Anda di halaman 1dari 2

Nama : Marsiana Ekaputri Pabida

Nim : 2022015035007

1. Identifikasi faktor gangguan ekosistem hutan secara terencana dan tidak terencana
Jawab:
a. Terencara:
 kehilangan berbagai jenis spesies flora dan fauna. Akibat kehilangan
habitat-habitat mereka, maka hewan, tumbuhan, serangga dan burung-
burung yang bergantung pada ekosistem hutan akan perlahan mati dan
menyebabkan kepunahan massal.
 Tergganggunya sikulus air. Di mana, semakin sedikit jumlah pohon
yang ada di bumi, maka kandungan air di udara yang nantinya akan
dikembalikan ke tanah dalam bentuk hujan juga sedikit. Selain itu,
pohon juga berperan dalam mengurangi tingkat polusi air, yaitu dengan
mengurangi polutan dan menghentikan pencemaran. Jumlah pohon-
pohon yang berkurang di hutan akibat kegiatan deforestasi dapat
mengurangi efektivitas hutan guna menjalankan fungsinya dalam
menjaga tata letak air

b. Tidak terencanakan:
 mengakibatkan tanah menjadi tandus dan sulit menahan cadangan air,
lalu menimbulkan berbagai macam bencana alam seperti banjir dan
tanah longsor.
 dapat menurunkan atau mengubah fungsi hutan tersebut. Meskipun
telah ada larangan keras dari Pemerintah untuk melakukan kegiatan
tidak berizin ini, tetapi mayoritas kalangan masyarakat dan pelaku
industri masih melakukan aktivitas tersebut
 jumlah populasi hama yang meledak juga bisa menjadi salah satu
penyebab kerusakan hutan. Hama-hama tersebut menyerang dan
menimbulkan kerusakan pada populasi pohon yang hidup di suatu area
hutan.

2. faktor apakah yang paling dominan secara terencana dalam mendukung terjadi
kerusakan pada ekosistem hutan?
Jawab: salah satu faktor yang mempengaruhi masyarakat melakukan hal tersebut
adalah faktor income. Disisi lain, secara ekonomi hutan bermanfaat sebagai bahan
baku industri kayu, penyediaan lapangan kerja, wisata daerah, dan salah satu sumber
pendapatan daerah dan pendapatan nasional. Hutan juga bermanfaat sebagai
penyangga kehidupan, pengaturan tata air dan sumber mata air, menjaga kesuburan
tanah, keseimbangan iklim dan kualitas udara, biodiversity (flora dan fauna).
Pertumbuhan dan pembangunan ekonomi Indonesia, yang memanfaatkan sumber
daya alam termasuk hutan sebagai input pembangunan, cenderung dilakukan secara
eksploitatif yang berdampak pada kerusakan hutan dan lahan. Banyak masyarakat
atau pihak-pihak tertentu yang memanfaatkan lahan yang ada di hutan untuk
mendapatkan pemasukan bagi individu atau perusahaan. Mereka menjual lahan untuk
membangun perusahaan atau pabrik tanpa melihat dampak yang akan terjadi
kedepannya.

3. faktor apakah yang paling dominan secara tidak terencana dalam mendukung terjadi
kerusakan pada ekosistem hutan?
Jawab: saat melakukan pembakaran hutan akibat yang akan timbul yaitu hilangnya
keanekaragaman hayati. Tidak terhitung jumlah spesies tumbuhan dan plasma nutfah
(kekayaan alam yang sangat berharga) lenyap. Selain itu, vegetasi yang rusak dapat
menyebabkan hutan tidak bisa menjalankan fungsi ekologisnya secara
maksimal. Kebakaran hutan pun banyak melepaskan emisi karbon dan gas rumah kaca
lain ke atmosfer. Namun, disisi lain, terdapat Dampak positif yang bisa kita simpan
dari kebakaran hutan salah satunya, menyuburkan tanah. Sebab, kebakaran hutan ini
dapat membuat efek menyuburkan tanah hutan karena abu sisa pembakaran menjadi
mineral penting bagi tanah hutan. Tanah hutan menjadi kaya dengan kandungan mineral.

Anda mungkin juga menyukai