Tn AB, umur 50th, pada tanggal 1 oktober 2018 berobat ke RSPA
dengan keluhan sakit uluhati dan mual-mual. Pada tanggal 10 oktober 2018 Tn AB kontrol dan menunjukkan obat yang diminum sebelumnya ke dokter, saat itu diketahui ada kesalahan pemberian obat. Pasien harusnya mendapatkan obat metoclopramide, tetapi dia mendapatkan obat metronidazole. Obat sudah diminum tetapi pasien tidak merasakan keluhan apapun 2. Tanggal 10 Agustus 2018 jam 20.00 pasien Tn MT umur 30 tahun post KLL datang ke IGD, diperiksa dr IGD, dicurigai ada fraktur humeri dextra dan femur dextra, kemudian dilakukan foto Rontgen humeri dextra dan femur dextra. Besok harinya jam 9.00 dilakukan operasi ORIF humeri dextra dan femur dextra. Sore harinya jam 16.00 perawat jaga ruang zal Mawar menemukan jejas (hematoma) dan edema pada paha kiri. Perawat jaga ruang lapor dokter jaga, advis pemeriksaan foto femur sinistra, hasil foto didapatkan fraktur femur sinistra sehingga pasien harus dilakukan operasi ORIF lagi 3. Perawat rawatinap mengetahui adanya Roda bed pasien rusak. Perawat tersebut segera lapor ke IPSRS dan bed tersebut segera diperbaiki sebelum digunakan pasien. 4. Pasien datang dengan nyeri perut kanan bawah dengan kecurigaan appendicitis. Besok paginya dilakukan operasi. Pasien tersebut tidak dilakukan USG. Saat operasi tidak ditemukan appendicitis tetapi ditemukan adanya kista ovarii dengan adnexitis. 5. Tn AB, umur 50 th, pada tanggal 1 oktober 2018 berobat ke RSPA dengan keluhan sakit uluhati dan mual-mual. Pada tanggal 10 oktober 2018 Tn AB kontrol dan menunjukkan obat yang diminum sebelumnya ke dokter, saat itu diketahui ada kesalahan pemberian obat. Pasien harusnya mendapatkan obat metoclopramide, tetapi dia mendapatkan obat metronidazole. Obat sudah diminum, pasien merasakan mual semakin bertambah, muntah-muntah cukup sering, ulu hati sakit. Perawat segera lapor DPJP dan pasien mendptkan penanganan segera. Keluhan tersebut segera teratasi. Pasien tidak sampai dehidrasi, vital sign masih dalam batas normal