Anda di halaman 1dari 10

KLIPING

KEGIATAN PROJECT

Disusun Oleh
Nama : Chantika
Kelas : X (E)
SMA NEGERI 02 BERAU
Daftar isi.

1. Pengenalan suara demokrasi


a. Sejarah………………………………………………………………………….. 1
b. Pengertian………………………………………………………………………2
c. Contoh pemilihan ketua osis disekolah………………….…….….3
2. Wacana kesetaraan (menggambar)
a. Pengertian………………………………………………………….…………..4
b. Pembedaan alat tiap kelompok…………………………..…………..5
c. Tujuan………………………………………………………………..……………6
3. Kesepakatan kelas
a. Diskusi…………………………………………………………………………….7
b. Pembuatan kesepakatan kelas………………………………………..8
4. Membuat yel-yel
a. Tujuan yel-yel
5. Simulasi pemilihan OSIS
a. Memilih kandidat wakil dan ketua…………………………….…….9
b. Praktek pemilihan……………………………………….…………..…….10
c. Hasil akhir……………………………………………………………..……….11

6. Pembuatan mading suara demokrasi……………………………..…….12

7. Debat dan pro-kontra citayem fashion week…………………..……13

8. Pembuatan kotak dan bilik suara…………………………………………14

9. Perbedaan demokrasi dari mata ke mata……………………………….15

10. Membuat pertanyaan kepada narasumber KPU…………………..16


Bab 1

Pengenalan Suara Demokrasi

1.Sejarah Demokrasi

Kata demokrasi berasal dari bahasa Yunani Kuno бпдoкparia (demokratia) yang
berarti "kekuasaan rakyat",yang terbentuk dari bñuoc (démos) "rakyat" dan
кpiroc (kratus) "kekuatan" atau "kekuasaan" pada Abad ke-5 SM untuk menyebut
sistem politik negara kota Yunani, salah satunya Athena Klasik, kata ini
merupakan antonim dari wikt:άpLOTOкparia (aristocratie) "kekuasaan elit".
Secara teoretis, kedua definisi tersebut saling bertentangan, namun
kenyataannya sudah tidak jelas lagi [4] Sistem politik Athena Klasik, misalnya,
memberikan kewarganegaraan demokratis kepada pria elit yang bebas dan tidak
menyertakan budak dan wanita dalam partisipasi politik. Di semua pemerintahan
demokrasi sepanjang sejarah modern, kewarganegaraan demokratis tetap
ditempati kaum elit sampai semua penduduk dewasa di sebagian besar negara
demokrasi modern benar-benar bebas setelah perjuangan gerakan hak suara di
mulai pada abad ke-19 hingga sekarang. Kata demokrasi (democracy) sendiri
sudah ada sejak Abad ke-16 se-jaman dengan sultan banten Abdul Mahasin
Muhammad Zainal Abidin, Democracy berasal dari bahasa Prancis Pertengahan
dan bahasa Latin Pertengahan lama. Tahun Masehi di mulai dari 570 Masehi.
Konsep demokrasi lahir dari Yunani kuno yang dipraktikkan dalam hidup
bernegara antara Abad ke-4 Sebelum Masehi sampai dengan Abad ke-6 SM.
Demokrasi yang dipraktikkan pada waktu itu adalah demokrasi langsung, artinya
hak rakyat untuk membuat keputusan keputusan politik dijalankan secara
langsung oleh seluruh rakyat atau warga negara.

Suatu pemerintahan demokratis berbeda dengan bentuk pemerintahan yang


kekuasaannya dipegang satu orang, seperti monarki. Yang berasal dari filosofi
Yunani ini sekarang tampak ambigu karena beberapa pemerintahan kontemporer
mencampur aduk elemen-elemen demokras, oligarki, dan monarki. Karl Popper
mendefinisikan demokrasi sebagal sesuatu yang berbeda dengan kediktateran
atau tirani, sehingga berfokus pada kesempatan bagi masyarakat untuk
mengendalikan para pemimpinnya, yang tidak jujur atau tidak dapat dipercaya
dan memberhentikan mereka tanpa perlu melakukan revolusi.

2. Pengertian Demokrasi

Demokrasi sendiri merupakan sistem pemerintahan dari rakyat untuk rakyat dan
oleh rakyat Dimana setiap orang dapat mengambil perihal keputusan yang akan
mempengaruhi kehidupannya dalam bernegara.

Ada beberapa jenis demokrasi, tetapi hanya ada dua bentuk dasar. Keduanya
menjelaskan cara seluruh rakyat menjalankan keinginannya. Bentuk demokrasi
yang pertama adalah demokrasi langsung yaitu semua warga negara berperan
langsung dan aktif dalam pengambilan keputusan pemerintahan. Di kebanyakan
negara demokrasi modern, seluruh rakyat masih merupakan satu kekuasaan
berdaulat namun kekuasaan politiknya dijalankan secara tidak langsung melalui
perwakilan, yang disebut demokrasi tidak langsung.

Demokrasi ialah bentuk pemerintahan di mana semua warga negaranya memiliki


hak yang sama untuk pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup
mereka. Demokrasi mengizinkan warga negara ikut serta-baik secara langsung
atau melalui perwakilan dalam perumusan, pengembangan, dan pembuatan
hukuman.

Demokrasi mencakup kondisi sosial ekonomi, adat dan budaya yang


memungkinkan adanya praktik kebebasan politik secara bebas dan setara.
Demokrasi juga merupakan seperangkat gagasan dan prinsip tentang kebebasan
beserta praktik dan prosedurnya Demokras mengandung makna penghargaan
terhadap harkat dan martabat manusia Landasan demokrasi mencakup
kebebasan berkumpul, kebebasan berserikat dan kebebasan berbicara,
inklusivitas dan kebebasan politik, kewarganegaraan, bersetujuan dari yang
terperintah, bak suara, kebebasan dari perampasan pemerintah yang tidak
beralasan atas hak untuk hidup, kebebasan, dan kaum minoritas.
3. contoh demokrasi disekolah

Pemilihan ketua OSIS

OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah) adalah wadah organisasi formal yang ada di
setiap sekolah baik SMP maupun SMA. Adapun OSIS dikelola dan dikembangkan
oleh siswa terpilih yang diawasi oleh MPK (Musyawarah Perwakilan Kelas)
dibawah binaan pembina OSIS dan Kesiswaan.

Biasanya organisasi ini memiliki seorang ketua dan wakil ketua, sekretaris,
bendahara, dan para koor masing-masing sekbid beserta anggotanya dari siswa
terpilih serta Pembina OSIS dari guru yang dipilih oleh pihak sekolah yang berada
dibawah kesiswaan. Anggota OSIS adalah seluruh siswa siswi yang berada pada
satu sekolah tempat OSIS itu berada.

Pembinaan dan pengembangan generasi muda yang berada di sekolah diarahkan


untuk mempersiapkan siswa sebagai kader muda dengan memberikan bekal
keterampilan kepemimpinan, dava kreasi, patriotisme, idealisme, kepribadian dan
budi pekerti luhur. Oleh karena itu, wadah pembinaan tersebut di lingkungan
sekolah yang diterapkan melalui OSIS.

Keberlangsungan osis masa bakti 2022/2023, dimulai dengan pemilihan ketua dan
wakil ketuanya secara langsung, umurn, bebas, dan rahasia Pasangan calon ketua
dan wakil ketua OSIS.

Suara/pemilih adalah semua warga sekolah (siswa siswil mempunyai kesempatan


untuk memberikan suaranya, Kegiatan ini sebagai pembelajaran pendidikan
demokrasi melalui pengalaman praktis dalam pemilu OSIS.

1. Syarat Menjadi Ketua dan wakil Ketua OSIS

a. Merupakan siswa SMA yang duduk di kelas X dan XI pada tahun ajaran yang
sedang berjalan.

b. Memiliki integritas dan kedisiplinan serta bertanggung jawab

c. Bersedia meluangkan waktu dan sanggup bekerja sama secara kolektif dalam
kepengurusan OSIS.
d. Mendapat persetujuan dari orang tua untuk menjadi pengurus OSIS.

Persiapan

Langkah pertama panitia harus menentukan siapa saja kandidat ketua serta wakil
ketua OSIS yang akan di pilih oleh semua warga sekolah. Setelah itu, semua
materi atau barang-barang yang diperlukan harus ada sebelum acara
dilaksanakan Hari tanggal,serta waktu penyelenggaraan pun harus ditentukan
agar semua pemilih dapat mempersiapkan dirinya.

Satu hari atau beberapa hari sebelum pelaksanaan, semua barang dan materi
harus ada pada tempat diselenggarakannya pemilihan ketua serta wakil ketua
OSIS tersebut Dan yang paling penting adalah kesiapan dari masing-masing
kandidat serta panitia untuk mengikuti acara demokrasi (pemilihan ketua Opis)
tersebut.

Pelaksanaan

Pada hari pelaksanaan, sang komando atau penanggung jawab harus memberi
tugas kepada seluruh panitia untuk mengecek atau mengontrol apakah semua
keadaan atau kondisi sudah siap atau belum. Hal ini ditujukan untuk mengurangi
kesalahan atau kesibukan yang di lakukan.

Setelah itu ada beberapa kata sambutan dari pihak pihak yang bersangkutan.

Pelaksanaan pemilihan harus berlangsung LUBER (Lapang Umum Bebas Rahasia).


Hal ini dilakukan untuk melatih para siswa dalam menjalankan salah satu asas
dalam demokrasi. Pemberian kartu suara. Pada pemberian kartu suara harus
dilakukan dengan cepat agar dapat mengurangi sekaligus menghindari
kecurangan dalam pemilihan kandidat ketua dan wakil ketua OSIS tersebut.

Memasukkan kartu suara. Dibagian kotak suara sangat diperlukan panitia yang
sangat di perlukan panitia yang sangat teliti agar dapat memastikan bahwa semua
pemilih mengumpulkan atau memasukkan kertas suara ke dalam bilik suara.
Pencelupan atau penandaan jar, Dan dibagian penandaan jari tangan juga
memerlukan panitia yang sangat jeli agar semua pemilih yang sudah memilih
dapat tertandal. Hal ini bertujuan untuk menghindari kelicikan si pemilih dalam
jumlah memilihnya.

Penutupan

Dalm penutupan pasti adalah langkah akhir. Yaitu penghitungan dalam


penghitungan suara semua warga sekolah harus badir, karena semua suara harus
mendapatkan persetujuan atau kata "sah" dari siswa, guru, maupun warga
sekolah lainnya.

Jik semua suara telah ternitung maka pemenangnya adalah kandidat yang
memperoleh suara paling banyak. Jika semua telah selesai, bal yang paling akhir
adalah penyampaian kata kata bensi ucapan syukur atas kelancaran acara dan
dari penanggung jawab acara pemilihan ketua osis tersebut.
Bab 2
Wacana Kesetaraan (Menggambar)

1.Pengertian Wacana .

Pengertian wacana dapat dilihat dari berbvagai segi. Dari segi sosiologi, wacana
menunjuk pada hubungan konteks sosial dalam pemakaian bahasa, sedangkan
dari segi linguistik, wacana adalah unit bahasa yang lebih besar daripada kalimat.
Di samping itu, Hawthorn (1992) juga mengemukakan pengertian wacana
merupakan komunikasi kebahasaan yang terlihat sebagai sebuah pertukaran di
antara pembicara dan pendengar, sebagai sebuah aktivitas personal di mana
bentuknya ditentukan oleh tujuan sosialnya. Sedangkan Roger Fowler (1977)
mengemukakan bahwa wacana adalah komunikasi lisan dan tulisan yang dilihat
dari titik pandang kepercayaan, nilai, dan kategori yang termasuk di dalamnya.

2. Perbedaan alat tiap kelompok

 Kelompok 1
 Pensil
 buku gambar
 Kelompok 2
 pensil
 buku gambar
 Penghapus
 Kelompok 3
 pensil
 Buku gambar
 penghapus
 penggaris
 krayon
 pengraut
 cat air
3. Tujuan

Sastra memiliki beberapa fungsi dalam kehidupan masyarakat. Selain menghibur,


memperluas wawasan juga untuk menajamkan nurani, berempati kepada orang
lain dan sebagainya. Adapun fungsi sastra dalam kehidupan adalah. Fungsi reaktif
berarti sastra itu dapat menghibur bagi pembaca dan penikmatnya.

Bab 3
Kesepakatan kelas

1. Pembuatan kesepakatan kelas

-Tidak merusak fasilitas kelas

-Mengerjakan piket kelas

-Hadir di kelas tepat waktu

-Berpakaian sesuai jadwal

-Bersikap sopan santun dengan anggota kelas

-Memperhatikan guru dikelas

-Ketika ada guru di kelas keadaan meja kelas harus sudah tersusun rapi

-Saling menghargai sesama teman

-Dilarang membully atau mengolok teman

-Siswa wajib mengerjakan tugas yang telah diberikan

-Telat masuk kelas push up cewek 5 cowok 10

-Tidak salat zuhur sebanyak 3 kali dalam seminggu membayar rendah sebanyak
10.000
Bab 4
Membuat yel-yel

Pilih OSIS dengan objektif tidak dengan subjektif pilih melalui visi misi OSIS SMA 2
Berau bisa-bisa bisa.

1. Tujuan yel-yel

Yel-yel merupakan sebuah teriakan atau gerakan yang dilakukan oleh sebuah
kelompok, yang dibuat dan dirancang sendiri sesuai kreativitas dan ciri dari
kelompok tersebut. Tujuan yel-yel ini dibuat untuk mendukung serta menciptakan
kekompakan tim. Selain itu, dengan adanya yel-yel suasana menjadi makin
meriah.

Anda mungkin juga menyukai