1 Pengertian Pengelolaan bahan berbahaya dan beracun adalah suatu mekanisme
mandata penyimpanan dan penggunaan bahan berbahaya 2. Tujuan Sebagai acuan petugas untuk penerapan langkah-langkah pengelolaan bahan berbahaya dan beracun di puskesmas Karimunjawa 3. Kebijakan SK Kepala UPT Puskesmas Karimunjawa Nomor Tahun 2018 tentang Kebijakan Penanganan dan Pembuangan bahan berbahaya. 4. Referensi PERMENKES RI No37 Tahun 2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan Masyarakat 5. Prosedur 1. Mendata bahan-bahan yang berbahaya 2. Bahan berbahaya dikelola dengan penggolongan bahan berbahaya untuk memudahkan pengenalan cara penanganan Bahan berbahaya penyimpanannya dengan cara : a. Stok bahan berbahaya disimpan dalam ruang khusus b. Bahan berbahaya yang mudah terbakar harus disimpan dalam ruang terpisah c. Jangan menyimpan bahan berbahaya berdasarkan urutan abjad. Hal ini dapat menyebabkan bahan yang seharusnya tidak tercampur terletak berdekatan satu sama lain 3. Penggunaan bahan berbahaya harus sesuai dengan instruksi dan prosedur yang ditetapkan di label 4. Apabila terjadi tumpahan bahan beracun dan berbahaya di dalam laboratorium, dapat dilakukan cara-cara penanganan sebagai berikut: 1. Netralisasi Limbah yang bersifat asam dinetralkan dengan basa sepertiCa(OH)2. Sebaliknya, limbah yang bersifat basa dinetralkan dengan asam seperti HCl. Parameter netralisasi adalah pH meter sebagai indicator 2. Pengendapan / sedimentasi Kontaminan dalam cairan diendapkan dengan tawas/FeCl3 3. Reduksi / Oksidasi Terhadap zat organic toksik dalam limbah dapat dilakukan reaksi reduksi oksidasi Puskesmas Karimunjawa 5. Untuk tumpahan sampel bias ditambahkan desinfektan terlebih dahulu sebelum dibersihkan 7. Unit 1. Ruang pengobatan umum Terkait 2. Ruang Pelayanan KIA-KB 3. Ruang Rawat Inap 4. Ruang poned