P Iew
P Iew
OLEH :
MUH.ALANSAR
D061231028
ABSTRAK
Mineral adalah suatu padatan yang homogen (sejenis), yang terbentuk dialam dan tersusun
atas komposisi kimia dan atom yang terkonfigurasi dengan baik, dan sebagian besar
terbentuk atas proses anorganik. Mineral memiliki sifat dan bentuk tertentu yang dalam
keadaan padat sebagai perwujudan dari hasil susunan yang teratur didalamnya. Apabila
kondisi dari mineral tersebut masih baik dan memungkinkan, mineral akan dibatasi oleh
bidang-bidang rata dan diasumsikan sebagai bentuk-bentuk yang teratur. Mineral dengan
bentuk yang teratur inilah yang disebut sebagai kristal. Cabang dari mineralogi yang
mempelajari tentang sifat geometri dari kristal terutama perkembangan, pertumbuhan,
kenampakan bentuk luar, struktur dalam (internal) kristal adalah ilmu yang dinamakan
kristalografi.
Kata kunci: Elemen Kristal, Sistem kristal Isometrik, Sistem Kristal Tetragonal
adalah cabang ilmu geologi yang arti komposisi viamin dan lain-lain.
mempelajari tentang segala hal yang Namun, dalam ilmu geologi, mineral
dengan arti mineral dalam ilmu atas “kruos” yang artinya beku dan
geologi. Mineral dapat kita jumpai “stellein” yang artinya dingin. Jadi
dalam kehidupan kita. Kita bahkan kristal mengacu pada kedua kata
mineral, dari pakaian yang kita pakai, proses pendinginan. Kristal juga
kita, rumah kita, perabotan makanan mengacu pada sifat fisik yang
kita, kacamata, alat masak kita dan menandainya, karena kristal bersifat
lain-lain. Itu semua terbuat dari bahan hablur. Ilmu yang mempelajari
alam secara alamiah dan kristalin. pun telah terubah membentuk mineral
Jadi, kristalin artinya tersusun atas yang lain. Tidak semua kristal adalah
dengan bentuk geometri tetap sebagai terbentuk di alam, secara alamiah dan
bahwa setiap mineral pastilah kristal Kristal juga dapat terbentuk secara
namun tidak semua kristal. adalah alamiah dalam tubuh manusia atau
mineral. Setiap mineral yang telah binatang, sebagai contoh adalah batu
dan karang gigi. Batubara, cangkang satu cabang ilmu geologi yang
fosil, gelas kristal, batubata dan lain- mempelajari tentang sifat fisik
antrasit. Kristal dapat saja terbentuk alamiah di alam, kristalin (yaitu yang
di pabrik atau dengan metode yang secara kimia homogen dengan bentuk
lain oleh kegiatan manusia (secara geometri tetap, sebagai gambaran dari
a. " Alami dan alamiah " yang berarti adalah beberapa contoh benda yang
planet lain maupun yang jauh di yang pasti karena tidak terbentuk di
mineral. Benda yang tersusun atas semen feroksida dan lain-lain yang
kalsit adalah beberapa contoh dari dan homogen, dengan sifat fisik
alami dan keberadaannya alamiah di bias, dan lain-lain) yang tetap. Jadi,
mineral, yang dapat terdiri atas dua feldspar, karbonat dan kuarsa. Pada
c. "Memiliki komposisi yang pasti " dapat terjadi pada kalsit (CaCO3): Ca
dengan rasio tertentu dan tetap. Pada mineral plagioklas, unsur Ca pada
jari ionik yang sama, sehingga atom- (andesin). Pada mineral kuarsa, dapat
bebas, itulah sebabnya mineral juga oleh pengotoran unsur lain walaupun
tersebut dapat tersubstitusi atau ametis, yang tersusun atas silika yang
membentuk kristal baru, dengan jenis d. "Kristalin atau tersusun atas kristal-
mineral yang baru pula. Hal itu kristal sejenis”, yang berarti setiap
teratur, cairan (spt air dan tulang, batu kencing, batu ginjal dan
merkuri), dan gas (ct: udara) bukan sejenisnya. Batu kencing dan batu
mineral karena tidak bersifat kristalin. ginjal terbentuk secara alamiah, jika
dan piroksen yang menyusun magma dengan susunan yang sama dengan
atas dan lapisan inti bumi bagian atas. terbentuk berkaitan dengan aktivitas
kristalin (tersusun atas kristal-kristal yang sama, namun hanya beril yang
Kristal dapat saja terbentuk secara kristal, melalui pusat kristal. Dalam
alamiah maupun dibuat oleh manusia, memiliki tiga (3) sumbu kristal dan
dan dapat saja terbentuk di ada yang memiliki empat (4) sumbu
pabrik. Susunan kimia kristal dapat kita beri nama saja, yaitu sumbu a,
saja sama dengan susunan kimia sumbu b dan sumbu c (Gambar 3.2
sama. Sebagai contoh adalah mineral secara lateral yang dibentuk oleh dua
namun ada batu mulia tiruan dengan dan bidang pada sisi belakang. Sumbu
yang dibuat secara sengaja di pabrik. horizontal yang dibentuk oleh dua
dan bidang pada sisi kiri. Sumbu c lurus, yaitu sumbu x (horizontal),
menembus bidang pada sisi atas dan (lateral). Mengacu pada 32 koordinat
Sudut sumbu kristal kita beri notasi α, tertentu . Nilai vektor tersebut dalam
b dan a dan sumbu γ dibentuk oleh (dua) dan 3 (tiga), ada yang bernilai
adanya hukum Cartesia. Kedudukan sumbu kristal dapat saling tegak lurus,
masing-masing sumbu kristal tersebut dan dapat tidak saling tegak lurus.
hampir mirip dengan koordinat Nilai vektor pun dapat sama untuk
Cartesia. Koordinat Cartesia dibentuk semua sumbu kristal, dan dapat pula
oleh tiga sumbu yang masing-masing tidak sama. Nilai vektor ini nantinya
yang akan menentukan suatu kristal sumbu-sumbu kristal yang
Kristal yang bersifat simetris dapat lurus, yaitu monoklin dan triklin.
sumbu kristal, yaitu 3 (tiga), dengan dalam deret reaksi Bowen (Bowen
prisma, trapesium dan rombis. Untuk triklin. Olivin dan piroksen orto
juga diketahui ada sistem kristal yang kristal ortorombik. Kuarsa memiliki
memiliki empat sumbu kristal, yaitu bentuk kristal dalam sistem kristal
seperti mineral sulfida yaitu pirit dan Sumbu simetri adalah garis
memiliki bentuk kristal dengan sistem pusat kristal, dan bila kristal diputar
kristal menjadi dua bagian yang sama, tiga, yaitu gire, giroide dan sumbu
simetri ini dapat dibedakan menjadi simetrinya. Gire, atau sumbu simetri
dua, yaitu bidang simetri aksial dan biasa, cara mendapatkan nilai
simetri aksial bila bidang tersebut kristal pada porosnya dalam satu
membagi kristal melalui dua sumbu putaran penuh. Bila terdapat dua kali
aksial ini dibedakan menjadi dua, digire, bila tiga trigire (3) tetragire (4)
yaitu bidang simetri vertikal, yang heksagire (9) dan seterusnya. Giroide
melalui sumbu vertikal dan bidang adalah sumbu simetri yang cara
dan heksagiroide. Sumbu inversi dari pusat kristal, dan bidang yang
putar adalah sumbu simetri yang cara satu merupakan hasil inversi melalui
mempunyai pusat simetri bila kita serta nilai sumbu tegaknya. Bentuk
tiap titik pada permukaan kristal sifat simetrinya (bidang simetri dan
menjumpai titik yang lain pada sistem, salah dua-nya yakni (Pellant,
dengan kata lain, kristal mempunyai “iso” dan “metrik” atau “metris”; iso
pusat simetri bila tiap bidang muka berarti sama dan metrik berarti
kristal tersebut mempunyai pasangan ukuran, maka isometris atau
isometrik adalah suatu sistem kristal sistem kristal yang lain. Itulah
memiliki ukuran yang sama secara sederhana dan paling mudah untuk
sering disebut juga dengan sistem kristal yang lain. Secara umum,
kristal kubus atau kubik. Bola adalah bentuk kristal dalam sistem kristal
salah satu bentuk yang memiliki sifat isometris ada 4, yaitu kubus,
kristal ini memiliki kedudukan dan ditarik garis dengan nilai 1, pada
ukuran sumbu yang sama, maka sumbu a2 ditarik garis dengan nilai 3,
ketiga sumbunya kita sebut saja a1, dan sumbu a3 juga ditarik garis
1.Tetartoidal
penggambarannya.
2.Diploidal
3.Gyroidal
4.Hextetrahedral
5.Hexotakhedral
simetri bernilai 3, bagian ini selalu 3 bidang simetri vertikal, dan bidang
lebih panjang atau lebih pendek), dan panjang sumbu a sama dengan sumbu
pada umumnya lebih panjang (a1 = a2 b tapi tidak sama dengan sumbu c.
sumbu a : b : c = 1 : 3 : 6. Artinya,
sumbu bˉ. Contoh mineral yang yang tegak lurus sumbu a tersebut.
sulfida), anatase, zirkon, leusit, rutil, ada atau tidaknya bidang simetri
Penentuan klas simetris dari kristal yaitu bernilai 2 atau tidak bernilai.
3. Bidang simetri vertikal dan gipsum, models 102 dan 108, (2)
maka dinotasikan d. Beberapa contoh kalsbad model 103, dan (3) kembaran
kristal yang sama jika kristal diputar frekuensi bentuk kristal yang sama
yang sama ketika diputar 360o , dan 360o . Balok memiliki 2x bentuk
kristal yang sama jika kristal diinversi ditentukan dengan frekuensi bentuk
bentuk yang sama ketika diinversi ketika ketika dipasang reflektor yang
bentuk yang sama ketika diinversi ketika dipasang reflektor yang sejajar
tiga dimensi menjadi dua dimensi satu contohnya, yaitu sistem kristal
kristal tetragonal dicirikan oleh Wulf Net atau Schmid Net atau Polar
sumbu lipatan 4 yang perpendikular Equal Net (lihat Gambar 3.26), maka
empat bidang muka direfleksikan dangan arah N360 oE, bidang (010)
memotong bidang reflektor (cermin) berada pada arah N90oE, dan bidang
(100) berada pada arah N240oE dip III. METODE PRAKTIKUM
30o . Begitu juga dengan bidang- pada praktikum kali ini, kita
setiap kristal. bagian luar dari bola dalam praktikum kali ini adalah :
dalam sistem kristal itu kini akan kita 3.2 Tahap Studi Pustaka
praktikum.
lebih baik.
3.Revisi jurnal
PENDAHULUAN
4.Mencetak jurnal
5.Pengumpulan jurnal
STUDI
PUSTAKA
6.Penilian
4.1 Tetra 15
iso 8.
V. Kesimpulan Sampel 4 termasuk sistem kristal