Anda di halaman 1dari 2

PEMICU 1 MODUL KULIT DAN JARINGAN

PENUNJANG
Tujuan Pembelajaran :
Mahasiswa mampu menjelaskan embriogenesis, struktur penyusun kulit dan
jaringan penunjangnya, serta menganalisis metabolisme vitamin D dan kaitannya
terhadap proses melanogenesis.
Skenario:
Hinata, 11 tahun dibawa oleh ibunya ke klinik dengan riwatan asymptomatic
leukoderma pada bagian temporal dekstra dan periocular (Gambar 1).
Pemeriksaan menunjukkan terdapat depigmentasi makula dengan lesi terlihat
memiliki batas yang tegas. Hinata memiliki rambut yang berwarna kecokelatan.
Pemeriksaan laboratorium rutin menunjukkan hasil yang normal. Hasil
pemeriksaan kadar 25(OH)D pada serum 16 nmol/l. Ibu Hinata telah mengoleskan
kortikosteroid topikal selama dua bulan terakhir tetapi belum menunjukkan
adanya perbaikan. Doker menduga hinata mengalami vitiligo vulgaris. Ibu Hinata
bertanya kepada dokter, apakah yang mendasari kondisi anaknya tersebut.
TERMINOLOGI
1. Leukoderma: (Dorland Edisi 30 Halaman 430-431)
a. Penyakit didapat dengan hilangnya pigmentasi kulit setempat.
b. Hipopigmentasi dengan bercak kasar yang tidak jelas, biasanya di
samping leher pada sifilis sekunder tahap lanjut.
2. Vitiligo vulgaris: jenis leukoderma idiopatik didapat yang
dimanifestasikan oleh depigmentasi epidermis akibat penghancuran
melanosit. (Clinical and Basic Immunodermatology. (2008). ISBN : 978-
1-84800-164-0)
3. Depigmentasi: menggambarkan hilangnya pigmentasi total yang
mengakibatkan munculnya kulit lesi yang berwarna keputihan. Hal ini
hampir selalu disebabkan oleh kekurangan melanin. (Prasad
Kumarasinghe. (2018). Pigmentary Skin orders: Department of
Dermatology Fiona Stanley Hospital and University of Western Australia.)
IDENTIFIKASI MASALAH
1. Vitiligo vulgaris: Kelainan pigmentasi, Daftar Penyakit Sistem Integumen.
ANALISIS MASALAH
HIPOTESIS
PERTANYAAN TERJARING

Anda mungkin juga menyukai