MATEMATIKA EKONOMI 2
NAMA :
NPM / KELAS :
MATA KULIAH :
HARI / SHIFT :
WAKTU PRAKTIKUM :
ATA 2022/2023
SUSUNAN TIM
MATEMATIKA EKONOMI 2
LITBANG
PENANGGUNG JAWAB
Dr. EGA HEGARINI
OKTAVIA ANNA RAHAYU, SE., MM
RAHMALIA KAMILA DEWI
RATNA SUSILOWATI, SE., MM
DERIVATIF
• Kumala Setyawati • Alfina Damayanti • Fadyah Zahra Dita • TRANSENDENTAL
Karin Nabilah S
INTEGRAL TAK INTEGRAL
• EkaDERIVATIF
Putri Utami • ClaristaTENTU
Amantha S
RAHMALIA • MitaTERTENTU
KAMILA Kurnia Wati
DEWI • TRANSENDENTAL
M. Edi Junaedi
• Aqiila Junica Dr. EGA HEGARINI
• Putri Mega Puspita • Annisa Pranadita • Pangesti Cahya N
• Bagus Cahyadi
DERIVATIF
OKTAVIA
• Naura
INTEGRAL TAK
Qatrunnada • Made
ANNA RAHAYU, SE.,Argia
MMIswari
INTEGRAL
Ayu • TRANSENDENTAL
Rifdah Jihan Salsabila
• Santaclara
RATNA
TENTUSumuang S • Kirei
SUSILOWATI, SE.,
OsaMM
TERTENTU
Edelweis • Kharin Setyo Ayuning
• Violita Marta Cintani • Dimas Farhanditama • Sion DEWI
RAHMALIA KAMILA Eleazar Santoso • Nitis Wening N. A. H
DERIVATIF TRANSENDENTAL
INTEGRAL TAK INTEGRAL
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat, rahmat dan karunia yang diberikan-Nya, sehingga penyusun dapat
menyelesaikan modul ini tepat pada waktunya. Dalam rangka meningkatkan mutu
pembelajaran dalam perkuliahan, modul dapat menjadi salah satu penunjang yang
efektif. Modul ini disusun sebagai panduan kegiatan praktikum Laboratorium
Manajemen Dasar Universitas Gunadarma.
Modul praktikum ini merupakan penyempurnaan dari modul praktikum
sebelumnya dan diharapkan dengan adanya modul praktikum ini dapat
meningkatkan pemahaman dasar materi praktikum khususnya Matematika
Ekonomi 2, serta sebagai pedoman bagi mahasiswa dalam melakukan penelitian-
penelitian ekonomi. Selain itu modul ini juga dapat digunakan sebagai dasar suatu
pandangan mahasiswa melihat keadaan perekonomian dan disesuaikan dengan
teori-teori ekonomi yang ada.
Penyusun sangat menyadari bahwa modul praktikum ini masih perlu
disempurnakan lagi, maka kritik dan saran untuk penyajian modul ini kedepan
sangat diperlukan.
Akhir kata penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan modul ini.
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DERIVATIF
Turunan atau derivatif adalah hasil yang diperoleh dari proses diferensiasi,
yang dimana diferensiasi adalah proses penurunan sebuah fungsi atau proses
pendiferensiasian. Sedangkan diferensial membahas tentang tingkat perubahan
suatu fungsi sehubungan dengan perubahan kecil dalam variabel bebas fungsi yang
bersangkutan.
Perubahan x = ∆x
∆y = dy
Perubahan y = ∆y
∆x = dx
Jika dan terdapat tambahan variabel bebas (x) sebesar ∆x, maka
dapat membentuk persamaan:
Y = f(x)
𝑦 + ∆𝑦 = f (x + ∆x)
∆y = f (x + ∆x) – y
∆y = f (x + ∆x) – f (x)
Δy
Bentuk dari ini yang disebut dengan hasil bagi perbedaan atau kuosien
Δx
Cara untuk menuliskan turunan dari suatu fungsi dapat dituliskan dengan
beberapa notasi atau lambang seperti:
dy df(x)
lim∆x → 0 = y' = f' (x) = yx = fx (x) = =
dx dx
dy
Notasi dari dx dimana dy diferensiasi dari y dan dx diferensiasi dari x.
2. KAIDAH-KAIDAH DIFERENSIAL
5. Diferensiasi perkalian
a. Perkalian fungsi dan konstanta
Jika y = k.u , dimana u = g(x), maka y’ = k. u’
Contoh : y = 2.x2
u = x2 maka u' = 2.1x2-1 = 2x
Karena y’ = k. u’ , maka y’ = 2.2x = 4x
b. Perkalian fungsi
Jika y = k. u dimana u = g(x) dan v = h(x), maka y' =u' .v + u .v'
Contoh : y = (x3 – 3) (2x2 – 5)
u = (x3 – 3) u' = 3.1x3-1 = 3x2
V = (2x2 – 5) v' = 2.2x2-1 = 4x
Karena y' = u' .v + u .v'
y' = (3x2) (2x2 – 5) + (x3 – 3) 4x
y' = 6x4 – 15x2 + 4x4 – 12x
y' =10x4 – 15x2 – 12x
u′ .v −u. v′
Karena y' = v2
(6x)(2x2 −5) −(3x2 −2)(4x)
y' = (2x2 −5)
Contoh 1:
y = (3x2 + 2)2
Misalkan : u = 2x2 + 2 sehingga y = u2
dy du
= 2u = 6x
dx dx
dy dy du
Maka dx = du × dx
= 2u . 6x
= 2(3x2 + 2) (6x)
= 36x3 + 24x
Contoh 2 :
y = √2x 2 + 3x − 2
y = (2x2 + 3x − 2)1/2
dy dy du
Maka dx = du × dx
= 1/2u-1/2 .(4x + 3)
= 1/2(2x2 + 3x – 2)-1/2 . (4x + 3)
1 1
= 2 x √2x2 x (4x + 3)
+3x−2
4x+ 3
=2
√2x2 +3x−2
9. Diferensiasi implisit
Diferensiasi implisit adalah suatu kaidah diferensiasi dengan
mendiferensiasikan f(x,y) = 0 suku demi suku dengan memandang y
sebagai fungsi , kemudian dari persamaan tersebut ditentukan nilai dy/dx.
Contoh :
20 xy2 – x2 + 2y = 0 didiferensiasikan terhadap x, maka :
dy dy
40xydx + 20y2 – 2x + 2dx = 0
dy
(40xy + 2) dx = 2x –20y2
dy 2𝑥 −20𝑦 2
=
dx 40𝑥𝑦 + 2
• y = 2x ax ln 𝑎 = 2x ln 2
Catatan :
1
Sec x = cos x
1
Cosec = sin x
1
Cot x = tan x
• Jika f'' (x) < 0, maka (x,y) merupakan titik ekstrim maksimum dimana
bentuk porabolanya terbuka kebawah.
Contoh soal:
Diketahui 𝑦 = 20𝑥 − 5𝑥 2 tentukanlah titik ekstrim maksimum atau
minimum dari fungsi tersebut!
Jawab :
𝑦 ′ = 20 − 10x
𝑦 ′ = -10 < (Titik ekstrim maksimum)
4. PENERAPAN EKONOMI
4.1 ELASTISITAS
Elastisitas adalah perubahan persentase suatu variabel terikat (dependent
variable) sebagai akibat adanya perubahan persentase suatu variabel bebas
(independent variable). Elastisitas memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
a. |η| > 1 elastis
Contoh : Barang mewah
P
Q Q
Gambar 1.3 Kurva Elastis
Q Q
Gambar 1.4 Kurva Inelastis
Q Q
Gambar 1.5 Kurva Unitary Elastis
Q Q
Gambar 1.6 Kurva Inelastis Sempurna
Q Q
Gambar 1.7 Kurva Elastis Tak Hingga
dQ/Q dQ P dQ P
ηh = = . = .
dP/P Q dP dP Q
1 P dQ P
ηh = . = .
dP/dQ Q Q dP
CONTOH KASUS 1
Jika fungsi permintaan suatu barang ditunjukan oleh Q = 25 − 2P, berapakah
elastisitas harga pada tingkat P = 3?
Penyelesaian:
Diketahui : Q = 25 − 2P
P=3
Ditanya : ηh ?
Jawab :
dQ
Jika P = 3, maka Q = 19 dan = −2
dP
dQ 3
ηh = = -2 . (19) = |−0,3| = 0,3 (Inelastis)
dP
Analisis :
Jadi, elastisitas harga permintaan pada tingkat harga sebesar 3 adalah 0,3 yang
memiliki arti apabila harga barang naik 1%, maka jumlah permintaan terhadap
barang itu turun 0,3%
P
ηd = Qd′ .
Qd
CONTOH KASUS 2
Fungsi permintaan suatu barang ditunjukkan oleh Qd = − 3P2 + 32. Tentukanlah
elastisitas permintaannya pada tingkat harga 2! Analisislah!
Penyelesaian:
Diketahui : Qd = −3P2 +32
Qd′ = −6P
P = 2
Ditanya : ηd ?
Jawab :
P
ηd = Qd' . Qd
2
ηd = −6P.
−3P 2
+ 32
2
ηd = −6(2).
−3(2)2 + 32
ηd = |−1,2| = 1,2 > 1 Elastis
Analisis :
Jadi besarnya elastisitas permintaan adalah 1,2 pada saat tingkat harga sebesar Rp3.
Jika harga tersebut mengalami perubahan sebanyak 1% maka barang yang diminta
akan mengalami perubahan sebanyak 1,2%.
3. Maka akan muncul tampilan di bawah ini. Masukkan angka yang diketahui di
soal.
P
ηs = Qs′ .
Qs
CONTOH KASUS 3
Fungsi penawaran suatu barang ditunjukkan oleh persamaan Qs = 25P 2 + 5P.
Tentukanlah elastisitas penawarannya pada tingkat harga P = 3 per unit !
Analisislah!
Penyelesaian:
Diketahui : Qs = 25P 2 + 5P
Qs′ = 50P + 5
P =3
Ditanya : ηs ?
Jawab :
P
ηs = Qs' .
QS
p
ηs = (50 + 5). 25P2 +5P
50P2 + 5P
ηs = 25P2 + 5P
50(3)2 + 5(3)
ηs = 25(3)2 + 5(3)
465
ηs = 240 =1,93 >1 Elastis
Analisis :
Jadi besarnya elastisitas penawaran adalah 1,93 pada saat harga produk sebesar
Rp3. Jika harga mengalami perubahan 1% maka barang yang diminta akan
mengalami perubahan sebesar 1,93%.
3. Maka akan muncul tampilan di bawah ini. Masukkan angka yang diketahui di
soal.
X
ηP = P ′ .
P
CONTOH KASUS 4
Diketahui fungsi produksi suatu barang ditunjukan oleh P = 2x3 + 5x2 . Hitunglah
elastisitas unit pada X = 2! Analisislah!
Penyelesaian:
Diketahui : P = 2x3 +5x2
P' = 6x2 +10x
X =2
Ditanya : η𝗉 ?
Jawab :
x
η𝗉 = P ′ . p
x
ηp = (6x2 +10x). 3
2x +5x2
6x3 +10x2
ηp =
2x3 +5x2
6(2)3 +10(2)2
η𝗉 = 2(2)3 +5(2)2
88
η𝗉 = 36 = 2,4 > 1 Elastis
Analisis :
Jadi besarnya elastisitas produksi adalah 2,4 pada saat jumlah masukkan (input)
produksi sebanyak 2 unit. Jika terjadi perubahan masukkan sebesar 1% maka
barang yang diproduksi akan mengalami perubahan sebesar 2,4%.
3. Maka akan muncul tampilan di bawah ini. Masukkan angka yang diketahui di
soal.
4.2 BIAYA
4.2.1 BIAYA TOTAL (TC)
Biaya total adalah seluruh biaya yang dibutuhkan untuk memproduksi atau
memasarkan sejumlah barang atau jasa, baik yang merupakan biaya tetap atau biaya
variabel.
TC = F(Q) TC atau TC = FC + VC
atau TC = FC + VC
Keterangan :
TC = F(Q) TC atau TC = FC + VC
TC = Biaya Total (Total Cost)
atau TC = FC + VC
Q = Jumlah Barang (Quantity)
FC = Biaya Tetap (Fixed Cost)
VC = Biaya Variabel (Variable Cost)
TC
AC =
Q
TC
Keterangan : AC =
Q
AC = Biaya rata-rata (Average Cost)
TC = Biaya Total (Total Cost)
Q = Jumlah Barang (Quantity)
∆TC
MC = TC' =
∆Q
∆TC
Keterangan : MC=TC' =
∆Q
MC = Biaya Marginal (Marginal Cost) TC’ = Turunan pertama dari biaya total
∆TC = Perubahan Biaya Total
∆Q = Perubahan Satu Unit Produk
CONTOH KASUS 5
Biaya total yang dikeluarkan oleh PT DELI ditunjukkan oleh persamaan TC =
23Q3 + 5Q2 − 3Q + 22. Tentukan besarnya biaya total, biaya rata – rata, dan biaya
marginal pada saat kuantitas 2 unit! Analisislah!
Penyelesaian:
Diketahui : TC = 23Q3 + 5Q2 − 3Q + 22
Q=2
Ditanya : TC, AC, MC pada saat Q = 2?
Jawab :
TC = 23Q3 + 5Q2 − 3Q + 22
= 23(2)3 + 5(2)2 − 3(2) + 22
= 184 + 20 − 6 + 22
= 220
𝐓𝐂
AC = MC = TC′
𝐐
=
220 = 69Q2 + 10Q − 3
2
3. Maka akan muncul tampilan di bawah ini. Masukkan angka yang diketahui di
soal.
4.3 PENERIMAAN
4.3.1 PENERIMAAN TOTAL (TR)
Penerimaan adalah hasil kali antara jumlah produk yang diminta atau yang
terjual dengan harga produk per unit.
TR = F(Q) = P . Q
Keterangan :
TR = Penerimaan Total (Total Revenue)
P = Harga (Price)
Q = Jumlah Barang (Quantity)
TR P × Q
AR = = =P
Q Q
Keterangan :
AR = Penerimaan rata-rata (Average revenue)
TR = Penerimaan Total (Total Revenue)
P = Harga (Price)
Q = Jumlah Barang (Quantity)
∆TR
MR=TR' =
∆Q
Keterangan :
MR = Penerimaan Marginal (Marginal Revenue)
TR' = Turunan pertama dari penerimaan total
∆TR = Perubahan Penerimaan Total
∆Q = Perubahan Satu Unit Produk
CONTOH KASUS 6
Fungsi Permintaan PT ANANDA ditunjukan oleh P = 35Q2 + 20. Bagaimanakah
persamaan penerimaan totalnya? Lalu berapakah besar penerimaan total,
penerimaan rata – rata, dan penerimaan marginal jika penjualannya sebesar 3 unit?
Analisislah!
Penyelesaian :
Diketahui : P = 35Q2 + 20
Q=3
Ditanya : Persamaan TR?
Besarnya TR, AR, dan MR pada saat Q = 3 unit?
Jawab :
TR = P x Q
= (35Q2 + 20) x Q
= 35Q3 + 20Q
Jika Q = 3, maka :
TR = F (Q)
= 35Q3 + 20Q
= 35(3)3 + 20(3)
= 1.005
TR
AR = MR = TR'
Q
1.005
= = 105Q2 + 20
3
= 335 = 105(3)2 + 20
= 965
Analisis :
Jadi penerimaan total yang diterima PT ANANDA saat penjulan 3 unit sebesar
Rp1.005 dengan penerimaan rata – rata sebesar Rp335 dan penerimaan marginal
sebesar Rp965.
3. Maka akan muncul tampilan di bawah ini. Masukkan angka yang diketahui
soal.
Keterangan :
π = Laba
TR = Penerimaam total (Total Revenue)
TC = Biaya total (Total Cost)
Pada bab ini kita hanya akan membahas perhitungan laba maksimum
dengan pendekatan marginal (Marginal Approach). Perhitungan laba dilakukan
dengan membandingkan Biaya Marginal (MC) dan Pendapatan Marginal (MR).
Laba maksimum akan tercapai pada saat MR = MC.
Laba (π dibaca:phi) = TR − TC. Laba maksimum tercapai bila turunan
pertama fungsi (dπ/dQ) sama dengan nol dan nilainya sama dengan nilai turunan
pertama TC (dTC/dQ atau MC) sehingga MR− MC = 0. Dengan demikian,
perusahaan akan memperoleh laba maksimum ( atau kerugian minimum), bila ia
berproduksi pada tingkat output di mana MR = MC.
CONTOH KASUS 7
Fungsi permintaan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan P = –20Q + 3.200
dengan biaya variabel VC = 5Q2 – 300Q, biaya tetap yang dikeluarkan perusahaan
sebesar 5.000. Tentukanlah pada tingkat penjualan berapa perusahaan bisa
mendapatkan laba maksimum dan berapakah besarnya laba tersebut? Analisislah!
Penyelesaian:
Diketahui : TC = VC + FC → TC = 5Q2 – 300Q + 5.000
TR = P x Q → (–20Q + 3.200)Q
→ –20Q2 + 3.200Q
Ditanya : Q pada saat laba maksimum? Dan besar laba ()?
Jawab :
MR = TR’
MR = –40Q + 3.200
MC = TC’
MC = 10Q – 300
Analisis :
Jadi untuk mendapatkan laba maksimum, Perusahaan harus menjual produknya
sebanyak 70 unit sehingga keuntungan maksimum yang didapat sebesar
Rp117.500.
2. Kemudian masukkan data-data yang ada di soal, maka akan muncul output
seperti ini.
ʃ 𝐟(𝐱) 𝐝𝐱 = 𝐅(𝐱) + 𝐤
Keterangan:
ʃ = Tanda integral atau notasi integral
f(x) dx = Diferensial dari F(x)
F(x) = Integral particular
x = Variabel integrasi
k = Konstanta pengintegralan
ʃ f(x)dx = F(x) + k = x 2 + k
𝐗 𝐧+𝟏
ʃ 𝐱 𝐧 𝐝𝐱 = +𝐤
𝐧+𝟏
Contoh:
X3+1 x4
ʃ x 3 dx = +k= + k = 0,25x 4 + k
3+1 4
𝟏
ʃ 𝐝𝐱 = 𝐥𝐧 𝐱 + 𝐤
𝐱
Contoh:
3
ʃ x dx = 3 ln x + k
ʃ 𝐞𝐮 𝐝𝐮 = 𝐞𝐮 + 𝐤
𝐱 𝐱
ʃ 𝐞 𝐝𝐱
Kaidah =𝐞 +𝐤
4. Formula u = f(x)
Penjumlahan
Contoh:
ʃ (x 2 + x 3 ) = ʃ x 2 dx + ʃ x 3 dx = 0,34x 3 + 0,25x 4 + k
ʃ 𝐧 𝐟(𝐱) 𝐝𝐱 = 𝐧 ʃ 𝐧 𝐟(𝐱) 𝐝𝐱 𝐧 ≠ 𝟎
Contoh:
x3+1
ʃ 2x 3 dx = 2 ʃ x 3 dx = 3 ( 3+1 + k) = 0,75x 4
𝐝𝐮
ʃ 𝐟(𝐮) 𝐝𝐱 = ʃ 𝐧 𝐟(𝐮) 𝐝𝐮 = 𝐟(𝐮) + 𝐤
𝐝𝐱
Contoh:
Dimana u = g(x), dan ʃ du merupakan subtitut bagi ʃ dx
Contoh:
x+3
Selesaikanlah ʃ x3+5 dx
du
Misalkan u = x 3 + 5x, maka = 3x2 + 5
dx
1 du
Karena pembilangnya (x + 3) = ( ). Sehingga:
2 dx
1 du
x+3 ( )
ʃ x3+5 dx = ʃ 2 dx
dx
u
1
du 1 du
= ʃ 2u = 2 ʃ u
1 1 1
=2 ʃ du = ln u + k
2 2
1
= 2 ln(x 3 + 5x) + k
3. PENERAPAN EKONOMI
CONTOH KASUS 1
Diketahui fungsi biaya marginal pada perusahaan PT. YONEX JAPAN sebesar MC
= 30Q2 + 20Q + 3. Berapakah persamaan biaya total dan biaya rata-rata apabila
diketahui konstanta sebesar 3. Berapakah besarnya biaya total dan biaya rata-rata
jika kuantitasnya sebesar 5? Analisislah!
Penyelesaian:
Diketahui : MC = 30Q2 + 20Q + 3
k =3
Q =5
Ditanya : Persamaan TC dan AC?
Besarnya TC dan AC jika Q = 5
Jawab :
TC = ʃ MC dQ
TC = ʃ 30Q2 + 20Q + 3 dQ + k
30 20
TC = Q3 + Q2 + 3Q + 3
3 2
TC = 10Q3 + 10Q2 + 3Q + 3
TC
AC = Q
Jika Q = 5, maka:
TC = 10Q3 + 10Q2 + 3Q + 3
TC = 10(5)3 + 10(5)2 + 3(5) + 3
TC = 1.250 + 250 + 15 + 3
TC = 1.518
TC
AC = Q
1.518
AC =
5
AC = 303,6
Analisis :
Apabila MC = 30Q2 + 20Q + 3 dan konstanta sebesar 3, maka fungsi biaya total
dan fungsi biaya rata-ratanya adalah TC = 10Q3 + 10Q2 + 3Q + 3 dan AC = 10Q2
3
+ 10Q + 3 + Q. Pada saat kuantitasnya sebesar 5 unit, maka biaya total sebesar
5. Untuk mencari besarnya TC dan AC, masukkan nilai Q seperti yang ada di soal,
yaitu 5. Kemudian klik Calculate.
CONTOH KASUS 2
Jika fungsi penerimaan marginal suatu perusahaan ditunjukkan oleh persamaan
MR = 33Q2 + 20Q + 3, maka bentuklah persamaan TR dan AR jika k = 0?
Berapakah besarnya penerimaan total dan penerimaan rata-rata jika kuantitas yang
terjual sebesar 25 unit? Analisislah!
Penyelesaian:
Diketahui : MR = 33Q2 + 20Q + 3
k =0
Q = 25
TR = 11Q3 + 10Q2 + 3Q
TR
AR = Q
AR = 11Q2 + 10Q + 3
TR
AR = Q
178.140
AR =
25
AR = 7.125,6
Analisis:
Apabila MR = 33Q2 + 20Q + 3 dan konstanta sebesar 0, maka fungsi penerimaan
total dan fungsi penerimaan rata-ratanya adalah TR = 11Q3 + 10Q2 + 3Q dan AR
= 11Q2 + 10Q + 3. Pada saat kuantitasnya sebesar 25 unit, maka penerimaan total
sebesar Rp178.140 dan penerimaan rata-ratanya sebesar Rp7.125,6.
5. Untuk mencari besarnya TR dan AR, masukkan nilai Q seperti yang ada di soal,
yaitu 25. Kemudian klik Calculate.
Keterangan:
X = Masukkan atau Input
CONTOH KASUS 3
Produksi marginal PT. ADC ditunjukkan oleh persamaan MP = 23X2 + 30X + 5.
Bentuklah persamaan produksi total dan produksi rata-ratanya jika k = 0?
Berapakah besarnya produksi total dan produksi rata-rata jika masukkan yang
digunakan sebesar 20 unit? Analisislah!
Penyelesaian:
Diketahui : MP = 23X2 + 30X + 5
X = 20
k =0
Ditanya : Persamaan TP dan AP?
Besarnya TP dan AP jika X = 20
Jawab :
TP = ʃ MP dX
TP = ʃ 23X 2 + 30X + 5 dX
23 30
TP = X3 + X 2 + 5X + k
3 2
TP = 7,67X 3 + 15X 2 + 5X
TP
AP = X
7,67X3 +15X2 +5X
AP = X
AP = 7,67X 2 + 15X + 5
TP
AP = X
67.460
AP = 20
AP = 3.373
Analisis :
Apabila MP = 23X2 + 30X + 5 dan konstanta sebesar 0, maka fungsi produksi total
dan fungsi produksi rata-ratanya adalah TP = 7,67X 3 + 15X 2 + 5X dan AP =
7,67X 2 + 15X + 5. Pada saat kuantitasnya sebesar 20 unit, maka produksi total
sebesar Rp67.460 dan produksi rata-ratanya sebesar Rp3.373.
5. Untuk mencari TP dan AP, masukkan nilai X seperti yang ada di soal, yaitu 20.
Kemudian klik Calculate.
CONTOH KASUS 4
Bentuklah persamaan utilitas total dari seorang konsumen jika utilitas marginalnya
ditunjukkan oleh persamaan MU = 35Q2 + 23Q + 2 dan konstanta sebesar 0?
Berapakah besarnya utilitas total jika Q = 23? Analisislah!
Penyelesaian:
Diketahui : MU = 35Q2 + 23Q + 2
Q = 23
k =0
Ditanya : Persamaan TU?
Besarnya TU jika Q = 23?
Jawab :
TU = ʃ MU dQ
TU = ʃ 35Q2 + 23Q + 2 dQ
35 23
TU = Q+ Q2 + 2Q + k
3 2
TU = 11,67Q3 + 11,5Q2 + 2Q
Analisis :
Apabila MU = 35Q2 + 23Q + 2 dan konstanta sebesar 0, maka fungsi utilitas total
TU = 11,67Q3 + 11,5Q2 + 2Q. Pada saat kuantitasnya sebesar 23 unit, maka
utilitas total sebesar Rp148.118.
C = 𝐅(𝐘) = 𝐚 + 𝐛𝐘
Karena, Y = C + S
Maka, S = -a + (1 – b)Y
Berdasarkan kaidah integrasi, konsumsi (C) adalah integrasi dari MPC dan
tabungan (S) adalah integrasi dari MPS.
C = ʃ MPC dY = F(Y) + k k = +a
S = ʃ MPS dY = F(Y) – k k = -a
Keterangan:
• MPC (Marginal Propensity to Consume) = Perbandingan antara besarnya
perubahan konsumsi (∆C) dengan perubahan pendapatan nasional (∆Y) yang
mengakibatkan adanya perubahan konsumsi tersebut.
• MPS (Marginal Propensity to Saving) = Mencerminkan besarnya tambahan
tabungan akibat adanya tambahan pendapatan nasional yang mengakibatkan
besarnya tabungan.
• k = a = Autonomous Consumption = Konsumsi otonom menunjukkan besarnya
konsumsi nasional pada saat pendapatan nasional sebesar nol.
• k = -a = Autonomous Saving = Tabungan otonom menunjukkan besarnya
tabungan nasional pada saat pendapatan nasional sebesar nol.
Dimana:
MPC + MPS = 1
CONTOH KASUS 5
Carilah persamaan konsumsi dan persamaan tabungan masyarakat sebuah negara
jika diketahui konsumsi otonomnya sebesar 200 miliar dan MPC = 0,52. Berapa
besar konsumsi dan tabungan masyarakat jika pendapatan nasional negara sebesar
530 miliar? Analisislah!
Penyelesaian:
Diketahui : MPC = 0,52
k = a = 200 miliar
Y = 530 miliar
Ditanya : Fungsi (C) dan Fungsi (S)?
Besarnya C dan S?
Jawab :
MPC + MPS = 1
MPS = 1 – 0,52
MPS = 0,48
Fungsi C F(Y) = ʃ MPC dY
F(Y) = ʃ 0,52 dY
F(Y) = 0,52 Y + k
F(Y) = 0,52 Y + 200
Analisis :
Apabila MPC = 0,52 dan konsumsi otonomnya sebesar 200 miliar, maka
persamaan konsumsi yang terbentuk adalah C = 0,52Y + 200 dan persamaan
tabungannya adalah S = 0,48Y – 200. Jika pada saat pendapatan nasional sebesar
530 miliar maka konsumsi dan tabungan masyarakat negara sebesar Rp475,6 miliar
dan Rp54,4 miliar.
4. Masukan nilai k atau a sesuai dengan data yang diketahui di soal sebesar 200,
kemudian masukkan nilai MPC yaitu 0,52. Kemudian klik Calculate.
5. Masukan nilai Y sesuai data soal sebesar 530 pada kolom Y untuk menghitung
nilai konsumsinya, klik Calculate.
6. Masukkan nilai k atau a sebesar -200 dan MPS 0,48. Kemudian masukan nilai
Y sesuai data soal sebesar 530 pada kolom Y untuk menghitung nilai
tabungannya, klik Calculate.
INTEGRAL TERTENTU
Integral tertentu adalah nilai integral suatu fungsi dengan variabel bebasnya
memiliki batasan rentang nilai yang tertentu. Misalnya X 1 = a dan X 2 = b dimana
a < b (a sebagai batas bawah integrasi dan b sebagai batas atas integrasi). Rumusan
dari integral tertentu adalah sebagai berikut:
b
b
∫ f(x)dx = [F(x)]a = F(b) - F(a)
a
Keterangan:
a = Batas Bawah dimana a < b
b = Batas Atas
Contoh:
5
∫ 33x 2 + 20x + 5
2
5
33 3 20 2
=[ x + x + 5x]
3 2 2
33 3 20 2 33 20 2
=[ (5) + (5) + 5(5)] - [ (2)3 + (2) + 5(2)]
3 2 3 2
= [1.375 + 250 + 25] - [88 + 40 + 10]
= 1.650 - 138
= 1.512
2. PENERAPAN EKONOMI
P
Surplus Konsumen (CS)
P
Pe (Qe, Pe)
P = f(Q)
Q
0 Qe
Q
Qe
P
CS = ∫ f(Q)dQ - Qe . Pe Atau CS = ∫ f(P)dP
0 Pe
Keterangan :
Catatan:
Qe = Tingkat kuantitas keseimbangan pasar
Untuk mencari surplus
Pe = Tingkat harga keseimbangan pasar
konsumen, maka
P = Tingkat harga pasar saat Q = 0
menggunakan fungsi
permintaan.
CONTOH KASUS 1
Diketahui fungsi permintaan untuk sepatu olahraga adalah Pd = 52 – 2Q dan fungsi
penawaran Ps = 20 + 2Q. Hitunglah surplus konsumen menggunakan 2 cara! Buat
analisis dan kurvanya!
Penyelesaian:
Diketahui : Pd = 52 – 2Q
Ps = 20 + 2Q
Ditanya : CS?
Jawab :
Pd = Ps
52 – 2Q = 20 + 2Q P = 52 – 2Q
-2Q – 2Q = 20 – 52 = 52 – 2(8)
-4Q = -32 Pe = 36
Qe =8
CARA 1 :
Qe
CS = ∫ f(Q)dQ - Qe .Pe
0
8
CS = ∫ (52 - 2Q)dQ - (8)(36)
0
8
= [52Q - Q2 ]0 - (288)
8
= [52(8) - (8)2 ]0 - 288
CARA 2 :
P = 52 – 2Q 2Q = 52 – P
Q = 26 – 0,5P
Jika Q = 0 ; 0,5P = 26 – 0
P = 52
P
CS = ∫ f(P)dP
Pe
52
CS = ∫ (26 - 0,5P)dP
36
52
= [26P - 0,25P2 ]36
Analisis :
Jadi, surplus yang diterima konsumen sebesar Rp64 karena konsumen dapat
membeli dengan harga Rp36 padahal konsumen mampu membayar lebih tinggi dari
harga keseimbangan sebesar Rp36.
2. Pilih jumlah variabel Q yang tertera pada soal (lihat pada fungsi permintaan).
Pilih 1 variabel.
3. Masukkan data-data sesuai dengan soal, lalu klik Hitung maka akan muncul
tampilan hasil jawaban.
CARA 2 :
1. Buka software EC-Math lalu Integral Tertentu, lalu pilih Surplus Konsumen 2.
2. Pilih jumlah variabel Q yang tertera pada soal (lihat pada fungsi permintaan).
Pilih 1 variabel.
3. Masukkan data-data sesuai dengan soal, lalu klik Hitung maka akan muncul
tampilan hasil jawaban.
CONTOH KASUS 2
Jika fungsi permintaan suatu barang P = 30 – 2Q dan tingkat kuantitas
keseimbangan pasarnya sebesar 3, hitunglah surplus konsumennya! Analisis dan
buat kurvanya!
Penyelesaian:
Diketahui : Pd = 30 – 2Q
Qe = 3
Ditanya : CS?
Jawab :
Pd = 30 – 2Q
= 30 – 2(3)
= 30 – 6
Pe = 24
CARA 1 :
Qe
CS = ∫ f(Q)dQ - Qe .Pe
0
3
CS = ∫ (30 - 2Q)dQ - (3)(24)
0
3
= [30Q - Q2 ]0 - 72
= [30(3) - (3)2 ] - [30(0) - (0)2 ] - 72
= 81 - 0 - 72
=9
CARA 2 :
P = 30 – 2Q 2Q = 30 – P
Q = 15 – 0,5P
Jika Q = 0 ; 0,5P = 15 – 0
P = 30
P
CS = ∫ f(P)dP
Pe
30
CS = ∫ (15 - 0,5P)dP
24
30
= [15P - 0,25P2 ]24
= [15(30) - 0,25(30)2 ] - [15(24) - 0,25(24)2 ]
= 225 - 216
=9
Analisis :
Jadi, surplus yang diterima konsumen sebesar Rp9 karena konsumen dapat membeli
dengan harga Rp24 padahal konsumen mampu membayar lebih tinggi dari harga
keseimbangan sebesar Rp24.
2. Pilih jumlah variabel Q yang tertera pada soal (lihat pada fungsi permintaan).
Pilih 1 variabel.
3. Masukkan data-data sesuai dengan soal, lalu klik Hitung maka akan muncul
tampilan hasil jawaban.
CARA 2 :
1. Buka software EC-Math lalu Integral Tertentu, lalu pilih Surplus Konsumen 2.
2. Pilih jumlah variabel Q yang tertera pada soal (lihat pada fungsi permintaan).
Pilih 1 variabel.
3. Masukkan data-data sesuai dengan soal, lalu klik Hitung maka akan muncul
tampilan hasil jawaban.
P
P = f(Q)
(Qe, Pe)
Pe
P
Q
0 Qe
Gambar 3.16 Kurva Surplus Produsen
Qe Pe
PS = Qe .Pe - ∫ f(Q)dQ Atau PS = ∫ f(P)dP
0
P
Keterangan :
Catatan:
Qe = Tingkat kuantitas keseimbangan pasar
Untuk mencari surplus
Pe = Tingkat harga keseimbangan pasar
produsen, maka
P = Tingkat harga pasar saat Q = 0
menggunakan fungsi
penawaran.
CONTOH KASUS 3
Fungsi penawaran suatu barang yang dijual oleh PT Berliana adalah Ps = 22 + 2Q
dan fungsi permintaannya Pd = 30 – 2Q. Hitunglah surplus pada PT Berliana
sebagai produsen dengan menggunakan 2 cara! Analisislah dan buatlah kurvanya!
Penyelesaian:
Diketahui : Ps = 22 + 2Q
Pd = 30 – 2Q
Ditanya : PS?
Jawab :
Pd = Ps
30 – 2Q = 22 + 2Q P = 22 + 2Q
30 – 22 = 2Q + 2Q = 22 + 2(2)
8 = 4Q Pe = 26
Qe =2
CARA 1 :
Qe
PS = Qe .Pe - ∫ f(Q)dQ
0
2
PS = (2)(26) - ∫ (22 + 2Q)dQ
0
2
= 52 - [22Q + Q2 ]0
2
= 52 - [22(2) + (2)2 ]0
CARA 2 :
P = 22 + 2Q -2Q = 22 – P
Q = -11 + 0,5P
Jika Q = 0 ; P = 22 + 0
P = 22
Pe
PS = ∫ f(P)dP
P
26
PS = ∫ (-11 + 0,5P)dP
22
26
= [-11P + 0,25P2 ]22
= [-11(26) + 0,25(26)2 ] - [-11(22) + 0,25(22)2 ]
= -117 - (-121)
= -117 + 121
=4
Langkah membuat kurva :
1. Ps = 22 + 2Q
Misalkan P = 0 0 = 22 + 2Q
-2Q = 22
Q = -11
Misalkan Q = 0 P = 22 + 2Q
P = 22 + 2(0)
P = 22
2. Letakkan nilai kuantitas keseimbangan pasar (Qe = 2) dan harga keseimbangan
pasar (Pe = 26)
3. Untuk area surplus konsumen dapat dihitung dengan rumus luas segitiga
1
(L = 2.a.t) P
Area Surplus Produsen
1
26 L = a.t
2
1
L = 2.(26-22)
2
22 1
L = 2 .4
2
L=4
Q
-11 0 2
Gambar 3.17 Kurva Surplus Produsen Contoh Kasus 3
Analisis :
Jadi, surplus yang diterima produsen sebesar Rp4 karena produsen dapat menjual
dengan harga Rp26 padahal produsen sanggup menjual lebih rendah dari harga
keseimbangan sebesar Rp26.
Langkah-langkah menggunakan software :
CARA 1 :
1. Buka software EC-Math pilih Integral Tertentu, lalu pilih Surplus Produsen 1.
2. Pilih jumlah variabel Q yang tertera pada soal (lihat pada fungsi penawaran).
Pilih 1 variabel.
3. Masukkan data-data sesuai dengan soal, lalu klik Hitung maka akan muncul
tampilan hasil jawaban.
CARA 2 :
1. Buka software EC-Math lalu Integral Tertentu, lalu pilih Surplus Produsen 2.
2. Pilih jumlah variabel Q yang tertera pada soal (lihat pada fungsi penawaran).
Pilih 1 variabel.
3. Masukkan data-data sesuai dengan soal, lalu klik Hitung maka akan muncul
tampilan hasil jawaban.
TRANSENDENTAL
y = nx Dimana : n > 0
Hukum-hukum eksponensial,
+ antara lain:
1. a0 = 1
Contoh : Z = 20
Z=1
1
2. a-k = ak
Contoh : Z = 2-2
1
Z = 22
1
Z = 4 = 0,25
q
3. a1/2 = √a
Contoh : Z = 251/2
Z = √25 = 5
4. am an = am+n
Contoh : Z = 52 . 52
Z = 52+2
Z = 54
Z = 625
am
5. = am−n
an
205
Contoh : Z = 202
Z = 205−2
Z = 203
Z = 8000
6. (am )k = amk
Contoh : Z = 23𝑥2
Z = 26
Z = 64
Contoh:
Tentukan titik potong kurva eksponensial y = e0,20x −5, pada masing-masing
sumbu dan hitunglah f(5)!
Jawab :
• Pada sumbu x ; y = 0
e0,20x −5 = 0
e0,20x =0 Keterangan :
e0,20x Ln e = 1
Ln = Ln 5
Ln 1 = 0
0,20x Ln e = Ln 5
0,20x = 1,609
X = 8,045
Titik potongnya (8,045 ; 0)
• Pada sumbu y ; x = 0
y = e0,20x −5
y = e0,20(0) −5
y = e0 − 5
y = 1 −5
y = -4
Titik potongnya (0 ; -4)
• Untuk x = 5
y = e0,20x −5
5
y = e0,20(5) −5
y = e1 − 5 -2,28172
1 -
y = 2,71828 − 5
y = 2,71828 − 5
y = −2,28172 Gambar 4.1 Bentuk Kurva Contoh 1
Titik potongnya (5 ;-2,28172)
y = a Ln (1 + x) + b Dimana : X > -1
Hukum-hukum logaritma:
1. log a.b = log a + log b
2. log a/b = log a – log b
a
3. log b = log b / log a
a
4. log b = c maka ac = b
a
5. log a =1
6. log xn = n log x
a
7. log 1 =0
8. aa log b =b
Contoh:
Tentukan titik potong kurva logaritmik y = -2,2 Ln (2 + x) – 2 pada masing-masing
sumbu dan hitunglah f(5)!
Jawab:
• Pada sumbu x ; y = 0
-2,2 Ln (2 + x) – 2 = 0
-2,2 Ln (2 + x) = 2 Ln
(1 + x) = -0,90
1+x = e-0,90
1+x = 0,4065
x = -0,5935
Titik potongnya (-0,5935 ; 0)
• Pada sumbu y ; x = 0
y = -2,2 Ln (2 + x) – 2
y = -2,2 Ln (2 + 0) – 2
y = -2,2 Ln 2 – 2
y = -2,2 . 0 – 2 5
y = -2
Titik potongnya (0 ; -2) - 4,2810
• Untuk x = 5
y = -2,2 Ln (2 + x) – 2
Gambar 4.2 Bentuk Kurva Contoh 2
y = -2,2 Ln (2 + 5) – 2
y = -2,2 Ln 7 – 2
y = -4,2810 – 1
y = -4,2810
Titik potongnya (5 ; -4,2810)
2. PENERAPAN EKONOMI
Jika modal awal atau (present) dibunga majemukkan secara tahunan pada
suku bunga (interest) selama n tahun, maka rumus yang digunakan:
Fn = P (𝟏 + 𝐢)𝐧
Jika modal awal atau (present) dibunga majemukkan berdasarkan frekuensi
pembayaran bunga dalam setahun pada suku bunga (interest) selama n tahun, maka
rumus yang digunakan:
𝟏 𝐦.𝐧
Fn =P (𝟏 + 𝐦)
Dimana:
Fn = Jumlah saldo pinjaman atau tabungan setelah n tahun
P = Jumlah saldo sekarang (tahun ke-0)
i = Tingkat bunga pertahun
m = Frekuensi pembayaran bunga dalam setahun
n = Jumlah tahun
Dalam hal ini Fn merupakan variabel terikat (dependent variable) dan n
sebagai variabel bebas (independent variable). Dengan demikian, prinsipprinsip
penyelesaian persamaan eksponensial relevan diterapkan dimodel ini.
Selanjutnya, apabila bunga dimajemukkan secara kontinu selama satu tahun (m
sangat besar atau bunga diperhitungkan secara terus menerus) maka jumlah dimasa
mendatang Fn adalah:
i.n Keterangan:
Fn ≈ P.e e = 2,71828
CONTOH KASUS 1
Cika menabung di sebuah Bank dengan setoran awal Rp2.250.220, pihak Bank
memberikan suku bunga 3% per tahun. Berapakah nilai uang Cika setelah 3 tahun.
Apabila :
a) Suku bunga dihitung per caturwulan?
b) Suku bunga dihitung per jam?
Penyelesaian:
Diketahui : P = Rp2.250.220 i = 0,03
12
n =3 m= =3
4
F3 = 2.250.220(1,01)9
F3 = 2.250.220(1,0936)
F3 = 2.460.840
2) Dengan Menggunakan Logaritma
0,03 9
F3 = 2.250.220 (1 + )
3
F3 = 2.250.220(1,01)9
Log F3 = Log 2.250.220 + 9 Log 1,01
Log F3 = 6,3522 + 0,0388
Log F3 = 6,391
F3 = 2.460.367
Analisis : Jadi jumlah uang Cika setelah 3 tahun apabila suku bunga dihitung per
caturwulan adalah Rp2.460.840, namun apabila suku bunga dihitung per jam maka
jumlah uang Cika adalah Rp2.461.965.
2. Pilih Transendental.
Dimana:
Pt = Jumlah penduduk pada tahun ke-t
t = Jumlah tahun
P1 = Jumlah penduduk pada tahun pertama (basis)
r = Tingkat pertumbuhan
Agar model diatas dapat diterapkan secara umum terhadap segala macam
variabel dan tidak semata-mata hanya pada masalah kependudukan, maka
persamaan diatas dapat diubah bentuknya menjadi:
Nt = N1 . Rt-1 R=1+r
Dimana:
N = Variabel yang sedang diamati
r = Presentase pertumbuhan per satuan waktu
t = Indeks waktu
CONTOH KASUS 2
Diketahui jumlah anggota Koperasi Cahaya di Cibubur tercatat ada 330 anggota
pada tahun 2015, dengan tingkat pertumbuhan sebesar 3% per tahun. Berdasarkan
data tersebut berapakah jumlah anggota yang menjadi anggota Koperasi Cahaya di
Cibubur pada tahun 2020?
Penyelesaian:
Diketahui : N1 = 330 t =5
r =3 R = 1 + 0,03 = 1,03
Ditanya : Nt ?
Jawab :
1. Tanpa Menggunakan Logaritma
Nt = N1 x Rt-1
N5 = 330 x 1,035-1
N5 = 330 x 1,1255
N5 = 371 Orang
Analisis :
Maka dalam jangka waktu 5 tahun ke depan diperkirakan jumlah anggota yang
menjadi anggota Koperasi Cahaya di Cibubur akan meningkat menjadi 371 orang.
Dengan jumlah peningkatan sebanyak 41 orang.
Catatan :
Hasil perhitungan secara manual dengan menggunakan software EC-Math tidak
persis karena pada perhitungan secara manual menggunakan pembulatan 4 angka
di belakang koma, sedangkan pada software EC-Math tidak menggunakan
pembulatan.
Batas Jenuh
N=c
Dimana:
𝐭
N = 𝐜 . 𝐚𝐫 N = Jumlah variabel tertentu yang sedang diamati
c = Batas jenuh pertumbuhan
a = Proporsi pertumbuhan awal
r = Tingkat pertumbuhan rata-rata
t = Indeks waktu
CONTOH KASUS 3
Mail memiliki sebuah usaha dengan memproduksi ayam goreng, setelah diamati
setiap bulannya mengalami peningkatan jumlah produksi sebesar 35%, waktu awal
berproduksi Mail hanya memproduksi 350 potong. Jika batas jenuh pertumbuhan
sebesar 2.250, berapakah jumlah ayam goreng yang akan diproduksi oleh Mail pada
bulan ke-3?
Penyelesaian:
Diketahui : c = 2.250 x = 350 r = 0,35
350
a = 2.250 = 0,1555556 t = 3
Ditanya : N3?
Jawab :
1) Tanpa Menggunakan Logaritma
t
N = c . ar
3
N = 2.250 x 0,15550,35
N = 2.250 x 0,15550,042875
N = 2.250 x 0,9233
N = 2.077 potong
Analisis :
Jadi setelah beroperasi 3 bulan, Mail akan menjual 2.077 potong ayam goreng, jika
penjualan awalnya sebesar 350 potong dengan tingkat pertumbuhan 35% setiap
bulan dan batas jenuh produksi 2.250.
Catatan :
Hasil perhitungan secara manual dengan menggunakan software EC-Math tidak
persis karena pada perhitungan secara manual menggunakan pembulatan 4 angka
di belakang koma, sedangkan pada software EC-Math tidak menggunakan
pembulatan.
y=m
y = m – se-kx s
(0, m - s)
0
Gambar 4.13 Kurva Belajar
Dimana:
m = Batas jenuh y atau y tertinggi yang dapat tercapai k, m, s > 0
b. Perilaku Produksi
P = Pm – Ps . e-r.t
Dimana:
P = Produksi per satuan waktu setelah t satuan waktu
Pm = Kapasitas produksi maksimum per satuan waktu
Ps = Sisa kapasitas produksi pada permulaan kegiatan produksi pada
saat t = 0
t = Indeks waktu
r = Tingkat pertumbuhan produksi
c. Perilaku Biaya
C = Cm – Cs . e-r.t
Dimana:
C = Biaya total per satuan waktu
Cm = Biaya maksimum yang diperlukan (anggaran yang disediakan)
per satuan waktu
Cs = Sisa anggaran pada permulaan periode (t=0)
t = Indeks waktu
r = Persentase kenaikan biaya per satuan waktu
CONTOH KASUS 4
Jika diketahui PT Sukarela mampu meningkatkan produksi perusahaan nya sebesar
35% untuk setiap bulan nya. Disamping itu perusahaan ini dapat menghasilkan
kapasitas maksimum sebesar 55% waktu awal produksi berdasarkan kapasitas yang
telah ditentukan. Diketahui juga produksi maksimum perusahaan ialah 3.500 unit.
Berdasarkan data tersebut maka berapakah unit produksi setelah kegiatan produksi
berjalan 5 bulan?
Penyelesaian:
Diketahui : Pm = 3.500
PS = 45% (3.500) = 1.575
r = 35% = 0,35
t =5
Ditanya : P5?
Jawab :
1) Tanpa Menggunakan Logaritma
P5 = Pm – Ps . e-r.t
P5 = 3.500 – 1.575 . e-0,35.5
P5 = 3.500 – 1.575 . e-1,75
Analisis :
Dengan kapasitas produksi maksimum sebesar 3.500 unit dan peningkatan produksi
35% untuk setiap bulan, maka jumlah hasil produksi perusahaan pada 5 bulan
berikutnya adalah 3.226 unit.
. DAFTAR PUSTAKA
________. 2017. Matematika Terapan untuk Bisnis dan Ekonomi, edisi kedua.
Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
________. 2018. Matematika Terapan untuk Bisnis dan Ekonomi, Edisi Kedua.
Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Kalangi, Josep Bintang. 2015. Matematika Ekonomi dan Bisnis. Jakarta: Salemba
Empat.
1. PAKAIAN
A. WANITA :
• Kemeja (berkerah, berkancing seperti seragam dan tidak boleh transparan)
+ Rok Panjang (tidak boleh didouble dengan celana jeans).
• Bahan kemeja dan rok tidak boleh : kaos, denim jeans, semi jeans, paragon,
rok pantai, cargo, sifon, dan bahan stretch.
• Untuk atasan berbahan KATUN dan boleh gunakan batik dan motif rok
boleh polos, kotak-kotak, bunga-bunga dan warna bebas.
B. PRIA :
• Kemeja lengan pendek atau panjang (berkerah, berkancing seperti seragam,
tidak boleh bergambar dan menggunakan dalaman kaos selain kaos oblong
putih) + Celana Panjang (tidak boleh didoubledengan celana jeans).
• Bahan kemeja dan celana tidak boleh : kaos, denim jeans, semi jeans,
corduroy, cargo, permanent pants, chino dan bahan stretch.
• Tidak menggunakan aksesoris (anting, gelang, kalung, ikat pinggang metal,
rantai dompet) selama praktikum.
• Bagi yang berambut panjang, HARUS dikuncir selama praktikum
berlangsung.
Apabila terdapat kesalahan pakaian maka akan dikenakan sanksi pindah
shift/ALFA.
2. KETERLAMBATAN
• Waktu toleransi keterlambatan hanya 15 menit dari jadwal seharusnya (lihat
jam lab).
• Apabila TERLAMBAT DIKARENAKAN KERETA MOGOK (untuk
praktikan Kelapa Dua), maka praktikan DIWAJIBKAN membawa surat
keterangan dari kepala stasiun, jika keterlambatan melebihi 15 menit maka
anda berhak pindah shift sementara keshift berikutnya (HANYA BERLAKU
1X).
• Keterlambatan lebih dari 15 menit karena alasan lainnya, dianggap ALFA.
• Praktikan yang telat tidak mendapatkan nilai tes awal (tes awal = 0).
• Praktikan yang telat lebih dari 15 menit maka akan dikenakan sanksi pindah
shift /ALFA (praktikan harus daftar lapor ke ruang asisten untuk dijadwalkan
praktikum pengulangan).
3. KARTU PRAKTIKUM
• Kartu praktikum wajib dibawa setiap pelaksanaan praktikum dan pada saat
melapor ke Laboratorium Manajemen Dasar.
• Kartu praktikum berlaku untuk 1 tahun (PTA dan ATA).
• Kartu harus diberi foto hitam putih/warna ukuran 2x3 danmenggunakan
kemeja berkerah (dimulai pertemuan 1).
• Praktikan yang tidak membawa foto / belum menempel foto yang sesuai di
pertemuan 1 lapor ke ruang arsip untuk membuat surat pernyataan kembali
minimal 2 hari sebelum praktikum pertemuan 2.
• Praktikan yang belum menempel foto di pertemuan 2 harus daftar dan
mengikuti praktikum pengulangan/pindah shift.
• Jika kartu hilang, Harap melapor 1 hari sebelum praktikum yang
bersangkutan dilaksanakan di arsip penghubung Gedung 4 dan 5 atau J1421
membawa foto 2x3 hitam putih/berwarna dan menggunakan kemeja berkerah
(lihat prosedur kartu praktikum hilang).
• Bagi praktikan yang tidak membawa kartu maka harus lapor ke arsip untuk
membuat surat pernyataan kembali sesuai waktu yang ditentukan atau akan
dikenakan sanksi lapor dan wajib mengikuti praktikum pengulangan.
4. BUKU
• Sediakan 2 buah buku tulis ukuran kecil bersampul (dapat dilihat di ma-
dasar.lab.gunadarma.ac.id), alat tulis lengkap dan kalkulator.
• Buku tulis bersampul harus dibawa setiap praktikum.
• Modul warna jilid sesuai sampul buku dapat didownload di ma-
dasar.lab.gunadarma.ac.id (boleh fotocopy).
• Modul harus dibawa pada saat praktikum dan harus dibaca di rumahuntuk
nilai Tes Awal.
5. KEHADIRAN
• Kehadiran 100% dari total pertemuan.
• Maksimal ketidakhadiran adalah 1/3 dari jumlah pertemuan denganalasan
apaun dan sebagai gantinya wajib mengikuti praktikum pengganti (praktikum
pengulangan).
• Apabila tidak hadir praktikum wajib lapor max 1 hari praktikum ke arsip Lab
Manajemen E530 atau J1421, apabila tidak lapor maka diALFA kan.
• Apabila sakit atau izin WAJIB membawa surat resmi dari rumah sakit lapor
max 1 hari praktikum boleh di WAKILKAN dengan membawa kartu
praktikum (lihat prosedur surat sakit).
• Apabila bentrok dengan jadwal kegiatan les atau kegiatan kampus dapat
pindah shift dengan ketentuan ada surat resmi (lihat prosedur pindah shift
permanen).
6. PRAKTIKUM PENGULANGAN :
• Praktikum pengulangan wajib diikuti oleh praktikan yang pernahmelanggar
tata tertib praktikum, sakit atau izin.
8. UMUM
A. Selama praktikum, praktikan DIWAJIBKAN :
o Mengikuti sesi praktikum dengan tertib
o Menjaga dan memelihara semua sarana dan prasarana laboratorium.
o Mencipatkan suasana ilmiah.
o Menjaga kebersihan laboratorium.
o Membawa barang berharga seperti dompet, HP dan Laptop (tidakboleh
diletakkan di dalam loker).
Pembuat surat
( )
Mengetahui,
Ketua Praktikum Penanggung Jawab
( ) ( )
Pembuat surat
( )
Mengetahui,
Ketua Praktikum Penanggung Jawab
( ) ( )
Pembuat surat
( )
Mengetahui,
Ketua Praktikum Penanggung Jawab
( ) ( )
Pembuat surat
( )
Mengetahui,
Ketua Praktikum Penanggung Jawab
( ) ( )
( )
Mengetahui,
Ketua Praktikum Penanggung Jawab
( ) ( )
( )
Mengetahui,
Ketua Praktikum Penanggung Jawab
( ) ( )
( )
Mengetahui,
Ketua Praktikum Penanggung Jawab
( ) ( )