Anda di halaman 1dari 4

PENGELOLAAN SEDIAAN FARMASI

DAN BMHP
No. Dokumen : SOP/020/PKM.PP/I/2022
No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit : 23 Januari 2022
Halaman :
Nama Kapus
PUSKESMAS ttd NIP.0000000000
ABCD

1. Pengertian Suatu kegiatan pelayanan farmasi yang terdiri dari perencanaan, permintaan,
penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pengendalian, pencatatan, pelaporan,
pengarsipan serta pemantauan dan evaluasi pengelolalaan.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah – langkah bagi petugas farmasi untuk
melakukan pengelolaan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai di
Puskesmas Pulo Pakkat.
3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Pulo Pakkat No. SK / 031 / PKM.PP / I / 2021 tentang
Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perorangan dan Penunjang UPTD Puskesmas
Pulo Pakkat.
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan No. 74 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Puskesmas.
5. Prosedur / Langkah 1. ATK
- langkah 2. Kartu Stok Obat
3. Wadah tempat penyimpanan obat
1. Pertugas Farmasi melakukan seleksi Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis
Pakai dilakukan dengan mempertimbangkan pola penyakit, pola konsumsi
Sediaan Farmasi periode sebelumnya, data mutasi Sediaan Farmasi, dan
rencana pengembangan.

2. Petugas Farmasi menyediakan data pemakaian Obat dengan menggunakan


Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO).
3. Petugas Farmasi mengajukan permintaan kebutuhan obat melalui LPLPO
kepada Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Tapanuli Tengah.
4. Petugas Farmasi menerima Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai
dari Instalasi Farmasi Kabupaten Tapanuli Tengah atau hasil pengadaan
Puskesmas secara mandiri sesuai dengan permintaan yang telah diajukan.
5. Petugas Farmasi melakukan pengecekan terhadap Sediaan Farmasi dan Bahan
Medis Habis Pakai yang diserahkan, mencakup jumlah kemasan/peti, jenis dan
jumlah Sediaan Farmasi, bentuk Sediaan Farmasi sesuai dengan isi dokumen
LPLPO ditandatangani oleh Tenaga Kefarmasian, dan diketahui oleh Kepala
Puskesmas.

6. Petugas Farmasi melakukan penyimpanan terhadap Sediaan Farmasi yang


diterima agar aman (tidak hilang), terhindar dari kerusakan fisik maupun kimia
dan mutunya tetap terjamin, sesuai dengan persyaratan yang ditentukan.
7. Petugas Farmasi melakukan pendistribusianke tiap unit layanan dengan cara
pemberian Obat sesuai resep yang diterima (floor stock), pemberian Obat per
sekali minum (dispensing dosis unit) atau kombinasi.
8. Petugas Farmasi memastikan tercapainya sasaran yang diinginkan sesuai
dengan strategi dan program yang telah ditetapkan sehingga tidak terjadi
kelebihan dan kekurangan/kekosongan Obat di Ruangan Farmasi.
9. Petugas Farmasi melakukan pencatatan dan pelaporan terhadap seluruh
rangkaian kegiatan dalam pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis
Habis Pakai, baik Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai yang
diterima, disimpan, didistribusikan dan digunakan di Puskesmas atau unit
pelayanan lainnya.

10. Petugas Farmasi melakukan pemantauan dan evaluasi pengelolaan Sediaan


Farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai yang dilakukan sekali sebulan.
6. Bagan Alir

7. Hal-hal yang perlu 1. Pada langkah nomor 5, bila tidak memenuhi syarat, maka Tenaga Kefarmasian
diperhatikan dapat mengajukan keberatan.
2. Pengendalian Sediaan Farmasi terdiri dari Pengendalian persediaan,
Pengendalian penggunaan, Penanganan Sediaan Farmasi hilang, rusak, dan
kadaluwarsa.
8. Unit Terkait Semua unit pelayanan
9. Dokumen Terkait 1. LPLPO
10. Rekaman Historis No
Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan
Perubahan .

Anda mungkin juga menyukai