Anda di halaman 1dari 2

TEKS PIDATO

BIJAK DALAM BERMEDIA SOSIAL

A’udzubillahi minasy-syaithonir-rojim. Bismillahirrahmanirrohim.


Alhamdulillahi robbil ‘alamin. Wassholatu wassalamu ‘ala sayyidil ambiya-i wal mursalin.
Wa’ala alihi wa shohbihi ajma’in. Amma ba’du
Yang terhormat segenap tamu undangan
Yang saya hormati Dewan Juri dan Teman-temanku yang saya sayangi
Hadirin Rahimakumullah, marilah kita haturkan puja dan puji syukur kehadirat Allah swt
yang senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita, sehingga dapat
berkumpul dalam keadaan sehat tanpa aral apapun. Marilah kita ikrarkan dengan
mengucapkan kalimatut-tahmid bersama (alhamdulilahirabbil ‘alamin)
Shalawat dan salam kita haturkan kepada Nabi Agung Muhammad saw yang
senantiasa kita tunggu syafaatnya di yaumul qiyamah, amin allahumma amin
Hadirin yang berbahagia, izinkanlah saya pada kesempatan ini menyampaikan pidato
dengan judul “Bijak dalam bermedia sosial”.
Teman-teman ku, kita ketahui bersama, di era digital ini media sosial sudah menjadi
bagian yang tidak dapat terpisahkan. Beragam kemudahan dalam media sosial menjadi daya
tarik bagi masyarakat. Selain menjadi media komunikasi, media social juga menjadi sumber
segala informasi. Namun perlu kita pahami, kebebasan dalam bermedia sosial terkadang
tidak dibarengi dengan etika yang baik, sehingga banyak menimbulkan mudharat daripada
manfaatnya.
Hadirin yang berbahagia, Adab yang harus diperhatikan dalam bermedia sosial adalah
Muraqabah (merasa selalu diawasi Allah), selajutnya adalah memberikan informasi yang
benar, dan yang terakhir adalah santun dalam bermedia social. Nah, dari ketiga adab diatas
inti yang kami bahas adalah santun dalam bermedia social.
Santun dalam media social berarti , menggunakan media social sebagai alat untuk
komunikasi dan menggali informasi. Ketika kita mendengar kabar yang belum jelas
kebenarannya, maka bijaknya kita tidak menyebarkan berita tersebut. Seperti dalam Firman
Allah SWT dalam Surat Al Hujurat ayat 6 :

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa
suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan
suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang
menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.“
Dari ayat tersebut, kita dapat memahami bahwa informasi yang diterima harus
dikonfirmasi sesuai dengan faktanya. Dan apabila informasi itu bohong atau hoax, maka
jangan sampai kita ikut melanjutkan informasi tersebut., Karena pada dasanya berita hoax
sama dengan fitnah, dan fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan. Na’udziubillahimin
dzalik.
Teman-teman yang saya banggakan.
Jadi, dalam menggunakan media social kita harus benar-benar jeli dan teliti yaa. Seperti
Whatsaaps, instagram, facebook, tiktok dalam lainnya, marilah kita berusaha untuk berakhlak
dalam menggunakan media tersebut, dan apabila kita tidak mampu untuk bijak. Lebih baik
diam untuk tidak update status seperti pepatah barat mengatakan.

“Speak only when your words are more beautiful than silence.”
(Bicaralah hanya ketika kata-katamu lebih indah daripada keheningan)
Sekian dari saya, kurang dan lebihnya saya mohon maaf yang sebesar-besarya.

Akhirul kalam, billahi taufiq wal hidayah,


Wassalamu’alaikum wr.wb.

Anda mungkin juga menyukai