip,
atau aturan yang menjadi dasar dalam melaksanakan pelajaran
yang akan dilatihkan.

10
Muhammad Abri Harahap, ‘Strategi Pembellajaran Langsung Dengan Metode Drill
Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Dan Keterampilan Ibadah Pokok Bahasan Pengurusan
Janazah Di Mts. AL-Ma,Shum Rantau Prapat’, Tarbiah Bil Qalam, III.1 (2019), 1–8.
b. Guru mempertunjukkan bagaimana melakukan pekerjaan itu
dengan baik dan benar sesuai dengan konsep dan aturan
tertentu.
c. Jika belajar duilakukan secara kelompok atau klasikal, guru
dapat memerintah salah seorang siswa untuk menirukan apa
yang telah dilakukan guru, sementara siswa yang lain
memperhatikan.
d. Latihan perseorangan dapat dilakukan melalui bimbingan dari
guru sehingga dicapai hasil belajar sesuai dengan tujuan.
3. Kelebihan Metode Drill
a. Untuk memperoleh kecakapan motorik, seperti menulis,
melafalkan huruf, kata-kata atau kalimat.
b. Untuk memperoleh kecakapan mental.
c. Pembentukan kebiasaan yang dilakukan dan menambah
ketepatan serta kecepatan pelaksanaan.
d. Pemanfaatan kebiasaan-kebiasaan yang tidak memerlukan
konsentrasi daam pelaksanaannya.
e. Pembentukan kebiasaan-kebiasaan membuat gerakan-gerakan
yang kompleks, rumit, menjadi lebih otomatis.
4. Kelemahan Metode Drill
a. Menghambat bakat dan inisiatif siswa, karena siswa lebih
banyak dibawa ke dalam penyesuaian dan diarahkan jauh dari
pengertian.
b. Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan.
c. Kadang-kadang latihan yang dilakukan secara berulang-ulang
merupakan hal yang monoton, mudah membosankan.
d. Membentuk kebiasaan yang kaku, karena bersifat otomatis.
e. Dapat menimbulkan verbalisme.
3. Ketuntasan Belajar
1) Pengertian Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar, juga dikenal sebagai pencapaian kompetensi
atau pencapaian hasil belajar, merujuk pada tingkat pemahaman dan
penguasaan siswa terhadap materi pelajaran yang diharapkan atau yang
telah ditetapkan oleh kurikulum atau standar pendidikan tertentu.
11
Ketuntasan belajar merupakan indikator untuk mengevaluasi sejauh
mana siswa telah mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

Ketuntasan belajar sangat penting dalam pendidikan karena


merupakan indikator keberhasilan siswa dan efektivitas proses
pembelajaran. Melalui pemantauan dan evaluasi ketuntasan belajar,
pendidik dapat mengidentifikasi kebutuhan siswa, mengukur progres
belajar, dan menyusun strategi pembelajaran yang sesuai untuk
meningkatkan pemahaman dan keterampilan siswa.

2) Faktor- faktor yang Mempengaruhi Ketuntasan Belajar


Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi ketuntasan
belajar siswa. Faktor-faktor ini bisa berasal dari siswa itu sendiri,
lingkungan belajar, atau proses pembelajaran yang dilakukan. Berikut
adalah beberapa faktor utama yang dapat mempengaruhi ketuntasan
belajar12:
a. Motivasi: Motivasi siswa sangat penting dalam mencapai
ketuntasan belajar. Tingkat motivasi yang tinggi akan
mendorong siswa untuk berusaha lebih keras, berpartisipasi
aktif, dan tetap bertahan dalam menghadapi tantangan.
Motivasi dapat dipengaruhi oleh minat pribadi, tujuan yang
jelas, penghargaan, dan lingkungan yang mendukung.
b. Kemampuan kognitif: Kemampuan kognitif siswa, seperti
kemampuan berpikir logis, pemecahan masalah, dan analisis,
dapat mempengaruhi ketuntasan belajar. Siswa dengan
11
Asep Herry Hernawan, ‘Makna Ketuntasan Dalam Belajar’, Majalah Ilmiah
Pembelajaran, 4.2 (2008), 1–15.
12
Andri Yandi, Anya Nathania Kani Putri, and Yumna Syaza Kani Putri, ‘Faktor-Faktor
Yang Mempengarui Hasil Belajar Peserta Didik (Literature Review)’, Jurnal Pendidikan Siber
Nusantara, 1.1 (2023), 13–24 <https://doi.org/10.38035/jpsn.v1i1.14>.
kemampuan kognitif yang lebih baik cenderung lebih cepat
memahami dan menguasai materi pelajaran.
c. Gaya belajar: Setiap siswa memiliki gaya belajar yang berbeda-
beda. Beberapa siswa lebih suka belajar dengan cara membaca,
sementara yang lain lebih suka melalui kegiatan berdiskusi atau
praktik langsung. Jika metode pembelajaran tidak sesuai
dengan gaya belajar siswa, ini dapat mempengaruhi tingkat
ketuntasan belajar.
d. Dukungan sosial: Dukungan sosial dari keluarga, teman
sebaya, atau guru dapat berperan penting dalam mencapai
ketuntasan belajar. Dukungan emosional, bimbingan, dan
dorongan positif dapat meningkatkan motivasi dan rasa percaya
diri siswa, yang pada gilirannya mempengaruhi kemajuan
belajar.
e. Lingkungan belajar: Lingkungan belajar yang kondusif juga
berperan dalam ketuntasan belajar. Faktor-faktor seperti
fasilitas yang memadai, suasana yang nyaman, kehadiran guru
yang berkualitas, dan sumber daya pembelajaran yang
memadai dapat memberikan dampak positif terhadap proses
belajar siswa.
f. Metode pembelajaran: Metode pembelajaran yang digunakan
oleh guru juga dapat mempengaruhi ketuntasan belajar.
Penggunaan pendekatan yang interaktif, variasi strategi
pembelajaran, penggunaan teknologi, dan penyajian materi
yang menarik dapat membantu siswa mencapai pemahaman
yang lebih baik.
g. Tantangan dan umpan balik: Tantangan yang sesuai dengan
tingkat kemampuan siswa dan umpan balik yang konstruktif
dapat membantu siswa memperbaiki pemahaman mereka.
Tantangan yang terlalu mudah atau terlalu sulit dapat
menghambat ketuntasan belajar, sementara umpan balik yang
jelas dan mendalam dapat membantu siswa mengidentifikasi
kekuatan dan kelemahan mereka.

Dalam mencapai ketuntasan belajar, penting untuk


memperhatikan dan memperhatikan faktor-faktor ini. Dengan
memahami dan mengelola faktor-faktor tersebut, pendidik dapat
menciptakan lingkungan belajar yang mendukung dan strategi
pembelajaran yang sesuai untuk meningkatkan ketuntasan belajar
siswa.

4. Metode Pembelajaran Al-Quran Hadist


Dalam dunia proses belajar mengajar, yang disingkat menjadi
PBM, sebuah ungkapan popular kita kenal dengan: “metode jauh lebih
penting dari materi”. Penjelasan Armai Arief tentang metode-metode yang
dapat dipakai dalampendidikan dan pengajaran agama Islam, sebagai
berikut: 1) Metode Pembiasaan, ) Metode Ceramah, 3) Metode Tanya
Jawab, 4) Metode Diskusi.

B. Penelitian Relevan
Penelitian yang memiliki relevansi dengan yang penulis lakukan yaitu
penelitian yang dilakukan oleh:

1) Lailatun Nikmah (2019), dengan penelitian yang berjudul “Efektivitas


Metode Drill dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Psikomotorik pada
Siswa Tunagrahita Materi Pendidikan Agama Islam di Slb-Ac Dharma
Wanita Kabupaten Sidoarjo.” Berdasarkan hasil penelitiannya diketahui
bahwa terdapat perhitungan dengan menggunakan, analisis deskriptif dan
Uji Indeependent Sample T-Test dapat disimpulkan bahwa : (1) penerapan
metode drill termasuk dalam kategori baik dengan ditunjukkan pada rata-
rata sebelum dan sesudah pembelajaran naik secara signifikan yakni
bernilai dari 16 ke 34.5. (2) sedangkan prestasi belajar ranah psikomotorik
siswa tunagrahita di SLB AC Dharma Wanita menunjukkan peningkatan
secara signifikan dengan nilai signifikan 0.00 lebih kecil dari nilai
signifikansi kesalahan 0.05 dan termasuk dalam katergori baik.23
Persamaan penelitian dengan Lailatun Nikmah yaitu sama-sama efektivitas
penggunaan metode drill. Perbedaannya Lailatun Nikmah meneliti prestasi
belajar psikomotorik pada siswa tunagrahita Materi Pendidikan Agama
Islam di Slb-Ac Dharma Wanita Kabupaten Sidoarjo. Sedangkan yang
penulis teliti Efektivitas Penggunaan Metode Drill Dalam Mencapai
Ketuntasan Belajar Al-Qur’an Hadits Siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri
1 Indragiri Hulu.
2) Abdul Ismail (2015), dengan penelitian yang berjudul “Efektivitas Metode
Drill Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata
Pelajaran Pendidikan Agama Islam Di SD Inpres Benteng II Kab. Kep.
Selayar. Adapun kesimpulan dari penelitian adalah sebagai berikut : 1.
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SD Inpres Benteng II selayar
masih menggunakan metode pembelajaran tradisional yakni metode
ceramah, sehingga anak-anak merasa bosan dan jenuh dengan metode
tersebut. Walaupun kadang juga siswa sering diberi latihan-latihan untuk
menguji pemahaman apa yang didapatkannya setelah mengikuti
pembelajaran. Hasil yang didapatkan pun sangat jauh perbedaannya,
setelah dan sesudah menerapkan metode drill ini. Siswa lebih aktif berlatih
dan mengulangi pembelajaran yang diberikan. Sehingga hasil belajarnya
pun ikut memuaskan.24 Persamaan penelitian dengan Abdul Ismail yaitu
sama-sama Efektivitas Penggunaan Metode Drill. Perbedaannya, Abdul
Ismail meneliti Hasil Belajar Peserta Didik Pada Mata Pelajaran
Pendidikan Agama Islam Di SD Inpres Benteng II Kab. Kep. Selayar
Sedangkan yang penulis teliti Efektivitas Penggunaan Metode Drill MTS
Negeri 1 Indragiri Hulu.

C. Kerangka Teoritis

D. Hipotesis
BAB III

METODE PENELITIAN

A.Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengen


metode penelitian kuantitatif, yaitu suatu proses penelitian untuk menemukan
pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat untuk
menemukan keterangan apa yang ingin diketahui. Ketika data penelitian sudah
terkumpul, kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik analisis statistik.
Penelitian kuantitatif dapat pula diartikan sebagai metode penelitian yang
berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi
atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan
secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis
data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis
yang telah ditetapkan.
Adapun jenis penelitian yang peneliti gunakan dalam penelitian ini
merupakan penelitian kuantitatif dengan tipe eksperimen. Metode penelitian
eksperimen adalah pendekatan yang digunakan dalam penelitian ilmiah untuk
menguji hipotesis dan mengevaluasi hubungan sebab-akibat antara variabel-
variabel tertentu. Metode ini melibatkan manipulasi variabel independen
(variabel yang diubah atau dimanipulasi oleh peneliti) dan pengukuran variabel
dependen (variabel yang diamati atau diukur sebagai respons terhadap
perubahan variabel independen).
Desain eksperimen yang peneliti gunakan yaitu true experimental
design (eksperimen yang betul-betul) dengan bentuk desain pretest-posttest
control grup design. Pretest- posttest control design merupakan design
eksperimen dengan melihat perbedaan pre-test maupun post-test antara kelas
kontrol dengan kelas eksperimen. Adapun desain pola eksperimen adalah
sebagai berikut:

R1 X O1

R2 O2
Keterangan :

R1 = Random (keadaan awal kelompok eksperimen)


R2 = Random (keadaan awal kelompok kontrol)
X = Treatment (perlakuan)
O1 = Pengaruh diberikannya treatment
O2 = Pengaruh tidak diberikannya treatment

Dalam bentuk ini terdapat dua kelompok yang diteliti. Kelompok pertama
yaitu kelompok eksperimen yang diberi perlakuan metode drill berbantu media
papan tempel ayat al-Qur’an, dan kelompok kedua yaitu kelompok kontrol yang
diberi perlakuan metode pembelajaran konvensional (tidak menggunakan metode
drill berbantu media papan tempel ayat al- Qur’an).

B.Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan pada kelas V MIS GUPPI N0 12
Lubuk Kembang Rejang Lebong. Alasan pemilihan tempat tersebut karena
berdasarkan pengamatan peneliti di sekolah tersebut masih ada kendala
yang dihadapi oleh guru dalam pembelajar al-Qur’an Hadits, dan hasil
wawancara peneliti dengan guru mata pelajaran al-Qur’an Hadits kelas V
MIS GUPPI N0 12 Lubuk Kembang Rejang Lebong Kendal metode
ceramah yang selama ini digunakan dirasa membosankan sehingga
kegiatan belajar mengajar menjadi pasif dan kurang antusias untuk
mengikuti kegiatan belajar.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 20 Mei 09 Juni 2023
semester Genap Tahun Ajaran 2022/2023.

C.Populasi dan Sampel Penelitian


1. Populasi Penelitian
Populasi merupakan keseluruhan objek penelitian. Populasi pada
prinsipnya merupakan semua anggota kelompok manusia atau benda
tinggal bersama dalam suatu tempat dan menjadi target kesimpulan dari
hasil akhir suatu penelitian.
2. Sampel Penelitian
Sampel dapat diartikan sebagai bagian dari populasi yang mewakili
populasinya. Dalam penelitian ini, digunakan teknik Random Sampling
kelas untuk menentukan kelas yang dijadikan sampel. Teknik pengambilan
sampel ini dipilih karena berdasarkan hasil observasi, diketahui bahwa
setiap kelas memiliki kemampuan rata-rata yang hampir sama, sehingga
semua kelas dianggap berpeluang untuk dijadikan sampel.

D.Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang
hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.Variabel juga dapat diartikan
sebagai segala sesuatu yang akan menjadi obyek pengamatan penelitian.
Adapun variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Variabel Bebas (independent variable)
Variabel bebas (X) merupakan variabel yang tidak tergantung oleh
variabel lain. Variabel bebas ini yang mempengaruhi variabel lain atau bisa
dikatakan jika variabel bebas dapat menjadi sebab timbulnya variabel
terikat. Dalam penelitian yang akan peneliti lakukan, variabel bebasnya
(variabel X) yaitu metode drill berbantu media papan tempel ayat al-
Qur’an.
2. Variabel Terikat ( Dependen)
Variabel terikat (Y) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (X).

E.Teknik dan Instrumen Penelitian


1. Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah uatama dalam penelitian
ini, karena tujuan utama dari penelitian ini adalah mendapatkan data. Tanpa
mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan
data yang memenuhi standar data yang ditetapkan (Sugiyono, 2010). Adapun
data pada penelitian ini diperoleh dengan cara observasi, test, dan dokumentasi.
2. Instrumen pengumpulan data
Instrumen penelitian merupakan komponen yang sangat penting dalam
menjalankan sebuah penelitian dalam usaha mendapatkan data (Iskandar,
2013).62 Pada penelitian ini, peneliti mengambil data dalam bentuk tes.
Intrumen yang digunakan yaitu tes objektif berupa soal pilihan ganda untuk
mengukur aspek kognitif dan lembar penilaian prestasi siswa. Adapun
instrument penelitian yang peneliti gunakan yaitu:
1. Test Pre-test
Pretest dilakukan sebelum proses pembelajaran. Hal ini dilakukan untuk
mengetahui kemampuan awal peserta didik mengenai materi pembelajaran al-
quran hadist.
2. Test Post-test
Posttest dilakukan setelah kegiatan belajar mengajar selesai. Hal ini dilakukan
untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik mengenai materi
pembelajaran al-quran hadist.

F.Validitas dan Realibilitas Instrumen


1. Uji Validitas
Validitas digunakan untuk menunjukkan tingkatan kevalidan suatu
instrument. Suatu tes yang valid mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya,
instrument yang kurang valid memiliki validitas rendah (Arikunto,
2006 ;168). Pengujian validitas dilakukan menggunakan rumus korelasi
product moment dengan angka kasar (Supriadi, 2011: 116).
2. Uji Realibilitas
Menurut Arikunto (2006: 176) Reliabilitas suatu instrumen cukup
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena
instrumen tersebut dianggap sudah cukup baik.66 Reliabilitas dapat
dihitung dengan menggunakan rumus KR 20.

G.Teknik Analisis Data


Teknik analisis data merupakan suatu proses mengklasifikasi,
memberikan kode-kode tertentu, mengolah dan menafsirkan data hasil
penelitian, sehingga data hasil penelitian menjadi bermakna. Dalam
menganalisa data penelitian yang akan penulis teliti maka penulis
menggunakan teknik diskriptif kuantitatif persentase dengan demikian
disajikan melalui tabel frekuensi yang bertujuan menggambarkan secara tepat
kejadian yang akan diteliti sesuai dengan data yang diperoleh oleh penulis
kemudian dianalisis.Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
E
P¿ x 100 %
Y

Keterangan
F : Frekuensi yang sedang dicari persentasenya
N : Number of Cases (jumlah frekuensi/ banyaknya individu).
P : Angka persentasenya28
Kemudian dipersentasikan dan disimpulkan dari hasil penelitian ini
dibuat dalam bentuk kalimat-kalimat. Persentase tersebut adalah sebagai
berikut:
a) 81% - 100% = Sangat Efektif
b) 61% - 80% = Efektif
c) 41% - 60% = Cukup Efektif
d) 21% - 40% = Kurang Efektif
e) 0% -20% = Tidak Efektif
SISTEMATIKA PEMBAHASAN
Untuk mempermudah dalam memahami isi dari penelitian ini, maka disusun
sistematika pembahasan sebagai berikut :

BAB I merupakan pendahuluan yang memuat latar belakang masalah, rumusan


masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian.

BAB II Merupakan pembahasan yang memuat landasan teori, kajian penelitian


relevan, kerangka pikir dan hipotesis penelitian.

BAB III Merupakan metode penelitian yang memuat, desain penelitian, tempat
dan waktu penelitian, populasi dan sampel penelitian, variabel penelitian, teknik
dan instrumen pengumpulan data, validitas dan realibilitas instrumen dan teknik
analisis data.
DAFTAR PUSTAKA
Fajar Mulya, ‘Dapartemen Agama RI Al- Quran Dan Terjemahan’, h.Surabaya
(2009), 251

Harahap, Muhammad Abri, ‘Strategi Pembellajaran Langsung Dengan Metode


Drill Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Dan Keterampilan Ibadah
Pokok Bahasan Pengurusan Janazah Di Mts. AL-Ma,Shum Rantau Prapat’,
Tarbiah Bil Qalam, III.1 (2019), 1–8

Hernawan, Asep Herry, ‘Makna Ketuntasan Dalam Belajar’, Majalah Ilmiah


Pembelajaran, 4.2 (2008), 1–15

Iryani, Eva, ‘Al- Qur’an Dan Ilmu Pengetahuan Eva Iryani 1’, Jurnal Ilmiah
Universitas Batanghari Jambi, 17.3 (2017), 70

Lestari, W R, U R Wahyudin, and J Abidin, ‘Efektivitas Penerapan Metode Drill


Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam’, Jurnal Pendidikan
Tambusai, 5 (2021), 3847–51
<https://jptam.org/index.php/jptam/article/view/1485%0Ahttps://jptam.org/
index.php/jptam/article/download/1485/1289>

Peningkatan, Untuk, and Prestasi Belajar, ‘Implementasi Metode Drill and


Practice Secara Kelompok Untuk Peningkatan Prestasi Belajar’, UPEJ
Unnes Physics Education Journal, 5.3 (2016), 66–71

Sanjaya, Akbar Budi, ‘Efektivitas Program Area Traffic Control System (Atcs)
Dalam Meminimalisir Pelanggaran Lalu Lintas Di Kota Bandung’, 2020, 14–
38
Setiawan, Handrik, ‘Efektivitas Kegiatan Orientasi Perpustakaan (Studi
Eksplanatif Tentang Efektivitas Kegiatan Orientasi Perpustakaan Terhadap
Pemanfaatan Layanan Pada Perpustakaan Universitas Airlangga Surabaya)’,
Libri-Net, 3.1 (2014), 486–503

Sholeh, Muhamad, ‘Keefektifan Peran Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan


Kinerja Guru’, Jurnal Dinamika Manajemen Pendidikan, 1.1 (2017), 41
<https://doi.org/10.26740/jdmp.v1n1.p41-54>

Sujana, I Wayan Cong, ‘Fungsi Dan Tujuan Pendidikan Indonesia’, Adi Widya:
Jurnal Pendidikan Dasar, 4.1 (2019), 29
<https://doi.org/10.25078/aw.v4i1.927>

Tambak, Syahraini, ‘Metode Drill Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama


Islam’, Al-Hikmah: Jurnal Agama Dan Ilmu Pengetahuan, 13.2 (2016), 110–
27 <https://doi.org/10.25299/al-hikmah:jaip.2016.vol13(2).1517>

Yandi, Andri, Anya Nathania Kani Putri, and Yumna Syaza Kani Putri, ‘Faktor-
Faktor Yang Mempengarui Hasil Belajar Peserta Didik (Literature Review)’,
Jurnal Pendidikan Siber Nusantara, 1.1 (2023), 13–24
<https://doi.org/10.38035/jpsn.v1i1.14>

Anda mungkin juga menyukai