Anda di halaman 1dari 11

‫‪KHUTBAH PERTAMA‬‬

‫‪Jangan Remehkan Hadiah dan Rasa Berterima Kasih‬‬


‫‪Oleh: KH. Ihya’ Ulumuddin; Pengasuh PP. Nurul Haramain Pujon Malang‬‬

‫‪:‬‬
‫رب نا ل‬
‫د‬
‫‪E‬‬ ‫‪” s‬‬
‫ن‪ ,‬ح م دا ي ‪E‬مه ‪9‬ء‬
‫‪E‬‬
‫ر‬ ‫لل‬
‫ّ‬
‫¸‬ ‫د‬
‫‪9‬‬
‫ح‬‫ر‬ ‫‪s‬س ال‪:‬ر ‪s‬ح ال‪:‬‬
‫‪E‬‬ ‫¸‬
‫كا ‪9‬‬ ‫‪s‬‬ ‫‪E‬‬ ‫‪s‬‬ ‫‪s‬‬ ‫‪l‬‬
‫ك يا‬ ‫هم‬ ‫ي ¸م‪ .‬ب ال ح ‪s‬م ‪E‬وا ف ‪s‬ي ا ل ‪E‬عا و ‪9‬ي ن‬ ‫¸م ا ب م ¸ن ّ¸لل‬
‫¸‬
‫‪E‬ع ¸فى ز ‪s‬‬ ‫‪E‬‬
‫¸‬ ‫‪s‬‬
‫ل ¸م ي‬
‫ي‬
‫‪s‬‬ ‫‪E‬‬ ‫‪E‬‬ ‫‪E‬‬ ‫‪E‬‬ ‫‪9 s‬‬
‫ع ل ‪ s‬ك ا نت‬ ‫‪E s‬‬
‫لا ص‬ ‫‪9‬‬ ‫ب حان‬ ‫ع ¸ظ طا‬ ‫‪E‬ب ¸غ ‪ s‬لال وج‬ ‫م‬
‫كما‬ ‫‪s‬‬ ‫‪9‬‬ ‫‪E‬‬ ‫ٰ‬ ‫‪E‬‬ ‫‪s‬‬ ‫‪E‬‬
‫‪s E‬‬
‫ي نا ”ء‬ ‫نح‬ ‫ك ك‪ .‬س‬ ‫ي كما ي ¸ه ل ج ي ¸م ك ¸ن س‬ ‫د ال‬
‫ي‬ ‫لال‬ ‫ّ‬ ‫‪s‬‬
‫و‬ ‫ن‬ ‫ح‬
‫ل‬
‫‪9‬‬ ‫‪:‬‬
‫‪9‬‬ ‫‪:‬‬
‫‪9‬‬ ‫‪9 :‬‬ ‫‪s‬‬
‫‪s‬‬ ‫‪s‬‬
‫‪E‬‬
‫س يدنا محم ورسوله‪.‬‬ ‫اثٰنيت على نف ¸سك‪ .‬ا شه ان لا ¸اله ّ وحده لاش ك و ان‬
‫¸‬
‫‪E‬‬ ‫¸ري له‬ ‫¸الاا ل‬ ‫د‬
‫‪Es‬‬ ‫‪9‬‬ ‫‪9 EE‬‬
‫ل‬
‫‪E 9‬‬ ‫”‬ ‫‪s‬‬ ‫”‬
‫‪s‬‬
‫ر زق و ال‪:‬را ¸ز ¸ق ي‬ ‫ة تك ون ل دا ¸لا‪:‬و¸<ل‬ ‫د‬ ‫„‬ ‫م‬ ‫ّٰ‪:‬لال ص على م‪E‬ح‪:‬‬
‫‪s‬‬ ‫¸‬ ‫‪E‬‬ ‫‪E‬‬
‫‪s‬‬ ‫ا ‪E‬‬ ‫نا وا‬ ‫‪E‬‬ ‫نا ع ‪s‬ي‬ ‫نا صلا‬ ‫‪s‬‬ ‫¸ل‬
‫ن‪ .‬ت خ ي‬ ‫‪s‬‬ ‫نا‬ ‫س ¸ي ¸ د‬
‫‪9‬‬ ‫ر‬ ‫‪E‬‬
‫ر‬ ‫واخ‬ ‫نا‬
‫ن‬

‫‪9 E E‬ق ‪ s‬قا‬ ‫‪E s E s s s‬‬ ‫‪s‬‬ ‫‪s‬‬


‫‪E s‬‬ ‫ق‬ ‫لل‬
‫ّ‬ ‫¸‬ ‫ت ق‬ ‫¸ح ‪9‬م ‪¸ ... 9‬ص‬ ‫ا‪:‬ما ع ¸ش ‪¸ E‬ل ¸م ي‬
‫‪s‬‬ ‫‪s‬‬ ‫لّ‬ ‫‪E‬‬ ‫‪s E E‬‬ ‫‪9‬‬
‫ون‪ .‬ا ل‬ ‫ز‬ ‫د‬ ‫ي‬ ‫س‬ ‫ا‬ ‫وى‬ ‫ف‬ ‫م‬ ‫ا‬ ‫ي‬ ‫م ا‬ ‫نا ل‬ ‫د‪ :‬ر م‬
‫‪s‬‬ ‫ل‬
‫ل‬ ‫‪:‬‬ ‫ف فا‬ ‫ك‬ ‫و‬ ‫ر ك‬ ‫عا‬ ‫ب‬
‫مت‬ ‫‪9‬‬ ‫ب‬ ‫و‬ ‫‪9‬م ‪s‬س‬
‫‪E‬‬

‫ن‬
E s l E
‫وات وا لأ‬
E : s E s l s
‫ال ى م غ ¸ف ر „ة م ن ر وج ع ض‬ ‫ي ك ي ¸م‬s ‫ت عال ى ف‬
E s 9 s
‫م‬l ‫س‬:‫رض ال‬s ‫وا ن „ة‬s ‫سا ر ع‬E ‫م و‬s ‫ بك‬s ‫ ك‬: ‫لل‬9ّ ‫تا ب ه ال ا‬E
¸ <¸
¸ ¸
‫ر ها‬ ‫¸ر‬
9 :E :
E
: :: : E E: :

‫¸ء وال <ضرا ¸ء والكا ¸ظ ¸مين ال غيظ وال عا ¸فين ع ¸ن النا ¸س وّالل‬ ‫ ال ¸ذين ين‬.‫¸عدت ¸ لل مت ¸قين‬
‫فى السرا‬ ‫¸فقون ا‬
ss
s
‫مح ¸س ¸ن ي‬9 ‫ال‬
E
Hadirin sidang Jumat hafidlakumullah… ‫ يحب‬.‫ن‬
Marilah kita bersama-sama meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah Swt.,
dengan cara melaksanakan perintahNya, semampu kita. Dan menjauhi segala apa
yang telah dilarangNya. Karena dengan ketakwaan inilah, kita berharap akan
keselamatan dan diterima ketika kelak bertemu dan sowan ke hadiratNya.

Hadirin sidang Jumat hafidlakumullah…


Dalam Islam, kita dianjurkan untuk selalu menyambung, mengikat, dan
mempererat tali silaturrahim dengan keluarga kita. Begitu pula, Islam juga menuntut
pemeluknya untuk menjaga hubungan antar sesama muslim, menjaga ukhuwwah
islamiyah kita, kerena sesama muslim adalah saudara.
Untuk itu, agama yang lurus dan sesuai dengan fitrah manusia ini lewat utusan
termulia, Nabi Muhammad saw., mengajak kita untuk saling mencintai. Sehingga
keimanan kita pun dinilai kurang sempurna, sebelum kita mencintai saudara muslim
kita, sebagaimana kecintaan kita pada diri sendiri. Rasulullah saw. bersabda:
“Tiadalah sempurna iman seseorang diantara kamu, sehingga ia mencintai untuk
saudaranya, apa yang ia cintai untuk dirinya sendiri.”
Kemudian, Rasulullah saw. pun menunjukkan kepada kita hal-hal yang dapat
menumbuhkan dan menambah kecintaan sesama pemeluk Islam. Beliau saw.
pernah bersabda:
E E s 9 s E 9 s 9 s E
‫س لا م ب‬:‫ ا فشوا ال‬,‫م‬s ‫م و ه تحا ب ب ت‬9 ‫ع ل ت‬
E l s ُّ 9 E E s E s
s
‫ي نك م ا ف لا ا دلك م ع لى ش ي „ء ا ذا ف‬
Artinya: “Apakah kalian mau kutunjukkan akan sesuatu yang menyebabkan kalian
saling mencinta bila kalian melakukannya? Semarakkanlah salam diantara kalian.”

Hadirin sidang Jumat hafidlakumullah…


Bila kita mau membaca literatur kitab-kitab hadis, maka akan kita temukan,
betapa banyak hal-hal dan tindakan yang dapat menarik simpati dan kecintaan antar
sesama muslim yang telah diungkapkan Baginda Rasulullah saw. Dalam kitab Al-
Adab al-Mufrad, Imam al-Bukhari meriwayatkan sebuah hadis yang berbunyi:
s ُّ E E
‫وا تحا ب وا‬s ‫ت ها د‬
Artinya: “Saling memberikan hadiahlah kalian, maka kalian akan saling mencinta.”

Hadiah, saling memberi kepada sesama muslim sebagai rasa penghormatan,


tanpa mengharapkan balasan, dapat menjadi penggerak kecintaan dan perekat
ukhuwwah islamiyyah. Sebab dengannya, hati kita dapat saling terkait, hati menjadi
lunak, menghilangkan rasa benci, kemarahan, dan rasa dendam. Pemberian hadiah
juga merupakan salah satu jalan menuju pintu maaf dan surga yang telah disiapkan
oleh Allah Swt.. Dalam surat Ali Imran ayat 311-311, Allah Swt. berfirman:
E: E : : s : :
‫ ال ¸ذين ين ¸فقون‬.‫ض ا ¸قين‬ ‫س مو ا ت‬ ‫جن „ة‬ ‫ر¸<بكم و‬ ‫مغ ¸فر‬ ‫وسا ¸رعوا‬
‫لل مت‬ ‫¸عدت‬ ‫والأر‬ ‫ عرضها‬s ‫„ة الى‬
ٰ
s ‫ال‬
s ‫ ّل‬: E s : :
s
‫ح ¸س ¸ن ي‬ ‫ا‬‫ن‬ ‫ل‬‫ا‬ ‫ن‬ ‫ع‬ ‫ن‬
E s
‫ي‬ ‫ف‬ ¸ ‫ي‬s ‫¸م ي ن الغ‬ ‫را وال ض‬:‫فى ال س‬
‫ل‬ ¸
9 ‫ يحب ال‬.‫ن‬E E ‫ظ‬ ‫ا‬ ‫ك‬‫ل‬ ‫ا‬ ‫و‬ ‫ظ‬
E ‫را ¸ء‬: ‫¸ء‬
‫¸س وا وال عا‬ ¸
‫م‬
Artinya: “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada
surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan untuk orang-orang yang
bertakwa. (Yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang
maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan
(kesalahan) orang. Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.”
Hadirin sidang Jumat hafidlakumullah…
Karena begitu strategis dan pentingnya peran hadiah dalam memupuk
kecintaan antar muslim, maka Rasulullah saw. melarang kita meremehkan hal-hal
kecil yang dapat dihadiahkan kepada sesama, Beliau bersabda:
E E E A E : E 9
s A s E s s
‫( م تف ق ع ل ي‬ .‫ لا تح ¸ق ر ن جا ر ة ل جا ¸ر ها و ل و ف ر ¸س ن شا „ة‬..
s
s
‫ء ا ل م س ¸لمات‬E ‫سا‬E ‫ي ه ر ة ) يا ن‬s ‫ن اب‬s ‫¸ه ع‬
9 E

Artinya: “Wahai wanita-wanita muslimah… janganlah kalian meremehkan


(hadiah) untuk tetangganya, walaupun (hadiah) itu berupa telapak kaki kambing.”

Hal ini telah diantisipasi oleh Rasulullah saw. agar tak menjangkiti hati kita.
Sebab, sebagian orang kadang menganggap sedikit dan tak pantas memberikan apa
yang dimilikinya sebagai hadiah untuk saudaranya yang strata ekonominya ada
diatasnya. Oleh karena itu, Rasulullah saw. memberikan bimbingan agar rasa
rendah diri itu tidak menghalangi kita untuk memberikan hadiah. Terutama bagi
kaum wanita yang memang perasaan ini lebih sering muncul di benak mereka.
Karena bagaimana pun juga, sesuatu yang sedikit itu tetaplah ada nilainya dan
berharga di sisi Allah Swt.
Dalam hadis lain, Rasulullah saw. bersabda:
s s
) ‫( رواه ال ت رمذي‬ :
9 : s 9 :
.‫كان صلى اّلل عليه وسلم يقبل الهدية ويثيب عليها‬

Artinya: “Rasulullah selalu menerima hadiah dan membalasnya.” (H.R. at-Turmudzi)

Bahkan dalam riwayat Imam Ibnu Abi Syaibah, dijelaskan bahwa Rasulullah
saw. membalas hadiah yang diberikan kepada beliau dengan sesuatu yang lebih baik
dari hadiah tersebut. Tindakan Rasulullah saw. inilah yang menjadi dalil sebagian
ulama bermazhab Maliki bahwa membalas hadiah adalah suatu kewajiban.
Sedangkan dalam madzhab Syafi’i, hal ini merupakan suatu kesunahan.
Rasulullah saw. juga bersabda:
9 s E E s s : E s 9 E s ٰ E
9 s 9 s 9
9
‫ه ح تى ت ع ل م وا ان ك م ق د كا ف أ ت م‬ ‫وا فا د ع و ل‬s ‫م ¸تج د‬s ‫ل‬
9 s 9 ” s sE l s E 9 s
‫و فا فكا ¸ف ئ و ه ف ¸إن‬s ‫ر‬9 ‫م م ع‬s ‫ن و م ن ات ى ¸ا ل يك‬9 ‫ب‬s ‫ ( رواه ا‬.‫و ه‬
s E s
) ‫ح با ن وا لحاكم‬

Artinya: “Barang siapa memberikan suatu kebaikan kepadamu, maka balaslah


ia. Jika engkau tak bisa membalasnya, maka doakanlah ia sehingga engkau merasa
bahwa engkau telah setimpal membalasnya.” (H.R. Ibnu Hibban dan al Hakim)

Perilaku Nabi saw. inilah yang patut kita contoh. Sekecil apapun kebaikan itu,
patutlah kita membalasnya, apalagi bila kebaikan itu berupa ilmu. Sayyiduna Ali r.a.,
beliau berkata:
E : E
<‫انا عبد من علم ¸ني ولو كان حرفا‬

Artinya: “Aku adalah budak bagi orang yang telah mengajariku, walaupun
hanya satu huruf.”
Karena pada hakikatnya, ilmu adalah harta yang paling berharga. Dan orang
yang telah memberikannya kepada kita adalah orang mulia, yang patut kita balas
jasa-jasanya. Kalaupun kita tak bisa membalasnya dengan materi, minimal kita mau
mendoakan atau melayangkan al-Fatihah untuknya.

Hadirin sidang Jumat hafidlakumullah…


Memberikan hadiah merupakan suatu ibadah yang indah, yang akan
mendapatkan pahala dari Allah atas kehendakNya. Oleh karenanya, tiada kita boleh
memberikan hadiah dengan mengharapkan imbalan di belakangnya (hadiah bi al-
tsawab). Dalam hal ini, Imam asy-Syafi’i menghukuminya sebagai suatu yang tidak
sah, batil. Sebagai contohnya, adalah tindakan yang kian marak akhir-akhir ini, yaitu
kontrak politik. Seseorang atau suatu komunitas rela memberikan dukungannya
pada pihak tertentu, dengan imbalan sesuatu yang telah disepakati dan dijanjikan
sebelumnya. Padahal Allah telah melarang kita untuk tidak saling memakan harta
dengan jalan yang batil.
Sayangnya, wabah ini justru mulai banyak menghinggapi pihak-pihak yang
notabene bergerak di bidang agama. Sehingga tidaklah heran jika akhirnya Allah
Swt. memilihkan pemimpin yang zalim bagi umat ini. Dalam surat al-An’am ayat 321,
Allah Swt. Berfirman: s E : s s
‫بون‬9 ‫ي بعض الظا ¸ل ¸مين بعضا بما يك ¸س‬s ‫وكذ¸<لك ن‬
¸
‫كانوا ل‬
Artinya: “Dan demikianlah Kami jadikan sebagian orang-orang yang zalim itu
menjadi pemimpin bagi sebagian yang lain disebabkan apa yang mereka usahakan.”

Dan penyebab utama dari kelemahan iman ini adalah penyakit wahn. Umat ini
telah terlalu terlena dengan kecintaan pada dunia dan takut akan kematian. Yang
akhirnya membuat kita lemah dan remeh di hadapan musuh-musuh Islam. Wa al-
‘iyadzu billah…
Akhirnya, semoga Allah Swt. berkenan Menghindarkan dan Menjaga kita
semua dari segala fitnah keduniaan serta keagamaan. Dan mempererat tali
ukhuwwah Islamiyyah kita, sehingga kita dapat mengibarkan kembali kejayaan Islam
di muka bumi ini, amin.
E s 9 s E s E
‫ؤ ¸م‬ s 9 s 9 ¸ ‫م ¸ر ي ن‬s ‫ول‬
‫م ¸م ¸ن ي‬ ‫س ¸ل وا ل م مات‬
s s
‫نات وا ل‬ E ‫ؤ‬s s ‫ول م‬ ‫ك ا‬
‫ن وا ل‬ ‫م‬ ¸
s
E
‫م‬9 ‫ل س‬ ‫سا¸<ئ‬ ‫ل‬
‫ل ‪s‬ي‬ ‫‪E‬‬ ‫‪E‬‬ ‫‪s‬‬ ‫‪9 9‬‬
‫را و ا ‪s‬س ‪E‬ت ف ‪s 9‬‬ ‫‪ s‬ذا‬ ‫يق‬ ‫ل ‪s‬‬ ‫ا ق‬
‫غ‬ ‫¸‬ ‫ه‬ ‫و‬
‫ّ‪E‬لل‬ ‫¸ول‬

‫ح ‪s‬ي ‪9‬م‪.‬‬ ‫‪s 9‬‬


‫ف و ‪9‬ر‬ ‫‪:‬‬
‫غ ¸ف ‪9‬ر ا‬
‫‪s‬‬

‫‪E‬‬ ‫‪ s 9 s‬نه‬
‫ال‪:‬ر ه و ا‬ ‫و ه فا س‬
‫‪E s‬‬ ‫ت‬
‫‪E‬‬
‫ل غ‬
‫‪KHUTBAH KEDUA‬‬

‫‪9 :E‬‬ ‫‪9‬‬ ‫‪sE‬‬


‫والشكر له على ت و ¸في ¸ق ¸ه و ¸ام ¸ت نا¸<ن ¸ه‪ .‬واشهد ا<ن لاالااّلل وحده لا ش ¸ريك‬ ‫ّ على‬ ‫ا لحم د‬
‫‪l9‬‬ ‫‪l‬‬ ‫ٰ‬ ‫‪l‬‬ ‫‪9‬‬ ‫ل‬‫‪E‬‬
‫‪E E‬‬ ‫ل‬
‫‪:E‬‬ ‫‪:‬‬
‫” نا م ح‪:‬م‪9 E‬د ‪s‬ول ‪9‬ه ال دا الى ¸ه‪: E.‬‬ ‫ل ‪E s‬‬
‫صل على م ح ‪ s‬م „د و‬ ‫ع ‪s‬ي و ‪E‬ر ر ض‬ ‫ش‪ :‬ه‬
‫س ي ¸د ‪E‬‬ ‫ّلال ¸‬
‫ن‬‫¸‬ ‫ا‬ ‫و‬ ‫‪9‬‬ ‫¸‬ ‫‪9‬‬ ‫دا س ‪¸s‬ي‬ ‫‪9‬ه ‪9‬‬
‫عل‬ ‫¸ ‪E‬‬ ‫س‬ ‫ه‬ ‫دان‬
‫ى‬ ‫نا‬ ‫د ع ‪s‬‬ ‫وا‬
‫ب‬
‫‪9 s‬‬ ‫‪:‬‬
‫‪s‬س ¸ل ‪s‬يما كث ا ما ب ع د ‪:‬‬ ‫‪E E‬‬
‫اص حا¸<بـ‬
‫‪s‬‬
‫‪s‬ي ”را‪ .‬و ‪E‬س ل ‪s‬‬
‫¸‬ ‫¸ه ا ¸ل ¸ه و‬
‫‪9‬‬ ‫م‬ ‫‪E‬‬
‫‪: s 9‬‬
‫‪s‬‬
‫ا ّ‪ E‬ك م‬ ‫م‬
‫‪s‬‬
‫ع ه ع و ر‪,‬‬
‫‪l : s 9‬‬
‫ه‬ ‫ايُّ<ها ال‪:‬نا ا‪:‬ت ‪ E 9‬ا ‪E‬م ‪E‬‬
‫‪E‬‬ ‫‪E‬‬ ‫ّ‬
‫‪s‬‬ ‫‪E‬‬ ‫لل ر‪ ,‬ف ‪s‬‬
‫وا وا ن لل ‪s‬م ا „ر‬ ‫وا وا ما ى ن نه‬ ‫‪9‬س‪ ,‬ف ‪E‬يآ قوا ا‬
‫‪E‬‬ ‫‪E‬‬ ‫‪E‬‬ ‫ج‬ ‫‪E s‬‬
‫مب ا‬ ‫ا‬ ‫ع ل‬ ‫ز‬ ‫ن ت‬ ‫يما‬

‫‪E‬ر ا ب‬
‫‪E‬‬

‫د‬
‫‪:‬‬
‫‪E‬‬ ‫‪:‬‬ ‫‪E :‬‬ ‫‪E‬‬ ‫‪s‬‬
‫ف‬
‫ّ‬
‫وملآ¸<ئكته يصلون على الن ب ي يآايها ال ¸ذين انالل‬ ‫¸س ¸ه‪ .‬فقال تعال ى‪:‬‬‫ي ¸ه بنف ه ‪ ,‬وثـنى بم ¸ت ¸ه‬
‫¸< ¸<‬ ‫‪E‬‬ ‫‪l‬‬
‫بقد‬ ‫‪E‬‬ ‫‪¸¸ 9‬‬
‫لآ¸ئك‬ ‫س‬
‫‪s‬‬ ‫‪s‬‬ ‫ا ‪E‬من ‪s‬‬
‫وا عل و ‪E‬س ¸ل ‪9‬م وا ت ‪s‬س ¸ل ‪s‬يما‪.‬‬
‫‪s‬‬
‫وا ي ¸ه صل‬
‫ك‬ ‫‪E‬‬ ‫‪E‬‬ ‫‪l E‬‬ ‫‪E 9‬‬ ‫‪l‬‬ ‫‪s‬‬
‫لآ¸<ئ ¸تك‬ ‫‪9‬س‬ ‫¸ب‬ ‫ع‬ ‫¸د „د‬ ‫ع لى‬ ‫م ح‪:‬م‬ ‫‪ 9:‬و ‪E‬س ¸ل ع‬
‫‪l‬‬ ‫‪s‬‬ ‫ٰ‬
‫‪E‬‬ ‫‪E‬‬
‫‪E‬‬
‫¸لك و و‬ ‫نا م ح لى و ‪E‬يآ¸<ئك‬ ‫ال و‬ ‫„د س ‪¸s‬ي‬ ‫‪s‬‬
‫ّلال م ص ¸ل لى‬
‫‪9‬ر‬ ‫‪s‬‬
‫ا ن‬ ‫س ‪¸s‬ي ‪:‬م‬ ‫‪E‬‬
‫م‬ ‫¸د نا‬
‫‪E E‬‬ ‫‪s‬‬ ‫‪E‬‬
‫‪ :‬حا‪ :‬ب‬ ‫‪s‬‬
‫ق‬ ‫¸‬ ‫ن‬ ‫ما ¸ل‬ ‫‪E‬م‬ ‫‪:‬‬
‫رض ‪ 9ٰ:‬ع ¸ء ال را ¸ش ¸‪E‬د ‪s‬ا¸ب‬
‫‪s‬‬ ‫ق‪:‬ر¸ب‬
‫ي ¸ة ال ص‬ ‫‪9‬‬
‫و‬ ‫ث ن ‪s‬ي‪E‬و‬ ‫ي „ر ‪E‬‬
‫ك ر‪9‬‬ ‫ي ن ل خ‪ E‬ل ب‬
‫‪E s‬‬ ‫ا‬ ‫ن‬‫وا ّلال ¸‬ ‫‪E s‬‬
‫ي‪ s‬ن ا‬
‫‪¸ E‬ة‬ ‫ع‬
‫ب‬ ‫و‪9‬‬ ‫و‬ ‫فا‬ ‫ل ‪9‬م‬
‫ع‬ ‫ع‬
‫„‬ ‫ع‬
‫‪E‬‬ ‫‪l‬‬
‫‪E‬‬ ‫‪s‬‬ ‫‪E s E s 9 E E :‬‬ ‫‪s‬‬ ‫‪s s‬‬ ‫‪s‬‬
‫ال‪:‬راحم ال ى ي وم ال دين وا رض ع نا م ع ه م ب ر ح م تك يا ا رح م‬
‫‪9 E s :‬‬ ‫‪E‬‬ ‫‪E s‬‬
‫ي ن‪ .‬و تابعي ال تابع ي ن ل ه ‪s‬م باح ‪E‬سان‬ ‫‪s :‬‬
‫وال تابع‪ E‬ي‬
‫ن‬
‫¸‬ ‫¸‬ ‫¸‬

‫‪s‬م ‪ 9: E‬ا‬ ‫‪E‬‬ ‫‪s‬‬ ‫‪E‬‬ ‫‪s‬‬ ‫‪s‬‬


‫ٰ‬ ‫ه‬
‫‪9‬‬
‫ح‬ ‫س ما‬ ‫‪s‬س ¸ل ¸م‬ ‫ؤ ¸م‬ ‫‪¸ 9 ٰ :‬ف ‪ ¸ s‬م ¸ ن ي‬
‫¸ع‬ ‫‪E‬‬ ‫‪s‬‬ ‫‪s E s‬‬
‫وات‪ .‬و ّلال ‪:‬‬ ‫¸ل وا ت ا ا يآ ‪s‬م‬ ‫‪E s‬‬
‫نات وا ل ي ن وا‬ ‫نل‬ ‫ّلال ر ا‬
‫ز‬ ‫‪s‬‬
‫‪E s‬‬ ‫‪s‬‬ ‫‪s‬‬
‫‪¸ s‬ء م‬ ‫‪s‬‬
‫غ ل ‪9‬م ؤ‬
‫ال ا‬
‫ل ‪9‬‬ ‫‪9‬‬
‫ل م‬ ‫‪9‬م‬
‫ن‬
‫ل‬
‫م‬
‫‪E‬‬ ‫‪E‬‬ ‫‪:‬‬ ‫‪E‬‬
‫‪:‬‬
‫وانصر عبادك المو ¸ح وانٰصر من نصر ال‬ ‫وا ¸شرك و<المش ر‬ ‫ال ¸إسلام والم س ¸ل‬
‫¸كين¸ ال‬
‫¸دين ‪E s‬‬ ‫¸دي ة‬ ‫‪E‬‬ ‫‪E‬‬ ‫¸ذل‬ ‫¸مي <‬ ‫‪s 9‬‬
‫‪l‬‬
‫‪E‬‬ ‫ن‪E‬‬
‫‪s E s‬‬ ‫‪s‬‬ ‫‪E s s s‬‬ ‫‪sE‬‬
‫‪E : s‬‬ ‫‪s‬‬
‫ع ع نا ال ‪ s‬بلا‬ ‫ع ل ‪Es‬ي و م ال ¸د‬ ‫‪E‬‬
‫م ‪s s‬ن و د ¸م ر ا‪ 9‬ع‪ s‬دا ء ا‪s‬ل‬ ‫وا‬
‫ك ¸ل¸ وا ي ¸ن‪ .‬ما ¸تك الى‬ ‫خذل ‪¸ s‬دي ¸ن خذل ال م س ¸ل ¸م‬
‫‪E‬ء ّٰ‪:‬لال ا دف‬ ‫ي‬
‫‪:‬‬ ‫‪s‬‬ ‫‪9 s E E s‬‬ ‫‪E‬‬ ‫‪s‬‬ ‫‪E‬‬ ‫‪s‬‬ ‫‪ E :‬ن ‪E‬‬
‫‪ E‬ا ن ‪E‬دو¸<ن‪ E‬ي‪¸E‬س يا‪E‬‬‫‪E‬ه ع ‪:‬ن ب ل” ¸د‪ s‬نا‬ ‫وال ز لا ز‪ s‬ل وا ل ¸م ن ¸ة وا ل ¸م ح‬
‫‪s‬‬ ‫‪E E E E ¸ E E‬‬
‫ن‬
‫خآ ص ة م ن ها و ما ب ط‬ ‫ح ن وا ل وب ا ء ن و ‪9‬س ‪ s‬و ‪E‬ء‪ s‬ا‬
‫‪E‬ر‬
‫‪E‬‬ ‫ل ¸ف ت‬
‫ما‬
‫ظ‬
‫‪” E E‬‬ ‫‪s‬‬ ‫‪s‬‬ ‫‪E‬‬
‫‪s‬‬
‫ات¸نا فى ال ُّدن يا ا لآخ ر ¸ة ح س ن ة‬
‫‪E‬‬ ‫‪E‬‬
‫يا ‪E‬ر‪:‬ب ال عا‬ ‫‪s‬‬ ‫‪9‬‬
‫دا ¸ن ا ل م س ¸ل‬
‫‪” E‬‬ ‫‪E‬‬ ‫‪:‬‬ ‫‪E‬‬
‫رب نا و ¸ق نا ح ‪E‬س ن ة و ¸فى‬ ‫‪:‬‬ ‫‪E s‬‬ ‫‪E s‬‬
‫¸م ي ن و ‪E‬سا¸<ئ ¸ر ا ل ¸م ي ن‪ .‬عآ م‬
‫”‬ ‫‪s‬‬ ‫‪s‬‬
‫ة‬ ‫‪9‬‬
‫ل ب ل‬
‫‪E‬‬ ‫‪E‬‬
‫خا ¸س ¸ر ‪s‬ي ن‪.‬‬ ‫ال‪:‬نا ر‪ .‬رب‪:‬نا ظ ل ‪s‬م و ان ل ‪s‬م ت ‪s‬غ ف ‪s‬ر ‪s E E‬‬
‫ن<ا ل نك و م‬ ‫¸‬ ‫‪E‬‬ ‫¸‬
‫‪E‬‬
‫‪E‬‬ ‫‪E‬‬ ‫‪:E E‬‬ ‫‪9 s‬‬ ‫نا ع ذاب‬
‫ل ‪E‬نا ا ن ف ‪E‬س نا ن ن و ت ‪s‬ر‬
‫‪ s E‬نا‬
‫ح م‬
‫‪s‬‬
‫ل ‪9‬م ̧ر‬ ‫‪s‬‬ ‫ف‬ ‫‪ 9‬و ‪s‬‬ ‫‪s‬‬ ‫‪E‬‬
‫شآ‬ ‫ع ¸ن‬ ‫اي و تآ ال ق ‪ E‬ن‬ ‫¸إ و ¸ن‬ ‫ال‬
‫‪ s‬ك‬ ‫¸ء‬ ‫‪l‬‬ ‫‪l‬‬ ‫ء‬
‫ن‬ ‫ح‬ ‫¸ ‪s‬رب ى‬ ‫ا ح‬ ‫ع‬
‫‪s‬‬ ‫ي‬ ‫‪E s‬‬
‫ال‬ ‫ه‬ ‫ذى‬ ‫‪s‬‬
‫وا‬ ‫د‬
‫‪E‬‬ ‫سا‬
‫ى‬
‫ل‬ ‫لب‬
‫‪s‬‬ ‫!‬ ‫‪E‬‬
‫ر ‪9‬‬ ‫‪E‬‬ ‫‪9‬‬ ‫‪:‬‬ ‫ا ن‬ ‫ا د با‬
‫نا‬ ‫أ ي‬ ‫م‬ ‫ع‪E‬‬
‫ّ‪E‬لل‬ ‫ا‬ ‫ّ¸لل‬
‫‪E‬‬ ‫‪s‬‬ ‫‪:‬‬ ‫‪:‬‬
‫‪E‬‬
‫ي ي ¸عظك م ل علكم تذكرون واذكروا اّلل الع ¸ظيم يذكركم واشكروه على نع ¸م ¸ه ي ¸زدكم ول ¸ذكر‬
‫والبغ‬ ‫‪E‬‬ ‫¸‬
‫‪Es‬‬
‫‪s‬‬
‫ّالل اكب ر‪.‬‬

Anda mungkin juga menyukai